• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Morfologi Butir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Morfologi Butir"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD DAN TUJUAN

A.

A. MaMaksksudud

Maksud dari praktikum mengenai morfologi butir kerakal ini Maksud dari praktikum mengenai morfologi butir kerakal ini adalah praktikan dapat:

adalah praktikan dapat:

-- MeMengngananalialisa sa asaspepek k momorforfolologi butigi butir r samsampepel l beberurukukuran pasran pasir ir memelilipuputiti  bentuk,

 bentuk,  sphericity sphericity, , ddaann rouroundnesndnesss dendengan gan penpengamgamatan atan dibdibawaawahh mikroskop

mikroskop

-- MenMenententukaukan benn bentuk btuk butiutir denr dengan vgan visuisual peal pembambandinding Zing Zingg ngg (19(1935)35)

-- MMeenneennttuukkaan nn niillaaii  sphericity sphericity dengadengan n visuavisual l pembpembanding ittenhoanding ittenhouseuse (19!

(19!3) dan 3) dan mengmengkonvkonversikan nilai tersebut pada klasifikasiersikan nilai tersebut pada klasifikasi  sphericity sphericity "olk (19#$)

"olk (19#$)

-- MMeenneennttuukkaan nn niillaaii roundnessroundness dengan visual pembanding %owers (1953) dengan visual pembanding %owers (1953)

B.

B. TTujujuauann  T

 Tujuan ujuan dari dari praktikupraktikum m mengenai mengenai morfologi morfologi butir butir kerakkerakal al iniini ad

adalalah ah prpraaktktikikan an ddapapat at mmenengegettahahuui i agagen en ttrrananspspoortrtasasi,i, mekanism

(2)
(3)

BAB II BAB II DASAR TEORI DASAR TEORI

Men

Menuruurut t PPettettijoijohn hn (19(197575, , !!ritrit" " # # MooMoorre e (19(19$$$$, , TTu%ku%kerer (19

(199191, , &og&oggs gs (19(19$7, $7, 199199' ' dan dan anang g lailainnnna, a, momorforfologlogi i butbutirir m

meerruuppaakkaan n asasppeek k tteekkssttuur r sseeddiimmeen n aanng g uuttaamma a ddii mana

mana biasana dibi%arakan setelah mebiasana dibi%arakan setelah membahas ukurmbahas ukuran butir danan butir dan aspek ang terkait denganna terutama adalah sortasi sedimen aspek ang terkait denganna terutama adalah sortasi sedimen atau batuan sedimen.

atau batuan sedimen. )s

)spepek k momorfrfolologogi i bubutir tir memenunururut t TTu%u%kker er (1(199991 1 adadalalahah bentuk

bentuk (form),(form), ddeerraajjaat t kkeebboollaaaann (sphericity)(sphericity), , ddaan n ddeerraajjaatt kebundaran

kebundaran (roundness).(roundness). *edangkan Pettijohn (1975 dan &oggs*edangkan Pettijohn (1975 dan &oggs (1

(19999' ' mmenengagangnggagap p babah+h+aa spspheheriricicityty adaadalah lah metmetoda oda untuntukuk menatak

menatakan suatu an suatu bentuk butirbentuk butir (form), (form), sehingga aspek morfologisehingga aspek morfologi luar suatu butir meliputi bentuk

luar suatu butir meliputi bentuk (form),(form), kebundarankebundaran (roundness),(roundness), da

dan n tetekskstutur r peperrmmukukaaaan. n. ebebananaakkan an ahahli li sesedidimementntolologogii me

mengnggugunanakakan n asaspepek k bebentntukuk, , dederarajajat t kkebebololaaaan, n, dadan n dederarajajatt k

kebebunundadararaan an sesebabagagai i momorfrfolologogi i bubutitiraran n papada da pepengngamamatatanan teks

tekstur tur butir butir se%arse%ara a megmegaskaskopis opis dan dan mikrmikrospoospokis. kis. *edan*edangkangkan anali

analisa sa pada pada teksttekstur ur perpermukmukaan aan butir masih butir masih jarajarang ng dilakdilakukanukan.. Pe

Pengamngamatan atan tekstekstur tur perpermukmukaan aan butir butir biasbiasana ana mengmenga%u a%u padapada kenampakan relief mikro permukaan butir, sehingga memerlukan kenampakan relief mikro permukaan butir, sehingga memerlukan peralatan khusus untuk mengamatina. *ejauh ini, kebanakan peralatan khusus untuk mengamatina. *ejauh ini, kebanakan tekstur butiran ang diamati adalah pada butiran kuarsa dengan tekstur butiran ang diamati adalah pada butiran kuarsa dengan a

allaat t **--MM (s(scacannnnining g elelecectrtron on mimicrcrososcocopepe)) untuuntuk k mengmengamatamatii k

kararaaktktererisistitik k bbututiriran an kkuuararssa a ppadada a beberrbbagagai ai lilingngkkuungnganan pengendapan.

pengendapan. A.

A. BenBentuk tuk ButButirir &e

&entntuk uk bubutitirr (form(form atauatau shape)shape) memeruprupakakan an kkeseeselurluruhauhann kenampakan partikel se%ara tiga dimensi ang berkaitan dengan kenampakan partikel se%ara tiga dimensi ang berkaitan dengan perbandingan antara ukuran panjang sumbu panjang, menengah perbandingan antara ukuran panjang sumbu panjang, menengah da

(4)

m

menendede//ninisisikkan an bebentntuk uk bubutitirr. . 0a0ara ra aang ng papaliling ng sesedederrhahanana di

dikkenenalalkkan an ololeh eh iingngg g (1(192925 5 dedengngan an %a%ara ra mmenenggggununakakanan perbandingan

perbandingan b/ab/a dandan c/bc/b untuk mengelaskan butir dalam empatuntuk mengelaskan butir dalam empat be

bentntuk aiuk aitutu obloblateate, , proprolatlate, e, blabladedded,, ddaann eqequauantnt (ditunjukkan(ditunjukkan pa

pada da 3a3ambmbar ar '.'.1 1 dadan n TTababel el '.1'.1. . 4a4alalam m hahal l inini, i, a a : : papanjnjanangg (s

(sumumbu bu teterprpananjajangng, , b b : : lelebabar r (s(sumumbu bu mmenenenengagahh, , dadan n % % :: tebaltinggi (sumbu terpendek. *ejauh ini penamaan butir

tebaltinggi (sumbu terpendek. *ejauh ini penamaan butir dalamdalam b

bahahaasa sa 66ndndononesesia ia bbelelum um didibbakakukukan an ssehehiningggga a ssereriningkgkalalii penggunaan istilah asal tersebut masih dikekalkan. Pengkelasan penggunaan istilah asal tersebut masih dikekalkan. Pengkelasan be

bentntuk uk bubutitir r inini i bibiasasanana a didipeperuruntntukukkakan n papada da bubutitiraran n aangng ber

berukukurauran n kkererakakal al samsampai pai berberangangkakall (p(pebebblble)e) karkarena ena kisarkisaranan uk

ukurauran n tertersebsebut ut memmemungungkinkinkakan n untuntuk uk dildilakakukukan an penpengukgukuraurann se%

se%ara ara tigtiga a dimdimensensi. i. PPengengukukurauran n benbentuk tuk butbutir ir padpada a bonbongkgkahah  jarang

 jarang dilakukdilakukan an karkarena ena keterbatketerbatasan asan alat alat dan dan %ara %ara ang ang harusharus di

dilalakkukukanan, , teterurutatama ma papada da bobongngkakah h dedengngan an didiamameteter er aangng men%

men%apai puluhan sampapai puluhan sampai ratusanai ratusan centimeter centimeter . Pada butir pasir. Pada butir pasir a

ang ng bibisa sa didiamamatati i sese%a%ara ra titiga ga didimemensnsi, i, pependndekekatatan an sese%a%arara kualitatif bisa juga dilakukan untuk mende/nisikan bentuk butir kualitatif bisa juga dilakukan untuk mende/nisikan bentuk butir meskipun tingkat akurasina rendah.

(5)

3ambar '.1. lasi/kasi butiran

3ambar '.1. lasi/kasi butiran pebble pebble (kerakalberangkal (kerakalberangkal berdasarkan perbandingan antar sumbu.

berdasarkan perbandingan antar sumbu. Sumber:

Sumber: http://dokumhttp://dokumen.tips/download/link/en.tips/download/link/morfologi- morfologi-butir-sedimen

(6)

No.

Kelas b/a /b Bentuk  

6 8 '2  '2 blate (!iscoidal)

66 8 '2 8 '2 "quant 

("quia#ial/spherical) 666  '2  '2 $laded (%ria#ial)

6  '2 8 '2 &rolate ('od-shaped)  Tabel '.1. lasi/kasi bentuk butir menurut ingg (1925. B. Sphericity 

Sphericity (; dide/nisikan se%ara sederhana sebagai ukuran bagaimana suatu butiran mendekati bentuk bola (*urjono, '11. *emakin butiran berbentuk menerupai bola maka nilai sphericity-na semakin tinggi. <adell (192' mende/nisikan sphericity  ang sebenarna (true sphericity) sebagai luas permukaan butir dibagi dengan luas permukaan sebuah bola ang keduana mempunai =olume sama. >e+is # M%0on%hie (199? mengatakan bah+a rumusan ini sangat sulit untuk dipraktekkan. *ebagai pendekatan, perbandingan luas permukaan tersebut dianggap sebanding dengan perbandingan =olume, sehingga rumus sphericity menurut <adell (192' adalah :

p : =olume butiran ang diukur

%s : =olume terke%il suatu bola ang melingkupi partikel tersebut

(circumscribing sphere)

rumbein (19?1 kemudian menempurnakan persamaan tersebut dengan :

@umus ang diajukan rumbein (19?1 ini disebut dengan intercept sphericity (;6 ang dapat dihitung dengan mengukur

(7)

sumbusumbu panjang, menengah dan pendek suatu partikel dan memasukkan pada rumus tersebut. *need # !olk (195$ menganggap bah+a intercept sphericity tidak dapat se%ara tepat menggambarkan perilaku butiran ketika diendapkan. &utiran ang dapat diproeksikan se%ara maksimum mestina diendapkan lebih %epat, misalna bentuk prolate seharusna lebih %epat mengendap dibandingkan oblate, tetapi dengan rumus ;, justru didapatkan nilai ang terbalik. Antuk itu mereka mengusulkan rumusan tersendiri pada sphericity ang dikenal dengan ma#imum proection sphericity (;p atau sphericity 

proeksi maksimum. *e%ara matematis ;p  dirumuskan sebagai

perbandingan antara area proeksi maksimum bola dengan proeksi maksimum partikel ang mempunai =olume sama, atau se%ara ringkas dapat ditulis dengan:

4alam hal ini >, 6, dan * adalah sumbusumbu panjang, menengah dan pendek sebagaimana dalam rumus rumbein (19?1. Menurut &oggs (19$7, pada prinsipna rumus ang diajukan oleh *need # !olk (195$ ini tidak lebih =alid dibandingkan dengan intercept sphericity, terutama kalau diaplikasikan pada sedimen ang diendapkan oleh aliran gra=itasi dan es.

4engan tanpa mempertimbangkan bagaimana sphericity  dihitung, &oggs (19$7 menatakan bah+a hasil perhitungan sphericity ang sama terkadang dapat diperoleh pada semua bentuk butir. 3ambar '.' menunjukkan bah+a partikel dengan bentuk ang berbeda bisa mempunai nilai sphericity ang sama.

(8)

3ambar '.'. Bubungan antara sphericity matematis dengan bentuk butir klasi/kasi ingg. ur=a menunjukkan kesamaan nilai sphericity. (Pettijohn,

1975.

Sumber: http://dokumen.tips/download/link/morfologi-butir-sedimen

)nalisa sphericity  butir pasir didasarkan pada =isual pembanding @ittenhouse (19?2 dan dilanjutkan dengan pengkon=ersian kepada klasi/kasi !olk (19C$ sebagaimana ditunjukkan dalam tabel '.' sebagai berikut.

(9)

3ambar '.2. isual pembanding sphericity  pada kenampakan ' dimensi (@ittenhouse, 19?2

(10)

!itun"an Mate#atis Kelas  .75 ery "longate .C.C2 "longate .C2.CC Subelongate .CC.C9 *ntermediete Shape .C9.7' Subequent  .7'.75 "quent  8 .75 ery "quent 

 Tabel '.'. lasi/kasi sphericity menurut !olk (19C$.

&entuk butir ukuran kerakal atau ang lebih besar dipengaruhi oleh bentuk asalna dari batuan sumber, namun demikian butiran dengan ukuran ini akan lebih banak mengalami perubahan bentuk karena abrasi dan peme%ahan selama transportasi dibandingkan dengan butiran ang berukuran pasir. Antuk butiran sedimen ang berukuran pasir atau lebih ke%il, bentuk butir juga lebih banak dipengaruhi oleh bentuk asal mineralna. Pada praktekna, analisis bentuk butir pada sedimen ang berukuran pasir biasana dilakukan pada mineral kuarsa. Bal ini disebabkan sifat mineral kuarsa ang keras, tahan terhadap pelapukan, %lan jumlahna ang melimpah pada batuan sedimen. Damun demikian, untuk membuat perbandingan bentuk butiran setelah mengalami transportasi, pengamatan bentuk butir pada mineral lain maupun fragmen batuan (lithic) boleh juga dilakukan.

&entuk butir akan berpengaruh pada ke%epatan pengendapan (settling +elocity). *e%ara umum batuan ang bentukna tidak spheris (tidak menerupai bola mempunai ke%epatan pengendapan ang lebih rendah. 4engan demikian bentuk butir akan mempengaruhi tingkat transportasina pads sistem suspensi (&oggs, 19$7. &utiran ang tidak spheris %enderung tertahan lebih lama pada media suspensi

(11)

dibandingkan ang spheris. &entuk juga berpengaruh pads transportasi sedimen se%ara bedlood (traksi. *e%ara umum butiran ang spheris  dan  prolate lebih mudah tertranspor dibandingkan bentuk blade  dan disc (oblate). >ebih jauh analisis sedimen berdasarkan butiran saja sulit untuk dilakukan. *ebagai %ontoh, &oggs (19$7 menatakan bah+a dari pengamatan bentuk butir saja tidak dapat digunakan untuk menafsirkan suatu lingkungan pengendapan.

$.  Roundness

'oundness merupakan morfologi butir ang berkaitan dengan ketajaman pinggir dan sudut suatu partikel sedimen klastik. *e%ara matematis, <adell (192' mende/nisikan roundness  sebagai ratarata aritmetik roundness masingmasing sudut butiran pada bidang pengukuran. 'oundness masing masing sudut diukur dengan membandingkan jari  jari lengkungan sudut tersebut dengan jarijari lingkaran maksimum ang dapat dimasukkan pada butiran tersebut (3ambar '.2.

Menurut !olk (19C$, pengukuran sudutsudut tersebut hampir tidak mungkin bisa dipraktekkan, sedangkan &oggs (19$7 menegaskan bah+a %ara tersebut memerlukan +aktu ang banak dan harus dibantu alat circular protractor atau electronic particle-sie analyer. Antuk mengatasi hal tersebut, maka penentuan roundness butiran adalah dengan membandingkan kenampakan (+isual comparison) antara kerakal atau butir pasir dengan tabel =isual se%ara sketsa (rumbein, 19?1 danatau tabel =isual foto (Po+ers, 1952. edua tabel tersebut disajikan pada 3ambar 2 dan 3ambar ? sedangkan  Tabel 2 menunjukkan kelas roundness menurut <adell

(12)

3ambar '.2. 6lustrasi pengukuran jarijari lingkaran maksimum pada butiran (@ dan jarijari lengkungan pada

sudut butiran (r. (&oggs, 19$7 dalam *urjono, '11 Sumber:

http://dokumen.tips/download/link/morfologi-butir-sedimen @umusanna :

r : jarijari lingkaran ke%il,

@ : jarijari lingkaran maksimum, D : banakna sudut.

3ambar '.?. Tabel =isual roundness se%ara sketsa. (rumbein, 19?1 dalam *urjono, '11

(13)

http://dokumen.tips/download/link/morfologi-butir-sedimen

3ambar '.5. isual foto roundness butiran (Po+ers, 1952 dalam *urjono, '11 Sumber: http://dokumen.tips/download/link/morfologi-butir-sedimen Inter%al Kelas &'addell( )*+,-isual Kelas &o0ers( )*1+-,1' E ,17 ery angular  ,17 E ,'5  ngular  ,'5 E ,25 Subangular  ,25 E ,?9 Subrounded ,?9 E ,7 'ounded ,7 E 1, ell rounded

 Tabel '.2. Bubungan antara roundness <adell (192' dan korelasina pada =isual roundness Po+ers (1952.

'oundness butiran pada endapan sedimen ditentukan oleh komposisi butiran, ukuran butir, proses transportasi, dan jarak transporna (&oggs, 19$7. &utiran dengan sifat /sik keras dan resisten seperti kuarsa dan "ir%on lebih sulit membulat selama proses transpor dibandingkan butiran ang kurang keras seperti feldspar dan piroksen. &utiran dengan ukuran kerikil sampai

(14)

berangkal biasana lebih mudah membulat dibandingkan butiran pasir. *ementara itu mineral ang resisten dengan ukuran butir lebih ke%il dari .5.1 mm tidak menunjukkan perubahan roundness oleh semua jenis transpor sedimen (&oggs, 19$7. &erdasarkan hal tersebut, maka perlu diperhatikan untuk melakukan pengamatan roundness pada batuan atau mineral ang sama dan kisaran butir ang sama besar.

(15)

BAB III

A2AT DAN BA!AN A. Alat

)lat ang diperlukan dalam praktikum kali ini aitu: - Plastik sampel se%ukupnaF

- GBP MarkerF

-  Tusuk gigi atau jarum pentulF - alkulatorF

- ertas B* se%ukupnaF - )lat tulis lengkap.

B. Ba3an

&ahan dalam praktikum ini ialah sampel pasir ang diambil dari tiga lapangan pengamatan pada saat a%ara pengambilan sampel di *T) 1' ang terletak di pinggiran sungai Progo, desa &abakan, *randakan, &antul.

(16)

Mulai

Mineral kuarsa, feldspar, dan litik masing-masing dipilih &5 butir dengan ukuran mesh #'

Masing-masing mineral dan litik diamati bentuk butirna

ibandingkan dengan visual pembanding Zingg (19!3)

ibuat tabulasi data

*elesai BAB I

2AN4KA! KERJA A. enentuan Bentuk Butir

(17)

Mulai

*ampel pada penentuan bentuk butir digunakan lagi

Masing-masing mineral dan litik diamati nilai spheri+it-na

ibandingkan dengan visual pembanding ittenhouse (19!3)

ikonversikan dengan klasifikasi "olk (19#$)

*elesai B. enentuan Nilai Sphericity 

(18)

Mulai

*ampel diamati se+ara visual di bawah mikroskop dengan visual %owers (1953)

*elesai

*ampel pada penentuan spheri+it digunakan lagi $. enentuan Nilai Roundness

(19)

1  blate &  %rolate 3  .laded !  /0uant BAB  ANA2ISIS DATA

A. !asil en"ukuran dan enentuan Bentuk Butir ). STA ), 2 )

.entuk (a)

Mineral

uarsa "eldspar 2itik  

f fk f fk f fk  

blate 13 13 1' 1' 1& 1&

%rolate & 15 5 15 ! 1#

.laded 3 1$ # &1 5 &1

/0uant  &5 ! &5 ! &5

4umlah &5 &5 &5

 Tabel 5.1. !rekuensi kumulatif bentuk butir >P 1.

(20)

,. STA ), 2 ,

.entuk (a)

Mineral

uarsa "eldspar 2itik  

f fk f fk f fk  

blate 11 11 $ $ 11 11

%rolate 5 1# 5 13 5 1#

.laded 3 19 # 19 5 &1

/0uant # &5 # &5 ! &5

4umlah &5 &5 &5

(21)

1  blate &  %rolate 3  .laded !  /0uant

Kur%a 5rekuensi Ku#ulati6 

Bentuk Butir STA ), 2 ,

uarsa !eldspar >itik

(22)
(23)

+. STA ), 2 +

.entuk (a)

Mineral

uarsa "eldspar 2itik  

f fk f fk f fk  

blate $ $ 1' 1' $ $

%rolate 3 11 & 1& 3 11

.laded  1$ $ &' 1' &1

/0uant  &5 5 &5 ! &5

4umlah &5 &5 &5

(24)

1  blate &  %rolate 3  .laded !  /0uant

Kur%a 5rekuensi Ku#ulati6 

Bentuk Butir STA ), 2 +

uarsa !eldspar >itik

(25)
(26)

B. enentuan Nilai Sphericity  ). STA ), 2 )

*pheri+it a uarsa "eldspar 2itik  

f f& fk af f f& fk af f f& fk af  

6er /longate ',!5 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',! ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',!9 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',51 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',53 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',55 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',5 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',59 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' /longate ',#1 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' *ubelongat e

',#3 & ! & 1,&# ' ' ' ' ' ' ' '

',#5 5 &5  3,&5 ' ' ' ' ' ' ' '

7ntermediat e shape

',# ! 1# 11 &,#$ 1 1 1 ',# & ! & 1,3!

',#9 ! 1# 15 &,# & ! 3 1,3$ 3 9 5 &,'

*ube0uent ',1 3 9 1$ &,13 & ! 5 1,!& & !  1,!&

/0uent ',3 1 1 19 ',3 & !  1,!# ! 1# 11 &,9&

',5 ' ' 19 ' 5 &5 1& 3,5 & ! 13 1,5

6er /0uent

', 3 9 && &,31 3 9 15 &,31 & ! 15 1,5!

',9 1 1 &3 ',9 ' ' 15 ' 1 1 1# ',9

',$1 ' ' &3 ' & ! 1 1,#& ! 1# &' 3,&!

(27)

',$5 ' ' &5 ' 1 1 &! ',$5 1 1 &! ',$5

',$ ' ' &5 ' 1 1 &5 ',$ 1 1 &5 ',$

',$9 ' ' &5 ' ' ' &5 ' ' ' &5 '

',91 ' ' &5 ' ' ' &5 ' ' ' &5 '

',93 ' ' &5 ' ' ' &5 ' ' ' &5 '

',95 ' ' &5 ' ' ' &5 ' ' ' &5 '

',9 ' ' &5 ' ' ' &5 ' ' ' &5 '

4umlah &5 $5 359 1,5 &5 $9 && 19,31 &5 #9 &$# 19,'3

Mean ','3 ',& ',#1 alat ','#5 ','# ','55 ',#3$ ',# ','# ',$39 ','# ',$1# *ubelongat e 6er /0uent *ubelongat

e 6er /0uent  7ntermedia te *hape

6er /0uent

(28)

Kur%a 5rekuensi Ku#ulati6  S73eriit8 STA ), 2 ) uarsa !eldspar >itik Mineral &erat

(29)

,. STA ), 2 ,

*pheri+it a uarsa "eldspar 2itik  

f f& fk af f f& fk af f f& fk af  

6er /longate ',!5 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',! ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',!9 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',51 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',53 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',55 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',5 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',59 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' /longate ',#1 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' *ubelongate ',#3 ' ' ' ' 1 1 1 ',#3 ' ' ' ' ',#5 ' ' ' ' ' ' 1 ' 1 1 1 ',#5 7ntermediate shape ',# 1 1 1 ',# & ! 3 1,3! & ! 3 1,3! ',#9 1 1 & ',#9 ' ' 3 ' ! 1#  &,#

*ube0uent ',1 ' ' & ' 3 9 # &,13 ! 1# 11 &,$!

/0uent ',3 & ! ! 1,!# & ! $ 1,!# 1 1 1& ',3

',5 3 9  &,&5 ! 1# 1& 3 # 3# 1$ !,5

6er /0uent ', 3 9 1' &,31 3 9 15 &,31 3 9 &1 &,31

',9 ' ' 1' ' 1 1 1# ',9 1 1 && ',9

',$1 ! 1# 1! 3,&! ' ' 1# ' 1 1 &3 ',$1

',$3 $ #! && #,#! 5 &5 &1 !,15 ' ' &3 '

(30)

',$ ' ' &! ' ' ' &5 ' 1 1 &! ',$

',$9 1 1 &5 ',$9 ' ' &5 ' ' ' &! '

',91 ' ' &5 ' ' ' &5 ' 1 1 &5 ',91

',93 ' ' &5 ' ' ' &5 ' ' ' &5 '

',95 ' ' &5 ' ' ' &5 ' ' ' &5 '

',9 ' ' &5 ' ' ' &5 ' ' ' &5 '

4umlah &5 1'9 &!5 19,$5 &5 $5 & 19,&1 &5 $ 31& 1$,51

Mean ',9! ',#$ ',!' alat ','# ','#5 ','## ',1$ ',$' ','! ',$33 ',#5 ',$'# *ubelongat e 6er /0uent *ubelongat e 6er /0uent  7ntermediat e 6er /0uent *hape

(31)

Kur%a 5rekuensi Ku#ulati6  S73eriit8 STA ), 2 , uarsa !eldspar >itik Mineral &erat

(32)

+. STA ), 2 +

*pheri+it a uarsa "eldspar 2itik  

f f& fk af f f& fk af f f& fk af  

6er /longate ',!5 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',! ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',!9 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',51 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',53 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',55 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',5 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',59 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' /longate ',#1 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' *ubelongat e ',#3 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ',#5 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' 7ntermediat e shape ',# ' ' ' ' & ! & 1,3! ' ' ' ' ',#9 ' ' ' ' ' ' & ' ' ' ' '

*ube0uent ',1 1 1 1 ',1 & ! ! 1,!& & ! & 1,!&

/0uent ',3 3 9 ! &,19 & ! # 1,!# 1 1 3 ',3

',5 3 9  &,&5 3 9 9 &,&5 3 9 # &,&5 6er

/0uent

', ! 1# 11 3,'$ $ #! 1 #,1# 1 1  ',

',9 1 1 1& ',9 1 1 1$ ',9 & ! 9 1,5$

',$1 & ! 1! 1,#& ' ' 1$ ' 3 9 1& &,!3

',$3 & ! 1# 1,## 3 9 &1 &,!9 # 3# 1$ !,9$

(33)

',$ & ! && 1,! ' ' &! ' 1 1 &3 ',$

',$9 1 1 &3 ',$9 1 1 &5 ',$9 1 1 &! ',$9

',91 & ! &5 1,$& ' ' &5 ' 1 1 &5 ',91

',93 ' ' &5 ' ' ' &5 ' ' ' &5 '

',95 ' ' &5 ' ' ' &5 ' ' ' &5 '

',9 ' ' &5 ' ' ' &5 ' ' ' &5 '

4umlah &5 #9 &3' &',15 &5 1'5 &' 19,35 &5 $3 &&# &',&3

Mean ',$'# ',! ',$'9 alat ','55 ','5 ','#3 ',51 ',$#1 ',#99 ',$!9 ',!# ',$3 *ubelongat e 6er /0uent *ubelongat e 6er /0uent  7ntermedia te 6er /0uent *hape

(34)

Kur%a 5rekuensi Ku#ulati6  S73eriit8 STA ), 2 + uarsa !eldspar >itik Mineral &erat

(35)

$. enentuan Roundness ). STA ), 2 )

oundness a uarsa "eldspar 2itik  

f f & fk af f f&   fk af f f&   fk af  

68 ngular ',15  ' ' ' ' ' ' ' ! 1# ! ',#

ngular ',& 1 1 1 ',& 5 &5 5 1 5 &5 9 1

*ubangular ',3 15 &&5 1# !,5 11 1&1 1# 3,3 # 3# 15 1,$

*ubrounded ',! $ #! &! 3,& $ #! &! 3,&  !9 && &,$

ounded ',# 1 1 &5 ',# 1 1 &5 ',# 3 9 &5 1,$

68 ounded ',$5  ' &5 ' ' ' &5 ' ' ' &5 '

4umlah &5 &91 91 $,5 &5 &11 95 $,1 &5 135 1'' $

Mean ',3! ',3&! ',3&

alat ',13# ',11! ','$

(36)

Kur%a 5rekuensi Ku#ulati6  Bentuk Butir STA ), 2 )

uarsa !eldspar >itik

Mineral &erat

Kur%a 5rekuensi Ku#ulati6  Roundness STA 9

(37)
(38)

,. STA ), 2 ,

oundness a uarsa "eldspar 2itik  

f f & fk af f f&   fk af f f&   fk af  

68 ngular ',15 ' ! & ',3 & ! & ',3 ' ' ' '

ngular ',& ? 1# # ',$ ! 1# # ',$ # 3# # 1,&

*ubangular ',3 11 1&1 1 3,3 $ #! 1! 3,3 11 1&1 1 3,3

*ubrounde

d ',! C 3# &3 &,! 5 &5 19 &,! 5 &5 && &

ounded ',# ' ! &5 1,& # 3# &5 1,& 1 1 &3 ',#

68 ounded ',$5  ' &5 ' ' ' &5 ' & ! &5 1,

4umlah &5 1$1 9$ $ &5 1!5 91 $ &5 1$ 93 $,$

Mean ',3& ',3& ',35&

alat ',1'! ','91 ',1'#

(39)

Kur%a 5rekuensi Ku#ulati6  Bentuk Butir STA ), 2 ,

uarsa !eldspar >itik

Mineral &erat

Kur%a 5rekuensi Ku#ulati6  Roundness STA 9

(40)
(41)

+. STA ), 2 +

oundness a uarsa "eldspar 2itik  

f f & fk af f f&   fk af f f&   fk af  

68 ngular ',15  ' ' ' & ! & ',3 & ! & ',3

ngular ',& 2 9 3 ',# 3 9 5 ',# # 3# $ 1,&

*ubangular ',3 5 &5 $ 1,5  !9 1& &,1 9 $1 1 &,

*ubrounde

d ',! 11 1&1 19 !,! 11 1&1 &3 !,!  !9 &! &,$

ounded ',# C 3# &5 3,# & ! &5 1,& 1 1 &5 ',#

68 ounded ',$5  ' &5 ' ' ' &5 ' ' ' &5 '

4umlah &5 191 $' 1',1 &5 1$ 9& $,# &5 11 1'1 ,#

Mean ',!'! ',3!! ',3'!

alat ',1' ',1'# ',1'1

(42)

Kur%a 5rekuensi Ku#ulati6  Bentuk Butir STA ), 2 +

uarsa !eldspar >itik

Mineral &erat

Kur%a 5rekuensi Ku#ulati6  Roundness STA 9

(43)
(44)

BAB I ANA2:SIS A. 5re;uen8

t lo+ation of observation 1, the amount of 0uart: is 13 grains, feldspar is 1' grains, and lithi+ is 13 grains8 ll of them are oblate-dominated8 ;he spheri+it of 0uart: is dominated b sub elongate (',#5) as man as 5 grains, feldspar is dominated b ver e0uant (',$3) as man as # grains, and lithi+ is dominated b e0uant-ver e0uant as man as ! grains8 ;he roundness of 0uart: is dominated b sub-angular as man as 15 grains, feldspar is dominated b sub-angular as man as 11 grains, and lithi+ is dominated b sub-rounded as man as  grains8

t lo+ation of observation &, the amount of 0uart: is 11 grains, feldspar is $ grains, and lithi+ is 11 grains8 ll of them are oblate-dominated8 ;he spheri+it of 0uart: is dominated b ver e0uant (',$3) as man as $ grains, feldspar is dominated b ver e0uant (',$3) as man as 5 grains, and lithi+ is dominated b e0uant (',#5) as man as # grains8 ;he roundness of 0uart: is dominated b sub-angular as man as 11 grains, feldspar is dominated b sub-sub-angular as man as $ grains, and lithi+ is dominated b sub-angular as man as 11 grains8

t lo+ation of observation 3, the amount of 0uart: is $ grains, feldspar is $ grains, and lithi+ is 1' grains8 ll of them are oblate-dominated, e<+ept lithi+ whi+h is dominated b bladed88 ;he spheri+it of 0uart: is dominated b ver e0uant (',$3) as man as ! grains, feldspar is dominated b ver e0uant (',$3) as man as $ grains, and lithi+ is dominated b ver e0uant (',$3) as man as # grains8 ;he roundness of 0uart: is dominated b sub-angular as man  as 11 grains, feldspar is dominated b sub-angular as man as $ grains, and lithi+ is dominated  b sub-angular as man as 11 grains8

B. Inclination from Upstream to Downstream

;he grain shape of 0uart: from lo+ation of observation 1 to 3 is +onstantl oblate, it is likewise the feldspar8 =hile for the lithi+, it tends to +hange from oblate to bladed8

;he spheri+it of 0uart: from lo+ation of observation 1 to 3 tends to +hange from sub-elongate to ver e0uant8 "or feldspar, it tends to +onstant in ver e0uant8 =hile for the lithi+, it tends to +onstant in ver e0uant8

(45)

;he roundness of 0uart: from lo+ation of observation 1 to 3 tends to +onstant, whi+h is sub-angular, it is likewise the feldspar8 =hile the lithi+ is likel to +hange from sub-rounded to sub-angular8

C. Anomaly

;he anomal is happen in roundness of lithi+8 7t>s +aused b the a+tivit of  mining of gravel in big enough s+ale8 *o that, the fine materials are mined and +over the area of observation8 .eside it, the lo+ation of sampling whi+h is less than ideal, +aused the anomal of the final result of lithi+ observation8

D. Process of Transportation

"rom the grains si:e, the pro+ess of transportation that happens in this station (*; 1&) is suspended load8 7t is proven b the +hanges that>s not too signifi+ant either on grain si:e, spheri+it, or roundness8 ;his transportation  pro+ess minimali:es the +lash and fri+tion between minerals and lithi+s8 *o, the differen+es of grain si:e, spheri+it, and roundness between lo+ations are not too signifi+at8

E. Provenance

7t is interpreted that the sedimentar materials lo+ated in ali %rogo have  been deposited in long time8 ;hese sedimentar materials +ame from several vol+anoes either still a+tive or not, among others Mt8 Merapi, Mt8 Merbabu, Mt8 *umbing, Mt8 *indoro, and an+ient vol+anoes (Mt8 Menoreh, Mt8 ?a@ah, and Mt8 7@o)8

(46)

BAB II $ON$2USION

1. The grain si"e of Huart" from upstream to do+nsteram is oblatedominated, feldspar is oblatedominated, and lithi% is oblatedominated.

'. The spheri%it of Huart" from upstream to do+nsteram tend to more eHuent, feldspar is dominated b =er eHuent, and lithi% is not patterned.

2. The roundness of Huart" from upstream to do+nsteram tend to more rounded, feldspar tend to more rounded, and lithi% tend to more subangular.

?. The anomal that o%%urs in lithi% is interpreted that there is mining a%ti=it that %an disturb the pro%ess of sedimentation.

(47)

DA5TAR USTAKA

&oggs, *. Ir. 199'. &etrology of Sedimentary 'ocks. De+ Jork: Ma%millan Publishing 0ompan.

*urjono, *ugeng *. '$. &anduan &raktikum Sedimentologi.  Jogakarta: Iurusan Teknik 3eologi !T A3M.

 Tu%ker M. -. 1991. Sedimentary &etrology : n *ntroduction to the rigin of Sedimentary 'ocksF 'nd. A*): &la%k+ell *%ienti/%

Publisher.

http:dokumen.tipsdo%umentsmorfologibutirsedimen.html

KinternetL (diakses pada tanggal 17 Gktober '15 pukul '2:'$ <6&

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perspektif Fiqh Siyasah Terhadap Kepemimpinan Adat Suku Semendo di desa Uludanau terdapat kesamaan dan perbedaan dalam pemilihan pemimpin dimana untuk

Pada pengolahan emping mlinjo, produktivitas diukur dalam berat emping yang dihasilkan per satuan waktu (kg/jam), dengan mempertimbangkan tingkat kerusakan emping,

• Kemampuan / daya beli konsumen dalam negeri terhadap batubara dan gas rendah dan belum adanya insentif ekonomi baik fiskal maupun non fiskal bagi energi fosil untuk pemakaian

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 74 Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan ketentuan Pasal 72 sampai

a. Mengganti folder yang telah rusak dengan yang baru. Mengganti dokumen rekam medis yang sudah penuh. Menjaga kebersihan agar tidak terjadi kerusakan.. Menjaga keamanan dokumen

Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka penelitian mengenai pemahaman Possessivpronomen menggunakan media flip chart ini setidaknya memiliki tiga

Mortar adalah bahan yang terbuat dari campuran agregat halus dan semen yang bereaksi dengan air sebagai perekat, berfungsi untuk merekatkan pasangan.. batu bata,

Berdasarkan hasil pengolahan data dalam penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan konseptual siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan