• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Frekuensi Dan Intensitas Sakit Perut Berulang Pada Anak Usia Sekolah Dengan Intelligence Quotient (IQ)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Frekuensi Dan Intensitas Sakit Perut Berulang Pada Anak Usia Sekolah Dengan Intelligence Quotient (IQ)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI DAN INTENSITAS SAKIT PERUT BERULANG PADA ANAK USIA SEKOLAH DENGAN INTELLIGENCE

QUOTIENT (IQ)

TESIS

Untuk memperoleh gelar Magister Kedokteran Klinik di Bidang Ilmu Kesehatan Anak / M.Ked(Ped) pada Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara

ELIDA IRAWATI SARAGIH 0107103003 / IKA

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK – KONSENTRASI ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

Judul Tesis : Hubungan antara frekuensi dan intensitas sakit perut berulang pada

anak usia sekolah dengan intelligence quotient (IQ)

Nama Mahasiswa : Elida Irawati Saragih Nomor Induk Mahasiswa : 0107103003

Program Magister : Magister Kedokteran Klinik Konsentrasi : Kesehatan Anak

Menyetujui Komisi Pembimbing

Ketua

Dr Supriatmo, M. Ked(Ped), SpA(K)

Anggota

Dr. Johannes H. Saing, M.Ked (Ped), SpA(K)

Program Magister Kedokteran Klinik

Sekretaris Program Studi Dekan

Tanggal lulus : ...

(3)

Tanggal Lulus: 17 Oktober 2014

PERNYATAAN

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI DAN INTENSITAS SAKIT PERUT BERULANG PADA ANAK USIA SEKOLAH DENGAN INTELIGENCE

QUOTIENT (IQ)

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dijadikan acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka

Medan, Oktober 2014

Elida Irawati Saragih

(4)

Tanggal: 17 Oktober 2014

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua: Dr. Supriatmo, M.Ked(Ped), SpA(K) ...

Anggota: 1. Dr. Johannes H. Saing, M.Ked(Ped),SpA(K) ...

2. Prof. Dr. H. Aznan Lelo, Ph.D, SpF(K) ...

3. Prof. Dr. H. Munar Lubis, SpA(K) ...

4. Dr. Tina Christina L. Tobing, M.Ked(Ped), SpA(K) ...

(5)

Salam sejahtera.

Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan

rahmat dan berkat-Nya serta telah memberikan kesempatan yang baik

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.

Tesis ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas

akhir pendidikan magister Kedokteran Klinik Konsentrasi Ilmu Kesehatan

Anak di FK-USU / RSUP H. Adam Malik Medan.

Penulis menyadari penelitian dan penulisan tesis ini masih jauh dari

kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan, oleh sebab itu dengan segala

kerendahan hati penulis mengharapkan masukan yang berharga dari semua

pihak di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyatakan

penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Pembimbing utama Dr. Supriatmo, SpA(K) dan Dr. Johannes H.

Saing, SpA(K), yang telah memberikan bimbingan, bantuan serta

saran-saran yang sangat berharga dalam pelaksanaan penelitian dan

penyelesaian tesis ini.

2. Prof. Dr. H. Munar Lubis, SpA(K), selaku Ketua Departemen Ilmu

(6)

Medan yang telah memberikan bantuan dalam penelitian dan

penyelesaian tesis ini.

3. Prof. Dr. Atan Baas Sinuhaji, SpA(K), Dr. Ade Rachmat Yudianto,

MKed(Ped) SpA yang sudah membimbing saya dalam penyelesaian

tesis ini.

4. Seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU /

RSUP H. Adam Malik Medan yang telah memberikan sumbangan

pikiran dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini.

5. Kepala Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah

Menengah Atas Yayasan Perguruan Husni Thamrin beserta seluruh

staf pengajar.

6. Teman-teman yang telah membantu saya dalam keseluruhan

penelitian maupun penyelesaian tesis ini, Sisca Kartika Dewi, Ika Citra

Dewi, Herlina Loka, Cherie Nurul Lubis, Trina Devina serta

teman-teman seangkatan lainnya. Terimakasih untuk kebersamaan kita

dalam menjalani pendidikan selama ini.

7. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang

telah memberikan bantuan dalam terlaksananya penelitian serta

penulisan tesis ini.

Kepada yang sangat saya cintai dan hormati, orangtua saya Bapak

(7)

Sinaga atas doa dan dukungan moril kepada saya. Terima kasih yang sangat

besar juga saya sampaikan kepada suamiku tercinta AKBP Adarma Sinaga,

SIK. M.Hum yang dengan segala pengertian dan bantuannya baik moril

maupun materil membuat saya mampu menyelesaikan tesis ini. Begitu juga

buat anak-anakku tersayang, Anastasya Amalia Putri Sinaga, Arnold Steven

Sinaga dan Arthur Darma Surya Sinaga yang selalu menjadi sumber

kekuatan dan semangat bagi saya. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa

senantiasa melimpahkan kasih sayang dan karuniaNya kepada kita semua

dan segala budi baik yang telah diberikan mendapatkan balasan yang

setimpal dari Tuhan yang Maha Kuasa.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga penelitian dan tulisan ini

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Medan, Oktober 2014

(8)
(9)

3.9. Alur Penelitian 31

1. Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan 52

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.4 Etiologi sakit perut berulang 11 Tabel 2.5 Red flag anamnese dan pemeriksaan fisik pada sakit Perut berulang 14

Tabel 4.1 Karakteristik sampel 36 Tabel 4.2 Hubungan frekuensi sakit perut berulang

dengan IQ 37 Tabel 4.3 Hubungan intensitas nyeri dengan tingkat IQ 38

Tabel 5.1 Klasifkasi intelligence quotient (IQ) berdasarkan

Skala Wechler 43

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.5 Diagnosis dan manajemen sakit perut

berulang 13 Gambar 2.6 Kerangka Konseptual 24

Gambar 3.8.4 Alur Penelitian 31

(12)
(13)

DAFTAR LAMBANG

d : Tingkat ketepatan absolut yg dikehendaki

z α : Deviat baku normal untuk α

n : Jumlah subjek / sampel

α : Kesalahan tipe I

P : Tingkat kemaknaan

% : Persen

> : Lebih besar dari

< : Lebih kecil dari

≥ : Lebih besar atau sama dengan

(14)

ABSTRAK

Latar Belakang. Sakit perut berulang (SPB) merupakan salah satu sindroma umum nyeri kronis dan menjadi masalah kesehatan pada anak. Insiden SPB pada anak usia sekolah di negara berkembang 10-12%. Nyeri kronis akan berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan anak termasuk kecerdasannya atau intelligence quotient (IQ), emosi, kehidupan sekolah dan sosial anak.

Tujuan. Mengetahui hubungan antara frekuensi dan intensitas sakit perut berulang pada anak usia sekolah dengan intelligence quotient (IQ).

Metode. Penelitian cross-sectional dilakukan di kota Medan pada bulan Juli hingga Agustus 2014. Sampel penelitian adalah anak usia 9-16 tahun yang menderita sakit perut berulang (SPB). Diagnosis sakit perut berulang

ditegakkan berdasarkan red flag anamneses dan pemeriksaan fisik.

Intelligence quotient (IQ) dinilai dengan menggunakan alat uji Weschler Intelligence Scale for Children (WISC) oleh seorang psikolog.

Hasil. Terdapat 100 anak yang mengikuti penelitian ini, 55 orang anak laki-laki dan 45 orang anak perempuan. Usia rerata 12,81 (2,89) tahun. Yang terbanyak adalah anak yang duduk di kelas IX yaitu sebanyak 24 orang (24%). Frekuensi nyeri yang terbanyak adalah ≤ 2 kali perminggu dengan IQ terbanyak pada golongan rata-rata (53,1%). Penilaian intensitas nyeri yang terbanyak adalah nyeri sedang dengan IQ juga terbanyak pada golongan rata-rata (42,7%). Hubungan antara frekuensi dan intensitas sakit perut berulang terhadap tingkat IQ anak didapatkan dengan P= 0,492 dan 0,700. Kesimpulan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara frekuensi dan intensitas sakit perut berulang pada anak usia sekolah dengan intelligence

quotient (IQ).

Keywords: sakit perut berulang, anak, intelligence quotient (IQ), WISC (Weschler Intelligence Scale for Children)

(15)

ABSTRACT

Background. Recurrent abdominal pain (RAP) is a common chronic pain syndrome and a public health problem in children. The incidences of RAP on school-age children in developing countries was 10-12%. Chronic pain will affect all aspects of his life, including his intelligence quotient (IQ), emotional, social and school life of the child.

Objective. To evaluate the association between frequency and intensity of recurrent abdominal pain in school-age children with intelligence quotient (IQ) Method. A cross-sectional study was conducted from July to August 2014. The subjects were 9 until 16 years old children with recurrent abdominal pain. Diagnosis of RAP depend on red flag anamneses and physical diagnostic. And intelligence quotient (IQ) evaluated by using Weschler Intelligence Scale for Children (WISC) by a clinic psychologist.

Results. Total 100 children was recruited in this study, 55 were boys and 45 were girls. The mean age were 12,81 (2,89) years. The most subjects were in level IX (24 %). The most frequency of pain was ≤ 2 times per weeks with the classification of IQ were average (53,1%). The most intensity of pain were in a moderate level and the classification of IQ were average (42,7%). We found association between frequency and intensity of recurrent abdominal pain with intelligence quotient notice at P= 0,492 and 0,700.

Conclusion. There was not association between frequency and intensity of recurrent abdominal pain in school-age children and intelligence quotient (IQ).

Keywords : abdominal recurrent pain , children, intelligence quotient (IQ), WISC (Weschler Intelligence Scale for Children)

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan penelitian adalah : Apakah ada hubungan tingkat IQ (Intelligence Quotient ) terhadap Keterapilan teknik Dasar Sepakbola Siswa SLPB Bhaladika Usia 12-15

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “Perbedaan Intelligence Quotient (IQ) pada Gondok Grade IA dan IB pada Siswa-Siswi Sekolah Dasar Usia 9-10

Dari hasil penelitian diatas, dapat kita lihat bahwa Intelligence Quotient (IQ) berhubungan dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultaas Kedokteran Universitas

Hubungan Status Gizi Dengan Tingkat Kecerdasan Intelektual ( Intelligence Quotient – Iq ) Pada Anak Usia Sekolah Dasar Ditinjau... Dari Status Sosial-Ekonomi Orang

Skripsi dengan judul “Korelasi antara Lingkar dan Panjang Kepala dengan Tingkat Kecerdasan Intelligence Quotient (IQ) pada Anak Retardasi Mental di Sekolah Luar Biasa

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stunting dengan skor IQ anak usia sekolah dasar dari keluarga miskin.. Sedangkan hubungan antara

Anamnesis pada sakit perut berulang meliputi usia, jenis kelamin, rasa sakit (lokalisasi, sifat dan faktor yang menambah atau mengurangi rasa sakit tersebut, lama sakit, dan

Judul Penelitian : Perbedaan karakteristik klinis pada anak sakit perut berulang dengan dan tanpa riwayat keluarga sakit perut berulang.. Nama Mahasiswa : Sisca