• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Komparasi Alternatif Pengganti Tanaman Jeruk di Kabupaten Karo (Studi Kasus di Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Komparasi Alternatif Pengganti Tanaman Jeruk di Kabupaten Karo (Studi Kasus di Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KOMPARASI ALTERNATIF PENGGANTI

TANAMAN JERUK DI KABUPATEN KARO

(Studi kasus di Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe)

TESIS

Oleh

Eli Paska Siahaan, SP

117039022/MAG

PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ANALISIS KOMPARASI ALTERNATIF PENGGANTI

TANAMAN JERUK DI KABUPATEN KARO

(Studi kasus di Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe)

TESIS

Tesis Sebagai Salah Satu Syarat untuk Dapat Memperoleh Gelar Magister Pertanian pada Program Studi Magister Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Oleh

Eli Paska Siahaan, SP

117039022/MAG

PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul : Analisis Komparasi Alternatif Pengganti Tanaman Jeruk di Kabupaten Karo (Studi kasus di desa Sukanalu, kecamatan Barusjahe)

Nama : Eli Paska Siahaan

NIM : 117039022

Program Studi : Magister Agribisnis

Menyetujui Komisi Pembimbing,

(Ir. Iskandarini, MM, Ph.D) Ketua

(Dr. Ir. Tavi Supriana, MS) Anggota

Ketua Program Studi, Dekan,

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 27 Agustus 2014

Panitia Penguji Tesis

Ketua : Ir. Iskandarini, MM, Ph.D Anggota : Dr. Ir. Tavi Supriana, MS

(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul:

ANALISIS KOMPARASI ALTERNATIF PENGGANTI TANAMAN JERUK DI KABUPATEN KARO (Studi Kasus Di Desa Sukanalu Kecamatan Barusjahe)

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.

Medan, September 2014 Yang membuat pernyataan

(6)

i

ABSTRAK

ELI PASKA SIAHAAN. Analisis Komparasi Alternatif Pengganti Tanaman

Jeruk Di Kabupaten Karo (Studi Kasus Di Desa Sukanalu Kecamatan Barusjahe) Di bawah bimbingan Ir. ISKANDARINI, MM, Ph.D sebagai ketua dan

Dr. Ir. TAVI SUPRIANA, MS sebagai anggota.

Serangan hama dan penyakit pada tanaman jeruk telah mengakibatkan petani mengganti tanaman jeruk menjadi tanaman lain diantaranya tanaman perkebunan yang bersifat tahunan yaitu kopi dan tanaman hortikultura yang bersifat semusim seperti cabai merah dan kol (kubis). Penelitian ini bertujuan untuk mengkomparasi usahatani kopi, cabai merah, dan kol sebagai alternatif pengganti tanaman jeruk. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposif yaitu Desa Sukanalu Kecamatan Barusjahe karena sebagai salah satu sentra jeruk di Kabupaten Karo dimana telah terjadi penggantian tanaman jeruk menjadi tanaman cabai merah, kol dan kopi. Penentuan sampel adalah secara accident random

sampling yaitu petani yang ditemui (secara kebetulan) langsung di lokasi

penelitian. Sampel adalah petani yang telah mengganti tanaman jeruk menjadi tanaman cabai merah, kol dan kopi. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer yang diperoleh melalui kuisioner dan wawancara langsung kepada responden, dan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis biaya dan pendapatan, analisis titik impas (breakeven point), analisis perubahan harga, analisis kelayakan, analisis finansial dan uji beda rata-rata dua sampel bebas (t-test).

Hasil analisis terhadap usahatani cabai merah per hektar diperoleh pendapatan sebesar Rp. 98.751.868,-, R/C ratio = 2,50 dan

π

/C ratio = 1,23. Titik impas penerimaan sebesar Rp. 12.363.974,-, produksi 828 Kg dan harga Rp. 5.993,-/Kg. Hasil analisis terhadap usahatani kol per hektar diperoleh pendapatan sebesar Rp. 37.676.015,-, R/C ratio = 3,01 dan

π

/C ratio = 1,73. Titik impas penerimaan sebesar Rp. 3.674.386,-, produksi 2.448 Kg dan harga Rp. 498,-/Kg. Hasil analisis terhadap usahatani kopi per hektar diperoleh NPV (Net Present Value) = Rp.60,471,828, Net B/C (Net Benefit Cost ratio) = 5,52 dan IRR (Internal Rate of

Return) = 37,61%. Hasil uji beda rata-rata diperoleh bahwa biaya, pendapatan dan

(7)

ii

ABSTRACT

ELI PASKA SIAHAAN. Comparative Analysis of Alternatives to Citrus In Karo (Case Study in District of Village Sukanalu Barusjahe) Under the guidance of Ir. ISKANDARINI, MM, Ph.D. as chairman and Dr. Ir. TAVI Supriana, MS as a member.

Pests and diseases on citrus crops has caused farmers to replace crops including citrus into other plants that are annual plantation crops are coffee and horticultural crops are annuals such as red peppers and cabbage. This study aims to compare farming coffee, red peppers, and cabbage as an alternative to citrus crops. Location research purposively Sukanalu the Village District of Barusjahe because as one of the centers of orange in the Karo district in which there has been a replacement of citrus plants into plants red peppers, cabbage and coffee. The samples are by accident of random sampling that farmers encountered (by chance) directly at the sites. Samples were farmers who had to replace citrus plant became red pepper, cabbage and coffee. The data collected consisted of primary data obtained through questionnaires and interviews directly to the respondents, and secondary data obtained from the relevant authorities. The data analysis method used is analysis of costs and revenues, breakeven analysis, the analysis of price changes, feasibility analysis, financial analysis, and compare mean of two independent samples (t-test).

Analysis of the red chili farming per hectare obtained revenues of Rp. 98,751,868, -, R / C ratio = 2.50 and π / C ratio = 1.23. Breakeven revenues of Rp. 12,363,974, -, the break-even production of 828 kg and a breakeven price of Rp. 5993, - / kg. Analysis of the cabbage farming per hectare obtained revenues of Rp. 37,676,015, -, R / C ratio = 3.01 and π / C ratio = 1.73. Breakeven revenues of Rp. 3,674,386, -, the break-even production of 2,448 kg and a breakeven price of Rp. 498, - / kg. Analysis of coffee farming per hectare NPV (Net Present Value) = Rp.60,471,828, Net B / C (Net Benefit Cost Ratio) = 5.52 and an IRR (Internal Rate of Return) = 37.61%. The results of compare mean showed that costs, revenues and profits of farming red chili, cabbage and coffee are highly significant.

(8)

iii

RIWAYAT HIDUP

ELI PASKA SIAHAAN, lahir di Afdeling B Sidamanik, Simalungun

pada tanggal 06 Maret 1982 dari Bapak Manuasa Siahaan dan Ibu Soria br

Nainggolan. Penulis merupakan anak ke lima dari tujuh bersaudara.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah sebagai berikut: 1. Tahun 1989 masuk Sekolah Dasar Negeri No. 097366, tamat tahun 1995. 2. Tahun 1995 masuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Sidamanik,

tamat tahun 1998.

3. Tahun 1998 masuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Negeri 1 Sidamanik, tamat tahun 2001.

4. Tahun 2001 diterima di Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan di Universitas Sumatera Utara Medan, tamat tahun 2006.

5. Tahun 2011 melanjutkan pendidikan S2 di Program Studi Magister Agribisnis Universitas Sumatera Utara.

Pengalaman kerja penulis antara lain:

1. Tahun 2006 sebagai Farmers Support Officer di PT. IndoCafco.

2. Tahun 2007 – 2008 sebagai petugas Pengamat Hama Penyakit (PHP) di Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura-I (BPTPH-I) Medan.

3. Tahun 2009 – sekarang sebagai Pegawai Negeri Sipil di Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan.

(9)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Kasih Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul Analisis Komparasi Alternatif Pengganti Tanaman Jeruk Di Kabupaten Karo (Studi Kasus Di Desa Sukanalu Kecamatan Barusjahe) dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. Dr. Syahril Pasaribu, D.T.M&H., M.Sc. (C.T.M), Sp.A.(K.), Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Darma Bakti, MS beserta para Pembantu Dekan yang telah memimpin institusi pendidikan di tingkat universitas.

2. Ketua Program Studi Magister Agribisnis Ibu Dr. Ir. Tavi Supriana, MS yang sekaligus selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan serta motivasi selama proses perkuliahan dan dalam penyusunan tesis ini.

3. Ibu Ir. Iskandarini, MM, Ph.D selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah memerikan arahan, bimbingan dan motivasi dalam penyususnan tesis ini. 4. Prof. Dr. Ir. Kelin Tarigan, MS selaku dosen penguji yang telah bersedia

menguji dan memberikan arahan dan bimbingan.

5. Sry Fajar Ayu, SP, MM, DBA selaku dosen penguji yang telah bersedia menguji dan memberikan arahan dan bimbingan.

6. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar di Departemen Agribisnis Program Studi Magister Agribisnis yang telah memberikan ilmunya.

(10)

v 8. Segenap jajaran pimpinan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian

Pertanian yang telah memberi izin belajar, dan jajaran pimpinan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan serta seluruh rekan-rekan sekerja di BBPPTP Medan yang mendukung dan memotivasi.

9. Ir. Syahnen, MS yang telah memberikan arahan, bimbingan dan motivasi. 10.Jansen Sembiring, SP selaku Petugas Penyuluh Pertanian Desa Sukanalu,

serta seluruh pegawai Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo. 11.Seluruh Keluarga terkhusus kepada istriku Helita Desiska Damanik, AmKeb,

kedua orang tua, kakak, abang dan adik-adik yang telah mendukung dan memotivasi.

12.Sahabat-sahabat angkatan ke-V Magister Agribisnis FP USU Medan yang memotivasi dan meluangkan waktu dalam berdiskusi.

13.Pihak-pihak lain yang tidak disebut, namun telah ikut membantu penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih memiliki kekurangan, oleh sebab itu penulis menerima kritik dan saran untuk kesempurnaannya dan agar tesis ini dikembangkan lagi oleh peneliti-peneliti selanjutnya. Akhirnya, semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Agustus 2014

(11)

vi

2.3. Usahatani Kol atau Kubis (Brassica oleracea var capitata) ... 12

2.3.1. Syarat Tumbuh ... 13

2.3.2. Hama dan Penyakit ... 13

2.3.3. Manfaat Tanaman Kol atau Kubis ... 15

2.4. Landasan Teori ... 16

2.4.1. Defenisi Usahatani ... 16

2.4.2. Pengambilan Keputusan Dalam Usahatani ... 17

2.4.3. Biaya Usahatani ... 20

2.4.4. Penerimaan dan Pendapatan Usahatani... 23

2.4.5. Risiko dan Tingkat Pengembalian ... 24

(12)

vii

4.1.4. Luas Lahan Pertanian dan Penggunaannya ... 45

4.1.5. Pola Tanam dan Tertib Tanam ... 46

4.1.6. Luas Tanaman Buah-buahan dan Perkebunan serta Produktivitasnya ... 47

4.2. Analisis Usahatani Cabai Merah dan Kol/Kubis ... 49

4.2.1. Analisis Biaya dan Pendapatan ... 49

4.2.2. Analisis BEP (Break Even Point) ... 50

4.2.3. Analisis Perubahan Harga ... 51

4.2.4. Analisis Kelayakan ... 53

4.3.Analisis Finansial Usahatani Kopi ... 56

4.3.1. Arus Biaya ... 56

4.3.2. Arus Penerimaan ... 58

4.3.3. Kriteria Kelayakan Finansial ... 59

4.4. Analisis Uji Beda Rata-rata Dua Sampel Bebas (t-test) ... 60

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 67

5.2. Saran ... 68

(13)

viii

DAFTAR TABEL

No Judul Hal

1. Luas Tanam Jeruk di Kabupaten KaroTahun 2008 s/d 2012 ... 34

2. Produksi Buah Jeruk di Kabupaten KaroTahun 2008 s/d 2012 ... 35

3. Tabel Keadaan Penduduk Desa Sukanalu Tahun 2012 ... 45

4. Luas Lahan Sawah dan Penggunaannya di Desa Sukanalu Tahun 2012 . 45 5. Luas Lahan Kering dan Penggunaannya di Desa Sukanalu Tahun 2012 46

6. Jadwal tanam dan tertib tanam di Desa Sukanalu Tahun 2012 ... 46

7. Luas Tanam dan Produktivitas Tanaman Pangan, Palawija, dan Sayuran di Desa Sukanalu Tahun 2012 ... 47

8. Luas dan Produktivitas Tanaman Buah-buahan dan Perkebunan di Desa Sukanalu Tahun 2012 ... 47

9. Analisis Biaya dan Pendapatan usahatani cabai merah dan kol... 49

10. Analisis BEP (Break Even Point) usahatani cabai merah dan kol ... 50

11. Perkembangan Harga Cabai Merah Di Sentra Produksi Kabupaten Karo Tahun 2008 s/d 2012 ... 51

12. Perkembangan Harga Kol (Kubis) Di Sentra Produksi Kabupaten Karo Tahun 2008 s/d 2012 ... 52

13. Analisis Kelayakan Usahatani Cabai Merah dan Kol ... 54

14. Rincian Biaya Investasi Usahatani Kopi per Hektar ... 57

15. Rincian Biaya Operasional Usahatani Kopi per Hektar Per Tahun ... 58

16. Hasil Analisis Finansial Usahatani Kopi ... 60

17. Uji Rata-rata Biaya, Pendapatan, Keuntungan Usahatani Cabai Merah, Kol dan Kopi ... 61

(14)

ix

DAFTAR GAMBAR

No Judul Hal

1. Kebun jeruk di desa Sukanalu yang diganti dengan tanaman kopi dan

(15)

x 4. Data Kebutuhan dan Biaya Bibit Pada Usahatani Cabai Merah

(Capsicum annun L) per petani dan per hektar ... 73 5. Data Penggunaan dan Biaya Pupuk Pada Usahatani Cabai Merah

(Capsicum annum L) per petani dan per hektar ... 74 6. Data Penggunaan Pestisida Pada Usahatani Cabai Merah per Petani ... 76 7. Data Biaya Pestisida Pada Usahatani Cabai Merah Per Petani dan

Per Hektar ... 79 8. Data Penggunaan Peralatan dan Bangunan Pada Usahatani Cabai Merah Per Petani ... 82 9. Data Biaya Peralatan dan Bangunan Pada Usahatani Cabai Merah

Per Petani dan Per Hektar ... 83 10. Data Penggunaan Tenaga Kerja Dalam Keluarga Pada Usahatani

Cabai Merah Per Petani dan Per Hektar ... 84 11. Data Penggunaan Tenaga Kerja Luar Keluarga Pada Usahatani Cabai

Merah Per Petani dan Per Hektar ... 85 12. Data Biaya Tenaga Kerja Dalam Keluarga Pada Usahatani Cabai

Merah Per Petani dan Per Hektar ... 86 13. Data Biaya Tenaga Kerja Luar Keluarga Pada Usahatani Cabai

Merah Per Petani dan Per Hektar ... 87 14. Data Produksi dan Penerimaan Pada Usahatani Cabai Merah Per

Petani dan Per Hektar ... 88 15. Hasil Analisis Usahatani Cabai Merah (Capsicum annum L) per

petani per hektar ... 89 16. Data Kebutuhan dan Biaya Bibit Pada Usahatani Kol/Kubis

(16)

xi 17. Data Penggunaan dan Biaya Pupuk Pada Usahatani Kol/Kubis

(Brassica oleracea L) per petani dan per hektar ... 93 18. Data Penggunaan Pestisida Pada Usahatani Kol/Kubis per Petani ... 94 19. Data Biaya Pestisida Pada Usahatani Kol/Kubis Per Petani dan Per Hektar 96 20. Data Penggunaan Peralatan dan Bangunan Pada Usahatani Kol/Kubis

Per Petani ... 98 21. Data Biaya Peralatan dan Bangunan Pada Usahatani Kol/Kubis

Per Petani dan Per Hektar ... 99 22. Data Penggunaan Tenaga Kerja Dalam Keluarga Pada Usahatani

Kol/Kubis Per Petani dan Per Hektar ... 100 23. Data Penggunaan Tenaga Kerja Luar Keluarga Pada Usahatani Kol/Kubis Per Petani dan Per Hektar ... 101 24. Data Biaya Tenaga Kerja Dalam Keluarga Pada Usahatani Kol/Kubis

Per Petani dan Per Hektar ... 102 25. Data Biaya Tenaga Kerja Luar Keluarga Pada Usahatani Kol/Kubis

Per Petani dan Per Hektar ... 103 26. Data Produksi dan Penerimaan Pada Usahatani Kol/Kubis Per

Petani dan Per Hektar ... 104 27. Hasil Analisis Usahatani Kol/Kubis (Brassica oleracea L) per

petani per hektar ... 105 28. Data Kebutuhan dan Biaya Bibit Pada Usahatani Kopi (Coffea sp)

per petani dan per hektar ... 108 29. Data Penggunaan dan Biaya Pupuk Pada Usahatani Kopi (Coffea sp)

per petani dan per hektar ... 109 30. Data Penggunaan Pestisida Pada Usahatani Kopi per Petani ... 110 31. Data Biaya Pestisida Pada Usahatani Kopi Per Petani dan Per Hektar .. 112 32. Data Penggunaan Peralatan dan Bangunan Pada Usahatani Kopi

Per Petani ... 114 33. Data Biaya Peralatan dan Bangunan Pada Usahatani Kopi Per Petani

(17)

xii 34. Data Penggunaan Tenaga Kerja Dalam Keluarga Pada Usahatani Kopi

Per Petani dan Per Hektar ... 116 35. Data Penggunaan Tenaga Kerja Luar Keluarga Pada Usahatani Kopi

Per Petani dan Per Hektar ... 117 36. Data Biaya Tenaga Kerja Dalam Keluarga Pada Usahatani Kopi Per

Petani dan Per Hektar ... 118 37. Data Biaya Tenaga Kerja Luar Keluarga Pada Usahatani Kopi Per

Petani dan Per Hektar ... 119 38. Data Panen Kopi Sampai Usia Produktif 15 Tahun Per Petani dan Per

Hektar ... 120 39. Data Penerimaan Usahatani Kopi Sampai Usia Produktif 15 Tahun

Per Petani dan Per Hektar ... 123 40. Hasil Analisis Finansial dan Aliran Tunai (Cashflow) Usahatani Kopi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Korporasi dapat dikenakan sebagai pelaku turut serta atau penyertaan terhadap perbuatan organ-organ yang ada didalamnya,

Kesimpulan dari penelitian Putz-Bankuti et al ini yaitu terdapat hubungan signifikan dari 25(OH)D dengan derajat disfungsi hati dan memberi kesan bahwa rendahnya kadar

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Mahasiswa yang telah lulus dari jamiah ini diharapkan bisa menjadi orang yang bermanfaat terutama untuk Jemaat Ahmadiyah sendiri, bahkan kepada orang diluar Ahmadiyah

Dengan menggunakan teknologi Sistem Satelit Navigasi Global (GNSS, Global Navigation Satellite System), komponen yang terpasang pada alat berat, jaringan radio kecepatan tinggi

4) Be friendly to the guests, seorang Guest Relation Officer diharuskan bersikap ramah, bersahabat namun tetap santun kepada semua tamu, tidak hanya kepada tamu

Hasil mikroskopis pewarnaan Gram dari buffy coat dan hasil kultul darah agar bifasik pasien tersangka demam dapat dilihat pada tabel 5..

Suatu Objek A di layar asal dikatakan bertranslasi menjadi Objek A` di layar hasil transformasi, jika posisi Objek A terhadap objek acuan di layar asal berbeda dengan posisi dari