• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas Hidup pada Subjek yang Mengalami Dandruff

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kualitas Hidup pada Subjek yang Mengalami Dandruff"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Dandruff

2.1.1 Definisi

Dandruff, atau biasa disebut dengan ketombe atau pitiriasis simpleks atau

pitiriasis sika, adalah kelainan skuamasi kulit kepala, dan dapat atau tidak berkaitan

dengan seborea.1,2 Kata dandruff (dandriffe) sendiri berasal dari Anglo-Saxon,

kombinasi ‘tan’ yang berarti melekat dan ‘drof’ yang berarti kotor.14

Dalam pengertian lain, dandruffmerupakan suatu kondisi abnormal terjadinya

pembentukan skuama atau terlepasnya serpihan kulit, berwarna putih kekuningan dari

kulit kepala atau suatu kondisi terjadinya pelepasan berlebihan sel kulit mati dari kulit

kepala, dan biasanya disertai dengan gatal. Skuama atau serpihan ini terlepas karena

aksi mekanis dan dapat terlihat baik di rambut atau di permukaan horizontal di bawah

rambut seperti bahu dan di atas punggung.15,16

Dandruffsering bertumpang tindih dengan dermatitis seboroik, di mana kedua

penyakit ini dianggap sebagai rangkaian kesatuan gejala dari etiologi yang sama.

Dandruff merupakan presentasi klinis yang paling ringan dari dermatitis seboroik.

Pada dandruff tidak dijumpai inflamasi yang nyata atau inflamasinya minimal dan

tetap subklinis, dan lokasi lesi terbatas di kulit kepala.15,16,17 Dermatitis seboroik

(2)

berlebihan (seborea) dan iritasi/kemerahan (dermatitis) yang tampak.16 Pada

dermatitis seboroik, skuama berkembang menjadi berminyak dengan warna kuning

dan sering tampak melekat disertai dengan perubahan inflamasi. Lokasi lesi pada

dermatitis seboroik dapat juga muncul di luar kulit kepala, terutama di lipatan

nasolabial, telinga, alis mata dan dada. Pada dermatitis seboroik dapat timbul gatal

dengan derajat bervariasi.15,18

2.1.2 Epidemiologi

Sampai saat ini, dandruff merupakan masalah yang cukup menonjol di

kalangan umum, karena banyak ditemukan yang mempengaruhi hampir setengah

populasi pada usia post-pubertas dan berbagai jenis kelamin dan etnik dan dapat

menyebabkan rasa khawatir / tertekan, hilangnya kepercayaan diri atau tidak nyaman

bagi pengidapnya. Tidak ada populasi pada suatu daerah geografis akan bebas tanpa

dipengaruhi oleh dandruffpada suatu tahap kehidupannya.1,5,14,19,20

CLEAR Global Scalp Analysis Survey baru-baru ini mengungkapkan bahwa

hampir 70 % konsumen suatu produk sampo di India telah pernah menderita

dandruff. Sedangkan untuk di Indonesia sendiri, menurut badan konsensus Amerika

Serikat, dengan dasar data internasional pada tahun 2004, diperkirakan angka

prevalensi dandruff adalah sekitar 18,38 %.21,22

Penelitian Mawardi dan Jusuf pada tahun 2012 menemukan proporsi

(3)

Batu Utara, Sumatera Utara, yaitu sebesar 58 dari 100 responden (58 %) dengan jenis

kelamin terbanyak perempuan sebesar 43 % dan penderita terbanyak berusia 16 tahun

sebesar 26 %.23

Penyakit ini sering ditemukan pada usia dewasa muda, sedangkan pada anak

relatif jarang dan berbentuk ringan. Insiden puncak dan keparahan penyakit terjadi

pada usia sekitar 20 tahun. Berdasarkan survei global yang dilakukan oleh suatu

lembaga, angka kejadian tertinggi dandruff di India berusia antara 18 - 30 tahun.

Dandruff biasanya mengenai orang yang secara konstitusional memiliki kulit

berminyak (seborrheic diathesis). Sekitar 50 % populasi dunia pernah menderita

penyakit ini dengan derajat keparahan yang berlainan.4,21

2.1.3 Etiologi dan patogenesis

Penyebab terjadinya dandruff belum diketahui dengan pasti. Namun terdapat

beberapa jalur etiopatologik dengan mekanisme yang kompleks, yang dapat

menyebabkan dandruff. Beberapa faktor dianggap berhubungan dengan terjadinya

dandruff:

a. Hiperproliferasi epidermis

Stratum korneum terdiri dari korneosit yang dikelilingi oleh berbagai

lapisan lipid (seramid, kolesterol, dan asam lemak). Integritas dari stratum

korneum dicapai melalui korneodesmosom yang mengunci korneosit

(4)

berdekatan. Korneodesmosom merupakan kekuatan kohesif primer yang harus

didegradasi untuk mempermudah deskuamasi, proses pergantian kulit, yang

mengalami kekacauan pada dandruff.20

Stratum korneum bertindak sebagai barier protektif untuk mencegah

hilangnya air dan mempertahankan hidrasi kulit kepala, juga sebagai barier

terhadap invasi patogenik oleh mikroorganisme termasuk Malassezia, agen

toksik, oksidan, dan radiasi UV. Hilangnya fungsi barier ini berdampak pada

banyak aspek integritas dan fungsionalitas stratum korneum. Dinyatakan

bahwa, lipid struktural dari stratum korneum penderita dandruff mengalami

deplesi dan tidak beraturan yang sesuai dengan melemahnya barier yang

diindikasikan dengan meningkatnya transepidermal water loss(TEWL).20

Gangguan fungsi barier yang terjadi secara kronis dapat mengganggu

hidrasi yang tepat, sehingga menyebabkan proliferasi epidermal yang tidak

sesuai (hiperproliferasi), diferensiasi keratinosit dan maturasi stratum

korneum yang tidak normal, yang mendasari timbulnya gejala dandruff.

Menurunnya waktu transit, atau pergantian, keratinosit melalui epidermis

yang disebabkan oleh hiperproliferasi ini berkaitan dengan terjadinya

keratinisasi yang abnormal. Gangguan barrier menyebabkan penderita

dandruff lebih rentan terhadap efek samping toksin mikroba dan jamur, dan

polutan lingkungan, dengan demikian mengekalkan gangguan barier yang

(5)

Variasi struktural pada level seluler mengakibatkan barier stratum

korneum terganggu secara fungsional. Barier tidak lagi efektif seperti kulit

normal dalam mengurangi transmisi penguapan kelembaban juga dalam

mengurangi penetrasi bahan eksogen. Fungsi barier yang terganggu ini

membuat kulit kurang efektif dalam menghambat penetrasi inisiator inflamasi

yang berasal dari aktivitas metabolik Malassezia.24

b. Peran sebum

Kulit kepala manusia sangat sensitif terhadap androgen dan kaya

dengan sebum.14 Peran sebum pada dandruff terkait dengan korelasi kuat

dengan aktivitas kelenjar sebasea. Dandruff sendiri terjadi di daerah kulit

dengan level sebum yang tinggi.15

Sebum memiliki banyak kegunaan. Sebum terlibat dalam

perkembangan epidermis dan pemeliharaan barier, mentranspor antioksidan,

proteksi, bau badan, dan munculnya feromon. Sebum secara langsung terlibat

dalam sinyal hormonal, diferensiasi epidermis, dan proteksi dari radiasi

ultraviolet (UV).15,25 Sebum juga melindungi kulit dari infeksi bakteri dan

jamur dermatofita melalui efek asam lemaknya yang bersifat fungistatik.

Namun pada jamur Malassezia, lipid diperlukan untuk pertumbuhannya.26,27

Malassezia memerlukan lemak untuk tumbuh, jadi lebih banyak sebum kaya

(6)

Sebum manusia merupakan campuran kompleks dari trigliserida, asam

lemak, wax ester, sterol ester, kolesterol, kolesterol ester, dan skualen. Saat

disekresikan, sebum terdiri dari trigliserida dan ester yang diurai oleh mikroba

menjadi digliserida, monogliserida, dan asam lemak bebas. Asam lemak bebas

berperan utama dalam inisiasi respon iritan, yang terlibat dalam

hiperproliferasi kulit kepala.15,25 Komposisi dari asam lemak sebum sendiri

tidak tetap namun berubah terkait dengan laju sekresi sebum. Hipersekresi

sebasea terjadi jika kelenjar sebasea menghasilkan begitu banyak sebum, kulit

dan rambut menjadi berminyak, dan kulit kepala tidak mendapatkan

oksigenasi yang cukup.29 Secara spesifik, dengan meningkatnya sekresi

sebum, perubahan tampak terjadi pada komposisi kelas lipid yaitu lebih

banyak wax ester dibandingkan dengan kolesterol ester dan pada komposisi

asam lemak ester lipid.30 Perubahan kuantitas dan komposisi sebum di mana

terjadi peningkatan wax ester dan kecenderungan dari trigliserida ke rantai

asam lemak lebih pendek merupakan salah satu faktor yang dapat

menyebabkan terjadinya dandruff.31

c. Peran mikroba

Malassezia (dulu dinamai Pityrosporum) merupakan bagian normal

dari flora kulit. Jamur lipofilik ini dianggap berperan pada terjadinya

dandruff. Selama terjadinya dandruff, level Malassezia meningkat 1,5 – 2 kali

(7)

ini ditemukan di bagian-bagian tubuh yang kaya lemak, khususnya di dada,

punggung, wajah, dan kulit kepala. Proliferasi Malassezia, dan adanya

pseudohifa pada pemeriksaan mikroskopik dengan KOH, mengaitkan

Malassezia furfur dan spesies Malassezia lain dengan pitiriasis versikolor.

Sebaliknya, ragi Malassezia pada kerokan kulit dari pasien dengan dandruff

atau dermatitis seboroik hanya dapat terlihat dengan teknik pulasan periodic

Acid-Schiff (PAS) pada jaringan yang difiksasi formalin atau Wright-Giemsa,

Nile Blue, atau merah netral pada apusan baru. Pada skuama dandruff tidak

ditemukan pseudohifa.4,14,19

Malassezia terdapat pada kulit kepala normal atau dengan dandruff,

dan merupakan mikroorganisme terbanyak pada keduanya. Mikroorganisme

umum lain yang dapat ditemukan dari kulit kepala adalah kokus aerob dan

Propionibacterium acnes. Peran bakteri dalam pembentukan dandruff

diperkirakan kecil karena obat antijamur selektif merupakan terapi yang

paling efektif. Namun, pada beberapa pasien yang tidak berespon terhadap

sampo antijamur sering dijumpai kolonisasi bakteri yang berlebihan. Dalam

hal ini, mungkin terjadi peradangan yang dipicu oleh kolonisasi bakteri.4

Secara umum, kulit kepala dengan dandruffmengandung lebih banyak

sel ragi daripada kulit kepala tanpa dandruff, namun jumlah dan distribusi sel

(8)

mereka. Eliminasi sel ragi akan diikuti oleh berkurangnya skuama dan

rekolonisasi diikuti oleh kambuhnya deskuamasi.4

Dengan menggunakan berbagai penanda molekuler, maka

teridentifikasi paling sedikit 10 spesies dalam genus Malassezia: M. globosa,

M. restricta, M. obtuse, M. slooffiae, M. sympodialis, M. furfur, M. nana, M.

japonica, M. yamatoensis, dan M. pachydermatis. Masing-masing spesies

memiliki karakteristik biokimia dan genetik spesifik. Dengan teknik-teknik

molekuler didapatkan bahwa skuama dari pasien dengan dandruff dan orang

normal memperlihatkan spesies yang sama, namun pasien dengan dandruff

memiliki prevalens yang lebih tinggi untuk setiap spesies. Spesies yang paling

prevalen adalah M. restricta (dahulu P. ovale) dan M. globosa (dahulu P.

orbiculare).4,19,25

Peran jamur dalam menimbulkan kelainan diduga berhubungan

dengan mekanisme imunologis, tetapi kemungkinan juga efek langsung

organisme dalam menstimulasi respon inflamasi karena ragi tersebut dapat

memproduksi sejumlah iritan antara lain lipase, peroksidase, asam lemak

bebas tak jenuh, dan trigliserida tak jenuh.4

Malassezia yang bersifat lipofilik menggunakan lipid sebum sebagai

sumber nutrisi, dan produksi sebum dihipotesiskan diperlukan untuk

(9)

dalam produksi sebum dan proliferasi Malassezia dapat mencetuskan

terjadinya dandruff.Malassezia yang dijumpai di permukaan kulit kepala dan

di dalam infundibulum folikel dapat mensekresikan enzim hidrolitik,

termasuk lipase, ke lingkungan ekstraseluler. Enzim lipase ini akan membelah

trigliserida sebasea ke asam lemak bebas dan gliserol. Selanjutnya,

Malassezia mengkonsumsi asam lemak tersaturasi yang diperlukan untuk

proliferasinya dan meninggalkan sejumlah asam lemak bebas tidak tersaturasi

yang bersifat iritan. Asam lemak bebas yang tidak tersaturasi ini berpenetrasi

ke epidermis, dan pada individu yang rentan akan menginduksi penerobosan

fungsi barier kulit, menginduksi iritasi dan selanjutnya hiperproliferasi dan

pengelupasan kulit.15,20 Hal ini seperti diuraikan pada gambar berikut yang

menjelaskan mengenai jalur metabolik atau peran metabolisme lipid oleh

Malasseziapada kejadian dandruff.

(10)

d. Peran kerentanan individu

Meskipun Malassezia globosa dijumpai pada hampir semua manusia

namun hanya 0,5 – 0,75 di antaranya yang menderita dandruff. Perbedaan

antara individu yang rentan dengan dandruff dan tidak rentan masih tidak

jelas. Terdapat berbagai kemungkinan di antaranya, perbedaan bawaan dalam

fungsi barier stratum korneum, permeabilitas kulit, dan respon imun terhadap

asam lemak bebas atau protein dan polisakarida dari Malassezia.15,25

e. Peradangan

Malasseziadapat memicu reaksi peradangan melalui pengaktivan

toll-like receptor (TLR) yang menyebabkan pembentukan sitokin melalui sistem

imun bawaan. TLR2 diperkirakan berperan dalam reaksi terhadap Malassezia

furfur, di mana ekstrak ragi tanpa lemak menginduksi pembentukan TNF-α,

IL-6, dan IL-1β, sementara ekstrak ragi total tidak menyebabkan

pembentukan sitokin-sitokin pro-inflamasi dalam jumlah signifikan.

Keratinosit manusia yang terinfeksi M. furfur memperlihatkan peningkatan

ekspresi TLR2, myeloid differentiation factor 88 (MyD88), peptida

antimikroba β-defensin 2 dan 3, serta mRNA interleukin-8 (IL-8). Efek ini

dapat dihambat oleh antibodi anti-TLR2. Jenis-jenis sitokin yang terinduksi

berbeda sesuai spesies Malasseziayang diteliti, M. globosamenginduksi IL-5,

(11)

Aktivitas lipase merupakan mekanisme yang dapat mengaitkan ragi

Malassezia dengan pembentukan skuama dan peradangan pada dandruff dan

dermatitis seboroik. Sebum dari pasien dengan dandruff memperlihatkan

kadar asam lemak tak-jenuh yang tinggi; kadarnya pulih ke normal setelah

terapi sampo antimikroba.4

f. Faktor non-mikroba lainnya

Paparan berlebihan terhadap sinar matahari diketahui menyebabkan

deskuamasi kulit kepala. Iritasi minimal kulit kepala karena pemakaian sampo

berlebihan, penyisiran yang terlalu sering, penggunaan produk kosmetik

rambut tertentu, debu dan kotoran, dapat menyebabkan dandruff.14,19

Penggunaan sampo yang tepat tidak akan mengeringkan rambut atau

kulit kepala dan akan memperlambat produksi dan pelepasan sel kulit di kulit

kepala yang akan berperan untuk terjadinya dandruff. Namun, pada

penggunaan sampo yang mengandung surfaktan keras dapat menyebabkan

kerusakan pada protein dan lipid kulit dengan ekstraksi asam lemak yang

merupakan asam alami yang melindungi kulit, sehingga menyebabkan

tightness setelah mencuci, kekeringan, kerusakan barier, terganggunya

deskuamasi, meningkatnya transepidermal water loss (TEWL), iritasi, dan

(12)

Banyak kasus dandruff disebabkan oleh penggunaan surfaktan keras

seperti sodium dan amonium sulfat. Surfaktan keras atau dengan pH tinggi

akan mengganggu pertumbuhan kulit kepala, menghambat aktivitas enzim,

dan menghilangkan kelembaban dan protein rambut dan kulit kepala.36

Di sisi lain, penggunaan sampo yang mengandung surfaktan keras

secara regular dapat menyediakan makanan bagi jamur Malassezia. Penelitian

menunjukkan bahwa bahan sampo dengan surfaktan keras dapat merusak

protein kulit kepala, menyediakan lahan yang subur untuk parasit penyebab

dandruff.36

Penggunaan produk penataan rambut juga dapat menyebabkan

dandruff. Hal ini biasanya diakibatkan oleh sensitivitas terhadap bahan-bahan

tertentu pada produk penataan rambut tersebut atau pewarna rambut, terutama

terhadap parafenilendiamin, yang dapat mengakibatkan kulit kepala menjadi

merah, gatal, dan berskuama.37

Berikut ini merupakan gambar mengenai patofisiologi terjadinya

(13)

Gambar 2.2 Model Disfungsi Barier pada Dandruff Dikutip dari kepustakaan no.20

2.1.4 Gambaran klinis

Tingkat paling ringan dandruff ditandai oleh skuama halus di orifisium

sebagian folikel rambut. Pada derajat yang lebih parah, skuama terdapat di seluruh

permukaan kulit kepala, berukuran lebih besar, dan menggumpal. Pada keadaan yang

paling parah, skuama dapat membentuk anyaman padat yang menutupi seluruh kulit

kepala. Skuama dapat berwarna keputih-putihan atau keabu-abuan dan dapat terlepas

dari permukaan kulit dan bertebaran di antara batang rambut atau jatuh pada kerah

baju ataupun bahu penderita. Faktor pemicu mencakup stres, suhu, dan kelembaban. Stresor intrinsik dan ekstrinsik : Hormon, produksi

sebum, stres, kolonisasi malassezia, defek barier genetik, radiasi UV, pembersih keras, produk penataan rambut

(14)

Penyakit ini sering asimtomatik, tetapi tidak jarang disertai rasa gatal yang terkadang

hebat, perasaan tightness dan kering di kulit kepala.5,20 Namun, derajat gatal yang

dikeluhkan penderita tidak selalu berkorelasi langsung dengan derajat deskuamasi.

Rasa gatal terjadi terutama bila panas dan berkeringat yang meningkatkan aktivitas

kelenjar minyak kulit. Peningkatan aktivitas kelenjar minyak dan terjadinya

peradangan kulit menyebabkan kulit terasa gatal sekali dan membuat penderita

menggaruk. Akibat garukan yang dilakukan akan terjadi pelepasan lapisan keratin

epidermal yang kemudian menempel di batang rambut atau jatuh ke baju. Dan akibat

garukan kadang terjadi luka pada kulit kepala yang dapat menimbulkan infeksi

sekunder dari mikroba lain. Infeksi bisa menyebabkan demam dan nyeri. Akibat

lainnya dari garukan dan keratinisasi yang meningkat, rambut akan mudah

terlepas/rontok, terutama di daerah vertex (puncak kepala) yang apabila berlangsung

lama dapat menjadi botak. Namun kerontokan rambut biasanya bersifat reversibel

pada kasus kronis.1,4,38-42 Dan walaupun gambaran klinis pada dandruff bersifat

ringan, namun kondisi yang terjadi dapat mempengaruhi estetika, menimbulkan

hilangnya kepercayaan diri dan persepsi sosial yang negatif sehingga berdampak pada

kualitas hidup.17

Lesi kulit kepala penderita dandruff dapat mengalami perubahan inflamasi

yang tampak secara klinis dan berkembang menjadi dermatitis seboroik.42-44

Berikut ini merupakan gambaran kulit kepala normal dan yang mengalami

(15)

kulit kepala yang mengalami dandruffdapat dijumpai skuama khas dan dapat disertai

gatal.15,20

Gambar 2.3 Tampilan kulit kepala normal dan yang mengalami dandruff.

(a) kulit kepala normal, (b) kulit kepala dengandandruff. Dikutip dari kepustakaan no.15

2.1.5 Diagnosis

Diagnosis dandruff dapat ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan

klinis yang berfokus pada kulit kepala. Pada beberapa kasus, biopsi diperlukan untuk

mendiagnosis penyebab pasti dari gejala yang muncul.

Gambaran histopatologi dari kulit kepala penderita dandruff yaitu adanya

hiperproliferasi keratinosit yang ditandai dengan retensi inti parakeratotik, struktur

korneosit ireguler, droplet lipid intraseluler dan hilangnya struktur lipid lamelar yang

terorganisasi.20

2.1.6 Diagnosis banding

Dandruff dapat didiagnosis banding dengan psoriasis scalp, tinea kapitis tipe

gray patch, pedikulosis kapitis dan dermatitis kontak.45

(16)

Psoriasis scalp merupakan penyakit peradangan kulit kronis yang ditandai

dengan adanya gambaran berupa plak eritematosa yang berbatas tegas dan menebal

dengan permukaan skuama yang berwarna putih keperakan, dan dapat terkait dengan

tipe psoriasis berbeda lainnya. Lesi ini dapat melibatkan daerah hingga batas rambut

dan di luar batas rambut, daerah wajah, namun lokasi yang paling sering adalah di

belakang telinga, di atas batas rambut, dan di daerah perifer dari wajah, seperti pelipis

dan bagian atas dari leher bagian belakang. Psoriasis scalp tidak menyebabkan

hilangnya rambut. Diagnosis psoriasis scalp ditegakkan bila dijumpai gejala klinis

yaitu adanya plak eritematosa yang ditutupi skuama tebal dan berwarna putih

keperakan disertai penemuan pemeriksaan fenomena tetesan lilin dan tanda Auspitz

yang positif.46

Tinea kapitis tipe gray patchmerupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur

yang menyerang rambut dan kulit kepala. Diagnosis berdasarkan penemuan klinis

yang ditandai oleh papul merah di sekitar rambut yang kemudian melebar dan

membentuk bercak bersisik yang berbatas tegas dengan daerah alopesia yang

berskuama dan terasa gatal. Rambut di daerah lesi mudah patah dan terlepas dari

akarnya dan warna rambut berubah menjadi abu-abu dan tidak berkilat. Pemeriksaan

dengan lampu Wood dan pemeriksaan mikroskopik dapat membantu menegakkan

diagnosis pasti dari penyakit ini.42,47

Pedikulosis kapitis merupakan penyakit pada kulit dan rambut kepala yang

(17)

berdasarkan anamnesis dijumpai keluhan gatal dan gejala klinis dijumpai erosi,

ekskoriasi, dan infeksi sekunder berupa pus atau krusta yang disebabkan oleh garukan

disertai penemuan pemeriksaan kutu atau telur kutu, terutama di daerah oksiput dan

temporal.48

Dermatitis kontak merupakan penyakit peradangan kulit yang disebabkan oleh

bahan/substansi yang menempel pada kulit. Diagnosis ditegakkan berdasarkan

anamnesis dijumpai keluhan gatal atau nyeri dan memiliki riwayat kontak dengan

bahan yang dicurigai sesuai dengan kelainan kulit yang ditemukan dan penemuan

klinis dijumpai gambaran ruam polimorfik berupa eritema, edema, papul, vesikel,

skuama dan likenifikasi tergantung pada stadium penyakit yang dapat bersifat akut

maupun kronis.49

2.1.7 Penatalaksanaan

Karena adanya berbagai faktor dalam etiologi dandruff, maka terdapat

berbagai cara potensial untuk pengobatan. Seseorang dapat mengobati penyebab atau

dapat mengobati gejala yang ada. Mengobati penyebab berarti menghilangkan jamur

dengan pengobatan antijamur atau menekan sekresi sebum. Pengobatan terhadap

gejala meliputi meredakan inflamasi dengan steroid anti-inflamasi, mengurangi

proliferasi sel dengan anti-proliferatif, atau dengan perawatan untuk menghilangkan

(18)

Obat-obat keratolitik seperti asam salisilat dan sulfur melonggarkan

perlekatan antara korneosit yang terjadi pada dandruff. Asam salisilat merupakan obat

keratinolitik asam β-hidroksil yang dapat menghilangkan kulit hiperkeratotik yang

berskuama, menurunkan adhesi sel-ke-sel antara korneosit. Sulfur memiliki aktivitas

antimikroba yang tergantung pada konversi sulfur ke asam pentationik oleh flora

normal atau keratinosit, dan sifat keratolitik yang diperantarai melalui reaksi antara

sulfur dan asam amino sistein di keratinosit.14

Zinc pyrithione (ZPT) menjadi bahan yang paling sering digunakan untuk

pengobatan dandruff. ZPT bekerja dengan menormalisasi keratinisasi epitel atau

produksi sebum atau keduanya. Suatu penelitian oleh Warner dkk, menunjukkan

adanya pengurangan secara dramatis kelainan struktural pada dandruff dengan

pemakaian ZPT; berlebihannya populasi Malassezia menurun, parakeratosis dapat

disingkirkan dan inklusi lipid korneosit berkurang. Pengobatan dengan shampo ZPT

secara signifikan mengembalikan ultrastruktur stratum korneum ke normal.14,15,50

Tar (0,5 - 5%) sangat efektif untuk dandruff. Preparat ini bekerja melalui efek

antiproliferatif dan sitostatiknya, selain memiliki sedikit aktivitas antifungal.14,15

Sifat parakeratotik dari kortikosteroid topikal tergantung pada struktur obat,

vehikulum dan kulit di mana obat tersebut digunakan. Kortikosteroid bekerja melalui

(19)

Selain obat-obat keratinolitik dan regulator keratinisasi di atas, untuk

pengobatan dandruff dapat digunakan obat-obat antimikroba, seperti selenium

sulfida, imidazol, hidroksipiridon dan obat-obat naturopatik.14

Selenium sulfida (0,6 - 1%) mengontrol dandruff melalui efek

anti-Malassezia-nya daripada efek proliferatif-nya. Obat ini memiliki sifat

anti-seboroik juga efek sitostatik pada sel-sel epidermis dan epitel folikuler.14,15

Antifungal topikal imidazol seperti ketokonazol 1% (sampo) bekerja dengan

menghambat biosintesis ergosterol, derivatif sterol primer dari membran sel jamur.

Ketokonazol topikal untuk penggunaan pada resep konsentrasinya 2 %. Pengobatan 2

kali seminggu direkomendasikan untuk sampo ketokonazol.14,15

Hidroksipiridon (siklopiroks) bekerja dengan mengganggu transpor aktif

prekursor makromolekul esensial, integritas membran sel dan proses pernafasan sel.14

Beberapa agen naturopatik diklaim memiliki aktivitas anti-dandruff.

Penelitian dari India menunjukkan bahwa preparat herbal seefektif zat sintetik dalam

(20)

2.2 Kualitas Hidup Orang denganDandruff

2.2.1 Definisi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kualitas hidup sebagai

persepsi individu dari keberadaannya dalam kehidupan, dalam konteks kultural dan

sistem nilai di mana dia hidup dan hubungannya dengan tujuan, harapan, standar dan

perhatian dan dampaknya pada kesehatan fisik, kondisi mental dan independensi

hubungan sosial. Faktanya, kualitas hidup didefinisikan sebagai pertimbangan

kognitif yang sadar mengenai kepuasan terhadap kehidupan.6,8

Jika kualitas hidup berkaitan dengan kesehatan dan penyakit, maka disebut

sebagai kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan (HRQL). Karena

kesehatan merupakan konsep multidimensi, HRQL juga bersifat multidimensi dan

terkait dengan fungsi fisik, mental dan emosional, dan sosial. HRQL berfokus pada

akibat keadaan kesehatan pada kualitas hidup.51,52

Definisi sehat menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu

keadaan dimana tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan, tetapi juga

adanya keseimbangan antara fungsi fisik, mental, dan sosial. Sehingga pengukuran

kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan meliputi tiga bidang fungsi yaitu:

fisik, psikologi (kognitif dan emosional), dan sosial.53-55

(21)

Kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan menggambarkan tingkat

kesehatan seseorang yang mengalami suatu penyakit dan mendapatkan pengelolaan

sesuai dengan pedoman penyakit tertentu.53-55

2.2.2 Aspek psikologis dari dandruff

Rambut memiliki peran signifikan dalam kehidupan seseorang, yang tidak

hanya berdampak pada penampilan luar-nya namun juga pada tampilan dalam-nya.

Meskipun rambut bukan hal pokok untuk kesehatan dan kehidupan manusia

sebagaimana pada mamalia lainnya, perubahan pada kepadatan pertumbuhan rambut,

pola atau perubahan warna dan teksturnya sering dapat menyebabkan distress. Selain

itu, jenis perubahan ini dapat mengindikasikan penyakit sistemik yang mendasari,

termasuk gangguan endokrin, genetik, metabolik, atau nutrisi dan psikiatrik. Begitu

juga, perubahan di kulit kepala pada beberapa kasus dapat menjadi penanda dari

masalah medis yang lebih besar. Dalam hal ini, maka diagnosis yang tepat adalah

penting.38,56,57

Meskipun gangguan rambut dan kulit kepala umumnya tidak terkait dengan

morbiditas fisik yang signifikan dan tidak mengancam kehidupan, dampak psikologis

dari masalah di kulit kepala yang terlihat mungkin sangat tinggi. Dalam masyarakat,

saat ini rambut berperan penting pada penampilan dan sinyal seksual di mana peran

(22)

penampilan rambut dan kulit kepala mempengaruhi harga diri dan kepercayaan diri

dalam lingkungan sosial.38

Dandruff merupakan partikel keratin yang terlepas dari kulit. Dijumpai

adanya pergantian konstan sel epidermis di kulit setiap 27 hari. Sepanjang laju

pergantian ini normal, maka sulit untuk melihat sel-sel yang terlepas. Namun, jika

laju pergantian ini meningkat, maka lebih banyak lagi sel-sel keratin mati yang

dihasilkan, yang melekat ke partikel keratin, dan dapat terlihat dengan mata telanjang

saat sel-sel tersebut luruh. Dandruff terkait dengan meningkatnya pembaharuan dan

pelepasan dari sel-sel di kulit kepala ini. Gumpalan dari sel-sel kulit mati ini luruh di

kulit kepala atau berakumulasi di rambut sebagai serpihan berwarna putih. Dan kulit

kepala sendiri dapat terasa gatal atau nyeri.58,59

Dandruff dapat mempengaruhi pria maupun wanita, namun lebih banyak

menimbulkan masalah pada wanita karena rambut yang panjang dan kebutuhan untuk

mempertahankan nilai kosmetik rambut.60

Meskipun termasuk gangguan kesehatan kulit, sebenarnya dandruff tidaklah

membahayakan tubuh, juga tidak menimbulkan rasa sakit. Akan tetapi, masalah kulit

yang satu ini tetap saja membuat penderitanya merasa terganggu, baik secara fisik

maupun psikis. Gangguan fisik yang ditimbulkan oleh kehadiran dandruffantara lain

rasa gatal di kulit kepala dan dapat mengakibatkan rambut rontok. Sementara itu,

(23)

berskuama pada dandruff dapat terlihat tidak higienis dan tidak rapi. Seseorang akan

merasakan malu atau canggung dan kehilangan kepercayaan diri ketikadandruffyang

tampak sebagai serpihan-serpihan kecil berwarna putih atau kelabu itu luruh di baju.

Apalagi jika baju yang dikenakan berwarna hitam, keberadaan dandruffdi sana akan

tampak dengan sangat jelas. Hal ini tentu saja sangat mengganggu penampilan.

Ketidaknyamanan akibat dandruff juga bisa muncul ketika kulit kepala terasa gatal

dan harus digaruk untuk mengatasinya, padahal bisa saja peristiwa ini terjadi ketika

seseorang tengah berada di keramaian, tampil di depan banyak orang, atau tengah

menghadiri acara-acara resmi dan penting. Gatal akibat dandruff menyebabkan rasa

malu yang besar pada penderita. Menggaruk kepala dalam situasi seperti itu tentu

terasa tidak nyaman. Selain itu aktivitas pun dapat terganggu.61,62

Dandruff dapat mempengaruhi harga diri dan kepercayaan diri. Dandruff

menyebabkan lebih banyak masalah sosial dan psikologis daripada masalah medis

karena dapat mengakibatkan masalah kepribadian yang serius, trauma psikologis

signifikan, yang bermanifestasi pada hilangnya harga diri dan munculnya citra sosial

yang negatif. Dandruff dapat mempengaruhi seseorang di luar gejala fisik serpihan

putih, gatal atau perasaan kulit kepala yang kering, hal tersebut mempengaruhi

kehidupan seseorang pada aspek lainnya seperti karir, sosial dan cinta.15,48,62,63

Penelitian sebelumnya mengenai dampak dandruff atau dermatitis seboroik

(24)

Szepietowski dkk pada tahun 2009. Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa adanya

pengaruh signifikan yang bersifat negatif terhadap kualitas hidup penderita terutama

pada penderita dermatitis seboroik. Dalam penelitian tersebut dinyatakan bahwa

wanita, usia lebih muda dan level pendidikan lebih tinggi lebih sering dipengaruhi

kualitas hidupnya oleh dandruff daripada yang lainnya.13

Kesehatan kulit kepala adalah penting tidak hanya untuk kesehatan secara

umum, tapi juga terkait dengan faktor lainnya seperti kualitas rambut. Dengan

demikian, kulit kepala yang sehat adalah prasyarat terbaik untuk pertumbuhan rambut

yang indah dan kuat.63

2.2.3 Penilaian kualitas hidup orang dengan dandruffdenganSkindex-29

Pengukuran kualitas hidup yang terkait dengan kesehatan/health-related

quality of life (HRQL) semakin penting pada pasien dengan penyakit kulit. Dalam

dermatologi sendiri, HRQL dapat dinilai dengan instrumen generik, instrumen

spesifik dermatologi, dan instrumen yang spesifik kondisi. Alat HRQL yang lebih

spesifik secara klinis lebih sesuai, sering memiliki validitas konseptual yang baik, dan

mungkin lebih responsif daripada instrumen generik.8

Alat HRQL yang spesifik dermatologi, Skindex-29 merupakan instrumen

paling optimal yang tersedia.8 Skindex-29 merupakan instrumen HRQL yang

(25)

Skindex-29 pada awalnya dikembangkan oleh Chren et al., yang kemudian

dimodifikasi untuk penilaian kualitas hidup pada pasien scalp dermatitis (dandruff).

Kata-kata “kulit” dan “kondisi kulit” pada Skindex-29 sebelumnya lalu diganti

dengan “kulit kepala” dan “kondisi kulit kepala”. Skindexpertama kali terdiri dari 61

item, namun studi pembaharuan menghasilkan Skindex-29. Alat ukur ini memiliki 29

item yang terdiri dari tiga skala yaitu skala gejala, emosi dan fungsi.8,9,64Skindex-29

menanyakan tentang seberapa sering (tidak pernah, jarang, kadang-kadang,

seringkali, terus-menerus) selama empat minggu sebelumnya di mana pasien

mengalami efek yang diuraikan pada masing-masing item. Tujuh soal untuk domain

gejala, sepuluh soal domain emosi, dan dua belas soal domain fungsi. Skor Skindex

dilaporkan sebagai tiga skor skala, yang terkait dengan tiga domain; skor skala adalah

rata – rata respon pasien terhadap jenis pertanyaan pada domain yang ada. Skor lebih

tinggi menandakan tingkat kualitas hidup yang lebih rendah.9,64,65 Penyelesaian

kuesioner memerlukan waktu kira-kira 10 menit.8

Skindex-29 telah digunakan dalam berbagai studi cross-sectional yang

independen dalam berbagai variasi kondisi kulit.8 Kuesioner yang terdapat pada

Skindex-29 telah diteliti secara luas dan diadaptasi dalam berbagai sampel populasi

yang berbeda, juga telah banyak digunakan oleh para klinisi dalam praktek untuk

menilai dampak dari penyakit kulit pada kualitas hidup pasien dan memonitornya

sepanjang waktu. Dalam hal ini, penerapan dari Skindex-29 dalam berbagai kondisi

(26)

Gambar

Gambar 2.1 Jalur Metabolik yang Terlibat dalam Terjadinya DandruffDikutip dari kepustakaan no.15
Gambar 2.2 Model Disfungsi Barier pada Dandruff                                                                                    Dikutip dari kepustakaan no.20
Gambar 2.3 Tampilan kulit kepala normal dan yang mengalami dandruff. (a) kulit kepala normal, (b) kulit kepala dengan dandruff
Gambar 2.4 Diagram Kerangka Teori

Referensi

Dokumen terkait

Acral Lentinginous Melanoma (ALM) merupakan jenis yang lebih banyak ditemukan pada penderita kulit berwarna (35-60%).. Menyerupai gambaran Melanoma Maligna, SSM, atau

Masalah yang timbul pada wanita yang mengalami kematian pasangan. hidup membuat individu tersebut tidak dapat menghindar dari

Didapatkan terbanyak 69,2% responden dengan derajat psoriasis ringan sampai sedang terdapat pengaruh pada kualitas hidup mereka sedikit sampai sedang, dan 7,7%

Acral Lentinginous Melanoma (ALM) merupakan jenis yang lebih banyak ditemukan pada penderita kulit berwarna (35-60%).. Menyerupai gambaran Melanoma Maligna, SSM, atau

Dalam penelitian ini, unit analisis yang digunakan adalah pada level individual yang tergabung dalam kelompok kategori karena fokus pada penelitian ini adalah ingin

a) Kepala: Melakukan pemeriksaan kepala yaitu posisi kepala yang sejajar pada tubuh, adakah lesi, kulit kepala bersih atau tidak, terdapat bengkak atau tidak

tabel yaitu 5% atau nilai t<1,96 berarti terdapat pengaruh positif peran suami terhadap kualitas hidup penderita HIV/AIDS pada ibu rumah tangga.Peran suami

PV merupakan infeksi jamur Malassezia pada kulit dengan karakteristik lesi hiperpigmentasi atau hipopigmentasi berbentuk bulat atau oval, memiliki skuama halus dan banyak ditemukan