• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNIN. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNIN. docx"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING

TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA Hanifah

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri E-mail : hanifah231196@gmail.com

Abstract

Accelerated Learning merupakan suatu pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa sehingga siswa dapat belajar lebih cepat dan memudahkan guru dalam proses pembelajaran. Sehingga suasana belajar lebih menyenangkan dan tejadi interaksi yang aktif antara guru dengan siswa. Dalam pembelajaran Accelerated Learning siswa dapat dilibatkan secara aktif agar bisa mencapai kecepatan dalam menguasai pelajaran yang diajarkan oleh guru. kecepatan yang dimaksud oleh guru kepada siswa itu melalui: memberikan tugas di rumah dan memahami materi pelajaran yang akan dipelajari berikutnya, memberi kesempatan untuk bertanya, menjawab pertanyaan, dan menjelaskan setiap jawaban yang diberikan, dan adanya interaksi, diskusi dengan teman, sehingga tingkat kemampuan penalaran dan komunikasi siswa dapat ditingkatkan. Melakukan aktivitas belajar siswa pada dasarnya melalui empat tahap penting yaitu: Persiapan, Presentasi, Latihan dan Kinerja. Dalam proses pembelajar dimulai dari adanya minat untuk mempelajari siswa mengembangkan kemampuan dalam melakukan persiapan yang relevan menggunakan usaha untuk melakukan aktivitas belajar siswa. Adanya minat untuk mempelajari suatu pengetahuan dan keterampilan diikuti dengan tahap presentasi. Dalam tahap ini siswa dapat mengkomunikasikan ide-ide yang mulai berkenalan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diminati oleh siswa untuk dipelajari. Tahap selanjutnya adalah tahap latihan. Pada tahap ini siswa mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang dipelejari dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai sebelumnya. Tahap akhir dari proses pembelajar dengan tahap saat siswa memperlihatkan kinerja melalui aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi yang nyata.

Kata kuncinya: Pembelajaran, Penerapan, Aktivitas.

Abstract

(2)

giving assignments at home and understand the subject matter will be studied next, giving the opportunity to ask questions, answer questions, and explain each answer given, and their interaction, discussion with friends, so the level of reasoning ability and student communication can be improved. Learning activities of students basically through four important stages, namely: Preparation, Presentation, Training and Performance. In the process of learning begins from their interest in learning students develop skills in preparing the relevant use of an attempt to make student learning activities. Their interest in learning the knowledge and skills followed by the presentation stage. In this phase, students can communicate ideas start to get acquainted with the knowledge and skills that are in demand by students for learning. Stage next stage of the exercise. At this stage, students integrate knowledge and skills learning with the knowledge and skills that have been mastered earlier. The final stage of the process the learners with the current stage of the students show performance through the application of knowledge and skills that have been learned in a real situation.

The keywords: learning, application, activity.

A. PENDAHULUAN

(3)

sebuah terobsan baru dalam prose pembelajaran yang mementingkan hasil namun tidak menghilangkan gaya belajar yang menyenangkan. Accelerated learning juga bertujuan untuk membuat peserta didik merasa senang/gembira ketika melakukan kegiatan belajar. Yang artinya bukan untuk membuat kekacauan/keributan di dalam proses kegiatan belajar , tetapi kegembiraan yang dimaksud adalah membangkitkan keinginan/minat peserta didik, menciptakan keterlibatan yang utuh ketika proses belajar dimulai, serta memberikan suatu arti/makna bagi peserta didik dalam membahas materi pembelajaran. Metode accelerated learning merupakan suatu cara belajar yang dapat mendorong kemampuan belajar siswa, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memberikan kepuasan untuk peserta didik, serta menciptakan suasana yang menyenangkan, meningkatkan kecerdasan, meningkatkan kemampuan serta keberhasilan peserta didik. Dengan metode ini dapat menciptakan pembelajaran sebaik-baiknya dengan metode yang tidak membosankan, menyenangkan, dan merujuk kepada kecepatan dalam kegiatan belajar sehingga dapat mengubah cara dan kebiasaan mereka dalam belajar. Metode acclerated learning dapat diaplikasikan ke dalam berbagai gaya belajar dan metode ini berusaha menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan lebih mengutamakan hasilnya.

Kurve perkembangan yang dihasilkan dari suatu bangsa juga dapat ditentukan oleh unsur-unsur dari bagaimana kemajuan dan eksplorasi pendidikannya. Peran yang paling utama dalam pemeran dari pendidikan itu sendiri antara lain adalah sosok para pendidik, para peserta didik, sarana dan prasarana pendidikan maupun sekaligus kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam bidang pendidikan. Unsur-unsur dalam pendidikan yang sangat memiliki peranan penting dalam suatu proses perkembangan mutu pendidikan yaitu sosok pendidik. Yang merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan, yang dapat mewujudkan tujuan-tujuan nasional adalah para pendidik. Guru dalam konteks pendidikan adalah merupakan sebagai ujung tombak dalam meningkatkan kualitas dari pendidikan. Seorang pendidik memiliki peranan yang sangta penting dan vital serta strategis, dimana posisi seorang pendidik berada pada barisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, seperti halnya dengan melakukan penyempurnaan kurikulum, melakukan musyawarah mufakat kepada para pendidik khususnya guru mata pelajaran (MGMP), penataran kinerja guru, hingga proyek peningkatan kualifikasi guru.

B. PEMBAHASAN

(4)

meningkatkan suatu kemampuan peserta didik agar peserta didik lebih cepat untuk memahami apa yang di sampaikan oleh guru dan memudahkan guru dalam proses pembelajaran.1

Accelerated Learning merupakan proses pembelajaran agar peserta didik dapat belajar dengan aktif sehingga dapat menguasai pelajaran yang disampaikan oleh guru. Guru harus memberikan peserta didik tugas rumah untuk membaca dan memahami materi pelajaran yang akan di pelajari berikutnya, dan guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya, menjawab pertanyaan dan menjelaskan setiap jawaban yang mereka berikan. Setiap peserta didik harus melakukan interaksi, diskusi dan kerjasama dengan teman, sehingga kemampuan penalaran dan komunikasi peserta didik dapat ditingkatkan. dalam melakukan aktivitas belajar, peserta didik pada dasarnya melalui empat hal penting yaitu: Persiapan, Presentasi, Latihan dan Kinerja.

Dalam proses pembelajaran dimulai dengan adanya minat untuk mempelajari sesuatu dengan baik. Untuk mengembangkan kemampuannya agar peserta didik dapat melakukan persiapan yang sangat baik dalam melakukan aktivitas belajar peserta didik. Dengan adanya minat peserta didik dapat mempelajari suatu pengetahuan dan keterampilan dalam mengikuti tahap presentasi peserta didik dapat menggeluarkan ide-idenya yang sangat baik. Selanjutnya peserta didik harus mengikuti tahap latihan. Pada tahap latihan peserta didik harus mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilannya dengan mempelejari pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai sebelumnya oleh peserta didik dan selanjutnya peserta didik harus mengikuti tahap pembelajaran. Pada tahap ini peserta didik harus memperlihatkan kinerjanya melalui pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari oleh peserta didik dalam situasi yang nyata.2

Accelerated learning ini memiliki tujuan yakni memacu sepenuhnya kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik dalam meningkatkan keinginan belajar, kemudian menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan memberikan kepuasan bagi peserta didik, dan memberikan mereka kesempatan dalam mengembangkan kemampuannya, kecerdasannya, dan potensi yang ada pada diri mereka, dan mencapai keberhasilannya. Dengan demikian, berdasar pada penjelasan diatas, maka yang dimaksud dengan Accelerated Learning adalah ketika dalam kegiatan belajar mengajar lebih mementingkan praktek secara langsung kemudian mengaitkannya dengan bahan terhadap aktifitas sehari-hari dan lingkungan tempat tinggal digunakan sebagai metodenya. Apabila kegiatan itu dilakukan maka siswa tersebut akan lebih mudah dalam mereka memahami dan menyerap mata pelajaran yang sedang diajarkan.3

1 WULANDARI, “IMPLEMENTASI MODELACCERELATED LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR SISWA KELAS VIII MTs RAUDLATUT THALABAH WONOREJO NGADILUWIH,” 6.

2 Putra, “PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA,” 2016, 2–3.

(5)

Dalam strategi pembelajaran peserta didik dapat berkembangkan secara efektif, terarah dan terpadu, yang dapat dikelola secara seimbang dan serasih dengan memperhatikan pengembangan potensi peserta didik secara utuh dan optimal. Selain itu, untuk menghasilkan strategi pelayanan pendidikan secara alternatif perlu dikembangkan melalui proses pemberikan perhatian, perlakuan dan layanan pendidikan berdasarkan bakat, minat dan kemampuan peserta didik untuk menghasilkan peserta didik yang unggul.4

Demikian itu aktivitas peserta didik sangat diperlukan dalam proses pembelajaran yang baik antara peserta didik, guru maupun kelompok. Dengan kurangnya partisipasi peserta didik dalam menjawab pertanyaan, mengeluarkan pendapat, menyampaikan ide-ide serta gagasan menjadi salah satu permasalahan yang sangat sering terjadi dalam proses pembelajaran. Dalam peranan guru sebagai pendidik cenderung mendominasi serta mendeteksi proses pembelajaran menjadikan peserta didik pasif, tidak berani mengemukakan pendapatnya. Oleh karena itu kurangnya aktivitas peserta didik menjadikan suatu masalah yang berdampak pada peserta didik menjadi pasif dalam mengikuti pembelajaran sehingga prestasi belajar peserta didik menjadi rendah.5

Dalam proses pembelajaran metode yang di gunakan adalah metode ceramah dan pembelajaran langsung. Dengan demikian guru sering menggunakan metode ceramah sehingga peserta didik kurang menarik sehingga peserta didik pasif dalam proses pembelajaran dan bisa berdampak pada hasil belajar peserta didik yang kurang maksimal dalam proses pembelajaran. Guru harus memberikan metode yang lain seperti metode diskusi, tanya jawab dan lain sebagainya, supaya peserta didik tidak pasif dalam proses pembelajaran.6

Pendekatan Accelerated Learning mengunakan proses pembelajaran yang menghasilkan aktivitas peserta didik dalam belajar. Dalam aktivitas belajar peserta didik yang paling tinggi yaitu aktifitas mengeluarkan pendapat, memperhatikan dan mencatat. Accelerated Learning tergolong baik karena hasil yang diterapkan pada pembelajaran peserta didik dapat di peroleh dalam beberapa penelitian yaitu dengan penilaian kognitif produk, kognitif proses, afektif dan psikomotor. Dalam proses penelitian dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol selama dua minggu. Pada strategi pembelajaran langsung menggunakan kelas kontrol sedangkankelas eksperimen menggunakan pendekatan Accelerated Learning.

1. Pengertian Accelerated Learning Terhadap Aktifitas Siswa

Accelerated learning merupakan suatu pembelajaran yang tidak membosankan

4 Rachmita, Hariyadi, dan Asyiah, “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING

DENGAN MODALITAS OTAK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER),” 2013, 2.

5 suryaningtyas, “PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING BERBASIS POWER POINT BAGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 NGEMPLAK BOYOLALI,” 2014, 3.

6 Rachmita, Hariyadi, dan Asyiah, “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING

(6)

sehingga peserta didik bisa berpatisipasi dalam proses pembelajaran dan akan lebih tertarik dan tidak malu dalam mengeluarkan pendapat ataupun bertanya pada saat belajar. Accelerated learning berusaha menempatkan peserta didik dalam lingkungan yang positif secara sosial, emosional, dan fisik, serta dapat memberi mereka pengalaman belajar dengan menerjunkan dirinya secara langsung dan dalam aktivitas pembelajaran peserta didik harus aktif dalam proses pembelajarannya, sehingga suasana kelas tidak pasif.7

Accelerated Learning (AL) merupakan cara belajar secara alamiah yang diyakini dan mampu menghasilkan suatu ciri yang cenderung bersifat mengasuh, mementingkan aktivitas, emosional dan fisik serta lebih mengutamakan hasil belajar peserta didik. Pengetahuan yang masih terpatok oleh guru dengan apa yang dibaca dari bahan ajar yang berupa buku. Dengan adanya pembelajaran yang masih terpusat pada guru dan siswa hanya berpusat dengan apa yang mereka dengar. Model Accelerated Learning bertujuan pada proses pembelajaran yang berlangsung cepat, menyenangkan dan memuaskan dalam proses pembelajaran. Accelerated Learning merupakan filosofi pembelajaran yang mengupayakan manusia kembalinya proses pembelajaran, yang menjadikan pengalaman bagi peserta didik.8

Cara pembelajaran dengan Accelerated Learning ini pertama kali di populerkan oleh Georgi Lozanov seorang psikiater berasal dari negara bulgaria. Georgi Lozanov mengkombinasikan lagu/musik serta beberapa permainan anak-anak ketika proses belajar mengajar berlangsung. Dengan demikian hasil dari pembelajaran tersebut membuktikan bahwasannya anak-anak tersebut dapat belajar dengan perubahan yang signifikan, anak-anak tersebut menunjukkan kecepatan dalam belajar yang sangat memukau. Georgi Lozaov kemudian memberikan sebuah tanggapan bahwasannya hasil belajar peserta didik dapat dengan cepat meningkat dn mengalami kemajuan yang sangat cepat apabila dalam suasana pembelajaran terciptanya suasana yang nyaman dan tidak membosankan dalam berjalannya proses pembelajaran.

Menurut Colin Rose dan M.J.Nichol (2003: 16), metode accelerated learning merupakan suatu teknik dalam proses belajar yang alami sesuai dengan metode belajar peserta didik sehingga dlam melakukan pembelajaran terasa cepat dan tidak terlalu sulit. Metode accelerated learning ini merupakan suatu metode yang bisa ditukarkan dengan suggestology yang diartikan sebagai “dengan memberikan kemungkinan peserta didik dengan kecepatan yang sangat memukau namun tetap dengan menggunakan usaha yang normal lalu dibarengi dengan kegembiraan dan rasa senang” (Bobbi de Porter & Mike Hernacki, 2012: 14). Jan Kuyper-Erland (1998), dalam pernyataannya menegaskan bahwasannya metode accelerated learning ini tidak hanya bisa digunakan untuk mencapai prestasi akademik saja, namun juga akan dipertahankan ketika berada di dalam dunia 7 suryaningtyas, “PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING BERBASIS POWER POINT BAGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 NGEMPLAK BOYOLALI,” 2014, 3.

(7)

kerja. Dengan demikian berdasar kepada beberapa penjelasan yang dijelaskan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa metode accelerated learning ini merupakan suatu cara yang memungkinkan para peserta didik untuk menciptakan keaktifan dalam belajar dengan cepat dan lebih efektif dengan menggunakan cara belajar yang mereka kehendaki dan dibarengi dengan susana belajar yang menyenangkan dan menimbulkan rasa kegembiraan sehingga hasil yang akan dicapai semakin meningkat dan sebagai seorang pendidik adalah sebuah tantangan tersendiri dalam membuat keadaan kelas menjadi tidak membosankan dan siswa cenderung akan malas menerima pelajaran dan akan sulit memahami isi dari materi yang diajarkan. Sehingga amat sangat penting jika seorang pendidik dapat menerapkan metode ini karena manfaat yang didapatkan juga akan memuaskan, bukan hanya memuaskan bagi pendidik juga memuaskan bagi siswa dan orang tua.9

Pada intinya Accelerated Learning adalah sebuah pembelajaran yang menyenangkan dan komunikatif. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator untuk peserta didik,yang di paksakan harus aktif dalam proses pembelajaran adalah peserta didik itu sendiri. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh guru dilapangan, guru harus melakukan wawancara kepada peserta didik secara langsung karena sebagian besar peserta didik tidak suka dalam proses pembelajaran yang sangat membosankan apabila hanya berpusat kepada guru. Peserta didik hanya ingin dalam tahap pembelajarannya, mereka diikut sertakan dalam proses pembelajaran yang diberikan kepada guru.10

2. Penerapan dalam pendekatan Accelerated Learning dengan Modalitas Otak terhadap kegiatan belajar peserta didik.

Kegiatan para peserta didik pada kelas kontrol dengan menggunakan sebuah pendekatan Accelerated Learning dengan modalitas otak memberikan pengaruh yang cukup baik. Dengan demikian hal ini dikarenakan pada pendekatan accelerated learning ini berdasar pada kegiatan pembelajaran alamiah, karena peserta didik telah ditempatkan pada titik central aktifitas belajar mengajar. Dengan menggunakan metode accelerated learning dapat menumbuhkan dan memacu kemampuan dan potensi belajar bagi peserta didik dan menjadikan kegiatanbelajar mengajar menjadi menyenangkan dan hasil lebih memuaskan. Kemudian peserta didik dalam menerapkan strategi ini peserta didik tidak hanya sekedar mendengar dan memperhatikan saja terhadap apa yang dijelaskan oleh pendidik tetapi para peserta didik dituntut untuk berpikir menurut gaya belajarnya masing-masing (visual, auditori atau kinestetik) da didominasi otaknya (otak kiri ataupun otak kanan) atau bisa juga yang disebut dengan modalitas otak.11

9 Purwoko, “PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK ANTARA METODE ACCELERATED LEARNING DENGAN METODE TEACHER CENTER LEARNING PADA KONSEP RESULTANTE GAYA DI SMK N 1 MAGELANG,” 2015, 33–34.

10 Purwoko, “PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK ANTARA METODE ACCELERATED LEARNING DENGAN METODE TEACHER CENTER LEARNING PADA KONSEP RESULTANTE GAYA DI SMK N 1 MAGELANG,” 2015, 2–3.

11 Rachmita, Hariyadi, dan Asyiah, “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING

(8)

3. Prinsip-prinsip Accelerated LearningTerhadap Aktifitas Siswa

Menurut Kusaeri (2013), prinsip-prinsip Accelerated Learning adalah sebagai berikut : (1) Belajar adalah suatu kegiatan yang melibatkan seluruh fikiran dan tubuh dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang tidak hanya menggunakan “otak”, tetapi juga melibatkan seluruh tubuh/pikiran dengan segala emosi, indra, dan sarafnya. (2) Belajar adalah suatu proses yang berkreasi bukan mengkonsumsi. Dalam suatu pengetahuan yang diserap oleh peserta didik,pembelajaran terjadi ketika seorang peserta didik menyatukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru kedalam struktur peserta didik itu sendiri yang telah ada. Dalam menciptakan makna baru, jaringan saraf baru, dan pola interaksi elektrokimia baru di dalam sistem otak dan tubuh secara menyeluruh disebut dengan belajar secara harfiah. (4) Dalam suatu kerja sama guru harus membantu peserta didik dalamproses pembelajaran. Sehingga semua usaha pembelajaran yang baik mempunyai landasan sosial. Peserta didik bisa belajar lebih baik lagi dengaan berinteraksi dengan kawan-kawannya. Persaingan peserta didik memperlambat pembelajaran. Kerja sama di antara peserta didik mempercepatnya sesuatu dalam membuat kelompok belajar yang selalu lebih baik hasilnya dari pada belajar sendiri-sendiri. (5) Dalam proses pembelajaran berlangsung banyak tingkatan secara Simultan. Peserta didik belajar tidak hanya mengetahui satu hal kecil pada satu waktu secara linear, melainkan mengetahui banyak hal sekaligus. Dalam proses pembelajaran yang sangat baik dapat melibatkan banyak orang dengan tingkatan secara simultan (sadar dan bawah-sadar, mental dan fisik) dan bisa memanfaatkan seluruh saraf reseptor, indra, jalan dalam sistem total otak atau tubuh seseorang. Bagaimanapun otak bukanlah prosesor berurutan, melainkan prosesor paralel, dan otak akan berkembang sangat cepat sehingga peserta didik ditantang untuk melakukan banyak hal sekaligus. (6) Belajar adalah suatu proses dimana kita harus mengerjakan Pekerjaan Itu Sendiri (dengan Umpan Balik). Tahap pembelajar yang baik adalah dalam bentuk konteks. Hal yang dipelajari secara terpisah akan sulit diingat dan mudah menguap apabia kita tidak rajin mempelajarinya. Kita belajar mencari kebutuhan konsumen dengan memperhatikan kebutuhannya. Pengalaman yang nyata dan konkret membuat kita dapat menjadi guru yang jauh lebih baik daripada sesuatu yang hipotetis. (7) Yang dinamakan Otak-Citra adalah Menyerap Informasi secara Langsung dan Otomatis.. Sistem saraf manu lebih merupakan prosesor citra darpada prosesor kata. Gambar yang konkret akan jauh lebih mudah ditangkap dan disimpan darpada abstraksi verbal. Pada strategi Accelerated Learning memunculkan motivasi-motivasi prestasi kepada peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil belajar

(9)

merupakan perubahan tingkah laku peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar yang menekankan kemampuan peserta didik dalam bentuk kognitif, afektif dan psikomotor.12

Belajar merupakan suatu kegiatan yang kompleks yang biasa terjadi kepada semua orang yang berlangsung sampai seumur hidup, yakni sejak dia masih bayi hingga sampai ia ke liang lahat. Salah satu tanda-tanda bahwasannya jika seseorang telah melakukan kegiatan pembelajaran suatu hal yakni adanya perubahan perilaku/sikap dalam dirinya. Perubahan sikap/tingkah laku yang terjadi tersebut menyangkut baik segala perubahan yang bersifat wawasan/pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun hal-hal yang menyangkut nilai-nilai dan perilaku peserta didik (afektif).13

Dalam strategi accelerated learning memunculkan suatu hasil belajar. Dan hasil belajar yang dimaksudkan adalah perubahan tingkah laku/sikap yang didapat dari aktifitas belajar mengajar (Sudjana, 2005). Yang dimaksud dengan hasil belajar yaitu kemampuan aktual yang kemudian dapat diukur, dengan mencakup tiga hal yakni ilmu pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor), berupa nilai-nilai yang telah dicapai peserta didik sebagai suatu hasil dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di lembaga pendidikan.14 Yang dimaksud dengan

hasil belajar adalah suatu yang akan dicapai atau didapatkan peserta didik setelah mengikuti aktifitas belajar mengajar yang berdasarkan kepada kriteria di dalam mengukur suatu pencapaian tujuan dari pembelajaran yang dimaksud. Dan yang dimaksud dengan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak dalam mengajar. Apabila dilihat dari segi pendidik, tindak mengajar diakhiri dengan kegiatan evaluasi (penilaian) hasil dari belajar mengajar. Dan jika dilihat dari segi peserta didik, hasil belajar adalah merupakan berakhirnya pengalaman dari puncak hasil dari kegiatan pembelajaran.15

4. Kelebihan dan Kelemahan Accelerated LearningTerhadap Aktifitas Siswa

Menurut Butar (2011), Accelerated Learning memiliki kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut : Adapun kelebihan Accelerated Learning yaitu sebagai berikut: (1) Peserta didik bisa menciptakan suasana belajar yang tidak menjenuhkan dan dalam proses pembelajarannya sangat menyenangkan. (2) Dalam belajar bukan hanya menggunakan otak saja, melainkan seluruh pikiran peserta didik di gunakan dalam belajar. (3) Dalam belajar dapat menumbuhkan rasa sosialisasi yang

12 suryaningtyas, “PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING BERBASIS POWER POINT BAGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 NGEMPLAK BOYOLALI,” 3.

13 Masneli, “PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PETA KONSEP (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS VII A SEMESTER GENAP SMP N 1 GISTING TP 2010/2011,” 313.

14 Suardipa, Lasmawan, dan Suarni, “Pengaruh Model Pembelajaran Accelerated Learning Berbasis Peta Konsep Terhadap Motivasi Berprestasi dan Hasil Belajar IPS,” 3.

(10)

tinggi diantara peserta didik dan pendidik. (4) peserta didik menjadi lebih aktif dalam belajar. Jadi dengan kelebihannya, Accelerated Learning juga memiliki kekurangan yaitu waktu belajar yang digunakan terkadang tidak makasimal dan biaya yang digunakan lebih banyak terbuang.

5. Tujuan Accelerated Learning Terhadap Aktifitas Siswa

Strategi accelerated learning adalah salah satu proes strategi pembelajaran yang tidak membosankan sehingga peserta didik akan lebih tertarik dan tidak malu/ takut untuk berpartisiapasi dalam proses pembelajaran. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) Sesuatu aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran dapat menggunakan pendekatan Accelerated Learning dengan siswa sehingga peserta didik bisa lebih cepat dalam melakukan aktivitasnya. (2) Peserta didik dapat mengkaji suatu perbedaan yang akan dihasilkan dalam belajar dengan menggunakan Accelerated Learning dengan strategi konvensional peserta didik.16

Dalam sebuah model pembelajaran accelerated learning ini juga menanamkan perilaku/sikap kepada peserta didik bahwasannya kegiatan belajar itu tidak sesusah yang selama ini dibayangkan dan ditakuti oleh peserta didik bahwa belajar itu bisa juga menjadi kegiatan yang menyenangkan dan mengasyikan. Model pembelajaran yang dilakukan ini merupakan suatu kerangka kerja suatu kegiatan pembelajaran yang sudahsempurna, tipe-tipe pembelajaran yang paling tinggi tingkatannya dan yang paling kompleks dibandingkan dengn metode pembelajaran yang lainnya. Accelerated learning adlah suatu pendekatan pembelajaran yang paling maju yang dapat digunakan dan diterapkan pada masa sekarang dan masa yang akan datang, dan metode pembelajaran ini memiliki banyak manfaat. Accelerated learning didasarkan kepada penelitian yang mutakhir mengenai otak dan belajar mengajar. Dan disini juga dapat menggunakan berbagai metode dan media. Karena sifatnya tersebut terbuka dan luwes. Seorang peserta didik diajak terlibat semuanya dalam kegiatan ini. Accelerated learning ini cocok dengan semua gaya belajar dan memberi energi tersendiri serta membuat proses kegiatan belajar mengajar menjadi manusiawi kembali. Accelerated learning ini sangat berusaha untuk membuat belajar mengajar menyenangkan dan benar-benar sangat mementingkan hasilnya. Dan kemudian dengan demikian rancangan kerja pembelajaran accelerated learning didasarkan pada hal-hal yang secara alaminya kita telah nikmati, maka dengan ini rancangan ini secara alami telah berhasil.17

Dalam penerapan pendekatan Accelerated Learning terhadap Aktivitas Belajar Siswa, pendekatan menggunakan langkah-langkah yaitu: (1) peserta didik mampu memotivasi fikirannya sendiri. (2) peserta didik mampu memperoleh informasi yang sangat banyak. (3) peserta didik 16 Rachmita, Hariyadi, dan Asyiah, “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING

DENGAN MODALITAS OTAK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER),” 2013, 3.

(11)

mampu menyelidi makna. (4) peserta didik dapat memicu ingatannya. (5) peserta didik harus menyampaikan apa yang telah peserta didik ketahui. (6) peserta didik dapat merefleksi pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru.

Pada intinya Accelerated Learning menggunakan suasana pembelajaran untuk menjadi suasana yang menyenangkan dan komunikatif. Sebagai seorang pendidik hanyalah sebagai fasilitator sehingga siswa dapat bertindak dengan aktif dan terarah. Dengan adanya hasil penelitian yang dilakukan dilapangan dengan menggunakan wawancara kepada peserta didik secara langsung, sehingga sebagian besar peserta didik jenuh dalam proses pembelajaran yang berpusat kepada gurunya saja. Peserta didik menginginkan agar ikut diajak aktif oleh guru. Dengan adanya sebagian peserta didik yang hanya mendengarkan guru mereka akan sulit dalam menyerap materi yang disampaikan oleh guru.18

Dan accelerated learning menjelaskan suatu rangkaian upaya dan pendekatan praktis dalam segala upaya untuk meningkatkan suatu hasil dari proses kegiatan belajar mengajar. Usaha peningkatan ini akan dicapai dengan menggunakan ilmu pengetahuan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan seperti halnya ilmu pengetahuan yang menjelaskan tentang cara kerja otak, bagaimana metode kerja otak, dapat memotivasi diri, konsep diri, memiliki kepribadian,

emosi, memiliki perasaan, pemikiran, metagoknisi, gaya belajar, multiple intelegence atau kecerdasan yang jamak, teknik-teknik pikiran, teknik-teknik bagaimana membaca, teknik bagaimana mencatat, dan belajar pembelajaran yang lainnya.Metode accelerated learning ini adalah metode belajar cepat. Di luar negeri metode ini dikenal dengan beragam nama, seperti, quantum learning, quantum teaching, super learning, efficient and effective learning.19

Dalam peningkatan pembelajaran dan memahami materi pembelajaran,dapat mengubah metode pembelajaran yang tradisional yang memiliki ciri-ciri yang bertolak belakang dari pengertian dimasa lampau (Dave Meier, 2000).20

Russel (2011: 8) mengatakan bahwa dengan Accelerated Learning banyak pelajaran dan kepuasan belajar yang diperoleh dalam proses pembelajaran, baik guru maupun peserta didik. Accelerated Learning merupakan suatu strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar peserta didik sehingga peserta didik dapat belajar dengan cepat dan memudahkan guru dalam proses pembelajaran. Guru harus membuat suasana belajar lebih menyenagkan sehingga peserta didik aktif dalam proses pembelajaran, sehingga di dalam kelas tidak pasif. Accelerated Learning berbeda dengan program akselerasi. Peserta didik dapat belajar dengan waktu yan relatif lebih cepat dari pada biasanya hal itu merupakan program dari akselerasi. 18 Purwoko, “PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK ANTARA METODE ACCELERATED LEARNING DENGAN METODE TEACHER CENTER LEARNING PADA KONSEP RESULTANTE GAYA DI SMK N 1 MAGELANG,” 2015, 2–3.

19 Triastuti, “Efektifitas Strategi Genius Learning dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Siswa (PTK Kelas VII SMP Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010),” 4.

(12)

Dengan hal itu diciptakan suasana belajar yang harus diterapkan dalam proses pembelajaran dengan tuntas dimana peserta didik yang sangat luar biasa mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan cepat dan baik sehingga mendapatkan nilai yang amat baik. Peserta didik yang sudah di anggab certas tidak di haruskan memakai strategi pembelajaran Accelerated Learning. Meskipun dalam program Akselerasi dan Accelerated Learning sama-sama bertujuan untuk mempercepat proses pembelajaran, namun pada prosesnya sama sekali berbeda. Accelerated Learning menekankan bahwa penggalian dalam ranah potensi pada diri peserta didik harus menggunakan gaya belajar yang sesuai dengan diri peserta didik itu sendiri siswa, dengan menyesuaikan itu dapat meminimalisir kegagalan penerimaan materi bagi siswa. Strategi Accelerated Learning dalam pendidikan banyak di lakukan kepada praktisi-praktisi yang diterapkan pada mata pelajaran yang berbeda-21

Dalam pembelajaran Accelerated Learning peserta didik melibatkan percepatan dalam mengenal mengenal suatu konsep pembelajaran. Meier (2002) berpendapat bahwa dalam melakukan aktivitas belajar, peserta didik pada umumnya melalui empat tahap penting yaitu: Persiapan, Presentasi, Latihan, Kinerja. Untuk mempelajari suatu minat dalam proses pembelajaran peserta didik harus mengembangkan kemampuan bernalarnya dalam melakukan persiapan yang relevan untuk melakukan aktivitas belajar. Sehingga adanya minat untuk mempelajari suatu pengetahuan atau keterampilan yang diikuti dengan tahap berpresentasi.22

Pada penerapannya, kegiatan psikomotorik dapat dilakukan dengan kegiatan praktikum. Dalam kegiatan praktikum tersebut harus disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran. Sehingga peserta didik dapat mengelola pembelajaran secara langsung dan mencocokkannya dengan pengalaman yang nyata. Peserta didik yang modalitas kinestik lebih tinggi dalam aspek psikomotorik lebih mudah belajar dengan aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik dapat belajar dengan baik apabila mereka terlibat dalam pertanggung jawaban belajarnya melalui proses pembelajaran yang aktif. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan umpan balik, evaluasi,secara terus menus sehingga peserta didik tidak pasif dalam belajar. Dengan adanya ranah afektif merupakan ranah yang sanagat berkaitan dengan sikap dan nilai peserta didik. Ranah afektif meliputi beberapa perilaku yaitu perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai. Peserta didik harus mempunyai sifat jujur, peduli ,tanggung jawab dan teliti pada saat proses pembelajaran berlangsug. Peserta didik harus bertanggung jawab dalam lingkungan yang baik, sehingga dalam kegiatan belajar mengajar. Seorang pendidik dapat memberikan sugesti/masukan-masukan yang positif sehingga dapat memanfaatkan materi pembelajaran yang luas dengan nilai-nilai yang dapat

21 WULANDARI, “IMPLEMENTASI MODELACCERELATED LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR SISWA KELAS VIII MTs

RAUDLATUT THALABAH WONOREJO NGADILUWIH,” 6–7.

(13)

diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru berusaha untuk membuat suasan kelas menjadi menyenangkan dengan membuat penyajian-penyajian materi yang baik dan menarik sehingga siswa akan senang tiap kali belajar. Dalam mengerjakan tugas peserta didik harus bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas kelompok ataupun tugas individu, sehingga terciptanya kondisi yang saling melengkapi dan saling mengisi dalam lingkungan yang positif.

Selain itu peserta didik dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok modalitasnya. Bahwasannya belajar dapat lebih baik dalam lingkungan fisik, emosi, sosial yang positif disebut dengan lingkungan yang tenang dan menggugah semangat peserta didik. Dengan adanya rasa keutuhan, keamanan, minat, dan kegembiraan sangat penting untuk mengoptimalkan pembelajarannya sendiri. Dengan adanya pendekatan Accelerated Learning pengajaran dapat melibatkan emosi, tubuh, dan indra. Hal tersebut tidak diperolehkan peserta didik untuk masuk dalam kelas kontrol. Hasil belajar yang kognitif dalam penelitian dan analisa data dengan menggunakan uji atau menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan. Menggunakan pendekatan Accelerated Learning dengan kelas yang menggunakan pembelajaran secara langsung.

Peserta didik harus lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga membuat hasil belajar peserta didik maksimal. Namun demikian, keberhasilan peserta didik tidak terlepas dengan kendala yang mereka hadapi, sehingga dapat membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pembelajaran. Penerapan Accelerated Learning mempunyai waktu lebih lama untuk memfokuskan peserta didik dan memberi waktu kepada peserta didik untuk memunculkan ide-ide dan gagasan yang baik. Hal ini dapat diproses dalam pembelajaran Accelerated Learning peserta didik yang diberikan kebebasan untuk memilih cara belajar dan gaya belajarnya masing-masing. Sehingga semua faktor yang ada dalam strategi pembelajaran Accelerated Learning dapat dikelola dengan baik maka tujuan pembelajaran secara maksimal bisa tercapai dengan baik.23

Accelerated Learning menekankan kepada peserta didik untuk mengali pontesi pada diri peserta didik itu sendiri dan membiarkan peserta didik belajar dengan gaya belajar mereka sendiri agar timbul rasa nyaman dan kebebasan dalam mengeksplor dirinya sendiri sehingga potensi dalam dirinya akan keluar dengan sendirinya tanpa ada paksaa.24 Accelerated Learning mampu

menciptakan lingkungan belajar yang positif, tidak membosankan, memberikan peluang yang besar bagi peserta didik dalam berkreasi dan menuangkan segala ide-ide kreatif dan menyenangkan bagi peserta didik. Dalam proses pembelajaran peserta didik mengakomodasikan gaya belajarnya. Untuk meningkatkan kemampuan belajar peserta didik, sehingga peserta didik dapat belajar dengan 23 Rachmita, Hariyadi, dan Asyiah, “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING

DENGAN MODALITAS OTAK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER),” 2013, 9–11.

24 WULANDARI, “IMPLEMENTASI MODELACCERELATED LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR SISWA KELAS VIII MTs

(14)

cepat. Dalam suasana belajar mengajar lebih menyenangkan bila tercipta dan terjadinya interaksi dengan aktif antara guru dengan peserta didik sehingga dalam proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif.25

Dalam accelerated learning menimbulkan gaya belajar yang juga mementingkan kecepatan didalam belajar. Yang dimaksud dengan belajar merupakan suatu kegiatan setiap orang. Ilmu pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, kegemaran/kesukaan dan perilaku yang ditimbulkan dari seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan karena adanya aktifitas belajar. Seperti kita ketahui bahwa istilah belajar bukan istilah yang asing di dalam dunia pendidikan. Begitu memasyarakat nya istilah ini sehingga ada sebagaian beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang belajar. Sardiman (2001:20) mengatakan bahwasannya belajar senantiasa merupakan proses dimana perubahan tingkah laku/sikap atau penampilan, dengan menggunakan berbagai macam serangkaian aktifitas misalnya dengan membaca buku, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Selanjutnya Slameto (2003:2) mengemukakan pendapatnya bahwasannya belajar merupakan suatu proses yang dilakukan oleh setiap individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku/sikap, memperoleh ilmu pengetahuan, wawasan yang luas, keterampilan dan kegemaran sebagai hasil dari perolehan pengalaman individu itu sendiri dalam melakukan sebuah interaksinya dengan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.26

C. SIMPULAN

(15)

yang semakin canggih, semakin hari semakin berkembang dan semakin cepat perubahan yang terjadi terutama dalam bidang pendidikan, dan zaman yang semakin canggih ini memerlukan orang-orang dan penerus bangsa yang ahli dalam bidangnya supaya tetap dapat bertahan hidup. Model accelerated learning ini juga merupakan suatu model pembelajaran yang digunakan guna memfasilitasi bagi peserta didik di dalam pengembangan potensi dan kemampuan di dalam diri individu sehingga terakselerasinya dalam belajar dan dapat dengan baik memahami dan mencerna materi pelajaran yang disampaikan.

REFERENSI

Astuti, MG Dwiji, dan others. “MODEL ACCELERATED LEARNING MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP IPA MATERI ALAT INDRA.” Jurnal Didaktika Dwija Indria

(SOLO) 2, no. 3 (2012).

http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/view/358.

Cahyani, Made, Nyoman Dantes, dan Putu Nanci Riastini. “Penerapan Model Pembelajaran Accelerated Learning dalam Pola Lesson Study untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas III Semester I di SDN 3 Sambangan Kecamatan Sukasada Tahun Ajaran 2014/2015.” MIMBAR PGSD 2, no. 1 (2015). http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/4539.

Faizal, Idral. “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING TIPE MESSAGE (MINDSET, ENTRANCE, SWITCH-OWNERSHIP, STORE, ACT, GO-AGAIN, ENGAGE) PADA MURID KELAS V MIN 1 PEKANBARU.” Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2013. http://repository.uin-suska.ac.id/29/.

fajar, desy. “PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING INCLUDED BY DISCOVERY (ALID) PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA NEGERI 7 SURAKARTA,” 2014.

Masneli, Masneli. “PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PETA KONSEP (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS VII A SEMESTER GENAP SMP N 1 GISTING TP 2010/2011.” JURNAL

TAPIS 14, no. 2 (2014).

http://www.stainmetro.ac.id/e-journal/index.php/TAPIS/article/view/336.

Miru, Alimuddin S. “Hubungan antara Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Instalasi Listrik Siswa SMK Negeri 3 Makassar.” Jurnal Medtek 1, no. 1 (2009): 3.

(16)

LEARNING PADA KONSEP RESULTANTE GAYA DI SMK N 1 MAGELANG.” Universitas Negeri Yogyakarta, 2015. http://eprints.uny.ac.id/13169/.

———. “PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK ANTARA METODE ACCELERATED LEARNING DENGAN METODE TEACHER CENTER LEARNING PADA KONSEP RESULTANTE GAYA DI SMK N 1 MAGELANG.” Universitas Negeri Yogyakarta, 2015. http://eprints.uny.ac.id/13169/.

———. “PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK ANTARA METODE ACCELERATED LEARNING DENGAN METODE TEACHER CENTER LEARNING PADA KONSEP RESULTANTE GAYA DI SMK N 1 MAGELANG.” Universitas Negeri Yogyakarta, 2015. http://eprints.uny.ac.id/13169/.

Putra, Jaya Dwi. “PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA.” DIMENSI 3, no. 3 (2016).

http://journal.unrika.ac.id/index.php/jurnaldms/article/view/92.

———. “PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA.” DIMENSI 3, no. 3 (2016).

http://journal.unrika.ac.id/index.php/jurnaldms/article/view/92.

Rachmita, R., Slamet Hariyadi, dan Iis Nur Asyiah. “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN MODALITAS OTAK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER).” Pancaran Pendidikan 2, no. 4 (2013): 129–141.

———. “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN MODALITAS OTAK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER).” Pancaran Pendidikan 2, no. 4 (2013): 129–141.

———. “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN MODALITAS OTAK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER).” Pancaran Pendidikan 2, no. 4 (2013): 129–141.

———. “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN MODALITAS OTAK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER).” Pancaran Pendidikan 2, no. 4 (2013): 129–141.

———. “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN MODALITAS OTAK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER).” Pancaran Pendidikan 2, no. 4 (2013): 129–141.

(17)

suryaningtyas, apriani. “PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING BERBASIS POWER POINT BAGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 NGEMPLAK BOYOLALI,” 2014.

———. “PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING BERBASIS POWER POINT BAGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 NGEMPLAK BOYOLALI,” 2014. ———. “PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI

STRATEGI PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING BERBASIS POWER POINT BAGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 NGEMPLAK BOYOLALI,” 2014. Triastuti, Apriliana. “Efektifitas Strategi Genius Learning dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan

Belajar Matematika Siswa (PTK Kelas VII SMP Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010).” Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010. http://eprints.ums.ac.id/7251/. wisnu syahputra, edy. “PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN UNIFIED

MODELLING LANGUAGE (UML) MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED LEARNING,” 2013.

WULANDARI, REZZIANA DEWI. “IMPLEMENTASI MODELACCERELATED LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR SISWA KELAS VIII MTs RAUDLATUT THALABAH WONOREJO

NGADILUWIH.” Diakses 30 September 2016.

http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0172.pdf.

———. “IMPLEMENTASI MODELACCERELATED LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR SISWA KELAS VIII MTs RAUDLATUT THALABAH WONOREJO NGADILUWIH.”

Diakses 30 September 2016.

http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0172.pdf.

———. “IMPLEMENTASI MODELACCERELATED LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR SISWA KELAS VIII MTs RAUDLATUT THALABAH WONOREJO NGADILUWIH.”

Diakses 1 Oktober 2016.

http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0172.pdf.

Referensi

Dokumen terkait

Demi kelancaran pelaksanaan investasi Daerah berdasarkan ketentuan Pasal 71 ayat (7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Susahnya saluran pendistribusian yang memerlukan biaya besar serta lokasi yang berada di tempat yang memiliki sarana yang terbatas membuat usaha ini kurang dalam memahami

Dengan dibangunnya aplikasi ini, maka pelanggan dengan mudah mendapatkan informasi tentang Rumah Makan Pagi Sore Sipin Jambi dan dapat melakukan pemesanan makanan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dan analisa statistik dapat disimpulkan sesuai dengan hipotesa yaitu ada pengaruh pemberian Myofascial Release terhadap

3 CONTENT OF ORNAMENTAL HORTIKULTURA ORNAMENTAL HORTICULTURE FLORICULTURE CUT-FLOWER ORCHID FLORISTRY ARBORICULTURE SHRUBS / VASE WOODY PLANTS LANDSCAPE HORTICULTURE DESIGN /

Strategi Promosi Banyuwangi Sebagai Destinasi Wisata (Studi Kasus Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata).. Strategi Pengelolaan Pariwisata Dalam Rangka

1) memberikan masukan bagi pemerintah setempat mengenai strategi pengelolaan cendana yang tepat bagi Desa Asumanu sehingga dapat.. berkelanjutan dan bermanfaat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) gugus fungsi dan spektrum serapan ekstrak etanol bunga tembelekan, (2) jenis eluen yang baik digunakan untuk