• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Tingkat Bahaya Erosi (TBE) pada Lahan Perkebunan di Hulu DAS Batang Pane Kabupaten Padang Lawas Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Tingkat Bahaya Erosi (TBE) pada Lahan Perkebunan di Hulu DAS Batang Pane Kabupaten Padang Lawas Utara"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang

Pertambahan penduduk dan bentuk kegiatannya akan mengakibatkan bertambahnya tekanan kepada sumber daya lahan. Sering kita menemukan daerah berbukit dan terjal yang merupakan kawasanl indung digunakan penduduk menjadi areal pertanian tanpa menggunakan masukan agroteknologi yang sesuai. Tekanan ini menyebabkan pola penggunaan lahan dan proporsi lahan untuk pertanian bertambah besar sementara wilayah kawasan lindung dan konservasi menjadi berkurang (Rangkuti, 2010).

Kegiatan eksploitasi sumberdaya lahan di kawasan DAS akan mengakibatkan terganggunya kelestarian sumberdaya lahan yang pada akhirnya akan mengakibatkan degradasi lahan. Peningkatan degradasi lahan akan mengakibatkan fungsi hidrologis dari DAS tersebut tidak berjalan dengan baik yang dicirikan dengan terjadinya fluktuasi debit aliran permukaan yang tinggi, peningkatan laju erosi, dan sedimentasi. Hal tersebut menyebabkan terjadinya banjir pada musim hujan, kelangkaan air pada musim kemarau, dan mempercepat proses pendangkalan sungai dan waduk, sehingga umur teknis DAS tersebut menjadi berkurang dan biaya pemeliharaan semakin meningkat (Londongsalu, 2008).

(2)

erosi adalah erodibilitas tanah, karakteristik landskap dan iklim. Akibat dari adanya pengaruh manusia dalam proses peningkatan laju erosi seperti pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya dan/atau pengelolaan lahan yang tidak didasari tindakan konservasi tanah dan air menyebabkan perlunya dilakukan suatu prediksi laju erosi tanah sehingga bias dilakukan suatu manajemen lahan. Manajemen lahan berfungsi untuk memaksimalkan produktivitas lahan dengan tidak mengabaikan keberlanjutan dari sumber daya lahan (As-syakur, 2008).

(3)

Sehingga pengendalian erosi dan sedimentasi menjadi prioritas penanganan pengelolaan DAS Batang Pane (Padang Lawas Utara dalamAngka, 2012).

Kawasan DAS Batang Pane terletak di Kabupaten Padang Lawas Utara pada posisi 10°13’50”-20°2’32” Lintang Utara dan 99°20’44”-100°19’10” Bujur Timur dengan luas sungai 1.839,2 Km². DAS Batang Pane melintasi 2 kecamatan di Kabupaten Padang Lawas Utara, yaitu Kecamatan Padang Bolak yang memiliki luas 792,14 Km² atau sekitar 20,22 % dari luas wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara (dengan ketinggian 102 m DPL) dan Kecamatan Portibi dengan luas daerah 142,35 Km² atau sekitar 3,63 % dari luas Kabupaten Padang Lawas Utara (dengan ketinggian 67 mDPL)(Padang Lawas Utara Dalam Angka, 2012).

(4)

Tabel 1. Kemiringan Daerah Kabupaten Padang Lawas Utara Sumber: Bappelitbang dan Pemod Kabupaten Padang Lawas Utara (2012).

1. 0% - 15% : datar dan landai 79.446 Ha (20,28%)

Keterangan:

2. 16% - 39% : berbukit 137.640 Ha (35,13 %)

3. Diatas 40% : bergunung 174.719 Ha (44,59%)

Kawasan DAS Batang Pane termasuk daerah dengan kondisi topografi yang digolongkan dalam kondisi agak curam hingga curam. Sebagian daerah berbukit dengan kemiringan curam, berbukit dan bergunung. Hal ini sesungguhnya sangat tidak memungkinkan untuk diolah menjadi lahan pertanian tanpa menerapkan pola konservasi tanah (P). Di samping terjadinya erosi pada DAS Batang Pane akibat alih fungsi menjadi lahan tanaman budidaya, khususnya tanaman industri juga akan mengakibatkan penyempitan aliran DAS pada bagian hilir DAS Batang Pane akibat sedimen yang terbawa aliran permukaan dan mengendap, sehingga jika terjadi hujan lebat di bagian hulu akan mengakibatkan banjir pada bagian hilir.

(5)

kemarau dan musim penghujan.Musim kemarau biasanya terjadi pada Bulan April sampai dengan Bulan Juni dan musim penghujan biasanya terjadi pada Bulan Oktober sampai dengan Bulan Desember, diantara kedua musim itu diselingi dengan musim pancaroba (Padang Lawas Utara Dalam Angka, 2012).

1.2. RumusanMasalah

Rumusan masalah yang dapat dijadikan dasar dalam penelitian ini adalah: 1. Seberapa besar erosi yang ditoleransikan (T) pada lahan perkebunan

kelapa sawit, karet dan cokelat di hulu DAS Batang Pane.

2. Seberapa besar Tingkat Bahaya Erosi (TBE) yang terjadi pada lahan perkebunan kelapa sawit, karet dan cokelat di hulu DAS Batang Pane. 3. Bagaimana perbandingan nilai erosi pada lahan perkebunan kelapa sawit,

karet dan cokelat di hulu DAS Batang Pane.

1.3. Batasan Masalah

(6)

sehingga dapat diketahui jenis tanaman yang memiliki dampak paling besar terhadap proses erosi yang terjadi di hulu DAS Batang Pane.

1.4. TujuanPenelitian

Tujuan dari penelitian ini diantaranya:

1. Mengetahui besar erosi yang ditoleransikan (T) pada lahan perkebunan kelapas awit, karet dan cokelat di hulu DAS Batang Pane.

2. Mengetahui besar Tingkat Bahaya Erosi (TBE) pada lahan perkebunan kelapa sawit, karet dan cokelat di hulu DAS Batang Pane.

3. Mengetahui perbandingan nilai erosi pada lahan perkebunan kelapa sawit, karet dan cokelatd i hulu DAS Batang Pane.

1.5. ManfaatPenelitian

Gambar

Tabel 1. Kemiringan Daerah Kabupaten Padang Lawas Utara KEMIRINGAN (Ha)

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan

Pembuatan patty lembaran dengan menggunakan tepung kaya protein dengan penambahan zat penstabil. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dikembangkan suatu tool changer otomatis yang dapat mengatasi permasalahan setting tool terutama pada setting posisi cap

Dalam penelitian ini dilakukan menggunakan 4 variabel dengan 10 indikator disebar pada 82 pertanyaan dan pernyataan yang mengarahkan responden pada variabel mana

Dengan menggunakan metode SERVQUAL kesenjangan tersebut dapat diketahui dan dapat dijadikan parameter bagi kualitas pelayanan yang terjadi.Sehingga dapat diketahui

óleo sobre tela, Deirdre Hyde. Proyecto Conservación de la biodiversidad en

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal yang yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan pembiayaan mu ḍārabah yakni melakukan screening terhadap

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXVIII-5/W16, 2011 ISPRS Trento 2011 Workshop, 2-4 March 2011, Trento,