• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEA 1103073 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PEA 1103073 Chapter3"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian

Menurut Husein Umar (2008, hlm. 303) “objek penelitian menjelaskan

tentang apa dan siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan

penelitian dilakukan bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.”

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006, hlm. 118) objek penelitian adalah

“fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

atau variabel. Obyek penelitian ditemukan melekat pada subyek penelitian.”

Dengan demikian yang menjadi objek penelitian adalah Pendapatan Asli Daerah

(PAD), dana perimbangan dan kinerja keuangan.

3.2.Desain Penelitian

Menurut Husein Umar (2008, hlm. 4) “desain dari penelitian adalah suatu

rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antar variabel secara

komprehensif, sedemikian rupa agar hasil penelitiannya dapat memberikan

jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.” Selain itu desain penelitian juga

merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian

(Muh.Nazir, 2003, hlm. 84). Dengan demikian desain penelitian merupakan

proses dalam suatu penelitian dimulai dari perencanaa penelitian hingga semua

tahapannya.

Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif verifikatif. Menurut

Muh. Nazir (2003, hlm. 54), definisi metode deskriptif adalah sebagai berikut :

Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa yang memberikan gambaran-gambaran terhadap fenomena-fenoma, menerangkan hubungan, menguji hipotesi-hipotesis, membuat prediksi dan mengadakan interpretasi yang lebih tentang hubungan-hubungan.

Adapun metode penelitian verifikatif seperti yang dikemukakan oleh Iqbal

Hasan (2010, hlm. 11) yaitu “penelitian yang bertujuan verifikatif yaitu menguji

kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada sebelumnya”. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD),

dana perimbangan dan kinerja keuangan serta menguji adanya pengaruh antara

(2)

3.3.Definisi dan Operasionalisasi Variabel

Definisi dan Operasionalisasi variabel dimaksudkan untuk memberikan

informasi mengenai variabel-variabel beserta konsep, indikator dan skala ukuran

variabel dalam penelitian ini. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 59) variabel

penelitian adalah “suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek

yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk ditarik

kesimpulannya.”

Dalam penelitian ini penulis menetapan yang akan diteliti yaitu:

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

PAD adalah pendapatan daerah yang berasal dari potensi daerah itu sendiri.

PAD terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil kekayaan daerah yang

dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah. Dalam penelitian ini, PAD dihitung

dengan menggunakan persentase PAD terhadap total pendapatan.

PAD =Total Realisasi PendapatanTotal Realisasi PAD

2. Dana perimbangan

Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang

dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka

pelaksanaan desentralisasi (UU No 33 tahun 2004). Dalam penelitian ini,

dana perimbangan dihutung dengan menggunakan Dana Alokasi Umum dan

Dana Bagi Hasil.

DAU =Total Realisasi PendapatanTotal Realisasi DAU

DBH = Total Realisasi DBH Total Realisasi Pendapatan 3. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merupakan suatu kondisi keuangan yang menunjukkan

kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai seluruh pelayanannya

secara berkelanjutan (ICMA, 2008). Dalam penelitian ini, kinerja keuangan

diukur dengan rasio aktivitas berupa rasio keserasian sebagai berikut :

Rasio Belanja Pembangunan terhadap APBD =Total Belanja PembangunanTotal belanja

(3)

(Abdul Halim, 2004, hlm. 287)

Dalam mempermudah penelitian maka variabel-variabel yang digunakan

dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Sumber

Data

Ukuran

Pendapatan Asli Daerah (X1)

semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan

daerah dalam rangka

Kondisi keuangan yang menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam

membiayai seluruh

3.4.Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1. Populasi

Sugiyono (2010, hlm. 115) mendefinisikan populasi sebagai “wilayah

generalisasi yang terdiri atas; objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.” Sedangkan Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 173)

menyatakan “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Dengan pengertian tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan realisasi

anggaran kabupaten dan kota di Indonesia tahun 2001-2013

3.4.2. Sampel

Sugiyono (2010, hlm. 116) mendefinisikan sampel sebagai “bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan

Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 174) menyatakan bahwa, “sampel adalah

(4)

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan keseluruhan dari

jumlah populasi, yaitu total PAD, Dana Perimbangan, Belanja Modal dan Belanja

Operasi seluruh kabupaten/kota se Indonesia yang terdapat pada laporan realisasi

APBD tahun 2001-2013 berupa data tahunan sehingga jumlah sampel yang

digunakan yaitu 13 sampel. Dengan demikian teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan sampel jenuh.. Menurut Sugiyono (2011,hlm122)

pengertian sampel jenuh adalah:

Teknik penentuan sampel, dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Atau penelitian yang ingin memuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sample jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

3.5.Teknik Pengumpulan data

Sugiyono (2008, hlm. 137) menyatakan “terdapat dua hal yang

mempengaruhi kualitas data hasil penelitian yaitu kualitas instrumen dan kualitas

pengumpulan data”. Data yang digunakan adalah data eksternal. Data eksternal adalah data yang dicari secara manual dengan mendapatkannya dari luar

perusahaan (Husein Umar, 2008). Dalam penelitian ini, data diperoleh dari

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan RI yaitu

berupa laporan realisasi anggaran tahun 2001-2013. Data yang telah dikumpulkan

dalam penelitian digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan

yang telah dirumuskan sebelumnya, karena data yang diperoleh akan dianalisis

dan dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan penelitian.

3.6.Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.6.1. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik

inferensial. Statistik deskriptif menurut Sugiyono (2010, hlm. 206) adalah:

(5)

Statistik deskriptif hanya mereduksi, menguraikan atau memberikan

keterangan suatu data, fenomena, atau keadaan ke dalam beberapa besaran untuk

disajikan secara bermakna dan mudah dimengerti (Budi Susetyo, 2010, hlm. 4).

Statistik ini berupa means (rata-rata), deviasi standar dan jangkauan. Analisis ini

digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai objek penelitian yaitu

Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan dan kinerja keuangan.

Sedangkan untuk mengetahui hubungan variabel-variabel diuji dengan statistik

inferensial. Statistika inferensial adalah “bagian dari statistika yang membahas

cara melakukan analisis data, menaksir, meramalkan, dan menarik kesimpulan

terhadap data, fenomena, persoalan yang lebih luas atau populasi berdasarkan

sebagian data (sampel) yang diambil secara acak dari populasi” (Budi Susetyo

2010, hlm. 6). Menurut Budi Susetyo (2010, hlm. 138) tujuan statistika inferensial

adalah

“Sebagai sarana untuk membantu peneliti dalam melakukan analisis data dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian yang diajukan oleh peneliti dan dibangun dari kajian teori. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari lapangan, data bersumber dari sebagian populasi sebagai sampel yang kemudian dilakukan pengujian dan hasil pengujian digunakan untuk menarik kesimpulan secara umum terhadap populasi

penelitian.”

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis vector

autoregressive (VAR). Teknik analisis VAR digunakan apabila data yang

digunakan adalah data data deret waktu dan dapat digunakan untuk melihat

hubungan timbal balik pada variabel-variabelyang diteliti (Juanda dan Junaidi,

2012, hlm. 134). Menurut Juanda dan Junaidi (2012, hlm. 137) terdapat tiga

bentuk model VAR yaitu :

1. Unrestricted VAR. jika data yang digunakan dalam permodelam VAR

adalah data yang stasioner pada level, bentuk VAR yang digunakan adalah

Unrestricted VAR.

2. Unrestricted VAR terdiri dari dua bentuk, yaitu VAR in level dan VAR in

difference. VAR in level digunakan jika data tidak stasioner pada level

sehingga data harus distasionerkan. VAR in difference digunakan jika data

(6)

3. Restricted VAR atau disebut Vector Error Correction Model (VECM),

yaitu bentuk VAR yang terestriksi. Terestriksi diberikan karena data tidak

stasioner namun terkointegrasi.

4. Structural VAR. merupakan bentuk VAR yang direstriksi berdasarkan

hubungan teoritis yang kuat dan skema ordering (urutan) peta hubungan

terhadap peubah-peubah yang digunakan dalam model VAR.

3.6.2. Uji Akar Unit (Unit Root Test)

Asumsi yang harus dipenuhi dalam pemilihan model VAR adalah

melakukan pengujian kestasioneran data. Dalam penelitian ini, uji yang digunakan

adalah Uji Akar Unit (Unit Root Test), Dengan metode Argumented Dickey Fuller

(ADF Test). Uji akar unit dari Dickey Fuller maupun Philips-Perron adalah untuk

melihat stasionaritas data time series yang diteliti dengan program Eviews versi 8.

Adapun formula dari uji Augmented Diskey Fuller (ADF) dapat dinyatakan

sebagai berikut:

∆Yt = β1+β2t+δYt-1+ αi∑�=�− +єt dimana: m = panjang lag yang digunakan

Pada uji stationeritas t-hitung ADF dibandingkan dengan test critical value

pada tingkat kesalahan alpha 1%, 5%, atau 10%. Jika t-hitung lebih besar dari test

critical value, data bersifat stationer dan apabila t-hitung lebih kecil dari test

critical value data bersifat tidak stationer. Solusi yang harus dilakukan adalah

menciptakan variabel baru dengan first difference, lalu dilakukan kembali uji akar

unit tersebut.

3.6.3. Model Persamaan VAR

MetodeVector Autoregression (VAR) pertama kali dikembangkan oleh

Christoper Sims (1980). Kerangka analisis yang praktis dalam model ini akan

memberikan informasi yang sistematis dan mampu menaksir dengan baik

informasi dalam persamaan yang dibentuk dari data time series. “Model VAR

(7)

mampu menangkap fenomena ekonomi dengan baik” (Juanda dan Junaidi, 2012,

hlm. 34).

Berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, model VAR

dapat diformulasikan sebagai berikut:

Model VAR PAD dan Belanja Modal

� �� = + ��+ � ��− + � �…..1.1 �� = + � ��− + ��− + � �…..1.2

Model VAR PAD dan Belanja Operasi

� = + ��+ �− + � �…..1.3

�� = + �− + ��− + � �…..1.4

Model VAR Dana Alokasi Umum dan Belanja Modal

� �� = + � ��+ � ��− + � �…..1.5 � �� = + � ��− + � ��− + � �…..1.6

Model VAR Dana Alokasi Umum dan Belanja Operasi

� = + � ��+ �− + � �…..1.7 � �� = + �− + � ��− + � �…..1.8

Model VAR Dana Bagi Hasil dan Belanja Modal � �� = + � ��+ � ��− + � �…..1.9 � �� = + � ��− + � ��− + � �…..1.10

Model VAR Dana Bagi Hasil dan Belanja Operasi

� = + � ��+ �− + � �…..1.11 � �� = + �− + � ��− + � �…..1.12

Model VAR PAD dan DAU

� �� = + ��+ � ��− + � �…..1.13 �� = + � ��− + ��− + � �…..1.14

Model VAR PAD dan DBH

(8)

Hal penting dalam estimasi model VAR (p) adalah penentuan lag atau p

dalam sistem VAR. lag yang optimal diperlukan dalam kerangka menangkap

pengaruh dari setiap peubah terhadap peubah lainnya dalam sintem VAR. dalam

penentuan lag optimal, dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa kriteria,

yaitu LR (squential modified LR test statistisc), FPE (Final Prediction Error),

AIC (Akaike Information Criterian), SC (Schwarz information criterion), HQ

(Hannan-Quinn information criterion). Agar semua kriteria dapat dibandingkan

untuk berbagai panjang lag maka jumlah observasi untuk setiap variabel dalam

permodelan haruslah sama.

3.6.4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji kausalitas. Uji kausalitas adalah

“pengujian untuk menentukan hubungan sebab akibab antara peubah dalam sistem

VAR” (Juanda dan Junaidi, 2012, hlm. 145). Uji kausalitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu variabel endogen dapat diperlakukan sebagai variabel eksogen.

Hal ini bermula dari ketidaktahuan keterpengaruhan antar variabel. Jika terdapat dua

variabel Y dan X, maka apakah Y menyebabkan X atau X menyebabkan Y atau berlaku

keduanya atau tidak ada hubungan keduanya. Variabel Y menyebabkan X artinya

beberapa banyak variabel X pada periode sekarang dapat dijelaskan oleh nilai X pada

periode sebelumnya dan nilai Y pada periode sebelumnya. Kausalitas adalah hubungan

dua arah. Dengan demikian, apabila terjadi kausalitas dalam model ekonometrika ini

tidak terdapat variabel independent, semua variabel merupakan variabel dependent.

Dalam analisis kausalitas, dibedakan menjadi:

1. Kausalitas satu arah

X → Y , artinya X menyebabkan Y Y → X , artinya Y menyebabkan X

2. Kausalitas dua arah

Y ↔ X , artinya ada hubungan simultan antara Y dan X, karena Y

menyebabkan X dan X menyebabkan Y

Hubungan tersebut dapat diuji dengan menggunakan uji kausalitas

Granger. Uji Granger Causality adalah metode analisis yang menjelaskan apakah suatu

variabel mempunyai hubungan dua arah atau hanya satu arah saja. Uji Granger pada

(9)

digunakan adalah data time series (Nachrowi, 2006). Kekuatan prediksi dari informasi

sebelumnya dapat menunjukan adanya hubungan kausalitas antara Y dan X dalam jangka

waktu lama. Penggunaan jumlah lag dianjurkan dalam waktu yang lebih lama, sesuai

dengan dugaan terjadinya kausalitas. Diharapkan hasil Granger Causality ini dapat

memberikan hasil yang menunjukan adanya hubungan kausalitas dua arah pengaruh antar

variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Model Kausalitas Granger dapat ditulis

sebagai berikut.

� = ∑�= � �−� + ∑�= � �−� + � �…..1.17

� = ∑�= � �−� + ∑�= � �−�+ � �…..1.18

(Juanda dan Junaidi, 2012, hlm. 145)

Berdasarkan persamaan tersebut disusun persamaan untuk menguji apakah

X mempengaruhi Y dan sebaliknya apakah Y mempengaruhi seperti dalam

persamaan 1.1 sampai 1.16. Prosedur pengujian menggunakan uji F. nilai F hitung

menggunakan rumus sebagai berikut.

� = � − �− ��

�� …..1.19

(Juanda dan Junaidi, 2012, hlm. 145)

Dimana:

: Residual sum of squares persamaan restricted

� : Residual sum of squares persamaan unrestricted

n : jumlah observasi

m : jumlah lag

k : jumlah parameter estimasi pada persamaan unrestricted

Kriteria prngujian adalah jika � ℎ� �� > � � , maka tolak � berarti

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Perilaku mendekat atau menghindar dari konsumen dapat diartikan bahwa mereka akan memilih perusahaan jasa transportasi yang memang memiliki layanan servicescape

Pasal 21 yang bersangkutan harus dilampiri fotokopi surat izin kerja yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja atau Instansi yang berwenang. g) Pemotong pajak

Pendekatan yang dilakukan untuk menggunakan Database Management Sistem (DBMS) secara baik meliputi : implementasi Database Management Sistem (DBMS) dan arsitektur

“Perbedaan dalam angka bertahan hidup di kelompok Khayelitsha antara mereka yang mulai ART dengan jumlah CD4 50 ke atas dibandingkan dengan mereka dengan CD4 di bawah 50, memberi

Pada tahap ini dilakukan studi pustaka atau studi literatur, survei lapangan (recognize), dan mengurusi surat ijin penelitian pada pihak terkait. Tahap penelitian lapangan

HAFISZ TOHIR DAERAH PEMILIHAN SUMATERA SELATAN I.. Oleh karena itu Anggota DPR RI berkewajiban untuk selalu mengunjungi ke daerah pemilihan telah ditetapkan sesuai dengan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Bagaimana dampak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dalam pengembangan prasarana sosial dasar

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul “PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK ATAS TANAH UNTUK MEMPEROLEH KEPASTIAN HUKUM MELALUI PROGRAM NASIONAL AGRARIA