• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci : Program SM3T, Persepsi Mahasiswa, Faktor Fungsional, Faktor Struktural, Faktor Kultural

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Kunci : Program SM3T, Persepsi Mahasiswa, Faktor Fungsional, Faktor Struktural, Faktor Kultural"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TERHADAP PROGRAM

SARJANA MENDIDIK DI DAERAH TERDEPAN, TERLUAR, DAN

TERTINGGAL

Sisca Fitriyani, Epon Ningrum, Ahmad Yani

Departemen pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Persepsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia Terhadap Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal”. Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T) ini merupakan salah satu program yang dirintis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T. Mahasiswa program studi kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan calon guru profesional yang harus siap di tempatkan mengajar dimana saja, termasuk di Daerah 3T. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini yaitu ingin mengetahui persepsi mahasiswa program studi kependidikan UPI terhadap program SM3T, setuju atau tidaknya mereka untuk berpartisipasi dalam program tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi pada penelitian ini sebanyak 16.938 mahasiswa program studi kependidikan UPI. Sampel penelitian adalah mahasiswa program studi kependidikan UPI angkatan 2009 yang diprioritaskan dari jurusan yang pernah mengirimkan lulusannya mengikuti program SM3T. Instrumen yang digunakan berupa angke tertutup. Data dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi Spearman dan analisis skala Likert. Hasil penelitian ini menunjukkan : (1) ada hubungan antara faktor fungsional dengan persepsi mahasiswa UPI yaitu sebesar 5,76%, hal ini dapat disimpulkan bahwa hubungan antara faktor fungsional dengan persepsi ini tergolong rendah (2) ada hubungan antara faktor struktural dengan persepsi mahasiswa UPI yaitu sebesar 5,15%, hal ini dapat disimpulkan bahwa hubungan antara faktor struktural dengan persepsi ini tergolong rendah (3) ada hubungan antara faktor kultural dengan persepsi mahasiswa UPI yaitu sebesar 4 %, hal ini dapat disimpulkan bahwa hubungan antara faktor kultural dengan persepsi ini tergolong rendah (4) persepsi mahasiswa program studi kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia terhadap program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) tergolong kuat, sehingga mereka setuju untuk mengikuti program SM3T. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa faktor fungsional, struktural, dan kultural terhadap persepsi mahasiswa program studi kependidikan UPI ini tergolong lemah sehingga kuatnya persepsi yang terbentuk berhubungan pula faktor-faktor lain diluar dari ketiga faktor tersebut.

Kata Kunci : Program SM3T, Persepsi Mahasiswa, Faktor Fungsional, Faktor Struktural, Faktor Kultural

(2)

Persepsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia… 1. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang luas dan terdiri dari banyak pulau, namun hingga saat ini pembangunan masih terpusat di kota-kota besar khususnya di Pulau Jawa. Hal ini tentunya bertolak belakang dengan hakikat pembangunan nasional yaitu pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya yang dilaksanakan secara merata di seluruh tanah air. Namun pada kenyataannya pembangunan di Indonesia belum terlaksana secara merata di seluruh tanah air, kesenjangan yang terjadi masih cukup tinggi, terutama terkait masalah pendidikan.

Permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia ini cukup banyak, salah satunya yang menjadi sorotan adalah terkait kurangnya jumlah guru yang mengajar di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). Hal ini terjadi bukan karena jumlah guru yang ada di Indonesia itu sedikit, tetapi karena keberadaannya yang tidak merata. Menurut Anies Baswedan dalam Roadshow Gerakan Indonesia Mengajar menyebutkan bahwa ada 21% sekolah di perkotaan yang kekurangan guru, 37% sekolah di pedesaan dan 64% sekolah di daerah terpencil. Permasalahan ini tentunya perlu mendapatkan penanganan yang lebih dari pemerintah guna memperbaiki pendidikan di Indonesia.

Pemerintah dalam hal ini telah mengatur sedemikian rupa agar pendidikan di

Indonesia ini bisa merata, salah satunya dengan Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T). Program SM3T adalah Program Pengabdian Sarjana Pendidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik profesional.

Program SM3T ini diselenggarakan oleh 17 Universitas yang ada di Indonesia, salah satunya yaitu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).Berdasarkan hasil wawancara langsung dengan Ketua IKA SM3T, SM3T UPI pada gelombang I mengirimkan sebanyak 66 peserta dan pada gelombang II sebanyak 64 peserta, sedangkan kuota yang diberikan untuk UPI sebanyak 300 peserta. Hal ini tentunya menunjukan bahwa minat mahasiswa lulusan UPI tergolong rendah untuk mengikuti program SM3T.Maka dari itu, untuk mengetahui minat mahasiswa UPI terhadap program SM3T pada gelombang berikutnya, saya melakukan penelitian mengenai “Persepsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia Terhadap Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal”.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, fokus permasalahan dapat dirumuskan kedalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: a. Adakah hubungan faktor fungsional dengan persepsi mahasiswa program studi

(3)

kependidikan UPI terhadap program SM3T?

b. Adakah hubungan faktor struktural dengan persepsi mahasiswa program studi kependidikanUPI terhadap program SM3T?

c. Adakahhubungan faktor kulturaldengan persepsi mahasiswa program studi kependidikanUPI terhadap program SM3T?

d. Bagaimana persepsi mahasiswa program studi kependidikan UPI terhadap program SM3T?

3. TUJUAN PENELITIAN

Melihat permasalahan yang diajukan di atas maka ada beberapa hal yang menjadi tujuan dalam penelitian ini. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah:

a. Mengidentifikasi hubungan faktor fungsional dengan persepsi mahasiswa program studi kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia terhadap program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T)

b. Mengidentifikasihubungan faktor strukturaldengan persepsi mahasiswa program studi kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia terhadap program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T)

c. Mengidentifikasi hubungan faktor kultural dengan persepsi mahasiswa program studi kependidikan Universitas Pendidikan

Indonesia terhadap program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T)

d. Menganalisis persepsi mahasiswa program studi kependidikan UPI terhadap program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T)

4. TINJAUAN PUSTAKA a. Persepsi

Persepsi pada hakikatnya adalah proses penilaian seseorang terhadap obyek tertentu. Menurut Stuart dan Sundeen dalam Putra (2008:14) “persepsi merupakan bagaimana seseorang memberikan penilaian atau kesimpulan terhadap objek atau benda, manusia dan lingkungan dari hasil penangkapan indera”. Persepsi dalam penelitian ini yaitu proses penilaian mahasiswa program studi kependidikan UPI terhadap program SM3T, setuju atau tidaknya mereka untuk berpartisipasi dalam program tersebut.

Persepsi seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya menurut Robindalam Putra (2008:15) faktor persepsi itu tergantung dari faktor yang mempersepsi, faktor target, dan faktor situasi. Sedangkan menurut Krencdalam Putra (2008:16) yaitu dari faktor frame of reference yaitu kerangka pengetahuan yang dimiliki dan field of

eksperience atau pengalaman yang telah

dialaminya. Faktor persepsi menurut Rakhmat (2012:54-60) terdiri dari faktor fungsional, faktor struktural, dan faktor kultural.Pada

(4)

Persepsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia…

penelitian ini saya mencoba melihat hubungan antara faktor-faktor yang dikemukakan oleh Rakhmat dengan persepsi mahasiswa program studikependidikan UPI. Faktor fungsional dalam penelitian ini terdiri dari aspek perhatian, pengalaman, kebutuhan, dan motivasi. Faktor struktural terdiri dari intensitas mengenal program, dan izin orangtua. Serta faktor kultural yang terdiri dari tujuh unsur kebudayaan.

b. PROGRAM SM3T

Program SM3T merupakan salah satu Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia yang dirintis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T (sm-3t.dikti.go.id) . Program ini ditujukan kepada para Sarjana Pendidikan yang belum bertugas sebagai guru (PNS/GTY), untuk ditugaskan selama satu tahun di daerah 3T. Program SM3T dimaksudkan untuk membantu mengatasi kekurangan guru, sekaligus mempersiapkan calon guru profesional yang tangguh, mandiri, dan memiliki sikap peduli terhadap sesama, serta memiliki jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa, agar dapat maju bersama mencapai cita-cita luhur seperti yang diamanatkan oleh para pendiri bangsa Indonesia.

5. METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jl. DR. Setiabudhi No 229. UPI termasuk kedalam daerah administratif Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Kampus UPI berada pada 6°51’00”LS - 6°51’20”LS dan 107°58’10” BT - 107°59’50” BT dengan memiliki luas ± 75 Ha.

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa program studi kependididikan UPI. Menurut BAAK UPI tahun 2012, jumlah mahasiswa program studi kependidikan UPI berjumlah 16.938 mahasiswa, baik itu yang yang berada di Kampus Daerah maupun di Kampus Bumi Siliwangi.

Sampel yang diperoleh berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Slovin yaitu sebanyak 100 mahasiswa, penarikan sampel ini dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu sample yang dipilih secara cermat dengan mengambil orang atau objek penelitian yang selektif dan mempunyai ciri-ciri yang spesifik.

B. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tujuan menggunakan metode ini yaitu untuk mengumpulkan data, fakta-fakta di lokasi penelitian, informasi dan keterangan tentang persepsi mahasiswa program studi kependidikan UPI terhadap program SM3T.

(5)

6. HASIL PENELITIAN

Data hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi Spearman dan analisis skala Likert. Faktor Fungsional terdiri dari kebutuhan, pengalaman, perhatian dan motivasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,ternyata terdapat hubungan antara faktor fungsional terhadap persepsi mahasiswa UPI, yaitu sebesar 5,76 %. Hal ini menunjukan bahwa faktor fungsional tergolong rendah atau lemah tapi pasti dalam mempengaruhi persepsi mahasiswa program studi kependidikan UPI. Rendahnya nilai yang didapat ini karena kurangnya perhatian dan motivasi mahasiswa program studi kependidikan UPI terhadap program SM3T. Pengalaman yang didapat mahasiswa dari para alumni SM3T pun masih rendah, padahal pengalaman tersebut sangat penting karena dapat memotivasi mereka untuk mengikuti program SM3T. Mahasiswa program studi kependidikan UPI pun masih belum menganggap bahwa program SM3T ini merupakan suatu kebutuhan bagi dirinya. Sebagai calon guru profesional, sudah seharusnya mereka menjadikan program ini sebagai suatu kebutuhan karena melalui program SM3T mereka dapat membantu menyelesaikan permasalahan pendidikan yang ada di daerah 3T. Nilai hubungan yang didapat antara faktor fungsional dengan persepsi yang rendah ini dapat ditingkatkan dengan cara menumbuhkan motivasi dan perhatian

mahasiswa program studi kependidikan UPI terhadap program SM3T serta menambah wawasan terkait pengalaman para alumni SM3T melalui catatan-catatan yang sering mereka tulis di media online, dan membentuk

frame of referenceatau hal-hal yang dapat

mempengaruhi pola pikir individu salah satunya pendidikan sehingga mahasiswa program studi kependidikan UPI dapat menjadi calon guru profesional yang siap untuk di tempatkan dimana saja, termasuk di daerah 3T.

Faktor struktural terdiri dari intensitas dan izin orang tua. Intensitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seberapa sering mahasiswa program studi kependidikan UPI mendengar tentang program SM3T. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan antara faktor struktural terhadap persepsi mahasiswa program studi kependidikan UPI yaitu sebesar 5,15%. Hal ini menunjukan bahwa faktor struktural pun tergolong rendah atau lemah tapi pasti dalam mempengaruhi persepsi mahasiswa program studi kependidikan UPI.Rendahnya nilai yang diperoleh ini karena kurangnya intensitas mahasiswa program studi kependidikan UPI dalam mendengar informasi terkait program SM3T serta kurangnya dukungan orang tua mereka sehingga mereka kesulitan untuk mendapatkan izin dalam mengikuti program SM3T. Izin orang tua ini menjadi suatu hal yang penting karena tidak sedikit orang yang berminat mengikuti program SM3T harus batal mengikuti hanya karena tidak adanya izin dari

(6)

Persepsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia…

orang tua mereka. Agar meningkatnya nilai faktor struktural yang diperoleh, maka intensitas harus lebih ditingkatkan dengan cara pihak penyelenggara harus lebih menyosialisasikan lagi program SM3T agar lebih dikenal oleh para mahasiswa, serta diharapkan agar para mahasiswa pun memberikan pengarahan kepada orang tua mereka sehingga orang tua mereka mengerti dan mendukung anaknya untuk mengikuti program SM3T.

Faktor selanjutnya yaitu faktor kultural yang terdiri dari agama, bahasa, kesenian, sistem kemasyarakatan, mata pencaharian, adat istiadat dan kebiasaan, dan teknologi. Faktor kultural yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu jika mahasiswa program studi kependidikan UPI di tempatkan di daerah tujuan SM3T yang berbeda kebudayaan, akankah mereka bersedia mengikuti program SM3T dan menerima perbedaan tersebut atau tidak. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan antara faktor kultural dengan persepsi mahasiswa program studi kependidikan UPI yaitu sebesar 4 %. Hal ini menunjukan bahwa faktor kultural pun tergolong rendah atau lemah tapi pasti dalam mempengaruhi persepsi mahasiswa program studi kependidikan UPI. Rendahnya nilai yang diperoleh ini dikarenakan mahasiswa program studi kependidikan UPI belum siap untuk di tempatkan di daerah yang memiliki kebudayaan berbeda. Hal ini tentunya

membutuhkan peningkatan wawasaan kebangsaan bagi para mahasiswa program studi kependidikan UPI sehingga mereka bersedia untuk di tempatkan mengajar dimana saja di seluruh wilayah NKRI.

Persepsi mahasiswa program studi kependidikan UPI berdasarkan hasil penelitian tergolong kuat yaitu sebesar 80,6%, sehingga mereka setuju untuk mengikuti program SM3T. Berdasarkan hasil penelitian, hubungan antara faktor fungsional, faktor struktural, dan faktor kultural dengan persepsi mahasiswa program studi kependidikan UPI ternyata rendah atau lemah tapi pasti. Jadi persepsi mahasiswa dalam penelitian ini selain dari faktor fungsional, faktor struktural, dan faktor kultural jugaada hubungannya dengan faktor-faktor lain di luar ketiga faktor tersebut. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi persepsi mahasiswa program studi kependidikan UPI, salah satunya faktor situasi seperti yang di kemukakan oleh Robbin. Situasi mahasiswa program studi kependidikan UPI pada saat itu memungkinkan mereka untuk memberikan persepsi positif terhadap program SM3T tanpa mempertimbangkan aspek-aspek lainnya.

7. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yang tercantum dalam beberapa point di bawah ini, yaitu :

1. Dari hasil perhitungan analisis korelasi Spearman menggunakan SPSS 11.5

(7)

didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang rendah atau lemah tapi pasti antara faktor fungsional dengan persepsi mahasiswa program studi kependidikan UPI terhadap program SM3T, yaitu sebesar 0,240. Adapun variasi(naik/turunnya) persepsi mahasiswa UPI terhadap program SM3T yang disebabkan oleh faktor fungsional hanya sebesar 5,76 %, dan selebihnya 94,24% ditentukan oleh faktor lain.

2. Dari hasil perhitungan analisis korelasi Spearman menggunakan SPSS 11.5 didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang rendah atau lemah tapi pasti antara faktor struktural dengan persepsi mahasiswa program studi kependidikan UPI terhadap program SM3T yaitu sebesar 0,227. Adapun variasi(naik/turunnya) persepsi mahasiswa UPI terhadap program SM3T yang disebabkan oleh faktor struktural hanya sebesar 5,15 %, dan selebihnya 94,85% ditentukan oleh faktor lain.

3. Dari hasil perhitungan analisis korelasi sSpearman menggunakan SPSS 11.5 didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang rendah atau lemah tapi pasti antara faktor kultural dengan persepsi mahasiswa program studi kependidikan UPI terhadap program SM3T yaitu sebesar 0,2. Adapun variasi(naik/turunnya) persepsi mahasiswa UPI terhadap program SM3T yang disebabkan oleh faktor kultural hanya

sebesar 4 %, dan selebihnya 96 % ditentukan oleh faktor lain.

4. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan skala Likert didapat bahwa persepsi mahasiswa program studi kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia terhadap program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) tergolong kuat, sehingga mereka setuju untuk mengikuti program SM3T. Namun hubungan antara faktor fungsional, struktural, dan kultural dengan persepsi mahasiswa program studi kependidikan UPI ini tergolong rendah atau lemah tapi sehingga kuatnya persepsi yang terbentuk berhubungan dengan faktor-faktor lain diluar dari ketiga faktor tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyampaikan beberapa saran sebagai masukan yang diharapkan bermanfaat. Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan antara lain :

1. Dalam rangka meningkatkan persepsi positif mahasiswa program studi kependidikan UPI terhadap program SM3T diharapkan pihak universitas lebih giat lagi memberikan sosialisasi tentang program SM3T baik dari media online, media cetak, maupun melalui prodi masing-masing agar mahasiswa program studi kependidikan UPI lebih tertarik dan berminat untuk berpartisipasi

(8)

Persepsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia…

menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia melalui program SM3T.

2. Untuk mahasiswa program studi kependidikan UPI diharapkan untuk bisa mengikuti program SM3T agar dapat berpartisipasi menyelesaikan masalah pendidikan yang ada di Indonesia, terutama di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memberikan kepastian hukum dalam berusaha bagi pedagang kaki lima dan terpeliharanya sarana prasarana, estetika, kebersihan dan kenyamanan ruang milik

Perubahan tingkat kehomogenan tersebut dapat terjadi karena pada temperatur tinggi terjadi perbedaan energi sehingga atom-atom akan bergerak lebih mudah. Berkaitan dengan titik

Dari dampak positif diketahui bahwa dengan adanya ACFTA, Indonesia berpeluang dan mempunyai kesempatan dalam meningkatkan ekspor serta produk dan industri Indonesia bisa

Reviewer PA adalah Dosen Politeknik Caltex Riau atau tenaga ahli dari instansi tertentu yang telah memenuhi kualifikasi dan kompetensi untuk mereview Judul PA termasuk sinopsis

Fitur price calculator dapat membantu CV Berkat Anugerah dalam melakukan perhitungan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang pesanan

Penerapan masalah open-ended dalam kegiatan pembelajaran adalah pada saat siswa diminta untuk mengembangkan metode, cara atau pendekatan yang berbeda dalam menjawab

Berdasarkan Gambar 10 akibat gempa Koyna, tampak bahwa dengan semakin tebal lapisan pasir yang digunakan menunjukan kandungan frekuensi yang cenderung lebih besar

Dalam upaya peningkatan kualitas pada suatu perusahaan maka telebih dahulu harus mengetahui tingkat kemampuan proses yang telah dimiliki oleh persusahaan tersebut, hal