• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III BUSINESS MODEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III BUSINESS MODEL"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

37

BAB III

BUSINESS MODEL

Business Model Canvas

PT. The Ayam Kampoeng merupakan perusahaan distributor ayam kampung

yang bergerak di bidang produksi, distribusi dan pengolahan ayam kampung pembangunan bisnis model kami ini akan menggunakan pola bisnis model “nine

building blocks” yang dikembangkan oleh Osterwalder dan Pigeur (2010).

Bisnis kami memasarkan produk ayam kampung yang sudah diuji kualitasnya melalui sertifikasi standard penyembelihan HALAL, HCCP (Hazard Analysis

Critical Control Point) atau Sertifikasi Sistem Keamanan Pangan dan Sertifikasi

Produk Mutu Hewan. Adapun proses bisnis yang kami jalankan adalah dengan memberikan modal dan SOP (Standart Opeartioanl Procedure) cara beternak ayam kampung kepada para peternak di daerah sukabumi. Setiap periode tertentu maka kami akan membeli ayam kampung hasil ternak mereka kemudian memulai proses pemotongan hingga proses packaging untuk dikirim ke konsumen melalui jalur distribsui yang digunakan perusahaan. Untuk proses pemotongan dan pengemasan, kami akan menggunakan pihak ketiga yang telah berpengalaman dibidang

(2)

Salah satu langkah yang kami ambil dalam rangka memasarkan produk adalah dengan mendirikan Meat Shop khusus ayam kampung di 2 lokasi, yaitu : Alam Sutera dan Muara Karang. Dimana khusus Meat Shop yang berlokasi di Alam Sutera terdapat restoran di atasnya. Cara pemasaran tersebut nantinya akan bertujuan salah satunya untuk mempopulerkan produk ayam kampung di Indonesia.

Osterwalder dan Pigneur (2010) membahas teori tentang nine building blocks yang digunakan sebagai tahap awal pembentukan bisnis baru dan memberikan gambaran proses pembentukan bisnis. Teori ini nantinya akan diaplikasikan pada bisnis peternakan ayam kampung hingga nantinya model bisnis yang dibentuk dapat terealisasi dalam kondisi bisnis yang sebenarnya. Selain itu, teori ini nantinya juga akan membantu penulis mencapai visi dan misi perusahaan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Bisnis model kanvas nine building blocks merupakan konsep bisnis yang akan dijalankan secara sederhana. Pendekatan model bisnis kanvas ditampilkan melalui selembar kanvas yang terdiri dari 9 elemen dasar yaitu: value proposition, customer

segments, channel, customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key partnerships, cost structure.

Tujuan dari pengaplikasian nine building blocks ini adalah untuk secara umum mengetahui siapa pelanggan dari bisnis model yang akan dibuat, mengetahui produk atau jasa apa yang bisnis model ini tawarkan, mengetahui cara yang tepat bagaimana mendistribusikan produk atau jasa yang anda tawarkan kepada pelanggan, mengetahui bagaimana cara memasarkan produk atau jasa dengan efektif, mengetahui

(3)

bagaimana cara anda untuk mendapatkan penghasilan, mengetahui pihak siapa saja yang bisa diajak kerja sama, mengetahui proses kegiatan bisnis yang dilakukan, mengetahui sumber daya yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis, dan terakhir adalah mengetahui biaya apa saja yang perlu dikeluarkan dalam merealisasikan bisnis model.

3.1. Customer Segment

Menurut Osterwalder & Pigneur (2010), sebuah bisnis model akan menetapkan satu atau banyak consumer segment. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat menentukan pelangan yang akan menjadi fokus penjualan. Pada dasarnya ada beberapa tipe consumer segment, yaitu mass market, niche market,

segmented, diversified dan multi-sided platforms. Bisnis ini akan memfokuskan

pada tipe consumer segment : mass market. Alasan utama penulis memilih mass

market karena ayam kampung merupakan produk yang sudah dikenal dan

dikonsumsi masyarakat. Dengan kata lain masyrakat memiliki kebutuhan dan masalah yang sebagian besar sama akan prduk ayam kampung.

3.1.1. Segmentasi Geografis

Lokasi memegang peranan penting dalam perkembangan sebuah bisnis, Penempatan lokasi yang tepat akan menjadi nilai tambah dalam bisnis tersebut karena lokasi yang mudah dijangkau konsumen akan secara tidak langsung meningkatkan penjualan, adapun Dari sisi geografisnya, bisnis pengolahan ayam kampung kami memilih tempat di daerah

(4)

Sukabumi selain lokasi yang tidak terlalu jauh dengan Jakarta, daerah Sukabumi dikenal dengan banyaknya peternak ayam kampung rumahan (tradisonal) dan juga kondisi iklim yang cocok untuk ayam kampung tersebut. Dengan iklim yang mendukung maka akan menghasilkan ayam yang berkualitas, dengan begitu akan banyak minat dari pihak distributor untuk membeli ayam kami.

Kami menyalurkan produk ayam kampung ke Meat Shop kami sendiri yang berlokasi di 2 daerah yaitu : daerah Jakarta Utara yang merupakan daerah perumahan tempat tinggal menengah keatas dimana para keluarga yang tinggal disana merupakan keluarga dengan karakteristik yang sering berekreasi keluar untuk mencari makanan.

Sedangkan daerah kedua kami memilih daerah Alam Sutera karena daerah Alam Sutera telah menjelma menjadi sebuah kota mandiri yang mapan, dinamis dan menjadi primadona di wilayah barat Jakarta. Lokasi ini sangat cocok untuk mengembangkan bisnis The Ayam

Kampoeng dimana penduduk daerah ini cenderung lebih educated untuk

menerima manfaat dari produk ayam kampung yang kami tawarkan. Khusus area ini Meat Shop akan digabungkan bersama dengan restoran sebagai bentuk promosi produk untuk menarik konsumen yang ingin rekreasi untuk mencari makanan

(5)

3.1.2. Segmentasi Demografis

Adapun segmentasi demografis yang menjadi target dari “The Ayam

Kampoeng” adalah konsumen yang sudah berkeluarga, khususnya Ibu Rumah

Tangga dengan rentang usia 20 - 60 tahun ke atas yang sudah memiliki edukasi dan peduli kepada kesehatan anggota keluarganya. Target segmentasi ekonomi yang menjadi fokus kami adalah masyarakat kalangan menengah ke atas. Hal ini dikarenakan produk ayam kampung termasuk produk dengan harga premium sehingga kami memfokuskan pada target ekonomi menengah ke atas.

3.1.3. Segmentasi Psikografis

Segmentasi psikografis dari The Ayam Kampoeng adalah gaya hidup, dimana trend sekarang ini adalah back to nature. Dan sebagai salah satu akibatnya adalah masyarakat memulai pola hidup sehat dengan memperhatikan asupan gizi makanan yang masuk ke dalam tubuh. Sudah menjadi hal yang umum untuk diketahui oleh masyarakat bahwa ayam kampung memiliki gizi dan kandungan yang lebih baik dari ayam ras.

Selain itu masyarakat perkotaan identik dengan kalangan professional yang memiliki rutinitas padat sehigga segala sesuatu dituntut serba cepat dan praktis. Hal inilah yang mendorong kami untuk menyediakan bumbu masak tradisional untuk diolah dengan ayam kampung. Selain itu dengan adanya bumbu yang kami sediakan akan menepis anggapan bahwa ayam kampung hanya enak jika diolah menjadi masakan tertentu saja. Selain itu, dengan

(6)

adanya layanan antar (delivery service) diharapkan dapat memudahkan konsumen menjangkau produk kami.

3.2 Value Proporsition

Value Proposition akan memperlihatkan sejauh mana produk atau jasa

yang ditawarkan mempunyai nilai yang tinggi menurut para pelanggannya (Osterwalder & Pigneur, 2010). Hal ini juga akan memperlihatkan seberapa inovatif produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan jika dibandingkan dengan para pesaingnya. Value Proposition yang dimiliki bisnis model ini, antara lain :

3.2.1. Meat Shop yang berfokus pada produk ayam kampung

The Ayam Kampoeng menawarkan daging ayam kampung

berkualitas yang sudah diuji kualitasnya melalui sertifikasi serta menawarkan bumbu untuk mengolahnya menjadi makanan jadi. Dengan adanya sertifikasi maka produk ayam kampung kami aman untuk di konsumsi. Adapun tujuan dari adanya Meat Shop adalah untuk menjual daging ayam kampung secara lebih terfokus dan mempopulerkan ayam kampung di mata kalangan masyarakat Indonesia.

3.2.2 . Restaurant on Meat Shop

The Ayam Kampoeng juga memiliki restoran yang menjual hasil

(7)

atas Meat Shop ini khusus didirikan hanya di daerah Alam Sutera. Dikarenakan Alam Sutera merupakan daerah berkembang yang sudah menjelma menjadi kota yang mandiri dan dinamis dan diperkirakan akan terus mengalami perkembangan pesat ke depannya. Di daerah tersebut juga terdapat banyak restoran yang menjadi pilihan kunjungan masyarakat.

3.2.3. Attractive & Educative Packaging

Tampilan packaging yang unik akan menarik minat konsumen untuk membeli produk kami dan tentunya pada packaging tersebut akan disertai pesan informatif seputar manfaat ayam kampung. Dengan demikian secara tidak langsung memberikan informasi kepada konsumen tentang keunggulan dari produk ayam kampung kami yang bebas bahan pengawet dan sehat tentunya. Dengan adanya edukasi yang cukup maka diharapkan kesadaran masyarakat akan konsumsi ayam kampung dapat meningkat dibandingkan dengan konsumsi ayam ras. Edukasi yang dilakukan dapat dimulai dengan menyertakan brosur ayam kampung yang dikemas dalam packaging produk. Selain itu edukasi yang diberikan dapat dilakukan dengan cara menampilkan poster di setiap toko dan membuat buletin bulanan yang berisi informasi seputar ayam kampung dimana buletin ini bisa diperoleh di setiap toko kami.

3.2.4. Delivery Service

Dengan padatnya rutinitas masyarakat khususnya di daerah kota besar, hal ini mendorong kami membuka layanan antar sebagai

(8)

bentuk pelayanan kami untuk memudahkan konsumen melakukan pemesanan produk. Tentunya layanan ini memiliki radius jarak tertentu yang disesuaikan lagi dengan lokasi berdirinya Meat Shop.

3.2.5. Sertification

Banyaknya daging unggas lokal yang dijual di toko retail

modern (supermarket) diragukan kehalalannya karena tidak sesuai

dengan UU No 18/2009 serta Fatwa MUI No 12/2009. Hal inilah yang mendorong The Ayam Kampoeng untuk menjaga kualitas produknya mengikuti standart prosedur yang ada. Sehingga produk yang dikeluarkan oleh The Ayam Kampoeng sudah tidak diragukan lagi kualitas dan keamanannya.

3.3. Channels

Jenis saluran yang digunakan The Ayam Kampoeng adalah menggabungkan antara saluran sendiri dengan saluran mitra.

3.3.1. Saluran Sendiri

Salah satu saluran yang kami gunakan utuk mendistribusikan produk kami adalah dengan menyediakan Meat Shop. Seperti yang sudah dijelaskan pada sub-bab di atas bahwa setiap Meat Shop yang ada berfungsi sebagai sarana untuk mendistibusikan ayam kampung kepada konsumen. Hal ini dilakukan untuk memudahkan konsumen untuk menjangkau perusahaan baik untuk menyampaikan keluhan

(9)

maupun permintaan potensial untuk ikut mendistribusikan produk ayam kampung.

3.3.2. Saluran Mitra

Kami menyadari bahwa produk ayam kampung dengan brand baru seperti yang kami tawarkan memerlukan bantuan koneksi untuk menyalurkan produk kami hingga dapat menjangkau konsumen di berbagai daerah. Hal inilah yang mendorong kami untuk juga menggunakan Saluran Mitra yang nantinya akan menjadi rencana perkembangan bisnis ini kedepannya. Adapun yang menjadi sasaran mitra kerja kami adalah supermarket seperti : Carrefour, Ranch Market, Hero, Food Hall, dimana lokasi mereka sudah menjangkau berbagai daerah di Jabodetabek. Selain itu supermarket yang disebutkan di atas sebagian besar sudah berada di dalam pusat perbelanjaan (mall) sehingga konsumen tidak hanya bisa mendapatkan produk namun bisa juga untuk keperluan lainnya.

3.4 Customer Relationship

Perusahaan sadar betapa pentingnya untuk menjalin hubungan dengan pelanggan, selain untuk mengetahui kebutuhan pelanggan dengan adanya hubungan maka loyalitas pelanggan terhadap perusahaan akan bertambah, langkah yang kami gunakan adalah sebagai berikut :

(10)

3.4.1. Personal Assistant

The Ayam Kampoeng merupakan distributor ayam kampung

yang mengirimkan produk melalui channel sendiri dan channel mitra kepada pelanggan. Channel sendiri yang dimaksud adalah dengan menerapkan Meat Shop pada 2 titik lokasi. Dalam Meat Shop tersebut konsumen akan dilayani oleh pegawai kami yang sudah berpengalaman dan dapat memberikan masukan mengenai produk ayam kampung yang dibutuhkan / diinginkan. Salah satu toko kami menyediakan restoran di atas Meat Shop, dimana pelanggan akan dilayani oleh juru masak yang berpengalaman dalam mengolah produk ayam kampung. Konsumen dapat merasakan cita rasa masakan ayam kampung, yang nantinya akan menjadi inspirasi bagi konsumen dalam mengolah produk ayam kampung di rumah.

3.4.2 Dedicated Personal Assistant

The Ayam Kampoeng menyediakan kemudahan bagi pelanggan

yang ingin memesan produk kami untuk diantarkan ke tempat yang diinginkan melalui layanan antar (Delivery Service). Layanan antar ini dibatasi pada area tertentu yang berdekatan dengan lokasi Meat Shop.

3.4.3. Communities

Untuk mempopulerkan produk ayam kampung maka perusahaan kami akan membuat suatu komunitas dimana di dalamnya

(11)

masyarakat dapat saling bertukar pengalaman mengkonsumsi ayam kampung selain itu dengan adanya komunitas maka perusahaan dapat memberikan informasi seputar produk ayam kampung secara rutin dengan maksud agar pengetahuan masyarakat akan produk ayam kampung semakin meningkat. Manfaat lain dengan adanya komunitas maka perusahaan bisa berinteraksi dengan konsumen secara langsung sebagai bentuk feedback yang dapat diterima perusahaan untuk meningkatkan pelayanan maupun kualitas produk.

3.4.4. Swalayan

Bagi konsumen yang memiliki lokasi tidak berdekatan dengan

Meat Shop, maka konsumen tetap bisa mendapatkan produk ayam

kampung kami melalui channel mitra kami, yaitu : supermarket. Dimana jenis pelayanan di Supermarket akan sedikit berbeda dengan pelayanan Meat Shop karena tidak setiap saat konsumen dapat dilayani oleh pegawai kami. Sehingga konsumen cenderung aktif untuk melayani diri sendiri (Self Service).

(12)

3.5 Revenue Stream

Revenue Stream yang diterapkan oleh perusahaan The Ayam Kampoeng

adalah sebagai berikut :

3.5.1. Sales

Pendapatan terbesar dari perusahaan kami adalah dari hasil penjualan produk ayam kampung melalui channel sendiri maupun

channel mitra nantinya. Dengan estimasi perkiraan pendapatan

Sebagai berikut:

- 85% dari pendapatan The Ayam Kampoeng berasal dari penjualan produk di Meat Shop pada 2 lokasi.

- Sedangkan sisanya sebesar 15 % dari pendapatan perusahaan berasal dari Restoran tempat pengolahan produk ayam kampung.

3.5.2. Joint Venture

Perusahaan The Ayam Kampoeng memberikan kesempatan bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya untuk kemajuan perusahaan. Dimana investasi tersebut akan digunakan untuk membuka outlet-outlet Meat Shop di berbagai lokasi. Selain itu konsumen yang tertarik dapat ikut berpartisipasi menjadi rekan bisnis kami. Investor dapat berpartisipasi dalam pengembangan usaha namun untuk proses packaging dan pengambilan produk ayam kampung akan tetap dipegang penuh oleh The Ayam Kampoeng.

(13)

3.5.3. Membership

Setiap pelanggan Meat Shop dari The Ayam Kampoeng harus menjadi membership terlebih dahulu untuk melakukan pembelian maupun pemesanan produk. Keuntungan menjadi membership sendiri antara lain : mendapat stamp untuk penukaran produk ayam kampung voucher makan di restoran The Ayam Kampoeng. Untuk biaya pembuatan kartu sendiri, konsumen akan dikenakan biaya sebesar Rp 150,000 dan bebas iuran tahun pertama. Sedangkan untuk tahun berikutnya konsumen akan dikenakan iuran tahunan sebesar Rp 100,000.

3.6. Key Resources

Untuk menjalankan bisnis ini maka The Ayam Kampoeng membutuhkan sumber daya yang menunjang untuk mencapai target dan tujuan perusahaan. Sumber daya yang dibutuhkan dapat berupa fisik, intelektual, finansial dan manusia.

3.6.1. Fisik

Sumber daya fisik yang dimiliki perusahaan meliputi adalah aset fisik yang dimiliki perusahaan seperti : peralatan dan kendaraan operasional, display toko (Meat Shop), logo perusahaan, Interactive

(14)

menciptakan suasana yang menarik dan memberikan kenyamanan bagi konsumen agar mencoba mengunjungi restoran maupun Meat Shop.

3.6.2. Intelektual

Perusahaan ini memiliki tujuan untuk memasarkan produknya ke pasar internasional, maka sangatlah penting bagi perusahaan memiliki sumber daya intelektual, seperti : hak paten, sertifikasi, hubungan mitra kerja hingga peraturan / regulasi pemerintah yang berlaku terkait dengan proses bisnis perusahaan.

3.6.3. Finansial

Untuk memulai bisnis The Ayam Kampoeng dibutuhkan dana yang cukup besar. Hal ini dikarenakan proses bisnis yang cukup kompleks dimulai dari proses packaging ayam kampung, branding, pemasaran produk hingga penjualan secara independent. Untuk pengembangannya , sumber dana dapat diperoleh dari investor yang tertarik untuk membuka Meat Shop atau restoran di daerah yang belum memiliki cabang The Ayam Kampoeng.

3.6.4. Manusia

Untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan sehari-hari diperlukan sumber daya manusia untuk mendukung kegiatan tersebut. Dimana sumber daya manusia yang dimiliki terbagi sesuai dengan jenis usahanya, yaitu sebagai berikut :

(15)

3.6.4.1.Sumber Daya Restoran

The Ayam Kampoeng memiliki restoran sebagai salah

satu cara perusahaan dalam memperkenalkan kreasi produk ayam kampung kepada konsumen. Sehingga jumlah sumber daya yang dibutuhkan dalam Meat Shop min 14 orang dengan sistem shift, dengan komposisi sebagai berikut : juru masak, asisten juru masak, pelayan resoran, dan kasir. Sumber daya yang dimiliki haruslah kompeten dan mengerti tentang seluk beluk produk ayam kampong. Sehingga diperlukan training bagi karyawan perusahaan untuk terus memperbaiki diri dan berkembang ke arah yang lebih baik.

3.6.4.2. Sumber Daya Meat Shop

Selain restoran, The Ayam Kampoeng memiliki Meat

Shop sebagai salah satu cara memasarkan produknya. Dalam

menjalankan operasional Meat Shop, The Ayam Kampoeng memerlukan 20 sumber daya orang untuk 2 lokasi Meat Shop. Masing-masing Meat Shop memerlukan 10 sumber daya dengan komposisi sebagai berikut : Manager, Tukang Potong, Kasir, pelayan toko, pelayan delivery service.

(16)

3.7. Key Activities

Dalam menjalankan proses bisnis ini maka perusahaan memerlukan (key activities) tindakan – tindakan utama yang harus dijalankan perusahaan agar dapar beroperasi dengan baik. Key Activities ini bertujuan untuk memberikan proposisi nilai perusahaan, menjangkau pasar, mempertahankan hubungan pelanggan dengan perusahaan serta memperoleh pendapatan. Dalam proses bisnis ini, key activities yang dibutuhkan mencakup :

3.7.1. Produksi

Produksi produk yang dilakukan The Ayam Kampoeng adalah dengan melakukan pengawasan terhadap produksi ayam kampung yang diternakan oleh para peternak yang diberikan modal perusahaan. Salah satu bentuk pengawasan yang dilakukan adalah dengan memberikan bibit hasil kerjasama dengan partnership serta melakukan pengecekan kualitas ayam sebelum dipindahkan ke rumah potong.

3.7.2. Pemecahan Masalah

Masyarakat cenderung belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai manfaat ayam kampung, sehingga pandangan mereka akan produk ayam kampung tidaklah jauh berbeda kandungannya dengan ayam ras. Oleh karena itu salah satu tujuan perusahaan kami berdiri adalah untuk meluruskan pandangan masyarakat mengenai kandungan dan manfaat mengkonsumsi produk ayam kampung. Salah

(17)

satu aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menaggulangi hal diatas adalah dengan memberikan edukasi baik secara langsung (melalui brochure, poster dalam Meat Shop) maupun secara tidak langsung (packaging yang disertai informasi) kepada masyarakat mengenai produk ayam kampung.

3.7.3. Distribusi

Sebelum didistribusikan, produk ayam kampung harus melewati proses pengemasan produk (Packaging), pemberian brand pada produk ayam kampung sehingga menjadi produk baru yang dikenal masyarakat saat ini. Aktivitas yang menjadi kunci dari perusahaan kami adalah pemasaran produk ayam kampung kepada masyarakat yang dilakukan secara modern dan interaktif.

Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk ayam kampung mudah dijumpai di berbagai lokasi, serta menjadi pilihan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat.

3.7.4. Penjualan Produk

Selain menyalurkan produk ayam kampung kepada channel mitra, salah satu key activities perusahaan juga menjual produk melalui Meat Shop sendiri.

(18)

3.8. Key Partnership

Key partnership The Ayam Kampoeng dibentuk dengan membangun

jaringan yang berguna bagi perjalanan bisnis The Ayam Kampoeng, Jaringan tersebut dimulai dari supplier dimana pada The Ayam Kampoeng supplier yang dimaksud adalah bibit unggul yang merupakan hasil kerjasama dengan perusahaan pembibitan ayam. Bibit yang disupply oleh supplier tersebut kemudian diberikan kepada para peternak. Sehingga kualitas ayam kampung yang dihasilkan para peternak tidak diragukan lagi.

Selain Perusahaan Pembibitan Ayam Kampung, salah satu partnership yang dimiliki The Ayam Kampoeng adalah para peternak. Dimana para peternak ini memiliki peranan untuk pemeliharaan / beternak dengan modal yang diberikan perusahaan. Sedangkan untuk bibit ayam kampung juga diberikan perusahaan melalui hasil kerjasama dengan perusahaan pembibitan ayam untuk dirawat sesuai dengan standart operational procedure (SOP) yang diberikan perusahaan.

Selain supplier ayam kampung, The Ayam Kampoeng juga memiliki supplier bahan baku, dimana bahan baku yang dimaksudkan adalah bahan baku terkait pengolahan produk ayam kampung seperti : bumbu dapur, bahan memasak (lada, garam, gula, dll), dan bahan pelengkap lain untuk mengolah produk ayam kampung yang ada di restoran maupun meat shop.

Bentuk kerjasama lain yang dimiliki The Ayam Kampoeng adalah dengan perusahaan Rumah Potong yang sudah memiliki sertifikasi dan

(19)

memiliki standrart NKV (Nomor Kontrol Veteriner) sehingga produk ayam kampung yang keluar dari rumah potong tersebut sudah memiliki standart yang bisa layak besaing untuk menghadapi pasar terbuka pada tahun 2015.

Untuk proses packaging produk ayam kampung, Perusahaan bekerjasama dengan perusahaan industri plastik yang men-ssupply plastik sebagai bahan yang digunakan untuk proses packaging produk The Ayam

Kampoeng sebelum dilakukan proses pengiriman. Sehingga produk yang

sudah keluar dari proses packaging diharapkan mampu menarik konsumen dengan bentuknya yang menarik dan informatif.

Dalam prosesnya The Ayam Kampoeng selain memiliki supplier yang telah di edukasi untuk menghasilkan ayam kampung yang baik, The Ayam

Kampoeng juga memiliki key partnership yang lain yaitu

perusahaan-perusahaan retail yang sudah memiliki nama di Indonesia seperti Carefour, Hypermart, Ranch Market, Food Hall

Banyak kegiatan yang nantinya akan dilakukan oleh The Ayam

Kampoeng untuk menjaga hubungan dengan para key partnership seperti

mengadakan gathering dengan para supplier dan pihak retail yang bekerja sama dengan The Ayam Kampoeng, selain itu The Ayam Kampoeng juga akan memberikan reward atau hadiah kepada supplier yang berhasil menghasilkan ayam kampung yang melebihi target yang ditetapkan bersama.

(20)

Pada akhirnya segala sesuatu yang dilakukan oleh The Ayam

Kampoeng terhadap para key partnership bertujuan untuk membina dan

memelihara hubungan bisnis yang baik dan terjaga dengan baik agar terbentuk hubungan yang saling menguntungkan kedua pihak.

3.9. Cost Structure

Model Bisnis yang digunakan The Ayam Kampoeng menggunakan jenis model nilai (Cost- Driven). Karena fokus dari perusahaan ini adalah pada pencitraan nilai perusahaan di mata masyarakat Indonesia. Produk yang kami tonjolkan ada produk hasil olahan ayam kampung dan produk segar ayam kampung dimana sebagian besar produk ayam lokal yang dijual di pasaran masih belum memiliki sertifikasi / standard yang telah ditentukan (Sertifikasi Halal / Mutu Produk). Nilai ini yang menjadikan perusahaan ini berbeda dan siap bersaing dengan produk ayam kampung / ayam ras lainnya. Struktur biaya dari perusahaan memiliki karakteristik sebagai berikut :

3.9.1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap yang harus dikeluarkan perusahaan untuk setiap kegiatan perusahaan The Ayam Kampoeng adalah sebagai berikut :

3.9.1.1. Biaya Gaji

Biaya Gaji merupakan pengeluaran rutin yang harus dikeluarkan perusahaan setiap periode tertentu. Sehingga meskipun perusahaan dalam kondisi yang tidak baik, biaya ini

(21)

tetap harus dikeluarkan. Adapun biaya gaji yang dikeluarkan sudah mengikuti standart gaji UMR (Upah Minimum Regional ) yang berlaku di masing-masing daerah.

3.9.1.2. Biaya Operasional

Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya memiliki tanggung jawab untuk membayar biaya operasional seperti : listrik, air, bahan bakar, gas, dan biaya untuk sewa gedung di 2 lokasi tempat membuka Meat Shop.

3.9.1.3.Biaya pinjaman bunga dan biaya penyusutan.

Dalam pembuatan cost structure, biaya bunga hasil pinjaman untuk modal usaha membuka bisnis juga menjadi tanggung jawab dari perusahaan. Selain itu setiap aset yang dimiliki perusahaan akan memiliki biaya penyusutan dalam periode tertentu. Oleh karena itu biaya penyusutan juga menjadi beban biaya perusahaan.

3.9.2. Variabel Cost

Biaya ini merupakan biaya yang bervariasi secara proporsional tergantung volume barang maupun jasa yang dihasilkan. Biaya variabel yang harus dikeluarkan perusahaan untuk setiap kegiatan perusahaan The Ayam

(22)

3.9.2.1.Biaya Bahan Baku

Perusahaan “The Ayam Kampoeng” merupakan perusahaan distributor yang bergerak di bidang pemasaran produk dengan salah satunya adalah memasarkan produk melalui Meat Shop dan restoran. Sehingga tentunya ada biaya bahan baku yang diperlukan untuk mengolah produk tersebut menjadi produk olahan. Besarnya biaya ini akan bergantung pada volume permintaan konsumen pada setiap lokasi.

3.9.2.2. Biaya Promosi

Agar produk ayam kampung dari perusahaan dikenal masyarakat luas, maka perusahaan memerlukan biaya untuk melakukan promosi. Biaya promosi ini akan dilakukan pada awal periode produk ini dimulai dan akan diadakan lagi untuk mendongkrak penjualan apabila popularitas produk perusahaan menurun. Biaya promosi yang dimaksud dapat berupa : biaya pembuatan iklan, pemasangan iklan, serta biaya event - event yang diadakan perusahaan.

3.9.3. Economic Of Scale

Untuk melakukan proses bisnis maka perusahaan harus memastikan bahwa setiap biaya yang dikeluarkan sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu hal ini juga bertujuan untuk melihat

(23)

kondisi perusahaan terhadap turn over yang dihasilkan sehingga perusahaan benar-benar melakukan efisiensi dalam proses bisnis. Pada perusahaan The

Ayam Kampoeng sendiri terdapat beberapa aktivitas yang harus diperhatikan

sesuai (Economic of Scale), yakni sebagai berikut :

3.9.3.1.Biaya Gaji harus sesuai dengan kinerja

Perusahaan harus memastikan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk memperkerjakan dan menggaji pegawai disesuaikan dengan produktifitas dari pegawai tersebut. Sehingga tidak terjadi pengeluaran biaya yang sia-sia dikarenakan perusahaan memperkerjakan pegawai lebih dari yang seharusnya.

3.9.3.2.Biaya Distribusi

Dikarenakan lokasi pengemasan produk ayam kampung yang lumayan jauh dari Meat Shop dan mitra kerja. Maka perusahaan harus benar-benar memastikan bahwa jalur distribusi yang dilalui sudah benar-benar efektif sehingga selain dapat menghemat biaya bahan bakar dan efisiensi waktu.

3.9.3.3. Biaya Masing – Masing Lokasi Penjualan.

Perusahaan harus memastikan bahwa setiap biaya yang dikeluarkan pada masing-masing lokasi penjualan baik melalui

(24)

saluran sendiri maupun saluran mitra kerja mendapatkan hasil yang sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan.

3.9.3.4.Biaya Promosi

Dalam proses promosi untuk meningkatkan popularitas ayam kampung, maka perusahaan memerlukan promosi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Adalah wajar jika permintaan produk akan mengalami peningkatan setelah promosi dilakukan. Hal ini harus dikontrol oleh perusahaan untuk memastikan bahwa biaya promosi yang dikeluarkan oleh perusahaan sesuai dengan peningkatan penjualan produk ayam kampung.

3.9.4. Economic Of Scope

Dalam menjalankan bisnisnya perusahaan harus dapat memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya dalam lingkup yang lebih besar pada suatu perusahaan. Sehingga biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam dimaksimalkan untuk mencapai target dan tujuan perusahaan. The Ayam

Kampoeng sendiri terdapat beberapa aktivitas yang harus diperhatikan sesuai

(Economic of Scope) khususnya dalam hal Efisiensi Bahan Baku. ayam kampung yang berada di channel sendiri dan channel mitra bisa dimaksimalkan. Penjualan produk melalui Channel Mitra harus tetap diawasi sehingga bila ada produk ayam kampung yang tersisa maupun yang sudah

(25)

lama tidak terjual, maka produk tersebut dapat diolah menjadi produk lainnya dalam restoran yang dimiliki. Begitu pula halnya dengan produk yang ada di

Channel Sendiri, setiap detail bahan baku yang tersisa harus dapat

dimaksimalkan. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan demo masak produk ayam kampung sebagai salah satu bentuk promosi pada tiap outlet

Meat Shop dengan menggunakan produk sisa yang tersisa.

Gambar 3.1 Bisnis Model Kanvas The Ayam Kampoeng

Key Key Value Customer Customer

Partners Activities Proposition Relationships Segments

Peternak Pembibitan Ayam: - Pengemasan Produk - Meat Shop - Personal Assistances - Segmented Market:

Peternak ayam kampung - Penjualan Produk Mass Market : Semua penduduk

- Delivery Service - Dedicated Personal Assitance dengan usia 20-60thn

- Pemecahan Masalah

- Restoran - Communities Ibu rumah tangga

- Perusahaan Plastik

Key Channels

Resources

- Fisik - Saluran Sendiri

- Manusia - Saluran Mitra

- Intelektual

- Keuangan

Cost Revenue

Structure Streams

- Fix Cost : Sallary, rent, etc Sales

- Variable Cost : Raw Material, Promotion, Display Membership

- Economies of Scale : maximum resources Joint Venture

- Economies of Scope : maximum effectivity product

- Education & Packaging - Certification

- Swalayan - Distribusi

Pengawasan Produksi

Rumah Potong Supplier Bahan Baku

- - - - - Restoran

Gambar

Gambar 3.1 Bisnis Model Kanvas The Ayam Kampoeng

Referensi

Dokumen terkait

Sebagian besar obat yang bersifat asam lemah atau basa lemah, bentuk tidak terionisasinya dapat memberika efek biologis. Hal ini dimungkinkan bila kerja obat terjadi di

Menurut Sora (2015 : 1) SWOT analysis merupakan suatu bentuk analisis didalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat

Penyakit parasiter pada ikan nila juga disebabkan oleh bakteri yang bersifat.. patogen misalnya bakteri

1) Pemerintah mengangkat tenaga guru dan tata usaha PNS, sehingga berpeluang baik.. sebagai sumber daya manusia untuk melakukan promosi sekolah. 2) Adanya kebijakan

PT Perkebunan Nusantara X (Persero) yang s elanjutnya disingkat PTPN X dengan wilayah operasional Provinsi Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah (untuk tembakau) dengan

Proses terjadinya nyeri disini sederhana, yaitu: stimulus mengenai reseptor dan reseptor mengeluarkan potensial aksi yang dijalarkan kekornu dorsalis, kemudian diteruskan ke

Masyarakat sempurna kecil yang berupa negara kota merupakan sistem atau pola politik yang terunggul;2. Negara yang utama dan sehat adalah seperti manusia

Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya ditempat kerja