• Tidak ada hasil yang ditemukan

t adp 0706962 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "t adp 0706962 chapter5"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V KESIMPULAN

Pada bab ini akan dijelaskan kesimpulan, implikasi dan saran. Kesimpulan didasarkan

atas temuan-temuan penelitian sebagaimana dibahas pada BAB IV. Implikasi penelitian pada

hakekatnya merupakan konsekuensi dari temuan dan kesimpulan penelitian sedangkan saran

merupakan upaya yang harus dilakukan dalam meningkatkan kepemimpinan di Pesantren Santi

Asromo Majalengka.

A. KESIMPULAN

Berdasarkan temuan-temuan penelitian sebagaimana dikemukakan dalam bab IV dapat

disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Perubahan di Pesantren Santi Asromo

Perubahan kepemimpinan dan manajemen serta fisik sudah mengarah lebih baik meskipun

sifstnya lambat.

2. Fungsi Kepemimpinan di Pesantren Santi Asromo

Semua fungsi-fungsi kepemimpinan yakni fungsi kepemimpinan instruktif, konsultatif,

delegatif, partisipatif dan pengendalian dipergunakan oleh semua unsur pimpinan di

lingkungan Pesantren Santi Asromo . Namun demikian diantara fungsi-fungsi tersebut yang

paling banyak digunakan oleh Bapak Ido adalah fungsi partisipatif. Hal ini terlihat dari sifat

keterbukaan dan keikutsertaan dari semua pihak dalam memecahkan masalah baik melalui

konsultasi, rapat-rapat, diskusi dan kegiatan lain yang memungkinkan semua unsur terlibat di

dalam berbagai program dan kegiatan. Selain itu fungsi delegatif sering juga dipakai Oleh

(2)

Namun demikian pengawasan dan pengendalian tetap dilakukan oleh Bapak Ido agar semua

program dan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan visi, misi dan tujuan Pesantren Santi

Asromo . Fungsi-fungsi kepemimpinan lain seperti fungsi konsultatif dan instruktif

kadang-kadang juga digunakan pada saat menghadapi situasi yang darurat dan masalah teknis

misalnya pembangunan yang harus sesuai dengan keinginan untuk berubah demi kemajuan

bersama, dan kebersihan lingkungan yang memerlukan penanganan secara cepat dan akurat.

3. Gaya Kepemimpinan

Pada umumnya gaya kepemimpinan Bapak Ido dan unsur pimpinan di lingkungan

Pesantren Santi Asromo cenderung demokratis. Hal ini terlihat dari adanya kebebasan

berpendapat dari para santri-santrinya dan staf, keterbukaan Bapak Ido dan unsur pimpinan

lain dalam menerima saran, pendapat dari para santrinya serta adanya keterbukaan dari unsur

pimpinan dalam berbagai hal yang berkaitan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan di

lingkungan Pesantren Santi Asromo . Sungguh pun demikian tidak berarti gaya

(3)

4. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan di lingkungan Pesantren Santi Asromo dilakukan melalui

musyarawah dan mufakat melalui rapat-rapat dan konsultasi. Semboyan yang dipakai dalam

mengatasi berbagai masalah melalui prinsip-prinsip kaidah agama dan manajerial dalam

Komunikasi, Koordinasi dan Kontrol. Keputusan yang telah diambil jarang berubah kecuali

ada situasi dan kondisi yang mendesak misalnya jika ada aturan yang banyak dilanggar maka

aturan itu segera ditinjau kembali dengan asumsi aturan yang telah diputuskan tadi tidak

relevan dengan situasi dan kondisi di lapangan.

Dari kesimpulan-kesimpulan di atas secara umum dapat dikemukakan bahwa

kepemimpinan di lingkungan Pesantren Santi Asromo telah berjalan sesuai dengan

kaidah-kaidah kepemimpinan, kaidah-kaidah yang modern didukung dengan nilai-nilai moral yang berlaku

di lingkungan Pesantren Santi Asromo .

Ada 3 implikasi yang akan dikemukakan dalam penelitian ini yakni meningkatkan;

gaya kepemimpinan, fungsi kepemimpinan dan proses pengambilan keputusan.

Ketiganya berorientasi pada era perubahan kekinian.

a. Upaya meningkatkan fungsi kepemimpinan

Semua fungsi kepemimpinan diorganisasi manapun sangat diperlukan sebab

berkaitan dengan upaya mempengaruhi orang untuk secara bersama-sama mencapai

tujuan organisasi. Oleh sebab itu seorang pemimpin perlu memahami dan menguasai

fungsi-fungsi kepemimpinan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara belajar teori-teori

kepemimpinan, mempraktekkan fungsi-fungsi kepemimpinan dalam organisasi serta

diskusi secara teratur tentang pemecahan berbagai masalah melalui penerapan

(4)

kepada organisasi lain yang telah berhasil dalam mengembangkan organisasinya untuk

melihat dan mengkaji pelaksananaan fungsi-fungsi kepemimpinannya.

b. Upaya meningkatkan gaya kepemimpinan.

Kepemimpinan demokratis sangat diperlukan dalam mengembangkan suatu

organisasi/lembaga pendidikan termasuk di lingkungan Pesantren Santi Asromo . Untuk

itu harus terus dikembangkan melalui berbagai cara antara lain adanya keterbukaan,

partisipasi dari semua pihak serta adanya kesiapan pimpinan untuk menerima pendapat

dan kritik dari berbagai pihak untuk kemajuan lembaga pendidikan. Keterbukaan bisa

dilakukan dengan cara memberi kesempatan pada setiap orang untuk mengajukan

pendapat dan saran baik yang konstruktif maupun yang destruktif sepanjang ada

manfaatnya untuk perbaikan lembaga. Partisipasi dapat dilakukan dengan cara memberi

kesempatan pada semua pihak yang terlibat dalam lembaga pendidikan untuk berkarya

sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing dalam konteks program dan kegiatan

kelembagaan Bapak Idoususnya di lingkungan Pesantren Santi Asromo. Sedangkan

kesiapan pimpinan untuk menerima kritik dan pendapat dari semua pihak sangat

tergantung kepada kepribadian pimpinan sebagai perencana, pembina, pengarah dan

pengawas semua kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan lembaga kependidikan. Ini

berarti seorang pimpinan memerlukan kecerdasan emosional dan spiritual yang tinggi

selain kecerdasan intelektual. Selain itu faktor pengalaman dan ketegasan seorang

pimpinan sangat diperlukan.

c. Upaya meningkatkan proses pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan merupakan inti daripada proses manajemen. Keberhasilan

(5)

baik dalam pemecahan masalah yang dihadapi maupun dalam perumusan kebijakan

unbtuk pengembangan organisasi. Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam proses

pengambilan keputusan baik faktor internal maupun faktor eksternal organisasi. Dalam

pengambilan keputusan diperlukan kearifan agar semua keputusan tidak menimbulkan

masalah baru. Ada dua hal yang harus diperhatikan yang pertama data dan informasi yang

tepat dan akurat sebagai bahan dalam pengambilan keputusan dan kedua adalah

formulasi/rumusan keputusan yang diambil oleh pimpinan. Untuk itu diperlukan adanya

evaluasi yang menyeturuh terhadap berbagai fenomena yang terjadi sebagai bahan dalam

proses pengambilan keputusan. Sedangkan formulasi keputusan yang diambil oleh

pimpinan sebaiknya dilakukan metalui musyawarah dengan unsur pimpinan lain agar

keputusan yang diambil bisa diterima oleh semua pihak. Upaya untuk itu dapat dilakukan

dengan cara diskusi dan rapat-rapat yang teratur, mengkaji data dan informasi yang

terencana serta penelaahan yang seksama oleh para unsur pimpinan dalam berbagai

masalah yang terjadi dilapangan.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Saran untuk unsur pimpinan

Kepemimpinan yang sudah berjalan di lingkungan Pesantren Santi Asromo baik yang

berkaitan dengan gaya kepemimpinan, fungsi kepemimpinan maupun proses pengambiian

keputusan yang dinitai telah tepat agar terus dilaksanakan dan dikembangkan sesuai tuntutan

jaman di era perubahan.Pimpinan sebagai agen perubahan (Change Maker) Sedangkan hal-hal

yang masih perlu diperbaiki/disempumakan sebaiknya dinilai, dikaji, dibahas, dan

(6)

Pesantren dimasa yang akan datang. Selain itu para unsur pimpinan agar lebih banyak

menggali berbagai aspirasi dari masyarakat tentang keberhasilan dan atau ketidak berhasilan

Pesantren dalam melakukan pendidikan dan dakwah sebagai bahan perbaikan dan

penyempurnaan di masa yang akan datang.

2. Saran untuk penelitian lebih lanjut

Penelitian ini terbatas kepada aspek kepemimpinan terutama dari segi gaya, fungsi dan

proses pengambiian keputusan. Masih ada masaiah lain yang perlu diteliti lebih lanjut antara

lain: proses pendidikan dan dakwah, evaluasi keberhasilan Pesantren Santi Asromo , dampak

pendidikan dan dakwah Pesantren Santi Asromo terhadap kualitas santri, faktor-faktor

penentu keberhasilan pendidikan dan dakwah serta studi Bapak Ido Nurzaini khusus tentang

Referensi

Dokumen terkait

Permasalah yang terjadi tersebut salah satunya dapat diatasi dengan pembangunan website yang meliputi pemberian informasi mengenai produk yang di jual, promo yang sedang

berikut: (1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam

yang positif dan signifikan dari sistem pengendalian intern terhadap penerimaan kas Pemerintah Provinsi Jawa

Bobot basah akar yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi IBA dengan konsentrasi 200 ppm dengan menggunakan media tanam pasir kali mampu menghasilkan bobot basah akar

Kriteria laporan keuangan yang lengkap menurut PSAK 1 (revisi 1998) dengan PSAK 1 (revisi 2009) adalah dalam butir (f) yang mengharuskan entitas untuk menyajikan

dalam suatu Program Diklat. Rumpun Mata Diklat adalah kelompok Mata Diklat sejenis yang dapat diampu oleh minimal satu orang Widyaiswara. Jumlah Rumpun Mata Diklat

(0,060) < 0,1 maka dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari seluruh variabel bebas secara simultan terhadap keputusan pembelian Street

Hal ini tidak sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Foxx et al 41,44 dan Judarwanto 51 yang mengungkapkan bahwa anak perempuan memiliki kemampuan berbahasa