OLEH :
Eka Sari Dewi
31.07.100.003
ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN
PROYEK “BOX CULVERT” DI SURABAYA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
:
1. Perkembangan jumlah penduduk yang semakin pesat di Surabaya mengakibatakan banyakya pergerakan
transportasi dan banjir karena daya tampung limbah drainase juga meningkat.
2. Dalam mengatasi hal tersebut pemkot Surabaya menggalakkan program pembangunan box culvert sebagai
alternatif pembuangan limbah sekaligus lahan baru untuk transportasi
3. Box culvert merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menutup sungai kemudian karena bentuknya
kotak / box maka bagian atas dapat dimanfaatkan sebagai alternatif lahan transportasi
4. Proyek pemangunan Box Culvert di sepanjang Surabaya selama tahun 2010 hingga 2011 ini dilaksanakan di 3
kawasan, yaitu Semolowaru, Menur dan Banyu urip.
5. Dalam tahap pelaksanaan banyak risiko yang terjadi, yaitu keterlambatan kerja, kemacetan, banjir di daerah
sekitar proyek, dan kondisi lingkungan yang tidak menentu.
6. Diperlukan suatu analisa yang dapat menggambarkan risiko apa saja yang akan terjadi pada proyek dan bagaimana
responya.
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah :
1. Variabel-variabel risiko apa saja yang berpengaruh dalam pelaksanaan proyek box culvert di Surabaya ?
2. Apa saja risiko yang signifikan terhadap biaya dan waktu pelaksanaan proyek box culvert di Surabaya?
3. Respon-respon risiko apa saja yang digunakan untuk mengantisipasi faktor risiko yang signifikan dari
PENDAHULUAN
Tujuan
:
1. Memperoleh variabel-variabel risiko yang berpengaruh dalam pelaksanaan proyek box culvert di Surabaya.
2. Mengetahui risiko-risiko yang signifikan terhadap biaya dan waktu pelaksanaan proyek box culvert di Surabaya.
3. Mengetahui metode penanganan risiko terhadap variabel-variabel risiko yang berpengaruh terhadap pelaksanaan
PENDAHULUAN
Batasan Masalah :
1. Objek yang dilakukan penelitian adalah proyek pembangunan box culvert yang mempunyai dua fungsi utama yaitu
alternatif lajur jalan raya dan saluran drainase.
2. Proyek yang diteliti adalah proyek di Surabaya selama tahun 2010 hingga 2011 yaitu proyek box culvert di kawasan
jalan Semolowaru, jalan Menur, Jalan PA Simo - Simo Jawar, dan Jalan Simo Jawar - Raya Satelit Indah.
3. Risiko yang diidentifikasi dilihat dari sudut pandang kontraktor.
4. Respon dilakukan terhadap risiko yang kemungkinan terjadinya paling tinggi dan berdampak signifikan terhadap
kelangsungan proyek
.
PENDAHULUAN
Manfaat Penelitian
:
1. Dapat mengidentifikasi risiko yang akan terjadi sedini mungkin sehingga dapat mengetahui cara
mengelola risiko tersebut dengan baik
2. Dapat mengurangi kerugian yang nantinya akan dialami oleh perusahaan jika risiko yang nantinya
akan terjadi sudah direspon dengan baik
PROFIL PROYEK
No
Pekerjaan
Paket
Pekerjaan
Volume
Kontraktor
Kontrak
Nilai
1 Pembuatan Box Culvert Tipe 1
Saluran Banyu Urip Avoor Simo
1520 m
PT Waskita Karya
Rp
12,850,837,521.00
2
Pembuatan Box Culvert tipe 2
Saluran Saluran Tepi Jl. Banyu Urip
Avoor Simo s/d Darmo Staelit
650 m
PT. Media Cipta Perkasa
Rp
5,412,364,981.00
3 Pembuatan Box Culvert Tipe 1
Jl. Semolowaru
469 m
PT. Putra Negara
Rp
3,987,250,675.00
4
Pembuatan Box Culvert Tipe 2
Jl. Semolowaru
310 m
PT. Media Cipta Perkasa
1,476,732,083.00
Rp
5 Pembuatan Box Culvert Tipe 1
Jl. Menur Pumpungan - Klampis
605 m
PT. Busur Kencono
Rp
1,053,178,231.00
ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK BOX CULVERT
DI SURABAYA
VARIABEL RISIKO
IDENTIFIKASI RISIKO
ANALISA VARIABEL RISIKO
ANALISA RISIKO
RESPON TERHADAP RISIKO
KESIMPULAN
VARIABEL RISIKO
No
Faktor-Faktor Risiko
Sumber Kepustakaan
E MATERIAL DAN PERALATAN
24 Pemesanan material yang terlambat
Soemarno, 2007
25 Kurangnya peralatan
Berie dan Boyd C.
Paulson,1992
26 Volume material yang dikirim jumlahnya tidak tepat
Berie dan Boyd C.
Paulson,1992
27 Kenaikan harga material
PMI, 2004
28 Keterlambatan material dari supplier
Soeharto, 2002
29 Kekurangan tempat penyimpanan material
Soeharto, 2002
30 Kekurangan tempat penimbunan material sisa
Soeharto, 2002
31 Kerusakan peralatan
Soemarno, 2007
F SITE
32 Kemacetan
PMI, 2004
33 Kebanjiran yang terjadi di sekitar proyek
Soeharto, 2002
34 Pencurian
Soemarno, 2007
35 Perbedaan kondisi tanah
PMI, 2004
G DESAIN DAN TEKNOLOGI
36 Kesulitan penggunaan teknologi baru
S.M. Mousavi et al, 2011
37 Metode pelaksaan yang salah
S.M. Mousavi et al, 2011
38 Perubahan Desain
S.M. Mousavi et al, 2011
39 Ketidaksempurnaan Desain
S.M. Mousavi et al, 2011
40
Kegagalan menerjemahkan desain awal ke desain
akhir
S.M. Mousavi et al, 2011
41 Desain tidak sesuai spesifikasi
S.M. Mousavi et al, 2011
No
Faktor-Faktor Risiko
Sumber Kepustakaan
A KONTRAKTUAL
1 Ketidakpatian pasal-pasal dalam kontrak
Soeharto, 2002
2 Pasal-pasal yang kurang lengkap
Soeharto, 2002
3
Perbedaan inteprestasi spesifikasi antara owner
dengan kontraktor
Soeharto, 2002
4 Dokumen-dokumen yang kurang lengkap
PMI, 2004
5 Keterlambatan pembayaran oleh owner
Hawari, 2009
6 Pemutusan kerja secara sepihak oleh owner
Soeharto, 2002
7 Perselisihan antara owner dengan kontraktor
Soeharto, 2002
B FORCE MEJEURE
8 Kebakaran
Djosodoedarso,2003
9 Banjir
Soemarno, 2007
10 Tanah longsor
Soemarno, 2007
11 Gempa bumi
Soeharto, 2002
12 Badai
Soemarno, 2007
13 Cuaca tidak menentu
PMI, 2004
C MANAJEMEN
14
Perubahan prioritas dalam program yang sudah
berjalan
S.M. Mousavi et al, 2011
15 Kesalahan estimasi waktu
Soeharto, 2002
16 Kesalahan estimasi biaya
Soeharto, 2002
17 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim
S.M. Mousavi et al, 2011
18
Adanya miss komunikasi antar sesama perangkat
pada proyek
Dewanta, 2011
D TENAGA KERJA
19 Kekurangan jumlah tenaga kerja
djojosoedarso, 2003
20 Pemogokan tenaga kerja
Soemarno, 2007
21 Terjadinya kecelakaan kerja
Soeharto, 2002
22 Staff yang kurang berpengalaman
djojosoedarso, 2003
23 Produktivitas tenaga kerja yang rendah
Touran dan Paul J.B dan Scott
W.T, 1994
IDENTIFIKASI RISIKO
Dari data survey pendahuluan didapat data mengenai variabel risiko yang Relevan pada proyek Box Culvert. Pengolahan
data menggunakan skala Guttman Dari data didapatkan variabel risiko tersebut relevan atau tidak relevan terjadi pada
proyek. Data tersebut didapat dari beberapa responden, untuk mendapatkan hasil yang mewakili jawaban dari beberapa
responden dilakukan analisa dengan menggunakan skala Guttman. (Sugiyono, 2007)
Contoh Analisa Identifikasi Risiko :
Survey dilakukan terhadap 5 orang responden dalam satu kontraktor. Dari 5 orang responden setelah dilakukan analisa misalnya :
1 orang menjawab Relevan
4 orang menjawab Tidak Relevan
Berdasarkan skor yang telah ditetapkan dapat dihitung sebagai berikut.
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab Relevan (R) = 1 x 2 = 2.
Jumlah skor untuk 4 orang yang menjawab Tidak Relevan (TR)= 4 x 1= 4. Dan Jumlah total = 6
Jumlah skor ideal untuk seluruh item = 5 x 2 = 10 (jika semua menjawab Relevan). Dan jika semua menjawab tidak relevan
skornya adalah 5. Sedangkan skor yang diperloleh dari penelitian = 6.
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 5 responden maka skor 6 terletak pada daerah Relevan. Dari
analisa diatas diketahui bahwa jika satu responden saja yang menyatakan risiko tersebut relevan, maka
IDENTIFIKASI RISIKO
No Faktor-Faktor Risiko Relevan Tidak Skor Ket.Relevan KONTRAKTUAL
1 Ketidakpatian pasal-pasal dalam kontrak 5 0 10 R 2 Pasal-pasal yang kurang lengkap 5 0 10 R 3 Perbedaan inteprestasi spesifikasi antara owner dengan
kontraktor 5 0 10 R 4 Dokumen-dokumen yang kurang lengkap 5 0 10 R 5 Keterlambatan pembayaran oleh owner 5 0 10 R 6 Pemutusan kerja secara sepihak oleh owner 5 0 10 R 7 Perselisihan antara owner dengan kontraktor 5 0 10 R 8 Kontrak pembayaran termin 1 4 6 R
FORCE MAJURE 9 Kebakaran 0 5 5 TR 10 Banjir 5 0 10 R 11 Tanah longsor 4 1 9 R 12 Gempa bumi 3 2 8 R 13 Badai 3 2 8 R 14 Cuaca tidak menentu 5 0 10 R
MANAJEMEN
15 Perubahan prioritas dalam program yang sudah berjalan 4 1 9 R 16 Kesalahan estimasi waktu 5 0 10 R 17 Kesalahan estimasi biaya 5 0 10 R 18 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim 5 0 10 R 19 Adanya miss komunikasi antar sesama perangkat pada proyek 5 0 10 R
TENAGA KERJA
20 Kekurangan jumlah tenaga kerja 5 0 10 R 21 Pemogokan tenaga kerja 5 0 10 R 22 Terjadinya kecelakaan kerja 5 0 10 R 23 Staff yang kurang berpengalaman 5 0 10 R 24 Produktivitas tenaga kerja yang rendah 5 0 10 R 25 Rendahnya Kualitas Pengawasan 1 4 6 R
No
Faktor-Faktor Risiko
Relevan TidakSkor Ket. Relevan
MATERIAL DAN PERALATAN
26 Pemesanan material yang terlambat 5 0 10 R 27 Kurangnya peralatan 5 0 10 R 28 Volume material yang dikirim jumlahnya tidak tepat 5 0 10 R 29 Kenaikan harga material 4 1 9 R 30 Keterlambatan material dari supplier 5 0 10 R 31 Kekurangan tempat penyimpanan material 5 0 10 R 32 Kekurangan tempat penimbunan material sisa 5 0 10 R 33 Kerusakan peralatan 5 0 10 R
SITE
34 Kemacetan 5 0 10 R 35 Kebanjiran yang terjadi di sekitar proyek 5 0 10 R 36 Pencurian 5 0 10 R 37 Perbedaan kondisi tanah 5 0 10 R
DESAIN DAN TEKNOLOGI
38 Kesulitan penggunaan teknologi baru 5 0 10 R 39 Metode pelaksaan yang salah 5 0 10 R 40 Perubahan Desain 5 0 10 R 41 Ketidaksempurnaan Desain 5 0 10 R 42 Kegagalan menerjemahkan desain awal ke desain akhir 5 0 10 R 43 Desain tidak sesuai spesifikasi 5 0 10 R 44 Kesalahan dalam menentukan elevasi 1 4 6 R
ANALISA VARIABEL RISIKO
Analisa variabel risiko dilakukan untuk menganalisa survey utama atau kedua. Analisa dilakukan terhadap
penilaian probalitas atau frekuensi risiko, dampak risiko terhadap aspek waktu, dan dampak risiko terhadap
aspek biaya. Analisa menggunakan metode Severity Index (SI). Keunggulan severity index adalah dapat
mempermudah pengklasifikasian.
Severity Index :
(Al-Hammad, 2000)
(
100
%
)
4
4
0
4
0
i
i
i
i
i
x
x
a
SI
Σ
Σ
=
=
=
Dimana,
a
i
= konstanta penilaian
x
i
= frekuensi responden
i
= 0, 1, 2, 3, 4, ..., n
x
0
, x
1
, x
2
, x
3
, x
4
, adalah respon frekuensi responden
a
0
= 0, a
1
= 1, a
2
= 2, a
3
= 3, a
4
= 4
x
0
=frekuensi responden ‘sangat rendah/kecil’ dari survey, maka a
0
= 0
x
1
=frekuensi responden ‘rendah/kecil’ dari survey, maka a
1
= 1
x
2
=frekuensi responden ‘cukup tinggi/besar’ dari survey, maka a
2
= 2
x
3
= frekuensi responden ‘tinggi/besar’ dari survey, maka a
3
= 3
x
4
=frekuensi responden ‘sangat tinggi/besar’ dari survey, maka a
4
= 4
Klasifikasi dari skala penilaian pada frekuensi dan dampak adalah sebagai berikut: (Majid dan
McCaffer, 1997)
Sangat Rendah / Kecil(SR/SK)
0.00
≤ SI < 12.5
Rendah / Kecil(R/K)
12.5
≤ SI < 37.5
Cukup/Sedang (C)
37.5
≤ SI < 62.5
Tinggi / Besar (T/B)
62.5
≤ SI < 87.5
Sangat Tinggi / Besar(ST/SB)
87.5
≤ SI < 100
(
100
%
)
4
1 0 1 0 i i i i ix
x
a
SI
Σ
Σ
= ==
4
(
10
)
(
100
%
)
))
0
4
(
)
0
3
(
)
2
2
(
)
5
1
(
)
3
0
((
x
x
x
x
x
x
SI
=
+
+
+
+
(
100
%
)
22
,
5
%
40
4
5
(
+
=
=
SI
Dari data yang didapat dari kuesioner utama didapat penilaian responden terhadap probabilitas
terjadinya variabel Ketidakpastian pasal-pasal dalam kontrak, yaitu 1 responden menyatakan bahwa
probabilitas teryadinya sangat rendah, 4 responden menyatakan bahwa probabilitas terjadinya rendah, 2
responden menyatakan bahwa probabilitas terjadinya cukup atau sedang, dan 2 responden menyatakan
bahwa probabilitas terjadinya risiko tersebut tinggi.
Didapatkan nilai severity index bernilai 22,5%, maka kategori probabilitas dari variabel risiko perubahan
desain adalah rendah. Analisa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No.
Jenis Risiko
1
2
3
4
5
Tota
l
SI (%) Kategori
SR
R
C
T
ST
a
b
c
d
e
f
A Kontraktual
1 Ketidakpatian pasal-pasal dalam kontrak
3
5
2
0
0
10
22.50
R
No. Jenis Risiko 1 2 3 4 5 Tota
l SI (%) Kategori SR R C T ST
a b c d e f
A Kontraktual
1 Ketidakpatian pasal-pasal dalam kontrak 3 5 2 0 0 10 22.50 R 2 Pasal-pasal yang kurang lengkap 2 6 1 1 0 10 27.50 R 3 Perbedaan inteprestasi spesifikasi antara owner dan kontraktor 6 2 0 1 1 10 22.50 R 4 Dokumen-dokumen yang kurang lengkap 3 3 2 2 0 10 32.50 R 5 Keterlambatan pembayaran oleh owner 3 2 3 1 1 10 37.50 C 6 Pemutusan kerja secara sepihak oleh owner 8 2 0 0 0 10 5.00 SR 7 Perselisihan antara owner dengan kontraktor 2 3 2 2 1 10 42.50 C 8 Kontrak pembayaran termin 2 4 3 1 0 10 32.50 R
B Force Majure
9 Banjir 0 0 1 1 8 10 92.50 ST 10 Tanah longsor 10 0 0 0 0 10 0.00 SR 11 Gempa bumi 10 0 0 0 0 10 0.00 SR 12 Badai 10 0 0 0 0 10 0.00 SR 13 Cuaca tidak menentu 0 3 4 3 0 10 54.55 C
C Risiko Bidang Manajemen
14 Perubahan prioritas dalam program yang sudah berjalan 2 4 3 1 0 10 32.50 R 15 Kesalahan estimasi waktu 1 1 5 2 1 10 52.50 C 16 Kesalahan estimasi biaya 0 2 7 1 0 10 47.50 C 17 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim 1 6 1 2 0 10 35.00 R 18 Adanya miss komunikasi antar sesama perangkat pada proyek 1 7 2 0 0 10 27.50 R
D Risiko Bidang Tenaga Kerja
19 Kekurangan jumlah tenaga kerja 5 2 3 0 0 10 22.73 R 20 Pemogokan tenaga kerja 10 0 0 0 0 10 0.00 SR 21 Terjadinya kecelakaan kerja 8 2 0 0 0 10 5.00 SR 22 Staff yang kurang berpengalaman 2 3 2 2 1 10 42.50 C 23 Produktivitas tenaga kerja yang rendah 2 3 2 3 0 10 40.00 C 24 Rendahnya Kualitas Pengawasan 3 6 1 0 0 10 20.00 R
No.
Jenis Risiko
1
2
3
4
5
Total SI (%)
Kategor
i
SR
R
C
T
ST
E Material dan Peralatan
25 Pemesanan material yang terlambat
7
3
0
0
0
10
7.50
SR
26 Kurangnya peralatan
8
1
1
0
0
10
7.50
SR
27 Volume material yang dikirim jumlahnya tidak tepat
7
2
1
0
0
10
10.00
SR
28 Kenaikan harga material
5
4
1
0
0
10
15.00
R
29 Keterlambatan material dari supplier
0
1
8
1
0
10
50.00
C
30 Kekurangan tempat penyimpanan material
0
2
4
3
1
10
57.50
C
31 Kekurangan tempat penimbunan material sisa
0
6
3
1
0
10
37.50
C
32 Kerusakan Peralatan
6
4
0
0
0
10
10.00
SR
F Kondisi Lapangan / Site
33 Kemacetan
0
0
1
2
7
10
90.00
ST
34 Kebanjiran yang terjadi di sekitar proyek
0
4
2
3
1
10
52.50
C
35 Pencurian
7
3
0
0
0
10
7.50
SR
36 Perbedaan kondisi tanah
3
5
1
1
0
10
25.00
R
G Desain dan Teknologi
37 Kesulitan penggunaan teknologi baru
6
3
1
0
0
10
12.50
R
38 Metode pelaksaan yang salah
7
1
2
0
0
10
12.50
R
39 Perubahan Desain
3
2
0
4
1
10
45.00
C
40 Ketidaksempurnaan Desain
3
2
1
4
0
10
40.00
C
41
Kegagalan menerjemahkan desain awal ke desain
akhir
1
3
2
3
1
10
50.00
C
42 Desain tidak sesuai spesifikasi
5
4
1
0
0
10
15.00
R
43 Kesalahan dalam menentukan elevasi
0
0
2
7
1
10
72.50
T
ANALISA VARIABEL RISIKO
ANALISA VARIABEL RISIKO
No.
Jenis Risiko
1
2
3
4
5
Tota
l
SI (%)
Kategor
i
SR
R
C
T
ST
a
b
c
d
e
f
A Kontraktual
1 Ketidakpatian pasal-pasal dalam kontrak
2
4
2
2
0
10 35.00
R
2 Pasal-pasal yang kurang lengkap
3
7
0
0
0
10 17.50
R
3
Perbedaan inteprestasi spesifikasi antara owner dan
kontraktor
8
2
0
0
0
10
5.00
SR
4 Dokumen-dokumen yang kurang lengkap
3
3
2
2
0
10 32.50
R
5 Keterlambatan pembayaran oleh owner
5
3
2
0
0
10 17.50
R
6 Pemutusan kerja secara sepihak oleh owner
10
0
0
0
0
10
0.00
SR
7 Perselisihan antara owner dengan kontraktor
2
7
1
0
0
10 22.50
R
8 Kontrak pembayaran termin
3
4
2
1
0
10 27.50
R
B Force Majure
9 Banjir
2
5
2
1
0
10 30.00
R
10 Tanah longsor
10
0
0
0
0
10
0.00
SR
11 Gempa bumi
10
0
0
0
0
10
0.00
SR
12 Badai
10
0
0
0
0
10
0.00
SR
13 Cuaca tidak menentu
4
3
1
2
0
10 27.50
R
C Risiko Bidang Manajemen
14 Perubahan prioritas dalam program yang sudah berjalan
7
2
0
1
0
10 12.50
R
15 Kesalahan estimasi waktu
3
3
2
1
1
10 35.00
R
16 Kesalahan estimasi biaya
0
3
2
4
1
10 61.54
C
17 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim
2
4
3
1
0
10 32.50
R
18
Adanya miss komunikasi antar sesama perangkat pada
proyek
8
1
1
0
0
10
7.50
SR
D Risiko Bidang Tenaga Kerja
19 Kekurangan jumlah tenaga kerja
8
1
1
0
0
10
7.50
SR
20 Pemogokan tenaga kerja
10
0
0
0
0
10
0.00
SR
21 Terjadinya kecelakaan kerja
9
1
0
0
0
10
2.50
SR
22 Staff yang kurang berpengalaman
3
3
2
1
1
10 35.00
R
23 Produktivitas tenaga kerja yang rendah
3
3
2
2
0
10 32.50
R
24 Rendahnya Kualitas Pengawasan
2
5
3
0
0
10 27.50
R
No.
Jenis Risiko
1
2
3
4
5
Tot
al
SI
(%)
Katego
ri
SR R
C
T
ST
E Material dan Peralatan
25 Pemesanan material yang terlambat
8
2
0
0
0 10 5.00
SR
26 Kurangnya peralatan
5
3
2
0
0 10 17.50
R
27 Volume material yang dikirim jumlahnya tidak tepat 9
1
0
0
0 10 2.50
SR
28 Kenaikan harga material
2
7
1
0
0 10 22.50
R
29 Keterlambatan material dari supplier
9
1
0
0
0 10 2.50
SR
30 Kekurangan tempat penyimpanan material
7
2
1
0
0 10 10.00
SR
31 Kekurangan tempat penimbunan material sisa
3
4
3
0
0 10 25.00
R
32 Kerusakan Peralatan
6
4
0
0
0 10 10.00
SR
F Kondisi Lapangan / Site
33 Kemacetan
2
6
1
1
0 10 27.50
R
34 Kebanjiran yang terjadi di sekitar proyek
3
5
1
1
0 10 25.00
R
35 Pencurian
9
1
0
0
0 10 2.50
SR
36 Perbedaan kondisi tanah
3
4
2
1
0 10 27.50
R
G Desain dan Teknologi
37 Kesulitan penggunaan teknologi baru
4
3
2
1
0 10 25.00
R
38 Metode pelaksaan yang salah
3
5
1
1
0 10 25.00
R
39 Perubahan Desain
1
7
1
1
0 10 30.00
R
40 Ketidaksempurnaan Desain
3
6
1
0
0 10 20.00
R
41
Kegagalan menerjemahkan desain awal ke desain
akhir
2
4
3
1
0
10 32.50
R
42 Desain tidak sesuai spesifikasi
2
6
2
0
0 10 25.00
R
43 Kesalahan dalam menentukan elevasi
0
1
1
8
0 10 67.50
B
ANALISA VARIABEL RISIKO
No. Jenis Risiko 1 2 3 4 5 Total SI (%) KategoriSR R C T ST
a b c d e f
A Kontraktual
1 Ketidakpatian pasal-pasal dalam kontrak 3 4 1 2 0 10 34.09 R 2 Pasal-pasal yang kurang lengkap 3 4 1 1 1 10 32.50 R 3 Perbedaan inteprestasi spesifikasi antara owner dan kontraktor 8 2 0 0 0 10 5.00 SR 4 Dokumen-dokumen yang kurang lengkap 3 4 3 0 1 10 34.62 R 5 Keterlambatan pembayaran oleh owner 2 3 3 2 0 10 38.64 C 6 Pemutusan kerja secara sepihak oleh owner 9 1 0 0 0 10 2.50 SR 7 Perselisihan antara owner dengan kontraktor 2 7 1 0 0 10 22.50 R 8 Kontrak pembayaran termin 7 2 0 1 0 10 12.50 R
B Force Majure
9 Banjir 0 2 5 2 1 10 55.00 C 10 Tanah longsor 10 0 0 0 0 10 0.00 SR 11 Gempa bumi 10 0 0 0 0 10 0.00 SR 12 Badai 10 0 0 0 0 10 0.00 SR 13 Cuaca tidak menentu 0 0 8 2 0 10 55.00 C
C Risiko Bidang Manajemen
14 Perubahan prioritas dalam program yang sudah berjalan 3 4 3 0 0 10 25.00 R 15 Kesalahan estimasi waktu 2 2 2 1 3 10 52.50 C 16 Kesalahan estimasi biaya 1 3 3 2 1 10 47.50 C 17 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim 2 6 1 1 0 10 27.50 R 18 Adanya miss komunikasi antar sesama perangkat pada proyek 3 3 1 3 0 10 35.00 R
D Risiko Bidang Tenaga Kerja
19 Kekurangan jumlah tenaga kerja 4 2 3 0 1 10 30.00 R 20 Pemogokan tenaga kerja 10 0 0 0 0 10 0.00 SR 21 Terjadinya kecelakaan kerja 10 0 0 0 0 10 0.00 SR 22 Staff yang kurang berpengalaman 4 3 1 2 0 10 31.82 R 23 Produktivitas tenaga kerja yang rendah 2 5 2 1 0 10 30.00 R 24 Rendahnya Kualitas Pengawasan 2 3 3 2 0 10 37.50 C
No. Jenis Risiko 1 2 3 4 5 Total SI (%) Kategori SR R C T ST
E Material dan Peralatan
25 Pemesanan material yang terlambat 0 2 4 3 1 10 57.50 C 26 Kurangnya peralatan 2 3 4 1 0 10 35.00 R 27 Volume material yang dikirim jumlahnya tidak tepat 2 1 3 2 2 10 52.50 C 28 Kenaikan harga material 2 7 1 0 0 10 22.50 R 29 Keterlambatan material dari supplier 9 1 0 0 0 10 2.50 SR 30 Kekurangan tempat penyimpanan material 4 3 2 1 0 12 35.42 R 31 Kekurangan tempat penimbunan material sisa 2 3 3 1 1 10 40.00 C 32 Kerusakan Peralatan 5 3 2 0 0 10 17.50 R
F Kondisi Lapangan / Site
33 Kemacetan 3 2 1 2 2 10 45.00 C 34 Kebanjiran yang terjadi di sekitar proyek 1 4 2 3 0 10 42.50 C 35 Pencurian 9 1 0 0 0 10 2.50 SR 36 Perbedaan kondisi tanah 3 4 1 2 0 10 30.00 R
G Desain dan Teknologi
37 Kesulitan penggunaan teknologi baru 6 3 1 0 0 10 12.50 R 38 Metode pelaksaan yang salah 2 3 4 1 0 10 35.00 R 39 Perubahan Desain 1 7 1 1 0 10 30.00 R 40 Ketidaksempurnaan Desain 2 4 3 1 0 10 32.50 R 41 Kegagalan menerjemahkan desain awal ke desain akhir 4 3 2 1 0 10 25.00 R 42 Desain tidak sesuai spesifikasi 2 4 3 1 0 10 32.50 R 43 Kesalahan dalam menentukan elevasi 0 1 1 6 2 10 72.50 B
ANALISA RISIKO
Sebelum melakukan analisa nilai risiko, kategori risiko yang
didapat sebelumnya dikonversikan dalam bentuk angka, seperti
pada penjelasan berikut :
-Probabilitas
Sangat Rendah
(SR) = 1
Rendah
(R) = 2
Cukup
(C) = 3
Tinggi
(T) = 4
Sangat Tinggi
(ST) = 5
-Dampak
Sangat Keci
l (SK) =
1
Kecil
(K) = 2
Cukup
(C) = 3
Besar
(B) = 4
Sangat Besar
(SB) = 5
Setelah didapat kategori dari Probabilitas dan Dampak maka dilakukan analisa nilai risiko. Nilai risiko didapatkan dengan
melakukan mengeplotkan nilai kedalam Matriks Probabilitas dan Dampak
Kategori dari Probabilitas dan Dampak terdapat tiga kategori, yaitu Rendah, Sedang, dan Tinggi. Pada gambar matriks
probabilitas dan dampak, skala untuk dampak lebih besar karena pada risiko yang terjadi pada proyek akan berpengaruh
apabila menimbulkan dampak pada keberlangsungan proyek
Pada data yang didapat pada tabel analisa frekuensi dan analisa dampak. menegenai variabel risiko
kesalahan menentukan elevasi didapatkan frekuensi dengan nilai 4, dan dampak terhadap biaya dengan nilai 4.
Maka dengan menggunakan matriks risiko didapatkan analisa probability x impact sebagai berikut :
Dari gambar diatas, risiko ketidakpastian pasal-pasal kontrak termasuk pada zona risiko tinggi. Dimana sangat kemungkinan
besar untuk terjadi dan menimbulkan dampak yang signifikan. Untuk selanjutnya Analisa risiko terhadap waktu dapat dilihat
ppada Tabel selanjutnya
No.
Jenis Risiko
P
I
PxI
Kategori
Risiko
Frekuensi
Dampak
(Waktu)
A
KONTRAKTUAL
1
Ketidakpatian pasal-pasal dalam kontrak
2
2
4
Rendah
2
Pasal-pasal yang kurang lengkap
2
2
4
Rendah
3
Perbedaan inteprestasi spesifikasi antara owner dengan
kontraktor
2
1
2
Rendah
4
Dokumen-dokumen yang kurang lengkap
2
2
4
Rendah
5
Keterlambatan pembayaran oleh owner
3
3
9
Sedang
6
Pemutusan kerja secara sepihak oleh owner
1
1
1
Rendah
7
Perselisihan antara owner dengan kontraktor
3
2
6
Rendah
8
Kontrak pembayaran termin
2
2
4
Rendah
B
FORCE MAJURE
9
Banjir
5
3
15
Tinggi
10 Tanah longsor
1
1
1
Rendah
11 Gempa bumi
1
1
1
Rendah
12 Badai
1
1
1
Rendah
13 Cuaca tidak menentu
3
3
9
Sedang
C
MANAJEMEN
14 Perubahan prioritas dalam program yang sudah berjalan
2
2
4
Rendah
15 Kesalahan estimasi waktu
3
3
9
Sedang
16 Kesalahan estimasi biaya
3
3
9
Sedang
17 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim
2
2
4
Rendah
18
Adanya miss komunikasi antar sesama perangkat pada
proyek
2
2
4
Rendah
D
TENAGA KERJA
19 Kekurangan jumlah tenaga kerja
2
2
4
Rendah
20 Pemogokan tenaga kerja
1
1
1
Rendah
21 Terjadinya kecelakaan kerja
1
1
1
Rendah
22 Staff yang kurang berpengalaman
3
2
6
Rendah
23 Produktivitas tenaga kerja yang rendah
3
2
6
Rendah
24 Rendahnya Kualitas Pengawasan
2
3
6
Sedang
No.
Jenis Risiko
P
I
PxI
Kategori Risiko
Frekuensi
Dampak
(Waktu)
E MATERIAL DAN PERALATAN
25 Pemesanan material yang terlambat
1
3
3
Rendah 26 Kurangnya peralatan1
2
2
Rendah 27 Volume material yang dikirim jumlahnya tidak tepat1
3
3
Rendah 28 Kenaikan harga material2
2
4
Rendah 29 Keterlambatan material dari supplier3
1
3
Rendah 30 Kekurangan tempat penyimpanan material3
2
6
Rendah 31 Kekurangan tempat penimbunan material sisa3
3
9
Sedang
32 Kerusakan peralatan
1
2
2
RendahF SITE
33 Kemacetan
5
3
15
Tinggi 34 Kebanjiran yang terjadi di sekitar proyek3
3
9
Sedang 35 Pencurian1
1
1
Rendah 36 Perbedaan kondisi tanah2
2
4
RendahG DESAIN DAN TEKNOLOGI
37 Kesulitan penggunaan teknologi baru
2
2
4
Rendah 38 Metode pelaksaan yang salah2
2
4
Rendah 39 Perubahan Desain3
2
6
Rendah 40 Ketidaksempurnaan Desain3
2
6
Rendah 41 Kegagalan menerjemahkan desain awal ke desain akhir3
2
6
Rendah 42 Desain tidak sesuai spesifikasi2
2
4
Rendah 43 Kesalahan dalam menentukan elevasi4
4
16
TinggiProbabilitas x Dampak terhadap Aspek Waktu
No.
Jenis Risiko
P
I
PxI
Kategori
Risiko
Frekuensi Dampak
A KONTRAKTUAL
1 Ketidakpatian pasal-pasal dalam kontrak
2
2
4
Rendah
2 Pasal-pasal yang kurang lengkap
2
2
4
Rendah
3
Perbedaan inteprestasi spesifikasi antara owner dengan
kontraktor
2
1
2
Rendah
4 Dokumen-dokumen yang kurang lengkap
2
2
4
Rendah
5 Keterlambatan pembayaran oleh owner
3
2
6
Rendah
6 Pemutusan kerja secara sepihak oleh owner
1
1
1
Rendah
7 Perselisihan antara owner dengan kontraktor
3
2
6
Rendah
8 Kontrak pembayaran termin
2
2
4
Rendah
B FORCE MAJURE
9 Banjir
5
2
10
Sedang
10 Tanah longsor
1
1
1
Rendah
11 Gempa bumi
1
1
1
Rendah
12 Badai
1
1
1
Rendah
13 Cuaca tidak menentu
3
2
6
Rendah
C MANAJEMEN
14 Perubahan prioritas dalam program yang sudah berjalan
2
2
4
Rendah
15 Kesalahan estimasi waktu
3
2
6
Rendah
16 Kesalahan estimasi biaya
3
3
9
Sedang
17 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim
2
2
4
Rendah
18
Adanya miss komunikasi antar sesama perangkat pada
proyek
2
1
2
Rendah
D TENAGA KERJA
19 Kekurangan jumlah tenaga kerja
2
1
2
Rendah
20 Pemogokan tenaga kerja
1
1
1
Rendah
21 Terjadinya kecelakaan kerja
1
1
1
Rendah
22 Staff yang kurang berpengalaman
3
2
6
Rendah
23 Produktivitas tenaga kerja yang rendah
3
2
6
Rendah
No.
Jenis Risiko
P
I
PxI
Kategori
Risiko
Frekuensi Dampak
24 Rendahnya Kualitas Pengawasan
2
2
4
Rendah
E MATERIAL DAN PERALATAN
25 Pemesanan material yang terlambat
1
1
1
Rendah
26 Kurangnya peralatan
1
2
2
Rendah
27 Volume material yang dikirim jumlahnya tidak tepat
1
1
1
Rendah
28 Kenaikan harga material
2
2
4
Rendah
29 Keterlambatan material dari supplier
3
1
3
Rendah
30 Kekurangan tempat penyimpanan material
3
1
3
Rendah
31 Kekurangan tempat penimbunan material sisa
3
2
6
Rendah
32 Kerusakan peralatan
1
1
1
Rendah
F SITE
33 Kemacetan
5
2
10
Sedang
34 Kebanjiran yang terjadi di sekitar proyek
3
2
6
Rendah
35 Pencurian
1
1
1
Rendah
36 Perbedaan kondisi tanah
2
2
4
Rendah
G DESAIN DAN TEKNOLOGI
37 Kesulitan penggunaan teknologi baru
2
2
4
Rendah
38 Metode pelaksaan yang salah
2
2
4
Rendah
39 Perubahan Desain
3
2
6
Rendah
40 Ketidaksempurnaan Desain
3
2
6
Rendah
41 Kegagalan menerjemahkan desain awal ke desain akhir
3
2
6
Rendah
42 Desain tidak sesuai spesifikasi
2
2
4
Rendah
43 Kesalahan dalam menentukan elevasi
4
4
16
Tinggi
ANALISA RISIKO
ANALISA RISIKO
Risiko yang Signifikan
Terhadap Biaya
No.
Jenis Risiko
P
I
PxI
Kategori
Risiko
Frekuensi
Dampak
B
FORCE MAJURE
1
Banjir
5
2
10
Sedang
C
MANAJEMEN
2
Kesalahan estimasi biaya
3
3
9
Sedang
F
SITE
3
Kemacetan
5
2
10
Sedang
G
DESAIN DAN TEKNOLOGI
ANALISA RISIKO
Risiko yang Signifikan
Terhadap Waktu
No.
Jenis Risiko
P
I
PxI
Kategori
Risiko
Frekuensi
Dampak
A
KONTRAKTUAL
1
Keterlambatan pembayaran oleh owner
3
3
9
Sedang
B
FORCE MAJURE
2
Banjir
5
3
15
Tinggi
3
Cuaca tidak menentu
3
3
9
Sedang
C
MANAJEMEN
4
Kesalahan estimasi waktu
3
3
9
Sedang
5
Kesalahan estimasi biaya
3
3
9
Sedang
D
TENAGA KERJA
6
Rendahnya Kualitas Pengawasan
2
3
6
Sedang
E
MATERIAL DAN PERALATAN
7
Kekurangan tempat penimbunan material
sisa
3
3
9
Sedang
F
SITE
8
Kemacetan
5
3
15
Tinggi
9
Kebanjiran yang terjadi di sekitar proyek
3
3
9
Sedang
G
DESAIN DAN TEKNOLOGI
RESPON TERHADAP RISIKO
Jenis Risiko
Penyebab
Akibat
Respon
1 Banjir
- Saluran drainase yang tertutup
akibat Akibat tumpukan material
proyek
- Banjir yang terjadi pada daerah
sekitar proyek mengakibatkan
pertambahan biaya pada proyek
karena kerusakan pada alat dan
material
- mendiskusikan dengan pihak
owner mengajukan klaim pada
owner karena merupakan kondisi
yang tidak dapat diprediksi
(eksternal)
- Curah hujan yang tinggi
- mengajukan klaim pada pihak
owner
2 Kesalahan estimasi biaya - Kurangnya pengalaman dalam
pengerjaan proyek box culvert
- kesalahan estimasi biaya pada
pengerjaan proyek
- mempelajari dokumen pada
proyek-preyek box culvert
sebelumnya
3 Kemacetan
- Padatnya jumlah kendaraan yang
melewati area sekitar proyek
- Kapasitas jalan yang ada tidak
memenuhi volume pengguna jalan
yang melewati area jalan sekitar
proyek mengakibatkan
terganngunya pengerjaan proyek
- Mengatur jjam kerja pada saat
kondisi lalu lintas tidak berada
pada jam sibuk
- Penumpukan material di sepanjang
bahu jalan
- mendiskusikan dengan pihak
owner
4 Kesalahan dalam
menentukan elevasi
- Kurangnya pengalaman dalam
pengerjaan proyek box culvert
- Kegagalan dalam pemasangan Box
Culvert sehingga harus
mengerjakan tahapan pemasangan
dari awal
- dilakukan diskusi bersama antar
stakeholder proyek dalam
pengerjaan penentuan elevasi
- Kurangnya pengontrolan pada
tahap pengukuran elevasi
No Risiko yang Terjadi Penyebab Akibat Respon
1 Keterlambatan pembayaran oleh owner
- Terlambatnya pencairan dana APBD oleh pihak owner
- Pengerjaan proyek menjadi terlambat karena kurangnya dana untuk keberlangsungan proyek
- Membuat kesepakatan bersama dengan pihak owner dan pihak MK mengenai durasi proses pengajuan sampai persetujuan progress - Memperjelas dokumen
dalam kontrak mengenai masalah pembayaran 2 Banjir - Saluran drainase yang
tertutup akibat Akibat tumpukan material proyek
- Banjir yang terjadi pada daerah sekitar proyek mengakibatkan keterlambatan pada proyek
- mendiskusikan dengan pihak owner - Curah hujan yang tinggi - mengajukan klaim pada
owner karena merupakan kondisi yang tidak dapat diprediksi (eksternal) 3 Cuaca tidak menentu - Pemanasan Global - Terhambatnya waktu
pengerjaan proyek
- mengajukan klaim pada owner karena merupakan kondisi yang tidak dapat diprediksi (eksternal) 4 Kesalahan estimasi waktu - Kurangnya pengalaman
dalam pengerjaan proyek box culvert
- kesalahan estimasi waktu pada pengerjaan proyek
- Revisi terhadap waktu pelaksanaan proyek - Perubahan cuaca yang
menghambat jalannya proyek
- mengajukan klaim pada owner karena merupakan kondisi yang tidak dapat diprediksi (eksternal) 5 Kesalahan estimasi biaya - Kurangnya pengalaman
dalam pengerjaan proyek box culvert
- kesalahan estimasi biaya pada pengerjaan proyek
- melakukan revisi terhadap biaya yang telah dipakai - Adanya perubahan harga - Menggunakan cadangan
biaya yang belum terpakai
No Risiko yang Terjadi Penyebab Akibat Respon
6 Rendahnya Kualitas Pengawasan
- Kurangnya profesionalisme
stakeholder dalam proyek
- Terjadi keterlambatan pekerjaan karena kurangnya kontrol pada tiap item pekerjaan
- Melakukan rapat periodik untuk menyamakan presepsi
- Terbatasnya pengetahuan personil terhadap sistem yang ada
-
melakukan resources
planning staf secara
akurat.
7 Kekurangan tempat penyimpanan material
- Keterbatasan area kerja pada proyek box culvert
- Terjadi kemacetan akibat penumpukan material di bahu jalan
- Mengatur manajemen
supply material dengan
jadwal yang telah ditetapkan - Volume material memiliki
kapasitas yang cukup besar dibanding area yang tersedia
- Mobilisasi pengerjaan proyek menjadi terhambat 8 Kemacetan - Padatnya jumlah kendaraan
yang melewati area sekitar proyek
- Terjadi kemacetan yang mengakibatkan terganggunya proses pemasangan box culvert
- Mengatur jam kerja pada saat kondisi jalan - Penumpukan material di
sepanjang bahu jalan
- mendiskusikan dengan pihak owner 9 Kebanjiran yang terjadi
di sekitar proyek
- Saluran drainase yang tertutup akibat Akibat tumpukan material proyek
- Banjir yang terjadi pada daerah sekitar proyek mengakibatkan keterlambatan pada proyek
- mengajukan klaim pada owner karena merupakan kondisi yang tidak dapat diprediksi (eksternal) 10 Kesalahan dalam
menentukan elevasi
- Kurangnya pengalaman dalam pengerjaan proyek box culvert
- Kegagalan dalam pemasangan Box Culvert sehingga harus mengerjakan tahapan pemasangan dari awal
- dilakukan diskusi bersama antar stakeholder proyek dalam pengerjaan penentuan elevasi - Kurangnya pengontrolan pada
tahap pengukuran elevasi