• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTHERBOARD BTX. Devi Anggraini, Fakultas Elektro dan Komunikasi Institut Teknologi Telkom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MOTHERBOARD BTX. Devi Anggraini, Fakultas Elektro dan Komunikasi Institut Teknologi Telkom"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MOTHERBOARD BTX

Devi Anggraini, 111070117 Fakultas Elektro dan Komunikasi

Institut Teknologi Telkom

ATX tentu sudah Anda kenal dan Anda gunakan selama ini (meskipun tidak disadari). Lalu, apa bedanya BTX dengan ATX? Mengapa harus ada BTX jika ATX selama ini sudah melayani dengan demikian memuaskan?

Tidak ada pemilik PC yang bangga dengan lambatnya proses kerja PC yang dimilikinya. Setiap orang menginginkan komputernya berjalan dengan cepat. Kecepatan PC secara keseluruhan pun terus bertambah, juga kecepatan yang mampu dilakukan oleh processor.

Satuan GHz (Giga Hertz) bukanlah ukuran yang terlalu besar, untuk menunjukkan kecepatan clock processor sekarang ini. Hal ini seiring dengan makin bertambahnya resource yang dibutuhkan. Mulai dari operating system, aplikasi, bahkan game-game PC terus meningkatkan kebutuhan minimal (minimum requirement) yang dibutuhkan untuk mampu menjalankannnya.

Cara paling sederhana adalah dengan memperhatikan operating system. Seperti pada Windows 95, yang masih dapat dijalankan pada PC dengan CPU 486SX. Terus meningkat, hingga Windows XP yang membutuhkan kebutuhan minimal processor yang bekerja pada kecepatan 233 MHz dengan recomended requirements CPU berkecepatan 300 MHz.

Anda penggemar game tentu juga menyadari hal ini. Dahulu, sebuah PC dengan processor berkecepatan 200 MHz sudah mampu menjalankan game-game yang menghibur. Seperti seri Duke Nukem, FIFA, Flight Simulator, Warcraft, dan Test Drive. Namun sekarang, game sekuel dengan judul

yang sama akan terasa berat, bahkan tidak mampu dijalankan. Bahkan game seperti CM yang bisa dibilang hanyalah permainan database belaka, sangatlah boros resource.

Bertambahnya kebutuhan akan kecepatan yang dimiliki processor (dan recommended requirements lainnya) menyebabkan semua perangkat mempercepat kemampuan yang dimilikinya. Mulai dari processor, RAM, bahkan harddisk juga bertambah cepat. Lalu muncul masalah selanjutnya, panas...

Panas yang dihasilkan masing-masing perangkat juga bertambah seiring dengan kecepatan yang dihasilkan. Walaupun tidak secara linear berbanding lurus dengan kecepatan yang dihasilkan.

Hal ini paling terasa pada processor. Seiring dengan bertambahnya kecepatan processor timbul masalah baru. CPU makin membutuhkan daya yang lebih besar. Selain membutuhkan PSU yang lebih baik untuk catu dayanya, panas yang dihasilkan saat beroperasi lagi-lagi juga meningkat.

Intel sebagai salah satu pendesain processor mulai memikirkan hal ini. Anda tentu masih ingat, saat di mana CPU hanya membutuhkan heatsink pasif sebagai pendingin. Jika sekarang masih

(2)

dilakukan, dapat dipastikan CPU Anda akan rusak dengan cepat.

CPU pun bertambah panas. Sebagai contohnya adalah pada Intel Pentium 4. Meskipun masih sama-sama Pentium 4, era Prescott menghasilkan panas yang relatif lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, Northwood. Awalnya kami mengira pada seri awal belaka. Namun, hal sama masih juga dirasakan saat kami menguji Intel Pentium 4 560, yang menurut penamaan processor dari Intel, ini adalah Pentium 4 Prescott yang bekerja pada kecepatan 3,6 GHz. Processor ini saat bekerja dapat mencapai suhu kisaran 55-58°C. Dan itu baru sekadar processor saja. Lalu, apa langkah penanggulangannya?

Sembilan Tahun Bersama ATX

ATX (Advanced Technology Extended) sudah Anda kenal sejak lama. Jika menggunakan PC yang tidak lebih tua dari tahun 1995, Anda sudah menggunakannya.

ATX merupakan

model motherboard yang dispesifikasikan oleh Intel untuk PC. Power supply ATX memiliki output 3.3, 5 dan 12 volt. Salah satu ciri ATX lainnya adalah

pada saat

melakukan shutdown Windows, komputer secara

otomatis mati (tidak perlu

mematikan power komputer lagi).

Diperkenalkan oleh Intel tahun 1995 merupakan tipe motherboard dengan ukuran 30.5 cm x 19 cm yang memutar tata letak komponen pada motherboard AT 90 derajat sehingga memungkinkan sistem penempatan yang lebih baik dan efisien. Motherboard ATX memerlukan casing yang didisain khusus.

Bagi Anda yang sudah pernah menggunakan PC sebelum tahun 1995, tentu masih ingat hal ini. Jika Anda pengguna operating system Windows (95 dan seterusnya), saat Anda masih diberikan “peringatan” berupa tulisan “it’s now safe to turn of your computer”. Dan setiap sistem yang menggunakan ATX dengan konfigurasi yang tepat, tidak akan pernah menampilkan layar dengan tulisan ini lagi. Inilah ATX, sebagai pengganti AT, yang sudah memiliki kemampuan switch soft-off. Sehingga pengguna PC tidak perlu lagi menekan tombol switch untuk mematikan komputernya.

Pada tahun 1995, form factor ATX diperkenalkan. Memiliki dimensi 305x244 mm. Sampai sekarang, masih banyak motherboard yang menggunakan form factor ini. MiniATX (284x204 mm) juga muncul di tahun yang sama. Baru pada dua tahun kemudian, 1997 muncul form factor microATX (244x244 mm) yang juga sampai sekarang masih sering ditemukan. Terutama pada motherboard yang dilengkapi dengan IGP.

Itulah beberapa form factor ATX yang sempat hadir. Khususnya bagi pengguna PC di Indonesia. Untuk flexATX memang jarang ditemukan. Biasanya ditemukan pada workstation, yang sering digunakan di kalangan korporat, atau pada kasir beberapa supermarket terkemuka.

FlexATX juga sempat digunakan pada beberapa mini barebone system yang sempat menjadi fenomena tersendiri di dunia desktop PC. Anda tentu masih ingat dengan bentuknya yang ringkas dan unik.

Jika Anda penggemar film animasi, semoga tidak salah menduga untuk istilah BTX ini. Bukan, ini bukan sebuah serial animasi yang menceritakan tentang kuda petarung. Ini adalah sebuah form factor baru yang (akan) diperkenalkan oleh Intel.

(3)

Apa itu BTX? Keterangan selanjutnya, silakan membacanya pada ulasan kali ini.

Pada kesempatan kali ini, akan dipersempit untuk kebanyakan form factor yang digunakan pada desktop PC. Meskipun BTX sendiri adalah standar yang akan digunakan nantinya pada keseluruhan jajaran PC. Mulai dari desktop, workstation, juga server board.

Apa Itu BTX?

BTX adalah singkatan dari Balanced Technology Extended. Seperti Anda ketahui, BTX form factor dikembangkan oleh Intel, dalam program dengan code-name Big Water yang sudah mulai dikembangkan oleh Intel sejak 16 September 2003 yang lalu.

BTX merupakan penerus dari form factor ATX. Form factor ATX (Advanced Technology Extended) sudah digunakan sejak tahun 1995. Artinya, teknologi dengan spesifikasi form factor ini sudah bertahan lebih dari delapan tahun melayani para pengguna komputer berbasis PC. Dengan melalui beberapa pembaruan dan tambahan. Terakhir adalah ATX versi 2.2. Standar ini digunakan pada motherboard dengan chipset Intel terbaru, yaitu Intel 925X.

Kekuatan BTX yang paling akan dirasakan adalah digunakannya teknik inline airflow stream. Teknik ini dimungkinkan dengan mengubah desain tata letak sedemikian rupa. Sehingga pada motherboard BTX, letak processor, northbridge dan southbridge terletak pada satu garis lurus.

Bandingkan dengan desain tata letak pada ATX. Jika menggunakan chassis (atau Anda lebih mengenalnya sebagai casing) jenis tower, motherboard dengan form factor ATX akan

diletakkan secara vertikal. Secara berurutan dari atas ke bawah terlihat letak CPU, northbridge dan southbridge. Motherboard akan terpasang di sisi sebelah kanan casing, jika memandangnya dari sisi depan casing PC Anda.

Pada ATX, CPU didinginkan memanfaatkan HSF yang meniupkan angin tegak lurus terhadap CPU. Ini menyebabkan angin panas terdorong ke berbagai arah. Tergantung pada bentuk fin (sirip) yang digunakan pada heatsink. Ada yang akan membelokkan angin ke dua arah, empat arah, bahkan circular. Angin panas pada beberapa kasus akan kembali tertekan ke bawah. Udara panas akan tetap terjebak di dalam casing dan meningkatkan suhu casing secara kumulatif. Hal inilah yang diperbaiki pada BTX.

Pada BTX teknik ini diubah. Fan yang digunakan pada HSF processor akan sekaligus berfungsi sebagai fan intake yang memasukkan udara dingin dari luar casing. Angin yang dihembuskan akan mendorong udara panas pada heatsink processor. Kemudian sekaligus mendinginkan nortbridge, juga southbridge sebelum akhirnya keluar dari casing. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar di atas.

Apa Saja Keuntungan Secara Teknologi yang Ditawarkan oleh BTX?

Dibandingkan dengan ATX, secara teknologi BTX memberikan keuntungan untuk para produsen komponen PC dan system integrator. Dan akhirnya secara tidak langsung akan dirasakan juga oleh para pengguna PC.

Scalability

Bersiaplah untuk melihat sebuah sistem dalam berbagai ragam baik bentuk maupun ukuran. Meskipun dalam era ATX, kita sudah melihat mini

(4)

barebone system dengan bentuk ringkas dan memukau. Hal yang lebih baik akan hadir dalam era BTX. BTX akan hadir dalam tiga bentuk standard: picoBTX, microBTX, dan BTX specification-based motherboard. Masing-masing dengan standar PSU yang berbeda. Ada yang menggunakan LFX12V dan sebagian menggunakan CFX12V.

Superior Thermal Environment

Bukan hanya panas dari CPU saja yang diperhatikan, namun sistem PC secara keseluruhan. Terutama yang berada dalam casing PC. Ini dimungkinkan dengan meletakkan komponen yang “rakus” daya listrik (high power components) dan otomatis juga paling panas dalam inline airflow stream.

Ini memungkinkan komponen tersebut mendapatkan pendinginan yang memadai. Dengan aliran udara yang jauh lebih baik ketimbang dengan menggunakan spesifikasi ATX.

Superior Acoustic Performance

Terjemahan bebasnya adalah tingkat kebisingan yang jauh lebih rendah. Jika pada ATX, untuk pendinginan yang optimal akan terpasang empat fan. Yaitu pada HSF CPU, casing bagian depan untuk intake, casing bagian belakang untuk keluaran udara panas, dan (minimal) satu pada PSU (power supply unit).

Pada BTX, jumlah fan akan berkurang secara drastis. Secara teori hanya akan dibutuhkan dua buah fan. Satu pada thermal module fan dan satu lagi pada PSU. Fan pada thermal module sekaligus berfungsi menarik udara dingin dari luar casing. Sedangkan fan pada PSU sekaligus mengeluarkan udara panas dari casing secara keseluruhan.

Improved Motherboard Design

Secara desain, terjadi banyak perubahan. Baik untuk urusan catudaya maupun lalu-lintas I/O. Di sini dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki routing yang ada. Dan kita sebagai pengguna mungkin akan mendapatkan latency yang lebih rendah daripada yang sekarang ada.

Improved Structural Integrity

Lihat ruang di sekitar CPU socket. Pada BTX tersedia ruang yang berlimpah dibandingkan dengan ATX. Ini akan membuat pembuat heatsink lebih leluasa dalam mengembangkan desainnya. Dengan tetap menggunakan standar yang sama. Seperti pada ATX untuk Intel Pentium 4 yang menggunakan pengikat yang seragam. Support and Retention Module (SRM) yang digunakan pada BTX juga akan tetap seragam. Hal ini juga akan dirasakan oleh para pendesain casing.

Cost Structure

Ini yang ditunggu-tunggu para end-user. Konon, BTX ini akan membuat sistem pendinginan PC jauh lebih baik dengan cara yang lebih sederhana. Ini akan membuat ongkos produksi komponen menjadi lebih murah. Dan pada waktunya nanti (sesuai dengan perhitungan bisnis), akan membuat sistem BTX menjadi lebih murah dibanding ATX.

Hal ini kemungkinan besar akan lebih terasa pada desain sistem yang berbentuk ringkas (compact). Jika pada ATX, masing-masing memiliki standarnya sendiri. Berarti ada biaya R&D yang perlu dibayarkan untuk keseluruhan sistem. Sedangkan dengan standar BTX baru, tinggal mengikuti standar yang ada tanpa perlu melakukan riset yang buntutnya membuat harga menjadi tinggi juga.

(5)

Ada beberapa komponen pokok yang menjadi bahan dasar untuk dapat mewujudkan BTX-compliant system yang memang benar-benar mendukung standar BTX form factor. Di antaranya adalah sebagai berikut:

BTX-based Motherboard

Motherboard dengan form factor BTX akan berbeda dengan layout ATX. Namun sama seperti ATX, BTX akan memiliki beberapa varian untuk ukuran standarnya.

Setidaknya ada tiga ukuran standar yang akan beredar:

• BTX dengan lebar maksimal 325,12 mm, yang memiliki maksimal 7 slot untuk add-in card.

• microBTX dengan lebar maksimal 264,16 mm, memiliki maksimal 4 slot untuk add-in card.

• picoBTX dengan lebar maksimal 203,20 mm, dengan 1 slot untuk add-in card.

BTX–based Casing

Dengan bentuk motherboard yang berubah, otomatis membutuhkan casing yang berbeda. Selain motherboard akan menempel di sisi yang berbeda dibandingkan ATX. Juga ada persyaratan khusus lain mengenai desain. Tujuannya untuk memastikan udara panas tidak berputar di dalam casing.

BTX juga membutuhkan casing untuk memasang Support Retention Module (SRM). SRM ini dibutuhkan untuk memasang Thermal Modules.

BTX Thermal Modules

Inilah inti kekuatan BTX. Demi mencapai teknik in-line airflow stream, dibutuhkan thermal module yang didesain secara khusus. Thermal module pada BTX adalah gabungan antara fan, heatsink, dan air duct (terowongan udara).

Bandingkan dengan ATX yang menggunakan HSF untuk (hanya) mendinginkan processor.

Ada dua ukuran yang menjadi standar:

• Type I (Standard height): akan digunakan mulai dari casing full tower sampai small form factor (dengan volume 10 liter atau lebih).

• Type II (low profile): akan digunakan pada sistem yang sangat ringkas atau disebut ultra-small form factor (dengan volume 6-9 liter).

Support Retention Module (SRM)

SRM ini berupa sejenis dudukan metal (metal plate) yang akan terpasang di antara casing dan di bawah motherboard. Gunanya untuk mengikat Thermal Modules dengan motherboard dan casing. Nantinya SRM ini akan disertakan dengan casing. Bandingkan dengan ATX, pengikat khusus untuk HSF, biasanya disertakan dalam paket penjualan HSF.

BTX-compatible Power Supplies

Tidak semuanya mutlak berubah. PSU ATX12V masih dapat digunakan, jika menggunakan casing mini-tower atau yang lebih besar. Untuk sistem yang berukuran ringkas, tersedia dua macam standar PSU. CFX12V akan digunakan untuk small form factor (dengan volume 10-15 liter). Sedangkan LFX12V digunakan untuk sistem yang lebih kecil lagi, yaitu ultra-small form factor (dengan volume 6-9 liter).

Mulai Kapan BTX Mulai Dapat Kita Lihat di Pasaran?

Karena standar form factor BTX ini dipelopori oleh Intel, tidaklah aneh jika pihak Intel yang terdepan untuk menyongsong era BTX. Direncanakan pada kuartal ketiga 2004 ini, Intel

(6)

mulai menawarkan boxed processor yang dilengkapi dengan BTX Type I Thermal Module. Untuk Thermal Module Type II akan mulai dipasarkan di tahun 2005. Sedangkan untuk motherboard, kemungkinan besar juga akan ditawarkan mulai kuartal ketiga 2004 untuk form factor micro-BTX. Sedangkan untuk form factor BTX baru mulai pada 2005.

Perlu Diperhatikan

Standar baru BTX memang memberikan beberapa kelebihan. Tujuan utamanya mendinginkan sistem PC dengan lebih baik, dengan tingkat kebisingan yang lebih rendah. Namun, perlu

ditunjang komponen pendukung dengan karakteristik yang sama.

Terutama untuk komponen dengan benda bergerak. Seperti drive optik harddisk dan video card yang kadang menghasilkan kebisingan saat beroperasi. Selain itu, juga menyumbangkan panas tambahan secara kumulatif di dalam casing.

Secara konsep, BTX memang menawarkan perbaikan dari ATX. Seberapa dingin dan seberapa hening sebuah PC? Kami pun sudah tak sabar untuk mendapatkan kesempatan untuk mencobanya.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan promosi yang dilakukan McD menurut responden dirasakan sangat membantu mereka dalam beralih merek yaitu sebagian besar responden (73 %) menyatakan produk McD dengan

Jika berlaku kerugian penuh/menyeluruh akibat perlanggaran kereta atau kecurian kepada Kereta Dinamakan, Syarikat akan membayar amaun yang bersamaan dengan 10%

Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang

Aku mereka-reka apakah ini yang dimaksud Julius, bahwa lebih baik punya teman daripada kaya raya.. Aku ingin kembali berada bersama-sama

--- Bahwa ia terdakwa Winara Abdul Rozaq Bin Mukti Gusral Siagian, pada hari Senin tanggal 11 Maret 2013 Sekira Jam 14.00 Wib, atau setidak- tidaknya pada suatu waktu

sangkar burung harian, pemandian dan umbaran. sebagai bahan refrensi penulis untuk mngetahui secara teknis sangkar tersebut. juga bahan matrial utama seperti cat, kayu,

Abstrak: Persepsi tidak saja penting dalam tahap pemrosesan informasi namun juga berperan pada pasar konsumsi produk yaitu ketika konsumen melakukan evaluasi

Faktor atau alasan diberlakukannya Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005, dapat dibaca dalam konsiderannya pada dasar pertimbangannya yaitu; Pertama,