• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORDA - Policy Brief

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FORDA - Policy Brief"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN: 2085-787X

Volume 7 No. 5 Tahun

2013

Peraturan Presiden No. 61 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) Penurunan Emisi GRK merupakan penjabaran dari komitment Pemerintah Republik Indonesia untuk mengurangi emisi GRK sebesar 26 % dengan upaya sendiri, dan sebesar 41 % dengan dukungan internasional pada tahun 2020. Pada lampiran Perpres RAN GRK tercantum aksi mitigasi dari lima bidang berbasis lahan, termasuk bidang kehutanan dan lahan gambut yang

diharapkan dapat menurunkan emisi sebesar 87,6 % (dari target 26 %) dan 87,4 % (dari target 41 %). Sehingga tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa komitmen Presiden akan tercapai apabila Renstra Kementerian Kehutanan tercapai. Permasalahan yang dihadapi, saat ini adalah belum ada perhitungan bagaimana setiap program dan kegiatan di setiap bidang dapat memberikan indikasi untuk berkontribusi terhadap penurunan emisi.

Agar para pihak dapat mengukur kegiatan aksi ini setara ton CO2 diperlukan panduan yang dapat mengukur bagaimana program dan kegiatan dikonversi ke dalam ton CO2 setiap tahunnya. Puslitbang Perubahan Iklim dan Kebijakan menginisiasi membuat tools berupa template yang

bisa dipakai untuk mengukur kinerja masing-masing program/kegiatan dalam memenuhi target penurunan emisi sektor kehutanan, template ini dinamakan template pengukuran kinerja pengurangan emisi.

Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa komitmen penurunan emisi 26 % tahun 2020 di sektor kehutanan adalah Rencana Strategis (renstra) Kementerian Kehutanan tahun 2010-2014

Perlu disusun rumusan teknis bagaimana menjabarkan indikator per tahun kedalam ton CO2

Mencapai Target Nasional Penurunan

Gas Rumah Kaca

(GRK)

Sektor Kehutanan

Oleh: Kirsianti L. Ginoga, Sulistya Ekawati, Deden Djaenudin, Fentie Y. Salaka dan Mega Lugina

(2)

TERAJAMISI dibuat untuk memudahkan para pihak mengukur kinerja program dan

kegiatannya dalam ukuran juta ton CO2. Untuk itu, kegiatan dalam dibagi menjadi

dua kegiatan, yaitu kegiatan yang berdampak langsung dan kegiatan yang berdampak tidak langsung dalam penurunan emisi. Serta dibagi kedalam tiga skenario, yaitu:

• Skenario Pesimis : menggunakan asumsi 50% dari target per kegiatan per tahunnya

• Skenario Moderat : menggunakan asumsi 75 % dari target per kegiatan per tahunnya

• Skenario Optimis : menggunakan asumsi 100 % dari target per kegiatan per tahunnya.

Hasil template menunjukkan, sampai tahun 2014, sebagian besar kegiatan yang tertera pada Renstra Kementerian Kehutanan mempunyai potensi penurunan emisi lebih besar dari target yang tertera dalam lampiran Perpres No. 61 Tahun 2011. Total target emisi dalam Perpres 61 Tahun 2011 adalah 600,17 juta t CO2e. sedangkan total potensi penurunan emisi dari hasil perhitungan template adalah 6.687,17 juta t CO2e. Padalah perhitungan template tersebut hanya

menghitung kegiatan yang berpengaruh langsung dalam penurunan emisi, sedangkan kegiatan yang berpengaruh tidak langsung terhadap penurunan emisi tidak dihitung, karena sulit dikuantiikasi. Target penurunan emisi bisa dipenuhi hanya dari satu kegiatan saja, misalnya dari kegiatan restorasi ekosistem, HTI/HTR dan Demontration Activity. Perbandingan target dan potensi pengurangan emisi GRK sektor kehutanan, 2010-2014 dapat dilihat pada Tabel 1 dan Gambar 1.

Tabel 1. Indikasi dan potensi penurunan emisi pada sektor kehutanan

No. Kegiatan/Sasaran

Indikasi Penurunan Emisi ( Juta t

CO2e)

Potensi Penyerapan Emisi ( Juta

tCO2e)*)

1. Terbentuknya KPH sebanyak 120 unit ** 31,15

-2. Terlaksananya pemberian izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu-hutan alam/restorasi ekosistem pada areal bekas tebangan seluas 2,5 juta ha

22,94 1.330,18

Tercapainya peningkatan produksi hasil hutan bukan kayu/jasa lingkungan**

1,38

-3. Terlaksananya demonstration activity REDD di kawasan konservasi hutan gambut sebanyak 2 kegiatan

3,67 3.747,07

4. Terlaksananya penataan batas kawasan hutan sepanjang 25 000 km**

123,41

-8 Terlaksananya rehabilitasi hutan pada DAS prioritas seluas 500,000 ha

18,35 2,34

Terlaksananya rehabilitasi lahan kritis pada DAS prioritas seluas 1,954,000 ha

71,71 9,14

Pembuatan hutan kota seluas 6,000 ha 0,22 0,304

Rehabilitasi hutan mangrove/hutan pantai seluas 40,000 ha

1,47 9,42

9 Terfasilitasinya penetapan areal kerja pengelolaan hutan kemsyarakatan (Hkm/Hutan Desa seluas 2,500,000 ha

91,75 578,88

Terfasilitasinya pembentukan kemitraan usaha dalam hutan rakyat seluas 250,000 ha

9,18 49,72

TERAJAMISI Template pengukuran kinerja penurunan emisi sektor kehutanan

Hasil penghitungan template

(3)

No. Kegiatan/Sasaran

Indikasi Penurunan Emisi ( Juta t

CO2e)

Potensi Penyerapan Emisi ( Juta

tCO2e)*)

10 Tercapainya penurunan jumlah hotspot di P Kalimantan, P Sumatra dan P. sulawesi sebesar 20% setiap tahun dari rerata 2005-9, dengan tingkat keberhasilan 67.2%**

21,77

-11 Terselesaikannya penanganan kasus baru tindak pidana kehutanan (illegal logging, penambangan ilegal dan kebakaran) minimal sebanyak 75%**

2,30

-12 Meningkatnya pengelolaan ekosistem esential sebagai penyangga kehidupan sebesar 10%**

41

-Terlaksananya penanganan perambahan kawasan hutan konservasi dan hutan lindung pada 12 propinsi rioritas**

49,77

-13 Terlaksananya pencadangan areal hutan tanaman industri dan hutan tanaman rakyat (HTI/HTR) seluas 3 juta ha

110,10 960,12

Jumlah 600,17 6.687,17

Ket : *) Hasil penghitungan dengan menggunakan template

**) Potensi penyerapan tidak dihitung karena sulit untuk dikuantiikasi

Gambar 1. Perbandingan Target dan Potensi Pengurangan Emisi GRK Sektor Kehutanan, 2010-2014

(4)

1. Sampai tahun 2014 saja, beberapa k e g i a t a n m e m p u ny a i p o t e n s i penyerapan karbon yang lebih besar dari target penurunan emisi yang ditetapkan dalam Perpres No. 61 tahun 2011 pada tahun 2020, sektor Kehutanan punya potensi besar untuk berkontribusi mencapai target RAN GRK.

2. Kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan kritis pada DAS proritas mempunyai potensi penyerapan karbon yang lebih kecil daripada target yang ditetapkan, sehingga kegiatan tersebut perlu ditingkatkan intensitas dan arealnya.

Saran Kebijakan

Kementerian Kehutanan

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan

Jl. Gunung Batu No. 5 Bogor

Telp.: 0251 8633944; Fax: 0251 8634924;

Email: publikasipuspijak@yahoo.co.id; Website: www.puspijak.org

Gambar

Tabel 1. Indikasi dan potensi penurunan emisi pada sektor kehutanan
Gambar 1. Perbandingan Target dan Potensi Pengurangan Emisi GRK Sektor Kehutanan, 2010-2014

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Seperti telah diuraikan di muka bahwa salah satu fungsi operasional dari Manajemen Sumberdaya Manusia adalah pemeliharaan. Fungsi ini menitik beratkan pada pemeliharaan

Sistem informasi reservasi kamar dapat memberikan kemudahan bagi receptionist dan pelanggan hotel dalam melakukan pemesanan kamarv. Selain itu pengunjung juga dapat

Skala self efficacy yang digunakan untuk mengukur performansi tipikal (typical performance) yang diadaptasi oleh Vereswati (2007) dan skala pola asuh diadaptasi dari alat ukur

Pada penelitian ini, sebagian besar subjek memiliki: perceived social support yang tergolong tinggi (40%); life satisfaction tergolong sedang (37.5%) hingga tinggi (37.5%);

dengan judul Sistem Informasi Reservasi Kamar Hotel Grand Labana Berbasis Website.. Terima kasih penulis sampaikan kepada

informasi dan menentukan hubungannya, selanjutnya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait bagian-bagian, bentuk, fungsi

Alasan untuk mendesain prosedur pengambilan sampel dengan probabilitas psu yang berbeda adalah untuk membentuk sebuah metode pemilihan yang akan memberikan