• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok. No. 14 Th. XIII, Minggu, 11 April 2010, Hari Minggu Paskah II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok. No. 14 Th. XIII, Minggu, 11 April 2010, Hari Minggu Paskah II"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

2 Renungan:

Berbahagialah mereka yang tidak melihat 5 Berita:

Puluhan Ribu Umat Padati Misa Paskah di Vatikan

6 Laporan:

KPU BULAN JANUARI 2010 (ralat) 8 Jadwal:

Petugas Liturgi No. 14 Th. XIII, Minggu, 11 April 2010, Hari Minggu Paskah II

Warta Thomas

"Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."(Yohannes 20:29)

(2)

Penanggungjawab DPP Paroki St. Thomas

Penasehat RD. Christophorus Lamen Sani

Pelaksana Tim Warta Paroki

Sirkulasi/Iklan Pieter Fernandez Tarif Iklan Iklan Mini Rp20.000 1/4 halaman Rp35.000 1/2 halaman Rp50.000 Biaya Iklan bayar di muka Redaksi menerima sumbangan tulisan, karikatur, atau kreasi

lain. Panjang tulisan maksimal 400 katake: Warta @thomas.keuskupanbogor.or.id Website thomas.keuskupanbogor.or.id

Warta Thomas

Media Komunikasi Umat Paroki St. Thomas

Ujud Bulan April

Ujud Umum: Sadar akan besarnya jumlah perempuan dan anak-anak yang menjadi korban, semoga semua pihak bekerja sama mem-berantas perdagangan manusia dalam segala bentuknya. Ujud Misi: Semoga kaum rohani-wan, biarawan-biarawati, maupun para pemuka umat mampu mengo-barkan sikap dan semangat misioner dalam hati umat yang mereka layani.

Ujud Gereja Indonesia: Semoga Hari Kebangkitan nasional (20 Mei) mengobarkan kembali nasionalisme putra-putri Ibu Pertiwi, demi ke-satuan bangsa.

Berbahagialah mereka yang tidak melihat

namun percaya"

Rekan-rekan yang baik,

Beberapa pokok dalam Yoh 20:19-31 yang dibacakan pada hari Minggu Paskah II 15 April 2007 ini saya bicarakan dengan Oom Hans. Ia tidak berkeberatan penjelasannya diteruskan kepada kalian. Malah ia sudah mendengar reaksi pembaca catatan pendek saya mengenai kebangkitan dari hari Minggu Paskah lalu. Dan ia ikut menambahkan pendapatnya di akhir suratnya ini. Selamat membaca! A. Gianto =======================================

Gus yang baik!

Bagian Injil yang kautanyakan itu (Yoh 20:19-31) kumaksud sebagai penjelasan bagi murid-muridku yang kerap bertanya bagaimana dulu kami bisa mulai percaya bahwa Yesus yang baru saja dimakamkan tapi tidak ada di situ lagi itu toh tetap terasa dekat bagi kami. Agak ada kesamaannya dengan ingatan akan orang-orang dekat yang sudah tak ada lagi tapi yang tetap menjadi bagian hidup kita. Tapi juga amat ber-beda. Ia tidak ada lagi di antara orang mati. Makamnya kosong. Kita merasa betul-betul gembira, bukan hanya kangen seperti bila kita terin-gat orang lain. Bahkan menimang-nimang interin-gatan akan dia tidak penting lagi. Kami lebih merasa menjadi bagian dia daripada dia men-jadi bagian kita. Aku ingin agar murid-muridku memahami pengalaman kami itu.

Yesus menampakkan diri kepada kami sewaktu kami sedang mengunci diri karena takut kepada para penguasa Yahudi yang memang bersikap memusuhi para pengikut Yesus. Penampakan itu tidak dialami banyak orang lain. Murid-muridku tidak ada yang melihat penampakan Yesus. Paulus pun tidak seperti kami yang melihat tangan Yesus yang ada bekas luka paku, pinggangnya yang ada bekas tusukan tombak. Kalau mau tahu seluk beluk yang dialami Paulus, simak pengakuannya (1 Kor 15:8) atau baca cerita Lukas (Kis 9:39).

Murid-muridku ingin melihat Yesus yang bangkit seperti kami dulu, ingin ikut mengalami yang kami alami. Dan kurasa keinginan itu tak bisa dianggap remeh. Tetapi Yesus juga tidak bisa kita minta menampakkan diri, bahkan harapan semacam itu tak baik. Lama kupikirkan bagai-mana menerangkan bagaibagai-mana percaya tanpa melihat.

Ingat kan, Tomas yang kurang percaya laporan kami itu akhirnya

per-Renungan

(3)

caya juga setelah melihat sendiri. Yesus menam-pakkan diri kepadanya dan meminta dia meraba supaya percaya. Tomas tidak sungguh meraba bekas luka-lukanya. Sudah cukup baginya melihat, lalu percaya dan berseru, "Tuhanku dan Allahku!" Melihat Yesus itu berarti melihat Allah Yang Maha Tinggi yang mengutus Yesus ke dunia ini. Itulah sebabnya Tomas menyerukan dua sebutan itu. Aku ingat, Yesus sendiri ayan dulu mengatakan siapa mengenalnya akan mengenali Bapanya pula (Yoh 8:19; 14:7.9-11). Dan Bapanya itu Allah. Camkan perkataan Yesus kepada Tomas pada akhir peristiwa itu (Yoh 20:29), "Karena engkau melihat aku maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya." Kata-kata itu ditujukan kepada Tomas, tapi kami semua yang di ada di situ mendengarnya. Hal ini berulang kali kuteruskan kepada murid-muridku yang percaya kepada Yesus meski tidak pernah melihat dengan mata kepala sendiri seperti kami dan Tomas dulu atau seperti Maria Magdalena sebelumnya. Aku sendiri sebetulnya mulai percaya sebelum melihat sendiri. Sudah kuceritakan, setelah mendengar berita dari Maria Magdalena, Petrus dan aku berlari ke makam. Kudapati juga kafan yang ditemukan Petrus di tanah dan penutup muka yang terlipat rapi (Yoh 20:8). Saat itulah aku per-caya ia sudah bangkit meski belum melihatnya sendiri. Kemudian ketika mendengar kata-kata kepada Tomas tadi aku merasa sungguh berba-hagia.

Tetapi memang "melihat" itu penting. Aku mulai mengerti pentingnya hubungan antara melihat dan percaya dari pengalaman orang buta sejak lahir yang disembuhkan Yesus (Yoh 9) dengan cara yang khas. Ketika orang-orang pada menanyainya siapa yang membuatnya melek, jawabnya (ayat 11), "Orang yang bernama Yesus itu" mengobati matanya dengan lumpur dan menyuruhnya beren-dam di Siloam. Beberapa waktu kemudian ketika beberapa orang Farisi ikut menanyainya, jawabnya makin tegas (ayat 18), "Ia itu nabi!" Tetapi

orang-orang Farisi itu malah berusaha mengintimidasi orang tadi. Ia kemudian bertemu Yesus lagi dan Yesus bertanya apa ia percaya kepadanya (Yesus menyebut diri "anak manusia"). Dan orang itu balik bertanya, mana orangnya supaya ia bisa menyata-kan diri percaya. Yesus menyahut, bumenyata-kan saja engkau melihat tapi sedang berbicara dengannya. Dan saat itu orang tadi sujud dan berseru (ayat 38), "Aku percaya, Tuhan!" Jelas bagiku. Pertama-tama si buta itu mengenali Yesus sebagai orang yang menyembuhkannya, kemudian menegas-kannya sebagai nabi, dan akhirnya bersujud dan percaya kepadanya. Dan proses ini berlanjut juga ketika Yesus bangkit. Maria Magdalena, para murid, dan Tomas contohnya. Melihat bisa berkembang menjadi persepsi batin dan membuat orang mengenali kebenaran yang dilihat. Tapi bila melihat tidak berkembang, bisa jadi orang malah tidak dapat mempercayai apapun. Orang Farisi dalam kisah penyembuhan orang buta itu melihat tapi tak percaya. Kenapa? Karena mereka tidak terbuka untuk mengakuinya, apalagi memper-cayainya. Karena itu kita mesti berterimakasih kepada Yesus yang mengatakan berbahagialah orang yang tidak melihat tetapi percaya. Tak perlu orang menjalani langkah-langkah yang kalau keliru malah membuat orang makin jauh. Kalian itu se-betulnya lebih beruntung dari pada kebanyakan dari kami. Tak perlu dicobai dengan penglihatan. Kalian menemukan Yesus yang bangkit dengan kesadaran batin dan mengalami kehadirannya di tengah-tengah kalian.

Sore hari Paskah itu, ketika menampakkan diri, Yesus meniupkan Roh (Yoh 20:22). Seperti dalam penciptaan manusia dulu (Kej 2:7), kami mene-rima nafas hidup baru. Roh Kudus datang kepada kita untuk membuat kita hidup dalam Yesus yang bangkit. Memang sebelumnya dalam perjamuan terakhir ia telah menyatakan diri mau berbagi "sangkan paran" dengan kami - itu istilahmu yang kusukai. Tidak heran bila ini semua juga bisa sungguh terjadi pada kalian. Tapi untuk itu kalian perlu belajar memakai pengli- Lanju

t h

al

(4)

hatan batin untuk melihat Tuhan dan Allah - men-genal Yesus yang mulai kalian dengar dari kami dan bila sampai ke situ, kalian akan sadar juga bahwa Allah itu boleh dipanggil Bapa, seperti diajarkan Yesus. Dulu Yesus tak jemu-jemunya mengatakan ini kepada kami. Kami kira dia melantur. Tetapi kini aku paham.

Kau juga bertanya soal kebangkitan buat zaman sekarang. Bisa kukatakan: percaya bahwa Yesus itu bangkit dan hidup itu sama bagi kami dulu dan bagi kalian sekarang. Mengenali dia juga akhirnya sama bagiku dan bagimu. Kami dulu diutus olehnya, setelah mendapat kekuatan Roh-nya, untuk mengujudkan kepercayaannya kepada Bapanya. Hal ini diungkapkan dengan bahasa yang lebih kami pahami dalam situasi kami dulu, yaitu tentang mengampuni dosa atau menyata-kan dosa tetap ada (Yoh 20:23). Dosa yang di-maksud ialah penolakan terhadap dia yang hadir di tengah-tengah manusia itu. Kami dulu ditugasi untuk hidup sesuai dengan semangat kebangki-tan, menegakkan nilai-nilai yang sejalan dengan kemerdekaan hidup sebagai anak-anak Allah. Kalian menerima pengutusan yang sama. Kita tak bisa diam saja bila martabat anak-anak Allah memudar. Aku dengar di negeri kalian kelaratan dan kebodohan menjadi penyakit me-nahun. Ada banyak yang kurang mempunyai sarana dan bekal memadai untuk jadi manusia yang pantas. Atau kalau mau pakai bahasa Injili, belum semua mendapat kesempatan lepas dari kuasa dosa agar menjadi anak-anak Allah. Kami diutus untuk membawakan kesempatan yang sama bagi semua orang. Kalian juga.

Seorang kenalan mengirim tembusan catatanmu yang menggarisbawahi beda antara kebangkitan hari Paskah dengan penghidupan kembali orang mati. Memang kebangkitan itu berbeda dengan kembali ke kehidupan seperti Lazarus dulu (Yoh 11), atau anak janda di Nain (Luk 7:11-17) dan

anak perempuan Yairus (Mrk 5:35-43; Luk 8: 49-56, juga Mat 9:23-26) yang dihidupkan kembali. Kebangkitan itu berjalan memasuki hidup baru degan Yang Maha Kuasa sendiri, bukan berbalik ke dunia dan bakal meninggal lagi. Badan juga bangkit dan tidak lagi mengalami keterbatasan-keterbatasan jasad seperti orang yang lahir ke dunia. Rekan tadi juga menambahkan pendapat-nya: "Jadi ini bisa menjelaskan mengapa Maria Magdalena tak mengenali Yesus yang sudah bangkit. Waktu di makam, Maria Magdalena tak mengenali-Nya. Sesudah Ia berkata-kata, barulah Maria mengatakan: Rabbuni. Begitu pun yang terjadi pada dua Rasul yang berjalan ke Emaus. Kedua murid itu tak mengetahui bahwa yang ber-jalan di sebelah mereka adalah Sang Guru. Mereka baru tahu ketika Ia memecahkan roti." Tanggapan itu berasal dari kawan yang tidak banyak kenal ilmu teologi dan tafsir, tapi bisa berteologi dan mampu menangkap warta Injil. Dan memang itulah penjelasannya mengapa Ye-sus yang bangkit itu tak segera dikenali. Kita bu-tuh waktu dan keberanian untuk menyadari apa yang terjadi. Kongkritnya: membiarkan kisah-kisah tentang Yesus berkembang maknanya, jangan dilihat sebagai cerita melulu; beranilah mendalami gagasan tentang Kristus yang bangkit, jangan puas dengan yang lumrah dan rutin. Me-mang kematangan ini baru bisa mulai bila men-yertakan yang diimani. Tak bisa dicapai secara sepihak, sesaleh apapun, semulia apapun. Macam-macam jalannya. Ada yang merasa dis-apa batinnya ketika sedang gundah seperti Maria Magdalena, ada yang diimbau agar menemukan kehadirannya dalam "pemecahan roti", seperti dua murid Emaus - ini ungkapan paling pokok dari kepercayaan para murid: berbagi kehidupan den-gan dia yang sudah bangkit. Dan masih banyak cara lain yang akan kalian temukan bersama Ye-sus yang telah bangkit itu sendiri.

Salam Hans La nju ta n h al 3

(5)

pope-urbi(4/04/10)Paus Benediktus tidak meny-inggung skandal pelecehan seksual selama pem-berian berkat Paskah.

Cuaca buruk tidak mengurung niat puluhan ribu umat, wisatawan dan warga kota Roma untuk datang ke Lapangan Santu Petrus dengan pa-yung agar terlindung dari hujan. Mereka tiba lebih awal agar bisa mengikuri misa Paskah yang dipimpin Paus Benediktus, guna merayakan ke-bangkitan Yesus Kristus dari kematian.

Paus Benediktus terlihat lelah ketika memimpin misa yang khidmat di tengah skandal pencabulan anak-anak oleh pastor yang telah menodai Gereja Katolik. Di awal misa, Ketua Dewan Kardinal, Angelo Sodano kepada Paus mengatakan umat tidak mendengar dan tidak terpengaruh oleh apa yang dia sebut gosip murahan.

Kata-katanya merupakan upaya Vatikan untuk menyerang balik atas maraknya tuduhan Gereja Katolik dan Paus bertanggungjawab atas ditutup-tutupinya pencabulan selama bertahun-tahun oleh pastor. Kardinal Sodano memuji Paus sebagai seorang pemimpin yang berani dan berhasil. Kata-kata Kardinal Sodano diyakini untuk pertama kali susunan acara misa Paskah kepausan tahun ini diubah agar memungkinkan seseorang mem-berikan kata sambutan mengenai paus pada awal misa. Perubahan itu merupakan indikasi akan adanya tekanan di Vatikan atas skandal pencabu-lan itu.

Berbicara dari pendopo tengah Basilika Santu Petrus, paus memberikan berkat Paskah untuk

kota dan dunia atau Urbi et Orbi. Ia mengalihkan perhatiannya kepada ribuan orang yang mende-rita akibat bencana di Haiti dan Chili.

Paus mengatakan, "Semoga orang Haiti yang tercinta, yang menderita akibat bencana gempa yang menggemparkan, menuntaskan upaya mereka agar bisa keluar dari kesedihan dan keputusasaan menuju harapan baru, yang didu-kung solidaritas internasional." Ia menambahkan bahwa ia berharap orang Chili tercinta memulai upaya rekonstruksi dengan keuletan, yang didu-kung iman mereka."

Hari Sabtu, Paus merayakan Misa Malam Paskah di Basilika. Ribuan umat menyalakan lilin dan berdoa bersama Paus dan para kardi-nalnya. Selama pekan suci, paus tidak menying-gung tentang skandal.

Sementara itu, surat kabar resmi Vatikan, L'Osservatore Romano, meningkatkan pembe-laan terhadap Paus dalam terbitan hari Minggu, mencetak pesan bernada dukungan dari seluruh dunia dan mengutuk, apa yang disebutnya, ser-angan gosip dan fitnah terhadap Gereja Katolik. (voanews.com)

Puluhan Ribu Umat Padati Misa Paskah di Vatikan

Berita

Ucapan Syukur

Teima kasih serta Puji dan syukur bagi Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas terkabulnya permohonan kami melalui Doa Rosario

(6)

KPU BULAN JANUARI 2010 (ralat)

Laporan

No. Wilayah / Lingkungan Jml. Ampl Jumlah ALOKASI

KK Masuk Rp. 60% DPP 40% Lingk. 111 1. St. Pius X 36 150,000 90,000 60,000 112 2. St. Antonius 80 18 88,000 53,000 35,000 113 3. St. Nikolas 50 - - 114 4. St. Petrus 22 20 215,000 129,000 86,000 121 1. St. Yustinus 34 - - 122 2. St. Yulius 53 25 232,000 139,200 92,800 131 1. St. Matius 32 240,000 144,000 96,000 132 2. St. Laurentius 42 21 66,000 40,000 26,000 133 3. St. Aloysius 50 100,000 60,000 40,000 211 1. St. Yoh. De Brito 45 12 255,000 153,000 102,000 212 2. St. Benardino Realino 34 278,333 167,000 111,333 213 3. Sta. Sisilia 40 90,000 54,000 36,000 221 1. Sta. Maria 45 26 973,000 584,000 389,000 222 2. Sta. Maria Goreti 32 - - 223 3. St. Ign. Loyola 31 17 200,000 120,000 80,000 231 1. St. Bartolomeus 40 - - 232 2. St. Filipus 34 - - 311 1. Sta. Theresia 27 24 957,000 574,200 382,800 312 2. Sta. Ursula 24 - - 313 3. Sta. Lusia 42 - - 314 4. St. Markus 38 24 367,000 221,000 146,000 315 5. St. Carolus 30 220,000 132,000 88,000 321 1. Sta. Katharina 49 - - 322 2. St. Greg. Agung 37 - - 331 1. Ratu Pencinta Damai 65 - - 332 2. Ratu Rosari 55 17 200,000 120,000 80,000 333 3. Ratu Malaikat 48 - - 411 1. Bunda Kristus 45 - - 412 2. Bunda Gereja 25 - - 413 3. Bunda Pencipta 44 - - 414 4. Bunda Hati Kudus - - 415 5. St. Yohanes Pembaptis - - 421 1. St. Yakobus 50 100,000 60,000 40,000 422 2. St. Paskalis 35 - - 423 3. St. Mikhael 26 16 500,000 300,000 200,000 424 4. Keluarga Kudus 38 - - 425 5. St. Dionisius 25 13 290,000 174,000 116,000 431 1. Sta. Monica 57 242,000 145,000 97,000 432 2. Sta. Agnes 60 3 210,000 126,000 84,000 433 3. Bunda Penebus 59 - - JUMLAH 1579 236 5,973,333 3,585,400 2,387,933

(7)

Rekoleksi orangtua bayi calon baptis: minggu pertama dalam bulan.

Pembaptisan bayi: hari Minggu kedua dalam bulan.

Pengajaran agama dewasa untuk calon baptis: setiap Senin (malam) pk.19.00-20.30 WIB.

Legio Maria: setiap hari Sabtu, pukul 15.30—17.30

Latihan Paduan Suara Mudika: Rabu dan Jumat Pkl. 20.00—22.00 WIB.

Latihan Lektor setiap hari Jumat pukul 19.30 - 22.00 WIB di Gereja

Pertemuan Lektor bulanan diadakan pada hari minggu kedua setiap bulan pukul 10.00 - 12.00 WIB di Gereja

PDKK St. Thomas: tiap Rabu II-IV pk.19.00-22.00 WIB.

Pertemuan Lansia setiap Sabtu pertama dalam bulan Pk.09.00 pagi.

Pelayanan KPU/Santo Yusuf: hari Minggu sesudah Perayaan Ekaristi II pukul 08.00.

Informasi lain: lewat Sekretariat Paroki.

Berita Paroki

Minggu, 11 April : Pkl.10.00, Pertemuan Peserta Komuni Pertama di Gereja. Pelajaran selanjutnya dipusat-kan di Paroki

Selasa, 13 April : Misa Pembukaan KEP II, mohon kehadiran umat dan peserta KEP. Para peserta dimohon hadir lebih awal untuk pendaftaran ulang.

Rabu, 14 April : Pertemuan PDKK ST.Thomas pkl.19.30 tempat Kapel Atas. Acara Pujian dan Persembahan

Minggu, 18 April 2010 : Pukul 16.00 Pelajaran Agama untuk siswa SD, SMP dan SMA Negeri, untuk pen-gambilan Nilai Raport Semester terakhir.

Acara2 Rutin Paroki

Koperasi Dian Padua mengundang seluruh Anggota untuk menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke IV pada hari Minggu, 18 April 2010, pukul 10.00 WIB, bertempat di Aula Gereja. Tersedia Door Prize menarik.

Catatan: Mohon bantuan para ketua lingkungan untuk dapat mendistribusikan undangan ke warganya, undangan tersedia di loker

Pengumuman

12 April 2010 : Hari Biasa Pekan II Paskah Kis. 4:23-31; Mzm. 2:1-3,46,7-9; Yoh. 3:1-8

13 April 2010 : Hari Biasa Pekan II Paskah Kis. 4:32-37; Mzm. 93:lab,lc-2,5; Yoh. 3:7-15.

14 April 2010 : Hari Biasa Pekan II Paskah Kis. 5:17-26; Mzm. 34:23,4-5,6-7,8-9; Yoh. 3:16-21

15 April 2010 : Hari Biasa Pekan II Paskah Kis. 5:27-33; Mzm. 34:2,9,17-18,19-20; Yoh. 3:31-36

16 April 2010 : Hari Biasa Pekan II Paskah Kis. 5:34-42; Mzm. 27:1,4,13-14; Yoh. 6:1-15

17 April 2010 : Hari Biasa Pekan II Paskah Kis. 6:1-7; Mzm. 33:1-2,4-5,18-19; Yoh. 6:16-21

18 April 2010 : HARI MINGGU PASKAH III

Kis. 5:27b-32,40b-41; Mzm.30:2,4,5,6,11,12a,13b; Why. 5:11-14; Yoh. 21:1-19 (Yoh. 21:1-14)

(8)

Petugas Liturgi

Paroki St.Thomas Stasi BMR

Sabtu, 17/04/2010 Minggu, 18/04/2010 Minggu, 18/04/2010

18.00 06.00 08.00 18.00 07.00

Koor Yulius B.Realino WKRI Laurensius Wilayah V

Penyambut Jemaat Matheus Maria WKRI Markus Mudika Wilayah X

Prodiakon

Ign. Harry Respatyo, G. Eka Widada, N. Bambang Wid-joseno, J. Setyadi Dalimartin

FX. Bambang Sudar-sono, Ign. Sutarno, B. Agus Rahmuca-hyo, B. Bb. T. Sak-tiawan Th. Soegiyanto, P. Sri Basukiyanto, FX. Ngadinu, V. Wadiyo, A. Hendratmo G. Klemu Hala, H. Rony Maru, P. Kasmiran, JB. Lystyawan HW, FX. Soejatno M. Soedomo, P. Priyo Subagyo, Lesman JM Siregar, M. Kisto Mintardjo Lektor Misdinar Bunga Yakobus Petugas Parkir

Kolekte Tri Hari Suci

Kolekte :

Kamis Putih : Rp. 22.504.200,- Jumat Agung : Rp. 30.276.500,-

Sabtu, Malam Paskah : Rp. 22.516.150 + US$ 1,- Minggu Paskah : Rp. 7.806.000,-

Terima kasih atas karya serta amal bakti Bapak/Ibu, Tuhan memberkati. Rekening Paroki:

BCA Cab. Cimanggis No.166.2497171 a.n. Christopharus Lamen Sani atau Ibu Rosari Ginting

Rumah Dijual

Perum Oma Indah Sukatani Lt/Lb 84/60 m2 2 Kamar Tidur, Garasi, Air

Pam, Telepon Hubungi:

87744654/081310842823/081388109879

Mobil Disewakan

Disewakan Toyota Avanza/Suzuki APV, Harga Rp.200.000/8 jam

Jasa Antar/Jemput Bandara Soekarno Hatta Rp.150.000,- Sudah termasuk

supir+bensin+toll+parkir Hubungi:

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kepada Allah SWT atas hidayah dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul Partisipasi Masyarakat dalam Festival Palang Pintu sebagai atraksi Wisata Budaya di Kawasan Kemang, dapat disimpulkan

Dampak Adopsi Teknologi Usahatani Konservasi terhadap Tingkat Ketahanan Pangan Rumahtangga Petani Lahan Kering Rincian jumlah dan jenis konsumsi kalori rumahtangga adopter

Penelitian pengembangan instrumen integrated assessment antara keterampilan proses sains dan penguasaan konsep IPA berusaha memberikan kontribusi dalam bentuk

Mempertimbangkan meningkatnya aktivitas masyarakat, konversi lahan maka perlu dilakukan monitoring kualitas air sungai tidak hanya dengan melakukan pengukuran parameter

Penelitian ini akan berfokus dan spesifik menguji pada 2 faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu Kualitas Produk dan Harga terhadap keputusan

Debat kompetitif dalam pendidikan tidak seperti debat sebenarnya dalam parlemen, debat kompetitif tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan tetapi lebih diarahkan untuk

sosial yang dilaksanakan di dalam panti 0 Jumlah tenaga Kesehatan (dokter, psikiater, peksos medis) yang disediakan di dalam panti 5 orang Jumlah pekerja sosial