• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 KTI (Tinjauan Pustaka)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 KTI (Tinjauan Pustaka)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkataan kadar asam Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkataan kadar asam ura

urat t dardarah ah di di ataatas s nornormalmal, , batbatasan asan prapragmagmatis tis hiphiperueruriserisemia mia yanyang g seriseringng digun

digunakan adalah jika kadar asam akan adalah jika kadar asam urat darah di urat darah di atas 7,0 mg/dl pada laki-lakiatas 7,0 mg/dl pada laki-laki dan 6,0

dan 6,0 mg/dl pada mg/dl pada perempperempuan. Hiperurisemuan. Hiperurisemia ia terjadterjadi i akibat peningkakibat peningkatanatan  produksi

 produksi asam asam urat, urat, penurunan penurunan ekskresi ekskresi asam asam urat. urat. Peningkatan Peningkatan produksiproduksi dis

disebaebabkabkan n oleoleh h konkonsumsumsi si purpurin in yanyang g berberleblebih, ih, paspasien ien kankanker ker dan dan teraterapipi ka

kanknkerer. . PePendnderierita ta hihipeperururirisemsemia ia lelebibih h dadari ri 9090% % kakasusus s didisebsebababkakan n ololeheh  penurunan

 penurunan ekskresi ekskresi asam asam urat urat melalui melalui ginjal, ginjal, seperti seperti pada pada penderita penderita diabetesdiabetes melitus, gagal ginjal, dislipidemia, dan konsumsi obat-obatan seperti aspirin melitus, gagal ginjal, dislipidemia, dan konsumsi obat-obatan seperti aspirin..

!" !"

2.

2.1.1.11 MeMetatabobolislisme me AAsasam Um Uraratt #et

#etaboabolismlisme e asam urat asam urat dan dan purpurin in melmelalualui i jaljalur ur umuumum m yanyangg dengan menggunakan

dengan menggunakan oksidasioksidasi xantin xantin menjadi asam urat. $adar asam menjadi asam urat. $adar asam urat dalam darah sedikit dipengaruhi oleh arian kandungan purin diet urat dalam darah sedikit dipengaruhi oleh arian kandungan purin diet de

dengngan an memengnggagambmbararkakan n ststabiabililitatas s anantatara ra prprododukuksi si enendodogegen n dadann sekresi tubulus ke urin

sekresi tubulus ke urin.. 9"9"

Pu

Puririn n beberarasal sal dadari ri memetatabobolilism sm mamakakanan nan dadan n asaasam m nunuklkleateat end

endogeogen, n, dan didegdan didegradaradasi si menmenjadi asam jadi asam uraurat t melmelalualui i en&en&imim  xantin xantin oksidase

oksidase. 'ebelum menjadi asam urat. 'ebelum menjadi asam urat purin purin diubah menjadi diubah menjadi adenosinadenosin.. $e

$emumudidianan adenosinadenosin didiububah menah menjadjadii adeninadenin  d  daann isoninisonin yanyang olehg oleh eenn&&iimm adenadenine ine deamideaminasenase  d  daann  phospholypase phospholypase kedkeduanuanya ya diudiubahbah menjadi (antin dan akhirnya (antin diubah menjadi asam urat

menjadi (antin dan akhirnya (antin diubah menjadi asam urat..9"9"

6 6

(2)

Gambar 1. #etabolisme )sam *rat

2.1.2 Etiologi Hiperurisemia

Hiperurisemia primer adalah kelainan molekular yang masih  belum jelas diketahui. +erdasarkan data ditemukan baha 99% kasus adalah gout dan hiperurisemia primer. out primer yang merupakan akibat dari hiperurisemia primer, terdiri dari hiperurisemia karena  penurunan ekskresi !0-90%" dan karena produksi yang berlebih

0-0%". Hiperurisemia karena kelainan en&im spesiik diperkirakan hanya % yaitu karena peningkatan aktiitas arian dari en&im  phosporibosylpyrophosphatase P1PP"  synthetase, dan kekurangan sebagian dari en&im hypoxantine phosporibosyltransferase HP12". Hiperurisemia primer karena penurunan ekskresi kemungkinan disebabkan oleh aktor genetik dan menyebabkan gangguan  pengeluaran asam urat yang menyebabkan hiperurisemia. 0"

(3)

Hiperurisemia akibat produksi asam urat yang berlebihan diperkirakan terdapat 3 mekanisme 4 "

. Peningkatan produksi asam urat.

2erjadi karena aktor idiopatik primer, makanan yang kaya purin banyak mengandung protein", obesitas, alkohol, polisitemia era,  proses hemolitik, dan psoriasis.

. Penurunan eksresi asam urat.

Penurunan eksresi asam urat merupakan sebagian besar penyebab hiperurisemia hampir 90% kasus". Penyebabnya antara lain 4 idiopatik primer, insuisiensi ginjal, ginjal polikistik, diabetes insipidus, hipertensi, asidosis, toksik pada kehamilan,  penggunaan obat 5 obatan seperti salisilat   gram/hari, diureti,

alkohol, loodopa, ethambutol, dan pyra&inamid. 3. $ombinasi antara kedua mekanisme.

8apat terjadi pada deisiensi glukosa 6-osat, diisiensi ruktosa -osat aldosam konsumsi alkohol dan shok.

2.1. !a"tor #a$g Mempe$garu%i Hiperurisemia

+erikut ini yang merupakan aktor risiko dari hiperurisemia adalah 1. Su"u ba$gsa& ras

'uku bangsa yang paling tinggi prealensinya pada suku #aori di )ustralia. Prealensi suku #aori terserang penyakit asam urat tinggi sekali sedangkan ndonesia prealensi yang paling tinggi  pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah #anado-#inahasa karena kebiasaan atau pola makan dan konsumsi alkohol.

"

2. 'i(a#at "eluarga

:rang-orang dengan riayat genetik atau keturunan yang mempunyai hiperurisemia mempunyai sisiko - kali lipat dibandingkan pada penderita yang tidak memiliki riayat keturunan atau genetik. 3"

(4)

 Indeks massa tubuh #2" ; < kg/ m dapat meningkatkan kadar  asam urat dan juga memberikan beban menahan yang berat pada sendi tubuh. 8iet makanan rendah kalori dapat menyebabkan staration sehingga menyebabkan hiperurisemia.="

*. Ko$sumsi al"o%ol

$onsumsi alkohol menyebabkan serangan gout karena alkohol meningkatkan produksi asam urat. $adar laktat darah meningkat sebagai akibat produk sampingan dari metabolisme normal alkohol. )sam laktat menghambat ekskresi asam urat oleh ginjal sehingga terjadi peningkatan kadarnya dalam serum.<"

+. Pe$#a"it

)sam urat dapat merangsang sistem renin angiotensi aldosteron 1))", sehingga dapat memiu peningkatan tekanan darah atau hipertensi dan permeabilitas askular terganggu terutama di ginjal. 8iabetes melitus terjadi akibat metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh deisiensi hormon insulin seara relati atau absolut menjadi aktor risiko hiperurisemia. 'eorang dengan gagal ginjal akan mengalami hiperurisemia sebesar =7-67% hal ini karena ekskresi asam urat melalui urin gagal, sehingga terjadi penumpukan asam urat dalam darah. 8islipidemia menyebabkan terjadinya peningkatan kadar kolesterol total, low density lipoprotein >8>", trigliserida, dan penurunan high density lipoprotein H8>" yang menyebabkan terjadinya risiko hiperurisemia. <", 6", 7"

,. )bat-obata$

+eberapa obat-obat yang turut mempengaruhi terjadinya hiperurisemia antara lain diuretika urosemid dan hidroklorotia&id" dapat menurunkan kemampuan ginjal untuk  membuang asam urat, obat kanker, obat anti-hipertensi, itamin

(5)

+ dapat meningkatkan absorbsi asam urat di ginjal sebaliknya menurunkan ekskresi asam urat urin. !"

. Usia /a$ Je$is "elami$

Pria memiliki resiko lebih besar yaitu 9<% terkena nyeri sendi dan <% pada anita kelompok usia yang sama. 8alam $esehatan dan i&i *jian ?asional 'urey , perbandingan laki-laki dengan  perempuan seara keseluruhan berkisar antara 74 dan 94. >aki-laki deasa berusia ; 30 tahun dan anita setelah menopouse atau  berusia ; <0 tahun karena penurunan produksi hormon estrogen

menjadi risiko terjadinya hiperurisemia.9", 0"

8alam populasi managed care di )merika 'erikat, rasio jenis kelain pasien laki-laki dan perempuan dengan hiperurisemia dengan gout adalah =4 pada mereka yang  6< tahun. Pada pasien  perempuan yang lebih tua dari 60 tahun dengan keluhan sendi

datang ke dokter terdiagnosis sebagai hiperurisemia, dan proporsi dapat melebihi <0% pada mereka yang @ !0 tahun. 0"

0. iet ti$ggi puri$

Purin merupakan salah satu senyaa yang menyusun asam nukleat, ini dari sel dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur   pembentuk protein. #akanan dengan kadar purin tinggi <0-!0

mg/ 00 gram" seperti 4 jeroan, daging sapi, daging kambing, daging babi, kaang-kaangan, bayam, jamur, kembang kol, sarden, kerang, alkohol dan seaood seperti ikan laut merupakan makanan yang memiliki kadar purin yang tinggi. $onsumsi ikan laut yang tinggi mengakibatkan asam urat."

Penelitian oleh Harvard Medical School  terdapat =7.<0 pria dalam kebiasaan diet tinggi purin daging dan seaood setelah dilakukan pengamatan selama  tahun 730 ,<%" diantaranya terdiagnosa asam urat. #akanan tinggi purin dari sumber nabati tidak meningkatkan aktor risiko."

(6)

8iabetes melitus 8#" merupakan suatu kelompok penyakit metabolik  dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes  berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disungsi atau kegagalan  beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, sara, jamtung, dan pembuluh darah. Aorld Health :ragani&ation AH:" sebelumnya telah merumuskan  baha 8# merupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan dalam satu  jaaban yang jelas dan singkat tetapi seara umum dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan problema anatomik dan kimiai akibat dari sejumlah aktor  di mana didapat deisiensi insulin absolut atau relatie dan gangguan ungsi insulin.3"

2.2.1 Klasi"asi iabetes Melitus

$lasiikasi diabetes melitus berdasarkan etiologi antara lain 4 a. iabetes Melitus Tipe 1

8# tipe  atau Insulin Dependent Diabetes Melitus 88#", terjadi karena kerusakan sel b pankreas reaksi autoimun" dan deisiensi insulin absolut. Penderita 8# tipe  mempunyai antibodi yang menunjukkan adanya proses autoimun, dan sebagian keil tidak terjadi proses autoimun. $ondisi ini digolongkan sebagai tipe  idiopatik. 'ebagian besar 7<%" kasus terjadi sebelum usia 30 tahun, tetapi usia tidak termasuk  kriteria untuk klasiikasi. =", <"

b. iabetes Melitus Tipe 2

8# tipe  merupakan 90% dari  Non Insulin Dependent   Diabetes Melitus ?88#". Pada diabetes ini terjadi  penurunan kemampuan insulin bekerja di jaringan perier 

insulin resistane" dan disungsi sel beta. )kibatnya, pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang ukup untuk  mengkompensasi insulin resistan. $edua hal ini menyebabkan terjadinya deisiensi insulin relati.=", <"

(7)

8# dan kehamilan Gestational Diabetes Melitus  - 8#" adalah kehamilan normal yang disertai dengan peningkatan insulin resistan ibu hamil gagal mempertahankan euglycemia". Baktor risiko 8# adalah riayat keluarga 8#, kegemukan, dan glikosuria. 8# ini meningkatkan morbiditas neonatus, misalnya hipoglikemia, ikterus,  polisitemia, dan makrosomia. Hal ini terjadi karena bayi dari ibu 8# mensekresi insulin lebih besar sehingga merangsang  pertumbuhan bayi dan makrosomia. 6", 7"

/. iabetes Tipe 4ai$

Penderita hiperglikemia yang disebabkan oleh 4 0"

a" 8eek genetik 

 b" 8eek genetik kerja insulin " Penyakit eksokrin dan pankreas d" Cndokrinopati

e" :bat-obatan " neksi g" munologi

h" 'indrom genetik lain

2.2.2 Patoge$esis iabetes Melitus

8iabetes melitus, disebabkan oleh hiperglikemi karena sekresi insulin, kerja dari insulin atau keduanya.

8eisiensi insulin dapat terjadi melalui 3 jalan, yaitu 4!", 9"

a. 1usaknya sel sel D pakreas. 1usaknya sel ini bias dikarenakan genetik, imunologis atau dari lingkungan seperti irus. $arakteristik ini biasanya terdapat pada diabetes melitus tipe .  b. Penurunan reseptor glukosa pada pankreas.

. $erusakan reseptor insulin di jaringan perier.

)pabila di dalam tubuh terjadi kekurangan insulin, maka dapat mengakibatkan 4 !", 9"

a. #enurunnya transport glukosa melalui membran sel. $eadaan ini mengakibatkan sel kekurangan makanan sehingga meningkatkan metabolisme lemak dalam tubuh.

 b. #eningkatnya pembentukan glikolisis dan glukoneogenesis, karena proses ini disertai nasu makan meningkat atau polyphagia

(8)

sehingga dapat menyebabkan hiperglikemia. $eadaan gula darah yang tinggi menyebabkan ginjal tidak dapat menoleransi glukosa yang keluar bersama urin, keadaan ini disebut glukosuria.

. #enurunnya glikogenesis, dimana pembentukan glikogen dalam hati dan otot terganggu.

d. #eningkatkan glikogenolisis, glukoneogenesis yang memeah sumber selain karbohidrat seperti asam amino dan laktat.

e. #eningkatkan ketogenesis merubah keton menjadi asam lemak   bebas".

. Proteolisis, dimana merubah protein dan asam amino kemudian dilepaskan ke otot.

2.2. !a"tor 'isi"o iabetes Melitus

Penegakan diagnosa 8iabetes #elitus, selain dilakukan uji diagnostik dan skrining. *ji diagnostik 8iabetes #elitus dilakukan  pada mereka yang menunjukkan gejala atau tanda 8iabetes #elitus, sedangkan skrining bertujuan untuk mengidentiikasi mereka yang tidak bergejala, yang mempunyai risiko 8iabetes #elitus. 'krining dikerjakan pada kelompok dengan salah satu risiko 8iabetes #elitus 2ipe  sebagai berikut 4 !", 9", 30"

a. 2idak mempunyai aktiitas isik 

 b. $eturunan dari ras yang mempunyai risiko tinggi seperti )rika )merika, >atin, )sia )merika

. +erat badan lebih 4 ++ @ 0% ++ idaman atau #2 ; < kg/m

d. Hipertensi  ;=0/90 mmHg"

e. 1iayat 8iabetes #elitus dalam garis keturunan

. 1iayat 8iabetes dalam kehamilan, riayat abortus berulang, melahirkan bayi aat atau berat badan lahir bayi @ =000 gram g. Aanita dengan sindrom polikistik oarium

h. )E ; <,7 % atau 1iayat gangguan toleransi glukosa

i. 1iayat atau penderita  enyakit !anting "oroner PF$", #uberculosis 2+E", atau hipertiroidisme.

 j. $olesterol H8> G 3< mg/dl dan atau trigliserida ; 00 mg/dl 'krining kelompok risiko tinggi yang hasilnya negati, skrining ulangan dilakukan tiap tahun sedangkan bagi mereka yang

(9)

 berusia lebih dari =< tahun tanpa aktor resiko, skrining dapat dilakukan setiap 3 tahun.3", !"

2.2.* Kriteria iag$osis iabetes Melitus

8iagnosis dari 8iabetes #elitus harus didasarkan atas  pemeriksaan kadar glukosa darah. Penegakan diagnosis 8iabetes #elitus harus memperhatikan asal bahan darah yang diambil dan ara pemeriksaan yang dipakai. Penegakan diagnosis berdasarkan  pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa dengan ara en&imatik dengan bahan darah plasma ena. Penggunaan bahan darah utuh whole blood ", ena ataupun kapiler tetap dapat dipergunakan dengan memperhatikan angka-angka kriteria diagnostik yang berbeda sesuai pembakuan oleh AH:, sedangkan untuk tujuan pemantauan hasil pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan glukosa darah kapiler. 30"

+erbagai keluhan dapat ditemukan pada penyandang diabetes. $eurigaan adanya diabetes melitus perlu dipikirkan apabila terdapat keluhan klasik diabetes melitus seperti tersebut di baah ini. $eluhan klasik diabetes melitus berupa 4 poliuria, polidipsi, poliagia dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. $eluhan lain dapat berupa lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur dan disungsi ereksi pada pria, serta pruritus ulae pada anita.30"

8iagnosis diabetes melitus dapat ditegakkan melalui tiga ara. Pertama, jika keluhan klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosa  plasma @ 00mg/ dl sudah ukup untuk menegakkan diagnosis diabetes melitus. $edua, dengan pemeriksaan glukosa plasma puasa yang lebih mudah dilakukan, mudah diterima oleh pasien serta murah, sehingga pemeriksaan ini dianjurkan untuk diagnosis 8iabetes #elitus. $etiga dengan #es #oleransi Glukosa $ral  22:". #eskipun 22: dengan beban 7< gram, glukosa lebih

(10)

sensiti dan spesiik di banding dengan pemeriksaan glukosa plasma  puasa, namun memiliki keterbatasan sendiri.30"

2. Hubu$ga$ a$tara Usia /e$ga$ Hiperurisemia

$ejadian hiperurisemia di ndonesia diperkirakan ,6-3,6/00.00 orang, prealensi ini meningkat seiring dengan meningkatnya umur. Hiperurisemia juga berhubungan dengan usia, prealensi hiperurisemia meningkat di atas usia 30 tahun pada pria dan di atas usia <0 tahun pada anita. Hal ini disebabkan oleh karena terjadi proses degenerati yang menyebabkan penurunan ungsi ginjal. Penurunan ungsi ginjal akan menghambat eksresi dari asam urat dan akhirnya menyebabkan hiperurisemia. 3"

2.* Hubu$ga$ a$tara Je$is Kelami$ /e$ga$ Hiperurisemia

$ejadian hiperurisemia lebih sering terjadi pada pria dibandingkan anita, hal tersebut disebabkan karena anita memiliki hormon estrogen yang membantu dalam eksresi asam urat. Hal ini menjelaskan mengapa anita pada post-menopause memiliki resiko hiperurisemia. Penelitian tentang kejadian hiperurisemia di desa 2anganan Pengrisingan $arangasem, +ali pada tahun 0 didapatkan sebesar !% dimana laki-laki % dan anita 7%.3", 3"

2.+ Hubu$ga$ a$tara iabetes Melitus tipe 2 /e$ga$ Hiperurisemia

Hiperinsulinemia dan resistensi insulin menyebabkan kenaikan kadar  asam urat serum leat mekanisme langsung maupun tidak langsung, meningkatkan produksi asam urat atau menurunkan ungsi ekskresi ginjal yang mungkin disebabkan oleh eek stimulasi insulin terhadap reabsorbsi urat di tubulus proksimal. Peran insulin sebagai pengatur utama pada berbagai  jalur metabolisme seperti karbohidrat, lipid, dan protein akan memberikan konsekuensi adanya gangguan metabolisme akibat ungsi insulin. $ondisi hiperglikemi pada pasien diabetes melitus tipe  dapat menyebabkan stress oksidati serta peningkatan %dvanced Glycation &nd roducts )Cs", stress

(11)

oksidati juga berhubungan dengan meningkatnya produksi reactive oxygen  species  1:'" dan deisiensi anti oksidan. 1:' yang merupakan oksidan

kuat dapat merusak sel atau stress oksidati, sehingga diperlukan senyaa antioksidan untuk mengatasinya.33", 3=", 3<"

$ondisi hiperurisemia dapat meningkatkan aktiitas dari en&im  xantin oksidase membentuk superoksida sebagai akibat lan "sgung dari aktiitasnya. Peningkatan jumlah oksidan menyebabkan stress oksidati yang semakin menurunkan bioaaibilitas nitrit oxide ?:" pada sel otot polos dan sel endotel serta  scavenging langsung dari ?:. Cek en&imatik (antin oksidase adalah prosdukasi 1:' dan asam urat. Hal ini menimbulkan stress oksidati dan mempiu terjadinya resistensi insulin baik seara langsung maupun akibat peningakatan aktiitas  protein kinase ' P$E". Peningkatan 1:' ini akan memiu aktiasi P$E yang berakibat timbulnya resistensi insulin dan peningkatan proinlamasi dan proaterogenik. Penelitian pada manusia didapatkan asam urat dan resistensi insulin sebagian disebabkan hiperunsilinemia meningkatkan reasorpsi sodium dan asam urat serum menurun dengan hasil akhir konsentrasi asam urat serum meningkat. 36"

Hubungan timbal balik antara peningkatan asam urat serum dengan 8# diduga melalui penghambatan reabsorpsi pada tubulus proksimal pada  penderita 8#. 'uatu metaanalisis menyatakan asam urat serum yang tinggi sebagai aktor risiko independen terhadap komponen metabolik 8# pada umur pertengahan. 8iduga hubungan antara asam urat serum dan resistensi insulin mungkin terjadi pada konsentrasi asam urat serum antara =,7 mg/ dl sampai 6,6 mg/ dl sehingga hubungan tersebut sudah terjadi pada konsentrasi asam urat serum yang lebih rendah dari batas baah kriteria hiperurisemia yang umum dipakai dipakai yaitu @ 7 mg/ dl pada pria dan @ 6 mg/ dl pada anita. Penderita 8# tipe  dengan hiperurisemia, terjadi peningkatan risiko mengalami komplikasi diabetes khususnya komplikasi gangguan ginjal dan gangguan kardioaskular. 37", 3!", 39", =0", ="

(12)

2., Kera$g"a Teori

+erdasarkan teori di atas maka dapat disusun kerangka teori sebagai berikut 4

S"ema 1. $erangka 2eori 2. Kera$g"a Ko$sep I Bungsi ginjal 8egenerati  *sia Hiperurisemia Hormonal Fenis $elamin 1esistensi nsulin 1eabsorbsi asam urat di ginjal J)CKs J 1:' 8iabetes #ellitus tipe  *sia Hiperurisemia Fenis $elamin (ariabel erancu • Hipertensi • enetik  • 1as • agal injal • :besitas • 8islipidemia • )lkohol

• 8iet tinggi purin • :bat-obatan

(13)

S"ema 2. $erangka $onsep 2.0 Hipotesis

2erdapat hubungan antara aktor risiko usia, jenis kelamin dan diabetes melitus tipe  terhadap prealensi hiperurisemia.

Gambar

Gambar 1. #etabolisme )sam *rat

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan berbagai pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa hipertensi adalah suatu gangguan pada sistem peredaran darah dimana terjadi peningkatan tekanan darah

Wanita dengan peningkatan tekanan darah yang dideteksi pertama kali setelah pertengahan kehamilan, tanpa proteinuria, diklasifikasikan menjadi hipertensi gestasional.Jika

Pasien hipertensi pada saat istirahat memiliki tekanan darah diastolik dengan pengukuran berulang tetap konsisten pada atau di atas 90 mmHg (12,0 kPa) dapat berisiko tinggi

Penyulit hipertensi antara lain adalah gagal jantung kongestif akibat ketidakmampuan jantung memompa darah melawan peningkatan tekanan arteri, stroke akibat

tekanan darah yang normal, dan gangguanpada mekanisme ini dapat.. menyebabkan terjadinya hipertensi esensial. Terjadinya hipertensi dapat disebabkan oleh.. beberapa

Di dalam tubuh manusia, tekanan darah terbagi menjadi dua bagian, yaitu tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan yang terjadi bila

Individu dengan tekanan darah normal cukup dianjurkan melakukan perubahan gaya hidup, sedangkan pada penderita hipertensi grade I obat antihipertensi diberikan bila dalam

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang