HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI DAN INTENSITAS SAKIT PERUT BERULANG PADA ANAK USIA SEKOLAH DENGAN INTELLIGENCE
QUOTIENT (IQ)
TESIS
Untuk memperoleh gelar Magister Kedokteran Klinik di Bidang Ilmu Kesehatan Anak / M.Ked(Ped) pada Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara
ELIDA IRAWATI SARAGIH 0107103003 / IKA
PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK – KONSENTRASI ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Judul Tesis : Hubungan antara frekuensi dan intensitas sakit perut berulang pada
anak usia sekolah dengan intelligence quotient (IQ)
Nama Mahasiswa : Elida Irawati Saragih Nomor Induk Mahasiswa : 0107103003
Program Magister : Magister Kedokteran Klinik Konsentrasi : Kesehatan Anak
Menyetujui Komisi Pembimbing
Ketua
Dr Supriatmo, M. Ked(Ped), SpA(K)
Anggota
Dr. Johannes H. Saing, M.Ked (Ped), SpA(K)
Program Magister Kedokteran Klinik
Sekretaris Program Studi Dekan
Tanggal lulus : ...
Tanggal Lulus: 17 Oktober 2014
PERNYATAAN
HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI DAN INTENSITAS SAKIT PERUT BERULANG PADA ANAK USIA SEKOLAH DENGAN INTELIGENCE
QUOTIENT (IQ)
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dijadikan acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka
Medan, Oktober 2014
Elida Irawati Saragih
Tanggal: 17 Oktober 2014
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua: Dr. Supriatmo, M.Ked(Ped), SpA(K) ...
Anggota: 1. Dr. Johannes H. Saing, M.Ked(Ped),SpA(K) ...
2. Prof. Dr. H. Aznan Lelo, Ph.D, SpF(K) ...
3. Prof. Dr. H. Munar Lubis, SpA(K) ...
4. Dr. Tina Christina L. Tobing, M.Ked(Ped), SpA(K) ...
Salam sejahtera.
Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
rahmat dan berkat-Nya serta telah memberikan kesempatan yang baik
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
Tesis ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas
akhir pendidikan magister Kedokteran Klinik Konsentrasi Ilmu Kesehatan
Anak di FK-USU / RSUP H. Adam Malik Medan.
Penulis menyadari penelitian dan penulisan tesis ini masih jauh dari
kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan, oleh sebab itu dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan masukan yang berharga dari semua
pihak di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyatakan
penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Pembimbing utama Dr. Supriatmo, SpA(K) dan Dr. Johannes H.
Saing, SpA(K), yang telah memberikan bimbingan, bantuan serta
saran-saran yang sangat berharga dalam pelaksanaan penelitian dan
penyelesaian tesis ini.
2. Prof. Dr. H. Munar Lubis, SpA(K), selaku Ketua Departemen Ilmu
Medan yang telah memberikan bantuan dalam penelitian dan
penyelesaian tesis ini.
3. Prof. Dr. Atan Baas Sinuhaji, SpA(K), Dr. Ade Rachmat Yudianto,
MKed(Ped) SpA yang sudah membimbing saya dalam penyelesaian
tesis ini.
4. Seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU /
RSUP H. Adam Malik Medan yang telah memberikan sumbangan
pikiran dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini.
5. Kepala Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah
Menengah Atas Yayasan Perguruan Husni Thamrin beserta seluruh
staf pengajar.
6. Teman-teman yang telah membantu saya dalam keseluruhan
penelitian maupun penyelesaian tesis ini, Sisca Kartika Dewi, Ika Citra
Dewi, Herlina Loka, Cherie Nurul Lubis, Trina Devina serta
teman-teman seangkatan lainnya. Terimakasih untuk kebersamaan kita
dalam menjalani pendidikan selama ini.
7. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
telah memberikan bantuan dalam terlaksananya penelitian serta
penulisan tesis ini.
Kepada yang sangat saya cintai dan hormati, orangtua saya Bapak
Sinaga atas doa dan dukungan moril kepada saya. Terima kasih yang sangat
besar juga saya sampaikan kepada suamiku tercinta AKBP Adarma Sinaga,
SIK. M.Hum yang dengan segala pengertian dan bantuannya baik moril
maupun materil membuat saya mampu menyelesaikan tesis ini. Begitu juga
buat anak-anakku tersayang, Anastasya Amalia Putri Sinaga, Arnold Steven
Sinaga dan Arthur Darma Surya Sinaga yang selalu menjadi sumber
kekuatan dan semangat bagi saya. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa
senantiasa melimpahkan kasih sayang dan karuniaNya kepada kita semua
dan segala budi baik yang telah diberikan mendapatkan balasan yang
setimpal dari Tuhan yang Maha Kuasa.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga penelitian dan tulisan ini
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Medan, Oktober 2014
3.9. Alur Penelitian 31
1. Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan 52
DAFTAR TABEL
Tabel 2.4 Etiologi sakit perut berulang 11 Tabel 2.5 Red flag anamnese dan pemeriksaan fisik pada sakit Perut berulang 14
Tabel 4.1 Karakteristik sampel 36 Tabel 4.2 Hubungan frekuensi sakit perut berulang
dengan IQ 37 Tabel 4.3 Hubungan intensitas nyeri dengan tingkat IQ 38
Tabel 5.1 Klasifkasi intelligence quotient (IQ) berdasarkan
Skala Wechler 43
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.5 Diagnosis dan manajemen sakit perut
berulang 13 Gambar 2.6 Kerangka Konseptual 24
Gambar 3.8.4 Alur Penelitian 31
DAFTAR LAMBANG
d : Tingkat ketepatan absolut yg dikehendaki
z α : Deviat baku normal untuk α
n : Jumlah subjek / sampel
α : Kesalahan tipe I
P : Tingkat kemaknaan
% : Persen
> : Lebih besar dari
< : Lebih kecil dari
≥ : Lebih besar atau sama dengan
ABSTRAK
Latar Belakang. Sakit perut berulang (SPB) merupakan salah satu sindroma umum nyeri kronis dan menjadi masalah kesehatan pada anak. Insiden SPB pada anak usia sekolah di negara berkembang 10-12%. Nyeri kronis akan berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan anak termasuk kecerdasannya atau intelligence quotient (IQ), emosi, kehidupan sekolah dan sosial anak.
Tujuan. Mengetahui hubungan antara frekuensi dan intensitas sakit perut berulang pada anak usia sekolah dengan intelligence quotient (IQ).
Metode. Penelitian cross-sectional dilakukan di kota Medan pada bulan Juli hingga Agustus 2014. Sampel penelitian adalah anak usia 9-16 tahun yang menderita sakit perut berulang (SPB). Diagnosis sakit perut berulang
ditegakkan berdasarkan red flag anamneses dan pemeriksaan fisik.
Intelligence quotient (IQ) dinilai dengan menggunakan alat uji Weschler Intelligence Scale for Children (WISC) oleh seorang psikolog.
Hasil. Terdapat 100 anak yang mengikuti penelitian ini, 55 orang anak laki-laki dan 45 orang anak perempuan. Usia rerata 12,81 (2,89) tahun. Yang terbanyak adalah anak yang duduk di kelas IX yaitu sebanyak 24 orang (24%). Frekuensi nyeri yang terbanyak adalah ≤ 2 kali perminggu dengan IQ terbanyak pada golongan rata-rata (53,1%). Penilaian intensitas nyeri yang terbanyak adalah nyeri sedang dengan IQ juga terbanyak pada golongan rata-rata (42,7%). Hubungan antara frekuensi dan intensitas sakit perut berulang terhadap tingkat IQ anak didapatkan dengan P= 0,492 dan 0,700. Kesimpulan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara frekuensi dan intensitas sakit perut berulang pada anak usia sekolah dengan intelligence
quotient (IQ).
Keywords: sakit perut berulang, anak, intelligence quotient (IQ), WISC (Weschler Intelligence Scale for Children)
ABSTRACT
Background. Recurrent abdominal pain (RAP) is a common chronic pain syndrome and a public health problem in children. The incidences of RAP on school-age children in developing countries was 10-12%. Chronic pain will affect all aspects of his life, including his intelligence quotient (IQ), emotional, social and school life of the child.
Objective. To evaluate the association between frequency and intensity of recurrent abdominal pain in school-age children with intelligence quotient (IQ) Method. A cross-sectional study was conducted from July to August 2014. The subjects were 9 until 16 years old children with recurrent abdominal pain. Diagnosis of RAP depend on red flag anamneses and physical diagnostic. And intelligence quotient (IQ) evaluated by using Weschler Intelligence Scale for Children (WISC) by a clinic psychologist.
Results. Total 100 children was recruited in this study, 55 were boys and 45 were girls. The mean age were 12,81 (2,89) years. The most subjects were in level IX (24 %). The most frequency of pain was ≤ 2 times per weeks with the classification of IQ were average (53,1%). The most intensity of pain were in a moderate level and the classification of IQ were average (42,7%). We found association between frequency and intensity of recurrent abdominal pain with intelligence quotient notice at P= 0,492 and 0,700.
Conclusion. There was not association between frequency and intensity of recurrent abdominal pain in school-age children and intelligence quotient (IQ).
Keywords : abdominal recurrent pain , children, intelligence quotient (IQ), WISC (Weschler Intelligence Scale for Children)