• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab II skripsi diabetes mellitus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab II skripsi diabetes mellitus"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

2.1

2.1 DiabeDiabetes Meltes Mellituslitus 2.1

2.1.1.1 PePengengertirtian Diaan Diabetbetes Mees Mellitllitusus Di

Diababeteetes s memellllititus us (D(DM) M) memerurupapakakan n gagangngguguan an memetabtabololik ik yayangng dik

dikaratarateriseristiktikan an dendengan gan hiphipergergliklikemi emi berbersamsama a dendengan gan ganganggugguanan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh defek sekresi insulin dan aksi insulin (Damayanti, 2010). Menurut defek sekresi insulin dan aksi insulin (Damayanti, 2010). Menurut Smeltzer  !are (200") dalam #rna$ati (201%), Diabetes mellitus Smeltzer  !are (200") dalam #rna$ati (201%), Diabetes mellitus mer

merupaupakan kan sekesekelomlompok pok kelkelainainan an hetheteroerogen gen yanyang g ditaditandandai i dendengangan kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi.

kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi. Di

Diababeteetes s memellillitutus s adadalalah ah pepenynyakakit it krkrononis is yayang ng didisebsebababkakan n ololeheh ket

ketidaidak k mammampuapuan n tubtubuh uh untuntuk uk memmemproprodukduksi si horhormomon n insinsuliulin n atauatau karena penggunaannya yang tidak efektif dari produksi nsulin. &al ini karena penggunaannya yang tidak efektif dari produksi nsulin. &al ini ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah ('ekti  ri, ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah ('ekti  ri, 2011).

2011). 2.

2.1.1.22 KlKlasasififikikasasii 1.

1. DiDiababeteetes s ipipe 1e 1 Dia

Diabetbetes es tiptipe e 1 1 atau atau diadiabetbetes es anaanak*ank*anak ak adaadalah lah diadiabetbetes es yanyangg ter

ter+ad+adi i karkarena ena berberkurkurangangnynya a rasirasio o insinsuliulin n daladalam m sirksirkulasulasi i dardarahah aki

akibat bat hilhilangangnya nya sel sel betbeta a penpenghaghasil sil insinsuliulin n padpada a pulpulau*pau*pulaulauu langer hands

langer hands pada  pada pankreas. pankreas. Diabetes Diabetes tipe tipe ini ini dapat dapat diderita diderita oleholeh anak*anak ataupun

anak*anak ataupun orang de$asa orang de$asa ('e('ekti  ri, kti  ri, 20112011).).

Sampai saat ini, diabetes tipe 1 hanya hanya dapat di obati dengan Sampai saat ini, diabetes tipe 1 hanya hanya dapat di obati dengan men

mengguggunaknakan an insinsuliulin, n, dendengan gan penpenga$ga$asan asan yanyang g teliteliti ti terterhadhadapap tingkat glukosa darah melalui glukometer. Selain itu penekanan tingkat glukosa darah melalui glukometer. Selain itu penekanan

(2)

 +uga

 +uga diberikan diberikan pada pada penyesuaian penyesuaian gaya gaya hidup hidup (diet (diet dan dan olahraga).olahraga). era$atan DM tipe 1 harus berlan+ut terus. era$atan tidak akan era$atan DM tipe 1 harus berlan+ut terus. era$atan tidak akan mem

mempenpengargaruhi uhi aktakti-ii-itas*tas*aktakti-ii-itas tas nornormal mal bilbila a keskesadaadaran ran yayangng ukup, pera$atan yang tepat, dan kedisiplinan dalam pemeriksaan ukup, pera$atan yang tepat, dan kedisiplinan dalam pemeriksaan dan pengobatan. ingkat glukosa rata*rata untuk penderita DM tipe dan pengobatan. ingkat glukosa rata*rata untuk penderita DM tipe 1 harus sedekat mungkin ke angka normal ("0*120 mg/dl, * 1 harus sedekat mungkin ke angka normal ("0*120 mg/dl, * mmol/) ('ekti  ri, 2011).

mmol/) ('ekti  ri, 2011). 2.

2. DiDiababeteetes s ipipe 2e 2 Dia

Diabetbetes tepe es tepe 33 diseb33 disebut sebagut sebagaiai non-insulin-dependent diabetesnon-insulin-dependent diabetes mellitus

mellitus (43DDM), merupakan tipe DM yang ter+adi bukan karena(43DDM), merupakan tipe DM yang ter+adi bukan karena ra

rasio sio ininsusulilin n di di dadalalam m dadararah, h, memelailainknkan an memerurupapakakan n kekelailainanann metabolisme yang disebabkan oleh disfungsi sel beta, gangguan metabolisme yang disebabkan oleh disfungsi sel beta, gangguan  pengeluaran hormon insulin ('

 pengeluaran hormon insulin ('ekti  ekti  ri, 201ri, 2011).1).

Diabetes tipe 33 ini dapat ter+adi tanpa ada ge+ala sebelum hasil Diabetes tipe 33 ini dapat ter+adi tanpa ada ge+ala sebelum hasil diagnosis. DM tipe 2 ini biasanya diobati dengan ara perubahan diagnosis. DM tipe 2 ini biasanya diobati dengan ara perubahan akt

akti-ii-itas tas fisifisik k (ol(olahrahraga)aga), , diediet, t, dan dan melmelalualui i penpengurgurangangan an berberatat  badan.

 badan. 5ika 5ika perlu perlu pengobatan pengobatan dengan dengan obat obat anti anti diabetes diabetes dapatdapat dilakukan ('ekti  ri, 2011).

dilakukan ('ekti  ri, 2011).

Diabetes tipe 33 ini dapat ter+adi tanpa ada ge+ala sebelum hasil Diabetes tipe 33 ini dapat ter+adi tanpa ada ge+ala sebelum hasil diagnosis. DM tipe 2 ini biasanya diobati dengan ara perubahan diagnosis. DM tipe 2 ini biasanya diobati dengan ara perubahan akt

akti-ii-itas tas fisifisik k (ol(olahrahraga)aga), , diediet, t, dan dan melmelalualui i penpengurgurangangan an berberatat  badan.

 badan. 5ika 5ika perlu perlu pengobatan pengobatan dengan dengan obat obat anti anti diabetes diabetes dapatdapat dilakukan ('ekti  ri, 2011).

dilakukan ('ekti  ri, 2011).

#tiologi diabetes tipe 33 terdiri dari berbagai faktor yang belum #tiologi diabetes tipe 33 terdiri dari berbagai faktor yang belum sepenuhnya terungkap dengan +elas. 6aktor genetik dan pengaruh sepenuhnya terungkap dengan +elas. 6aktor genetik dan pengaruh

(3)

lingkungan ukup besar dalam menyebabkan ter+adinya diabetes ini, antara lain obesitas, diet tinggi lemak dan rendah serat, serta kurangnya gerak badan (Damayanti, 2017).

!erbeda dengan diabetes tipe 3, pada diabetes tipe 33 terutama yang  berada pada tahap a$al, umumnya dapat terdeteksi +umlah insulin yang ukup di dalam darahnya, disamping itu kadar glukosa darah yang +uga tinggi. 8etensi insulin banyak ter+adi di negara*negara ma+u sebagai akibat dari obesitas (Damayanti, 2017).

Selain retensi insulin, pada diabetes tipe 33 +uga dapat munul gangguan sekresi insulin dan produksi glukosa hepatik yang  berlebihan. 4amun demikian, tidak ter+adi kerusakan sel*sel beta langerhans seara autoimun sebagaimana yang ter+adi pada tipe 3. Dengan demikian defisiensi fungsi insulin pada penderita diabetes tipe 33 hanya bersifat relatif dan tidak absolut. 9leh karena itulah  penanganannya seara umum tidak memerlukan terapi pemberian insulin. Sel*sel beta kelen+ar pankreas melakukan sekresi insulin dalam dua fase. 6ase pertama sekresi insulin ter+adi segera setelah stimulus atau rangsangan glukosa yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah, sedangkan sekresi fase kedua ter+adi sekitar 20 menit sesudahnya (Damayanti, 2017).

ada a$al perkembangan tipe 33, sel*sel beta menun+ukan gangguan sekresi insulin pada fase pertama, artinya sekresi insulin gagal mengkompensasi resistensi insulin. 5ika tidak ditangani dengan baik, pada perkembangan penyakit selan+utnya penderita

(4)

diabetes tipe 33 akan mengalami kerusakan sel*sel beta pankreas yang ter+adi seara progresif, yang seringkali akan mengakibatkan defisiensi insulin, sehingga akhirnya penderita memerlukan insulin eksogen (Damayanti, 2017).

%. Diabetes :estasional

Deabetes melitus gestasional (:estational Diabetes Mellitus) adalah kehamiln normal yang disertai dengan peningkatan resistensi insulin. 6aktor risiko diabetes gestasional antara lain ri$ayat keluarga, obesitas, dan glikosuria. Diabetes ini didapatkan  pada 2*7 persen ibu hamil. (4abyl, 2012).

Diabetes gestasional meningkatkan mordibilitas neonatus. &al ini ter+adi karena bayi dari ibu yang menderita diabetes gestasional mensekresikan insulin lebih besar sehingga merangsang  pertumbuhan bayi dan mikrosomia. (4abyl, 2012).

. Diabetes ipe ain

3ni merupakan diabetes yang timbul akibat penyakit lain yang mengakibatkan gula darah meningkat, misalnya infeksi berat,  pemakaian obat kortikosteroid. Dan lain*lain (4abyl, 2012).

2.1.3 Etilgi

Menurut Damayanti (2017) penyebab DM belum diketahui seara  pasti, namun terdapat beberapa faktor risiko yang mempengaruhi

diabetes mellitus tipe 2adalah; 1. :enetik 

Diabetes enderung diturunkan atau di$ariskan, bukan ditularkan. nggota keluarga penderita DM (Diabetisi) memiliki kemungkinan lebih besar terserang penyakit ini dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidak menderita DM.

(5)

2. <irus dan bakteri

<irus penyebab DM adalah rubela, mumps, dan human o=sakie-irus !. Melalui mekanisme infeksi sitolitik dalam sel  beta, -irus ini mengakibatkan destuksi atau perusakan sel.

%. !ahan toksik 

!ahan beraun yang merusak sel beta seara langsung adalah allo=an, pyrinuron (rodentisida), dan streptozotin (produk dari se+enis +amur). !ahan lain adalah sianida yang berasal dari singkong.

. >adar kortikosteroid yang tinggi 7. >ehamilan diabetes gestasional

. 9bat*obatan yang dapat merusak pangkreas.

Selain itu, adapun faktor risiko yang memungkinkan seseorang terkena DM yaitu;

1. 9besitas

2. ?mur di atas 0 tahun

%. ekanan darah tinggi (@10/A0 mm&g)

. >elainan profil lipid darah (dislipidemia) yaitu kolesterol &D B%7 mg/dl, dan trigliserida @270 mg/dl.

7. Canita yang melahirkan bayi @000 gr  . Semua $anita hamil 2*2" minggu

2.1.! "e#ala Diabetes Melitus

Selain ditandai dengan kadar glukosa darah yang tinggi, adapun ge+ala*ge+ala dari diabetes mellitus yang mudah dilihat adalah  polopagi, polidipsi, dan poliuri (4abyl, 2012).

:e+ala lainnya yang timbul adalah pandangan kabur, pusing, mual, dan berkurangnya ketahanan selama melakukan olah raga. enderita diabetes yang kurang terkontrol bahkan lebih peka terhadap infeksi (4abyl, 20120

(6)

Menurut #8>#43 (2011), diagnosis diabetes melitus dapat ditegakkan melalui tiga ara, yaitu ;

1. 5ika ada keluhan klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosa plasma se$aktu @200 mg/dl sudah ukup untuk menegakkan diagnosis DM

2. emeriksaan glukosa plasma puasa  12 mg/dl dengan adanya keluhan klasik 

%. es toleransi glukosa oral (:9). Meskipun :9 dengan beban E7 gr  glukosa lebih sensitif dan spesifik dibanding dengan pemeriksaan glukosa  plasma puasa, namun pemeriksaan ini memiliki keterbatasan tersendiri. :9 sulit untuk dilakukan berulang*ulang dan dalam praktek sangat  +arang dilakukan karena membutuhkan persiapan khusus.

2.1.% K&'likasi Diabetes Melitus 1. K&'likasi Akut

Menurut #rna$ati (201%) ada tiga komplikasi akut pada diabetes yang penting dan berhubungan dengan gangguan keseimbangan kadar glukosa darah +angka pendek, yaitu ; hipoglikemia, ketoasidosis diabetik, dan sindrom &&4> atau yang disebut +uga koma hiperglikemik hiperosmoler nonketotik.

a &ipoglikemia

&ipoglikemia adalah kadar glukosa darah yang abnormal rendah yang ter+adi +ika kadar glukosa darah turuh di ba$ah 70 hingga 0 mg/dl. >eadaan ini dapat ter+adi akibat pemberian insulin atau preparat oral yang berlebihan, konsumsi makanan yang terlalu sedikit, atau karena akti-itas fisik yang berat. Menurut Mirza Maulana (200A) ge+ala hipoglikemi ditandai dengan munulnya rasa lapar, gemetar, mengeluarkan keringat,  berdebar*debar, pusing, gelisah, dan penderita dapat men+adi

(7)

koma. &ipoglikemia ini dapat ter+adi pada penderita diabetes mellitus tipe 2 dan diabetes tipe lain.

 b >etoasidosis diabetik 

>etoasidosis diabetik disebabkan oleh tidak adanya insulin atau tidak ukupnya +umlah insulin yang nyata. >eadaan ini mengakibatkan gangguan pada metabolisme karbohidrat,  protein, dan lemak. >eadaan ini umumnya ter+adi pada penderita diabetes mellitus tipe 2. da tiga gambaran klinis pada ketoasidosis diabetik, yaitu; dehidrasi, kehilangan elektrolit, dan asidosis.

2. K&'likasi Makr(askuler

Diabetes mellitus dapat menimbulkan komplikasi mikro-askuler  yang umumnya ter+adi pada diabetes tipe 2. >omplikasi tersebut adalah sebagai berikut;

a enyakit arteri koroner 

Salah satu iri unik pada penyakit arteri koroner yang diderita oleh pasien*pasien diabetes adalah tidak terdapatnya ge+ala iskemik yang khas, +adi hanya dapat di+upai melalui  pemeriksaan elektrokardiogram.

 b enyakit serebro-askuler 

enyakit serebro-askuler pada penderita diabetes serupa dengan yang ter+adi pada pasien nondiabetes. :e+ala yang ter+adi seperti keluhan pusing atau -ertigo, gannguan penglihatan, biara pelo, dan kelemahan.

 enyakit -askuler perifer 

anda dan ge+ala penyakit -askuler perifer menakup  berkurangnya denyut nadi perifer dan nyeri pada pantat atau  betis ketika ber+alan.

(8)

3. K&'likasi Mikr(askuler a 8etinopati

8etinopati diabetik disebabkan oleh perubahan dalam  pembuluh*pembuluh darah keil pada mata.

 b 4efropati

ingginya kadar glukosa darah pada diabetes menyebabkan mekanisme filtrasi gin+al akan mengalami stress yang menyebabkan kebooran protein darah kedalam urine. kibatnya, tekanan dalam pembuluh darah gin+al meningkat. >enaikan tekanan darah tersebut berperan sebagai stimulus untuk ter+adinya nefropati (!runner dan Suddarth, 2002).

2.1.) Pen*ega+an Diabetes

Menurut #8>#43 (2011), dalam penegahan diabetes melitus terdiri dari penegahan primer, penegahan sekunder, dan penegahan tersier.

1. enegahan rimer 

enegahan primer adalah upaya yang ditun+ukan pada kelompok  yang memiliki faktor risiko, yakni mereka yang belum terkena, tetapi berpotensi untuk mendapat DM dan kelompok intoleransi gukosa. indakan yang dilakukan meliputi penyuluhan tentang  pengaturan gaya hidup seperti program penurunan berat badan, diet sehat, latihan +asmani, dan menghentikan merokok. da dua faktor  risiko diabetes, yaitu;

(9)

a 6aktor risiko yang tidak dapat diubah; ras, etnik, ri$ayat keluarga dengan diabetes, ri$ayat menderita DM gastasional, dan ri$ayat lahir dengan berat badan rendah.

 b 6aktor risiko yang tidak dapat diubah; berat badan lebih (3M @2%km/m2), kurangnya aktifitas fisik, hipertensi (D @1A/A0 mm&g), dislipidemia (&D B%7mg/d  trigliserida @270 mg/d), diet tidak sehat, dan merokok.

2. enegahan Sekunder 

enegahan sekunder adalah upaya menegah atau menghambat timbulnya penyulit pada penderita DM. Dilakukan dengan  pengobatan yang ukup dan tindakan deteksi dini. Dalam  penegahan sekunder, program penyuluhan sangatlah penting untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam men+alani program  pengobatan dan dalam menu+u prilaku sehat.

%. enegahan ersier 

enegahan tersier ditu+ukan pada kelompok penyandang diabetes yang telah mengalami penyulit agar tidak ter+adi keaatan lebih lan+ut.

2.2 Penatalaksanaan Diabetes Mellitus 2.2.1 Tu#uan 'enatalaksanaan

u+uan penatalaksanaan seara umum adalah meningkatkan kualitas hidup penyandang diabetes. erdapat % tu+uan penatalaksanaan menurut #8>#43 (2011), yaitu;

1. 5angka pendek 

?ntuk menghilangkan keluhan dan tanda DM, mempertahankan rasa nyaman, dan menapai target pengendalian glukosa darah. 2. 5angka pan+ang

?ntuk menegah dan menghambat progresi-itas penyulit mikroangeopati, dan neuropati.

(10)

u+uan akhir dalam penatalaksanaan DM adalah turunnya mordibitas dan mortalitas DM.

>adar glukosa darah se$aktu dan glukosa darah puasa (#8>#43, 2011)

Pe&eriksaan Bukan DM Belu& 'asti DM DM

Ka,ar gluksa ,ara+ se-aktu &g/,l0

lasma -ena B100 100*1AA 200

Darah perifer BA0 A0*1AA 200

Ka,ar gluksa ,ara+ 'uasa &g/,l0

lasma -ena B100 100*127 12

Darah perifer BA0 A0*AA 100

2.2.2 aktraktr ang ber+ubungan ,engan ka,ar gluksa ,ara+ Menurut #8>#43 (20011) ada  pilar dalam penatalaksanaan diabetes melitus yang bertu+uan untuk mengontrol kadar glukosa darah, yaitu;

1. E,ukasi

Diabetes umumnya ter+adi pada saat gaya hidup dan prilaku telah terbentuk dengan mapan. emberdayaan penyandang diabetes memerlukan partisipasi aktif pasien, keluarga, dan masyarakat. ?ntuk menapai keberhasilan perubahan prilaku, dibutuhkan edukasi yang komprehensif dan upaya peningkatan moti-asi. engetahuan tentang pemantauan glukosa darah mandiri, tanda dan ge+ala hipoglikemi serta ara mengatasinya harus diberikan kepada  pasien.

endidikan kesehatan pada pasien diabetes mellitus sangatlah diperlukan karena penatalaksanaan diabetes mellitus memerlukan

(11)

 perilaku penanganan yang khusus seumur hidup. asien tidak  hanya bela+ar keterampilan untuk mera$at diri sendiri guna menghindari fluktasi kadar glukosa darah yang mendadak, tetapi  +uga harus memiliki perilaku pre-entif dalam gaya hidup untuk 

menghindari komplikasi diabetik +angka pan+ng. asien harus mengerti mengenai nutrisi, manfaat dan efek samping terapi, latihan fisik, perkembangan penyakit, strategi penegahan, teknik   pengontrolan gula darah (Damayanti, 2017).

2. Tera'i nutrisi &e,is

erapi nutrisi medis merupakan bagian dari penatalaksanaan diabetes seara total. Setiap penyandang diabetes sebaiknya mendapat terapi nutrisi medis sesuai dengan kebutuhannya guna menapai sasaran terapi. rinsip pengaturan makanan penyandang diabetes hampir sama dengan an+uran makan untuk masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing*masing indi-idu. ada penyandang diabetes perlu ditekankan pentingnya keteraturan makan, +enis, dan  +umlah makanan, terutama pada mereka yang menggunakan obat  penurun glukosa darah atau insulin.

Di ba$ah ini adalah komposisi makanan yang di an+urkan untuk   penderita diabetes melitus.

a >arbohidrat

>arbohidrat yang dian+urkan sebesar 7*7F total asupan energi. idak dian+urkan untuk pembatasan karbohidrat total B1%0 gr/hari.

(12)

supan lemak yang dian+urkan 20*27F kebutuhan kalori. idak diperkenankan melebihi %0F dari kebutuhan kalori. ?ntuk lemak +enuh BEF kebutuhan kalori sedangkan untuk  lemak tak +enuh ganda B10F, dan selebihnya dari lemak tak   +enuh tunggal.

 rotein

Dibutuhkan sebesar 10G20F total asupan energi. Sumber   protein yang baik adalah ikan, udang, umi, daging tanpa

lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kaang* kaangan, tahu, dan tempe.

d 4atrium

n+uran asupan natrium untuk penyandang diabetes adalah tidak lebih dari %000 mg atau sama dengan *E gram (1 sendok  makan).

e Serat

Seperti halnya masyarakat umum, penyandang diabetes dian+urkan mengkonsumsi ukup serat dari kaang*kaangan,  buah, dan sayur. n+uran konsumsi serat adalah H27 gr/hari.

Selain komposisi makanan, kebutuhan kalori pun perlu diperhatikan bagi penderita diabetes melitus.

da beberapa ara untuk menentukan +umlah kalori yang dibutuhkan penyandang diabetes. Diantaranya adalah dengan menghitung kebutuhan kalori basal yang besarnya 27*%0 kalori/kg berat badan ideal, ditambah atau dikurangi tergantung  pada beberapa faktor seperti; +enis kelamin, umr, akti-itas, berat  badan, dll.penghitungan berat badan ideal (!!3) dengan

(13)

Berat badan (kg)

 Tinggi badan (m2)

menggunakan rumus !roa yang dimodifikasi adalah sebagai  berikut.

!agi pria dengan tinggi badan di ba$ah 10 m dan $anita di  ba$ah 170 m, rumus dimodifikasi men+adi;

Sedangkan menurut indeks masa tubuh (3M) yaitu*

6aktor*faktor yang menentukan kebutuhan kalori menurut #8>#43 (2011);

a 5enis kelamin

>ebutuhan kalori pada $anita lebih keil daripada paad pria, kebutuhan kalori $anita sebesar 27 kal/kg !!, sedangkan  pada pria sebesar %0 kal/kg !!.

 b ?mur 

?ntuk pasien usia diatas 0 tahun, kebutuhan kalori dikurangi 7F. ?ntuk umur 0*70 tahun, dikurangi 10F. alu untuk  umur 0*A tahun, dikurangi 20F.

 kti-itas fisik dan peker+aan

>ebutuhan kalori dapat ditambah sesuai dengan intensutas aktifitas fisik. enambahan se+umlah 10F dari kebutuhan  basal di berikan pada keadaan istirahat, 20F pada pasien dengan akti-itas ringan, %0F dengan akti-itas sedang, dan 70F dengan akti-itas yang sangat berat.

d !erat badan

!erat badan ideal (!!3) I A0F = (! dalam m J 100) = 1 kg

(14)

!ila kegemukan dikurangi sekitar 20*%0F tergantung pada tingkat kegemukannya. !ila kurus ditambah 20*%0F sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan !!.

3. 4ati+an Jas&ani

>egiatan +asmani sehari*hari dan latihan +asmani seara teratur (%* kali dalam satu minggu selama kurang lebih %0 menit), merupakan salah satu pilar dalam pengelolaan diabetes melitus tipe 2. atihan  +asmani selain untuk men+aga kebugaran tetapi dapat +uga menurunkan berat badan dan memperbaiki sensiti-itas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah. Menurut 4abyl (2012), berolahraga dengan teratur dapat membantu menurunkan  berat badan dan mengendalikan kadar gula darah.

a Dalam #rna$ati (201%), menyebutkan manfaat olah raga bagi  penderita diabetes yaitu sebagai berikut;

1). Manfaat olahraga bagi penderita diabetes tipe 1

ada DM tipe 1 latihan +asmani akan menyulitkan  pengaturan metabolik, hingga kendali gula darah bukan men+adi tu+uan latihan. etapi latihan endurance ternyata terbukti memperbaiki fungsi -askuler. Dengan berolahraga diharapkan akan mengurangi risiko komplikasi diabetes (#rna$ati, 201%)

2). Manfaat olahraga bagi penderita diabetes tipe 33

ada diabetes tipe 33, olahraga berperan utama dalam  pengaturan kadar glukosa darah. Masalah utama pada DM

tipe 33 adalah kurangnya respon reseptor terhadap insulin. >arena adanya gangguan tersebut insulin tidak dapat

(15)

membantu transfer glukosa kedalam sel. Sehingga olahraga harus dilakukan seara teratur.

 b rinsip atihan 5asmani bagi penderita diabetes

9lahraga yang disarankan adalah yang bersifat K83# (continuous, Rhytmical, Interval, Progressive, Endurance) (4abyl, 2012).

1). Continuous

atihan haruslah berkesinambungan dan dlakukan terus menerus tanpa berhenti. Misalkan +ogging %0 menit, maka selama %0 menit penderita melakukan +ogging tanpa  berhenti.

2). Rhytmical 

atihan olah raga sebaiknya dipilih yang berirama yaitu otot*otot berkontraksi dan relaksasi seara teratur. Kontohnya; +alan kaki, +ogging, berlari, berenang,  bersepeda, dan lain*lain

). Interval 

atihan +asmani dilakukan selang*seling antara gerak epat dan lambat. Kontohnya; +alan epat diselingi +alan lambat. !). Progressive

atihan dilakukan seara bertahap sesuai kemampuan dari intensitas ringan sampai sedang hingga menapai %0*0 menit.

"). Endurance

atihan daya ahan untuk meningkatkan kemampuan kardiorespirasi seperti +alan kaki, berenang, dan bersepeda. Selain itu prinsip latihan +asmani bagi penderita diabetes yaitu mengikuti ; frekuensi %*7=/minggu, intensitas ringan dan sedang, durasi %0*0 menit setiap melakukan latihan, dan +enis latihan yang dian+urkan yaitu yang bersifat aerobik (Damayanti, 2017).

(16)

 &al*hal yang perlu diperhatikan dalam latihan +asmani (#rna$ati, 201%).

1). emanasan (#arm up)

emanasan dilakukan selama 7*10 menit seblum memasuki latihan yang sebenarnya, dengan tu+uan untuk  mempersiapkan bebagai sistem tubuh menaikan suhu tubuh, meningkatkan denyut +antung, dan untuk  menghindari idera akibat latihan.

2). atihan 3nti (conditioning)

ada tahap latihan inti, diusahakan denyut nadi menapai &8 agar mendapatkan manfaat latihan

%). endinginan (cooling do#n)

Setelah selesai melakukan latihan, sebaiknya dilakukan  pendinginan. ahap ini dilakukan untuk menegah  penimbunan asam laktat yang dapat menimbulkan rasa nyeri pada otot. endinginan dilakukan selama 7*10 menit, hingga denyut +antung mendekati denyut +antung normal. ). eregangan ( stretching)

ahap ini dilakukan dengan tu+uan untuk melemaskan dan melenturkan otot*otot yang masih tegang dan men+adi elastis. ahapan ini lebih bermanfaat terutama bagi mereka yang sudah berusia lan+ut.

!. Tera'i ar&aklgis

u+uan terapi insulin adalah men+aga kadar glukosa darah normal atau mendekati normal. ada DM tipe 33, insulin terkadang diperlukan sebagai terapi +angka pan+ang untuk mengendalikan glukosa darah +ika dengan diet, latihan fisik, dan obat hipoglikemia oral tidak dapat men+aga gula darah dalam rentan normal.

!erdasarkan ara ker+a, 9&9 dibagi men+adi % golongan yaitu; a Memiu produksi insulin

(17)

1). Sulfonilurea

9bat ini telah digunakan pada penyandang diabetes yang tidak gemuk. Diabetesi yang tepat diberikan obat ini adalah  penderita diabetes tipe 33 yang mengalami kekurangan insulin tetapi masih memiliki sel beta yang dapat berfungsi dengan baik.

2). :olongan :linid

9bat dalam golongan ini memiu produksi insulin tetapi  +uga memerlukan sel beta yang berfungsi dengan baik.  b Meningkatkan ker+a insulin

1). !iguanid

Metformin adalah satu*satunya beguanid yang tersedia saat ini. Metformin berguna untuk diabetisi yang gemuk yang mengalami penurunan fungsi ker+a insulin. Metformin dapat digunakan sebagai obat tunggal ataupun kombinasi. 2). iazolidinedion

Saat ini terdapat dua tiazolidinedion di indonesia yaitu rosiglitagon dan pioglitazon. 9bat golongan ini memperbaiki kadar glukosa darah dan menurunkan hiperinsulinemia dengan meningkatkan ker+a insulin pada  penyandang diabetes tipe 33. 9bat golongan ini +uga

menurunkan kadar trigliserida dan asam lemak bebas. %). 8esiglitazone (a-andia)

Dapat digunakan kombinasi metformin pada diabetisi yang gagal menapai target kontrol glukosa darah dengan  pengatura darah dan olahraga. 9bat ini +uga meningkatkan

ker+a insulin.

 enghambat #nzim al$a glu%osidase

9bat +enis ini menghambat penyerapan karbohidrat dengan menghambat enzim disakarida di usus. 9bat ini terutama

(18)

menurunkan kadar glukosa darah setelah makan. #fek  sampingnya yaitu kembung, buang angin, dan diare. Supaya lebih efektif, obat ini dikonsumsi bersama makanan.

9bat ini sangat efektif sebagai obat tunggal pada diabitisi tipe 33 dengan kadar glukosa darah puasa kurang dari 200mg/dl dan kadar glukosa setelah makan tinggi.

2.3 Penelitian Terkait

da pula penelitian terkait mengenai penatalaksanaan diabetes mellitus adalah sebagai berikut;

enelitian 9-a 8ahma$ati (2010), dengan +udul hubungan latihan +asmani terhadap kadar gula darah penderita diabetes mellitus tipe 2 di 8S?D Dr. Moe$ardi Surakarta tahun. Didapatkan sampel 2 orang, diambil seara aak.. 8erata kadar glukosa darah  post  latihan +asmani menurun dibanding dengan kelompok pre latihan +asmani (11.02 H ." -s 12E."1 H E.A% ) dan seara statistik bermakna (pB 0.07).

2.! Kerangka Teri #8>#43 (2011), 'ekti  ri (2011) Diabetes D! " 200 mg#dl atau D$ "mg#dl atau TT% "200 &elu'an klasik (liuria* lidisi* ,ier glikemik 4 ilar enatalaksanaan diabetes-1. /dukasi

2. Terai gii medis 3. ati'an asmani 4. Terai

(19)

2.$ Kerangka Knse'

>erangka konsep adalah merupakan formulasi atau simplikasi dari kerangka teori atau teori*teori yang mendukung penelitian (4otoatmod+o, 2012).

!erdasarkan tin+auan pustaka di atas, maka penulis membuat kerangka konsep sebagai berikut;

L 3ndependen

' Dependen

!erdasarkan kerangka konsep di atas, peneliti akan mengidenfikasi faktor* fakor yang berhubungan dengan kadar gula darah penderita diabetes mellitus di >lub Senam Diabetes Mellitus 8umah Sakit d-ent !andar ampung tahun 201.

2.% 5i'tesis

Menurut prina (2012) hipotesis adalah pen+elasan sementara tentang tingkah laku, ge+ala*ge+ala atau ke+adian tertentu yang telah ter+adi atau yang akan

 angka

anang-menegah dan menghambat progresi-itas  penyulit mikroangeopati, dan neuropati.  angka

endek- pengendalian glukosa darah

u+uan akhir;

turunnya mordibitas dan mortalitas DM

1. /dukasi

2. Terai gii medis 3. ati'an asmani 4. Terai +armaklgis

$enurunan &adar luksa

(20)

ter+adi. Suatu hipotesis adalah pernyataan masalah yang spesifik. >arateristik  hipotesis yng baik adalah; dapat diteliti, menun+ukan antara -ariabel*-ariabel, dapat diu+i, mengikuti temuan*temuan terdahulu. Sedangkan menurut  4ursalam (200A) hipotesis adalah +a$aban sementara dari rumusan masalah

atau pertanyn penelitian. &ipoteis penelitian ini adalah;

&a ;

1. da hubungan pengetahuan tentang diabetes mellitus dengan kadar gula darah penderita diabetes mellitus di >lub Senam Diabetes Melitus 8umah Sakit d-ent !andar ampung ahun 201.

2. da hubungan terapi gizi medis dengan dengan kadar gula darah  penderita diabetes mellitus di >lub Senam Diabetes Melitus

8umah Sakit d-ent !andar ampung ahun 201.

%. da hubungan latihan +asmani dengan dengan kadar gula darah  penderita diabetes mellitus di >lub Senam Diabetes Melitus

8umah Sakit d-ent !andar ampung ahun 201.

4. da hubungan terapi farmakologis dengan dengan kadar gula darah penderita diabetes mellitus di >lub Senam Diabetes Melitus 8umah Sakit d-ent !andar ampung ahun 201.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada permasalahan yang telah dijelaskan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan merumuskan judul “ Meningkatkan

Musyarakah.. Dana yang diajukan oleh nasabah hanya dipakai selama 2 bulan saja dengan pengembalian pokok dan bagi hasil langsung diberikan kepada pihak BPRS investama

“ Motivasi belajar mahasiswa akan meningktat setelah mengikuti acara dari sng motivator Mario Teguh.. Buat kesimpulan dari

[r]

TRAJECTORY PLANNING FOR PERIODIC STEADY-STATE MOTION The dynamic model developed above was used in [13] to design feasible periodic trajectories that extend beyond the static

Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan

تاراشلإا نم ةينب بيدلأا صنلا فأ نم قلطنيك ظافللأا ةللادب متهي مذلا لياملجا دقنلا وى ةعبرلأا رصانعلا نع دقنلا ايلابص لايكشت ةلكشم ةغل هرابتعاب صنلا ىلع

Berbagi pengalaman persalinan juga merupakan hal penting untuk dilakukan, dengan hal ini para ibu dan suami merasa terbantu dalam menjalani proses persalinan nantinya, untuk