• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Keragaman Genetik Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium Dc.) Sumatera Utara Menggunakan Marka RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Keragaman Genetik Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium Dc.) Sumatera Utara Menggunakan Marka RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

14

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.), famili Rutaceae, adalah tanaman yang khas dijumpai di Sumatera Utara, Indonesia. Buahnya umum digunakan sebagai bumbu masakan tradisional suku Batak (Siregar, 2003).

Zanthoxylum L. (Rutaceae) terdiri dari 200 spesies dengan distribusi pantropical yang berumah dua (jarang berumah satu atau polygamomonecious) dan tumbuh sebagai tanaman semak, scramblers, pohon atau kayu pemanjat. Tanaman ini juga tersebar pada zona daerah Asia dan Amerika Utara (Hartley, 1966; Zhang and Hartley, 2008). Ada 8 atau 9 spesies dari Zantholyum di Thailand (Esser, pers, comm. 2008; Hartley, pers: comm. 2001). Empat diantaranya yaitu, Z. Acanthopodium DC., Z. Armatum DC., Z. Myriacanthum Wall. Ex Hook. F. Dan Z. Rhetsa (Roxb.) DC., yang biasanya digunakan sebagai bumbu dan rempah-rempah di negara bagian utara. Perbandingan dari empat spesies ini dilakukan dengan analisis morphometric multivariasi dan studi anatomi (Suksathan, et al, 2009).

Andaliman (Z. acanthopodium) merupakan salah satu jenis rempah. Di Indonesia, tumbuhan rempah yang satu ini hanya tedapat di kabupaten Toba Samosir dan Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Bentuknya mirip lada (merica) bulat kecil berwarna hijau, tetapi jika sudah kering, agak kehitaman. Bila digigit tercium aroma minyak atsiri yang wangi dengan rasa khas getir (Posman, 2002).

Andaliman lebih terkenal di negara Cina, Jepang, Korea dan India. Di Cina, masyarakat muslim Sin Jiang menggerus buah andaliman, lada, ketumbar, dan garam, lalu disangrai, dan dijadikan sebagai cocolan daging. Masyarakat

(2)

15

Jepang dan Korea menjadikan buah andaliman sebagai hiasan atau penambah rasa pedas pada sup dan mie. Di India, buah andaliman digunakan sebagai bumbu ikan. Selain dijual di pasar tradisional, seperti pasar Senen Jakarta dengan harga Rp 50.000/kg, buah andaliman juga diekspor ke Amerika Serikat, dengan harga

US$ 14,99/ons atau setara dengan Rp 140.990/ons (Miftakhurohmah dan Sintha, 2009).

Populasi andaliman masih sangat terbatas, kira-kira 1000 – 2000 pohon , dengan produksi 7 – 10 kg per pohon/tahun pada tanaman dewasa. Bibit yang diperoleh petani berasal dari hutan, karena benih andaliman tidak mau berkecambah walau pun kondisi tempat tumbuhnya sudah optimal. Dibudidayakan dengan sistem pekarangan. Rata-rata petani yang menanam andaliman 1 - 5 batang (Napitupulu, et al, 2004).

Untuk mempelajari keanekaragaman genetik pada tanaman dapat dilakukan dengan cara analisis langsung terhadap sifat morfologi-agronomi, melalui penggunaan penanda tertentu baik pada tingkat sitologi maupun molekuler, ataupun melalui analisis kimiawi jaringan tanaman. Penanda adalah karakter yang dapat diturunkan dan berasosiasi dengan genotipe tertentu.Penanda molekuler meliputi penanda isozim dan penanda DNA. Penanda isozim bermanfaat untuk melihat adanya polimorfisme enzim. Sedangkan penanda DNA dapat digunakan untuk menganalisis keanekaragaman genetik dengan lebih baik karena penanda DNA mampu menampakkan polimorfisme pola pita DNA dalam jumlah banyak, konsisten dan tidak dipengaruhi lingkungan (Sumarsono, 2000).

Andaliman merupakan tanaman rempah yang biasanya digunakan sebagai bumbu masakan bagi kalangan suku Batak di Sumatera Utara. Selain manfaatnya

(3)

16

sebagai bumbu dan rempah, menurut Wijaya (1999) andaliman memiliki kandungan minyak atrisi yang tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai antioksidasi dan antimikroba alami. Karena manfaatnya yang banyak, andaliman dari Sumatera Utara biasanya diekspor ke luar negeri dengan harga yang tinggi. Namun, belum terdapat pertanian andaliman yang cukup luas yang dijumpai di Indonesia. Hal ini selain disebabkan oleh tanamannya yang tumbuh liar, menurut Siregar (2003) andaliman juga memiliki daya perkecambahan yang sangat rendah. Untuk mengembangkan tanaman andaliman ini, diperlukan suatu informasi-informasi penting tentang tanaman tersebut, seperti keanekaragaman genetik tanaman andaliman yang dapat dimanfaatkan sebagai langkah awal dalam pemuliaan tanaman.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman genetik andaliman Sumatera Utara berdasarkan marka Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD).

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dengan mengidentifikasi keragaman genetik andaliman tersebut antara lain :

1. Tersedianya informasi mengenai keragaman genetik andaliman di Sumatera Utara.

2. Inventarisasi plasma nutfah andaliman. Informasi ini bermanfaat dalam usaha program pemuliaan melalui perakitan kultivar unggul yang dilakukan secara konvensional maupun modern dengan pendekatan bioteknologi.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil visualisasi lokus DNA dijadikan data biner untuk menentukan nilai PIC (Polymorphic Information Content) dan He (Expected heterozygosity), sedangkan untuk

RAPD banyak digunakan untuk menganalisis keanekaragaman karakter genetic dalam berbagai penelitian dengan pertimbanganantara lain tidak membutuhkan latar belakang pengetahuan tentang

Primer yang digunakan dalam PCR ada dua yaitu oligonukleotida yang mempunyai sekuen yang identik dengan salah satu rantai DNA cetakan pada ujung 5’ – fosfat dan oligonukleotida

Masukkan ke dalam gelas ukur, kemudian volume ditepatkan dengan aquades hingga volume larutan menjadi 100

Dalam proses pemuliaan tanaman ada beberapa hal penting yang umum diakukan yaitu: 1) mengenali karakter morfologi dan fisiologi serta respon secara pathologi dari satu

Analisis Genetik Tanaman Aren ( Arenga pinnata Merr) Di Tapanuli Selatan Dengan Menggunakan Marka RAPD ( Random Amplified Polymorphic DNA ).. Tesis Pasca

- Larutan dibuat dengan mencampurkan bahan kimia di dalam gelas beaker yang diaduk dengan menggunakan batang pengaduk magnetik di atas hot plate.. -

Untuk mendukung pengembangan bawang merah di Sumatera Utara diperlukan kegiatan pemuliaan yang dapat menghasilkan klon bawang merah yang berdaya hasil tinggi, salah satunya