• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IND 1002640 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IND 1002640 Chapter3"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | re pository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian subjek tunggal. Penelitian

subjek tunggal dilakukan untuk mengarahkan suatu individu dalam perubahan

perilaku setelah diberikannya perlakuan melalui seleksi yang akurat dan

pemanfaatan pola desain kelompok yang sama.

Metode eksperimen subjek tunggal dipilih karena responden yang diteliti

mempunyai jumlah yang terbatas, yakni sekitar 3-5 orang. Jumlah responden yang

terbatas seperti itu, tidak mungkin dilakukan pembagian kelompok. Metode

penelitian seperti ini sejalan dengan penelitian yang akan dilakukan yakni untuk

melihat perbedaan yang terjadi dari setiap subjek yang diteliti. Setiap perubahan

diharapkan hadir setelah subjek diberi perlakuan atau treatment pada tahap

intervensi.

Setiap subjek dalam eksperimen subjek tunggal akan dideskripsikan dalam

bentuk yang sederhana tapi terperinci. Hal tersebut dilakukan untuk melihat

perbedaan setiap individu. Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Herlina dalam

Fajarwati Endah (2012: 43) bahwa eksperimen subjek tunggal merupakan suatu

desain eksperimen sederhana yang dapat menggambarkan dan mendeskripsikan

perbedaan yang terjadi pada individu disertai dengan data kualitatif yang disajikan

secara sederhana dan terinci.

Penggunaan ekperimen subjek tunggal ini bertujuan untuk menguji metode

langsung dalam pembelajaran kosakata kegiatan sehari-hari terhadap pembelajar

BIPA tingkat dasar dalam grup facebook. Ekperimen subjek tunggal dipilih dalam

penelitian ini karena sesuai dengan hakikat penelitian yang dilakukan yakni untuk

melihat perubahan-perubahan perilaku dan perbedaan dari subjek yang diteliti.

(2)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

kemampuan menulis kosakata kegiatan sehari-hari pada pembelajar BIPA tingkat

dasar dalam grup facebook.

3.2 Prosedur dan Desain Penelitian

Dalam penelitian modifikasi perilaku, penggunaan individu lebih utama

dari pada rata-rata kelompok. Pada desain subjek tunggal pengukuran variabel

terikat atau perilaku sasaran (target behavior) dilakukan berulang-ulang dengan

periode waktu tertentu misalnya perminggu, perhari, atau perjam. Pola desain

eksperimen subjek tunggal yang dipakai dalam penelitian ini adalah desain A-B-A

di mana:

1) A-1 adalah kemampuan menulis kosakata kegiatan sehari-hari dalam baseline

-1. Baseline adalah keadaan kemampuan subjek dalam pembelajaran kosakata

kegiatan sehari-hari sebelum diberi perlakuan atau intervensi. Pengukuran

pada fase ini dilakukan sebanyak lima sesi, dengan durasi yang disesuaikan

dengan kebutuhan.

2) B adalah kondisi intervensi ketika diberi perlakuan metode langsung. Kondisi

intervensi adalah kondisi ketika suatu intervensi telah diberikan dan perilaku

sasaran diukur pada kondisi tersebut. Intervensi yang digunakan pada

pembelajar adalah dengan menggunakan metode langsung dalam

pembelajaran kosakata kegiatan sehari-hari. Intervensi dilakukan sebanyak

tujuh kali. Waktu yang digunakan dalam intervensi ini disesuaikan dengan

kebutuhan.

3) A-2 (Baseline -2) adalah pengulangan kondisi baseline -1 dalam menulis kosakata kegiatan sehari-hari setelah dilakukannya intervensi. Baseline -2

dilakukan dalam lima sesi. Adapun secara visual desain A-B-A digambarkan

sebagai berikut.

Tabel 3.1

Desain penelitian A-B-A

(3)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Baseline 1 Intervensi Baseline 02

Frankel dan Wallen (1993 : 259)

3.3Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran pada istilah yang digunakan pada

penelitian ini, maka peneliti menjelaskan definisi operasional dari istilah-istilah

yang digunakan, definisi operasional tersebut adalah sebagai berikut.

a. Menulis kosakata kegiatan sehari-hari adalah salah satu keterampilan menulis

yang harus dimiliki oleh pembelajar BIPA tingkat dasar. Materi ini sudah

disesuaikan dengan dengan standar The Common European Framework of

Reference (CEFR). Kosakata dalam pembelajaran ini hanya terdiri dari kosa

kata kegiatan sehari-hari yang meliputi kosakata ketika mandi, makan,

memasak, ibadah, liburan, dan bekerja.

b. Metode langsung menghendaki agar peserta didik langsung diajak

menggunakan bahasa yang bersangkutan, sebagaimana anak mempelajari

bahasa ibunya. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan bahasa

Indonesia langsung ketika berinteraksi dan menyampaikan materi terhadap

pembelajar BIPA.

c. Grup facebook adalah kelas BIPA yang dibuka untuk pembelajar BIPA asal

Turki. Grup ini bernama “Belajar Bahasa Indonesia”. Grup ini berisi beberapa

8 orang asing asal Turki yang belajar Bahasa Indonesia dengan berbagai

tujuan.

d. Pembelajar Bahasa Indonesia PenuturAsing (BIPA) adalah penutur asing yang

mempelajari bahasa Indoneisa untuk beberapa kepentingan baik untuk

pengajaran maupun komunikasi. Pebelajar BIPA dibagi dalam tiga tingkatan

yaitu tingkat dasar, tingkat menengah dan tingkat mahir. Dalam penelitian ini,

(4)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BIPA tingkat dasar. Penggolongan kedalam tingkat dasar telah disesuaikan

dengan standar The Common European Framework of Reference (CEFR).

3.4Sumber Data

3.4.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah pembelajar asing asal Turki yang berjumlah 3

orang dengan kemampuan berbahasa Indonesia tingkat dasar.

Tabel 3.2 Subjek Penelitian

No Nama Usia Pekerjaan

1 Mustafa Kurşun 22 Penerjemah Bahasa

2 Emel Daşdibek 23 Psikolog

3 Betül Selda Sener 23 Karyawan

Ketiga pembelajar BIPA tersebut semua tergolong pembelajar tingkat

dasar karena mereka sama-sama belum mengetahui struktur bahasa Indonesia

dengan baik. Mustafa Kursun berencana menikah dengan orang Indonesia, karena

alasan itu Mustafa sangat ingin menguasai bahasa Indonesia untuk tujuan

komunikasi. Dia lahir di Turki dan dibesarkan di keluarga dengan bahasa Ibu

bahasa Turki. Tetapi saat menginjak bangku Sekolah Menengah Atas, dia

memutuskan untuk mengambil kelas bahasa. Selama 3 tahun di SMA Mustafa

belajar bahasa asing. sampai akhirnya Mustafa masuk Universitas dan kembali

mengambil spesialisasi bahasa. Jurusan yang dia ambil adalah jurusan

“Interpreting and Translation”, jurusan khusus terjemahan. Bahasa yang dipelajari secara mendalam adalah bahasa Inggris, Rusia, Korea, dan Jerman.

(5)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

sekalipun berinteraksi dengan bahasa Indonesia. Mustafa berkomunikasi

menggunakan bahasa Turki ketika berkomunikasi dengan orang-orang Indonesia

di sekitarnya. Perkenalan Mustafa dengan peneliti terjadi di facebook. Tahun 2013

Mustafa pernah mengunjungi Indonesia selama 10 hari. Dari situ Mustafa mulai

mengenal sedikit kosakata bahasa Indonesia. kosakata dasar contohnya seperti

“selamat datang, salam kenal, apa kabar, dan terima kasih”.

Emel Daşdibek juga belajar bahasa Indonesia untuk keperluan komunikasi.

Emel dilahirkan dan dibesarkan di Turki dengan bahasa ibu bahasa Turki. Sekolah

di jurusan psikologi dan mempunyai ketertarikan tersendiri dengan budaya asing.

budaya asing yang dia sukai salah satunya adalah budaya Indonesia. Emel

mempelajari budaya Indonesia secara otodidak. Perkenalan peneliti dengan Emel

adalah melalui facebook. Perkenalan dilakukan dengan menggunakan bahasa

Inggris. Waktu itu kempuan bahasa Inggris Emel dibilang tidak terlalu bagus. Jadi

komunikasi dilakukan dengan terbatas. Emel Dasdibek sebenarnya tidak

berencana menikah dengan orang Indonesia, melainkan dengan orang Malaysia.

Tapi Emel Dasdibek menganggap bahasa Indonesia mempunyai struktur bahasa

yang sama dengan bahasa Melayu. Itulah salah satu alasan dia mempelajari

bahasa Indonesia

Betül Selda Sener lahir di Turki dan dibesarkan dengan bahasa Ibu bahasa

Turki. Betul Pernah mempelajari bahasa Inggris di sekolah dasar sampai

menengah atas. Tetapi kemampuan bahasa Inggrisnya bisa dikatakan tidak terlalu

baik. Perkenalan Betul dan peneliti terjadi di facebook. Saat itu Betul

mengutarakan kekagumannya terhadap budaya dan bahasa Indonesia dan berkata

bahwa dia ingin ke Indonesia suatu hari nanti. Betul berencana mengikuti seleksi

beasiswa pendidikan di salah satu sekolah di Indonesia, salah satu syaratnya dia

harus fasih berbahasa Indonesia. Alasan itulah yang menyebabkan dia mencari

tutor bahasa Indonesia secara tidak resmi untuk belajar berkomunikasi dengan

(6)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Grup facebook dipilih sebagai tempat penelitian karena pengajar dan

pembelajar tidak bisa bertemu secara langsung dalam kelas nyata. Selain itu juga,

pembelajaran bahasa dalam grup facebook bisa memudahkan para pembelajar

yang memiliki kesibukan, karena pembelajaran dalam grup facebook tidak

menuntut para pembelajar bertemu di dunia maya pada waktu yang bersamaan.

Grup facebook lebih bersifat fleksibel, karena pembelajaran dalam grup facebook

tidak terikat ruang dan waktu.

3.4.2 Data dan Sumber Penelitian

Data primer dalam penelitian ini adalah hasil dari penerapan metode

langsung dalam pembelajaran kosakata kegiatan sehari-hari pada pembelajar

BIPA tingkat dasar dalam grup facebook serta hasil test pada baseline -1 dan

baseline -2, yakni kemampuan kosakata kegiatan sehari-hari.

Data bersumber dari ketiga pembelajar BIPA tingkat dasar yang

melakukan pembelajaran kosakata kegiatan sehari-hari yang dilakukan dalam

grup facebook.

3.5Instrumen Penelitian

Instrumen tes yang ada dalam penelitian ini dilakukan pada tahap baseline

-1. Tes dilakukan dengan tujuan untuk memastikan sejauh mana pengetahuan

siswa mengenai pembelajaran kosakata kegiatan sehari-hari. Sedangkan dalam

tahap intervensi, tes hanya dilakukan untuk mendapatkan perubahan dari tahap

baseline -1 ke tahap baseline -2. Dalam intervensi dilakukan perlakuan berupa

penerapan metode langsung dalam pembelajaran kosakata kegiatan sehari-hari.

Kegiatan intervensi dilakukan sebanyak tujuh kali dengan menggunakan metode

langsung. Selanjunya tes diberikan pada tahap baseline -2 yakni untuk

mengevaluasi sejauh mana terjadi peningkatan kemampuan kosakata kegiatan

(7)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 3.5.1 Instrumen Tes

Tes disesuaikan dengan tema materi yang dipelajari. Tes ini terdiri dari

sebuah perintah menulis kegiatan sehari-hari yang diberikan pada tahap baseline

-1. Hal ini untuk mengetahui pemahaman materi sebelum diberikannya intervensi

oleh pengajar. Selanjutnya tes pada tahap intervensi berupa latihan-latihan yang

diberikan kepada pembelajar setelah diberikannya materi mengenai kosakata

kegiatan sehari-hari setelah dengan mengunakan metode langsung. Selanjutnya

adalah tes pada tahap baseline -2 yaitu sebuah perintah untuk menuliskan kegiatan

sehari-hari. Pemberian tes dilakukan dua kali, yaitu tahap Tes diberikan 10 kali,

yaitu tahap baseline -1 sebanyak 5 sesi dan tahap baseline -2 sebanyak 5 sesi. Tes

pada tahap intervensi hanya berupa latihan-latihan saja. Data pada tahap baseline

-1 dijadikan data awal dan data pada baseline -2 dijadikan data akhir.

Setiap hasil yang diperoleh pada tahap baseline -1, baseline -2 dan

intervensi akan diberikan skor. Instrument skor pada tahap baseline -1, baseline -2

dan intervensi terlampir. Berikut merupakan sampel format penilaian skor

kosakata pada tahap baseline -1, baseline -2 dan intervensi.

Tabel 3.3

Format Penilaian Data Hasil Baseline -1 dan Baseline -2 Sesi Pertama

No Aspek Deskripsi Skor

1 Penguasaan

Kosakata

Mampu menuliskan kosakata

kegiatan sehari-hari secara lengkap

(Bangun tidur, mandi, sarapan,

sekolah/ bekerja, berbelanja,

makan siang, minum, makan

malam, pergi keluar rumah, pulang,

tidur, shalat).

(8)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Mampu menuliskan kosakata

kegiatan sehari-hari secara lengkap

(Bangun tidur, mandi, sarapan,

kegiatan sehari-hari secara lengkap

(Bangun tidur, mandi, sarapan,

sekolah/ bekerja, makan siang,

minum, makan malam, pulang,

tidur, shalat).

2

Mampu menuliskan kosakata

kegiatan sehari-hari secara lengkap

(Bangun tidur, mandi, sarapan,

dengan struktur kalimat dalam

bahasa Indonesia.

4

2. Terdapat kesalahan penempatan

kata dalam kalimat. 3

3. Salah satu fungsi kalimat tidak

lengkap.

2

4. Kalimat yang dibuat tidak

sesuai dengan struktur kalimat

dalam bahasa Indonesia.

(9)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3 Diksi 1. Seluruh kata-kata yang dipilih

sudah mewakili konsep

4

2. Tidak lebih dari satu kesalahan

pemilihan kata, sehingga

kata-kata yang dipilih masih

4. Banyak kesalahan dalam

pemilihan kata sehingga

kata-kata yang dipilih sama sekali

2. Terdapat sedikit kesalahan

dalam penggunaan huruf

kapital, kata depan dan tanda

baca.

3

3. Terdapat banyak kekeliruan

penempatan huruf pada

bacaan, kata depan, huruf

kapital dan tanda baca.

2

4. Tidak menggunakan huruf

kapital, kata depan dan tanda

baca.

(10)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4

Format Penilaian Kosakata Tahap Intervensi Sesi 1-7

(11)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Setelah dilakukan penskoran pada tahap baseline -1 dan baseline -2, skor

tersebut diubah menjadi nilai dengan rumus berikut.

Nilai=∑ e e

∑ X 100

Selanjutnya nilai hasil tes dikategorikan dengan menggunakan skala

penilaian. Skala kosakata tahap baseline dan intervensi menurut Nurgiyantoro

(2010:253).

Tabel 3.5

Skala Penialain Kosakata Tahap Baseline dan Intervensi Interval Presentase

Tingkat Penguasaan

Nilai Ubahan Skala Empat Keterangan

1-4 D-A

86-100 4 A Baik Sekali

76-85 3 B Baik

56-75 2 C Cukup

3.5.2 Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan yang diberikan pada penelitian kali ini adalah berupa

RPP. Materi yang diberikan adalah materi kosakata kegiatan sehari-hari dengan

menggunakan metode langsung. RPP adalah skenario pembelajaran yang disusun Pemaknaan

kosakata

dalam

konteks

kalimat

(12)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

sedemikian rupa untuk pembelajaran. RPP BIPA sebenarnya tidak jauh berbeda

dengan RPP pada umumnya jadi tidak ada kesulitan berarti selama menyusun

RPP kali ini. RPP dibuat sebanyak 7 buah untuk tahap intervensi. RPP dan materi

teralampir.

3.5 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di dalam grup facebook. Dalam proses

pengumpulan data ini peneliti tidak perlu meminta izin terlebih dahulu karena

sebelumnya telah membuat kelas BIPA dalam grup facebook dan hal tersebut

telah diketahui beberapa dosen BIPA.

1. Data Tes

Tes yang diberikan sebanyak 17 kali, yaitu pada ahap baseline -1 sebanyak

5 kali, intervensi sebanyak 7 kali, dan tahap baseline -2 sebanyak 5 kali. Data

tahap baseline -1 dijadikan data awal dan data pada baseline -2 dijadikan data

akhir.

3.5.2 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

menggunakan statistik deskriptif yang sederhana dikarenakan penelitian ini adalah

penelitian eksperimen subjek tunggal. Langkah-langkah dalam teknik pengolahan

data ini adalah:

1. Analisis latihan soal dilakukan dengan analisis kata atau kalimat yang

digunakan pembelajar asing dalam pembelajaran kosakata kegiatan

sehari-hari.

2. Melakukan penskoran terhadap data baseline -1 (A1), baseline -2 (A2) dan

(13)

Dea Audia S anti, 2014

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3. Mendeskripsikan skor hasil pada data baseline -1, intervensi, dan baseline -2

menjadi nilai dengan cara membagi skor pembelajar dengan skor total

4. Membuat tabel hasil penskoran data pada baseline dan intervensi

5. Membuat grafik hasil penskoran dari hasil yang diperoleh pada data baseline

Gambar

Tabel 3.2 Subjek Penelitian
Tabel 3.5

Referensi

Dokumen terkait

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MELALUI MEDIA LAGU BAGI PEMBELAJAR BIPA.. (Studi Kasus Terhadap Pembelajar BIPA Tingkat Menengah di Balai

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MELALUI MEDIA LAGU BAGI PEMBELAJAR BIPA (Studi Kasus Terhadap Pembelajar BIPA Tingkat Menengah di Balai Bahasa UPI).. Universitas

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MELALUI MEDIA LAGU BAGI PEMBELAJAR BIPA (Studi Kasus Terhadap Pembelajar BIPA Tingkat Menengah di Balai Bahasa UPI) Universitas

tingkat : Dasar 2.. Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI.. UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA

Dalam observasi partisipan ini, peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil

Penggunaan kartu kata pada pembelajaran kosakata berafiks dalam keterampilan menulis bipa tingkat dasar (penelitian eksperimen subjek tunggal pada pembelajar BIPA

Penerapan Metode Community Language Learning (Cll) Dalam Pembelajaran Berbicara Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Penerapan Metode Community Language Learning (Cll) Dalam Pembelajaran Berbicara Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |