• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pemberian Analgetik dengan Keparahan Nyeri Pada Pasien Trauma di Instalasi Gawat Darurat RSUP. Haji Adam Malik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Pemberian Analgetik dengan Keparahan Nyeri Pada Pasien Trauma di Instalasi Gawat Darurat RSUP. Haji Adam Malik"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Latar belakang: Bebas nyeri merupakan hak manusia. Analgetik adalah obat atau senyawa yang digunakan untuk mengurangi atau meghilangkan rasa sakit atau nyeri, namun dikatakan pasien yang mengalami nyeri tidak menerima pengobatan sesuai dengan tingkat keparahan nyeri. Hal ini disebut sebagai ‘Undertreatment of Pain’ dan telah membuka mata beberapa pihak doktor di luar negara.

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pemberian analgetik dengan keparahan nyeri pada pasien trauma di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP. Haji Adam Malik.

Metode: Data penelitian diambil dengan menggunakan kuisiner dan diwawancara oleh peneliti pada pasien trauma tentang keparahan nyeri sebelum dan setelah pemberian analgetik. Data sekunder adalah data tentang jenis pemberian analgetik pada pasien trauma di IGD RSUP. Haji Adam Malik pada bulan September sehingga bulan Desember tahun 2015 yang diambil melalui proses survei.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pengobatan analgetik yang diberi kepada pasien trauma berdasarkan keparahan nyeri. Bagi keparahan nyeri ringan, analgetik yang diberi adalah NSAIDs sebanyak 4 orang (5,7%) dan non-opioids sebanyak 13 orang (18,6%). Keparahan nyeri sedang, analgetik seperti opioids 1 orang (1,4%), NSAIDs 9 orang (12,9%), dan non-opioids 12 orang (17,1%) diberi. Untuk keparahan nyeri berat, analgetik yang paling banyak diberi adalah golongan, opioids 12 orang (17,1%), NSAIDs 2 orang (2,9%) dan non-opioids 17 orang (24,3%).

Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahawa berdasarkan WHO Three Step Ladder of WHO, kira-kira 38 pasien (54,3%) diberi analgetik yang tidak sesuai dengan keparahan nyeri (p < 0.000).

Kata Kunci: analgetik, keparahan nyeri, skala nyeri

(2)

ABSTRACT

Background: Pain free is a human right. Analgesics is a type of medication which is used to reduce or to make the sensation of pain disappear, so it is said that some patients are not given the suitable medication according to the severity of pain. This situation is called Undertreatment of Pain and has opened the eyes of some of the doctors in other countries.

Objectives: This study is conducted to know the relation between analgesics given and the severity of pain of traumatic patients in Emergency Department, RSUP. Haji Adam Malik.

Methodology: Research data is collected by using questionnaire in which the researcher will interview traumatic patients about their severity of pain before and after analgesic medication is given. For the secondary data, the type of analgesic medication given to traumatic patients in Emergency Department, RSUP. Haji Adam Malik from the period of January to December 2015 is taken through a survey process.

Results: The result of the study shows that the type of analgesics medication given to traumatic patients is based on the severity of pain. For the severity of mild pain, the types of analgesic given are NSAIDs 4 patients (5.7%) and non-opioids 13 patients (18.6%). Severity of moderate pain, opioids 1 patient (1.4%), NSAIDs 9 patients (12.9%) and non-opioids 12 patients (17.1%) are given. For severe pain severity, the most analgesic medication given is opioids is to 12 patients (17.1%), follwed by NSAIDs 2 patients (2.9%) dan non-opioids 17 patients (24.3%).

Conclusion: Based on this research, it is conclued that based on the WHO Three Step Ladder of WHO, about 38 patients (54.3%) is given analgesics which is not suitable to the severity of pain (p < 0.000).

Keywords: analgesics, severity of pain, pain scale

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perhitungan dan analisa grafik, maka dapat disimpulkan bahwa Analisis Teknikal memang layak digunakan untuk memprediksi harga pasar saham, sehingga kita sebagai

Metode adaptive neuro fuzzy inference system (ANFIS) adalah metode yg menggunakan jaringan syaraf tiruan untuk mengimplementasikan system inferensi fuzzy.. Keunggulan system

Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah mengetahui pengaruh jumlah anggota dan kinerja koperasi yang di lihat dari segi pendapatan dan net profit margin terhadap pembagian SHU

2.  Pemegang  saham  yang  berhak  hadir  dalam  Rapat  adalah  pemegang  saham  Perseroan  yang  namanya  tercatat  dalam 

Pada tahun 2012, Perseroan telah memasuki babak yang baru dengan melepas saham dan menjadi perusahaan terbuka, serta mengalihkan tongkat es- tafet kepemimpinan.. Akan

Universitas Negeri

[r]

Di dalam penelitian ini, di bahas tentang tata cara pelaksanaan kesenian bordah dan fungsi yang terdapat pada adat perkawinan Melayu di Desa Teluk Binjai, Kecamatan Kualuh