• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL TEH HERBAL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina) DENGAN VARIASI LAMA FERMENTASI DAN METODE PENGERINGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL TEH HERBAL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina) DENGAN VARIASI LAMA FERMENTASI DAN METODE PENGERINGAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL TEH

HERBAL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina) DENGAN

VARIASI LAMA FERMENTASI DAN METODE

PENGERINGAN

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi

Diajukan Oleh:

NUR DYAH RAHMAWATI A 420 110 056

Kepada:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA MARET, 2015

(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A. Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax : 7151448 Surakarta 57102

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama : Dr. Nanik Suhartatik, STP, MP.

NIDN : 0601017801

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:

Nama : Nur Dyah Rahmawati NIM : A 420 110 056

Program Studi : Pendidikan Biologi

Judul Skripsi : “Aktivitas Antioksidan dan Total Fenol Teh Herbal Daun Pacar Air (Impatiens balsamina) dengan Variasi Lama Fermentasi Dan Metode Pengeringan”

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 14 Maret 2015 Pembimbing

Dr. Nanik Suhartatik, STP, MP NIDN 0601017801

(3)

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOTAL FENOL TEH

HERBAL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina) DENGAN

VARIASI LAMA FERMENTASI DAN METODE

PENGERINGAN

(ANTIOXIDANT ACTIVITY AND TOTAL PHENOL HERBAL TEA PACAR AIR LEAF (Impatiens balsamina) WITH VARIATION LONG FERMENTATION AND

DRYING METHOD)

(1)

Nur Dyah Rahmawati, (2)Nanik Suhartatik (1)Graduate, (2) Biology Education Program, Faculty of Education and Teacher, Muhammadiyah

University Of Surakarta, 2015 ABSTRACT

Tea is a popular drink in the world, usually made from young shoots of tea plant (Camellia sinensis L. Kuntze). Tea products can be produced from the leaves of the Pacar Air, Pacar air leaves containing coumarin compounds, flavonoids, quinones, saponins and steroids. The purpose of this study to know antioxidant activity and total phenolic herbal tea pacar air leaf with variations fermentation and drying methods. This research method with a completely randomized design with two factors: factor 1: fermentation 60 minutes (A1), fermentation 90 minutes (A2), Ferementasi 120 minutes (A3) and factor 2: Methods of drying dried under the sun (B1 ) oven (B2, and roasted (B3). Results showed the highest antioxidant activity in the fermentation 60 minutes with roasted drying method that is 62.436% and the lowest antioxidant activity in the fermentation of 120 minutes with the oven drying method is 45.407%. Total phenol highest in the fermentation 120 minutes with roasted method is 17.479 mg galat/ 100cc, while the lowest total in the fermentation phenol 60 minutes with the oven drying method is 5.723 mg galat/ 100 cc. The antioxidant activity of tea is not linear with total phenol as a result of the combination of the interaction of various compounds antioxidants in the product.

Keywords: Tea, Impatiens balsamina, Fermentation, Antioxidants, total phenols

ABSTRAK

Teh merupakan salah satu minuman yang populer di dunia, biasanya terbuat dari pucuk daun muda tanaman teh ( Camelia sinensis L. Kuntze). Produk teh dapat dihasilkan dari daun pacar air (Impatiens balsamina). Daun pacar air mengandung senyawa kumarin, flavonoid, kuinon, saponin dan steroid. Tujuan penelitian ini mengetahui aktivitas antioksidan dan total fenol teh herbal daun pacar air dengan variasi lama fermentasi dan metode pengeringan. Metode penelitian ini dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yaitu: faktor 1 : fermentasi 60 menit (A1), fermentasi 90 menit (A2), Ferementasi 120

(4)

menit (A3) dan faktor 2 : Metode pengeringan dijemur di bawah sinar matahari (B1) dioven (B2, dan disangrai (B3). Hasil Penelitian menunjukkan aktivitas antioksidan tertinggi pada fermentasi 60 menit dengan metode pengeringan sangrai yaitu 62,436% dan aktivitas antioksidan terendah pada fermentasi 120 menit dengan metode pengeringan oven yaitu 45,407%. Total fenol tertinggi pada fermentasi 120 menit dengan metode sangrai yaitu 17,479 mg galat/100cc, sedangkan total fenol terendah pada fermentasi 60 menit dengan metode pengeringan oven yaitu 5,723 mg galat/100 cc.Aktivitas antioksidan teh ini tidak linier dengan total fenol karena merupakan hasil dari kombinasi interaksi dari berbagai macam senyawa antioksidan dalam produk tersebut.

Kata kunci : Teh, Impatiens balsamina ,Fermentasi, Antioksidan, Total fenol Pendahuluan

Teh merupakan salah satu minuman yang populer di dunia. Teh terbuat dari pucuk daun muda tanaman teh ( Camelia sinensis L. Kuntze). Berdasarkan cara pengolahanya teh dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : teh hijau, teh hitam, dan teh oolong ( Hartoyo, 2003). Produk teh tidak hanya dihasilkan dari daun teh, namun dapat dihasilkan dari daun lain seperti daun pacar air.

Tanaman pacar air (Impatiens balsamica L). mengandung kumarin, flavonoid, kuinon, saponin dan steroid (Adfa, 2007 dalam Kusuma,2014). Rohyami (2008) menyatakan bahwa , flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman hijau, kecuali alga. Flavonoid yang lazim ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi (Angiospermae) adalah flavon dan flavonol.

Menurut Markham (1988) dalam Rohyami (2008), flavonoid merupakan termasuk senyawa fenolik alam yang potensial sebagai antioksidan dan mempunyai bioaktifitas sebagai obat. Senyawa antioksidan adalah senyawa yang mampu menangkal atau meredam dampak negatif oksidan dalam tubuh. Cara kerja senyawa antioksidan ini yaitu dengan mendonorkan satu elektronnya kepada senyawa yang bersifat oksidan sehingga aktivitasnya bisa terhambat (Winarsi, 2007)

Fenol adalah senyawa yang mempunyai sebuah cincin aromatik dengan satu atau lebih gugus hidroksil. Senyawa fenol pada bahan makanan dapat dikelompokkan menjadi fenol sederhana dan asam folat (Widiyanti, 2006 dalam

(5)

Oktaviana, 2010).Standar yang digunakan pada analisis kandungan fenolik adalah asam galat, hal ini karena asam galat bersifat stabil, memiliki sensitivitas yang tinggi, dan harganya cukup terjangkau. Kandungan fenolik dari standar asam galat ditentukan dengan menggunakan metode Folin-Ciocalteau (Xu dan Chang, 2007 dalam Rahayu dkk, 2015).

Fermentasi atau oksidasi enzimatis, merupakan proses oksidasi senyawa polifenol dengan bantuan enzim polifenol oksidase yang menghasilkan substansi theaflavin dan thearubigin. Substansi tersebuta akan menentukan sifat strenght, colour, quality, dan briskness pada air seduhannya (Setyamidjaja, 2000). Proses fermentasi teh akan mengakibatkan terjadinya proses oksidasi dimana terjadinya perubahan katekin menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana yaitu senyawa polifenol flavonoid (Fulder, 2004 dalam Siringoringo, 2000)

Pengeringan bertujuan untuk mereduksi kandungan air dalam daun hingga mencapai 3-4% (Ajisaka, 2012). Faktor utama yang berpengaruh dalam proses pengeringan simplisia adalah suhu. Suhu yang terlalu rendah megakibatkan proses pengeringan berjalan lambat sehingga simplisia mudah berjamur. Sementara itu, jika suhunya terlalu tinggi mengakibatkan bagian luar daun lebih cepat kering tetapi bagian dalamnya masih basah. Untuk menghindari hal tersebut maka pemanasan cukup dilakukan pada suhu 60oC (Agromedia, 2008)

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan total fenol teh daun pacar air dengan variasi lama fermentasi dan metode pengeringan.

Metode Penelitian

Pembuatan produk teh ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi, sedangkan pengujian aktivitas antioksidan dan total fenol di Laboratorium Kimia Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor, yaitu faktor 1 : fermentasi 60 menit (A1), fermentasi 90 menit (A2), fermentasi 120 menit (A3) dan faktor 2 : Metode pengeringan dijemur di bawah sinar matahari (B1) dioven (B2, dan disangrai (B3)

(6)

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : daun pacar air, air, alumunium foil satu gulung, kertas label satu lembar, metanol, aquadesh, DPPH, Na2CO3, Folin- Ciocalteau, Asam galat,. Alat yang digunakan dalam pembuatan

teh adalah : pisau, oven, nampan, gunting, timbangan analitik, plastik, box kaca, wajan, spatula, kompor. Alat untuk uji antioksidan yaitu spektrofotometer, labu takar 10 ml, pipet tetes, pipet ukur, beakerglass 50 ml, beakerglass 100 ml, pengaaduk kaca, kuvet.

Pelaksanan penelitian diawali dengan pembuatan teh dengan variasi lama fermentasi dan metode pengeringan, kemudian diuji aktivitas antioksidan dan total fenol. Pembuatan teh dilakukan dengan cara pemetikan daun pacar air, pelayuan pada kondisi kering selama 16-18 jam, pemotongan, fermentasi, kemudian dikeringkan hingga kandungan air tidak ada, setiap sampel teh diambil 0,5 gram kemudian masing-masing diseduh menggunakan air 50ml

Analisis aktivitas antioksidan menggunakan DPPH dengan alat spektrofotometer yaitu dengan cara membuat larutan DPPH terlebih dahulu dengan mencampurkan 3,94 mg DPPH kedalam labu takar 100ml hingga batas. Menentukan aborbansi blanko dengan mencampur larutan DPPH 3,8 ml dengan metanol 70% 0,2 ml kemudian dibaca absorbandinya pada alat spektrofotometer. Absorbansi sampel dilakukan dengan cara mengambil 0,2 ml sampel teh dan menambahkan 3,8 ml larutan DPPH kemudian divortek dan diamkan selama 30 menit, setelah itu dibaca anbosrbansinya pada alat spektrofotometer.

Analisis total fenol menggunakan reagen Folin- Ciocalteau dengan alat spektrofotometer, dan menggunakan asam galat sebagai larutan standar untuk menentukan kurva baku. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 17.0 metode DMRT .

Hasil dan Pembahasan Aktivitas Antioksidan

Daun pacar air (Impatiens balsamica L). mengandung kumarin, flavonoid, kuinon, saponin dan steroid (Adfa, 2007 dalam Kusuma, 2014). Menurut Markham (1988) dalam Rohyami (2008), flavonoid merupakan senyawa fenolik alam yang potensial sebagai antioksidan dan mempunyai bioaktifitas sebagai obat.

(7)

Senyawa antioksidan menurut pengertian biologis adalah senyawa yang mampu menangkal atau meredam dampak negatif oksidan dalam tubuh. Cara kerja senyawa antioksidan ini yaitu dengan mendonorkan satu elektronnya kepada senyawa yang bersifat oksidan sehingga aktivitasnya bisa terhambat (Winarsi, 2007).

Metode sederhana yang digunakan dalam pengujian aktivitas antioksidan adalah metode spektrofotometri menggunkan DPPH. Metode ini lebih mudah digunakan dan memerlukan waktu yang singkat ( Hanani, E, 2005 dalam Subiyandono, 2003). Hasil penelitian produk teh daun pacar air dengan variasi lama fermentasi dan metode pengeringan mengandung aktivitas antioksidan yang cukup tinggi. Hasil tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Aktivitas Antioksidan Teh Daun Pacar Air Variasi Lama Fermentasi dan Metode Pengeringan.

Gambar 1 menunjukkan kandungan antioksidan tertinggi adalah (A1B3) yaitu

perlakuan lama fermentasi 60 menit dan metode pengeringan sangrai. Semakin lama fermentasi maka semakin rendah aktivitas antioksidannya. Menurut Kukhtar (2007), lama fermentasi berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan karena proses fermentasi mengakibatkan hilangnya beberapa komponen antioksidan akibat reaksi oksidasi enzimatis.

Metode pengeringan berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan teh daun pacar air. Hal ini terlihat pada perlakuan B1, B2, B3 yang menunjukkan aktivitas

(8)

antioksidan yang berbeda. Perbandingan pengeringan jemur (B1) dengan pengeringan oven (B2) menujukan aktivitas antioksidan tinggi terjadi pada pengeringan jemur dengan sinar matahari. Sesuai dengan penelitian Sutjipto, dkk. (2009) bahwa cara pengeringan daun kumis kucing dengan metode pengeringan dijemur lebih banyak kandungan flavonoidnya dibandingkan dioven. Hal ini kemungkinan dikarenakan falvonoid yang terkandung dalam daun merupakan senyawa aktif yang sensitif terhadap suhu (termolabil).

Metode pengeringan yang menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi yaitu pada perlakuan A1B1 sebesar 62,436%. Dari ketiga metode pengeringan yang digunakan, metode sangrai (B3) menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi dibandingkan metode yang lain. Hal ini dikarenakan pada pengeringan jemur dan oven memerlukan waktu yang cukup lama agar daun benar-benar kering, dengan renggang waktu tersebut memungkinkan untuk kembali terjadinya fermenentasi sehingga senyawa aktif yang terkandung didalamnya mengalami oksidasi. Sementara itu, pada metode sangrai anktiviatas antioksidanya tinggi karena proses pengeringanya tidak terlalu lama sehingga proses fermentasi benar-benar terhenti.

Data aktivitas antioksidan yang sudah homogen tersebut kemudian diuji menggunakan metode DMRT. Hasil uji DMRT aktivitas antioksidan teh daun pacar air dengan variasi lama fermentasi dan metode pengeringan disajikan pada Tabel 1.

Total Fenol

Daun Fenol adalah senyawa yang mempunyai sebuah cincin aromatik dengan satu atau lebih gugus hidroksil. Senyawa fenol pada bahan makanan dapat dikelompokkan menjadi fenol sederhana dan asam folat ( Widiyanti, 2006 dalam Oktaviana, 2010). Standar yang digunakan pada analisis kandungan fenolik adalah asam galat, hal ini karena asam galat bersifat stabil, memiliki sensitivitas yang tinggi, dan harganya cukup terjangkau. Kandungan fenolik dari standar asam galat ditentukan dengan menggunakan metode Folin-Ciocalteau (Xu dan Chang, 2007 dalam Rahayu dkk, 2015). Penentuan kandungan fenolik total dilakukan pada panjang gelombang 760 nm.

(9)

Hasil penelitian produk teh daun pacar air dengan variasi lama fermentasi dan metode pengeringan mengandung aktivitas antioksidan yang cukup tinggi. Hasil tersebut dapat dilihat dari gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2 Total Fenol Teh Daun Pacar Air Variasi Lama Fermentasi dan Metode Pengeringan

Gambar 2 menunjukkan adanya perbedaan total fenol teh daun pacar air pada setiap perlakuan. Total Fenol tertinggi terjadi pada perlakuan lama fermentasi 120 menit (A3). Hal ini dapat dilihat dari perlakuan A3B1, A3B2, dan A3B3 yang mempunyai total fenol tertinggi diantara sampel dari setiap perlakuan. Total fenol terendah terjadi pada perlakuan dengan lama fermentasi 60 menit (A1).

Hasil analisis aktivitas antioksidan dan total fenol menunjukan hasil yang tidak linier. Sampel teh yang memiliki aktifitas antioksidan tertinggi memiliki total fenol yang rendah. Menurut Nasutiondan Tjiptadi (1975), teh mengandung komponen lain selain polifenol seperti bahan organik, karbohidrat, pigmen, enzim, dan vitamin. Komponen vitamin inilah yang dapat berperan sebagai antioksidan sehingga mempengaruhi pengukuran kapasitas antioksidan. Dengan demikian, kapasitas antioksidan suatu produk tidak selalu linier dengan total fenol

(10)

namun merupakan hasil dari kombinasi interaksi dari berbagai macam senyawa antioksidan dalam produk tersebut.

Selain lama fermentasi, metode pengeringan juga berpengaruh terhadap total fenol teh daun pacar air. Hal ini terlihat pada perlakuan B1, B2, B3 yang menunjukkan total fenol yang berbeda. Metode pengeringan yang menghasilkan total fenol tertinggi yaitu pada perlakuan A3B3 sebesar 17,479%. Dari ketiga metode pengeringan yang digunakan, metode sangrai (B3) menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi dibanding metode yang lain.

Setiap sampel perlakuan memiliki perbedaan hasil total fenol, untuk mengetahui beda nyata dari setiap sampel perlakuan dilakukan menggunakan SPSS versi 17.0. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui beda nyata dari masing-masing perlakuan dapat diketahui dengan menggunakan uji DMRT.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas antioksidan teh daun pacar air perlakuan lama fermentasi mengalami penurunan, aktivitas antioksidan tertinggi terjadi pada lama pengeringan 60 menit. Total Fenol teh daun pacar air perlakuan lama fermentasi mengalami kenaikan, total fenol tertinggi terjadi pada lama pengeringan 120 menit. Berdasarkan metode pengeringan, aktivitas antioksidan dan total fenol tertinggi terjadi pada metode sangrai.

Daftar Pustaka

Adfa, 2007 dalam Kusuma,Galih Arif, 2014. “Uji Daya Hambat dari Ekstrak Tanaman Pacar Air (Impatiens balsamica L) terhadap Pertumbuhan Bakteri Aeromonas hydrophila”. Jurnal Ilmiah. PS. Agrobisnis Perikanan UNSRAT, Manado. Vol 2,No1(2014).

Agromedia. 2008. 273 Ramuan Tradisional Untuk Mengatasi Aneka Penyakit. Tangerang : PT: Agromedia Pustaka

Ajisaka, 2012. Teh Dahsyat Khasiatnya. Surabaya: Stomata

Fulder dalam Siringoringo, Freddy. 2012. ”Studi Pembuatan Teh Daun Kopi”. Skripsi. Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian USU Medan.

(11)

Hanani, E, 2005 dalam Subiyandono. 2011. “Uji aktivitas antioksidan ekstrak Camelia sinensis, Hibiscus sabdariffa, dan Phaleria macrocarpa (scheff) Boerl, Secara spektrofotometri dengan DPPH”. Jurnal Kesehatan. Politeknik Kesehatan Palembang. Vol I No 7.

Hartoyo, Arif. 2003. Teh dan Khasiatnya Bagi Kesehatan : Sebuah Tinjauan Ilmiah. Yogyakarta: Kanisius.

Nasution, Z. dan W. Tjiptadi. 1975. Pengolahan Teh. Bogor: Teknologi Industri Pertanian FATETA IPB.

Oktaviana, Prima Riska. 2010. “Kajian Kurkumoid, Total Fenol, dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Temulawak pada Berbagai Teknik Pengeringan dan Proporsi Pelarut”. Skripsi. Fakultas Pertanian UNS

Rohyami, Yuli. 2008. ”Penentuan Kandungan Flavonoid dari Ekstrak Metanol Daging Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa Scheff Boerl)”. Program DIII, Kimia Analis, FMIPA, UII, Yogyakarta. Volume 5, Nomor 1 Hal 1-5.

Setyamidjaja, Djoehana. 2000. Budidaya dan Pengolahan Teh. Yogyakarta : KANISIUS.

Siringoringo, Freddy. 2012. ”Studi Pembuatan Teh Daun Kopi”. Skripsi. Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian USU Medan.

Winarsi, Hery.2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: KANISIUS.

Widiyanti, 2006 dalam Oktaviana. 2010. “Kajian Kadar Kurkuminoid, Total Fenol dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) pada Berbagai Teknik Pengeringan dan Proporsi Pelarutan”. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Xu dan Chang, 2007 dalam Rahayu dkk, 2015. Total Fenolik, Flavonoid dan Aktivitas Antioksidan dari Produk Teh Hijau dan Tanaman Teh Hitam Tanaman Bangun dengan Perlakuan Ramuan ETT Rumput Laut.

Gambar

Gambar 1 Aktivitas Antioksidan Teh Daun Pacar Air Variasi Lama  Fermentasi dan Metode Pengeringan
Gambar 2 Total Fenol Teh Daun Pacar Air Variasi Lama Fermentasi dan  Metode Pengeringan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisa ragam menunjukkan bahwa konsentrasi khitosan memiliki pengaruh yang nyata terhadap nilai WVP, sedangkan konsentrasi gliserol tidak mempunyai pengaruh

Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi Peserta Didik guru menunjukkan beberapa wujud zat dan berbagai contoh unsur, senyawa dan campuran melalui tayangan videob. Peserta

“ Perancangan Prototipe Sistem Informasi Manajemen Layanan Jasa Teknologi dan Kerjasama Pada Lembaga Layanan Pengujian Teknologi ” dapat diselesaikan..

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear ganda, uji keberartian regresi linear ganda (uji F) dan uji keberartian koefisien regresi linier ganda (uji

 Guru bersama peserta didik menyanyikan lagu Que Sera, Sera bersama-sama  Guru mereview kembali materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya  Guru menjelaskan

3.9.3 Mengidentifikasi dengan tepat unsur kebahasaan untuk melaksanakan fungsi sosial menyatakan dan menanyakan tentang tindakan / kegiatan / kejadian yang

Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Sebuah Pendekatan Baru Dalam Pengelolaan Sekolah Untuk Peningkatan Mutu Diakses tanggal 25 Mei 2010.. Interactions, Student Enthusiasm

Penelitian ini membuktikan bahwa minuman alami tinggi kalsium berpengaruh secara signifikan dalam penurunan tekanan darah systole dan diatole pada pasien