• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinea

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tinea"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 BAB 1

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar Latar BelakaBelakangng T

Tiinnea ea aaddalalah ah ppeenynyaakkit it ppaadda a jjaarriinnggaan n yyanang g mmeennggaanndduunng g zzaatt tanduk,misalnya lapisan teratas pada kulit pada epidermis, rambut, dan kuku, yang tanduk,misalnya lapisan teratas pada kulit pada epidermis, rambut, dan kuku, yang diseba

disebabkan golongan jamur bkan golongan jamur dermatdermatofita ofita (jamu(jamur r yang menyerang kulit). Tineayang menyerang kulit). Tinea kruris sendiri merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur pada daerah kruris sendiri merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur pada daerah ge

geninitotokrkrurural al (s(selelanangkgkanangagan)n), , sesekikitatar r ananusus, , bobokokong ng dadan n kakadadangng-k-kadadanangg sampaiperut bagian baah.(!nonim, "##$).

sampaiperut bagian baah.(!nonim, "##$). %e

%ermrmatatomomikikososis is &u&ukukup p babanynyak ak dididederitrita a pependndududuk uk nenegagara ra trtropopisis.%.%ii 'nd

'ndoneonesia sia angangka ka yanyang g teptepat, at, berberapa apa sesusesunggngguhnuhnya ya insinsideidensi nsi derdermatmatomiomikoskosisis  belum

 belum ada.enelitian ada.enelitian di di %enpasar %enpasar menunjukkan menunjukkan penyakit penyakit ini ini menempati menempati urutanurutan kedua setelah dermatitis. !ngka insidensi tersebut diperkirakan kurang lebih sama kedua setelah dermatitis. !ngka insidensi tersebut diperkirakan kurang lebih sama den

dengan gan dikdikotaota-ko-kota ta besbesar ar 'nd'ndoneonesia sia lailainnynnya. a. %i %i daedaerah rah pedpedalamalaman an angangka ka iniini mungkin akan meningkat dengan ariasi penyakit yang berbeda. 'nidensi yang mungkin akan meningkat dengan ariasi penyakit yang berbeda. 'nidensi yang ter

terjadi jadi di di rumrumah ah sakisakit t penpendiddidikaikan n berberarariasi iasi antantara ara ",*",*+-+-",",/ / angangka ka iniini m

munungkgkin in bebelulum m mmererupupakakan an ininsisidedensnsi i ppopopululasasi i di di 'n'ndodonenesisia. a. 0p0pesesieiess dermatofitosis yang paling banyak diisolasi adalah

dermatofitosis yang paling banyak diisolasi adalah T.rubrumT.rubrum (!dhiguna, "##).(!dhiguna, "##).

2ak

2aktortor-fa-faktoktor r yanyang g dapdapat at memmempenpengargaruhi uhi keskesehaehatan tan pekpekerja erja antantara ara lainlain faktor fisik, faktor kimia, dan faktor biologis. Lingkungan kerja ataupun jenis faktor fisik, faktor kimia, dan faktor biologis. Lingkungan kerja ataupun jenis  pekerjaan

 pekerjaan dapat dapat menyebabkan menyebabkan penyakit penyakit akibat akibat kerja.2aktor-faktor kerja.2aktor-faktor yangyang memegang peranan untuk terjadinya dermatomikosis adalah iklim yang panas, memegang peranan untuk terjadinya dermatomikosis adalah iklim yang panas, higiene (kebersihan diri) masyarakat yang kurang, adanya sumber penularan di higiene (kebersihan diri) masyarakat yang kurang, adanya sumber penularan di sek

sekitaritarnynya, a, penpengguggunaanaan n obaobat-ot-obatbatan an antantibiibiotiotik, k, stersteroid oid dan dan sitsitostostatikatika a yanyangg meningkat, adanya penyakit kronis dan penyakit sistemik lainnya. (!dhiguna, meningkat, adanya penyakit kronis dan penyakit sistemik lainnya. (!dhiguna, "##1).

"##1).

3eadaan sosial ekonomi serta kurangnya kebersihan memegang peranan 3eadaan sosial ekonomi serta kurangnya kebersihan memegang peranan yang penting pada infeksi jamur, yaitu insiden penyakit jamur lebih sering terjadi yang penting pada infeksi jamur, yaitu insiden penyakit jamur lebih sering terjadi  pada

(2)

mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang terhadap penyakit, Lingkungan kerja mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang terhadap penyakit, Lingkungan kerja merup

merupakan akan tempat yang tempat yang potenpotensial sial mempemempengarungaruhi hi kesehkesehatan atan pekerjpekerja, a, sehingsehinggaga da

dapapat t didisisimpmpululkakan n babahha a titinenea a adadalalah ah pepenynyakakit it yyanang g di di sesebababkbkan an ololeheh dermatofit,yang menyerang pada lapisan teratas dari kulit(epidermis). enyakit dermatofit,yang menyerang pada lapisan teratas dari kulit(epidermis). enyakit tinea ini juga di pengaruhi kebiasaan pola hidup yang tidak bersih. enyakit ini tinea ini juga di pengaruhi kebiasaan pola hidup yang tidak bersih. enyakit ini sering di sepelekan oleh masyarakat,untuk itu perlu di berikan beberapa informasi sering di sepelekan oleh masyarakat,untuk itu perlu di berikan beberapa informasi agar penderita tidak terlalu meremehkan dan dapat mengetahui berbagai upaya agar penderita tidak terlalu meremehkan dan dapat mengetahui berbagai upaya untuk mengurangi gejala dan men&egah komplikasi yang

untuk mengurangi gejala dan men&egah komplikasi yang lain.lain.

1."

1." 5umu5umusan san 6asala6asalahh 1.

1. !p!pa da defefininisisi ti tinineaea77 ".

". !p!pa mana manififestestasi kasi klinlinis tiis tineanea77 +.

+. !p!pa ea etiotiolologi gi dadari ri tintineaea77 .

. !p!pa paa patotofisfisioiolologi tgi tinineaea77 8.

8. BaBagagaimimanana oa o& ti& tinenea7a7 .

. BagaimBagaimana pana pemerikemeriksaan psaan penunjenunjang ang dan dan penatapenatalaksanalaksanaan tian tinea7nea7 .

. BagBagaimaimana ana askaskep ep penypenyakiakit tt tineinea7a7 1.+

1.+ TuTujuajuann

..++..11 TTuujjuuaan n uummuumm

6ahasisa mampu menjelaskan askep tinea 6ahasisa mampu menjelaskan askep tinea ..++.."" TTuujjuuaan kn khhuussuuss

1.

1. 9ntuk mengetahui konsep dasar tinea9ntuk mengetahui konsep dasar tinea 2.

2. 9ntuk mengetahui pemeriksaan dan penatalaksanaan tinea9ntuk mengetahui pemeriksaan dan penatalaksanaan tinea .. 66aannffaaaatt

1.

1. !ga!gar mahr mahasisasisa mea mengengetahtahui koui konsep nsep dasdasar ar  ".

". !gar m!gar mahasisahasisa menga mengetahui etahui pemerikpemeriksaan dan saan dan penatapenatalaksanlaksanaan penyaan penyakitakit tinea

tinea +.

+. !ga!gar mahr mahasisasisa ma mengengetahetahui asui askep tkep tineineaa

BAB 2 BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA ".1

".1 %efini%efinisi Tsi Tineainea

Tinea adalah salah satu penyakit kulit yang di sebabkan oleh jamur.:amur  Tinea adalah salah satu penyakit kulit yang di sebabkan oleh jamur.:amur  ya

(3)

merupakan sekelompok jamur miselium yang menginfeksi keratin stratum korneum,rambut dan kuku.(&hadrasoma,"##).

Tinea adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya lapisan teratas pada kulit pada epidermis ,rambut, dan kuku yang di sebabkan golongan jamur dermatofita (jamur yang menyerang kulit).(!dhi %juanda,"###)

Tinea yang merupakan salah satu dermatosis adalah infeksi fungus superfi&ial pada kulit yang di sebabkan oleh spesies dermatofilia mi&osforum,epidermophyton atau try&ospiton.

%ermatofitosis (Tinea) adalah infeksi jamur dermatofit ( species microsporum, trichophyton, dan epidermophyton) yang menyerang epidermis bagian superfisial (stratum korneum), kuku dan rambut. Microsporum menyerang rambut dan kulit. Trichophyton menyerangrambut,kulitdan kuku. Epidermophyton menyerang kulit dan jarang kuku (0utomo, "##).

'nfeksi jamur di daerah superfi&ial pada kulit biasanya disebut dengan dermatophytosis atau biasanya, kurap. 'nfeksi jamur terjadi ketika rentan adanya kontak host yang datang dengan organisme. ;rganisme dimana adanya transmisi langsung dengan kontak pada binatang atau infeksi pada orang lain atau dengan benda mati seperti pada sisir, sarung bantal, handuk dan topi. ." 6anifestasi klinis

Tinea &enderung membentuk ruam kemerahan atau ke&oklatan yang berpola seperti &in&in di sekeliling kulit normal.'nfeksi ini biasanya tidak serius, tetapi dapat merusak penampilan dan membuat rasa gatal yang tidak nyaman.:ika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah karena kondisi medis seperti 4'< atau kanker, infeksi jamur mungkin lebih parah.=ejala tinea tergantung pada daerah tubuh yang terkena>

a. Tinea barbae (jenggot)

Tinea barbae terbatas di ilayah janggut dan leher dan umumnya hanya menjangkiti pria remaja dan deasa.resentasi klinis t

inea barbae termasuk inflamasi, plak dalam dan ber&ak dangkal tanpa  peradangan yang menyerupai tinea &orporis.

(4)

b. Tinea caiti! ("ea#a)

%ermatofitosis ini biasanya menyerang anak-anak usia +- tahun, kebanyakan pada anak laki-laki. 0elain menimbulkan ber&ak merah di kepala dan rasa gatal, tinea &apitis dapat menyebabkan pengelupasan kulit kepala yang merontokkan rambut. !da tiga jenis tinea &apitis, yaitu>

1) ?&tothri@ yang merusak kutikula rambut. 5ambut yang terinfeksi biasanya  berpendar kuning &erah kehijauan di baah sinar ultraiolet karena adanya

fosfor.

") ?ndothri@ yang mengisi batang rambut dengan &abang (hifa) dan sporanya. :enis ini tidak merusak kutikula rambut.

+) 2aus yang menghasilkan kerak kuning dan kerontokan rambut.

c. Tinea corori! (t$b$%)

Tinea &orporis membentuk lesi kulit yang memiliki plak bersisik melingkar dengan tepi menonjol.;rang aam menyebutnya  panu.Biasanya lesi menyebar pada kulit badan, lengan, dan kaki.

&. Tinea cr$ri! (ang"a# a%a'!e#ang"angan)

Tinea &ruris membentuk ruam yang dimulai pada daerah selangkangan, terutama di lipatan antara bagian atas paha dan alat kelamin.5uam ini gatal, memiliki perbatasan merah, dan bisa menyebar.5uam seringkali menyebar ke bagian dalam kedua paha.'nfeksi dapat menyebar ke kulit  bagian lain dari tubuh (atau mungkin pertama kali dimulai pada daerah

lain, seperti kaki).

e. Tinea aciei (aja%)

Tinea fe&iei hanya menyerang ajah.=ejala tinea fa&iei termasuk ber&ak  bulat kemerahan yang gatal dan terlihat menonjol dan kasar, memiliki  batas bersisik dan mungkin tampak lebih gelap dari kulit di sekitarnya.

(5)

. Tinea *an$$* (tangan)

Tinea manuum biasanya bersamaan dengan tinea pedis dan hanya mempengaruhi satu tangan.Lesinya kemerahan dan menonjol.

g. Tinea e&i! ("a"i)

%isebut juga penyakit kaki atlet (athelete’s foot ), tinea pedis memengaruhi sela-sela jari kaki sehingga terasa gatal, terbakar dan pe&ah-pe&ah.Tanpa  peraatan, kaki atlet bisa memburuk dan menyebabkan kulit mengelupas.

%. Tinea $ng$i$* ("$"$)

'nfeksi jamur ini sering mempengaruhi kuku jempol kaki.Tinea unguium atau dermatofit onikomikosis dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu yang non-inasif atau terbatas pada retakanAlubang pada  permukaan kuku dan yang inasif menyerang dari pinggir kuku sampai ke

seluruh lempeng kuku, menyebabkan penebalan dan perubahan arna kuku menjadi kekuningan.;nkolisis atau pemisahan kuku dari kuku sering terjadi.:amur kuku ini &enderung lebih umum pada orang yang memiliki kaki atlet untuk beberapa lama.

.+ ?tiologi

?pidermophyton, tri&hophyton, mi&rosporum, dan . albi&ans yang ditularkan se&ara kontak langsung atau tidak langsung. (0iregar, "##8)

. atofisiologi

ara penularan jamur dapat se&ara langsung maupun tidak langsung.enularan lansung dapat se&ara fornitis, epitel, rambut yang mengandung jamur baik dari manusia, binatang, atau tanah.enularan tidak langsung dapat melalui tanaman kayu yang dihinggapi jamur dan pakaian debu.!gen penyebab juga dapat ditularkan melalui kontaminasi dengan pakaian, handuk atau sprei penderita atau autoinokulasi dari tinea pedis, tinea inguium, dan tinea manum.:amur ini menghasilkan keratinisase yang men&erna keratin, sehingga dapat memudahkan inasi ke sratum korneum.'nfeksi dimulai dengan kolonisasi hifa atau &abang-&abangnya di dalam jaringan keratin yang mati.4ifa ini menghasilkan enzim

(6)

keratolitik yang berdifusi ke jaringan epidermis dan menimbulkan jaringan  peradangan.ertumbuhannya dengan pola radial di stratum korneum menyebabkan timbulnya lesi kulit dengan batas yang jelas dan meninggi.5eaksi kulit semula berbentuk papula yang berkembang menjadi suatu reaksi peradangan. Beberapa fa&tor yang mempengaruhi timbulnya kelainan di kulit adalah

a. 2aktor irulensi dari dermatofita

<irulensi ini bergantung pada afinitas jamur apakah jamur antropofilik, zoofilik, geofilik. 0elain afinitas ini massing-masing jamur berbeda pula satu dengan yang lain dalam hal afinitas terhadap manusia maupun bagian-bagian dari tubuh misalnya> Trichopyhton rubrum jarang menyerang rambut,  Epidermophython fluccosum paling sering menyerang liapt paha bagian

dalam.  b. 2aktor trauma

3ulit yang utuh tanpa lesi-lesi ke&il lebih susah untuk terserang jamur. &. 2aktor suhu dan kelembapan

3edua faktor ini jelas sangat berpengaruh terhadap infeksi jamur, tampak pada lokalisasi atau lokal, dimana banyak keringat seperti pada lipat paha, sela-sela  jari paling sering terserang penyakit jamur.

d. 3eadaan sosial serta kurangnya kebersihan

2aktor ini memegang peranan penting pada infeksi jamur dimana terlihat insiden penyakit jamur pada golongan sosial dan ekonomi yang lebih rendah sering ditemukan daripada golongan ekonomi yang baik 

e. 2aktor umur dan jenis kelamin (Boel, Trelia.%rg. 6.3es."##+) ".8 C;

T?5L!6'5  ". 3omplikasi

1. Se#$#iti! .'nfeksi tinea pedis, terutama tipe interdigital dapat mengakibatkan selulitis. 0elulitis dapat terjadi pada daerah ektermitas baah. 0elulitis merupakan infeksi bakteri pada daerah subkutaneus pada kulit sebagai akibat dari infeksi sekunder pada luka. 2aktor predisposisi selulitis adalah trauma, ulserasi dan  penyakit pembuluh darah perifer. %alam keadaan lembab, kulit akan mudah terjadi maserasi dan fissura, akibatnya pertahanan kulit menjadi menurun dan menjadi tempat masuknya bakteri pathogen seperti  β-hemolytic streptococci

(7)

( group !, B , 2, and =), Staphylcoccus aureus, Streptococcus pneumoniae, dan  basil gram negatif.(,1") !pabila telah terjadi selulitis maka diindikasikan  pemberian antibiotik. :ika terjadi gejala yang sifatnya sistemik seperti demam dan menggigil, maka digunakan antibiotik se&ara intraena. !ntibiotik yang dapat digunakan berupa ampisillin, golongan beta laktam ataupun golongan kuinolon. (1)

2 Tinea Ungi$*. Tinea ungium merupakan infeksi jamur yang menyerang kuku dan biasanya dihubungkan dengan tinea pedis. 0eperti infeksi pada tinea pedis, T. rubrum merupakan jamur penyebab tinea ungium. 3uku biasanya tampak  menebal, pe&ah-pe&ah, dan tidak berarna yang merupakan dampak dari infeksi  jamur tersebut. (1")

+. Der*atoi&. %ermatofid juga dikenal sebagai reaksi DidE, merupakan suatu  penyakit imunologik sekunder tinea pedis dan juga penyakit tinea lainnya. 4al ini

dapat menyebabkan esikel atau erupsi pustular di daerah infeksi sekitar palmaris dan jari-jari tangan. 5eaksi dermatofid bisa saja timbul asimptomatis dari infeksi tinea pedis. 5eaksi ini akan berkurang setelah penggunaan terapi antifungal. (1",1+) 3omplikasi ini biasanya terkena pada pasien dengan edema kronik, imunosupresi, hemiplegia dan paraplegia, dan juga diabetes. Tanpa peraatan profilaksis penyakit ini dapat kambuh kembali.

". emeriksaan penunjang dan enatalaksanaan "..1 emeriksaan penunjang

a. %iagnosti& test

1. 3ultur dari kulit yang dikerok, kuku di dikerok atau di rambut

". engujian dengan mikroskop, dengan &ara pengambilan lesi dengan &ara dikerok. 4asil kerokan lalu disiapkan dengan larutan 1# potassium hydro@ide (3;4) untuk mengetahui adanya spora dan filaments (hyphae) dari jamur. +. ;bserasi pada kulit dengan menggunakan sinar ultraiolet (oodFs lamp).

:ika ada jamur spora akan dikuti dengan fluores&e berarna biru-hijau. ".." enatalaksanaan

'nfeksi jamur di kulit dapat diatasi dengan topi&al atau pengobatan sistematik anti  jamur.'mplikasi keperaatan untuk pengobatan antijamur dengan ditunjukkan  pada pengobatan yang terdaftar.

a. Tinea &apitis

6en&u&i rambut dengan shampoo dua sampai tiga kali dalam seminggu. enggunaan topi&al antijamur dapa membuat tidak aktifnya organisme di

(8)

rambut. %an memerlukan griseofulin(fuli&in), sebuah agent anti jamur, reparat topi&al tidak dapat menyembuhkan namun dapat di pakai untuk  menghilangkan keaktifan mikroorganisme yang sudah terdapat pada rambut.  b. Tine pedis

%iatasi dengan merendam kaki di larutan burroFs, larutan potassium  permanganate atau larutan salin yang dapat menghilangkan &rusts dan s&ales.

!nti jamur topi&al digunakan didaerah yang terinfeksi beberapa minggu. &. tinea kruris

6enggunakan terapi topi&al selama tiga sampai empat minggu.'nfeksi yang ringan dapat diobati dengan preparat topi&al seperti klotrimazol, mikonazol atau haloprogin selama sedikitnya + hingga  minggu untuk  memastikan eradikasi total infeksi tersebut.reparat griseofulin oral diperlukan untuk infeksi yang lebih parah.Beberapa kasus dapat menggunakan obat oral griseofulin.

d. Tinea korporis (penyakit jamur badan)

reparat antifungus topi&al dapat dioleskan pada lokasi yang sempit.reparat griseofulin oral di berikan pada kasus infeksi jamur yang luas. ?fek samping griseofulin men&akup fotosensitiitas, ruam kulit , sakit kepala dan ual. 3etokonazol yaitu suatu prefarat antifungus, memberikan harapan yang nyata bagi pasien yang menderita infeksi jamur(dermatofit) yang kronik, termasuk pasien yang resisten terhadap griseofulin.

e. Tinea unguium (onikomikosis)

=riseofulin biasanya diresepkan dokter sebagai preparat oral yang diminum selama  bulan hingga 1 tahun kalau kuku jari tangan turut terkena.Gamun, griseofulin tidak berkhasiat untuk mengobati infeksi kandida/ infeksi ini harus di obati se&ara topi&al dengan ltion amfoterisin-B, mikonozal ataupun preparat lainnya.

(9)

:amur( Tri&opyton rubrum,Tri&opyton mentagrophytes )

%ermatofitosis

Tinea &orporis

Ber&ak berbagai bentuk anular,bulat,lonjong

lesi

gatal

amur Tri&o ton rubrum Tri&o ton menta ro h tes

dermatoftosis

 Tinea korporis

Bercak berbaai bentuk

!esi

(10)

garukan

erosi dan krusta

kemerahan

BAB +

TINJAUAN ,ATE-I

DEPA-TE,EN KEPE-AATAN ,EDIKAL BEDAH STIKES HAN/ TUAH SU-ABA0A

A. Peng"ajian Keeraatan ,e&i"a# Be&a% Caktu pengkajian >#$ april "#1

Caktu 650 > #$ april "#18

5uangA kelas >poli kulit Go 56 >"+-@@-@@

%iagnosa 6edis > Tinea fasialis 1. I&entita!

 Gama > Tn. 6 0uku Bangsa > :aa

:enis 3elamin > Laki-laki endidikan > 06! 9mur > 8 tahun aruka Bau %rosi &anuan &anuan emera'ann erusakan interitas

(11)

ekerjaa > ensiunan sopir

!gama > 'slam gg jb > 'stri

0tatus > 6enikah

!lamat > 0urabaya

2. -iaat Sa"it &an Ke!e%atan a. 3eluhan 9tama

Ber&ak ber&ak merah yang gatal di pipi kiri sejak 1 bulan 0650  b. 5iayat enyakit 0ekarang

asien mengeluh ber&ak merah yang sangat gatal pada pipi kiri sejak 1  bulan 0650. =atal di rasakan bertambah hebat saat &ua&a panas dan  berkeringat. 0ebelumnya, pasien telah berobat beberapa kali ke dokter

umum dan di berikan obat minum,krim dan salep ra&ikan juga di anjurkan oleh dokter mengganti sabun mandi dengan sabun

antiseptik,namun gatal tidak sembuh. Ber&ak merah tersebut juga di rasakan makin bertambah besar seiring aktu. asien sehari hari

 bekerja di dalam rumah membuka arung yang menurut pasien &ukup  pengap dan panas sehingga pasien banyak berkeringat. asien

memiliki kebiasaan mandi dua kali sehari dengan air dingin dan sabun antiseptik. asien memiliki riayat alergi udang tetapi pasien sudah sejak lama tidak makan udang lagi.

&. 5iayat enyakit %ahulu

5iayat sakit kuning di sangkal. d. 5iayat 3esehatan 3eluarga

Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami penyakit yang sama seperti pasien.

e. =enogram > (minimal + generasi)

Tn 0 meninggal(" th)  Gy. L meninggal($ th) Tn = meninggal Gy.5 (#th)

Gy. B(+ th) asien (8 th)

(12)

  >meninggal

>pasien

> Laki laki

>erempuan

f. 5iayat alergi> asien memiliki riayat alergi udang. +. b!er3a!i &an Pe*eri"!aan 4i!i" 

3eadaan 9mum > Gormal 3esadaran > omposmetis Tanda-Tanda ital

T%> 11#A$#mm4g,2rekuensi Gadi> $8@Amenit, 2rekuensi ernapasan>1$@Amenit, suhu febris

!ntropometri

TB >1$ &m BB 0650 > 1 3g BB 0tlh 650 ># 3g

5. B1 Pernaa!an (Breath)

Bentuk %ada > normo &hest ergerakan >simetris ;tot bantu nafas tambahan >tidak ada :ika ada, jelaskan>tidak ada 'rama nafas >reguler 3elainan >tidak ada ola nafas >reguler TaktilA <o&al fremitus>tidak ada

0uara nafas >tidak ada 0uara nafas tambahan>tidak ada

0esak nafas >esikuler Batuk >tidak ada 0putum >tidak ada Carna> tidak ada ?kskresi>tidak ada

0ianosis >tidak ada jika ada, lokasi>tidak ada 3emampuan

akatiitas>-,a!a#a% Keeraatan> (:ika ada, sebutkan) Tidak ada

6. B2 Kar&io3a!"$#er (Blood)

'&tus &ordis > i&s 8 line mid klaikula sinistra 'rama jantung >reguler 

 Gyeri dada >tidak ada

 jika ya, jelaskan (I50T)>tidak ada

Bunyi jantung>s1-s" normal Bunyi jantung tambahan>-5T >J" detik !kral>hangat

(13)

4epatomegali>tidak ada erdarahan >tidak ada

,a!a#a% Keeraatan> (:ika ada, sebutkan) Tidaka ada

6. B+ Per!araan (Brain)

=0 ?ye > <erbal >8 6otorik> Total>18

5efleks 2isiologis

Bi&eps> (-) Tri&eps> (-) atella> (-) 5efleks atologis>

3aku 3uduk > (-) Bruzinski '> (-) Bruzinski ''> (-)3ernig> (-)

 Gerus 3ranial

 G' > pasien dapat men&ium benda yang baunya mudah di kenal  G'' >pasien dapat melihat dengan normal

 G''' >pupil pasien normal terhadap &ahaya

 G'< >pasien dapat melihat objek J# sejajar midline mata

 G< >pasien dapat mengunyah dengan baik,pasien dapat mengedipkan mata dengan baik.

 G<' >pasien dapat melirik ke kiri dan ke kanan

 G<'' >pasien dapat meraskan sensasi rasa terhadap asem,manis,asin dan  pahit

 G<''' >pasien dapat berjalan lurus dengan seimbang  G'K >pasien dapat menge&ap pada 1A+ posterior lidah  GK >pasien dapat menelan dengan baik 

 GK' >pasien dapat mengangkat dengan bahu dan pemeriksa berusaha menahan

 GK'' >pergerakan lidah pasien saat bi&ara dan menelan normal  Gyeri 3epala > tidak ada

:ika ya, jelaskan> tidak ada aralisis > tidak ada en&iuman > tajam Bentuk 4idung >simetris

0eptum > tepat di tengah olip > tidak ada

3elainan > tidak ada aja% 7 eng#i%atan

6ata > simetris 3elainan > tidak ada upil > isokor 5efleks > tidak ada 3onjungtia > tidak anemis =angguan > pola tidur  

(14)

0kelera > > tidak ikterik   =angguan > pola tidur  

<isus > normal endengaran

Telinga> normal 3elainan > tidak ada 3ebersihan > bersih

=angguan > tidak ada !lat bantu > tidak ada Lidah

3ebersihan > bersih uula > normal

alatum > normal kesulitan telan> tidak ada !fasia > tidak ada

,a!a#a% Keeraatan8 (Ji"a a&a9 !eb$t"an) =angguan pola tidur 

:. B5 Per"e*i%an (Blader)

3ebersihan > bersih ?kskresi > tidak

ada

3andung 3emih> tidak ada distensi Gyeri Tekan > tidak ada

?liminasi uri 0650 frek>  kali sehari :umlah > ## &&

Carna> kuning jrnih

?liminasi uri 650 frek>- jumlah > tidak ada Carna> tidak ada

!lat bantu > tidak ada =angguan > tidak ada

,a!a#a% Keeraatan8 (Ji"a a&a9 !eb$t"an) Tidak ada

8. B6 Pencernaan (Bowel)

6ulut > bersih 6embra mukosa>

lembab

=igiA gigi palsu> tidak ada 2aring > normal %iit (makanminum) 0650> normal

%iit di 50 diit> normal 2rekuensi> + kali sehari  Gafsu makan > baik

6untah > tidak ada 6ual>

(15)

orsi > 1 porsi

2rekuensi 6inum>  kali sehari :umlah> kurang lebih "###&&Ahari :enis> air mineral

!bdomen Bentuk perut > simetris eristaltik> normal M+8 kali permenit 3elainan !bd> tidak ada

4epar > tidak teraba Lien > tidak teraba

 Gyeri abdomen> (jika ya, jelaskan I50T) 5e&tum dan anus

4emoroid> tidak ada ?liminasi ali 0650

2rekuensi> 1 kali sehari Carna> &oklat 3onsistensi> lembek 

?liminasi ali 650

2rekuensi> - Carna> -3onsistensi>- olostomi> -,a!a#a% Keeraatan8 (Ji"a a&a9 !eb$t"an) Tidak ada

;. B< ,$!"$#$!"e#eta# 7 Integ$*en (Bone) 5ambut dan kulit kepala

0kabies>

Carna kulit> kemerahan,eritema 3uku> bersih

Turgor kulit> kering

5;6> aktif :ika terbatas, pada sendi>

88888 8888 3ekuatan ;tot>

8888 8888

%eformitas> ada lesi

2raktur>tidak ada jika ya, sebutkan (&loseAopen) Lain-lain> lesinya berbau

,a!a#a% Keeraatan8 (Ji"a a&a9 !eb$t"an) 5esiko kerusakan integritas kulit

(16)

=angguan &itra tubuh 1=. En&o"rin

embesaran 3=B > tidak ada 4iperglikemia > tidak ada 4ipoglikemia > tidak ada

%6 > tidak ada

,a!a#a% Keeraatan8 (Ji"a a&a9 !eb$t"an) 11. Se"!$a# -ero&$"!i

6enstruasi terakhir > -6asalah menstrusi > -ap smear terakhir >

-emeriksaan payudaraA testis sendiri tiap bulan > -6asalah seksual yang berhubungan dengan penyakit > -,a!a#a% Keeraatan8 (Ji"a a&a9 !eb$t"an)

12. Ke*a*$an Peraatan Diri

A"ti3ita! S,-S ,-S

6andi 1 1

BerpakaianA dandan 1 1

ToiletingA eliminasi 1 1

6obilitas di tempat tidur 1 1

!lat bantu berupa -

-Berjalan 1 1  Gaik Tangga 1 1 Berbelanja - -6emasak - -emeliharaan rumah - -Berpindah 1 1 3eterangan 0kor 1> 6andiri "> !lat bantu

+> %ibantu orang lain dan alat > TergantungA tdk mampu

,a!a#a% Keeraatan8 (Ji"a a&a9 !eb$t"an) 1+. Pe*eri"!aan Pen$njang

Laboratorium

Tgl pemeriksaan>#$ april "#18

(17)

No Jeni! Pe*eri"!aan Ha!i# (!at$an) Ni#ai Nor*a# (!at$an) 1

" dst

hoto>

Lain-lain >

TerapiA Tindakan Lain-lain> Tgl>

No Na*a bat Do!i! -$te In&i"a!i

1 3etokonazole "## mg • %easa> 1 tablet "## mg sehari (dosis tunggal) • !nak-anak> +,+-, mgAkg BB sehari dalam dosisi yang terbagi.

• 9ntuk pengobatan infeksi

fungi sistemik mucocutaneous

candidiasis yang kronis, oral thrush, candiduria, blastomycosis,

coccidiodomycosis, histoplasmosis, chromomycosis, dan  paracoccidiodomycosis.

• 'nfeksi pada kulit, rambut

dan kuku (ke&uali kuku kaki) yang disebabkan oleh dermatofit dan atau ragi (dermatofitosis, onikomikosis, andida  perioni@is, pitiriasis ersikolor, pitiriasis kapitis, infeksi  pitirosporum, folikulitis, kandidosis kronik

(18)

mukokutan), bila infeksi ini tidak dapat diobati se&ara topikal karena tempat lesi tidak di  permukaan kulit atau

kegagalan pada terapi topikal.

• 'nfeksi ragi pada rongga

 pen&ernaan.

• 3andidosis agina kronik 

dan kandidosis rekuren.

• 'nfeksi mikosis sistemik

seperti kandidosis sistemik,  parakokidioidomikosis, histoplasmosis, kokidioidomikosis,  blastomikosis. • engobatan profilaksis

 pada pasien yang

mekanisme pertahanan tubuhnya menurun (keturunan, disebabkan  penyakit atau obat) yang  berhubungan dengan

meningkatnya risiko infeksi jamur.

(19)

orang deasa dan #,"8 -#,8 gram untuk anak-anak sehari atau 1#-"8 mgA kg BB

0urabaya, 11 %esember "#1

Ttd peraat

B. Ana#i!a Data (Diagno!a Keeraatan)

No Data (S*to*) Penebab (Etio#ogi) ,a!a#a% (Prob#e*)

1 %s> p@ mengatakan mengeluh  ber&ak merah yang gatal pada  pipi kiri sejak 1 bulan

0650,gatal di rasakan semakin

Lesi akibat efek dari gatal

3erusakan integritas kulit b.d lesi akibat efek dari gatal

(20)

2

+.

hebat saat &ua&a panas dan  berkeringat

%o> T%> 11#A$#

mm4g,frekuensi nadi>

$8Amenit,frekuensi pernapasan 1$ kaliAmenit, suhu febris.

!danya lesi pada regio fasiaalis sinistra

%0>

-%;> asien tampak malu dengan  penyakit yang di derita,karena  bau

%s> pasien mengatakan gatal sehingga mengganggu tidurnya %o> pasien tampak &emas

gangguan &itra tubuh

gatal

=angguan &itra tubuh  b.d penampilan fisik 

(21)

>. Priorita! ,a!a#a%

No ,a!a#a% Keeraatan Tangga# Para 

(22)

1

2

+

3erusakan integritas kulit

=angguan &itra tubuh

=angguan pola tidur 

+1?=+?2=16 +1?=+?2=16 +1?=+?2=16 +1?=+?2=16 +1?=+?2=16 +1?=+?2=16

(23)

D . Inter3en!i Keeraatan

No Diagno!a Keeraatan

T$j$an &an

Kriteria Ha!i# Inter3en!i -a!iona# 1. 1. 2. 3erusakan integritas kulit  b.d lesi akibat

efek dari gatal

=angguan &itra tubuh b.d  penampilan fisik  T$j$an 6enunjukkan indikator berikut (sebutkan 1-8 gangguan eksrem  berat,sedang,ringan

atau tidak ada gangguan) Kriteria %a!i# Berkurangnya gangguan jaringan epidermis,lesi,erite ma. T$j$an 6enunjukkan &itra tubuh,yang di  buktikan oleh indikator (sebutkan 1. antau kulit terhadap area kemerahan dan rusak 

2. 3aji luka terhadap karakteristik seperti lokasi,luas kedalaman, area,arna,bau +. Lakuakan  peraatan intensif terhadap kulit dengan peraatan dan obat yang sesuai dengan lesiAluka yang di alami klien

5. !tur posisi pasien minimal setiap "  jam 1. 6emberikan edukasi tentang  peningkatan &itra tubuh ". 'dentifikasi mekanisme koping yang biasa di 1. 9ntuk mengetahui  perubahan kulit yang dialami klien 2.  pengobatan dapat memberi  perubahan pada kondisi yang dialami klien +. !gar pasien merasa nyaman

1. !gar klien yakin dan per&aya atas keadaannya

2. 9ntuk mengetahui kondisi atau

(24)

+. =angguan  pola tidur b.d gatal 1-8>tidak   pernah,jarang,kada nga kadang ,sering atau sering di tampilkan) Kriteria %a!i# =angguan &itra tubuh berkurang yang di buktikan oleh selalu menunjukkan adaptasi dengan ketunadayaan fisik,  penyesuaain ,psikososial. T$j$an 6enunjukkan tidur  yang di buktikan oleh indikator    berikut (1-8>gangguan eksrem,  berat,sedang,ringan

atau tidak ada gangguan) Kriteria %a!i# 1. 3lien dapat menjelaskan faktor faktor  gunakan pasien +. %orong pasien untuk melakukan  peraatan diri untuk meningkatkan rasa kemandirian dan kontrol 1. 'dentifikasi faktor faktor penyebab tidak bisa tidur dan  penunjang

keberhasilan tidur ". !tur prosedur

tindakan medis atau keperaatan untuk memberi sedikit mungkin gangguan selama periode tidur  +. !njurkan klien

mandi air hangat sebelum tidur dan mengoleskan obat salep (sesuai terapi)  pada daerah lesi . 3olaborasikan

dengan tim medis

 perubahan yang terjadi pada klien

+. 9ntuk mengetahui kondisi dan keadan umum klien 1. 9ntuk mengetahui  penyebab tidak  bisa tidur dan  penunjang keberhasilan tidur  ". !gar klien mengerti tentang tindakan yang di berikan selama periode tidur  +. !gar  perkembangan  jamur berhenti . 9ntuk 24

(25)

 penghambat atau pen&egah tidur  2. 3lien dapat mengidentifikas i teknik untuk  mempermudah tidur  dalam pemberian antihistaminAanti gatal membantu  proses  penyembuhan E. I*#e*enta!i Keeraatan 25

(26)

No D@ a"t$ (Tg# 7 ja*) Tin&a"an TT a"t$ (Tg# 7 ja*) 1. 26

(27)

BAB 5 PENUTUP

.1 3?0'69L!G

Tinea adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur.:amur yang  berperan dalam penyakit tinea adalah dermatofita.%ermatopita merupakan sekelompok jamur miselium yang menginfeksi keratin stratum korneum, rambut, dan kuku.

6a&am-ma&am tinea a. Tinea esikolor

 b. Tinea pedis (athleteFs food) &. Tinea kruris

d. Tinea korposis e. Tinea manum f. Tinea unguium g. Tinea kapatis

." 0!5!G

eraat di harapkan lebih mengetahui dan memahami tentang mekanisme infeksi mikotik dan konsep dasar penyakit,sehingga peraat dapat memberikan asuhan

keperaatan yang tepat. 6asyarakat dapat mengetahui dan memahami gejala sera  penyebab tinea. 6ahasisa dapat mempelajari mekanisme infeksi mikotik dan

membantu dalam proses memahami pembelajaran dan mengetahui konsep dasar  penyakit tinea, sehingga mahaisa dapat melakukan asuhan keperaatan yang tepat  pada klien.

DA4TA- PUSTAKA

Budimulja 9.6ikosis.%alam>%juanda,!.dkk,editor. Ilmu Penyakit Kulit dan  Kelamin.?disi 3elima."##.:akarta>2akultas 3edokteran 'ndonesia

(28)

orin ?:. Buku saku patofisiologi ."##$.:akarta>enerbit Buku 3edokteran ?=  G!G%!."#11. Diagnosa Keperawatan>%efinisi dan 3lasifikasi.:akarta>?=.

Referensi

Dokumen terkait

Ruam Popok adalah peradangan di daerah yang tertutup popok, seperti sekitar alat kelamin, pantat, dan pangkal paha bagian dalam. Ruam popok sering dialami oleh bayi

Grey patch ringworm merupakan tinea kapitis yang biasanya disebabkan oleh genus  Microsporum  dan sering ditemukan pada anak - anak. Penyakit mulai dengan papul merah yang

Apakah bayi pernah mengalami ruam kemerahan yang gatal dalam periode waktu sekurang-kurangnya 2 minggu dengan distribusi yang khas (wajah, lipatan siku, di daerah

Apakah bayi pernah mengalami ruam kemerahan yang gatal dalam periode waktu sekurang-kurangnya 2 minggu dengan distribusi yang khas (wajah, lipatan siku, di daerah

Pada tinea kruris keluhan utama adalah rasa gatal yang da%at he&amp;at. ?esi umumnya &amp;ilateral walau%un tidak simetris0 &amp;er&amp;atas tegas0 te%i meninggi yang.. da%at

Jenggo, 50 tahun, memiliki keluhan bintik-bintik kemerahan yang makin lama makin banyak di tangan, perut, kelamin, lipat paha, bokong yang disertai gatal terutama pada malam

Oleskan salep Mico-Z untuk gatal2 pada lipatan paha (untuk bayi biasa disebut Ruam Popok, salep ini bisa dipakai oleh anak yang sudah besar atau dewasa), lipatan leher, yang

Soetomo Surabaya menunjukkan bahwa dermatofitosis mencakup 46% kasus yang ditemukan di poliklinik rawat jalan kulit dan kelamin.2 Tinea korporis digolongkan dan disebut secara