BAB II
METODE PERANCANGAN
A. Orisinilitas
Desain rak sangat dibutuhkan bagi para kolektor kaset, demi menjaga keamanan kaset agar tidak mudah hilang, pecah karena para kolektor tidak akan membiarkan kaset-kasetnya tergores sedikitpun.Desain rak kaset ini ialah hasil dari pemikiran perancang, tetapi sebelum membuat desain penulis mencari referensi terlebih dahulu agar tidak ada kesamaan dalam membuat bentuk desainnya.
Rak kaset yang sudah ada dan berkembang saat ini beragam macam material warna dan bentuk yang unik, bahkan dibuat dengan berartistic agar meningkatkan para peminat kaset.
Berikut contoh gambar rak buku modern sebagai referensi:
Rak kaset artistic
1. Rak kaset DNA relix, rak yang terinspirasi dengan struktur DNA manusia yang sangat unit dan menawan
2. Rak kaset Artistic Human, sangat artistic dengan adanya miniature manusia yang menyatu seolah-olah hidup sebagai penopang kaset
3. Rak kaset Barcode, tempat ini terinspirasi dari barcode yang biasa nempel diproduk-produk seperti baju yang biasa dijual di mall, desain ini sangat cocok dengan yang biasa hoby jalan-jalan ke mall.
Rak kaset dinding special edition
1. rak kaset idola, rak yang dibuat khusus sesuai dengan idola yang disukai,setiap penikmat musik khususnya penikmat kaset pita
mempunyai idola masing-masing, untuk itu rak kaset special edition ini ditunjukan untuk para idola yang mereka sukai,rak tersebut terlihat menarik karena setiap edisi menggunakan stiker foto idola sebagai background rak kaset.
2. Rak home of blues, rak ini dibuat khusus untuk menempati kaset-kaset yang sudah lawas
3. Rak dinding pohon, rak yang terinspirasi dari bentuk pohon, rak tersebut hanya berfungsi sebagai penghias dinding, terbuat dari plat
Rak kaset jajan
Rak kaset jajan, yaitu rak kaset khusus bagi kolektor yang suka jajan kaset dan menjual kaset, disamping gemar mengumpulkan kaset tetapi juga menjual dan membarter kaset-kaset yang sudah jarang mereka setel, material yang digunakan terbuat dari kayu jati belanda yang cukup kuat dan tahan, rak tersebut sering digunakan pada kolektor-kolektor besar.
Gambar 2.1 : macam-macam rak kaset unik Sumber (internet)
Dari beberapa refrens diatas perancang ingin membuat rak yang bisa memenuhi kebutuhan non fisik para kolektor kaset, dari segi bentuk akan disesuaikan dengan karakteristik
kolektor dengan menggunakan icon black metal, rak ini akan membuat ruangan kolektor menjadi indah, dan bagus untuk dipandang.
B. Kelompok Pengguna Produk
Kelompok pengguna berdasarkan segmentasi pasar, yaitu: 1. Geografi
Rak kaset untuk kolektor ini tidak hanya dipasarkan di berbagai wilayah-wilayah besar Indonesia saja tetapi sampai ke manca negara karena pencinta kaset pita sudah tersebar sampai kepenjuru dunia, terutama di Indonesia yaitu komunitas seperti Bogor black metal, depok, Jakarta, bandung black metal, Yogyakarta, Bali, dan Balikpapan blackmetal.
a. Kolektor kaset di Indonesia
Bojonggede taman topi square bandung
Gambar 2.2 : foto kolektor kaset di Indonesia Sumber (pribadi)
Jakarta
Gambar : Gambar 2.3 : foto kolektor kaset di Indonesia Sumber (internet)
2. Demografi
Produk rak kaset black metal dapat digunakan oleh pria dan wanita yang memiliki jiwa black metal yang tinggi karena dalam bermusik tidak mengenal gender, dan juga tampilan bentuknya yang dibuat dengan bentu iconic black metal seperti berkepala tanduk dan berbadan kelelawar. Icon yang sudah banyak dikenal dikalangan penikmat musik black metal, Dalam segi usia yang akan dijadikan target yaitu dikhususkan untuk kolektor black metal, pecinta kaset pita dan yang memiliki penggemar tersendiri dari mulai kalangan muda sampai orang dewasa usia 45 tahun. Penulis tidak menargetkan untuk anak-anak karena biasanya mereka masi enggan untuk mengoleksi lirisan fisik seperti kaset pita yang tidak hidup dijaman mereka.
Berbeda dengan kalangan muda sampai dewasa yang sudah mulai tertarik dengan berbagai jenis rilisan fisik diantaranya yaitu mengoleksi kaset pita yang semakin berharga dijaman modern ini. dari segi desain dan bentuk pun kalangan muda dan orang dewasa lebih tertarik dengan desain yang cenderung mengandung unsur-unsur seni dan baik itu dari segi bentuk, desain, warna cat yang membentuk karakter musik yang mereka sukai. Rak kaset untuk kolektor black metal ini ditargetkan untuk kalangan masyarakat menengah atas.
3. Psikografi
Pemilihan rak kaset untuk kolektor diletakan diruang khusus seperti kamar dan bahkan memanjakannya di ruang-ruang khusus koleksi pribadi, dan tentunya dilihat dari banyaknya koleksi kaset dengan gaya penikmat musik black metal, untuk melengkapi hiasan kaset sekaligus hiasan dinding akan dipilih produk-produk rak kaset yang dapat
disesuikan dengan gaya musik black metal terutama dari sejarah dan filosofi black metal, rak yang dipilih akan memiliki kesamaan dengan gaya kolektor kaset terutama yang sering dipakai yaitu attribute black metal.
4. Behavioral (kebiasaan)
Para kolektor biasanya asik menyetel kaset dan menikmati musik sambil melihat cover kaset yang dilipat-lipat pada saat santai-santai
Mereka senang merapihkan dan menjaga barang koleksiannya.
Apabila suara kaset tidak enak didengar maka mereka langsung membenarkan kaset dengan alat pemutar pita, dan membersihkan pita bila ada jamur menggunakan pembersih
Mereka sering menata kaset pada rak sesuai dengan albumnya bila sudah komplit
C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan
a. Menapatkan pengalaman yang luar biasa dengan para kolektor dan penikmat musik metal
b. Untuk memenuhi keinginan para kolektor yang sesuai dengan karakter musik yang mereka nikmati
c. Untuk menumbuhkan rasa perduli kolektor terhadap barang-barang yang mereka koleksi
d. Membuka peluang baru bagi penulis khususnya dibidang industry musik untuk dipublikasikan agar menambah inovasi baru untuk para kalangan kolektor musik ditanah air maupun manca negara.
2. Manfaat
a. Menfaat Bagi Peneliti
1. Menambah pengalaman dalam mendesain rak kaset untuk kolektor 2. Dapat membuat trobosan baru dalam inovasi bentuk desain dari rak kaset 3. Penulis ikut menambah rasa perduli terhadap barang, karena barang yang
sudah punah akan menambah nilai tinggi dan menjadi sebuah investasi dimasa datang
4. penulis dapat memahami bagaimana proses cara pembuatan dengan berbagai macam bentuk dari yang termudah sampai yang terumit
5. penulis juga akan mendapatkan sharingan luar biasa dari para kolektor dan memiliki banyak teman sehobi yang membuat penulis lebih mudah untuk memasarkan rak kaset, karena banyak teman sehobi akan memperluas jaringan.
6. menambah ilmu wawasan dalam bidang desain produk b. Manfaat Bagi target
1. Menambah hasil karya baru dalam bentuk desain rak kaset untuk kolektor 2. Dapat meningkatkan kecintaan terhadap produk lokal dari hasil para
pengrajin indonesia
3. Dapat meningkatkan keperdulian para kolektor terhadap barang koleksiannya 4. Tidak membosankan para kolektor karena buntuknya yang tidak monoton
dan sesuai dengan aliran musik yang mereka minati
5. Menambah keindahan pada ruang kamar atau ruang koleksi c. Manfaat Bagi Akademik
Dapat bermanfaat dalam pembelajaran pada suatu desain, dan berharap bisa bermanfaat bagi penerus untuk bisa dapat meningkatkan dan mengembangkan lagi produk-produk local yang kreatif dan inovatif.
d. Manfaat Bagi masyarakat
Rak kaset akan bermanfaat bagi siapapun yang menyukainya akan tetapi tidak bermanfaat bagi yang tidak membutuhkannya, dengan adanya rak kaset tersebut masyarakat bisa lebih mencintai produk local yang tidak kalah dengan produk-produk import
D. Relevansi dan Kosnsekuensi Studi
1. Logika Dasar Perancang
Rak kaset sangat banyak dibutuhkan untuk masyarakat penggemar musik khususnya kolektor kaset pita yang masih bertahan sampai saat ini menyimpan aneka lagu favorit orisinil yang kini mungkin sulit ditemukan di pasaran. tidak hanya di indonesia saja penikmat kaset bahkan sampai ke mancan Negara, karena merabaknya musik metal
sampai kepenjuru dunia, untuk itu rak sangat dibutuhkan untuk menata kaset dengan rapih dan tidak mudah pecah pada bagian mika, dengan dipajangnya kaset-kaset di rak tidak hanya kasetnya saja yang akan berharga akan tetapi rak tersebut pun akan ikut berharga karena dari segi bentuk sudah mempunyai karakter tersendiri terhadap kaset yang digemarinya, serta para kolektor bisa memajang kaset pada bentuk rak yang unik dan tidak membosankan para kolektor yang kebanyakan selama ini hanya rak berbentuk kotak saja.
2. Teknologi yang dibutuhkan + sistem
Menurut manullang(1982), oprasi system produksi membutuhkan modal. Salah satunya mesin produksi. Perlengkapan dan mesin-mesin produksi dapat diklasifikasi baik dengan fungsi ataupun dengan pelaksanaan (oprasi). Semua yang diklasifikasi oleh fungsi seterusnya dapat dibagi atas maksud umum (general purpose)dan maksud khusus (special purpose). Menurut cara pelaksanaannya dapat dibagi menjadi : dengan tangan, semi otomatis, sepenuhnya otomatis dan dibuat bergerak sendiri.
Dalam tahap produksi sama seperti mebel pada biasanya, Teknologi yang dibutuhkan hanya pada saat proses pembuatan rak untuk kaset tersebut.
1. alat mesin pemotong kayu dan pada tahap finishing, alat-alat yang digunakan biasanya yaitu mesin table saw yaitu mesin gergaji meja untuk memotong sesuai dengan bentuk pola yang telah dibuat
2. TankFungsinya adalah untuk mencabut paku dan membantu tekanan sehingga kuat pada permukan kayu
3. Palu : Berfungsi sebagai alat untuk meratakan dan merekatkan pelapis. 4. Router untuk membuat lengkungan
5. dan drill press digunakan untuk membuat lubang
3. Material yang digunakan
Kayu lapis adalah papan yang dibuat dengan cara merekatkan beberapa lembar papan veneer.Veneer yang direkatkan jumlahnya ganjil, susun merekatnya saling tegak lurus, serta pembentukannya disertai dengan pengepasan (kasmudjo, 1982)
Berdasarkan penggunaannya, kayu lapis dikelompokkan menjadi dua yaitu interior dan eksterior plywood . Youngquis (1999) mengelompokkan kayu lapis menjadi dua bagian yaitu
1. Kayu lapis konstruksi dan industrial, 2. Kayu lapis hardwood dan dekoratif.
Berdasarkan vinir mukanya, kayu lapis dikelompokkan menjadi:
a) Ordinary plywood yaitu kayu lapis dimana vinir mukanya dihasilkan dari proses rotary cutting.
b) Fancy plywood yaitu kayu lapis dimana vinir mukanya terbuat dari kayu-kayu indah dan dihasilkan dari proses slice cutting atau half rotary cutting.
Menurut Massijaya (2006). Pengguanaan kayu lapis dikelompokkan menjadi 1. Kontruksi bangunan
• Paneling: penyekat ruang, pintu, jendela
• Bahan pelapis
• Lantai
• Sidding: dinding
• Plyform
2. Kontruksi alat-alat transportasi
• Pesawat terbang: pelapis dinding bagian dalam
• Kereta api: atap, lantai, dinding
• Truk dan trailer: body
1. Triplek blok teak (bagian sekat)
Kayu block teak atau block board adalah kelas medium upyang tergantung dengan finishing, sebutan Teak yaitu jati. Blok teak adalah papan yang terbuat dari susunan kayu solid yang dijepit atau dilem dengan triplek atau irisan kayu jati (vinir teak) dan sungkaiblock(vinir sungkai)dengan potongan kayu kotak kecil-kecil sekitar 2.5 - 5 cm.
Gambar 2.4 : kayu blok teak Sumber (internet)
kayu ini mempunyai urat jati,Keuntungan dari kayu blok teak yaitu kuat dan lebih tahan air dibanding kayu lain dan ranjang susun, serta beban yang ditanggung kuat menampung lebih dari 150 kg jadi jika diliahat dari kekuatannya kayu blok teak memang bagus. Jika dilihat dari kerugian ada kemungkinan rayapan jika pengeringan dari pabrik kurang baik, tetapi jarang ada yang terjadi.
Ketebalan blok teak/board mulai dari 12 mm, 15 mm, dan 18 mm, dan luasnya 224 x 122 cm
2. kayu lapis plywood (bagian pola)
kayu lapis atau yang disebut plywood. Haygreen dan bowyer (1993) mengemukakan bahwa kayu lapis merupakan produk panel vinir-vinir kayu yang direkat bersama sehingga arah serat sejumlah vinirnya tega lurus dan yang lainnya sejajar sumbu panjang panil. Pada kebanyakan tipe kayu lapis, serat setiap dua lapisan sekali diletakan sejajar yang pertama. Hal ini untuk menjaga keseimbangan dari satu sisi panil ke yang lainnya. Jumlah vinir biasanya ganjil (3, 5, 7, dst).
Keunggulan dari kayu lapis dibandingkan dengan kayu solid adalah dimensinya lebih stabil, tidak pecah/retak pada pinggirnya jika dipaku, keteguhan Tarik tegak lurus serat lebih besar, ringan dibandingkan luas permukaan , bidang yang luas dapat ditutup dalam waktu yang singkat, kuat pegang sekrupnya relative tinggi serta warna, tekstur dan serat dapat diseragamkan sehingga corak atau polanya bisa simetris.
dilihat dari ketebalan plywood memiliki tebal dari 3 mm, 4 mm, 9 mm, dan 18 mm. dan mempunyai luas 224 x 122 cm
Gambar 2.5 : triplek playwood Sumber (internet)
Keunggulan plywood yaitu kuat, lebih tahan air dibanding lainnya, kemungkinan rayap kecil, karena dilem sehingga rayap yang tidak tahan kimia mati.
3. Cat ducco
Finishing furniture dengan bahan dasar cat ducco adalah kegiatan memberikan lapisan pada permukaan kayu atau mebel dengan cara penyemprotan, bahan yang perlu disediakan adalah dempulan, epoxy, cat ducco, tiner dan clear gloss.
Buku 52 inspirasi kithcen set untuk ruang terbatas, karya Bhima Dhanardono, kawan pustaka, 2010. Finishing mengunakan cat ducco yaitu menggunakan standar cat mobil dengan warna yang beragam, tersedia dengan konsep glossy atau doff serta dilapisi vernis, bisa juga ditambah dengan antigores. Karena bersifat semprot , cat ducco lebih mudah untuk di aplikasikan sebagai finishing furniture yang banyak lengkungan, karena mengikuti tekstur dasarnya dan hasilnya sangat rapi. Kekurangannya adalah harganya yang relatif mahal.
Gambar 2.6 : bahan pelapis kayu Sumber (pribadi)
Gambar 2.7: warna cat Sumber (internet)
Untuk bagian finishing untuk produk rak kaset yaitu memakai cat ducco. Cat ducco yaitu cat decorative jenis cat atau coating , biasanya warna cat ducco sangat decorative, cat ini sangat cocok bagi memilih warna-warna yang kreatif dan cerah biasanya ducco mempunyai warna-warna pilihan seperti warna solid opacque dan
metallic color sehingga sangat cocok dipakai untuk furniture.
4. Biaya perencanaan dan Produksi
Untuk merancang dan memperoleh Rak kaset pun membutuhkan biaya. Biaya ini digunakan untuk memproduksi Rak kaset yang membutuhkan biaya untuk membeli material yang dibutuhkan danbiaya jasa pembuat Rak kaset.
Rincian biaya
Material
1 lembar triplek polywood 3 mm
1 lembar block teak 12 mm
2 Cat duco
Lampu led tempel 5 m
Lampu mata bolham
Plate
Mur dan baut
Rp250.000 Rp. 279.000 Rp. 400.000 Rp. 200.000 Rp. 20.000 Rp. 50.000 Rp. 20.000 Biaya Produksi Rp.1.219.000 Finishing Rp. 800.000
Jumlah Rp. 2.019.000
E. Peralatan
Nama barang Harga
Booth pameran Rp. 350.000 Background banner 2 x 2 m Rp.95.000 Background kain 2m x 2,5m Rp. 175.000 Clip 2 set Rp. 40.000 Note 1 set Rp. 20.000 Pulpen Rp. 15.000 Kaset, Cd, Dvd display Rp. 50.000
Frame poster display Rp. 50.000
Radio tape display Rp. 50.000
Display rak Rp. 550.000
Lilin display 25 cm (2 x Rp. 40.000
Sound display Rp. 50.000
Papan note Rp. 20.000
F. Promotion kit
Nama barang Harga
Stiker Rp. 100.000 Banner Rp. 45.000 Kartu nama Rp. 100.000 Konsep perancangan Rp. 40.000 Jumlah Rp. 285.000 G. Biaya transportasi
Biaya transportasi ketika perancang melakukan penelitian dan menyewa mobil bak dengan total biaya Rp. 500.000
Total biaya keseluruhan yaitu:
H. Skema Proses Kerja
Gambar 2.8: Bagan Skema Kerja Sumber (penulis) 2016 Latar belakang masalah Menunjukan konsep perancangan Mencari refrensi Inspirasi pengembangan desain Membuat sketsa perancangan Pengayaan gagasan Studi material Pengembangan alternative desain Studi bentuk Keputusan penggunaan material Digital Gambar kerja