• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci : implementasi, metode sorogan dan takror, pembelajaran baca kitab kuning.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata kunci : implementasi, metode sorogan dan takror, pembelajaran baca kitab kuning."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DAN TAKROR PADA

PEMBELAJARAN BACA KITAB KUNING Nurfidha Lifiana, Nur Iftitahul Husniyah, Dwi Aprilianto

Universitas Islam Lamongan [email protected]

Abstrak: Dalam Kajian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keberhasilan seorang santri dalam pembelajaran baca kitab kuning di pondok pesantren yang menggunakan metode sorogan dan takror dengan fokus penelitian sebagai berikut : penerapan metode sorogan dan takror dalam pembelajaran baca kitab kuning di pondok pesantrenk ushulul hikmah Al ibrohimi Manyar Gresik ?, faktor pendukung dan penghambat metode sorogan dan takror dalam pembelajaran baca kitab kuning di pondok pesantren ushulul hikmah Al ibrohimi Manyar Gresik ?, upaya mengatasi faktor penghambat metode sorogan dan takror dalam pembelajaran baca kitab kuning di pondok pesantren ushulul hikmah Al ibrohimi Manyar Gresik ?.kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif. hasil kajian ini ialah dari penerapan metode sorogan yaitu terdapat 3 cara 1)santri membaca guru menyimak 2) Guru membaca santri menyimak dan santri membaca ulang kembali apa yang dibaca oleh gurunya 3) Gramatika terjemah, untuk penerapan metode takror terdapat 2 cara 1) guru memberikan stimulus tentang pembelajaran yang sudah disampaikan sebelumnya 2) Santri diberi soal contoh lafadz untuk dianalisis kalimatnya . Faktor pendukung yaitu dari peran guru dan juga kualitas yang dimiliki oleh guru serta daya tangkap santri yang di atas rata-rata dan faktor penghambatnya yaitu daya tangkap santri yang dibawah rata-rata. Dengan adanya faktor penghambat maka ada solusi untuk mengatasi permasalahan dengan diterapkannya metode tersebut.

Kata kunci : implementasi, metode sorogan dan takror, pembelajaran baca kitab kuning.

IMPLEMENTATION OF SOROGAN AND TAKROR METHOD IN YELLOW BOOK READING

Dosen Pembimbing I : Dr. Nur Iftitahul Husniyah,S.PdI.,M.PdI Dosen Pembimbing II : Dwi Aprilianto, Lc., MHI

(2)

2 By:

NURFIDHA LIFIANA Universitas Islam Lamongan

[email protected]

Abstract : In this study aims to find out how the success of a student in learning to read the yellow book in Islamic boarding schools that use the method of sorogan and takror with research focus as follows: the application of the method of sorogan and takror in learning to read the yellow book in the Islamic boarding school ushulul hikmah Al ibrohimi Manyar Gresik? , supporting factors and inhibitors of the method of sorogan and takror in learning to read the yellow book in the Islamic Boarding School ushulul hikmah Al ibrohimi Manyar Gresik? this uses qualitative research methods and descriptive approaches. the results of this study are from the application of the sorogan method namely there are 3 ways 1) students read the listening teacher 2) The teacher reads the listening students and students re-read what the teacher reads 3) Grammar translation, for the application of the takror method there are 2 ways 1) the teacher gives stimulus about learning that has been delivered previously 2) Santri was given a matter of examples of lafadz to analyze the sentence. Supporting factors are the role of the teacher and also the quality of the teacher and the catchment capacity of students who are above average and the inhibiting factors are the catchment capacity of students who are below average. With the inhibiting factor there is a solution to overcome the problem by applying the method.

Keywords: implementation, sorogan and takror methods, learning to read the yellow book.

A. Pendahuluan

Metode pembelajaran yaitu cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajara.( Sudjana, 2011). Jadi, di dalam pembelajaran terjadilah suatu interaksi antara seorang guru dengan siswa melalui metode tersebut. Dalam pengertian luas, metode belajar mengajar mencakup perencanaan dan segala upaya yang bisa ditempuh dalam rangka pencapaian tujuan belajar mengajar secara efektif dan efisien.( Asyrofi, 2010). Karena metode mencakup segala aspek dalam proses pembelajaran, maka pemilihan metode yang sesuai dengan tujuan pembelajaran menjadi prioritas utama. Perencanaan metode yang tersusun dengan baik, pada akhirnya akan

(3)

3 sangat membantu guru dalam proses pembelajaran,dengan kata lain acuan yang akan digunakan oleh guru yaitu metode itu sendiri.

Metode pembelajaran dapat dianggap sebagai suatu prosedur atau proses yang teratur, suatu jalan atau cara yang teratur untuk melakukan pembelajaran.( Suyono, 2011). Pembelajaran akan menjadi efektif dan menyenangkan apabila metode yang digunakan sesuai dengan keadaan peserta didik dan tujuan belajar, sehingga materi akan mudah dipahami dengan baik oleh peserta didik.

Sebagai salah satu pesantren Khalafi yang ada di Gresik, pondok pesantren Al Ibrohimi mewajibkan santriwan dan santriwatinya untuk mempelajari kitab kuning khususnya ilmu nahwu shorof sebagai ciri khas dari pesantren Khalafi. Dengan menguasai Ilmu nahwu shorof para santriwan dan santriwati akan sangat terbantu dalam memahami Al Qur’an dan Hadist. Karena, salah satu misi pondok pesantren Al Ibrohimi yaitu mencetak generasi muda islam yang berakhlak mulia. Yang mana, para santriwan dan santriwati akan lebih mudah memahami ajaran islam yang ada di dalam Al Qur’an dan Hadist.(Chusnan, 2019).

Dari hasil observasi yang dilakukan terhadap pembelajaran kitab kuning dapat diketahui bahwa ada beberapa santri yang memiliki daya tangkap di atas rata-rata dalam pembelajaran di kelas sehingga terkadang merasa bosan, ketika dia sudah paham dan teman-teman lainnya belum begitu faham sehingga guru harus menerangkan kembali sebelum melanjutkan ke materi selanjutnya karena pemahaman konsep siswa yang belum merata. Metode Sorogan dan Metode Takror merupakan salah satu metode tradisional sekaligus metode andalan dalam pembelajaran literatur Bahasa Arab yang sampai saat ini masih saja dipertahankan di pondok pesantren Ushulul Hikmah Al Ibrohimi untuk mengatasi perbedaan tersebut. Metode Sorogan dan Metode Takroryang saat ini diterapkan saat ini mampu membuat memberikan solusi terhadap kebutuhan pengajaran yang harus mengakomodasi seluruh kepentingan dan kemampuan santri serta memiliki manfat yang sangat baik untuk mempermudah dalam memahami kitab kuning serta pemahaman nahwu, shorof dan terjemah bagi santri.

Dari nahwu yang ada, hanya ada kelas yang sudah menggunakan metode Sorogan dan takror, yaitu kelas 2 dan 3 Awwaliyah. karena, kelas 1 Awwaliyah baru mempelajari teori dan kaidah bagimana cara membaca kitab kuning yang benar. Sedangkan mulai kelas 2 sudah bisa mempraktikan teori dasar yang telah mereka peroleh, setelah itu pengembangan materi selanjutnya.(Chusnan, 2019).

(4)

4 Dengan adanya fakta yang telah dikemukakan diatas, dan menyadari akan pentingnya metode pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Implementasi Metode Sorogan dan TakrorDalam Pembelajaran Kitab Kuningdi Pondok Pesantren Ushulul Hikmah Al Ibrohimi Manyar Gresik”.

B. Metode

Metode merupakan cara yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitiannya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitiannya adalah pengasuh pondok pesantren, ustadz dan ustadzah pembelajaran kitab kuning, santri program kitab kuning pondok pesantren ushulul hikmah Al Ibrohimi Manyar Gresik. Sumber dan jenis penelitiannya ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer data hasil wawancara dan data sekunder data dari dokumentasi pondok pesantren. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga cara yaitu observasi partisipatif, wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan tiga cara yaitu Reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Pengecekan keabsahan datanya menggunakan triangulasi data, meliputi triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu.

C. Hasil dan Pembahasan

1. Penerapan Metode Sorogan Dan Takror Dalam Pembelajaran Kitab Kuning Di Pondok Pesantren Ushulul Hikmah Al Ibrohimi Manyar Gresik

a. Metode sorogan dalam pembelajaran kitab kuning

Metode yaitu prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Metode sorogan yaitu seorang santri berhadapan langsung dengan ustadz atau ustadzah untuk menyetorkan hasil dari belajarnya, baik dari segi ilmu Nahwu atau Shorof ataupun terjemahnya.( Banawi, 1993). Metode sorogan ini sangat penting karena dianggap efektif dalam mendidik para santri untuk lebih aktif. Sebab metode ini santri menghadap kepada kyai atau gurunya satu persatu sehingga seorang guru bisa mengetahui sejauh mana pemahaman seorang santri terhadap materi yang telah disampaikan.Dengan metode sorogan ini bisa diketahui pemahaman santri dari berbagai aspek pembelajarannya.

(5)

5 Jadi, pembelajaran dengan metode Sorogan ini yaitu pembelajaran yang dilakukan secara face to face atau berhadapan langsung antara ustadz atau ustadzah dengan santriwan atau santriwati, sehingga ustadz maupun ustadzah bisa menilai secara langsung sejauh mana tingkat pemahaman santri tersebut atas pembelajaran yang diikutinya selama pembelajaran berlangsung. Landasan filosofis pola pembelajaran ini yaitu, bahwa setiap

santri memperoleh perlakuan yang berbeda dari seorang kyai atau ustadz. Perlakuan itu disesuaikan dengan tingkat kemampuan santri sehingga bisa memberikan kesempatan kepada santri untuk maju sesuai dengan kemampuan masing-masing santri. Sehingga pembelajaran tersebut lebih efektif, karena bisa menyesuaikan dengan tingkat pemahaman santri masing-masing.

Interaksi personal yang berlandaskan asas kemesraan antara kyai dengan santri tersebut merupakan ciri khas dari pola pembelajaran ini. Dalam pola pembelajaran ini tampak adanya transformasi nilai-nilai kesabaran dari kyai atau ustadz kepada santri. Kitab yang dipelajari oleh masing-masing santri berbeda beda sesuai dengan tingkat kemampuan dan bakat para santri yang bersangkutan, akibatnya keberagaman materi dan tingkat kemampuan serta penempatan yang proporsional para santri tampak tercermin dalam pola pembelajran kitab kuning dengan metode Sorogan ini.

Teknik pembelajaran sorogan di pondok pesantren Ushulul Hikamh Al Ibrohimi Manyar Gresik mempunyai 3 cara diantaranya:

1) Guru membaca santri menyimak

Untuk memulai penerapan sorogan, guru memberikan bimbingan berupa membacakan kitab diawal pembelajaran kemudian santri menyimaknya. Jadi disini seorang ustadz atau ustadzah membaca atau menjelaskan tentang pembelajaran yang sedang berlangsung sedangkan santriwan atau santriwati bertugas menyimak, mendengarkan dan memahami apa yang dijelaskan oleh ustadz atau ustadzah.

2) Santri membaca guru menyimak

penerapan sorogan mempunyai kebijakan santri membaca guru menyimak. Jadi ustadz atau ustadzah memilih beberapa santriwan atau santriwati untuk membacakan kitab kuning di depan kemudian ustadz

(6)

6 atau ustadzah menyimaknya dan menilai sejauh mana tingkat pemahaman seorang santriwan atau santriwati dalam menyampaikan materi yang sudah dipelajari sebelumnya.

3) Gramatika terjemah

Gramatika terjemah merupakan kombinasi dari metode gramatika dan metode terjemah. yang berarti cara menyajikan bahan pelajaran dengan menghafal atau menganalisis tata letak bahasa asing. Tujuan dari metode ini adalah agar santriwan atau santriwati pandai dalam menghafal dan memahami tata bahasa serta mampu memahami teks bahasa asing dengan menerjemahkannya ke dalam bahasa sehari-hari. Jadi, disini santriwan atau santriwati menerjemahkan kitab dengan memahami tata letak bahasanya.

b. Metode Takror dalam pembelajaran kitab kuning

Metode Takror merupakan sebuah metode yang efektif untuk mengembangkan pemikiran serta membangun rasa percaya diri santriwan atau santriwati dalam menjelaskan materi yang disampaikan. Metode takror merupakan bagian dari pengembangan drill.(Munawwir, 2002). karena metode ini dilakukan setelah guru menjelaskan kepada peserta didik dengan metode ceramah kemudian materi yang telah disampaikan oleh guru tersebut diulang kembali dan dipresentasikan kembali oleh salah satu seorang santri dihadapan santri lainnya yang kemudian disertakan tanya jawab dari santri lainnya.

Metode Takror selain merupakan metode pengajaran yang berupaya mencari jalan tengah yang diharapkan dapat melibatkan guru dengan santrinya, sehingga keduanya dapat berperan aktif dalam proses belajar mengajar, juga memberi dampak kuat bagi pemahaman atas materi yang telah diajarkan guru, serta menumbuhkan sifat berani dan percaya diri yang tinggi untuk merefleksikan pengetahuannya dihadapan orang lain baik secara individu maupun kolektif.

Kelebihan metode ini adalah pada daya membangkitkan keberanian mental anak didik dalam berbicara dan bertanggung jawab atas pengetahuan yang dida;pat melalui proses belajar dan persiapan secara matang ketika ia mendapat giliran untuk presentasi

(7)

7 Tahap dalam metode takror yang diterapkan di Pondok Pesantren Ushulul Hikmah Al Ibrohimi Manyar Gresik, menurut hasil observasi dan wawancara peneliti menganalisis melalui beberapa tahapan tersebut dalam pelaksanaan metode takror meliputi :

1) Guru memberikan stimulus tentang pembelajaran yang sudah disampaikan sebelumnya. santri maju mencoba menjelaskan apa yang dijelaskan oleh guru dan santri yang lain mencoba melontarkan pertanyaan kepada seorang santri yang maju ke depan dan santri lainnya mencoba membantu temannya untuk menjawab pertanyaan. Seperti hal nya dengan presentasi yang di dalamnya berisi tanya jawab. 2) Santri diberi soal contoh lafadz untuk dianalisis kalimatnya,

ustadz atau ustadzah memberikan persoalan lafadz untuk dijabarkan dengan dasar ilmu nahwu dan shorof. Disini santriwan santriwati diberi tugas untuk menjabarkan soal lafadz yang diberikan oleh ustadz atau ustadzah lalu dipisahkan dan dijelaskan ilmu alatnya.

c. Pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Ushulul Hikmah Al Ibrohimi Manyar Gresik

Kitab kuning merupakan kitab keislaman berbahasa arab yang menjadi rujukan tradisi keilmuan islam di pesantren. Kitab kuning adalah sebuah istilah yang disematkan pada kitab-kitab Berbahasa Arab yang berhaluan Ahlu Sunnah Wal Jama’ah yang bisa digunakan oleh beberapa pesantren atau madrasah diniyah sebagai bahan pelajaran, dan kitab ini bukan dikarang oleh sembarang orang, namun karya para ulama’ salafus shalih yang sangat ahli dalam menggali hukum dalam Al qur’an dan Hadist.

Dinamakan kitab kuning karena kertasnya warna kuning sebenarnya warna kuning itu hanya kebetulan saja lantaran zaman dahulu jarang sekali ditemukan kertas berwarna putih dan zaman dahulu juga menggunakan alat cetak yang sederhana dan tidak dijilid, hanya dilipat dan diberi cover dengan kertas yang lebih tebal.(Wahyuni, 2017). Selain itu untuk menjaga dan mengkomunikasikan antar kita dan penguasaan antar santri dan ulama’ dalam tradisi kitab juga dikembangkan dengan bathsul masa’il.

Dalam pembelajaran kitab kuning bahwa pembelajaran kitab kuning merupakan kitab keislaman yang menjadi rujukan sumber-sumber ilmu agama di pesantren bisa digunakan oleh beberapa

(8)

8 pesantren atau madrasah diniyah sebagai bahan pelajaran. Khususnya di Pondok Pesantren Ushulul Hikmah Al Ibrohimi Manyar Gresik. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran kitab kuning ini bertujuan untuk membekali santri keterampilan membaca kitab kuning dengan lebih fokus mendalami pembelajaran kaidah Nahwu Sharaf serta untuk menambah pemahaman keagamaan kepada santri.

2. Faktor Pendukung Dan Penghambat Metode Sorogan Dan Takror Dalam Pembelajaran Kitab Kuningdi Pondok Pesantren Ushulul Hikmah Al Ibrohimi Manyar Gresik

ada beberapa faktor juga menjadi dukungan serta hambatan dalam pembelajaran kitab kuning, menurut beberapa pendapat yaitu dari pengasuh, ustadz, dan ustadzah.

a. Faktor pendukung pengasuh, ustadz dan ustadzah penerapan metode sorogan dan takror dalam pembelajaran kitab kuning. 1) Kecerdasan seorang santri

salah satu faktor yang mendukung yaitu, tingkat kecerdasan santri disini, terkadang sebagian santri sudah bisa menguasai pembelajaran yang diterangkan oleh gurunya. Selain itu juga santri bisa dengan mudah membaca kitab yang tanpa harakat dan makna.

2) Adanya program target khatam kitab kuning

Guru membagi tiga kelompok santri berdasarkan tingkat kefahamannya. Tiga kelompok tersebut yakni pertama anak yang sudah faham dan dimasukkan dikelas yang sesuai dengan tingkatan pemahamannya. Kedua, anak itu sudah bisa tapi biasa saja dan yang ketiga anak itu belum bisa dan belum faham. kitab kuning yang dijadikan target adalah khatam kitab kuningnya. maka dari itu,hal tersebut bisa memudahkan ustadz atau ustadzah dalam membimbing sesuai dengan karakter pemahamannya.

3) Ustadz pengampu pembelajaran yang berdomisili dekat dengan pesantren

faktor yang menjadi pendukung ialah beberapa Ustadz yang kediamannya dekat dengan pondok pesantren, sehingga mempermudah pemantuan pelaksanaan penerapan metode sorogan dan takror berlangsung. dengan begitu pembelajaran bisa berjalan dengan kondusif.

(9)

9 4) keinginan pengasuh untuk mempertahankan kitab kuning

sebagai referensi dalam mendalami ilmu agama

Pengasuh menganjurkan agar kitab kuning menjadi prioritas utama dalam belajar agama. Karena kitab kuning menjadi sumber ilmu bagi santri di pondok pesantren.

5) Lingkungan kondusif dan suasana pembelajaran

Dengan lingkungan yang kondusif, menjadikan suasana pembelajaran para santri lebih nyaman dan tentram sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Dengan situasi pembelajaran yang kondusif membuat santri bisa maksimal dalam memahami pembelajaran serta prestasi belajar santri dapat dicapai seoptimal mungkin.

Dari beberapa faktor pendukung tersebut tentu akan semakin membuat guru pondok pesantren Ushulul Hikmah Al Ibrohimi Manyar Gresik terus berusaha membimbing peserta didiknya agar terus berprestasi dan termotivasi untuk meningkatkan pembelajaran kitab kuning.

b. Faktor penghambat metode sorogan dan takror dalam pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Ushulul Hikmah Al Ibrohimi Manyar Gresik

1) Kelemahan daya tangkap seorang santri

Kelemahan daya tangkap seorang santri disini kebanyakan tidak bisa mempraktekkan teori dari materi yang dijelaskan oleh guru ketika pembelajaran berlangsung.

2) Dari dalam diri santri

Kemalasan diri adalah faktor utama penghambat pemahaman santri, oleh karenanya ustadz tidak kaget jika beberapa santri dalam menerapkan metode sorogan mengalami banyak kekurangan dalam hal terbata bata dalam membaca dan berbelit dalam menerjemahkan.

3. Upaya Dalam Mengatasi Faktor Penghambat Metode Sorogan Dan Takror Dalam Pembelajaran Kitab Kuning Di Pondok Pesantren Ushulul Hikmah Al Ibrohimi Manyar Gresik

a. Upaya guru dalam mengatasi faktor penghambat metode sorogan dan takror dalam pembelajaran kitab kuning

memotivasi santri, menasehati santri, mengingatkan santri, memberikan jam tambahan untuk santri yang ingin bertanya untuk mengatasi anak yang kemampuan daya tangkapnya lemah, ditanyai apa yang dia tidak faham dan biasanya diberikan satu contoh

(10)

10 dengan menggunakan kata yang bisa difahami dan caranya membaca kitab harus dipotong-potong dan dirangkai kata-katanya, agar santri bisa terpengaruh baca kitab dengan latihan membaca kitab kuning.

b. Upaya santri

Upaya untuk mengatasi faktor penghambat yang dirasakan oleh santri semua rata-rata mengatakan ada pada diri sendiri yang kadang tidak faham dan membagi waktu untuk belajar. Bisa tidak bisa mereka juga harus memahami dengan cara bertanya pada teman yang lebih faham karena hal tersebut merupakan puncak dimana santri bisa dikatakan sukses dalam memahami kitab kuning. pada hakekatnya santri itu harus bertanggung jawab akan kesalahan yang ada pada diri sendiri,oleh karenanya seorang santri harus bisa mengevaluasi diri dan membuat strategi supaya bisa memahami pembelajaran yang dirasa kurang bisa dimengerti dan difahami.

D. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Tentang Implementasi Metode Sorogan Dan Takror Pada Pembelajaran Baca Kitab Kuning Di Pondok Pesantren Ushulul Hikmah Al Ibrohimi Manyar Gresik dapat di Tarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan Metode Sorogan dan Takror Dalam Pembelajaran Kitab Kuning meliputi :

a. Metode sorogan dalam pembelajaran kitab kuning 1) Guru membaca santri menyimak,

2) Santri membaca guru menyimak 3) Gramatika terjemah.

b. Metode Takrordalam pembelajaran kitab kuning

1) guru memberikan stimulus tentang pembelajaran yang sudah disampaikan sebelumnya,

2) Santri diberi soal contoh lafadz untuk dianalisis kalimatnya. 2. Faktor pendukung dan penghambat metode sorogan dan takror dalam

pembelajaran kitab kuning a. Faktor pendukung

1) Kecerdasan seorang santri,

2) Adanya program target khatam kitab kuning,

3) Ustadz pengampu pembelajaran yang berdomisili dekat dengan pesantren,

(11)

11 4) keinginan pengasuh untuk mempertahankan kitab kuning

sebagai referensi dalam mendalami ilmu agama, 5) Lingkungan kondusif dan suasana pembelajaran b. Faktor penghambat

1) kelemahan kemampuan daya tangkap seorang santri 2) dari dalam diri santri

3. Upaya dalam mengatasi faktor penghambat metode sorogan dan takror dalam pembelajaran kitab kuning

a. memotivasi santri b. menasehati santri

c. memberikan jam tambahan latihan membaca kitab kuning E. Daftar Rujukan

Sudjana Nana, (2011). Dasar-Dasar Proses Belajar mengajar, Bandung: Sinarb Baru Algensindo.

Asyrofi Syamsyuddin, (2010). Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: Idea Press.

Suyono, (2011). Belajar dan Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya.

Chusnan, Zainur Rosyid. Wawancara, Gresik, 1 Desember 2019.

Banawi Imam, (1993). Tradisionalisme Dalam Pendidikan Islam Surabaya: Al Ikhlas.

Warson Ahmad, (2002). Munawwir, kamus Arab Indonesia Al Munawwir Surabaya: Pustaka Progresif.

Wahyuni Sri, (2017). “Pemaknaan Jawa Pegon Dalam Memahami Kitab Kuning Di Pesantren”, Jurnal Ilmiah Studi Islam, Vol. 17, No. 1 Desember.

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Bagaimana pelaksanaan metode sorogan dalam pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Darussalam

Kajian Metode Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren ..... Kajian Penelitian

Metode pembelajaran kitab kuning di pondok pesantren Panggung Tulungagung menggunakan (1) metode bandongan yang bertujuan supaya santri lebih teliti dalam menulis

Pondok pesantren Addainuriyah 2 Semarang adalah salah satu pondok pesantren yang menerapkan sistem madrasah atau klasikal dalam pembelajaran kitab kuning, baik bagi santri

1. Metode Pembelajaran Kitab Kuning pada pondok pesantren yang biasa digunakan adalah metode klasikal, bandongan, sorogan, diskusi, hafalan, tanya jawab, ceramah,

Pemanfaatan Metode Sorogan dalam Pembelajaran Kitab Kuning bagi Santri Pondok Pesantren.. "Why minimal guidance during instruction does not work: An analysis of the failure of

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan dan solusi dalam pembelajaran Kitab Kuning Metode Amtsilati di Pondok Pesantren Darul Amanah Sukorejo

Implementasi metode sorogan pada pembelajaran Kitab Safinatun Najah dalam meningkatkan pemahaman Fiqih bagi Santri di Pondok Pesantren Al-Bidayah Tegal Besar Jember diawali dengan