Analisis Fisiko Kimia
Analisis Fisiko Kimia
Oleh : Dr. Harmita
Oleh : Dr. Harmita
DEFINISI
DEFINISI
Kromatografi adalah teknik pemisahan Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan
campuran didasarkan atas perbedaan
distribusi dari komponen-komponen
distribusi dari komponen-komponen
campuran tersebut diantara dua fase,
campuran tersebut diantara dua fase,
yaitu fase diam (padat atau cair) dan fase
yaitu fase diam (padat atau cair) dan fase
gerak (cair atau gas).
gerak (cair atau gas).
Bila fase diam berupa zat padat yang Bila fase diam berupa zat padat yang aktif, maka dikenal istilah kromatografi
aktif, maka dikenal istilah kromatografi
penyerapan (adsorption chromatography).
penyerapan (adsorption chromatography).
Bila fase diam berupa zat cair, maka
Bila fase diam berupa zat cair, maka
teknik ini disebut kromatografi pembagian
teknik ini disebut kromatografi pembagian
(partition chromatography).
Jenis-jenis kromatografi
Jenis-jenis kromatografi
Berdasarkan
Berdasarkan
fase
fase
gerak
gerak
yang
yang
digunakan, kromatografi dibedakan
digunakan, kromatografi dibedakan
menjadi dua golongan besar yaitu
menjadi dua golongan besar yaitu
gas chromatography dan liquid
gas chromatography dan liquid
chromatography.
Masing-masing
chromatography.
Masing-masing
golongan dapat dibagi lagi seperti
golongan dapat dibagi lagi seperti
yang telah disebutkan pada definisi
yang telah disebutkan pada definisi
di atas.
di atas.
Con’d
Con’d
KromatografiPADAT ION EXCHANGE GEL
PLATE KOLOM GAS CAIR KATION ANION GPC GC EKSKLUSI HPLC FASA GERAK CAIR PERTUKARAN ION CAIR HPTLC FASA DIAM ADSORBSI Keterangan
GLC = Gas Liquid Chromatography GSC = Gas Solid Chromatography LLC = Liquid Liquid Chromatography LSC = Liquid Solid Chromatography PC = Paper Chromatography
TLC = Thin Layer Chromatography GP = Gel Permeation
Liquid Liquid Chromatography (LLC)
Liquid Liquid Chromatography (LLC)
LLC adalah kromatografi pembagian LLC adalah kromatografi pembagian dimana partisi terjadi antara fase gerak
dimana partisi terjadi antara fase gerak
dan fase diam yang kedua-duanya zat
dan fase diam yang kedua-duanya zat
cair.
cair. Dalam hal ini fase diam tidak boleh Dalam hal ini fase diam tidak boleh larut dalam fase gerak.
larut dalam fase gerak.
Umumnya sebagai fase diam digunakan Umumnya sebagai fase diam digunakan air dan sebagai fase gerak adalah pelarut
air dan sebagai fase gerak adalah pelarut
organik. Misalnya pada kromatografi
organik. Misalnya pada kromatografi
kertas, sebagai fase diam adalah air yang
kertas, sebagai fase diam adalah air yang
terserap pada serat selulosa dari kertas.
Liquid Solid Chromatography (LSC)
Liquid Solid Chromatography (LSC)
LSC adalah kromatografi penyerapan. LSC adalah kromatografi penyerapan. Sebagai adsorben digunakan silika gel,
Sebagai adsorben digunakan silika gel,
alumina, penyaring molekul atau gelas
alumina, penyaring molekul atau gelas
berpori dipak dalam sebuah kolom dimana
berpori dipak dalam sebuah kolom dimana
komponen-komponen campuran
komponen-komponen campuran
dipisahkan dengan adanya fase gerak.
dipisahkan dengan adanya fase gerak.
Kromatografi kolom dan kromatografi lapis
Kromatografi kolom dan kromatografi lapis
tipis (TLC) merupakan teknik pemisahan
tipis (TLC) merupakan teknik pemisahan
yang masuk golongan ini.
Ion-exchange chromatography
Ion-exchange chromatography
Teknik ini menggunakan zeolitas, resin Teknik ini menggunakan zeolitas, resin organik atau anorganik sebagai penukar
organik atau anorganik sebagai penukar
ion. Senyawaan yang mempunyai ion-ion
ion. Senyawaan yang mempunyai ion-ion
dengan afinitas yang berbeda terhadap
dengan afinitas yang berbeda terhadap
resin yang digunakan dapat dipisahkan.
resin yang digunakan dapat dipisahkan.
Analisa asam-asam amino adalah yang Analisa asam-asam amino adalah yang umum dilakukan dengan cara ini.
umum dilakukan dengan cara ini.
Contoh lain adalah asam-asam nukleat Contoh lain adalah asam-asam nukleat dan analisis garam-garam anorganik.
Exclusion chromatography
Exclusion chromatography
Dalam teknik ini, gel nonionik berpori banyak dengan Dalam teknik ini, gel nonionik berpori banyak dengan
ukuran yang sama digunakan untuk memisahkan ukuran yang sama digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan perbedaan ukuran molekulnya campuran berdasarkan perbedaan ukuran molekulnya (BM). Molekul-molekul yang kecil akan memasuki (BM). Molekul-molekul yang kecil akan memasuki pori-pori dari gel sedangkan molekul besar akan pori-pori dari gel sedangkan molekul besar akan melewati sela-sela gel lebih cepat bila dibandingkan melewati sela-sela gel lebih cepat bila dibandingkan dengan molekul yang melewati pori-porinya. Jadi dengan molekul yang melewati pori-porinya. Jadi urutan elusi mula-mula adalah molekul yang lebih urutan elusi mula-mula adalah molekul yang lebih besar, molekul sedang, dan terakhir molekul yang besar, molekul sedang, dan terakhir molekul yang paling kecil. Bila sebagai penyaring digunakan gel paling kecil. Bila sebagai penyaring digunakan gel
yang hidrofil (Sephadex) maka teknik ini disebut
yang hidrofil (Sephadex) maka teknik ini disebut gel gel filtration chromatography
filtration chromatography dan bila digunakan gel yang dan bila digunakan gel yang hidrofob (polystyrene-divinylbenzene) disebut
hidrofob (polystyrene-divinylbenzene) disebut gel gel permeation chromatography.
permeation chromatography.
Teknik kromatografi yang umum digunakan dibidang Teknik kromatografi yang umum digunakan dibidang
farmasi yaitu kromatografi kolom, kromatografi farmasi yaitu kromatografi kolom, kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis, kromatografi gas, dan kertas, kromatografi lapis tipis, kromatografi gas, dan high performance liquid chromatography high performance liquid chromatography
(kromatografi cair kinerja tinggi / KCKT). (kromatografi cair kinerja tinggi / KCKT).
Teori
Teori
Martin dan Synge adalah yang pertama Martin dan Synge adalah yang pertama kali menulis tentang teori liquid partition
kali menulis tentang teori liquid partition
chromatography. Prinsip teori yang
chromatography. Prinsip teori yang
dikemukakan itu dapat diterapkan untuk
dikemukakan itu dapat diterapkan untuk
semua jenis kromatografi.
semua jenis kromatografi.
Pemisahan terjadi karena molekul sampel Pemisahan terjadi karena molekul sampel tertahan oleh fase diam atau dibawa oleh
tertahan oleh fase diam atau dibawa oleh
fase gerak, tergantung dari afinitas
fase gerak, tergantung dari afinitas
senyawa tersebut terhadap kedua fase ini.
Koefisien distribusi
Koefisien distribusi
Distribusi dari molekul-molekul sampel Distribusi dari molekul-molekul sampel
diantara dua fase ditentukan oleh tetapan
diantara dua fase ditentukan oleh tetapan
kesetimbangan yang dikenal dengan
kesetimbangan yang dikenal dengan
koefisien distribusi, K (koefisien partisi).
koefisien distribusi, K (koefisien partisi).
K =
K =
K = koefisien partisi
K = koefisien partisi
Cs
Cs == konsentrasi sampel dalam fase diam konsentrasi sampel dalam fase diam
(stationary phase)(stationary phase)
Cm = konsentrasi sampel dalam fase
Cm = konsentrasi sampel dalam fase
gerak (mobile phase)gerak (mobile phase)
Cm Cs
Faktor kapasitas ( Retention / K’)
Faktor kapasitas ( Retention / K’)
K’= KVs/Vm = capacity factor = K’= KVs/Vm = capacity factor =
CsCv / CmVm = perbandingan
CsCv / CmVm = perbandingan
molekul sampel dalam fase diam
molekul sampel dalam fase diam
dengan fase gerak.
dengan fase gerak.
K’ adalah nilai yang menunjukkan K’ adalah nilai yang menunjukkan
seberapa kuat komponen-komponen
seberapa kuat komponen-komponen
dalam sample yang dibawa oleh fasa
dalam sample yang dibawa oleh fasa
gerak berinteraksi dengan kolom
gerak berinteraksi dengan kolom
(fasa diam).
Con’d
Con’d
Faktor kapasitas (k’) didefinisikan sebagai waktu tambahan Faktor kapasitas (k’) didefinisikan sebagai waktu tambahan yang diperlukan zat terlarut untuk terelusi, dibandingkan
yang diperlukan zat terlarut untuk terelusi, dibandingkan
dengan zat yang tidak tertahan (k’ = 0), dibagi dengan
dengan zat yang tidak tertahan (k’ = 0), dibagi dengan
waktu elusi dari zat yang tidak tertahan. Faktor kapasitas
waktu elusi dari zat yang tidak tertahan. Faktor kapasitas
dinyatakan berdasarkan persamaan :
dinyatakan berdasarkan persamaan :
k’ = =
k’ = =
M M R t t t − M R t t ' 'Keterangan : k’ = faktor kapasitas
tR
R
= waktu retensi zat
tM
M
Con’d
Con’d
Kromatogram sampel dengan tiga komponen
tM
tR1
Laju pemisahan
Laju pemisahan
Apabila bagian waktu yang dibutuhkan oleh molekul
Apabila bagian waktu yang dibutuhkan oleh molekul
sampel
sampel pada fase gerak dikalikan dengan kecepatan linier pada fase gerak dikalikan dengan kecepatan linier (u) dari fase gerak maka diperoleh laju pemisahan (rate of
(u) dari fase gerak maka diperoleh laju pemisahan (rate of
travel) dari molekul rata-rata.
travel) dari molekul rata-rata.
Rate = u
Rate = u
Jadi, laju pemisahan ditentukan oleh :
Jadi, laju pemisahan ditentukan oleh :
1. Kecepatan fase gerak (sama untuk tiap komponen
1. Kecepatan fase gerak (sama untuk tiap komponen
campuran).
campuran).
2. Perbandingan dari volume fase diam dengan fase gerak
2. Perbandingan dari volume fase diam dengan fase gerak
(sama untuk tiap komponen campuran)
(sama untuk tiap komponen campuran)
3. Koefisien distribusi (spesifik untuk tiap komponen
3. Koefisien distribusi (spesifik untuk tiap komponen
campuran). campuran). K' 1 1 +
Retention time
Retention time
Waktu yang diperlukan oleh sebuah komponen
Waktu yang diperlukan oleh sebuah komponen
sampel untuk melintasi kolom sepanjang L disebut
sampel untuk melintasi kolom sepanjang L disebut
‘retention time’ (t). Dari definisi ini, laju pemisahan
‘retention time’ (t). Dari definisi ini, laju pemisahan
diperoleh:
diperoleh:
t= = = ( 1 + K’) = tt= = = ( 1 + K’) = tMM(1 + K’)(1 + K’) t
tMM= waktu yang diperlukan oleh fase gerak untuk = waktu yang diperlukan oleh fase gerak untuk melintasi kolom sepanjang L.
melintasi kolom sepanjang L.
Persamaan ini merupakan persamaan dasar untuk
Persamaan ini merupakan persamaan dasar untuk
semua jenis kromatografi. Dalam praktek sering
semua jenis kromatografi. Dalam praktek sering
diterapkan pada kromatografi gas dan definisinya
diterapkan pada kromatografi gas dan definisinya
dapat diubah menjadi
dapat diubah menjadi retention timeretention time, yaitu waktu , yaitu waktu yang diperlukan oleh sampel mulai dari saat injeksi
yang diperlukan oleh sampel mulai dari saat injeksi
sampai timbulnya peak maksimum.
sampai timbulnya peak maksimum.
Rate Length
u L
Retention volume
Retention volume
Bila kecepatan dari fase gerak konstan, maka volume dari Bila kecepatan dari fase gerak konstan, maka volume dari fase gerak yang diperlukan untuk memisahkan suatu
fase gerak yang diperlukan untuk memisahkan suatu
komponen campuran dari kolom dapat dihitung dengan
komponen campuran dari kolom dapat dihitung dengan
rumus berikut :
rumus berikut :
Volume = waktu x kecepatan aliranVolume = waktu x kecepatan aliran
VVRR = t = tRRFF
Bila persamaan retention time disubstitusikan ke dalam Bila persamaan retention time disubstitusikan ke dalam persamaan ini maka diperoleh:
persamaan ini maka diperoleh:
VVRR = Vm (1 + K’) = Vm + KVs = Vm (1 + K’) = Vm + KVs
Vm = volume dari fase gerak dalam kolom
Vm = volume dari fase gerak dalam kolom
Vs = volume dari fase diam
Vs = volume dari fase diam
Bila fase diam berupa zat padat maka Vs dapat dirubah Bila fase diam berupa zat padat maka Vs dapat dirubah menjadi luas permukaan / area (adsorption) atau
menjadi luas permukaan / area (adsorption) atau
dengan kapasitas penukar ion.
Relative retention (selektifitas,
Relative retention (selektifitas,
α
α
)
)
αα adalah nilai yang menunjukkan seberapa baik adalah nilai yang menunjukkan seberapa baik
sistem kromatografi dapat memisahkan dua
sistem kromatografi dapat memisahkan dua
komponen.
komponen.
Retention time dan retention volume kurang Retention time dan retention volume kurang
tepat jika dipakai untuk identifikasi dengan
tepat jika dipakai untuk identifikasi dengan
membandingkan data-data lainnya karena
membandingkan data-data lainnya karena
harga-harga ini sangat tergantung dari cara pembuatan
harga ini sangat tergantung dari cara pembuatan
kolom dan kondisi percobaan. Untuk
kolom dan kondisi percobaan. Untuk
menghilangkan efek dari operasional variabel,
menghilangkan efek dari operasional variabel,
maka lebih baik digunakan harga
maka lebih baik digunakan harga relative relative
retention
retention yaitu perbandingan antara retention yaitu perbandingan antara retention time sampel dengan retention time standar yang
time sampel dengan retention time standar yang
diperoleh dari kolom yang sama dengan kondisi
diperoleh dari kolom yang sama dengan kondisi
percobaan yang sama
α = α = = = α = relative retention
α = relative retention
tanda asetrik (*) = harga untuk standartanda asetrik (*) = harga untuk standar
m R m R t t t t − − * K* K Vm V Vm V R R = + − − Injek
Gambar : Kromatogram sampel dengan empat komponen Selektifitas, α = k’2 = tR2 - tM
Plate theory (N)
Plate theory (N)
Martin dan Synge melihat adanya
Martin dan Synge melihat adanya
persamaan proses yang terjadi pada
persamaan proses yang terjadi pada
kolom kromatorafi dengan kolom
kolom kromatorafi dengan kolom
destilasi
bertingkat
kemudian
destilasi
bertingkat
kemudian
menerapkan
konsep
“theoretical
menerapkan
konsep
“theoretical
rate”
pada
pemisahan
dengan
rate”
pada
pemisahan
dengan
destilasi ke dalam kromatografi.
destilasi ke dalam kromatografi.
Rate theory
Rate theory
Dalam praktek harga H selalu lebih besar dari harga Dalam praktek harga H selalu lebih besar dari harga
idealnya (nol) yang berarti terjadi pelebaran peak.
idealnya (nol) yang berarti terjadi pelebaran peak.
Pelebaran ini disebabkan oleh 3 faktor yaitu:
Pelebaran ini disebabkan oleh 3 faktor yaitu:
1
1. . Efek perbedaan jarak (eddy diffusion)Efek perbedaan jarak (eddy diffusion)
Perbedaan jarak yang dilalui oleh molekul yang satu
Perbedaan jarak yang dilalui oleh molekul yang satu
dengan yang lain disebabkan perbedaan bentuk,
dengan yang lain disebabkan perbedaan bentuk,
ukuran partikel-partikel pengisi kolom, cara pengisian
ukuran partikel-partikel pengisi kolom, cara pengisian
kolom, dan diameter dari kolom. Perbedaan ini
kolom, dan diameter dari kolom. Perbedaan ini
mengakibatkan perbedaan waktu keluarnya
mengakibatkan perbedaan waktu keluarnya
molekul-molekul dari kolom. Untuk memperkecil efek ini,
molekul dari kolom. Untuk memperkecil efek ini,
digunakan partikel-partikel kecil yang serba sama
digunakan partikel-partikel kecil yang serba sama
tetapi tidak menyebabkan penurunan tekanan dalam
tetapi tidak menyebabkan penurunan tekanan dalam
kolom terlalu tinggi, diameter kolom yang kecil,
kolom terlalu tinggi, diameter kolom yang kecil,
pengepakan yang mampat dan serba sama tanpa
pengepakan yang mampat dan serba sama tanpa
memecahkan partikel-partikel pengisi kolom tersebut.
memecahkan partikel-partikel pengisi kolom tersebut.
Efek ini lebih lanjut dapat dijelaskan dengan gambar
Efek ini lebih lanjut dapat dijelaskan dengan gambar
berikut :
Con’d
Con’d
2.Difusi molekul sepanjan
2.Difusi molekul sepanjan
g kolom Cm
g kolom Cm
Fase Diam
Fase Diam
Molekul-molekul
cenderung
untuk
Molekul-molekul
cenderung
untuk
berdifusi
dari
daerah
yang
berdifusi
dari
daerah
yang
konsentrasinya tinggi ke daerah yang
konsentrasinya tinggi ke daerah yang
konsentrasiya rendah. Akibatnya, waktu
konsentrasiya rendah. Akibatnya, waktu
melintasi kolom, molekul-molekul akan
melintasi kolom, molekul-molekul akan
menyebar (berdifusi) ke belakang dan
menyebar (berdifusi) ke belakang dan
ke depan
ke depan
Con’d
Con’d
3.
3. Efek ketidaksinambunganEfek ketidaksinambungan
Aliran yang terus-menerus dari fase gerak
Aliran yang terus-menerus dari fase gerak
menyebabkan penyimpangan dari
menyebabkan penyimpangan dari
keseimbangan dimana Cs/Cm selalu lebih
keseimbangan dimana Cs/Cm selalu lebih
kecil dari K pada tepi zona yang didepan
kecil dari K pada tepi zona yang didepan
dan selalu lebih besar pada tepi zona yang
dan selalu lebih besar pada tepi zona yang
dibelakang seperti terlihat pada gambar di
dibelakang seperti terlihat pada gambar di
atas (c). Pada partition chromatography,
atas (c). Pada partition chromatography,
efek ini makin nyata bila kekentalan fase
efek ini makin nyata bila kekentalan fase
diam makin tinggi.
Resolusi (R)
Resolusi (R)
Merupakan
Merupakan
ukuran
ukuran
apakah
apakah
seuatu senyawa terpisah secara
seuatu senyawa terpisah secara
baik atau tidak dengan senyawa
baik atau tidak dengan senyawa
lain
Con’d
Con’d
Perubahan kecil pada nilai
Perubahan kecil pada nilai
α
α
akan
akan
menyebabkan nilai resolusi berubah
menyebabkan nilai resolusi berubah
secara segnifikan, hal ini dapat
secara segnifikan, hal ini dapat
dilihat pada contoh dibawah ini.
dilihat pada contoh dibawah ini.
selektivit as
Hitunglah R jika α = 1,1 dan α = 1,4
Con’d
Resolusi atau daya pisah menunjukkan apakah dua komponen
Resolusi atau daya pisah menunjukkan apakah dua komponen
terpisah baik. Resolusi didefinisikan sebagai jarak (t) antara
terpisah baik. Resolusi didefinisikan sebagai jarak (t) antara
dua puncak dibagi rata-rata lebar (W) dua puncak yang
dua puncak dibagi rata-rata lebar (W) dua puncak yang
diukur pada alas puncak.
diukur pada alas puncak.
W1 W2
∆tR
Con’d
Con’d
Cara menghitung resolusi :Cara menghitung resolusi :
R =
R =
Keterangan : t Keterangan : t R1R1 = waktu retensi komponen 1 = waktu retensi komponen 1
t t R2R2= waktu retensi komponen 2= waktu retensi komponen 2
WW11= lebar puncak komponen 1= lebar puncak komponen 1
WW22 = lebar puncak komponen 2 = lebar puncak komponen 2
Bila nilai resolusi lebih besar dari 1,5; maka Bila nilai resolusi lebih besar dari 1,5; maka
pemisahan yang dihasilkan baik atau lebih dari
pemisahan yang dihasilkan baik atau lebih dari
99,7 % dan bila nilai resolusi lebih kecil dari 1,5
99,7 % dan bila nilai resolusi lebih kecil dari 1,5
maka pemisahan yang dihasilkan tidak baik.
maka pemisahan yang dihasilkan tidak baik.
2 1 1 2 ) ( 2 W W t tR R + −
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
HPLC (
HPLC (
High Performance Liquid
High Performance Liquid
Chromatography
Chromatography
)
)
atau
atau
KCKT
KCKT
(Kromatografi Cair Kinerja Tinggi)
(Kromatografi Cair Kinerja Tinggi)
merupakan teknik analisis yang
merupakan teknik analisis yang
paling cepat berkembang dalam
paling cepat berkembang dalam
kimia analitik. Penggunaannya yang
kimia analitik. Penggunaannya yang
sangat banyak terdiri atas berbagai
sangat banyak terdiri atas berbagai
metode dalam kromatografi cair
metode dalam kromatografi cair
1.
1. Metode dalam kromatografi cair dibagi atas Metode dalam kromatografi cair dibagi atas
dua macamdua macam ::
a. Kromatografi Cair Retensif
a. Kromatografi Cair Retensif
Pemisahan dicapai melalui interaksi antara zat
Pemisahan dicapai melalui interaksi antara zat
terlarut dengan fase diam. Tipe ini mencakup
terlarut dengan fase diam. Tipe ini mencakup
f
fase normal, fase terbalik, dan kromatografi ion.ase normal, fase terbalik, dan kromatografi ion.
b. Kromatografi Cair Non-retensifb. Kromatografi Cair Non-retensif
Pemisahan yang dicapai tergantung kepada
Pemisahan yang dicapai tergantung kepada
perbedaan besar molekul zat terlarut dimana
perbedaan besar molekul zat terlarut dimana
terjadi interaksi antara zat terlarut dengan
terjadi interaksi antara zat terlarut dengan
pori-pori yang terdapat di permukaan fase diam. Tipe
pori yang terdapat di permukaan fase diam. Tipe
ini dikenal sebagai kromatografi ekslusi.
Con’d
Con’d
2. Keuntungan KCKT antara lain :2. Keuntungan KCKT antara lain :
a.
a. Waktu analisis cepatWaktu analisis cepat
Waktu yang diperlukan biasanya kurang dari satu jam, seringkali hanya 15 Waktu yang diperlukan biasanya kurang dari satu jam, seringkali hanya 15 menit hingga 30 menit. Untuk analisis yang mudah waktu yang diperlukan menit hingga 30 menit. Untuk analisis yang mudah waktu yang diperlukan kurang dari 5 menit.
kurang dari 5 menit. b. Daya pisahnya baik. b. Daya pisahnya baik. c. Peka
c. Peka
Kepekaannya sangat tergantung pada jenis detektor dan eluen yang Kepekaannya sangat tergantung pada jenis detektor dan eluen yang digunakan.
digunakan.
d. Pemilihan kolom dan eluen sangat bervariasi. d. Pemilihan kolom dan eluen sangat bervariasi. e. Kolom dapat dipakai kembali.
e. Kolom dapat dipakai kembali.
f. Dapat digunakan untuk molekul besar dan kecil. f. Dapat digunakan untuk molekul besar dan kecil.
Mudah untuk memperoleh kembali cuplikan. Mudah untuk memperoleh kembali cuplikan.
Tidak seperti kebanyakan detektor dalam kromatografi gas, detektor KCKT Tidak seperti kebanyakan detektor dalam kromatografi gas, detektor KCKT tidak merusak komponen zat yang dianalisis, sehingga zat yang telah tidak merusak komponen zat yang dianalisis, sehingga zat yang telah dielusi dapat dikumpulkan dengan mudah setelah melewati detektor.
dielusi dapat dikumpulkan dengan mudah setelah melewati detektor. h. Dapat menghitung sampel dengan kadar yang sangat rendah.
h. Dapat menghitung sampel dengan kadar yang sangat rendah.
Hal ini sangat bergantung kepada detektor yang digunakan, namun Hal ini sangat bergantung kepada detektor yang digunakan, namun detektor KCKT dapat mendeteksi zat sampai dengan kadar ppt (
detektor KCKT dapat mendeteksi zat sampai dengan kadar ppt (part per part per trillion
Instrumentasi
Instrumentasi
KCKT memiliki beberapa komponen yang KCKT memiliki beberapa komponen yang berbeda. Sebagai akibatnya banyak
berbeda. Sebagai akibatnya banyak
instrumen-instrumen KCKT yang atau
instrumen-instrumen KCKT yang atau
telah tersedia secara komersial telah
telah tersedia secara komersial telah
menggunakan desain standar. Bentuk
menggunakan desain standar. Bentuk
desain ini sangat menguntungkan karena
desain ini sangat menguntungkan karena
instrumen dapat diperbaharui(mengikuti
instrumen dapat diperbaharui(mengikuti
teknologi terkini) hanya dengan
teknologi terkini) hanya dengan
menambahkan komponen lain atau
menambahkan komponen lain atau
dengan mengganti dengan
dengan mengganti dengan
komponen-komponen lain yang sesuai.