• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Kadar Klorin (Cl2) Pada Beras Yang Dijual Di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan dengan Metode Titrasi Iodometri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan Kadar Klorin (Cl2) Pada Beras Yang Dijual Di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan dengan Metode Titrasi Iodometri"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan yang baik merupakan keinginan dari tiap manusia. Oleh karena itu, usaha-usaha untuk meningkatkan kesehatan harus terus diupayakan dengan berbagai cara. Kemajuan teknologi sistem informasi juga membantu masyarakat untuk menyadari perlunya mengkonsumsi makanan yang menyehatkan. Makanan atau pangan yang menyehatkan tidak boleh mengandung bahan-bahan atau cemaran yang dapat membahayakan kesehatan,termasuk Bahan Tambahan Pangan (BTP) berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit atau toksik, sebaliknya pangan harus mengandung bahan-bahan yang mendukung kesehatan (Laksmi, 2001).

Indonesia menjadikan beras sebagai salah satu makanan pokok, karena beras salah satu bahan makanan yang mudah diolah, mudah disajikan, enak,dan mengandung berbagai zat gizi sebagai sumber energi yang berpengaruh besar terhadap aktivitas tubuh atau kesehatan (Ahmad, 1990).

Perkembangan teknologi pengolahan pangan sekarang ini sangat berkembang pesat. Seiring dengan berkembangnya makanan banyak menimbulkan efek negatif bagi manusia. Teknologi pengolahan pangan biasanya dianggap mempunyai nilai sosial yang tinggi, sehingga banyak disukai oleh para

(2)

2

konsumen. Penambahan Bahan Tambahan Makanan (BTM) ke dalam makanan semakin beragam tanpa memperhatikan apakah bahan tambahan pangan yang ditambahkan dilarang atau berbahaya. Dapat dibuktikan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, banyak makanan dan minuman di Indonesia tidak murni lagi atau mengandung bahan berbahaya. Salah satu penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang dilarang adalah Klorin (Cl) digunakan sebagai pemutih beras, yang

dimaksudkan agar beras memiliki kualitas super dengan harga yang tinggi. Klorin adalah bahan kimia yang biasanya digunakan sebagai desinfektan, pemutih kertas dan proses tekstil. Efek klorin dalam jangka pendek menyebabkan penyakit maag dan dalam jangka panjang mengakibatkan penyakit kanker hati dan ginjal (Adiwisastra, 1989).

Klorin sebagai desinfektan dan pemutih merupakan bahan yang dilarang penggunaanya dalam makanan. Larangan ini dapat dilihat dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.772/Menkes/Per/XI/88 dimana klorin tidak tercatat sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) dalam kelompok pemutih atau pematang tepung dan menurut Peraturan Menteri Pertanian No.32/Permentan/OT.110/3/2007, klorin tercatat sebagai bahan kimia berbahaya pada proses penggilingan padi, huller dan penyosoh beras. Berdasarkan hal

tersebut diatas peneliti tertarik untuk menentukan berapa kadar klorin yang terdapat pada beras yang dijual di pasar tradisional simpang limun Medan.

(3)

3 1.2. Perumusan Masalah

1. Apakah ada beras yang dijual di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan mengandung klorin?

2. Berapakah kadar klorin yang terkandung pada beras yang dijual di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan?

1.3.Tujuan Penelitian

1. Untuk menentukan apakah beras yang dijual di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan mengandung klorin

2. Untuk menentukan kadar klorin yang terkandung pada beras yang dijual di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan dengan metode Iodometri.

1.4. Manfaat Penelitian

Dapat memberikan informasi tentang kondisi beras yang dijual di pasar tradisional simpang limun Medan menggandung klorin atau tidak. Seperti kita ketahui klorin dapat menimbulkan kanker darah, merusak sistem pernafasan , mengganggu kesehatan mata dan kulit, serta dapat menyebabkan kematian apabila penggunaan klorin sangat tinggi.

(4)

4 1.5. Metodologi Penelitian

Beras sebagai sampel dianalisis secara kualitatif untuk mengetahui apakah didalamnya terkandung klorin sebagai pemutih , dengan menambahkan larutan KI 10%, HCI 25%, dan indikator amilum terjadi perubahan warna dari putih menjadi biru keunguan menunjukan adanya klorin. Kemudian sampel dianalisa secara kuantitatif untuk mengetahui berapa kadar klorin, dengan menambahkan larutan KI 10%, HCI 25%, indikator amilum, dan dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,01 N Sampai warna biru keunguan tepat hilang.

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini, proses klasifikasi hutan mangrove dilakukan dengan menggunakan metode klasifikasi yang menghasilkan nilai akurasi terbesar pada proses analisis

Dari latar belakang tersebut akan dilakukan penelitian untuk mengetahui angka proyeksi biaya akhir proyek dan waktu untuk menyelesaikan suatu proyek dengan Analisis Konsep Nilai

Indonesia dalam hal ini pemerintah untuk berusaha mewujudkan pembangunan Untuk mewujudkan tujuan negara tersebut, pemerintah telah berupaya.. melakukan pembangunan pada seluruh

Penelitian yang dilakukan terhadap hewan percobaan dengan keratitis herpes , dilakukan transplantasi membran amnion (AMT), didapatkan hasil bahwa AMT dapat mereduksi limfosit T

Berdasarkan analisis data didapatkan hasil R Square = -0,032 yang berarti bahwa variabel kecerdasan emosi memberikan sumbangsih terhadap perilaku agresif hanya sebesar 3,2%

Penelitian dalam bentuk korelasi yang dilaksanakan pada tanggal 9 November 2016 bertujuan untuk mengetahui signifikansi kontrol diri dengan perilaku seksual pranikah

Tidak adanya hubungan antara asupan protein dengan kepadatan tulang kemungkinan disebabkan karena faktor lain seperti asupan makanan (kalsium, vitamin D dan fosfor), faktor

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk untuk (1) mengetahui pengaruh konsentrasi media tanam ampas tahu dengan teknik skarifikasi terhadap perkecambahan biji