• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konsepsi Siswa Kelas V SD Tentang Jenis-Jenis Segitiga dan Unsur-Unsurnya T1 202008040 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konsepsi Siswa Kelas V SD Tentang Jenis-Jenis Segitiga dan Unsur-Unsurnya T1 202008040 BAB I"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan menjadi topik yang tidak pernah berhenti dibicarakan.

Pendidikan merupakan salah satu permasalahan kemanusiaan yang aktual untuk

diperbincangkan pada setiap waktu dan tempat yang berbeda sekalipun.

Pendidikan dituntut untuk selalu relevan dengan kontinuitas perubahan

(Baharudin dan Makin, 2007).

Semua guru dituntut menjadi lebih baik setiap harinya, supaya dapat

mengikuti pergerakan perubahan yang ada. Hal ini ditunjukkan oleh Kaufeldt

(2008:1) sebagai berikut,

Guru-guru yang baik selalu mengetahui bahwa ukuran tunggal tidak cocok untuk semuanya, dan bahkan mereka sering dipaksa menggunakan strategi-strategi mendidik yang tidak hanya mencakup suatu lingkup yang sempit atas tingkat-tingkat kemampuan, minat dan kesiapan para siswa mereka.

Guru diharapkan selalu mengasah diri, supaya dapat mengetahui kebutuhan

siswa. Siswa bisa saja datang ke dalam kelas dengan membawa suatu

pengetahuan, dari hal-hal yang sering dijumpai di lingkungannya. Konsepsi yang

diperoleh siswa sebelum belajar di sekolah, dikenal dengan konsepsi awal atau

prakonsepsi (Sutriyono, 2003). Guru yang sudah mempersiapkan diri untuk

menghadapi hal ini, dapat memberi peranan dalam mengurangi terjadinya

miskonsepsi.

Proses pembelajaran di dalam kelas memerlukan evaluasi yang signifikan.

Guru uka lagi e jadi pusat pe elajara di dala kelas, a u guru dapat menyajikan kosakata kunci, konsep, atau keterampilan terlebih dahulu sebelum

(2)

2

ereka Harefa, . Ti daka i i dapat e gura gi pe gajara la gsu g, sebagai satu-satunya cara untuk menyampaikan informasi kepada siswa.

Mata pelajaran yang cukup ditakuti siswa adalah matematika, hal ini

ditunjukkan dari per yataa …, saya e iptaka kese pata agi sis a u tuk menguasai hantu-ha tu ate atika ya se diri…. Kaufeldt, . “is a merasa bahwa di dalam matematika terdapat banyak sekali hal-hal yang

menakutkan. Konsep-konsep yang banyak, cukup membuat mereka bingung.

Matematika memiliki banyak konsep-konsep yang saling berkaitan antara satu

dengan yang lainnya. Hal inilah yang seringkali, memicu ketidakpahaman siswa

terhadap konsep-konsep tersebut. Siswa yang tidak memahami secara tepat

konsep dari awal pembelajaran, akan membuatnya mengalami kesusahan

dalam mempelajari konsep-konsep selanjutnya.

Embong dan Sutriyono (1999) dalam penelitian mereka memaparkan bahwa

Mathematics was seen in general, as a discipline of knowledge with particular

contents; true knowledge that is useful in life; originated from God, but obtained

y a fro ature or a ’s i e tio , or fro oth of these sour es . Hal i i menunjukkan bahwa, matematika adalah ilmu yang dibutuhkan oleh manusia.

Manusia membutuhkannya dalam aspek kehidupan, meskipun seringkali

mereka secara tidak sadar telah menggunakannya.

Matematika membantu orang dalam menginterpretasikan secara tepat,

berbagai ide dan kesimpulan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logis

dan masalah-masalah yang berhubungan dengan bilangan seperti yang

dipaparkan oleh Suherman,dkk (2001). Permasalahan-permasalahan yang

dihadapi tentu tidak semuanya merupakan permasalahan matematis, tetapi

matematika memiliki peranan yang sangat sentral dalam menjawab

permasalahan keseharian itu.

Guru matematika sering menghadapi masalah untuk menanamkan konsep

(3)

3

a al ereka se elu e eri a pelajara ate atika. …, sis a sudah memiliki pengalaman serta pengetahuan yang berhubungan dengan

matematika dalam kehidupan sehari-harinya, hal ini diperoleh secara unformal

(Soedjadi, 2000). Hal yang cukup memprihatinkan, jika belum dapat menarik

benang merah dari konsepsi (pengalaman) siswa dan tujuan pembelajaran dari

guru.

Buku-buku pegangan yang digunakan di sekolah menunjukkan bahwa,

geometri merupakan salah satu konsep matematika yang selalu dipelajari.

Konsep-konsep yang ada dalam geometri sangat banyak, dan siswa harus

betul-betul memahami makna yang ada. Penelitian yang dilakukan Sutriyono (2003)

menunjukkan bahwa, terdapat siswa yang menjelaskan segitiga tumpul sebagai

segitiga yang ketiga sudutnya tumpul. Siswa juga tidak dapat menentukan garis

tinggi, jika diberikan model segitiga yang berbeda. Hal ini dapat dipicu karena

terjadinya misinterpretation di pra konsepsi.

Berdasarkan uraian tersebut, maka diadakan penelitian untuk mengenal

bagaimana konsepsi yang dimiliki siswa mengenai konsep-konsep matematika.

Konsepsi siswa yang akan menjadi sorotan dalam penelitian ini adalah materi

tentang geometri, terutama dalam konsep tentang jenis-jenis segitiga dan

unsur-unsurnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan dari latar belakang tersebut, maka diperoleh

rumusan masalah tentang bagaimana konsepsi siswa tentang jenis-jenis

segitiga dan unsur-unsurnya ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan ini, bertujuan untuk mengetahui konsepsi

(4)

4 D. Batasan Masalah

Topik-topik yang diambil dalam penelitian ini adalah jenis-jenis segitiga

yaitu segitiga siku-siku, segitiga lancip, segitiga tumpul, segitiga sama kaki,

segitiga sama sisi dan segitiga sebarang serta unsur-unsur yang ada dalam

segitiga, yaitu garis tinggi segitiga.

E. Manfaat Penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan beberapa manfaat,

diantaranya:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi ilmu pendidikan, dan

dapat memberikan tambahan data empiris mengenai konsepsi siswa SD

tentang jenis-jenis segitiga. Penelitian ini juga diharapkan bisa memberikan

informasi yang bermanfaat bagi peneliti-peneliti lain yang berminat pada

bidang yang sama.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat memberi informasi kepada guru matematika, bahwa

konsepsi siswa tentang segitiga itu berbeda-beda. Penelitian ini diharapkan

bermanfaat membantu para guru matematika dalam memperhatikan

kesalahan pemikiran siswa, sehingga pembelajaran yang disiapkan dapat

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak selalu pengajaran yang diberikan guru dapat diterima secara sama oleh semua siswa sehingga hendaknya guru memberikan berbagai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada setiap konsep bangun datar yakni bangun persegi, persegi panjang, segitiga, trapesium, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang

Konsep dan pengetahuan seseorang terus berkembang mulai dari kanak-kanak sampai dewasa dan setiap saat seseorang mempunyai pemahaman tentang suatu hal, maka tidak

Pada konsepsi tentang definisi hanya 52,63% siswa saja yang memilih jawaban yang benar bahwa jajar genjang adalah segiempat dengan panjang sisi yang berhadapan

Bangun segiempat yang mempunyai empat sisi dan panjang sisi yang berhadapan sama dan sejajar.. Bangun segiempat yang memiliki empat sisi yang

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan kepada guru fisikaadanya beberapa miskonsepsi tentang tekanan hidrostatis yang dapat digunakan sebagai dasar untuk

Rtn berfikir bahwa pada tabung berbeda, benda berada pada kedalaman sama dan luas penampang berbeda, besarnyatekanan hidrostatis ditentukan oleh oleh luas

ER Kalau terus terang antara saya dengan ibuk itu selalu berkomunikasi bagaimana mencari cara yang baikuntuk mendidik anak gitu bahkan kami juga sering