• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN RAPAT. Nomor: 10~~ / -0.'1. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Provinsi DKI Jakarta Kepala UPT Jakarta Smart City Segera

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN RAPAT. Nomor: 10~~ / -0.'1. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Provinsi DKI Jakarta Kepala UPT Jakarta Smart City Segera"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

JAVA RAYA

w

,""""

KepadaYth. Dari Sifat Lampiran Hal

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN KEHUMASAN

Jalan Medan Merdeka Selatan 8-9 Blok GLt, 13 dan 3 serta Blok FLt. Dasar Telp.3823355 Fax.(021) 3848850 dan Fax, (021) 3823253

JAKARTA 10110

LAPORAN RAPAT Nomor: 10~~ /-0.'1.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Provinsi DKI Jakarta

Kepala UPT Jakarta Smart City Segera

Rapat Koordinasi Rapergub Reklame

Sehubungan dengan telah dilaksanakannya rapat koordinasi Rapergub Reklame tanggal 12 Oktober 2015, dengan ini dilaporkan hal-hal sebagai berikut :

1. Rapat diselenggarakan pada hari Senin, 12 Oktober 2015 pukuI14.00-16.00 bertempat di Gedung Balaikota Blok G ruang rapat III Lt.XI Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Setda Provinsi DKI Jakarta, dipimpin oleh Kepala Bagian serta dihadiri oleh unsur Dinas Pelayanan Pajak, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Penataan Kota dan Diskominfo dalam hal ini unsur UPT. Jakarta Smart City.

2. Pembahasan:

a. Terkait cctv, Diskominfo diminta kembali merumuskan kata-kata yang tepat sesuai bahasa produk hukum. Dikarenakan perbal Rapergub Reklame sudah di paraf namun ada beberapa tambahan di bidang lain juga. Sehingga Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Setda Provinsi DKI Jakarta mengambil keputusan bahwa perbal tidak akan ke Biro Hukum lagi melainkan lang sung di tanda langani oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta.

b. Draft pasal yang diminta adalah pasal 40 sebagai berikut berdasarkan hasil rapat terakhir di ruang Asisten Pembangunan dengan Bu Viona staf Gubernur :

(1) Pihak penyelenggara/pengelola reklame elektronik/digital berkewajiban menyediakan dan memasang dan merawat paling sedikit 3 (tiga) unit Closed Circuit Television untuk setiap media reklame elektronik/digital sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

(2) Pemasangan Closed Circuit Television sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digunakan untuk memonitor reklame tertayang dan memonitor kedaan keamanan sekitar Iingkungan.

(3) Pemasangan Closed Circuit Television sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan oada media reklame elektronik/digital untuk jenis Megatron/LED/videotron dengan ukuran luas media reklame lebih dari 10m2

(4) Terhadap pemasangan Closed Circuit Television sebagaimana dimaksud pada ayat (3), tayangan Closed Circuit Television dipublikasikan pad a media informasi Pemerintah Daerah. (Penyelenggara pengelola reklame digital berkewajiban untuk merekam CCTV sekurangnya 3 (tiga) hari berturut-turut dan memberikan akses untuk didokumentasikan oleh Pemprov serta )

(5) Publikasi pada media informasi Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dapat dilakukan setelah penyelenggara/pengelola media reklame elektronik/digital membuka interkoneksi akses data dan informasi Closed Circuit Television

(2)

3. Saran/tindaklanjut:

Hasil koordinasi dengan bidang Postel sub bidang CCTV ditambahkan di pasal (5) kata-kata sebagai berikut :

"membuka interkoneksi akses data dan informas CCTV ke Pemda OKI menjadi tanggungan penyelenggara/pengelola media reklame (biaya) sepenuhnya."

Oemikian laporan ini disampaikan. Mohon arahan lebih lanjut dari Bapak.

'1 Oktober 2015

Kepala UPT Jakarta Smart City Oinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan

Provinsi OKI Jakarta, \

~

NIP 197406081998031003 Tembusan

(3)

\'~/

IS"'

• 110

dl""t-t

~~»<.J. t"t-\d~

.{\

~~u 6~

oe. )

D.W\

I

0

~~

GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN GUBERNUR

PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

NOMOR ... TAHUN .,. TENTANG I~IOM ~

T.

hp." tJr ~U R,t1ll untt..~ 41<01< I{ 6,l.<"",kal,"'" It.. \.l'"GI,(

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN REKLAME

OENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

Menimbang a. Bahwa petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan reklame

sebagaimana telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 37 Tahun 2000;

b. Bahwa dengan diberlakukannya Peraturan Oaerah Provinsi OKI Jakarta Nomor 9 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Reklame, Keputusan Gubernur sebagaimana dimaksud pad a huruf a, perlu disempurnakan; dan

C. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pad a

huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Reklame.

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek

Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat;

2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi; 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

(4)

lokasi dari pihak pemilik lahan / bangunan gedung atau pihak pengelola kawasan khusus.

(2) Persetujuan atau perjanjian sewa menyewa lokasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), merupakan persyaratan untuk pengajuan permohonan perizinan penyelenggaraan reklame.

BAB VII

REKLAME ELEKTRONIKI DIGITAL Bagian Kesatu

Alokasi Tayangan Informasi Program Pemerintah/Pemerintah Daerah

Pasal 36

Setiap penyelenggara reklame elektronik/digital dalam bentuk

megatron/videotron/LED, wajib mengalokasikan tayangan untuk informasi program Pemerintah/Pemerintah Daerah sebesar 30% (tiga puluh persen) dari total durasi waktu tayang perhari.

Bagian Kedua

Waktu dan Bahan Materi Penayangan Pasal 37

(1) Penayangan informasi program Pemerintah / Pemerintah Daerah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, diatur sebagai berikut :

a. Bahan materi tayangan berupa visual dan/atau teks yang dibuat

oleh Pemerintah / Pemerintah Daerah.

b. Waktu tayang informasi program Pemerintah / Pemerintah

Daerah ditetapkan sebagai berikut :

1. Pagi hari pukul 06.00 sampai dengan 12.00, sebesar 10%

dari total jam tayang.

2. Siang hari pukul 12.00 sampai dengan 18.00, sebesar 10%

dari total jam tayang.

3. Malam hari pukul 18.00 sampai dengan 24.00, sebesar 10%

dari total jam tayang.

(2) Bahan materi tayangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

a, dibuat oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah/Pemerintah Daerah.

(3) Bahan materi tayangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

terlebih dahulu dikonsultasikan dengan Diskominfomas.

(5)

(4) Bahan materi tayangan yang telah siap ditayangkan sebagaimana dimaksud pad a ayat (2), disampaikan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kepada Diskominfomas.

(5) Kepala Diskominfomas melakukan koordinasi dengan penyelenggara

reklame untuk keperluan penayangan informasi program Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

Bagian Ketiga Integrasi Sistem Informasi

Pasal38

(1) Setiap penyelenggara media reklame elektronik/digital dengan

ukuran luas media reklame lebih dari 10 m2 (sepuluh meter persegi)

harus mengintegrasikan sistem operasional tayangan dengan sistem informasi Pemerintah Daerah.

(2) Pengintegrasian sistem operasional tayangan dengan sistem

informasi Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut :

a. Sistem informasi Pemerintah Daerah yang diintegrasikan dengan

sistem informasi milik penyelenggara media reklame

elektronik/digital berbasis web.

b. Apabila penyelenggara media reklame elektronik/digital sudah

memiliki sistem informasi, maka penyelenggara media reklame wajib membuka interkoneksi akses data dan informasi media reklame.

c. Apabila penyelenggara media reklame elektronik/digital tidak

atau belum memiliki sistem informasi, maka sistem informasi disiapkan oleh Pemerintah Daerah.

(3) Pelaksanaan integrasi sistem informasi media reklame

elektronik/digital sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

diselenggarakan oleh DPP yang bersinergi dengan sistem informasi pada Diskominfomas.

Pasal 39

Integrasi Sistem Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, meiiputi integrasi data:

a. data pengelola/penyelenggara reklame;

b. datalokasi penempatan reklame (dilengkapi dengan koordinat sesuai

(6)

c. dataukuran bidang reklame;

d. data pengguna atau penyewa media reklame;

e. jenis iklan;

f. durasi;

g. tarif/Nilai Kontrak Reklame; dan

h. waktu penayangan reklame.

Pasal40

(1) Terhadap penyelenggara media elektronik/digital sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 38, dipublikasikan pad a media informasi Pemerintah Daerah.

(2) Publikasi pada media informasi Pemerintah Daerah sebagaimana

dimaksud pad a ayat (1), dapat dilakukan setelah

penyelenggara/pengelola media reklame elektronik membuka

interkoneksi akses data dan informasi media reklame elektronik.

Bagian Keempat

Kewajiban Pemasangan Closed Circuit Television Pasal41

(1) Pihak penyelenggara/pengelola reklame elektronik/digital

berkewajiban menyediakan dan memasang paling sedikit

3

(tiga)

unit Closed Circuit Television untuk setiap media reklame

elektronik/digital sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

(2) Pemasangan Closed Circuit Television sebagaimana dimaksud pad a

ayat (1), digunakan untuk memonitor reklame tertayang dan

. memonitor keadaan keamanan sekitar Iingkungan.

(3) Pemasangan Closed Circuit Television sebagaimana dimaksud pad a

ayat (1), dilakukan pada media reklame elektronik/digital untuk jenis Megatron/LED/videotron dengan ukuran luas media reklame lebih

dari 10 m2.

(4) Terhadap pemasangan Closed Circuit Television sebagaimana

dimaksud pada ayat (3), tayangan Closed Circuit Television

dipublikasikan pada media informasi Pemerintah Daerah.

(5) Publikasi pada media informasi Pemerintah Daerah sebagaimana

dimaksud pada ayat (4), dapat dilakukan setelah

penyelenggara/pengelola media reklame elektronik/digital membuka interkoneksi akses data dan informasi Closed Circuit Television.

BAB VIII

(LTV

cll'

(7)

PENYELENGGARA REKLAME Pasal42

(1) Penyelenggara reklame meliputi :

a. Perusahaan jasa periklanan I biro reklame; dan

b. Pemilik reklame atau pemilik produk.

(2) Perusahaan jasa periklanan I biro reklame merupakan badan yang

bergerak di bidang jasa periklanan yang bertindak baik atas nama . sendiri atau atas nama pihak lain yang menjadi tanggungannya.

(3) Perusahaan jasa periklanan I biro reklame sebagaimana dimaksud

pada ayat (2), harus terdaftar pada OPP.

(4) Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilakukan

dengan surat permohonan tertulis dari penyelenggara reklame

disertai persyaratan paling sedikit: a. Orang Pribadi :

1) Memiliki identitas diri berupa KTP atau SIM dan/atau paspor;

2) Surat kuasa pengurusan jika dikuasakan;

b. Badan Hukum

2. Akte pendirian perusahaan dan perubahannya;

3. Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);

4. Memiliki NPWP;

5. Menggunakan tenaga ahli pemegang Izin Pelaku Teknis

Bangunan (lPTB) untuk perencanaan minimal golongan B bidang konstruksi; dan

6. Surat Izin Jasa Usaha Konstruksi (SIUJK) untuk pelaksanaan

atau yang dipersamakan.

(5) Persyaratan pendaftaran sebagaimana dimaksud pad a ayat (4),

dilengkapi dengan :

a. Fotocopy Tanda Oaftar Usaha (TOP);

b. Fotocopy domisili perusahaan;

c. Fotocopy pelunasan PBB-P2 kantor dan workshop;

d. Fotocopy surat perjanjian sewa menyewa jika kantor atau

workshop menyewa;

e. Foto keadaan kantor dan workshop;

(6) Pemberian persetujuan pendaftaran sebagai Perusahaan jasa

Periklanan/Biro Reklame,diberikan setelah terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan/penelitian di tempat usaha dan workshop dengan be rita acara pemeriksaan/penelitian oleh Oinas Pelayanan Pajak;

(8)

Pasal43

Pemilik reklame sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) huruf b, merupakan orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan reklame untuk dan atas namanya sendiri.

Pasal44

Penyelenggara reklame sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1), berkewajiban :

1. Menyajikan naskah reklame dalam bahasa Indonesia yang baik dan

benar dengan ketentuan apabila dalam naskah reklame

mencantumkan bahasa asing maka pencantuman bahasa asing diletakkan di bagian bawah pada naskah reklame bahasa Indonesia.

2. Menempelkan tanda lunas Pajak Reklame pada bidang reklame atau

sisi lain yang dapat dilihat oleh umum.

3. . Mencantumkan nama perusahaan jasa periklanan atau biro reklame

apabila reklame diselenggarakan oleh perusahaan jasa periklanan atau biro reklame yang diletakkan di bagian ambang bawah bidang reklame.

4. Mencantumkan masa berlaku izin yang diletakkan di bagian ambang

bawah bidang reklame baik yang diselenggarakan oleh perusahaan jasa periklanan atau biro reklame maupun oleh penyelenggara reklame sendiri.

5. Memastikan dan memberikan jaminan bahwa konstruksi reklame

dalam keadaan kuat dan kokoh.

6. Memelihara secara berkala konstruksi reklame, bidang reklame dan

instalasi listrik, agar selalu berada dalam keadaan baik yang disertai laporan hasil pemeriksaan dan/atau pemeliharaan rutin minimal 1 (satu) bulan sekali.

7. . Membongkar sendiri konstruksi reklame dan bidang reklame setelah

berakhirnya izin atau setelah izin dicabut yang tidak lagi digunakan untuk penyelenggaraan reklame atau secara teknis usia konstruksi dan bidang reklame tidak layak lagi.

8. Menutup semua sisi samping kanan, kiri, sisi bawah dan atas serta di

belakang bidang reklame dengan bahan dan teknis tertentu

penutupannya agar reklame tidak roboh dan terjaga keindahanya.

9. Mengasuransikan bangunan reklame jenis billboard dengan ukuran

di atas 24 m dan/atau reklame jenis LED dengan ukuran luas di atas

(9)

10m dengan jenis asuransi aI/risk yang mencakup perlindungan terhadap penyelenggaraan reklame dan pihak lain yang terkena akibat kecelakaan penyelenggaraan reklame.

10. Bertanggung jawab dan menanggung segala resiko kepada pihak

lain sebagai akibat kecelakaan penyelenggaraan reklame.

11. Membayar Pajak Reklame dan Retribusi Daerah sesuai dengan

ketentuan.

12. Membayar harga sewa titik reklame untuk reklame yang

diselenggarakan di dalam sarana dan prasarana kota.

13. Membayar pungutan penerimaan lain-lain yang berasal dari sewa

lahan / bangunan gedung untuk penyelenggaraan reklame di luar sarana dan prasarana kota.

14. Mengintegrasikan sistem informasi program tayang dengan sistem

informasi Pemerintah Daerah untuk penyelenggaraan reklame

elektronik/digital.

15. Khusus untuk penyelenggaraan reklame elektronik/digital wajib

menyediakan dan mengoperasikan Closed Circuit Television.

Pasal45

Penyelenggara reklame sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1), dilarang :

1. Menyelenggarakan reklame rokok atau zat adiktif sesuai dengan

Peraturan Gubernur baik di dalam ruangan (indoor) dan di luar

ruangan (outdoor).

2. Menyelenggarakan reklame komersial pad a zona atau sub zona

pemerintahan (gedung atau halaman milik Pemerintah / Pemerintah Daerah / TNI / POLRI), pendidikan dan peribadatan, dan tempat lain yang ditetapkan oleh Gubernur.

3. Menyelenggarakan reklame pad a kawasan tanpa reklame yang telah

ditetapkan Gubernur.

4. Menyelenggarakan reklame makan / minuman beralkohol kecuali

pada tempat-tempat tertentu yang diizinkan menjual makanan / minuman beralkohol.

5. Menyelenggarakan reklame yang bertentangan dengan prinsip

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan estetika dan norma sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2).

6. Menyelenggarakan reklame didalam dan/ataubahu jalan, di dalam

dan/atau di atasbantaran kali atau sungai termasuk yang berada di bahu jalan gerbang pintu masuk tal, kecuali yang berada dan/atau

(10)

menempel pad a JPO, JPM dan jembatan jalan layang atau Fly

Overserta underpass.

7. Menyelenggarakan reklame dengan konstruksi dan/atau bidang

reklame menembus atap dan/atau dinding bangunan rumah/gedung.

8. Menyelenggarakan reklame pad a areal dan/atau dibawah Saluran

Udara Tegangan Tinggi ISaluran Udara Tegangan Ekstra Tinggil Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) dan/atau berada dalam jarak kurang dari 25 (dua puluh lima) meter dari garis proyeksi SKTT. dimaksud.

9. Menyelenggarakan reklame pada tempat tertentu yang dapat

menghalangi alat pemantauan (Closed Circuit Television atau jenis lainnya) yang ditujukan untuk keamanan Negara.

10. Mengalihkan atau memindahtangankan IPR pada pihak lain.

11. Menyelenggarakan reklame pad a jembatan kereta api dan/atau

kereta rei listrik.

12. Menyelenggarakan reklame pad a kontruksi menara telekomunikasi.

BABIX

PERIZINAN PENYELENGGARAAN REKLAME Bagian Kesatu

Perizinan Pasal46

(1) Setiap penyelenggaraan reklame di dalam dan di luar sarana dan

prasarana kota harus mendapat Izin Penyelenggaraan Reklame (IPR) dari Pejabat yang ditunjuk Gubernur dalam hal ini Kepala BPTSP.

(2) Setiap penyelenggaraan reklame di dalam bangunan (indoor) tidak

memerlukan TLB-BR dan IMB-BR namun tetap harus mendapat IPR.

(3) IPR sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk ukuran luas bidang

reklame sampai dengan 6 m2, diterbitkan apabila telah :

a. melunasi Pajak Reklame; dan

b. melunasi sewa titik reklame bagi penyelenggaraan reklame yang

diperoleh melalui pelelangan/kerjasama atau melunasi pungutan penerimaan lain bagi penyelenggaraan reklame di luar sarana dan prasarana.

(4) IPR sebagaimana dimaksud pad a ayat (1), untuk ukuran luas bidang

reklame 6 m2(enam meter persegi) sampai dengan 24 m2(dua puluh

empat meter persegi), diterbitkan apabila telah :

a. memiliki TLB-BR;

(11)

32

Integrasi Sistem Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, meliputi integrasi data:

a. data pengelola/penyelenggara reklame;

b. data lokasi penempatan reklame (dilengkapi dengan koordinat sesuai

data GPS);

c. data ukuran bidang reklame;

d. data pengguna atau penyewa media reklame;

e. jenis iklan;

f. durasi;

g. tarif/Niiai Kontrak Reklame; dan

h. waktu penayangan reklame.

Pasal40

(1) Terhadap penyelenggara media elektronikldigital sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 38, dipublikasikan pada media informasi Pemerintah Daerah.

(2) Publikasi pada media informasi Pemerintah Daerah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), dapat dilakukan setelah

penyelenggara/pengelola media reklame elektronik membuka

interkoneksi akses data dan informasi media reklame elektronik.

Bagian Keempat

Kewajiban Pemasangan Closed Circuit Television Pasal41

(1) Pihak penyelenggara/pengelola reklame elektronikldigital

berkewajiban menyediakan~ GaR memasang dan merawal paling

sedikit

.21

(ffiJa!!lli0 unit Close(j, Circuit ,Television untuk s,eJi?p media reklame elektronikldigital sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

(2) Pemasangan Closed Circuit Television sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), digunakan untuk memonitor reklame tertayang dan

memonitor keadaan keamanan sekitar lingkungan.

(3) Pemasangan Closed Circuit Television sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), dilakukan pada media reklame elektronikldigital untuk jenis Megatron/LED/videotron dengan ukuran luas media reklame Jebih_ dari 10m'.

Formatted: Font color: Red

Formatted: Font color: Red 1 Formatted: Font color: Red

(12)

jasa periklanan yang bertindak baik atas

atas nama pihak lain yang menjadi

33

(4) Terhadap pemasangan Closed Circuit Television sebagaimana

dimaksud pada ayat (3), tayangan Closed Circuit Television_._...

dipublikasikan pada media informasi Pemerintah Oaerah.

(penyelenggara pengelola reklame digital berkewajiban untuk

merekam CCTV sekurangnya 3 hari berturut- turut dan memberikan akses untuk didokumentasikan oleh Pemprov. Serta...l

(5) Publikasi pada media informasi Pemerintah Oaerah_sebagaimana

dimaksud pada ayat (4), dapat dilakukan setelah

penyelenggara/pengelola media reklame elektronikldigital membuka interkoneksi akses data dan informasi Closed Circuit Television.

BAB VIII

PENYELENGGARA REKLAME Pasal42

(1) Penyelenggara reklame meliputi :

a. Perusahaan jasa perlklananI biro reklame; dan

b. Pemilik reklame alau pemilik produk.

(2) Perusahaan jasa periklanan I biro reklame merupakan badan yang

bergerak di bidang

namasendiri alau

langgungannya.

(3) Perusahaan jasa periklanan I biro reklame sebagaimana dimaksud

pada ayal (2), harus terdaftar pada OPP.

(4) Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilakukan

dengan sural permohonan tertulis dari penyelenggara reklame disertai persyaratan paling sedikit:

a. Orang Pribadi :

1) Memiliki idenlilas diri berupa KTP alau SIM dan/alau paspor;

2) Surat kuasa pengurusan jika dikuasakan;

b. Badan Hukum

2. Akte pendirian perusahaan dan perubahannya;

3. Memiliki Surallzin Usaha Perdagangan (SIUP);

4. Memiliki NPWP;

5. Menggunakan lenaga ahli pemegang Izin Pelaku Teknis

Bangunan (IPTB) untuk perencanaan minimal golongan B bidang konslruksi; dan

6. Surat Izin Jasa Usaha Konstruksi (SIUJK) unluk pelaksanaan

alau yang dipersamakan.

ccrv

V1.~si\

(1Ip'-T

"'-'\"

~("",,~~

oi.,

f"'k

\<:qol,', '

~ ~.'l

s"t.-l

C\;") .

L

'\?-\ ""

i;>..,

~

')

V'-"

~

In,,,

l..,.

ly,.\,-(c\::'e>lo\.el<:')}

"lc'X>

)..,:\-q,

!.~

i

hf.?f

'-Vl.'1,<-r:

e.C'\'V

\~ ia"-

?

0fV'

cl·." \)

~

1

VV"

ev,'.l

'i

J..'

-\-~J1iAlAj~ ~\""Je ~

1>'-":) 'jc<i<-,. /

f"""-Je

l

CI('" (""fiji.;",

['e.k~ot~e..

L

\,~c;!l'j~)

(13)

GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KEPUTUSAN GUBERNUR

PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

NOMOR ... TAHUN TENTANG

TIM PENERTIBAN TERPADU PENYELENGGARAAN REKLAME

A. Susunan Keanggotaan Tim

1. Pengarah

2. Penanggungjawab

3. Ketua

4. Sekretaris

1. Sekretaris Oaerah Provinsi OKI Jakarta 2. Inspektur Provinsi OKI Jakarta

1. Asisten Pemerintahan Sekda Provinsi OKI Jakarta

2. Asisten Pembangunan dan Lingkungan

Hidup Sekda Provinsi OKI Jakarta; Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi OKI Jakarta

Kepala Oinas Pelayanan Pajak

5. Bidang Pengendalian

a. Unsur Walikota 5 (lima) wilayah dan Kabupaten Administrasi

b. Unsur Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

c. Unsur Badan Pengelola Keuangan dan Aset Oaerah

d. Unsur Oinas Penataan Kota Provinsi OKI Jakarta

(14)

2

f. Unsur Oinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan

~

g. Unsur Oinas Perhubungan

h. Unsur Satpol PP

i. Unsur Biro Penataan Kota dan Lingkungan HidupSetda

j. Unsur Biro Hukum

k. Unsur Inspektorat Pembantu Wilayah

6. Bidang Pengawasan

a. Unsur Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

b. Unsur Badan Pengelola Keuangan dan Aset Oaerah

c. Unsur Oinas Penataan Kota Provinsi OKI Jakarta

d. Unsur Oinas Pelayanan Pajak Provinsi OKI Jakarta

V

e. Unsur Oinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan

f. Camat

7. Bidang Penertiban

a. Suku Oinas Penataan Kota

b. Suku Oinas Pelayanan Pajak

cflT,~

c. Unit Pelayanan Pajak Oaerah Kecamatan

bCd-alii,

d. Unsur Satpol PP Wilayah Kota

~d"'ll'

g.,

8.

Sekretariat : Unsur BPTSP

,

iJ\(Ar~)1 , B. Tugas Tim 1. Pengarah 2. Penanggungjawab 3. Ketua

Memberikan arahan untuk pelaksanaan pengendalian, pengawasan dan penertiban penyelenggaraan reklame.

Memberikan arahan kebijakan teknis kepada Tim dalam perencanaan dan pelaksanaan tugas;

1. menyusun rencana pengendalian, pengawasan dan penertiban penyelenggaraan reklame; 2. menyu sun sinkronisasi pengendalian,

pengawasan dan penertiban penyelenggaraan reklame;

3. mengoordinasikan, mengendalikan, mengawasi

dan mengevaluasi pelaksanaan operasional

kegiatan pengendalian, pengawasan dan

(15)

4. Sekretaris 5. Bidang Pengendalian 6. Bidang Pengawasan 7. Bidang Penertiban 8. Sekretariat 3

4. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Penanggujng jawab.

1. menyelenggarakan administrasi kegiatan; 2. mengoordinasikan dan mengatur agenda rapat; 3. menyusun dan mendokumentasikan kegiatan; 4. menyusun laporan kegiatan.

Melaksanakan pengendalian penyelenggaraan

reklame.

Melaksanakan pengawasan terhadap tingkat

kepatuhan penyelenggaraan reklame.

Melaksanakan penertiban/ pembongkaran fisik

reklame.

1. Membantu pengadministrasian umum dan keuangan Tim;

2.Membantu tug as Sekretaris;

3. Menyusun database penyelenggaraan reklame.

C. Pembiayaan

Biaya yang diperlukan untuk tugas pelaksanaan Tim dibebankan pada Anggaran

Pendapatan dan Belanja Oaerah (APBO) melalui Ookumen Pelaksanaan

Anggaran (OPA) Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi OKI Jakarta.

GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

Referensi

Dokumen terkait

Berhubungan langsung dengan perencanaan jembatan dan fasilitasnya seperti : LHR, jaringan jalan yang berhubungan, peta topografi, kondisi dan data tanah serta data hidrologi. ¾

2012.Implementasi algoritma rijndael untuk enkripsi dan dekripsi pada citra digital.. Secure image data by

Berdasarkan hasil pengolahan data regresi panel yang diperkuat dengan uji t dan uji Probabilitas secara garis besar dapat disimpulkan bahwa ada variabel bebas yaitu

Disarankan kepada; (1) Rumah Sakit; (a) mengupayakan peningkatan pengetahuan dengan pemberian penyuluhan dan konseling melalui promkes rumah sakit tentang keuntungan dan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Novrianti Khairunnisa 2015

Analisis Pengaruh Kebijakan Cadangan Wajib, Inflasi, Firm Size, Sales growth dan Leverage terhadap Stock return pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Pada pelaporan SPT Tahun 2013, perusahaan yang memperoleh penghasilan dari usaha yang dikenai pajak penghasilan yang bersifat final menurut PP No 46 tahun 2013

Nilai W terhadap Alternatif Supplier Bahan Baku Dedak Padi oleh. Subkriteria Memberikan Jaminan atau Garansi