i
EKSISTENSI PERDAMAIAN ANTARA KORBAN DENGAN PELAKU TINDAK PIDANA KECELAKAAN LALU LINTAS DALAM SISTEM PEMIDANAAN
(Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan) S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat-Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Universitas Sumatera Utara
O L E H :
HOTMARTA ADELIA SARAGIH NIM : 100200169
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ii
EKSISTENSI PERDAMAIAN ANTARA KORBAN DENGAN PELAKU TINDAK PIDANA KECELAKAAN LALU LINTAS DALAM SISTEM PEMIDANAAN
( Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
OLEH :
HOTMARTA ADELIA SARAGIH
NIM : 100200169
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
Disetujui,
Ketua Departemen Hukum Pidana
Dr. M. Hamdan, SH., M.H
NIP 195703261986011001
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Prof. Dr.Ediwarman, SH.,MH Alwan, SH.,MHum
NIP : 195405251981031003 NIP: 196005201998021001
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ABSTRACT
Hotmarta Adelia Saragih* Prof. Dr.Ediwarman, S.H.,M.H **
Alwan, S.H.,M.Hum ***
In real life in the community, peace agreement between victims and offenders of the crime of traffic accidents often occur. Although there has been peace agreement between victims and offenders of the crime of traffic accidents, do not cover the possibility of the case by the police submitted and vetted in court hearing even though the parties did not want the matter proceed legally. At the court hearing, peace agreement is going completely into the authority of judges, that is, whether the judge considered the peace agreement or not in check and break things, depends on the policy of the judge because there is no rule of law which expressly regulate the existence of peace agreement between victims and offenders of the crime of traffic accidents in the judge's ruling.
Related to this, a problem that wants to canvassed is about how setting traffic accidents after the peace agreement between victim and ofender, how the existence of peace agreement in a traffic accident in Pengadilan Negeri Medan and how legal policy in the peace agreement of a traffic accident. The research method used is descriptive research i.e. research that are discover the facts therein (fact finding). In doing the steps that need to be applied, descriptive research approach to the problem so that the problems will be examined more clearly and forcefully. Approach the problem through Juridical normative and Juridical way Empirical. Data collection methods used in this research is the research studies library (library research), to obtain primary data, this data is obtained using interview techniques and using the technique of sampling (sampling).
Regulations governing traffic accidents is regulated in the Criminal Code and Act No. 22 of 2009 about traffic and Road Transport. As the implementation of the principle of lex speciales derogate lex generalis, the provisions in force at the moment is Act No. 22 of 2009 about traffic and Road Transport. In this Act, the peace agreement that has been done by the victim with the offender in a traffic accident is not dismissed criminal charges against the offenders. While in the punshment system, yet no arrangements regarding the obligation of the judge to consider the judge's verdict in peace agreement so that there is still a difference between the existence of peace agreement in the decision of the judge. State Court judge's ruling in the Field, not all peace agreement in traffic accidents as one consideration in dropping criminal. The existence of such a peace agreement cannot be used as a reason to delete, but rather a criminal as the reason for the criminal defendant. lighten. In a traffic accident, the criminal law policy more stressed to the penal policy through provision of criminal. While non-penal policy is directed at the prevention of the occurrence of traffic accidents.
* Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ** Dosen Pembimbing I
ABSTRAK
Hotmarta Adelia Saragih* Prof. Dr.Ediwarman, S.H.,M.H **
Alwan, S.H.,M.Hum ***
Dalam kenyataanya di masyarakat, perdamaian antara korban dengan pelaku tindak pidana kecelakaan lalu lintas sering terjadi. Meskipun telah terjadi perdamaian antara korban dengan pelaku tindak pidana kecelakaan lalu lintas, tidak menutup kemungkinan perkara tersebut oleh pihak kepolisian diajukan dan diperiksa di sidang pengadilan walaupun para pihak tidak menginginkan perkara tersebut dilanjutkan secara hukum. Di sidang pengadilan, perdamaian yang terjadi sepenuhnya menjadi kewenangan hakim, artinya apakah perdamaian tersebut dipertimbangkan hakim atau tidak dalam memeriksa dan memutus perkara, tergantung kepada kebijakan hakim sebab tidak ada peraturan hukum yang secara tegas mengatur mengenai eksistensi perdamaian antara korban dengan pelaku tindak pidana kecelakaan lalu lintas dalam putusan hakim.
Berkaitan dengan hal tersebut, permasalahan yang ingin diteliti adalah mengenai bagaimana pengaturan kecelakaan lalu lintas setelah adanya perdamaian antara korban dengan pelaku, bagaimana eksistensi perdamaian dalam kecelakaan lalu lintas dalam putusan Pengadilan Negeri Medan dan bagaimana kebijakan hukum dalam perdamaian kecelakaan lalu lintas.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bersifat menemukan fakta-fakta seadanya (fact finding). Dalam melakukan langkah-langkah penelitian deskriptif tersebut perlu diterapkan pendekatan masalah sehingga masalah yang akan dikaji menjadi lebih jelas dan tegas. Pendekatan masalah tersebut dilakukan melalui cara Yuridis Normatif dan Yuridis Empiris. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kepustakaan (library research), untuk memperoleh data primer, data ini diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara dan menggunakan teknik sampel (sampling).
Peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai kecelakaan lalu lintas diatur dalam KUHP dan juga Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Sebagai pelaksanaan asas lex specialis derogate lex generalis, maka ketentuan yang berlaku saat ini adalah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dalam undang-undang ini, perdamaian yang telah dilakukan oleh korban dengan pelaku dalam kecelakaan lalu lintas tidak menggugurkan tuntutan pidana terhadap pelaku. Sementara dalam sistem pemidanaan, belum ada pengaturan mengenai kewajiban hakim untuk mempertimbangkan perdamaian dalam putusan hakim sehingga masih terdapat perbedaan eksistensi perdamaian dalam putusan hakim. Dalam putusan hakim pengadilan Negeri Medan, tidak semua perdamaian dalam kecelakaan lalu lintas dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam menjatuhkan pidana. Eksistensi perdamaian tersebut tidak dapat dijadikan sebagai alasan menghapus pidana, melainkan sebagai alasan yang meringankan pidana bagi terdakwa.. Dalam kecelakaan lalu lintas, kebijakan hukum pidana lebih dititikberatkan kepada kebijakan penal melalui pemberian pidana. Sementara kebijakan non penal lebih diarahkan pada pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan lalu lintas.
* Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ** Dosen Pembimbing I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan kasih, kekuatan dan anugerah-Nya yang begitu besar kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian Sarjana Hukum pada
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.Skripsi ini berjudul Eksistensi Perdamaian
Antara Korban Dengan Pelaku Tindak Pidana Kecelakaan Lalu Lintas Dalam Sistem Pemidanaan (Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan).
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis ini telah mendapatkan bantuan dari
beberapa pihak,.Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan
terimakasih yang setulusnya kepada :
1. Prof. Dr. Runtung, SH., M.H, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH., M.H, selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
3. Prof. Dr. Syafruddin Hasibuan, SH, MH. DFM, selaku Pembantu Dekan II
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Prof. Dr. O.K. Saidin, SH., MHum, selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Muhammad Hamdan, SH., M.Hum, selaku Ketua Departemen Hukum
Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Liza Erwina SH, M.Hum selaku sekertaris Departemen Hukum Pidana
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
7. Prof.Dr.Ediwarman, SH.,MH selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia
8. serta memberikan masukan yang berguna pada Penulis sehingga Penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak Alwan, SH.,MHum, selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktunya dan selalu sabar dalam membimbing penulis dan
mengarahkan serta memberi banyak masukan yang sangat membantu dan
berguna bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
10.Bapak Dr. Ramlan Yusuf Rangkuti, MA, selaku Dosen Penasehat Akademik
Penulis yang telah membimbing penulis selama penulis melaksanakan
perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
11.Seluruh Dosen dan Staf Pengajar yang pernah mengajar penulis selama penulis
menjalani pendidikan akademis di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
12.Kepada Ibu Rafikoh Lubis, yang banyak meluangkan waktu bagi penulis untuk
berdiskusi selama studi di FH USU.
13.Seluruh Staf di bagian Pendidikan, yang telah membantu penulis dalam urusan
administrasi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
14.Seluruh Staf Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang
telah membantu penulis dalam menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
15.Seluruh hakim di Pengadilan Negeri Medan, Pak Saur Sitindaon,S.H. M.Hum
Waspin Simbolon, S.H, M.H, Lisfer Berutu, S.H. M.H dan juga staf Pegawai
Pengadilan Negeri Medan yang selama ini banyak memberikan bantuan dan
meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan penulis dalam pengerjaan skripsi
ini.
16.Teristimewa kepada Kedua Orang Tuaku tercinta, Ayahku dan Ibuku, K.
17.tak bisa terlukiskan dengan apapun juga penulis ucapkan. Terima kasih, Pa, Ma,
atas cinta yang tak pernah berhenti dirasakan oleh penulis. Cinta yang tak
pernah menuntut apapun dari penulis. Penulis ada seperti sekarang ini, tak
terlepas dari peluhmu yang dicurahkan untuk penulis. Terima kasih untuk
semangat, motivasi, nasihat dan doa yang tak pernah berhenti dipanjatkan
untukku. Senyuman kalian yang membuat penulis kuat menghadapi apapun
tantangan dalam hidup ini. Secara khusus untuk ayah penulis, yang telah lebih
dahulu dipanggil Sang Pemilik Nafas Hidup, Terima kasih untuk semangatmu
untuk terus bertahan hidup untuk melihatku wisuda dan berhasil. Bukan rencana
kita yang terjadi, Pa. Tapi rencana-Nyalah yang terjadi. Walaupun engkau
sudah jauh di sana, engkau masih terus hidup di hati penulis. Untuk mama,
terima kasih banyak, Ma. Penulis akan melakukan yang terbaik, untuk
membuatmu bahagia di hari tuamu.
18.Kepada kakak penulis, Satriani Saragih dan Kaha -ku, Rajiman Purba; Elfrida
Saragih dan Kaha -ku, Maruli Haloho; Trinora Saragih dan Kaha -ku, Sadaraman
Purba; Hetty Merdalina Saragih dan Kaha -ku, Jan Surya Purba; serta Abangku
Tercinta, Junbarisman Saragih dan Rikarno Saragih, terima kasih penulis
ucapkan untuk semua dukungan, kasih sayang, doa, semangat, motivasi yang
diberikan selama ini. Terima kasih untuk kasih persaudaraan yang begitu
hangat selama ini. Juga untuk Ito penulis, Monang Manurung, terima kasih buat
dukungan dan motivasi yang diberikan kepada penulis. Menganggap penulis
sebagai saudara kandung.
19.Kepada keponakanku, Adolf Purba, Asril Purba, Marsella Haloho, Alfredo
Purba, Ayub Trihot Purba, Nael Haloho, Jelita Purba,Asido Purba, Abdon
20.kasih sayang kalian kepada penulis dan senyum dan tawa kalian yang secara
tidak langsung memberikan kekuatan untuk berusaha dan memberi yang terbaik
kepada kalian suatu saat nanti.
21.Kepada orang yang sangat spesial, Nengnongku, Roy Natal Samosir, terima
kasih untuk dukungan, semangat, doa dan motivasi yang selama ini diberikan
kepada penulis selama ini. Terima kasih juga untuk rangkaian mimpi masa
depan yang harus kita wujudkan.
22.Kepada sahabatku semua di Kost Berdikari 41, Rahel Marissa Saragih, Diora,
Vanny Ginting, Sri Elsinta Silalahi, Herlin Simorangkir, Bella Ginting, Intan
Pasaribu dan juga Ibu Kostku tersayang, terima kasih untuk kekeluargaan yang
diberikan kepada penulis selama kost di Berdikari 41. Biarlah kekeluargaan itu
tetap ada walaupun kita tak bersama nantinya.
23.Kepada sahabat terbaikku, Henny Handayani Sirait, terima kasih, Laekku, untuk
setiap persahabatan kita selama ini, suka dan duka yang kita alami, pertentangan
karakter dan juga curahan hati kita selama ini. Terima kasih sudah menjadi
sahabat dan juga saudara bagi penulis. Sampai jumpa saat kita menjadi orang
besar, sahabatku. Juga untuk sahabat sejak kecilku, Dosni Dwira Saragih,
temanku sejak masih ingusan sampai sudah dewasa saat ini.Terima kasih untuk
semua dukunganmu, Nang. Jangan pernah lupakan persahabatan kita.
24.Kepada teman dan juga saudaraku di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
FH USU, Bung dan Sarinah kebanggaanku, Sarinah Heny, Bung Michael,
Sarinah Ester, Sarinah Valerin, Sarinah Yohana, Bung Buno, Bung Natanael,
Bung Maslon, Sarinah Elfrina, Sarinah Yersa, Sarinah Vonny, Sarinah Conny,
Sarinah Gelora, Bung Udur, Bung Turedo, Bung Samuel, Bung Oris, Bung
25.bung dan sarinah yang tak bisa kusebutkan satu persatu. Eratkan Barisan,
Jayakan GmnI, Menangkan Kaum Marhaen. Merdeka Indonesiaku dan
Tersenyumlah Ibu Pertiwi!
26.Kepada rekan-rekan penulis, coach di MDC, Reza, Kiky, Zebua, Arija, Henny,
Rahmad, Izma, Dina dan semua canoners MDC yang tak bisa kusebutka satu
per satu, terima kasih atas setiap doa dan dukungannya. MDC....
Booooom...!!!
27.Kepada sahabat-sahabat penulis di Gembel, Gemar Belajar, yang tak bisa
kusebutkan satu per satu, terima kasih atas dukungannya. Tinggkatkan semangat
belajarnya.
28.Kepada sahabat-sahabat penulis, Botou pakon Saninaku di Ikatan Mahasiswa
Simalungun USU (IMAS USU), terima kasih atas semua dukungan dan
semangat persaudaraan selama ini. Hiranan Hu Tanoh Simalungun.
29.Kepada saudara-saudaraku terkasih, Pemuda GKPS Padang Bulan, Terima
kasih atas kebersamaan dan pelayanan kita saat kita pernah melayani bersama.
Terima kasih atas dukungan dan doanya juga selama ini. Khusus untuk
Pemimpin Kelompok Kecil (PKK-ku), Kak Jojor Siahaan, Terima kasih ya, kak
atas doa dan dukungannya selama ini yang tak pernah bosan-bosannya
memperhatikan penulis. Senang bisa bertumbuh bersama dalam kelompok kecil.
30.Seluruh rekan-rekan stambuk 2010, terima kasih atas setiap dukungan dan
semangat yang diberikan pada penulis. Biarlah kelak kita menjadi orang-orang
yang menjadi berkat bagi bangsa ini.
31.Seluruh pihak-pihak yang tak sempat penulis sebutkan satu per satu. Terima
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
sehingga penulisan skripsi masih memiliki banyak kekeliruan, oleh karena itu penulis mohon
maaf kepada pembaca skripsi ini karena keterbatasan pengetahuan oleh penulis. Besar
harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada kita semua
dan semoga doa yang telah diberikan mendapat berkah dari Tuhan dan semoga skripsi ini
bermanfaat bagi para pembaca dan perkembangan hukum di Negara Republik Indonesia.
Medan, Juni 2014.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ...ix
ABSTRAKSI ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Permasalahan ... 10
C. Tujuan Penulisan ... 11
D. Manfaat Penulisan ... 12
E. Keaslian Penulisan ... 13
F. Tinjauan Kepustakaan 1. Tinjauan tentang Perdamaian ... 13
2. Tinjauan tentang Korban ... 21
3. Tinjauan tentang Pelaku Tindak Pidana ... 28
4. Tinjauan tentang Kecelakaan Lalu Lintas ... 34
5. Tinjauan tentang Ssistem Pemidanaan ...36
G.Metode Penelitian... 37
1. Spesifikasi Penelitian ...37
2. Metode Pendekatan ... 38
3. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel ... 39
4. Sumber Data ...40
5. Alat Pengumpul Data ...41
BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG KECELAKAAN LALU LINTAS JIKA TERJADI PERDAMAIAN ANTARA KORBAN DENGAN PELAKU TINDAK PIDANA KECELAKAAN LALU LINTAS DALAM SISTEM PEMIDANAAN
A.Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
1. Pengaturan Kecelakaan Lalu Lintas dalam KUHP... 46
2. Pengaturan Perdamaian dalam Kecelakaan Lalu Lintas dalam Sistem
Pemidanaan dalam KUH………. 52
B. Undang- Undan Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
1. Pengaturan Kecelakaan Lalu Lintas dalam Undang-UndangNomor 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan...69
2. Pengaturan Perdamaian dalam Kecelakaan Lalu Lintas dalam
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan………78
C. Rancangan Undang-Undang Hukum Pidana (RUU KUHP) 2013
1. Pengaturan Kecelakaan Lalu Lintas dalam RUU KUHP 201381
2. Pengaturan Perdamaian dalam Kecelakaan Lalu Lintas dalam RUU KUHP
2013...83
BAB III EKSISTENSI PERDAMAIAN ANTARA KORBAN DENGAN PELAKU TINDAK PIDANA KECELAKAAN LALU LINTAS DALAM SISTEM PEMIDANAAN DALAM PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI MEDAN
B. Tidak Dipertimbangkan Hakim Sebagai Hal Yang
Meringankan/MenghapusPidana...
95
C. Pendapat Hakim Pengadilan Negeri Medan Mengenai Eksistensi Perdamaian
dalam Kecelakaan Lalu Lintas dalam Sistem
Pemidanaan...98
BAB IV KEBIJAKAN HUKUM PIDANA JIKA TELAH TERJADI PERDAMAIAN ANTARA KORBAN DENGAN PELAKU TINDAK PIDANA LALU LINTAS DALAM SISTEM PEMIDANAAN.
A. Kebijakan Penal ... ...118
B. Kebijakan Non Penal ...132
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan ... 142
B. Saran ... 143