Peringati HUT ke 54, Bank
Jateng Cabang Purworejo Gelar
Donor Darah
PURWOREJO, FP – Dalam rangka memeriahkan hari jadi Bank Jateng ke 54, Bank Jateng Cabang Purworejo bekerjasama dengan PMI Purworejo menggelar kegiatan donor darah.
Kegiatan dipusatkan di kantor Bank Jateng Cabang Purworejo, Selasa (4/4).
Pimpinan Bank Jateng Cabang Purworejo, Hari Tunggal melalui Waki Pimpinan Cabang, Juniar mengatakan, donor darah diikuti oleh anggota TNI, Polres Purworejo, siswa sekolah, pimpinan dan karyawan Bank Jateng Cabang Purworejo, warga sekitar, nasabah, dan para pensiunan PNS yang saat itu sedang mengambil gaji lewat Bank Jateng Cabang Purworejo.
“Dalam kegiatan ini kita menargetkan bisa terkumpul 200 kantong darah, ” kata Juniar Selasa (4/3).
Dikatakan, selain donor darah, kegiatan juga diisi dengan bhakti sosial berupa pemberian sembako kepada panti asuhan anak yatim piatu, panti jompo, dan warga sekitar.
“Kegia t a n lainya berupa tasyak u r a n dengan mengun d a n g w a r g a sekita r, dan puncak n y a upacar a yang diikut i pimpin a n cabang dan seluruh karyawan. Peserta upacara wajib mengenakan pakaian adat sebagai bentuk nguri-nguri (melestarikan ) adat Jawa Tengah, “ucap Juniar.
Lanjut Juniar, dengan momentum HUT Bank Jateng ke 54 dengan ini berharap kedepan Bank Jateng Cabang Purworejo mampu mengoptimalkan kinerjanya sehingga bisa memberikan kontribusi yang lebih baik lagi kepada masyarakat Kabupaten Purworejo. “Sesuai dengan misi Bank Jateng yang ingin membangun perekonomian daerah, maka kami berharap kedepan mampu mengoptimalkan kinerja melalui kredit-kredit serta produk-produk yang lain, utamanya UMKM, “tuturnya.
Dijelaskan, untuk tahun ini Bank Jateng akan membagikan dividen sebesar Rp 8,1 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Purworejo. “Jumlah tersebut dari hasil keuntungan Bank Jateng tahun 2016,”jelas Juniar.
Pesta Miras, 20 Pemuda
Diamankan, Enam Diantaranya
Pelajar
KEBUMEN, FP – Sebanyak 20 pemuda enam diantaranya masih berstatus pelajar digiring Tim Tipiring Polres Kebumen karena tertangkap basah menenggak miras, Senin (3/4).
Ke enam pelajar itu tertangkap tangan sedang menenggak miras jenis Cipas (ciu plastikan) di kawasan alun alun Karanganyar pada hari Sabtu (1/4) saat Polres Kebumen sedang gencar melakukan razia miras pada pukul 21.00 WIB.
Yang menyedihkan, kepada polisi, mereka mengaku uang yang yang digunakan untuk membeli cipas itu adalah uang saku sekolah pemberian orang tuanya.
Kapolres Kebumen AKBP Allen melalui AKP Krida Risanto, selaku Ketua Tim Tipiring mengatakan, mereka yang sudah dinyatakan dewasa secara umur akan disidang tipiring dan dijerat dengan Pasal 13 ayat 2 Perda Kabupaten Kebumen no. 3 tahun 2010 tentang miras.
“Kapolres Kebumen sangat menyayangkan sekali kepada at as tindakan 20 pemuda warga Karanganyar Kebumen itu, “katanya. Dijelaskan, turut diamankan barang bukti berupa botol bekas Cibot (ciu botolan) dan plastik bekas miras Cipas yang telah habis dikonsumsi.
“Untuk menimbulkan efek jera, terhadap para pelajar akan dilakukan pembinaan serta membuat surat pernyataan agar tidak mengulanginya lagi, “kata AKP Krida.
Siswi SMK Taman Karya Hilang
Usai Pamit Renang
KEBUMEN, FP – Linda Alfiani (17) siswa kelas X SMK Taman Karya Kebumen hilang dan hingga kini belum diketahui nasibnya
semenjak meninggalkan rumah pada Selasa (28/3) sekitar pukul 14.00 WIB.
Menurut ibunya, Karsinah, anaknya pamit hendak renang di kolam renang Gading, Pejagoan, Kebumen. Saat pergi Linda Alfiani mengenakan seragam sekolah dan mengendarai sepeda motor Honda Beat warna pink. “Tapi sampai saat ini anak saya belum kembali juga,”kata Karsinah yang tinggal di Dukuh Kemangguan, Desa Bumirejo, Klirong, Kebumen.
Dituturkan Karsinah, sehari atau tepatnya Rabu (29/3) setelah Linda pergi dirinya pernah mengecek keberadaan anaknya disekolah tapi tidak ada. “Teman satu kelasnya bilang terakhir melihat Linda pada hari Senin (27/3) setelah itu nggak melihat lagi karena hari Selasa libur sekolah, ” ucap Karsinah.
Dikatakan Karsinah, semenjak Linda pergi pihak keluarga sudah berusaha mencari kemana-mana namun belum juga ketemu. Pihak keluarga juga tidak tahu kenapa Linda nekad pergi tanpa sebab yang jelas. “Selama ini hubungan dengan keluarga tidak ada masalah, baik-baik saja, “terang Karsinah.
Kata Karsinah, karena sudah berusaha mencari tapi tidak membuahkan hasil, akhirnya pihak keluarga melaporkan peristiwa hilangnya Linda ke Polsek Klirong.
Kerap
Bertengkar
Dengan
Istri, Pria Ini Pilih Gantung
Diri
PURWOREJO, FP – Diduga lantaran persoalan keluarga dan sering cek cok dengan istrinya, Agus Wijiyono (22) warga RT 02 RW 01 Desa Puspo, Kecamatan Bruno tega menghabisi nyawanya sendiri dengan cara gantung diri dikamar rumah neneknya di Dusun III RT 02 RW 05 Desa Tursino, Kecamatan Kutoarjo, Purworejo, Minggu (02/4).
Kutoarjo, AKP Sugeng Sargiono mengatakan, kejadian bunuh diri diketahui sekitar pukul 05.00 WIB oleh Sudariyah (41), tetangga korban yang sedang memasak di dapur dan melihat bayangan tangan dari jendela rumah korban.
Karena penasaran, Sudariyah kemudian mendekat dan mengintip jendela tersebut. Namun betapa kagetnya ketika dilihat Agus sudah dalam posisi tergantung.
Panik dengan kondisi tersebut, Sudariyah kemudian memberitahu warga sekitar. Selanjutnya beberapa warga melaporkan peristiwa itu ke Polsek Kutoarjo.
Polsek Kutoarjo yang mendapat laporan langsung menuju lokasi beserta bidan desa setempat until melakukan pemeriksaan dan evakuasi.
“Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan sehingga disimpulkan korban meninggal murni karena gantung diri, “kata Kapolsek Kutoarjo.
Dijelaskan, korban tergantung pada usuk kayu dengan ketinggian sekitar 3 meter. “Dari penuturan sejumlah saksi, motifnya diduga karena masalah keluarga, “katanya.
Menurut Kapolsek, berdasarkan keterangan tetangganya, akhir-akhir ini korban memang sering ribut dengan istrinya.
Diungkapkan, dugaan penyebab korban gantung diri karena persoalan rumah tangga yang tak kunjung selesai diperkuat dengan ditemukanya secarik kertas yang tergeletak di kasur tak jauh dari korban gantung diri.
Kertas tersebut bertuliskan wasiat korban sebelum mengakhiri hidupnya.
Isi wasiat itu, “Luwih apik aku sing lungo, timbang mung loro, jogo awakmu, puaske kekarepanmu karo mantanmu, Wassalam” (Lebih baik aku yang pergi, daripada hanya membuat sakit, jaga dirimu, puaskan keinginanmu dengan mantanmu, Wassalam)
“Itu tulisan dalam kertas yang kami temukan dikasur tidak jauh dari korban ditemukan gantung diri, ” ucap Kapolsek.
Rutan Purworejo Deklarasikan
Janji Kinerja 2017
PURWOREJO, – Rumah Tahanan (Rutan) kelas II B Purworejo deklarasikan janji kinerja. Pernyataan disampaikan dalam apel siaga di rutan Purworejo, Jumat (31/3).
Dalam kesempatan itu juga dilaksanakan penandatanganan MoU keamanan dan pengamanan antara Rutan Purworejo dengan Polres Purworejo, Kejaksaan Negeri, Dinas Kesehatan, Kodim 0708, serta Satpol PP dan Pemadam Kebakaran.
Kepala Rutan Kelas II B Purworejo, F, Joko Sujarwo BcIP saat membacakan amanat dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengatakan, deklarasi dilaksanakan secara serentak oleh seluruh jajaran Petugas Pemasyarakatan dan Warga B i n a a n P e m a s y a r a k a t a n d i R u m a h T a h a n a n N e g a r a d a n Lembaga Pemasyarakatan di seluruh Indonesia.
Dikatakan , sejal a n denga n intru k s i Presi d e n Nomor 1 2 Tahun 2 0 1 6 tenta n g Gerak a n
Nasional Revolosi Mental jajaran pemasyarakatan harus mau mengubah diri. Salah satunya melalui Apel Siaga dan Deklarasi Kami Kerja, Pasti Bersih Melayani yang bertujuan mengajak dan meningkatkan kembali kepada seluruh jajaran petugas untuk segera berbenah diri, meningkatkan intergritas, serta menyatukan tekad yang bulat melawan peredaran narkotika dan berbagai bentuk penyimpangan lainya.
Dijelaskan, deklarasi janji kerja tersebut diantaranya, Melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional, akuntabel, bersinergi, transparan dan inovatif. Memanfaatkan tegnologi informasi secara optimal, untuk mendukung terlaksananya reformasi hukum.
“Selain itu juga melakukan percepatan dalam pencapaian kinerja yang mencadi target sasaran akuntabel. Bersih dari segala bentuk pungutan liar dan korupsi, serta senantiasa menjaga integritas moral dan prilaku. Serta menjaga keutuhan NKRI melalui wadah pancasila,” jelas Joko Sujarwo. (Wardoyo)
Goda Istri Teman Lewat
Medsos, Warga Kebon Gunung
Dihajar Babak Belur
PURWOREJO, FP – Diduga lantaran cemburu, MS (26) warga RT 02 RW 01 Desa Kebon Gunung, Kecamatan Loano, nekad menganiaya Andri Mulyono (25) warga RT 03 RW 01 Desa Kebon Gunung, Kecamatan Loano, Purworejo yang masih tetangganya hingga babak belur.
MS yang berprofesi sebagai Sat Pam BRI, Glagah, Magelang ini nekad menghajar lantaran istrinya kerap berkomunikasi lewat WatsApp dengan korban.
Kejadian yang sempat menarik perhatian warga sekitar tersebut terjadi pada Kamis (23/3) malam sekitar pukul 19.30 di rumah MS. Pada saat menganiaya korban, MS dibantu ANF (24).
Kapolsek Loano AKP Markotib mengatakan, berawal dari kecemburuan MS yang kerap memergoki istrinya sering berhubungan dengan korban melalui medsos, WhatsApp, maupun BBM.
Karena tak kuat menahan cemburu, dengan dibantu ANF tersangka kemudian nekad menganiaya korban hingga tak sadarkan diri. Akibat penganiayaan itu korban menderita luka pada bagian muka, kepala, dan dada sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
“Tidak terima suaminya diperlakukan seperti itu, istri korban, Sri Kusumawati Jumat (24/3) sore sekitar pukul 15.30 WIB melaporkan kejadian itu ke Polsek Loano, “kata Kapolsek, Kamis (30/3).
Dijelaskan, dugaan sementara motifnya karena tersangka cemburu. Atas perbuatanya tersangka akan dikenai pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
Sementara itu, MS nekad menganiaya korban lantaran sudah beberapa kali diingatkan agar jangan mengganggu istrinya tapi tidak digubris. “Saya sudah omong baik-baik tapi tidak mau nurut ya sebagai suami jadi emosi, “kata MS yang mengaku khilaf dan menyesal.
Said Romadhon Dilantik Jadi
Sekda Kabupaten Purworejo
PURWOREJO, FP – Teka-teki siapa yang akan dipilih oleh Bupati Agus Bastian, SE, MM sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purworejo akhirnya terjawab. Drs Said Romadhon, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kamis (30/3) pukul 14.30, di pendopo kabupaten, dilantik dan diambil sumpahnya sebagai Sekda Purworejo.
Suasana pendopo kabupaten tampak kaku ketika undangan mulai datang di ruang pelantikan. Hampir semua yang hadir bertanya-tanya siapa yang akan dilantik. Suasana jadi cair setelah pembaca surat keputusan bupati menyebutkan nama Sa’id Romadhon.
Bupati Agus Bastian menegaskan, Sekda merupakan jabatan yang sangat strategis dalam jenjang birokrasi pemerintahan. Tugasnya antara lain membantu bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasi seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah.
“Sekda adalah komandan birokrasi sehingga tidak hanya mampu menunjukkan kepemimpinan teknokratis, tetapi juga memiliki integritas yang tinggi,”tandas Bupati.
Bupati juga menyebut pengangkatan Said Romadhon sebagai Sekda ibarat pernikahannya yang ketiga. Pertama menikah dengan Ketua PKK (Fatimah Verena, istrinya), kedua menikah dengan Wakil Bupati Yuli Hastuti dan ketiga dengan Said Romadhon.
“Suami istri saja bisa pegatan (bercerai-red). Begitu juga dengan Sekda, bisa pegatan. Tapi saya berharap tidak pegatan dengan Pak Said,”ungkapnya bernada kelakar.
Agus Bastian mengharapkan agar dalam mengemban tugas sebagai Sekda, Said Romadhon bisa menjaga amanah. Sehingga bisa membawa Purworejo ke arah yang lebih baik.
Sementara itu Gubernur Jawa Timur yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Jateng, Djoko Pramono, minta agar Sekda membantu bupati untuk melayani masyarakat dengan prima. “Sekarang tiap kejadian di desa thread ke gubernur. Hal itu
menunjukkan masyarakat menginginkan negara selalu hadir di tengah mereka,”ujarnya.
Dua Supra X Tubrukan, Kedua
Pengendara Tewas
PURWOREJO, FP – Dua Sepeda motor tabrakan di jalan Purwodadi – Grabag, tepatnya di Desa Pulutan, Kecamatan Ngombol, Purworejo, Rabu (29/3) sekitar pukul 06.30 WIB. Akibat tabrakan tersebut kedua pengendara sepeda motor tewas seketika dilokasi kejadian.
Kasat Lantas Polres Purworejo AKP Johan Valentino Nanuru mengungkapkan, sebelum kejadian, sepeda motor Honda Supra X nopol AA 6973 ZC yang dikendarai Rio Ferdianto (12) siswa SMPN 8 Purworejo warga RT 02 RW 01 Desa Sruwoh, Kecamatan Ngombol meluncur dari arah bar at ke timur.
Sementara sepeda motor Honda Supra X nopol AA 2593 WV yang dikendarai Aji Pamungkas (31) warga RT 03 RW 01 Desa Kedondong, Kecamatan Ngombol meluncur dari arah timur ke barat.
T i b a diloka s i kejadi a n , ” karena tikung a n a g a k t a j a m sepeda m o t o r A j i Pamung k a s berger a k k e kanan. Secara bersam aan muncul sepeda motor yang dikendarai Rio Ferdianto sehingga tabrakan tidak bisa dihindarkan, “kata Kasat Lantas.
Karena laju kendaraan sama-sama kencang, kedua pengendara tewas ditempat kejadian. Rio Ferdianto tewas dengan luka pada kepala dan paha kanan patah, sementara Aji Pamungkas luka pada bagian kepala, mulut, dan patah kaki kiri.
Setelah dibawa me RSUD Tjitrowardoyo Purworejo untuk keperluan pemeriksaan, kedua jenazah sudah diserahkan ke keluarga korban.
Tenggak Miras Oplosan, Satu
Tewas, Tiga Masuk Rumah Sakit
PURWOREJO, FP – Diduga akibat mengkunsumsi minuman keras oplosan, Gatot Wibowo (23) warga RT 01 RW 02 Desa Jatimalang, Kecamatan Purwodadi meninggal dunia.
Selain Gatot Wibowo, tiga korban lainya, Anggi Alviando (16), Januar Saiful Rozak, dan Alek Rohmadi, ketiganya warga RT 01 RW 02 Desa Jatimalang, Kecamatan Purwodadi kini masih dirawat di rumah sakit.
Kapolsek Purwodadi AKP Sugiyanto mengatakan, kejadian berawal pada Minggu (26/3) sekitar pukul 11.00 WIB ke empat korban menenggak minuman keras jenis alko 70 persen dicampur dengan minuman suplemen Panther di perbatasan Desa Jatimalang dengan Desa Jatikontal, tepatnya di SDN Jatinegoro.
Dalam
Korban miras oplosan yang masih dirawat di rumah sakit
pesta Miras tersebut mereka menghabiskan 15 botol. Setelah itu mereka pulang ke rumah masing-masing. “Sampai di rumah Gatot Widodo mengeluh badanya panas dan oleh bapaknya disuruh mandi, “kata Kapolsek.
Karena belum sembuh korban kemudian disuruh berendam di tambak udang. Namun upaya tersebut juga tidak berhasil bahkan pada pagi harinya sekitar pukul 11.30 WIB korban mengalami kejang-kejang.
korban dilarikan ke rumah sakit. Namun dalam perjalanan korban sudah meninggal dunia.
Sementara
Korban miras oplosan dalam perawatan medis
tiga korban lainya juga sudah dirawat di Rumah Sakit Pura Raharja, Kulon Progo dan kondisinya sudah mulai membaik. “Dari keterangan korban yang dirawat, ternyata Gatot Wibowo sudah mengkunsumi miras sejak Sabtu (25/3),” tutur Kapolsek.
Pembunuh Mayat di Pituruh
Tertangkap, Motifnya Karena
Sakit Hati
PURWOREJO, FP – Mayat laki-laki yang ditemukan tewas di saluran irigasi Desa Megulung, Kecamatan Pituruh ternyata korban pembunuhan yang dilakukan oleh Widodo WN (33) warga Bukit Gading Balaraja Blok J 3 No 52 A RT 05 RW 04 Kelurahan Cengkudu, Kecamatan Balaraja Kota Tangerang dan IS(35) warga RT 01 RW 02 Desa Botorejo, Kecamatan Bayan, Purworejo, serta IRF alias IPG yang kini masih dalam pencarian.
Hal itu terungkap dalam Pres release yang digelar Polres Purworejo, Senin (27/3).
Diungkapkan Kapolres Purworejo, AKBP Satrio Wibowo, SIK, terungkapnya kasus pembunuhan bermula dari penemuan mayat laki-laki tanpa identitas di tanggul pinggir sawah Desa Megulung Kidul, Kecamatan Pituruh pada Rabu (15/3).
Dari hasil temuan itu kemudian dilakukan autopsi oleh tim forensik RS Bhayangkara Semarang dan hasilnya disebutkan ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban yang diduga sebagai penyebab kematian.
“Dari pengembangan kasus tersebut diperoleh informasi mengenai seseorang yang ditarik dan diseret ke dalam mobil yang terjadi di pertigaan Doplang, Purworejo, “kata Kapolres.
Kata Kapolres, berdasarkan inform asi yang diperoleh, ciri-ciri mayat yang ditemukan dengan orang yang dimasukan ke dalam mobil ditemukan kesamaan.
Tersangka pembunuhan
penyelidikan akhirnya diperoleh keterangan bahwa kendaraan yang digunakan adalah mobil rental. “Dari pemilik mobil rental diketahui identitas yang menyewa yang diduga sebagai pelakunya, “ujar Kapolres.
Masih kata Kapolres, setelah melalui penyelidikan diketahui tersangka berada di Tangerang dan dilakukan penangkapan terhadap WN. Dari interogasi diketahui WN mengaku melakukakan pembunuhan dibantu oleh WS dan IRF alias IPG.
“Selanjutnya dilakukan penangkapan terhadap WS. Sementara IRF alias IPG terlebih dulu kabur dan kini masih terus kita kejar, “ucapnya.
Menurut Kapolres, dari pengakuan tersangka pembunuhan itu dilakukan bersama-sama dimulai dari menyeret korban dan dimasukan ke dalam mobil di Japan Jendral Sudirman atau pertigaan Doplang.
Mobil yang digunakan tersangka
dibawa ke jalan belakang terminal bus Purworejo. Ditempat itu korban diturunkan dari mobil kemudian dipukuli dan ditendang secara bersama-sama hingga korban tidak berdaya.
Setelah itu korban dimasukan mobil lagi dan kemudian dibuang di jalan pinggir sawah Desa Megulung Kidul, Kecamatan Pituruh. Pads saat dibuang, kondisi korban sudah dalam keadaan sekarat. “Dari pengakuan tersangka, dirinya nekad menghabisi nyawa korban karena dendam lantaran korban pernah menyakiti tersangka. Tersangka dan korban teman sewaktu sekolah, “ucap Kapolres.
Sementara itu, tersangka mengaku dendam karena sewaktu sekolah pernah dijatuhkan dari pohon kelapa setinggi 7 meter. “Tidak cacat tapi sampai sekarang masih sakit, “kata WN.
Dikatakan Kapolres, atas perbuatanya tersangka akan dikenai pasal 338 KUHP tentang pembunuhan atau merampas nyawa orang lain dengan ancaman pidana paling lama 15 tahun penjara.