• Tidak ada hasil yang ditemukan

T BP 1103437 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T BP 1103437 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Agung Kawijoarto, 2015

PROGRAM PELATIHAN UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN KONSELING LINTAS BUDAYA BAGI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Memperhatikan hasil analisis serta pembahasan data empiris penelitian,

dapat disimpulkan bahwa hasil dari penelitian ini efektif untuk mengembangkan

keterampilan konseling lintas budaya guru bimbingan dan konseling/konselor

SMP. Secara rinci terdapat beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan hasil

penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu sebagai berikut:

1. Pada umumnya guru bimbingan dan konseling/konselor SMP di Kabupaten

Purwakarta memiliki kemampuan memadai untuk memahami dan menyadari

perbedaan budaya di antara konselor dan konseli; menyadari dan memahami

budaya sendiri; menyadari dan memahami budaya konseli serta mampu

mengembangkan strategi intervensi konseling yang akurat berlandaskan

pengetahuan menggenai perbedaan budaya antara konselor dan konseli.

2. Rumusan program program pelatihan yang dapat mengembangkan

keterampilan konseling lintas budaya guru bimbingan dan konseling SMP di

Kabupaten Purwakarta dikembangkan terdiri dari dua dimensi yaitu dimensi

kerangka kerja dan panduan operasional. Dimensi kerangka kerja konseptual

program meliputi rasional, tujuan, prinsip pelaksanaan program pelatihan,

sasaran intervensi layanan pelatihan, struktur da nisi program pelatihan,

evaluasi dan indikator keberhasilan implementasi layanan program pelatihan.

Adapun dimensi isi panduan operasional program meliputi deskripsi, format

pelatihan, norma kelompok, adegan pelatihan dan kejelasan pelatihan.

3. Program pelatihan mampu mengembangkan keterampilan konseling lintas

budaya guru bimbingan dan konseling SMP di Kabupaten Purwakarta yang

secara signifikan pada aspek kesadaran konselor mengenai nilai budaya

sendiri beserta bias budaya, kesadaran konselor mengenai pandangan hidup

konseli serta aspek mengembangkan strategi dan tenik intervensi konseling.

Namun terdapat sub aspek keterampilan pada aspek kesadaran konselor

(2)

100

Agung Kawijoarto, 2015

PROGRAM PELATIHAN UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN KONSELING LINTAS BUDAYA BAGI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perbedaan kemampuan keterampilan konseling lintasbudaya guru bimbingan

dan konseling SMP pada sub aspek kesadaran konselor mengenai pandangan

hidup konseli baik sebelum maupun sesudah penerapan program pelatihan.

Walaupun tidak ada perbedaan yang signifikan, namun jika dilihat dari

rata-ratanya, maka rata-rata posttest lebih besar dibandingkan dengan rata-rata

pretest.

B. Rekomendasi

Hasil penelitian ini akan memberikan implikasi kepada semua pihak,

sehingga akan sangat bijaksana penelitian ini dikaji lebih mendalam untuk

meningkatkan bidang keilmuan, terutama bidang keilmuan konseling lintas

budaya, seperti hal-hal berikut.

1. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK).

Memasukkan matakuliah bimbingan konseling lintas budaya kedalam

kurikulum yang menyertakan materi perkuliahan untuk lebih meningkatkan

keterampilan konseling lintasbudaya terutama dalam hal kesadaran akan

keberagaman budaya konseli, serta kemampuan mengembangkan strategi

intervensi layanan konseling sesuai dengan latar sosio-budaya konseli. Calon

konselor diberi kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan

masyarakat kelompok budaya tertentu dalam kurun waktu tertentu.

2. Guru bimbingan dan konseling/konselor

Penting bagi guru bimbingan dan konseling/konselor mengimplementasikan

program pelatihan keterampilan konseling lintas budaya ini untuk meningkatkan

pelayanan kepada peserta didik. Hendaknya untuk meningkatkan pelayanan

kepada peserta didik guru bimbingan dan konseling memaksimalkan standar

kompetensi konselor dengan mengikuti berbagai macam pelatihan, seminar,

lokakarya maupun worshop yang mendukung.

3. Bagi peneliti selanjutnya.

Penelitian ini hanya menggunakan metode one group design, penelitian ini

hanya menggunakan satu kelompok saja yang menjadi objek penelitian.

Seyogyanya untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan strategi program

(3)

101

Agung Kawijoarto, 2015

PROGRAM PELATIHAN UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN KONSELING LINTAS BUDAYA BAGI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bimbingan dan konseling SMP menggunakan metode penelitian quasi

eksperimen. Metode ini diasumsikan kontrolnya lebih baik.

Penelitian ini dilakukan sebatas menelaah profil keterampilan konseling

lintas budaya guru bimbingan dan konseling/konselor secara umum, sehingga

diperlukan penelaahan keterampilan konseling lintas budaya konselor secara lebih

mendalam terutama faktor-faktor yang memengaruhi keterampilan konseling

lintas budaya dengan menggunakan metode atau teknik strategi yang lebih

bervariasi.

Dalam penelitian ini tidak digunakan metode simulasi dengan menggunakan

konseli dengan latarbelakang budaya yang berbeda. Oleh karena itu pada

penelitian selanjutnya untuk mengembangkan keterampilan konseling lintas

budaya guru bimbingan dan konseling dapat menggunakan teknik atau

metode simulasi praktik konseling dengan konseli yang lebih beragam

Referensi

Dokumen terkait

Layanan Dasar Bimbingan Dan Konseling Untuk Mengembangkan Empati Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu..

EFEKTIVITAS KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI DALAM SETTING KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI MAHASISWA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu..

Aspek yang paling tinggi adalah Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling, tepatnya pada indikator Koordinasi dengan Guru Mata Pelajaran Data yang terendah pada

Konseling Keterampilan Hidup dapat digunakan oleh Guru Bimbingan dan Konseling dalam membantu siswa bimbingannya (konseli) agar dapat mengatasi masalah yang

Sehingga teknik Modeling dapat dijadikan acuan intervensi program untuk menigkatkan self efficacy karir siswa, ataupun pihak Guru Bimbingan dan Konseling dapat

coping remaja. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan jenis intervensi yang lain, seperti konseling dengan pendekatan cognitive behavioral guna meningkatkan keterampilan

konselor atau guru bimbingan dan konseling mengingat resiliensi adalah salah. satu konsep psikologi positif yang dapat membantu siswa