• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kasus Khusus Metode Simpleks (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kasus Khusus Metode Simpleks (1)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KASUS KHUSUS DALAM METODE SIMPLEKS

KASUS KHUSUS DALAM METODE SIMPLEKS

Seperti pada penyelesaian pada metode grafik, pada metode simpleks juga dapat timbul kasus Seperti pada penyelesaian pada metode grafik, pada metode simpleks juga dapat timbul kasus khusus yang mencakup:

khusus yang mencakup: 1.

1. Alternatif PenyelesaianAlternatif Penyelesaian 2.

2. PenyelesaPenyelesaian tak ian tak terbatasterbatas 3.

3. Soal tidak fisibelSoal tidak fisibel 4.

4. Kemerosotan (Degenerasi)Kemerosotan (Degenerasi) 5.

5. Variabel penyusun tak Variabel penyusun tak bersyaratbersyarat

1. Alternatif Penyelesaian

1. Alternatif Penyelesaian

Ketika fungsi tujuan sejajar dengan satu batasan yang mengikat (yaitu, satu batasan yang Ketika fungsi tujuan sejajar dengan satu batasan yang mengikat (yaitu, satu batasan yang dipenuhi dalam bentuk persamaan oleh pemecahan optimal), fungsi tujuan akan memiliki dipenuhi dalam bentuk persamaan oleh pemecahan optimal), fungsi tujuan akan memiliki nilai optimal yang sama di lebih dari satu titik.

nilai optimal yang sama di lebih dari satu titik.

Alternatif penyelesaian berarti adanya 2 penyelesaian atau lebih yang menghasilkan nilai Alternatif penyelesaian berarti adanya 2 penyelesaian atau lebih yang menghasilkan nilai optimal yang sama. Adanya alternative penyelesaian dalam metode simpleks dapat dilihat optimal yang sama. Adanya alternative penyelesaian dalam metode simpleks dapat dilihat pada table optimalnya. Perhatikan elemen pada baris

pada table optimalnya. Perhatikan elemen pada baris cc j j –  –  zz j j yang bernilai 0 pada tableyang bernilai 0 pada table

optimal. Nilai 0 pada baris

optimal. Nilai 0 pada baris cc j j –  – zz j j selalu bersesuaian dengan variable bebas. Jika ccselalu bersesuaian dengan variable bebas. Jika k k  –  – zzk k = 0= 0

dalam table optimal, sedangkan variable pada kolom tersebut (

dalam table optimal, sedangkan variable pada kolom tersebut ( = = xxk k ) bukanlah variable) bukanlah variable

basis, maka hal ini menunjukkan adanya alternative penyelesaian. Alternatif penyelesaian basis, maka hal ini menunjukkan adanya alternative penyelesaian. Alternatif penyelesaian didapat

didapat dengan dengan “memaksa”“memaksa” variablevariable xxk k  menjadi basis (meskipun sebenarnya tabelnyamenjadi basis (meskipun sebenarnya tabelnya

sudah optimal). sudah optimal).

Contoh: Contoh:

Selesaikan soal berikut ini dengan metode simpleks! Selesaikan soal berikut ini dengan metode simpleks! Maksimumkan Maksimumkan f(x f(x11 , x , x22)= 3x)= 3x11+ x+ x22 Kendala : Kendala :  x x11+ 2x+ 2x22≤ ≤ 2020 3x 3x11 + x+ x22≤ 20≤ 20  x  x11 , x , x22 ≥ 0≥ 0 penyelesaian: penyelesaian:

Bentuk standar masalah tersebut adalah sebagai berikut: Bentuk standar masalah tersebut adalah sebagai berikut:

(2)

 X  j (X b)i  X  j (X b)i Maksimumkan f(x1… x4) = 3x1 + x2 + 0x3 + 0x4 Kendala : x1+ 2x2+ x3= 20 3x1 + x2+ x4= 20  x1 , x2 ,x3 ,x4 ≥ 0 C  j 3 1 0 0 (C  b )i  X 1 X  2 X  3 X  4 bi  0 0  X  3  X  4 1 3 2 1 1 0 0 1 20 20 20 20/3  Z j C  j

 – 

Z j 0 3 0 1 0 0 0 0 0 0 3  X  3  X 1 0 1 5/3 1/3 1 0 -1/3 1/3 40/3 20/3  Z j C  j-Z j 3 0 1 0 0 0 1 -1 20

Tampak bahwa pada table optimalnya, c2 – z2 = 0 meskipun x2 bukan variable basis. Ini

menunjukkan adanya alternative penyelesaian yang bisa diperoleh dengan memaksa  x2

untuk menjadi basis.

C  j 3 1 0 0 (C  b )i  X 1 X  2 X  3 X  4 bi  0 3  X  3  X 1 0 1 5/3 1/3 1 0 -1/3 1/3 40/3 20/3 8 20  Z j C  j

 – 

Z j 3 0 1 0 0 0 1 -1 20 1 3  X  2  X 1 0 1 1 0 3/5 -1/5 -1/5 2/5 8 4  Z j C  j

 – 

Z j 3 0 1 0 0 0 1 -1 20

Tampak bahwa table sudah optimal dengan penyelesaian optimal  x1 = 4 dan  x2 = 8.

Perhatikan bahwa pada Tabel diatas juga mengandung alternative penyelesaian karena  x3

bukan merupakan variable basis, tapi c3 – z3 = 0. Jika kemudian table direvisi lagi dengan

(3)

 X  j (X b)i

cara memaksakan x3untuk menjadi basis, maka akan diperoleh kembali table optimal pada

Tabel diatas.

2. Penyelesaian Tak Terbatas

Penyelesaian tak terbatas berarti  f(x) bisa diperbesar (atau diperkecil) sampai titik tak  berhingga. Setelah mendapatkan calon basis, langkah berikutnya adalah menguji apakah ada elemen aik (elemen dalam kotak vertical) yang > 0. Jika ada maka langkah berikutnya

adalah menghitung nilai  dan menentukan variable yang harus keluar dari basis. Akan tetapi apabila semua aik ≤ 0, maka berarti penyelesaiannya tak terbatas (bisa dikatakan juga

bahwa soal tidak memiliki penyelesaian). Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut,

Contoh 1: Maksimumkan f(x1 , x2) = 2x1 + 3x2 Kendala: x1 – 2x2≤ 4  x1+ x2≥ 3  x1 , x2 ≥ 0 Penyelesaian:

Bentuk standar simpleks:

Maksimumkan f(x1… x5) = 2x1+ 3x2+ 0x3+ 0x4 – Mx5 Kendala x1 – 2x2+ x3=4  x1+ x2 - x4+ x5= 3  x1 … x5≥ 0 C  j 2 3 0 0 -M (C b)i  X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 bi  0 -M  X 3  X 5 1 1 -2 1 1 0 0 -1 0 1 4 3 -3  Z  j C  j – Z  j -M 2+M - M 3+M 0 0 M -M - M 0 -3M 0 3  X 3  X 2 3 1 0 1 1 0 -2 -1 2 1 10 3

(4)

- Z  j C  j – Z  j 3 -1 3 0 0 0 -3 3 3 -3-M 9

Pada iterasi kedua, c4-z4 = 3 > 0. Karena satu-satunya yang masih bernilai positif, maka  x4

menjadi calon basis. Akan tetapi a14 =-2 < 0 dan a24 = -1 <0 sehingga nilai  tidak dapat

dicari. Ini berarti bahwa soal memiliki penyelesaian tak terbatas

Contoh 2:

Selesaikan dengan metode simpleks! Minimumkan z = -x1-2x2 Kendala -x1+x2 ≤ 2 -2x1+x2≤ 1  x1 , x2 ≥0 Penyelesaian: Bentuk standar Minimumkan z = -x1-2x2+0x3+0x4 Kendala -x1+x2+x3 = 2 -2x1+x2+x4= 1  x1… x4≥ 0 C  j -1 -2 0 0 (C b)i X 1 X 2 X 3 X 4 bi  0 0  X 3  X 4 -1 -2 1 1 1 0 0 1 2 1 2 1  Z  j C  j-Z  j 0 -1 0 -2 0 0 0 0 0 0 -2  X 3  X 2 1 -2 0 1 1 0 -1 1 1 1 1 - Z  j C  j-Z  j 4 -5 -2 0 0 0 -2 2 -2 -1 -2  X 1  X 2 1 0 0 1 1 2 -1 -1 1 3 - Z  j -1 -2 -5 3 -7

(5)

C  j-Z  j 0 0 5 -3

Pada iterasi kedua, c4- z4 = -3 < 0. Karena satu-satunya yang masih bernilai negatif, maka

 x4menjadi calon basis. Akan tetapi a14= -1 < 0 dan a24 = -1 < 0 sehingga nilai  tidak dapat

dicari. Ini berarti bahwa soal memiliki penyelesaian tak terbatas

3. Soal Tidak Fisibel

Soal tak fisibel berarti soal tidak memiliki daerah fisibel (tidak memiliki titik yang memenuhi semua kendala)

Dalam metode simpleks, variable semu berfungsi sebagai katalisator agar muncul matriks identitas sehingga proses simpleks dapat dilakukan. Pada iterasi pertama, variable semu akan dipakai sebagai variable basis.

Untuk mempercepat keluarnya variable semu dari variable basis, maka pada fungsi sasarannya diberi koefisien M (untuk kasus meminimumkan) atau  – M (untuk kasus memaksimumkan). Akan tetapi ada kalanya variable semu tetap merupakan variable basis pada table optimalnya. Hal ini menunjukkan bahwa soalnya tidak fisibel.

Pengecekan soal yang tidak fisibel dapat dilihat pada nilai C  j – Z  j. Setelah tidak ada C  j –  Z  j >

0

(untuk kasus memaksimumkan) atau C  j-Z  j<0 (untuk kasus meminimumkan), maka proses

dilanjutkan dengan meneliti apakah ada variable semu yang masih bernilai positif. Jika tidak ada, maka penyelesaian optimal didapatkan. Akan tetapi, jika ada variable semu yang masih bernilai positif berarti soalnya tidak fisibel. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.

Contoh 1:

Selesaikan dengan metode simpleks! Maksimumkan f(x1 , x2)= 4x1+ 3x2

Kendala  x1+x2≤ 3

2x1-x2 ≤ 3

 x1 ≥ 4

(6)

 X  j (X b)i Penyelesaian: Maksimumkan f(x1 … x6 )= 4x1+3x2+0x3+0x4+0x5-Mx6  Kendala  x1+x2+x3 = 3 2x1-x2 +x4 = 3  x1  –  x5 + x6  = 4  x1 … x6 ≥ 0 C  j 4 3 0 0 0 -M (C  b )i  X 1 X  2 X  3 X  4 X  5 X 6  bi  0 0 -M  X  3  X  4  X 6  1 2 1 1 -1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 -1 0 0 1 3 3 4 3 3/2 4  Z j C  j

 – 

Z j -M 4+M 0 3 0 0 0 0 M -M -M 0 -4M 0 4 -M  X  3  X 1  X 6  0 1 0 3/2 -1/2 ½ 1 0 0 -1/2 ½ -1/2 0 0 -1 0 0 1 3/2 3/2 5/2 1 -5  Z j C  j

 – 

Z j 4 0          0 0          M -M -M 0     3 4 -M  X  2  X 1  X 6  0 1 0 1 0 0 2/3 1/3 -1/3 -1/3 1/3 -1/3 0 0 -1 0 0 1 1 2 2  Z j C  j

 – 

Z j 4 0 3 0                   M -M -M 0 11-2M

Pada iterasi terakhir, semua C  j –  Z  j ≤ 0. Ini menunjukkan bahwa table sudah optimal. Akan

tetapi  x6  yang merupakan variable semu masih tetap menjadi variable basis. Ini berarti

bahwa soalnya tidak fisibel sehingga tidak memiliki penyelesaian optimal.

Contoh 2:

Selesaikan dengan metode simpleks! Minimumkan z = 2y1+4y2

Kendala 2y1-3y2≥ 2

(7)

Xi (X b)i

 y1 , y2≥ 0

Penyelesaian: Bentuk Standar

Minimumkan z = 2y1+4y2+0y3+0y4+My5+My6 

Kendala 2y1- 3y2- y3+ My5 = 2

-y1+y2- y4+ My6 = 3

 y1 … y6 ≥0

C  j 2 4 0 0 M M

(C b)i Y 1 Y 2 Y 3 Y 4 Y 5 Y 6  bi 

M Y 5 2 -3 -1 0 1 0 2 -M Y 6  -1 1 0 -1 0 1 3 3  Z  j M -2M -M -M M M 5M C  j-Z  j 2-M 4-2M M M 0 0 M Y 5 -1 0 -1 -3 1 3 11 11/3 4 Y 2 -1 1 0 -1 0 1 3 3  Z  j -4-M 4 -M -4-3M M 4+3M 12+11M C  j-Z  j 6+M 0 M 4+3M 0 -4-2M M Y 5 2 -3 -1 0 1 0 2 M Y 6  -1 1 0 -1 0 1 3

Dapat dilihat bahwa pada iterasi pertama, variable  y6 keluar dari variable basis kemudian

pada iterasi ke-2 variabel  y6 kembali menjadi variable basis, sedangkan  y5 tetap menjadi

variable basis. Karena kedua variable semu  y5dan y6 menjadi variable basis dan tidak dapat

mencapai penyelesaian optimum, maka soal tidak fisibel.

4. Kemerosotan (Degenerasi)

Kasus degenerasi terjadi apabila satu atau lebih variable basis berharga nol sehingga iterasi yang dilakukan selanjutnya bisa menjadi suatu loop yang akan kembali pada bentuk  sebelumnya. Kejadian ini disebut degenerasi cycling atau circling.

Namun ada kalanya pada iterasi berikutnya degenerasi ini menghilang. Kasus seperti ini disebut degenerasi temporer.

(8)

 X  j

(X b)i

Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.

Contoh:

Selesaikan masalah program linier berikut ini dengan metode simpleks! Maksimumkan f(x1 , x2) = 5x1 + 3x2 Kendala 4x1+2x2 ≤ 12 4x1+ x2≤ 10  x1 + x2 ≤ 4  x1 , x2≥ 0 Penyelesaian: Bentuk standar Maksimumkan f(x1… x5) = 5x1+3x2+0x3+0x4+0x5 Kendala 4x1+2x2+x3= 12 4x1+x2+x4 = 10  x1+x2+x5=4  x1 … x5 ≥ 0 C  j 5 3 0 0 0 (C b)i X 1  X 2 X 3 X 4 X 5 bi  0 0 0  X 3  X 4  X 5 4 4 1 2 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 12 10 4 3 5/2 4  Z  j C  j-Z  j 0 5 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0  X 3  X 1  X 5 0 1 0 1 ¼ ¾ 1 0 0 -1 ¼ -1/4 0 0 1 2 5/2 3/2 2 10 2  Z  j C  j-Z  j 5 0 5/4 7/4 0 0 5/4 -5/4 0 0 25/2

Pada iterasi ke-2 terdapat 2 buah nilai  minimum yang sama-sama bernilai 2. Untuk itu dipilih salah satunya ( x3 atau x5) secara sembarang.

(9)

 X  j (X b)i  X  j (X b)i Tabel I. C  j 5 3 0 0 0 (C b)i  X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 bi  0 5 0  X 3  X 1  X 5 0 1 0 1 ¼ ¾ 1 0 0 -1 ¼ -1/4 0 0 1 2 5/2 3/2 2 10 2  Z  j C  j-Z  j 5 0 5/4 7/4 0 0 5/4 -5/4 0 0 25/2 3 5 0  X 2  X 1  X 5 0 1 0 1 0 0 1 -1/4 -3/4 -1 ½ ½ 0 0 1 2 2 0 -4 0  Z  j C  j-Z  j 5 0 3 0 7/4 -7/4 -1/2 ½ 0 0 16 3 5 0  X 2  X 1  X 4 0 1 0 1 0 0 -1/2 ½ -3/2 0 0 1 2 -1 2 2 2 0  Z  j C  j-Z  j 5 0 3 0 1 -1 0 0 1 -1 16

Terlihat pada iterasi pertama nilai variable basis  x5 = 0. Ini menunjukkan adanya

degenerasi. Kemudian diiterasi berikutnya terdapat pula nilai variable basis yang bernilai 0 (ada degenerasi) kembali. Ini menunjukkan adanya degenerasi siklik.

Tabel II. C  j 5 3 0 0 0 (C b)i  X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 bi  0 5 0  X 3  X 1  X 5 0 1 0 1 ¼ ¾ 1 0 0 -1 ¼ -1/4 0 0 1 2 5/2 3/2 2 10 2  Z  j C  j-Z  j 5 0 5/4 7/4 0 0 5/4 -5/4 0 0 25/2

(10)

 X i (Xb)i 0 5 3  X 3  X 1  X 2 0 1 0 0 0 1 1 0 0 -2/3 1/3 -1/3 -4/3 -1/3 4/3 0 2 2  Z  j C  j-Z  j 5 0 3 0 0 0 2/3 -2/3 7/3 -7/3 16

Perhatikan bahwa table I merupakan kelanjutan iterasi jika x3keluar dari basis, dan table II 

merupakan kelanjutan iterasi jika x5 keluar dari basis. Perhatikan bahwa meskipun jumlah

iterasi hingga mencapai optimal pada Tabel  I  dan Tabel  II  tidak sama, namun keduanya menghasilkan penyelesaian optimal yang sama yaitu  x1 = 2 dan x2 = 2

Contoh Degenerasi Temporer maks : z = 3x1+ 2x2 kendala : 4x1 + 3x2≤ 12 4x1 + x2≤ 8 4x1 - x2≤ 8  x1 , x2 ≥ 0 Penyelesaian: Bentuk standarnya: z = 3x1+2x2+0x3+0x4+0x5 Kendala: 4x1+3x2+x3=12 4x1+x2+x4=8 4x1-x2+x5=8  x1…x5≥ 0 C  j 3 2 0 0 0 (C b)i  X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 bi  0 0 0  X 3  X 4  X 5 4 4 4 3 1 -1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 12 8 8 3 2 2  Z  j C  j-Z  j 0 3 0 2 0 0 0 0 0 0 0

(11)

0 3 0  X 3  X 1  X 5 0 1 0 2 ¼ -2 1 0 0 -1 ¼ -1 0 0 1 4 2 0 2 8 - Z  j C  j-Z  j 3 0 ¾ 5/4 0 0 ¾ -3/4 0 0 6 2 3 0  X 2  X 1  X 5 0 1 0 1 0 -4 ½ -1/8 1 -1/2 3/8 -2 0 0 1 2 3/2 4  Z  j C  j-Z  j 3 0 2 0 5/8 -5/8 1/8 -1/8 0 0 17/2

Dapat dilihat pada iterasi pertama, ada variable basis yang bernilai 0 (x5). Ini menunjukkan

adanya degenerasi. Namun pada iterasi berikutnya tidak terdapat nilai variable basis yang bernilai 0 (degenerasi menghilang). Inilah yang disebut degenerasi temporer.

5. Variabel Penyusun Tak Bersyarat

Dalam bentuk standar program linier diisyaratkan bahwa semua variable penyusun harus ≥0. Apabila ada variable penyusun yang bernilai bebas (boleh negative), maka sebelum masuk ke proses simpleks, masalah tersebut harus terlebih dahulu ditransformasi sehingga semua variable penyusun ≥ 0.

Caranya adalah dengan menyatakan variable yang bernilai bebas tersebut sebagai selisih 2 variabel baru yang keduanya ≥ 0. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.

Contoh 1: Maksimumkan f(x1 , x2 , x3) = 3x1+2x2+x3 Kendala 2x1+5x2+x3≤ 12 6x1+8x2≤ 22  x2 , x3≥ 0 Penyelesaian:

Perhatikan bahwa yang diisyaratkan ≥ 0 hanyalah  x2 dan  x3 saja, sedangkan  x1 bernilai

sembarang. Untuk menjadikan ke bentuk standar program linier, maka  x1 dinyatakan

(12)

 x1=x4-x5

Kemudian substitusikan ke model

Maksimumkan f(x2 , x3 , x4 , x5)= 3(x4-x5)+2x2+x3 Kendala 2(x4-x5)+5x2+x3≤ 12 6(x4-x5)+8x2≤ 22  x2 , x3 , x4 , x5 ≥ 0 Bentuk standarnya: Maksimumkan f(x2 , x3 , x4 , x5)= 2x2+x3+3x4-3x5+0x6 +0x7  Kendala 5x2+x3+2x4-2x5+x6 = 12 8x2+6x4-6x5+x7 = 22  x2…x7 ≥ 0 C  j 2 1 3 -3 0 0 (C b)i  X  j (X b)i  X 2 X 3 X 4 X 5 X 6  X 7  bi  1 0  X 3  X 7  5 8 1 0 2 6 -2 -6 1 0 0 1 12 22 6 22/6  Z  j C  j - Z  j 5 -3 1 0 2 1 -2 -1 1 0 0 0 12 1 3  X 3  X 4 14/6 8/6 1 0 0 1 0 -1 1 0 -2/6 1/6 28/6 22/6  Z  j C  j - Z  j 38/6 -26/6 1 0 3 0 -3 0 1 -1 1/6 -1/6 94/6

Penyelesaian optimal x2 = 0, x3 = 28/6 = 14/3, x4 = 22/6 = 11/3, x5 = x6 = x7 = 0. Jika

dikembalikan ke soal aslinya, maka x1 = 11/3, x2 = 0 dan x3 = 14/3. Perhatikan di sini

bahwa x1 yang bernilai sembarang tidak berarti harus bernilai negative. Akan tetapi juga

tidak boleh diasumsikan ≥ 0 sehingga proses simpleks juga tidak dapat langsung digunakan.

Contoh 2:

Selesaikan dengan metode simpleks! Minimumkan z = -2x1+ x2

Kendala  x1+x2≤ 4

(13)

 X  j

(X b)i

 x1≥ 0

Penyelesaian:

Perhatikan bahwa yang diisyaratkan ≥ 0 hanyalah  x1 saja, sedangkan  x2 bernilai

sembarang. Untuk menjadikan ke bentuk standar program linier, maka  x2 dinyatakan

sebagai selisih 2 variabel baru x5dan x6 

 x2= x5 – x6 

Sehingga bentuk standarnya menjadi:

Minimumkan  z = -2x1+ x5- x6 + 0x3+ 0x4 Kendala  x1+ x5- x6 + x3 = 4  x1 – x5+ x6 + x4= 6   x1 , x3 , x4 , x5 , x6 ≥ 0 C  j -2 1 -1 0 0 (C b)i X 1  X 5 X 6  X 3 X 4 bi  0  X 3 1 1 -1 1 0 4 4 0  X 4 1 -1 1 0 1 6 6  Z  j 0 0 0 0 0 0 C  j – Z  j -2 1 -1 0 0 -2  X 1 1 1 -1 1 0 4 -0  X 4 0 -2 2 -1 1 2 1  Z  j -2 -2 2 -2 0 -8 C  j-Z  j 0 3 -3 2 0 -2  X 1 1 0 0 ½ ½ 5 -1  X 6  0 -1 1 -1/2 ½ 1  Z  j -2 1 -1 -1/2 -3/2 -11 C  j-Z  j 0 0 0 ½ 3/2

Didapat solusi optimum x1 = 5, x6 = 1, x3 = x4 = x5 = 0. Jika dikembalikan ke soal aslinya

maka akan didapat x1 = 5 dan x2= -1

(14)

 Dimyati, Tjutju T., Dimyati, Ahmad, Operation Research,  Model-model

Pengambilan Keputusan, Sinar Baru Algesindo, Bandung, 2003

Gambar

Tabel II. C   j 5  3  0  0  0 (C  b ) i  X  1 X  2 X  3 X  4 X  5 b i  0 5 0  X  3 X 1 X  5 010 1 ¼¾ 100 -1¼ -1/4 001 2 5/23/2 2 102  Z   j C   j -Z  j 50 5/47/4 00 5/4 -5/4 00 25/2

Referensi

Dokumen terkait

Setelah peramalan permintaan kita ketahui, langkah selanjutnya yaitu pengembangan model dengan fungsi tujuan dan batasan-batasan permintaan sehingga akan tersusun formulasi yang

... Batasan biaya produksi Meminimasi biaya produksi merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Fungsi batasan permintaan menggunakan persamaan 3.3,

Metode Goal Programming merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan- tujuan yang bertentangan di dalam

Pada bab Hasil dan Pembahasan akan dibahas kapasitas produksi untuk tiga kali panen, menentukan nilai koefisien fungsi tujuan, menentukan fungsi kendala produksi beras,

Bentuk baku dalam metode simpleks tidak hanya mengubah persamaan kendala ke dalam bentuk sama dengan, tetapi setiap fungsi kendala harus diwakili oleh satu variabel basis

Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien fungsi tujuan sudah tidak ada lagi yang mempunyai nilai negatif, proses peru-bahan selesai dan ini menunjukkan penyelesaian perhitungan

Fungsi pembatas, suatu fungsi pembatas yang mempunyai tanda ≤ diubah menjadi suatu bentuk persamaan (bentuk standar) dengan cara menambahkan suatu variabel baru

Untuk mendapatkan jumlah optimal setiap tipe rumah yang akan dibangun serta keuntungan yang sesuai dengan batasan-batasan yang tersedia, maka dibentuk model