• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVIEW BUKU HAM DALAM DINAMIKA DIMENSI H

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "REVIEW BUKU HAM DALAM DINAMIKA DIMENSI H"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

REVIEW BUKU HAM DALAM DINAMIKA/DIMENSI HUKUM, POLITIK, EKONOMI DAN SOSIAL

Maftukhatul Muna Alatiqoh

maftukhatulmuna@students.unnes.ac.id

DATA BUKU

Nama/Judul Buku : “HAM Dalam Dinamika/Dimensi Hukum, Politik, Ekonomi, dan //Sosial”

Penulis/Pengarang : Prof.A. Masyhur Effendi, S.H., M.S /Taufani S. Evandri, S.H., M.H

Penerbit : Ghalia Indonesia Tahun Terbit : 2014 Kota Terbit : Bogor

Bahasa Buku : Bahasa Indonesia Jumlah Halaman : 355 halaman

ISBN Buku : 978-979-450-535-9

PENGANTAR

Merivew dapat diartikan mengkaji atau membuat kajian dari suatu jurnal/buku. Mereview bukan meringkas tetapi memahami,mengolah referensi, membandingkan dan memberikan pendapat pribadi berdasarkan referensi ilmiah kemudian menyimpulkan dan memberi pendapat pribadi. Menurut pendapat Yons Achmad , Humas FLP Pusat mengatakan “fungsi utama mereview yaitu sebagai kritikus sehingga bisa membantu publik menilai buku. Pada kesempatan ini saya akan meriview sebuah buku yang berjudul “HAM Dalam Dinamika/Dimensi Hukum, Politik, Ekonomi dan Sosial”, buku ini edisi keempat karangan dari Prof.A. Masyhur Effendi, S.H., M.S dan Taufani S. Evandri, S.H., M.H. Buku ini terdiri dari 355 halaman, dan terbagi menjadi 13 bab dan lampiran-lampiran, untuk mempermudahkan pembahasan di setiap bab nya terdapat sub bab yang memperjelas pembahasan. Buku ini berisi mengenai Hak Asasi Manusia dalam dinamika hukum, politik, ekonomi dan sosial dimana sangat kontras sekali ada di sekitar kita.

REVIEW PER BAB

(2)

tersebut menempatkan manusia yang semula mengedepankan emosional menjadi makhluk rasional abstrak.

Pada bab kedua buku ini membahas mengenai Hubungan/Garis Singgung HAM Dan Ilmu Hukum terdiri dari 3 sub bab yaitu, ilmu hukum dan HAM, aktualisasi HAM dalam Negara hukum dan HAM dan lingkungan hidup. Pada sub bab pertama dijelaskan perihal apa itu ilmu hukum dan apa itu HAM serta prinsip-prinsip dasar yang harus dipenuhi, banyak sekali kosakata berbahasa asing yang dapat menambah kosakata bahasa asing kita. Pada sub bab kedua dibahas perihal aktualisasi HAM dalam Negara hukum, di sub bab pertama dijelaskan teori tetapi pada sub bab kedua ini aktualisasi atau penerapan dari teori tersebut. Dan sub bab ketiga perihal HAM dan lingkungan hidup point nya mengenai manusia adalah subjek hukum yang sempurna sehingga lingkungan hidup merupakan subjek hukum semu/kuasi subjek hukum, karena kehidupan masa depan tidak bisa lepas dari kualitas lingkungan hidup. Salah satu kutipan pada bab ini yang membuat hati saya bergetar adalah “orang yang menggelorakan/memperjuangkan HAM adalah pejuang keadilan (iustitia vincit Omnia) keadilan diatas segalanya. Ha-kaham sebagai hukum dalam arti modern, bersifat dinamis, konsep,ide dan citanya yang dikembangkan para pemikir semakin berkembang/majemuk dan menjadi alat yang tepat untuk menegakkan HAM. “hukum modern,merupakan fenomena sosio-kultural, universal duniawi, dan aspek-aspeknya begitu banyak serta berkait dengan hamper semua segi kehidupan manusia dan masyarakat atau bangsa”, (Prajudi Atmosudirdjo, 4:2002)

Beranjak pada bab ketiga yaitu Hak Asasi Manusia Dalam Kehidupan Bernegara/ Berbangsa terdapat dua sub bab yang terdiri dari hubungan sistem hukum dan sistem politik dari sudut pandang HAM dan HAM dalam sistem politik demokratis. Pada intinya pada bab ini menjelaskan mengenai hubungan HAM dengan kehidupan masyarakat dimana Indonesia adalah Negara hukum yang lekat akan demokrasi dan politik nya dan dalam pendekatan sosiologis pola hubungan antar sesame masyarakat menimbulkan interaksi social pada tataran terakhir dalam membangun sistem sosial dalam Negara. Pemaparan disertai data-data yang jelas sangat bagus dan banyak sekali kosakata asing yang menambah pundi-pundi kosakata asing.

Selanjutnya, pada bab keempat membahas mengenai Posisi Individu Atau Kelompok Dari Sudut Pandang HAM terdiri dari tiga sub bab yaitu status/posisi individu dari sudut pandang HAM, hubungan HAM dengan kelompok bangsa/etnik/ras/agama/dan lain-lain serta Hak asasi, kewajiban asasi dan tanggungjawab asasi. Dijelaskan dalam sudut pandang HAM manusia merupakan satu pribadi otonom yang dalam satu masyarakat tidak hilang jati diri dari kepribadiannya sebagai manusia, ia mempunyai hak atas dirinya terlepas dari orang lain. Apa itu asasi dijelaskan dengan gambling, tidak hanya mendapat hak tetapi kewajiban asasi dan tanggungjawab asasi harus dipenuhi. Dilengkapi dengan sumber-sumber hukum yang sangat familiar, tidak hanya sumber hukum nasional tetapi juga sumber hukum internasional yang mendorong pembaca membuka pengetahuan tidak hanya paham sumber hukum nasional tetapi sedikit mau mengetahui, memahami dan mempelajari apa saja sumber hukum internasional yang mendasi Hak Asasi Manusia.

(3)

dalam rangka mewujudkan hak-hak dasar manusia seutuhnya tanpa diskriminasi. Dan ha-kham menjadi cukup lengkap meliputi ha-kham materiil dan ha-kham formal,nasional maupun internasional. Pada bab ini juga dijelaskan ahwa pandangan HAM dipecah menjadi empat kelompok yaitu pandangan universal absolut, pandangan universal relatif, pandangan partikularistis absolut dan pandangan partikularistis relatif.

Bab keenam, yaitu Langkah-Langkah PBB dalam Menyusun HA-KHAM dibagi menjadi empat sub bab diantaranya, Rintisan pembentukan PBB dan penghormatan HAM, Peran PBB di tengah dan di antara Negara berdaulat, langkah yuridis dan politik PBB dalam membangun Ha-kham dan beberapa pengertian dasar kejahatan (pelanggaran) HAM berat. Pada bab ini penulis menjelaskan sejarah rintisan pembentukan PBB dan penghormatan terhadap HAM kemudian peran PBB, kebijakan-kebijakan PBB. Banyak sekali di contoh kan nama-nama perjanjian internasional pada bab ini.

Selanjutnya bab ketujuh yaitu Dinamika Perjuangan HAM di Berbagai Belahan Dunia, meliputi Perkembangan HAM di Benua Eropa, Perkembangan HAM di Kawasan Amerika, Perkembangan HAM di Kawasan Afrika dan Perkembangan HAM di Kawasan Asia. Di bab ini menjelaskan perkembangan HAM di belahan dunia dan dalam berbagai sudut pandang. Namun pada intinya HAM adalah hak dasar yang dimiliki oleh manusia yang senantiasa harus di hormati, di jaga dan lindungi, dimanapun, kapanpun dan siapapun itu. Dilengkapi dengan berbagai contoh-contoh organisasi dan konvenan-konvenan, penjelasan yang runtut, apik dan jelas.

Beralih pada bab kedelapan yaitu Hubungan Hukum Internasional dengan Hukum Hak Asasi Manusia (HA-KHAM) pada bab ini penulis berpendapat bahwa HAM merupakan masalah dunia Internasional, karenanya pengetahuan hukum Internasional, politik Internasional dan Hubungan Internasional sangatlah penting diketahui. Salah satu pendapat penulis dalam bab ini disampaikan ”Asas hukum Internasional khususnya dalam asas hukum diplomasi, Indonesia memiliki dan perlu dicatat catatan antara lain asas “ngluruk tanpo bolo, menang tanpo ngasorake” (kalau dating ke Negara lain/sebagai diplomat, berani mandiri dan menjunjung tinggi/menghormati budaya Negara yang dituju, asa musyawarah (friendly settlement) dan asas gotong royong. Asas-asas hukum dari bangsa-bangsa lain pun sarat dengan nilai-nilai universal dibidang HAM yang dapat diangkat, digali dan diinventaris.

Pada bab ke Sembilan yaitu Aplikasi Hukum Hak Asasi Mnusia dalam Negara RI Meliputi Penegakan HAM bagaian dari Cita-Cita Perjuangan Bangsa, HAM dalam Hukum Positif (Hukum Kekinian dan Kedisinian), dan Dari Komisi (Sekarang Dewan) HAM PBB. Pada bab ini penulis mencoba menjelaskan bahwa penegakan HAM itu adalah salah satu cita-cita dan perjuangan bangsa melalui pendekatan budaya yang kita tahu bahwa budaya Indonesia ini sangatlah beragam. Dan perkembangan budaya indonesia berkembang sesuai dengan watak bangsanya. Disini juga diberikan contoh apa saja budaya di Indonesia. HAM dalam hukum positif atapun kekinian di maksudkan hukum luas menerobos masuk kedalam seluruh kehidupan manusia membuat kita tak bisa lepas akan hukum itu sendiri.

(4)

di Indonesia. Bab ini adalah bab yang sangat menarik dimana kita bisa mengenal apa itu pengadilan kriminal internasional, bagaimana strukturnya dan praktik perdidangan nya. Penjelasan nya lengkap sekali sangat memudahkan kita untuk memahami dilengkapi contoh-contoh yang relevan, sumber-sumber yang akurat.

Selanjutnya beralih pada bab ke sebelas yaitu

diseminasi/penyebarluasan Hak Asasi Manusia. Menurut penulis dalam masyarakat modern, perbedaan anggota masyarakat karena jabatan atau posisi dan peran yang di emban merupakan kewajaran. Perbedaan tersebut bukan berarti ada diskriminasi dalam menikmati hak asasinya yang dijamin oleh UUD maupun undang-undanglain di suatu Negara. Karenanya penyebaran tentang pemahaman, pemgetahuan, pendalaman sampai memasyarakatkan HAM menjadi penting, terutama dikalangan grass root/akar rumput. Tanpa kemauan politikdan keberanian plitik yang kuat dari suatu rezim/pemerataan HAM dapat tersendat. Dan disinilah partisipasi masyarakat dituntut, baik dalam bentuk partisipasi aktif para pengamat, intelektual, agamawan dan seniman maupun kelompok anggota masyarakat. Keterlibatan mereka dapat membantu upaya penegakan HA-KHAM pada khususnya. Pemerintah akan semakin hati-hati, serius dan HAM menjadi lebih “mudah” terlaksana untuk maksud tersebut sehingga pembangunan masyarakat madani merupakan suatu keniscayaan. Menurut UNESCO pengenalan HAM tidak sekedar lewat kegiatan klasik dan tradisional, tetapi memanfaatkan juga sejarah, pengalaman, dan kontribusi bangsa-bangsa di dunia, termasuk adanya hubungan-hubungan antarbangsa yang tidak seimbang dan pernah terjadi.

Beranjak pada bab ke dua belas , penulis memberikan judul Hubungan Hak Asasi Manusia dengan Hukum Humaniter dan terdiri dari empat sub bab yaitu Hukum, Kemanusiaan, dan HAM, Titik singgung HAM dan Hukum Humaniter, Prinsip-prinsip Hukum Humaniter dan aplikasi Hukum Humaniter. Menurut penulis ( A.Masyhur Effendi ) Dalam arti sempit hukum humaniter adalah kesuluruhan asas, kaidah dan ketentuan hukum yang mengatur tentang korban perang sengketa bersenjata, sebagaimana diatur dalam Konvensi Jenewa 1948. Dan dalam arti luas hukum humaniter adalah keseluruhan asas, kaidah dan ketentuan hukum internasional, baik tertulis maupun tidak tertulis yang mencakup hukum perang dan hak asasi manusia yang persetujuan menjamin penghormatan terhadap harkat dan martabat pribadi seseorang. Definisi ini ketika penulis aktif sebagai salah satu pesertanya, meyakini antara hukum humaniter dan HAM tak terpisahkan. Karena itu, definisi dalam arti luaslah lah yang sejak awal tepat. Selanjutnya titik singgung HAM dan Hukum Humaniter penulis menyudutkan mengenai perang, dalam rangka menghindari/mengurangi banyaknya pelanggaran-pelanggaran HAM para ahli sudah banyak memikirkan jalan keluar, baik lewat penyusunan instrumen hukum, memperkuat pengawasan, mengadakan perundingan, dan juga membangun istilah yang tepat untuk hukum perang. Karena itu lahirlah istilah hukum humaniter sebagai pengganti hukum perang dan hukum konflik bersenjata merupakan satu upaya, sekaligus kemajuan. Penggantian tersebut diharapkan memenuhi cita tersebut sekaligus menjadi latar belakang motif ini.

(5)

langkahnya seringkali kasar, brutal dan tak mengenal prikemanusiaan. Para teroris adalah orang “nekad” lebih-lebih karena mempunyai pimpinan yang kharismatik.

Terorisme dan langkah-langkah politik/hukum PBB , hukum internasional sebagaimana diketahui nuansa politiknya cukup kuat, kesepakatan politik antarnegara, baik berupa perjanjian, konvensi, konvenan maupun kesepakatan-kesepakatan lainnya merupakan modal utama. Dan biasanya kepentingan nasional yang menjadi pijakan utama disinilah kearifan dituntut sehingga terjadi pembahasan intensif dan terus-menerus, dimana kepentingan bersama mempunyai “nilai tawar lebih” diatas kepentingan Negara yang kadang/sering terlalu sempit. Dengan demikian kematangan pandangan, wawasan dan kearifan para pemimpin dunia sangat diperlukan. Dari wawasan yang luas tersebut akan mampu mewujudkan kesepakatan-kesepakatan bersama yang mengakomodasikan kepentingan bersama tanpa merendahkan Negara lain, baik dalam bentuk perjanjian, kesepakatan, maupun produk hukum lainnya.

Lampiran-lampiran. Lampiran ini berisi banyak sekali yang dapat dijadikan sumber-sumber penegakan Hukum dan HAM internasional maupun nasional di Indonesia berurutan sesuai tahun lahir nya sumber hukum tersebut. Berawal dari Piagam Madinah dimana piagam ini merupakan tonggak awal bermulanya penegakan Hak Asasi Manusia. Tidak bermaksud berpihak pada satu golongan tetapi memang begitu adanya, islam lah yang pertama kali mendedikasikan penegakan Hak Asasi Manusia jauh sebelum lahir nya Piagam Magna Charta yang sering kita sebut-sebut sebagai dasar lahirnya penegakan Hak Asasi Manusia. Piagam madinah lahir pada tahun 622 H dan piagam Magna Charta lahir pada tahun 1215. Piagam Madinah merupakan perjanjian yang mengatur hantar masyarakat yang sangat majemuk, baik dari segi asal keturunan maupun agama yang dianut dan perjanjian ini mengikat masyarakat dengan nilai kemanusiaan, piagam ini muncul karena semangat masyarakat. Sedangkan, Piagam Magna Charta lahir akibat protes masyrakat dengan adanya kekuasaan raja yang otoriter, dengan adanya Piagam Magna Charta mulai diberlakukan pembatasan kekuasaan raja dan raja dapat dimintai pertanggungjawaban di muka umum. Setelah Piagam Magna Charta ada pula The Petition of Right yang lahir pada tahun 1628 dimana lahirnya petisi ini ketika pemerintahan Charles 1 di Inggris. Selanjutnya ada The Act of Settlement(1701) , The Declaration of Independence (1776), The Emanncipation Proclamation (1863), Civil Rights Act (1866), Declaration of The Rights of Man (1789). Dan pengaturan di Indonesia di awali dengan adanya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang di tetapkan MU dalam Resolusi 217A (III) tanggal 10-10-1998 dan adanya beberapa konvenana-konvenan lainnya dan pada tahun 1999 lahir Undang-Undang tentang Hak Asasi Manusia , UU No 39 Tahun 1999.

KESIMPULAN

(6)

berisi tentang contoh-contoh sumber hukum HAM internasional maupun nasional.

Terdapat banyak sekali bahasa-bahasa asing didalamnya yang menambah kosakata bahasa asing kita, mendapat dua hal yang sangat berharga yaitu ilmu mengenai sudut pandang HAM dalam berbagai sudut pandang dan menambah kosakata bahasa asing seperti sekali menyelam dua pualau terlampaui. Data-data yang disajikan begitu akurat dan meyakinkan, tidak hanya pendapat ataupun gagasan penulis saja yang dikembangkan namun disertai data-data sebagai pendukungnya.

Buku ini juga dilengkapi dengan sumber-sumber hukum HAM dari tahun ketahun yang menceritakan sejarah berlakunya hukum tentang Hak Asasi Mnusia itu sendiri dari Piagam Madinah tahun 622 M sampai Undang-Undang No.1 tahun 2002 tentang Pemberantasan tindak pidana terorisme. Mempermudahkan kita dalam memahami satu persatu sumber hukum ataupun undang-undang nya, tidak menyulitkan untuk mencetak, mendownload atau print undang-undang yang berkaitan. Buku ini sangat recommended sekali untuk dibaca. Banyak sekali kutipan-kutipan berharga yang tertuang di dalam buku ini, antara lain :

Kutipan ini ada pada halaman pertama ketika kita membuka buku ini disitu tertuliskan ‘Anda bisa mengenal seorang itu pandai dari jawaban yang ia berikan. Andapun bisa mengetahui seorang itu bijaksana dari pertanyaan yang ia sampaikan’ (dikutip dari Naquib Mahfudz ,Novelis Mesir, Pemenang Nobel Sastra 1988) dan satu kutipan dari penulis ‘menjadi orang penting itu baik, tetapi jauh lebih terhormat/mulia menjadi orang yang baik, jadilah orang yang baik.’

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Setiap pelaku maksiat yang terjadi di zaman ini, (yang menghalalkan perbuatan seperti : riba, minum khamer, dan lain- lain, selunrh perbuatan itu tcrmasuk dalam kategon kufur

Daun mejemuk berasal dari torehan lembaran daun ke arah tulang daun utama (midrib/rachis) atau kearah tangkai daun, lalu terpisah menjadi lembaran sendiri yang dikenal

Program Director yang berada dalam devisi program, telah mampu bekerja sama dengan devisi lain (seperti devisi teknik, devisi marketing, devisi administrasi dan umum, serta para

Indikator Standar Kompetensi dan Tenaga Kependidikan, yaitu item Jumlah guru yang mempunyai kualifikasi minimal dan sudah bersertifikasi terdapat sebagian yang

Teknik pengambilan sampel menggunakan kombinasi dari accidental sampling, hal ini dilakukan mengingat jumlah sampel yang sangat banyak artinya penentuan jumlah sampel dan

Produksi adalah setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, atau.. kegiatan yang meningkatkan nilai guna suatu barang. Manusia melakukan

tegangan kerja maksimum yang lebih dari setengah kuat tarik material, hal ini menyebabkan perhitungan umur pakai dari baling – baling ini sebaiknya dilaksanakan. Asumsi

[r]