1
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI
Pembangunan Zona Integritas
Menuju WBK/WBBM
Triwulan I TA 2021
B2TKE - BPPT
Gedung 620-625, Klaster Energi, Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Setu, Tangerang Selatan 15314
Telp: +62 21 756 0916, Fax: +62 21 756 0904
Laporan Monev Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas tersusunnya laporan monitoring dan evaluasi Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birorasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) periode triwulan pertama tahun 2021 ini.
Pembangunan Zona Integritas merupakan salah satu target kinerja yang harus direalisasikan pada tahun ini, sebagai motivasi untuk memberikan layanan prima yang akuntabel dan transparan serta bebas dari segala bentuk tindak korupsi dan benturan kepentingan dalam pelaksanaannya.
Laporan Monitoring dan Evaluasi ini hendaknya dapat menjadi bahan masukan dalam mengawal dan merupakan upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM di B2TKE.
Segala bentuk masukan atas evaluasi telah dilakukan agar senantiasa ditindaklanjuti sebagai upaya perbaikan.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya diberikan kepada Tim Pembangunan Zona Integritas dan seluruh Pegawai B2TKE atas partisipasi aktif dalam mendukung terciptanya Zona Integritas menuju WBK/WBBM di B2TKE
Tangerang Selatan, 30 Maret 2021 Kepala B2TKE-BPPT
Dr. Ir. Barman Tambunan NIP. 19671012 198612 1001
Laporan Monev Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
I. PENDAHULUAN ... 4
1.1 Latar Belakang ... 4
1.2 Tujuan ... 4
1.3 Dasar Hukum ... 5
II. PROGRAM KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS ... 6
2.1 Pencanangan Pembangunan Zona Integritas ... 6
2.2 Proses Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM ... 6
III. RENCANA AKSI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS ... 9
3.1 Komponen Pengungkit ... 9
3.2 Indikator Hasil ... 13
IV. PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI ... 14
4.1. Resume Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Bulan Februari 2021... 14
4.2. Resume Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Bulan Maret 2021 ...15
V. TINDAKLANJUT HASIL EVALUASI PERIODE SEBELUMNYA ... 16
5.1. Pemantauan Tindaklanjut Evaluasi Kegiatan TA 2020... 16
5.2. Pemantauan Tindaklanjut Evaluasi Kegiatan Februari 2021 ... 16
5.3. Pemantauan Tindaklanjut Evaluasi Kegiatan Maret 2021 ... 17
BAB
1
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reformasi Birokrasi merupakan salah satu langkah awal untuk melakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif, dan efisien, sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat, dan profesional. Dalam perjalanannya, banyak kendala yang dihadapi, diantaranya adalah penyalahgunaan wewenang, praktek KKN, dan lemahnya pengawasan.
Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program Reformasi Birokrasi. Peraturan tersebut menargetkan tercapainya tiga sasaran hasil utama yaitu peningkatan kapasitas dan akuntabilitas organisasi, pemerintah yang bersih dan bebas KKN, serta peningkatan pelayanan publik.
Dalam rangka mengakselerasi pencapaian sasaran hasil tersebut, maka Instansi Pemerintah perlu untuk membangun pilot project pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang dapat menjadi percontohan penerapan pada unit-unit kerja lainya. Untuk itu perlu secara kongkret dilaksanakan program reformasi birokrasi pada unit kerja melalui upaya pembangunan Zona Integritas.
Dalam rangka pembangun Zona Integritas, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:
a. Menyelaraskan instrument Zona Integritas dengan instrumen evaluasi Reformasi Birokrasi, serta
b. Melakukan penyederhanaan pada indikator proses dan indikator hasil yang lebih fokus dan akurat.
Guna mewujudkan misi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui Reformasi Birokrasi, serta melaksanakan perintah harian Kepala BPPT untuk mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), maka perlu disusun pedoman pembangunan zona integritas pada Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE)-BPPT dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014.
1.2 Tujuan
Penyusunan Laporan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM di B2TKE ini bertujuan sebagai media untuk mengukur capaian atas target periodik yang telah ditetapkan sebagai agenda kerja pembangunan Zona Integritas di B2TKE.
Laporan Monev Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
5
1.3 Dasar Hukum
Dasar Hukum yang melandasi kepentingan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM antara lain:
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
b. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874);
c. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4250);
d. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 122);
e. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi;
f. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi;
g. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah.
h. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah.
BAB
2
II.
PROGRAM KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
2.1 Pencanangan Pembangunan Zona Integritas
Beberapa hal yang berkaitan dengan pencanangan pembangunan Zona Integritas antara lain:
a. Pencanangan pembangunan Zona Integritas adalah deklarasi/pernyataan dari pimpinan suatu instansi pemerintah bahwa instansinya telah siap membangun Zona Integritas;
b. Pencanangan pembangunan Zona Integritas dilakukan oleh Instansi Pemerintah yang pimpinan dan seluruh atau sebagian besar pegawainya telah menandatangani Dokumen Pakta Integritas. Penandatanganan dokumen Pakta Integritas dapat dilakukan secara massal/serentak pada saat pelantikan, baik sebagai CPNS, PNS, maupun pelantikan dalam rangka mutasi kepegawaian horizontal atau vertikal. Bagi Instansi Pemerintah yang belum seluruh pegawainya menandatangani Dokumen Pakta Integritas, dapat melanjutkan/melengkapi setelah pencanangan pembangunan Zona Integritas; c. Pencanangan pembangunan Zona Integritas dilaksanakan secara terbuka dan
dipublikasikan secara luas dengan maksud agar semua pihak termasuk masyarakat dapat memantau, mengawal, mengawasi dan berperan serta dalam program kegiatan reformasi birokrasi khususnya di bidang pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik;
2.2 Proses Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM
Proses pembangunan Zona Integritas merupakan tindak lanjut pencanangan yang telah dilakukan oleh Kepala B2TKE. Proses pembangunan Zona Integritas difokuskan pada penerapan program Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang bersifat konkrit.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan pemilihan B2TKE menuju WBK/WBBM antara lain:
a. B2TKE merupakan unit yang penting/strategis dalam melakukan pelayanan publik;
b. B2TKE mengelola sumber daya yang cukup besar, serta
c. B2TKE memiliki tingkat keberhasilan Reformasi Birokrasi yang cukup tinggi Setelah usulan ditetapkan, maka hal yang selanjutnya dilakukan adalah menentukan komponen-komponen yang harus dibangun.
Laporan Monev Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
7
Terdapat dua jenis komponen yang harus dibangun, yaitu komponen pengungkit dan komponen hasil. Hubungan antar masing-masing komponen dan indikator pembangun komponen disajikan pada gambar berikut ini.
Melalui model tersebut dapat diuraikan bahwa program Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik merupakan komponen pengungkit yang diharapkan dapat menghasilkan sasaran pemerintahan yang bersih dan bebas KKN serta peningkatan kualitas pelayanan publik.
Penilaian terhadap setiap program dalam komponen pengungkit dan komponen hasil diukur melalui indikator-indikator yang dipandang mewakili program tersebut. Sehingga dengan menilai indikator tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran pencapaian upaya yang berdampak pada pencapaian sasaran.
A. Komponen Pengungkit
Komponen pengungkit merupakan komponen yang menjadi factor penentu pencapaian sasaran hasil pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM. Terdapat enam komponen pengungkit, yaitu:
NO KOMPONEN PENGUNGKIT BOBOT
1. Manajemen Perubahan 5%
2. Penataan Tatalaksana 5%
3. Penataan Manajemen SDM 15%
4. Penguatan Akuntabilitas Kinerja 10%
5. Penguatan Pengawasan 15%
6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 10%
Laporan Monev Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
B. Indikator Hasil
NO UNSUR INDIKATOR HASIL BOBOT
1. Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN
20% 2. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan
Publik kepada Masyarakat
20%
TOTAL 40%
Dalam pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM, fokus pelaksanaan Reformasi Birokrasi tertuju pada dua sasaran utama, yaitu:
1. Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN. Sasaran terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN diukur dengan menggunakan ukuran:
a. Nilai persepsi korupsi (survei eksternal); dan b. Presentase penyelesaian TLHP.
2. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat. Sasaran Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat diukur melalui nilai persepsi kualitas pelayanan (survey eksternal).
9
BAB
3
III.
RENCANA AKSI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM di B2TKE dilaksanakan sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Rencana aksi Pembangunan Zona Integritas disampaikan pada Dokumen Rencana Kerja yang terdiri atas komponen berikut ini:
3.1 Komponen Pengungkit
A. Manajemen Perubahan
Komponen Manajemen Perubahan memiliki indikator di bawah ini:
1. Penyusunan Tim Kerja, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. B2TKE membentuk tim untuk melakukan pembangunan ZI menuju
WBK/WBBM
b. Penentuan anggota tim selain pimpinan dipilih melalui prosedur/mekanisme yang jelas.
2. Dokumen Rencana Pembangunan ZI menuju WBK/WBBM, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Menyusun dokumen rencana kerja pembangunan ZI menuju WBK/WBBM
b. Dokumen rencana kerja pembangunan ZI menuju WBK/WBBM memuat target-target prioritas yang relevan dengan tujuan pembangunan ZI menuju WBK/WBBM
c. Terdapat mekanisme atau media untuk mensosialisasikan pembangunan ZI menuju WBK/WBBM
3. Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan ZI menuju WBK/WBBM, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Melaksanakan seluruh kegiatan pembangunan ZI dan WBK/WBBM sesuai dengan target yang direncanakan.
b. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan ZI menuju WBK/WBBM.
c. Menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi.
4. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kepala B2TKE beserta jajarannya berperan sebagai role model dalam pelaksanaan pembangunan ZI menuju WBK/WBBM
b. Menetapkan Agen Perubahan
c. Membangun budaya kerja dan pola pikir di lingkungan B2TKE
d. Melibatkan seluruh Pegawai B2TKE dalam pembangunan ZI menuju WBK/WBBM.
Laporan Monev Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
B. Penataan Tatalaksana
Komponen Penataan Tatalaksana memiliki indikator di bawah ini:
1. Standar Operasional Prosedur (SOP), dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan penyusunan SOP B2TKE mengacu pada Proses Bisnis B2TKE
b. Melakukan penerapan SOP
c. Melakukan Reviu/Perbaikan SOP
2. E-Office, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. B2TKE menggunakan sistem pengukuran kinerja berbasis sistem informasi
b. B2TKE menggunakan sistem kepegawaian berbasis sistem informasi c. B2TKE menggunakan sistem pelayanan publik berbasis sistem
informasi
d. Melakukan monitoring dan evaluasi pemanfaatan teknologi informasi dalam sistem pengukuran kinerja, sistem kepegawaian dan pelayanan publik
3. Keterbukaan Informasi Publik, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Menerapkan kebijakan tentang keterbukaan informasi publik
b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukan informasi publik.
C. Penataan Manajemen SDM
Komponen Penataan Manajemen SDM memiliki indikator di bawah ini:
1. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Menyusun kebutuhan pegawai B2TKE mengacu kepada peta jabatan dan hasil analisis beban kerja untuk masing-masing jabatan
b. Menempatkan pegawai hasil rekrutmen mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah disusun per jabatan
c. Melakukan monitoring dan dan evaluasi terhadap penempatan pegawai rekrutmen untuk memenuhi kebutuhan jabatan dalam organisasi sebagai upaya perbaikan terhadap kinerja unit kerja
2. Pola Mutasi Internal, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Melakukan mutasi pegawai antar jabatan untuk pengembangan karier
pegawai
b. Melakukan mutasi pegawai antar jabatan dengan memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan c. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan mutasi yang
telah dilakukan dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja
3. Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Laporan Monev Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
11
b. Menyusun rencana pengembangan kompetensi pegawai dengan mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai
c. Mengidentifikasi persentase kesenjangan kompetensi pegawai yang ada dengan standar kompetensi yang ditetapkan untuk masing-masing jabatan
d. Memberikan kesempatan bagi Pegawai B2TKE untuk memperoleh kesempatan/hak mengikuti diklat maupun pengembangan kompetensi lainnya.
e. Melakukan upaya pengembangan kompetensi kepada pegawai
f. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja
4. Penetapan Kinerja Individu, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Melakukan penetapan kinerja individu yang terkait dengan kinerja
B2TKE
b. Melakukan pengukuran kinerja individu dengan indikator kinerja individu level diatasnya
c. Melakukan pengukuran kinerja individu secara periodik d. Memberikan reward sesuai hasil penilaian kinerja individu
5. Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku Pegawai, dengan mengimplementasikan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku.
6. Sistem Informasi Kepegawaian, dengan melakukan pemutakhiran informasi kepegawaian B2TKE secara berkala
D. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Komponen Penguatan Akuntabiitas Kinerja memiliki indikator di bawah ini: 1. Keterlibatan Pimpinan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pimpinan terlibat secara langsung dalam penyusunan perencanaan b. Pimpinan terlibat secara langsung dalam penyusunan penetapan
kinerja
c. Pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala
2. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Menyusun dokumen perencanaan
b. Dokumen perencanaan B2TKE berorientasi hasil
c. Menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang memiliki kriteria Specific, Measurable, Acheivable, Relevant and Time bound (SMART) d. Menyusun laporan kinerja tepat waktu
e. Pelaporan kinerja memberikan informasi tentang kinerja
f. Melakukan upaya peningkatan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja
g. Pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh SDM yang kompeten
E. Penguatan Pengawasan
Laporan Monev Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
1. Pengendalian Gratifikasi, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan Public Campaign tentang Pengendalian Gratifikasi b. Mengimplementasikan Pengendalian Gratifikasi
2. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP), dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Membangun Lingkungan Pengendalian
b. Melakukan penilaian resiko atas pelaksanaan kebijakan
c. Melakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi
d. Mensosialisasikan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP) kepada seluruh Pegawai B2TKE
3. Pengaduan Masyarakat, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Menerapkan Kebijakan Pengaduan Masyarakat
b. Menindaklanjuti Pengaduan Masyarakat
c. Melakukan monitoring dan evaluasi Pengaduan Masyarakat
d. Menindaklanjuti hasil evaluasi penanganan pengaduan masyarakat 4. Whistle Blowing System, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan sosialisasi Whistle Blowing System b. Menerapkan Whistle Blowing System
c. Melakukan Monitoring dan Evaluasi Penerapan Whistle Blowing System
d. Menindaklanjuti hasil Evaluasi Penerapan Whistle Blowing System 5. Penanganan Benturan Kepentingan, dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi benturan kepentingan dalam tugas fungsi utama b. Mensosialisasikan kebijakan penanganan benturan kepentingan c. Menerapkan penanganan benturan kepentingan
d. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan benturan kepentingan e. Menindaklanjuti hasil evaluasi pelaksanaan benturan kepentingan F. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Komponen Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik memiliki indikator di bawah ini:
1. Standar Pelayanan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Menetapkan kebijakan standar pelayanan
b. Memaklumatkan standar pelayanan
c. Menyusun SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan
d. Melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP 2. Budaya Pelayanan Prima, dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a. Melakukan sosialisasi dalam upaya penerapan Budaya Pelayanan Prima
Laporan Monev Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
13
d. Menyediakan sarana layanan terpadu/terintegrasi e. Melakukan inovasi pelayanan
3. Penilaian Kepuasan Terhadap Pelayanan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan b. Menyediakan akses informasi hasil survey kepuasan masyarakat c. Melakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat
3.2 Indikator Hasil
Komponen Manajemen Perubahan memiliki indikator di bawah ini:
1. Pemerintah yang bersih dan bebas dari KKN, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Nilai Survey Persepsi Korupsi (Survei Eksternal)
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan (Internal dan eksternal) yang ditindaklanjuti
2. Kualitas pelayanan publik dengan memperhatikan Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survei Eksternal)
BAB
4
IV.
PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI
Kegiatan monitoring dan evaluasi Pembangunan Zona Integitas menuju WBK/WBBM di B2TKE dilakukan secara periodik setiap bulan dan disampaikan dalam laporan yang disusun setiap triwulan. Monitoring dilakukan terhadap daftar rencana kerja. Resume hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi pada Triwulan I TA 2021 sebagai berikut:
4.1. Resume Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Bulan Januari 2021
Monitoring dan Evaluasi dilakukan pada tanggal 4 Januari 2021, dengan objek kegiatan Pembangunan Zona Integritas pada periode TA 2021.
NO URAIAN MASUKAN PERBAIKAN
1.
Review RB dan pencanangan B2TKE menuju WBK di Tahun 2020 dan nilai capaiannya. Penilaian LKE B2TKE TA 2020 83,15 dari bobot 100.
Lakukan evaluasi dan tindak perbaikan. Target tahun ini B2TKE minimal capaian LKE TA 2021 harus WBK, selanjutnya WBBM, masukkan ke Penkin.
2.
Seluruh jajaran Manajemen B2TKE harus berperan sebagai role model dalam RB dan pembangunan ZI.
Menerapkan perilaku yang layak diteladani sebagai role model dalam bekerja.
3.
Perbaharui SK dan penugasan tim Pembangunan dan seluruh tim terkait berdasarkan kriteria.
Usulan kriteria dan penetapan tim.
4. Rencana kerja dan target prioritas. Definisikan rencana kerja Pembangunan ZI secara sistematis. 5. Monitoring dan Evaluasi agar dilakukan
periodic.
Pelaksanaan monev dilakukan setiap bulan, lakukan pemantauan aksi tindaklanjutnya.
Laporan Monev Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
15
4.2. Resume Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Bulan Maret 2021
Monitoring dan Evaluasi dilakukan pada tanggal 29 Maret 2021, dengan objek kegiatan Pembangunan Zona Integritas hingga akhir Maret 2021.
NO URAIAN MASUKAN PERBAIKAN
1. Bangun awareness seluruh Pegawai dalam Pembangunan ZI, tidak hanya tandatangan Pakta Integritas saja.
Perbanyak infografis dan sosialisasikan ZI sebagai salah satu target Penkin B2TKE.
2. Sosialisasi Zona Integritas dan Penggerak B2TKE serta tim pelaksananya ke seluruh Pegawai.
Gunakan momentum NGOBRAS tanggal 6 April 2021 dan selanjutnya.
Perkenalan Tim Pelaksana dan Penggerak B2TKE agar seluruh pegawai mengetahui program pendukung disamping tugas utamananya inovasi dan layanan teknologi.
3. Penggunaan KM BPPT sebagai bentuk implementasi transformasi digital.
Mulai memberikan penugasan,
pelaporan dan penyimpanan dokumen menggunakan KM BPPT.
4. Lakukan review terhadap seluruh
prosedur dan disesuaikan dengan kondisi dan kebijakan yang berlaku saat ini
Update SOP B2TKE.
5. Sosialisasi Progres Kinerja B2TKE. Menampilkan progress kinerja dan keuangan di videotron lobby B2TKE sebagai bentuk transparansi kinerja dan anggaran.
6. Penghargaan pegawai terbaik perlu dilakukan kembali. Program 1 pegawai 1 pelatihan perlu perencanaan yang matang.
Koordinasi dengan manajemen tentang kriteria pegawai terbaik. Bisa dilakukan tiap bulan ataupun triwulan. Sosialisasi dan realisasikan program
BAB
6
V.
TINDAKLANJUT HASIL EVALUASI PERIODE SEBELUMNYA
Pemantauan tindaklanjut atas masukan perbaikan yang disampaikan pada monitoring dan evaluasi periode sebelumnya dilakukan dengan tujuan memastikan adanya perbaikan kualitas kegiatan dan dinamika Tim dalam melaksanakan tugas Pembangunan Zona Integritas.
5.1. Pemantauan Tindaklanjut Evaluasi Kegiatan TA 2020
NO MASUKAN PERBAIKAN TINDAKLANJUT
1. Review LKE B2TKE TA 2020 Identifikasi komponen yang masih perlu ditingkatkan nilainya.
2. Pembangunan ZI harus dilakukan dan didukung oleh seluruh Pegawai
Bangun keterlibatan Pegawai, agar ikut berperan aktif.
3. Sesuaikan evidence dengan permintaan pada LKE
Identifikasi LKE oleh masing-masing penanggungjawab area perubahan
5.2. Pemantauan Tindaklanjut Evaluasi Kegiatan Februari 2021
NO MASUKAN PERBAIKAN TINDAKLANJUT
1. Lakukan evaluasi dan tindak perbaikan. Target tahun ini B2TKE minimal capaian LKE TA 2021 harus WBK, selanjutnya WBBM, masukkan ke Penkin.
Target capaian LKE TA 2021 sesuai detail di bawah.
2. Menerapkan perilaku yang layak diteladani sebagai role model dalam bekerja.
Seluruh Manajemen B2TKE telah menggalakkan dan melaksanakan nilai-nilai, budaya kerja dan etos kerja BPPT. 3. Usulan kriteria dan penetapan tim. Kriteria personil yang ditugaskan telah
ditetapkan (notulensi Rapat Manajemen 23 Februari 2021). SK tim pembangunan Zona Integritas B2TKE telah diterbitkan.
4. Definisikan rencana kerja Pembangunan ZI secara sistematis.
Dokumen Rencana Kerja telah disusun dan diterbitkan.
5. Pelaksanaan monev dilakukan setiap bulan, lakukan pemantauan aksi tindaklanjutnya.
Jadwal pelaksanaan monev dilakukan setiap bulan, laporan dibukukan tiap Triwulan. Identifikasi hasil tindaklanjut sebagai monitoring.
Laporan Monev Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
17
Target capaian LKE B2TKE TA 2021 sebagai berikut:
NO INDIKATOR KINERJA BOBOT LKE 2020 TARGET 2021
A Komponen Pengungkit 60
83.15
59.38
1 Manajemen Perubahan 5 7.63
2 Penataan Tata Laksana 5 7.00
3 Penataan Sistem Manajemen SDM 15 9.75
4 Penguatan akuntabilitas 10 10.00
5 Penguatan pengawasan 15 15.00
6 Peningkatan kualitas pelayanan publik 10 10.00
B Komponen Hasil 40 40.0
1 Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
20 20.0
2 Kualitas pelayanan publik 20 20.0
TOTAL (A+B) 100 83.15 99.38
Tim Pembangunan Zona Integritas TA 2021
5.3. Pemantauan Tindaklanjut Evaluasi Kegiatan Maret 2021
NO MASUKAN PERBAIKAN TINDAKLANJUT
1. Perbanyak infografis dan sosialisasikan ZI sebagai salah satu target Penkin B2TKE.
Infografis telah dipersiapkan, media sosialisasi via website B2TKE juga telah dipersiapkan.
Sosialisasi ke Pegawai dilakukan setiap kesempatan rapat yang melibatkan seluruh pegawai.
2. Gunakan momentum NGOBRAS tanggal 6 April 2021 dan selanjutnya. Perkenalan Tim Pelaksana dan Penggerak B2TKE agar seluruh pegawai mengetahui program pendukung disamping tugas utamananya inovasi dan layanan teknologi.
NGOBRAS (Ngobrol Bareng Santai B2TKE) 6 April 2021 telah disosialisasikan undangannya dan akan memaparkan tentang Tim Pelaksana dan Penggerak B2TKE.
Laporan Monev Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
NO MASUKAN PERBAIKAN TINDAKLANJUT
3. Mulai memberikan penugasan, pelaporan dan penyimpanan dokumen menggunakan KM BPPT.
Tim Zona Integritas bersama Agen Perubahan B2TKE menggunakan KM BPPT sebagai penugasan untuk pengisian dan penyimpanan dokumen LKE beserta evidence-nya.
4. Update SOP B2TKE. Telah dilakukan identifikasi atas dokumen SOP.
5. Menampilkan progress kinerja dan keuangan di videotron lobby B2TKE sebagai bentuk transparansi kinerja dan anggaran.
Telah ditampilkan progress kinerja dan keuangan di videotron lobby B2TKE. 6. Koordinasi dengan manajemen tentang kriteria
pegawai terbaik. Bisa dilakukan tiap bulan ataupun triwulan. Sosialisasi dan realisasikan program pengembangan SDM tersebut.
Telah diberikan formulir usulan pelatihan kepada seluruh pegawai B2TKE untuk pelatihan TA 2021.
Laporan Monev Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
19
Laporan Monev Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
21
BAB
6
VI.
PENUTUP
Demikian laporan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM di B2TKE ini disusun sebagai media pemantauan kualitas pelaksanaan kegiatan.
Tentunya masih banyak tindakan perbaikan yang perlu dilakukan untuk mendukung terciptanya Zona Integritas di B2TKE. Peran aktif seluruh Pegawai B2TKE serta komitmen untuk melakukan perbaikan pada seluruh komponen pengungkit maupun hasil.
Semangat menciptakan Zona Integritas di B2TKE, tentunya tidak hanya berakhir pada penilaian dan dokumen evaluasi, tapi pada pembangunan budaya kerja dan pola pikir yang sejalan dengan semangat Reformasi Birokrasi pada pelaksanaan kegiatan di Instansi Pemerintah, khususnya yang melibatkan masyarakat umum sebagai pengguna manfaat dalam bentuk layanan yang diberikan.