• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pencemaran Soil Transmitted Helmints Pada Sayuran Di Pasar Tradisional Dan Di Pasar Modern Di Kota Medan Bagian Kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pencemaran Soil Transmitted Helmints Pada Sayuran Di Pasar Tradisional Dan Di Pasar Modern Di Kota Medan Bagian Kota"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kecacingan adalah masalah kesehatan yang masih banyak ditemukan. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi dunia terinfeksi Soil Transmitted Helminths (STH). Infeksi tersebar luas di daerah tropis dan subtropis, dengan jumlah terbesar terjadi di sub-Sahara Afrika, Amerika, Cina dan Asia Timur (WHO, 2013). Di Indonesia sendiri prevalensi kecacingan di beberapa kabupaten dan kota pada tahun 2012 menunjukkan angka diatas 20% dengan prevalensi tertinggi di salah satu kabupa ten mencapai 76,67% (Ditjen PP&PL Kemenkes RI, 2013).

Prevalensi infeksi cacing usus pada 10 propinsi tahun 2004, Sumatera Utara

menduduki peringkat ketiga (60,4 %) dalam hal penyakit cacingan (DepKes RI, 2004).Menurut Ritarwan (2006), di kota Medan ditemukan prevalensi Ascariasis

29,2%, Trichuariasis 6,3%.

Angka kontaminasi STH di pasar tradisional yaitu sebesar 85.0 %, dengan proporsi Strongyloides 35,0%, larva rhabditiform Strongyloides 30%, telur

Hookworm 15%, dan Toxocara 5%. Pada pasar modern angka kontaminasi STH

yaitu sebesar 90%, dengan proporsi Strongyloides 35%, telur Hookworm 20% dan telur Toxocara 5% (Karuppiah, 2010)

Bila dalam proses pengolahan dan pencucian sayuran tidak baik, telur cacing kemungkinan masih melekat pada sayuran dan tertelan saat sayuran dikonsumsi (CDC, 2013).

(2)

2

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana perbandingan sayuran yang terkontaminasi oleh Soil Transmitted helmints di pasar tradisional dan pasar modern Medan Kota?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui perbandingan pencemaran pada daun sayuran oleh cacing Soil Transmitted Helmints di pasar tradisional dan pasar modern Kota Medan pada tahun 2015.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi kontaminasi cacing Soil Transmitted Helmints yang mencemari di pasar tradisional dan pasar modern di Kota Medan.

2. Mengetahui proporsi kepadatan cacing Soil Transmitted Helmints.

3. Mengetahui perbedaan proporsi cacing di pasar tradisional dan pasar modern di Kota Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, menambah pengalaman dan pengetahuan dibidang parasitologi tentang temuan telur cacing Soil Transmitted Helmint pada daun sayuran, dapat mendiagnosis telur cacing Soil Transmitted Helmint

pada bahan pemeriksaan yaitu pada daun sayuran.

2. Bagi masyarakat, faham tentang bahaya memakan sayuran tanpa dibersihkan terlebih dahulu.

Referensi

Dokumen terkait

Five such heterogeneity indexes were developed based on the main land-use in the study area: Commercial Heterogeneity Index (CHI), Residential Heterogeneity Index (RHI),

KELOMPOK KERJA GURU (KKG) MADRASAH IBTIDAIYAH KECAMATAN GENUK KOTA

Figure 7 shows the heading of the UWB/IMU solution and the heading calculated from the UWB and GNSS positions6. Figure 8 shows the heading difference between the UWB/IMU and

Sahabat yang menemani Nabi Muhammad saw .hijrah ke kota Thaif adalah ….. Di kota Thaif Nabi Muhammad

The poses of both groups of vehicle cameras can be estimated especially when the vehicle is standing still during a test drive using the 3d points of the point clouds as

Menyembelih hewan ternak yang telah memenuhi syarat tertentu pada waktu yang telah ditetukan dengan niat ibadah guna mendekatkan diri kepada Allah

[r]

BKD menjabarkan indikator kinerja utama unit kerja ke dalam ukuran kinerja individu pegawai yang ada dalam sasaran kerja pegawai (SKP) (idem Tindak lanjut hasil