• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENILAIAN DOKUMEN LINGKUNGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENILAIAN DOKUMEN LINGKUNGAN"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

Esther Simon

Kasubdit Audit Lingkungan Hidup dan Data Informasi

Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan

Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

PENILAIAN

(2)

1. Izin yang diberikan

kepada

setiap orang

2. yang melakukan usaha

dan/atau kegiatan

wajib

Amdal

atau

UKL-UPL

3. dalam rangka

Perlindungan dan

Pengelolaan

Lingkungan Hidup

4. sebagai prasyarat untuk

memperoleh

izin usaha

dan/atau kegiatan

Izin Lingkungan

Pengertian dan Konsep Dasar Izin Lingkungan

Instrumen tata

usaha negara

untuk

pengendalian

pencemaran

dan/atau

kerusakan

lingkungan

Usaha dan/atau Kegiatan

Kualitas

Lingkungan

(3)

AMDAL

AMDAL

Kajian

mengenai

dampak penting

suatu

usaha

dan/atau

kegiatan

yang

direncanakan

pada lingkungan hidup

yang diperlukan bagi

proses pengambilan keputusan

tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan

.

Kajian

mengenai

dampak penting

suatu

usaha

dan/atau

kegiatan

yang

direncanakan

pada lingkungan hidup

yang diperlukan bagi

proses pengambilan keputusan

tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan

.

UU No. 32 / 2009 - Pasal 1 angka 11 UU No. 32 / 2009 - Pasal 1 angka 11

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

DEFINISI AMDAL

DEFINISI AMDAL

Kata Kunci 1. kajian; 2. dampak penting; 3. Rencana usaha dan/atau kegiatan 4. Proses pengambilan keputusan

Amdal pada dasarnya sebuah kajian ilmiah yang dilakukan oleh pemrakarsa untuk

membuktikan bahwa rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan tersebut aman bagi lingkungan hidup (ramah lingkungan). Kajian tersebut dilakukan melalui proses

pelibatan masyarakat.

Sebagai sebuah kajian ilmiah, Amda berisi atau memuat informasi mengenai identifikasi,

prediksi (prakiraan), evaluasi serta mitigasi berbagai dampak lingkungan yang akan terjadi

di masa depan (biogefisik kimia, social-ekonomi, social budaya dan kesehatan masyarakat) dari rencana usaha dan/atau kegiatan (proyek) yang akan dilakukan saat ini.

(4)

Definisi UKL-UPL & SPPL

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN terhadap

usaha

dan/atau

kegiatan

yang

tidak

berdampak penting terhadap lingkungan

hidup

yang

diperlukan

bagi

PROSES

PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

tentang

penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan

PERNYATAAN KESANGGUPAN

dari

penanggung jawab usaha dan/atau

kegiatan untuk melakukan

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN

lingkungan hidup atas dampak

lingkungan hidup dari usaha dan/atau

kegiatannya

UU 32/2009, Ps. 1 4

UKL – UPL

UKL – UPL

SPPL

SPPL

1

2

(5)

Batas AMDAL

Batas dokumen

UKL-UPL

USAHA DAN/ATAU KEGIATAN WAJIB AMDAL USAHA DAN/ATAU KEGIATAN WAJIB UKL/UPL USAHA DAN/ATAU KEGIATAN WAJIB SPPL

Pembagian Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Berdasarkan Dokumen LH

Kegiatan berdampak penting terhadap LH Kegiatan tidak berdampak penting terhadap LH

Kegiatan tidak wajib UKL/UPL & tidak berdampak penting serta

Kegiatan usaha mikro dan kecil

Pasal 22-33 UU 32/2009 Peraturan MENLH

No 05/2012

Peraturan Gub. atau Bupati/Walikota

Pasal 34 UU 32/2009

Pasal 35 UU 32/2009

Jenis Rencana Usaha dan/atau kegiatan

Dampak Lingkungan dan Dokumen Lingkungan

AMDAL

UKL-UPL

SPPL

Wajib Memiliki Izin Lingkungan Tidak Wajib Memiliki Izin Lingkungan

(6)

Gambaran Umum Proses Amdal, UKL-UPL dan

Izin Lingkungan di Indonesia

Rencana Usaha dan/atau Kegiatan (Project)

Proses Penapisan (

Screening

)

Wajib Amdal

Wajib UKL-UPL

Proses

Amdal dan

Izin Lingkungan

Proses

UKL-UPL dan Izin

Lingkungan

SPPL

Proses

SPPL

(7)

Pemrakarsa mengisi

ringkasan informasi awal

Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang diusulkan

(Kegiatan Utama & Pendukung) (lampiran V) Uji informasi Awal

dengan daftar jenis rencana usaha dan/atau kegiatan wajib Amdal (Lampiran I)

Wajib Memiliki

Amdal

Periksa apakah lokasinya berada di dalam dan/atau berbatasan langsung dengan

kawasan lindung

(Lampiran III)

?

Tidak

Ya

Uji ringkasan awal dengan kriteria pengecualian (Pasal 3 ayat 4)

?

Wajib UKL-UPL

atau SPPL

Tidak

Ya

Tidak

Proses Penapisan Usaha/Kegiatan Wajib Amdal (Screening)

(Pasal 2 & Lampiran II Peraturan MENLH No. 05/2012)

Deskripsi jenis rencana usaha dan/atau kegiatan utama &

pendukung harus diuraikan secara jelas . Periksa dan bandingkan seluruh jenis usaha dan/atau kegiatan dengan Permen 05/2012 • Kawasan lindung wajib

ditetapkan;

• Tidak semua jenis kawasan lindung dalam PP 26/2008 dan Keppres 32/1990 dimasukan dalam daftar kawasan lindung • Ada jenis usaha dan/atau

(8)
(9)

Pelaku Amdal di Indonesia & Etika

Kementerian

Lingkungan Hidup

dan Kehutanan

Kementerian

Lingkungan Hidup

dan Kehutanan

Instansi LH Daerah Instansi LH Daerah Kepala Daerah Kepala Daerah PENYELENGGARA Penilaian di daerah Komisi AMDAL Daerah Komisi AMDAL Daerah Perusahaan Konsultan AMDAL Perusahaan Konsultan AMDAL Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi

PENELITI & PELAKSANA PELATIHAN Perusahaan Investor Perusahaan Investor PEMRAKARSA LSK Sertifikasi Konsultan AMDAL & Audit LH LSK Sertifikasi Konsultan AMDAL & Audit LH Instansi Pemerintah/ BUMN Instansi Pemerintah/ BUMN Komisi Pusat/TIM TEKNIS/ SEKRETARIAT Komisi Pusat/TIM TEKNIS/ SEKRETARIAT

PENILAI AMDAL PUSAT

PELAKSANA SERTIFIKASI KONSULTAN PEMBERI JASA KAJIAN AMDAL Lembaga Independen Lembaga Independen Masyarakat & Organisasi LH Masyarakat & Organisasi LH Masyarakat & Organisasi LH Kementerian/ LPNK Kementerian/ LPNK Penyusun Petunjuk Teknis

PENENTU KEBIJAKAN NASIONAL & PEMBINA Sistem KDL

(10)

Kebijakan dan Peraturan Perudang-Undangan

Penegakan Hukum

Implementasi

Izin Lingkungan

Pandangan & Komitmen Pemrakarsa Kompetensi & Integritas Penilai/ Komisi Mutu Dokumen Amdal

1

2

3

Kompetensi & Integritas Penyusun

(11)

E

T

I

K

A

A

M

D

A

L

Etika Pemrakarsa

• Menyadari bahwa rencana kegiatannya apakah aman/tidak aman dari aspek lingkungan

• Menyadari perlunya suatu kajian ilmiah (dokumen lingkungan) untuk menjawab kekuatiran akan terancamnya lingkungan dari suatu rencana kegiannya

• Menyadari untuk tidak memaksa atau menintimidasi penyusun, penilai maupun pengambil keputusan dalam proses penilaian amdal agar didapat hasil kajian amdal yang bermanfaat bagi pelaksanaan kegiatan

• Membantu penyusun dalam menyiapkan data-data rencana kegiatan

Etika penyusun

• menyadari tugasnyua adalah membantu pemrakarsa dalam penyusunan dokumen lingkungan

• Melakukan kajian sesuai aspek ilmiah dan profesionalisme sebagai ahli yang melakukan penyusunan studi ilmiah • Mengikuti kaidah penyusunan amdal sesuai peraturan yang berlaku

• Mampu memilah tugas penyusunan sesuai latar belakang yang dimilikinya (keahliannya) agar bisa dipertangungjawabkan

• Mampu mengikuti mekanisme penyusunan dan penilaian AMDAL dan tidak melangar atau mengitimidasidalam admisntrasi proses amdal

(12)

E

T

I

K

A

A

M

D

A

L

Etika penilai

• Memahami tugasnya adalah membantu dalam pengambil keputusan dari suatu rencana kegiataan • Memahami beban tugasnya sangat berperan dalam menentukan isi/ kedalaman kajian Amdal • Menyadari keterbatasan keahlian/latar belakang penddikan sebagai penilai dengan memfokuskan

memberikan masukan/tanggapan sesuai kemampuannya

• Meningkatkan kemapuan penilaina amdal dengan memahami petunjuk teknis/pedoman penilaian amdal • Menyadari bahwa masukan yang diberikan adalah mewakili instansi atau masyarakat yang terkena dampak • Memahami kedalaman kajian amdal diperoleh dari kecermatan penilai pada sat memberikan

masukan/tanggapan terhadap dokumen amdal

Etika Pengambil keputusan

• Untuk ketua komisi/ketua tim teknis harus dapat memahami bahwa tugasnya adalah menampung masukan, mengarahkan masukan anggota KPA/Tim Teknis terhadap isis dokumen Amdal

• Menyadari bahwa keputusan atau arahan yang diberikan untuk perlindungan lingkungan dari suatu rencana kegiatan

• Menyadari beban moral dan etika dalam pengambil keputusan (berhati-hati dan tidak mengangap mudah keputusan yang akan dikeluarkan.

• Mampu memimpin jalanya rapat dengan baik dan tidak memihak mengingat kajian amdal adalah kajian ilmiah untuk menyatakan layak/tidak layak lingkungan dan juga akan dipergunakan pemrakarsa dalam pengelolaan serta pe,amtauan kegiatannya

• Mampu mengambil kesimpulan dari berbagai masukan dan memutuskan langkah-langkah perbaikan

• Menyadai keputusan layak lingkungan/tidak layak lingkungan serta izin lingkungan mempunyai konsekuensi hukum

(13)
(14)

Rencana Umum Studi Kelayakan Disain Rinci Pra Konstruksi & Konstruksi Operasi

1

2

Tahap Perencanaan

3

4

5

Amdal

atau UKL-UPL disusun oleh

pemrakarsa

pada

tahap perencanaan

suatu

usaha dan/atau kegiatan

Termasuk proses kegiatan

pengadaan tanah

(15)

Rencana Umum Studi Kelayakan Disain Rinci Pra Kontruksi dan Konstruksi Operasi

1

4

5

Dokumen AMDAL

Amdal dan Tata Ruang

2

3

Tahap Perencanaan

Amdal

disusun oleh

pemrakarsa

pada

tahap perencanaan

suatu usaha

dan/atau kegiatan

Lokasi rencana usaha

dan/atau kegiatan

wajib sesuai dengan

rencana tata ruang

Sumber: Pasal 4-5 PP 27/2012 Izin Lingkungan

Tidak sesuai

dengan

rencana tata

ruang

,

dokumen

Amdal tidak

dapat dinilai

dan wajib

dikembalikan

kepada

pemrakarsa

KA

ANDAL

RKL-RPL

1

2

3

(16)

Pengajuan Penilaian Kerangka Acuan Penilaian KA oleh Sekretariat KPA Penyusunan Kerangka Acuan (KA) Penyusunan ANDAL dan RKL-RPL

Pengajuan Permohonan Izin Lingkungan dan Penilaian ANDAL dan

RKL-RPL Penerbitan: 1. Keputusan Kelayakan Lingkungan; dan 2. izin Lingkungan Pengumuman dan Konsultasi Publik Keputusan Ketidaklayakan LH Layak Lingkungan Tidak Layak Lingkungan

Pemrakarsa Sekretariat KPA, Tim Teknis dan Komisi

Penilai Amdal

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota

Proses Penyusunan dan Penilaian Amdal serta Penerbitan SKKL & Izin Lingkungan

Penilaian KA oleh Tim Teknis Penerbitan Persetujuan KA oleh Ketua KPA

Penilaian Kerangka Acuan

Penilaian ANDAL dan RKL-RPL

Penilaian ANDAL & RKL-RPL Sekretariat KPA Penilaian ANDAL & RKL oleh Tim Teknis Pengumuman Permohonan Izin Lingkungan Penilaian ANDAL & RKL-RPL oleh KPA Rekomendasi KPA SPT dari Pengumuman = 10 hari Kerja 30 hari kerja

75 hari kerja, termasuk 10 hari kerja SPT Pengumuman 10 hari kerja

Pengumuman Izin Lingkungan

Paling lambat 5 hari kerja setelah diterbitkan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14a 14b 15 Satu surat permohonan

Jasa Penilaian Amdal dibebankan kepada Pemrakarsa – sesuai SBU/PNBP

Biaya

Penyusunan Amdal oleh Pemrakarsa

Biaya Adm Penerbitan SKKL dan Izin Lingkungan dibebankan kepada Pemrakarsa sesuai PNBP

Integrasi Izin Lingkungan dalam Proses AMDAL

(17)

Dokumen AMDAL

Penilaian Amdal

Dampak

1. Dampak rencana usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan

2. Dampak lingkungan terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan

Lingkungan

Hidup

Rencana Usaha

dan/atau Kegiatan

Mutu dokumen

Amdal

Kelayakan LH

Fokus

Penilaian

Amdal

(18)

UJI ADMINISTRATIF

UJI TAHAP PROYEK

UJI MUTU DOKUMEN

KONSISTENSI KEHARUSAN RELEVANSI RELEVANSI Sumber : Adiwibowo, 2002 KEDALAMAN KEDALAMAN

(19)

No Aspek Penilaian Dokumen AMDAL

KA ANDAL RKL-RPL

1. Uji Admnistrasi Pemenuhan persyaratan administrasi

2. Uji Tahap

Proyek

Rencana usaha dan atau kegiatan pada tahap perencanaan (studi kelayakan atau DED) dan kesesuaian dengan tata ruang dan

3. Uji Kualitas Dokumen

a. Uji Konsistensi Penilaian konsistensi penyusunan dokumen Amdal

dan pelaksanaan kajian Amdal

b. Uji Keharusan Penilian terhadap aspek-aspek yang harus ada dalam suatu dokumenAmdal: Ptroses pelingkupan, dampak penting, prakiraan besaran dampak dan sifat penting dampak, evaluasi holistik dan penentuan kelayakan lingkungan dan dampak yang dikelola da dipantau termasuk RKL-RPL

c. Uji Kedalaman Penyusuan dokumen Amdal dilakukan dengan menggunakan data dan metodologi yang sahih serta sesuai dengan kaidah ilmiah

d. Uji Relevansi Kesesuaian antara dampak yang timbul, arahan dan

pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup

4. Kelayakan LH Penilaian terhadap kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup suatu rencana usaha dan/atau kegiatan

Aspek Penilaian Dokumen Amdal

(20)

Uji Administrasi Permohonan Izin Lingkungan,

Andal dan RKL-RPL (Panduan 02)

1.

Permohonan

Izin

Lingkungan;

2. Dokumen

Andal

3. RKL-RPL

1. Dokumen Pendirian Usaha atau Kegiatan;

2. Profil Usaha atau Kegiatan

3. Dokumen Amdal 1. Data dan informasi rinci

mengenai rona lingkungan hidup

2. Ringkasan dasar-dasar teori, asumsi-asumsi yang digunakan, tata cara, rincian proses, dan hasil perhitungan yang

digunakan dalam prakiraan dampak & evaluasi holistik;

3. Data dan informasi lain yang dianggap perlu dan relevan ;

4. Muatan Andal sudah sesuai dengan pedoman penyusunan

1. Muatan RKL-RPL sudah sesuai pedoman penyusunan; 2. Matriks atau Tabel Rencana Pengelolaan Lingkungan

Hidup memuat elemen-elemen-sesuai pedoman; 3. Peta pengelolaan lingkungan hidup;

4. Matriks atau Tabel Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup memuat elemen-elemen sesuai pedoman; 5. Peta pemantauan lingkungan hidup

(21)

Uji Tahap Proyek (Panduan 03)

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Kesesuaian dengan Tata Ruang

Apakah lokasi rencana usaha dan/atau

kegiatan sudah sesuai dengan rencana tata ruang + PIPIB?

1

Rencana Umum

Studi

Kelayakan

Disain

Rinci (DED)

Pra Kontruksi dan Konstruksi Operasi

1

2

3

4

5

Tahap Perencanaan

2

Rencana Usaha dan/atau kegiatan Masih dalam tahap perencanaan

Apabila usaha dan/atau kegiatan yang diajukan untuk dinilai dokumen Amdalnya telah dilakukan pra-konstruksi, konstruksi dan/atau operasi dan/atau paska operasi, maka usaha dan/atau kegiatan tersebut wajib ditolak dokumen Amdalnya serta tidak dapat dilakukan penilaian oleh KPA

(22)

Uji Kualitas Dokumen (Panduan 04)

1. Uji Konsistensi;

2. Uji Keharusan;

3. Uji Kedalaman; dan

4. Uji Relevansi

(23)

Kriteria Kualitas Dokumen

Uji

Konsistensi

Apabila Dampak Penting di KA Andal dan Andal

RKL RPL tidak sama (tidak konsisten) maka

dokumen Amdal dinyatakan Tidak Baik

Uji

Kedalaman

Apabila

Prakiraan

Dampak

tidak

menghitung

besaran dampak berdasarkan metode pada KA

Andal dan hasil besaran dampak tersebut tidak

diacu untuk penentuan sifat penting maka dokumen

Amdal dinyatakan Tidak Baik

Uji Relevansi

Apabila Evaluasi dampak tidak dilakukan secara

holistik

dan

RKL

RPL

tidak

dilakukan

untuk

meminimalkan dampak, maka dokumen Amdal

dinyatakan Tidak Baik

Apabila satu uji dinyatakan Tidak Baik maka dokumen Amdal tersebut

dinyatakan berkualitas Buruk, dan apabila lebih dari satu uji dinyatakan Tidak

Baik maka dokumen Amdal tersebut dinyatakan berkualitas Sangat Buruk

(24)

Panduan Penilaian Amdal Rinci (Panduan 05)

Dokumen AMDAL

KA

Andal

RKL-RPL

Muatan rinci sesuai dengan Peraturan

MENLH No. 16 Tahun 2012

Muatan rinci sesuai dengan Peraturan

MENLH No. 16 Tahun 2012

Muatan rinci sesuai dengan Peraturan

MENLH No. 16 Tahun 2012

Menilai secara rinci muatan dokumen

Amdal (KA, ANDAL dan RKL-RPL) yang

diajukan pemrakarsa kepada KPA

(25)

Uji Mutu

(26)

Pembinaan

Mutu Dokumen

1. Peraturan penapisan dipahami;

2. Peraturan penyusunan AMDAL dipahami;

3. Pedoman-pedoman teknis AMDAL terkait penyusunan

dan penilaian AMDAL dipahami.

a.

Kesesuaian dengan peraturan perundangan yang

berlaku, yaitu memastikan bahwa:

b. Memastikan konsistensi, keharusan, relevansi,

dan kedalaman mutu dokumen AMDAL

(27)

UJI KONSISTENSI

27 KERANGKA ACUAN ANDAL RUANG LINGKUP PRAKIRAAN DAMPAK EVALUASI DAMPAK

RKL

RPL

DAMPAK HIPOTETIK DAMPAK TIDAK PENTING DAMPAK PENTING

DAMPAK HIPOTETIK YANG POTENSIAL MENJADI DAMPAK

PENTING

DAMPAK HIPOTETIK YANG TIDAK POTENSIAL MENJADI DAMPAK

(28)
(29)

Uji

Kriteria

Konsisten

penentuan dampak penting hipotetik harus

didasarkan proses pelingkupan yang benar.

dampak penting yang telah disepakati di KA

harus menjadi acuan kajian dalam ANDAL

dan bila berubah harus didasarkan alasan

yang tepat

konsistensi dampak penting pada KA hingga

ANDAL, RKL RPL harus sesuai dengan

dampak yang dikaji

(30)

Uji

Kriteria

Mutu

(kedalaman)

Dalam penilaian,

Metode pengumpulan dan analisa data dengan dampak

penting hipotetik harus ada/konsisten

Metode prakiraan dampak (besaran dan sifat penting)

dengan dampak penting hipotetik harus ada/konsisten

Prakiraan dampak harus diukur/diperhitungkan

berdasarkan data dan metode yang diacu. Hasil

perhitungan kuantitatif/kualitatif menjadi acuan dalam

penentuan sifat penting yang didasarkan 7 kriteria

dampak penting.

Dampak yang dianggap penting dari hasil prakiraan

dampak harus dievaluasi keterkaitan antar dampak

(holistik) dengan metode evaluasi yang diacu. Hasil

evaluasi menjadi acuan arahan rKL RPL

(31)

Uji

Kriteria

Mutu

(Relevansi)

Dalam penilaian

Hasil evaluasi yang telah dilakukan secara holistik dari

keterkaitan dampak penting hasil prakiraan dampak

menjadi acuan pengelolaan dan pemantauan dampak

arahan upaya pengelolaan dan metode pemantauan yang

ada harus sesuai dengan dampak penting yang didapat

dari hasil evaluasi dampak

RKL dan RPL harus menunjukan pengelolaan dan

pemantauan dampak untuk meminimalkan dampak yang

dikatagorikan penting dengan upaya yang operasional

sehingga mudah diikuti oleh pemrakarsa

(32)

32

Langkah-langkah

Penilaian Dokumen

(33)

Judul Kegiaatan: KA ANDAL ANDAL, RKL RPL N o Dampak penting hipotetik Metode Pengumpulan Data Metode Analisa Data Metode Prakiraan Dampak penting Metode Prakiraan Sifat penting dampak Metode Evaluasi Dampak Rona Lingkungan

Bab Prakiraan Dampak Bab Evaluasi Dampak

RKL RL Primer/Sekunder Standar Lab/

Kualitatif/ Kuantitatif Perhitungan/ Matematis/ modeling/ Penilaian Ahli/ literatur Kepdal 056-> 7 kriteria dampak Informasi rona dari dampak penting hipotetik

Besaran Sifat Penting

[Dipetik dari Bab Ruang Lingkup Studi Dokumen KA sub bab 2.3. Pelingkupan]

[Dipetik dari Bab Metode Studi Dokumen KA sub bab 3.1. Metode Pengumpulan dan Analisis Data]

[Dipetik dari Bab Metode Studi Dokumen KA sub bab 3.1. Metode Pengumpulan dan Analisis Data] [Dipetik dari Bab Metode Studi Dokumen KA sub bab 3.2. Metode Prakiraan Dampak] [Dipetik dari Bab Metode Studi Dokumen KA sub bab 3.2. Metode Prakiraan Dampak] [Dipetik dari Bab Metode Studi Dokumen KA sub bab 3.3. Metode Evaluasi Dampak] [Dapat dipetik dari Bab Rona Lingkungan Hidup Dokumen ANDAL, jika ada]

[Dipetik dari Bab Prakiraan Dampak Dokumen ANDAL]

[Dipetik dari Bab Prakiraan Dampak Dokumen ANDAL]

[Dipetik dari Bab Prakiraan Dampak Dokumen ANDAL]

[Dipetik dari Bab Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Dokumen RKL]

[Dipetik dari Bab Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Dokumen RKL]

1 (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ...

Note: Note: Note: Note: Note: Note: Note: Note: Note: Note: Note:

2 (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ...

Note: Note: Note: Note: Note: Note: Note: Note: Note: Note: Note:

3

(34)

Judul Kegiaatan: KA ANDAL ANDAL, RKL RPL No Dampak Penting hipotetik (DPH) Metode Pengumpulan Data (MTD) Metode Analisa Data (MAD) Metode Prakiraan Dampak penting (MPDP) Metode Prakiraan Sifat penting dampak (MPSP) Metode Evaluasi Dampak (MED) Rona Lingkungan (RL)

Bab Prakiraan Dampak Bab Evaluasi Dampak RKL RPL Primer/ Sekunder Standar Lab/ Kualitatif/ Kuantitatif Perhitungan/ Matematis/ modeling/ Penilaian Ahli/ literatur PP 27-> 7 kriteria dampak Informasi rona dari dampak penting hipotetik Besaran (B) Sifat Penting (SP)

[Dipetik dari Bab Ruang Lingkup Studi Dokumen KA sub bab 2.3. Pelingkupan]

[Dipetik dari Bab Metode Studi Dokumen KA sub bab 3.1. Metode Pengumpulan dan Analisis Data] [Dipetik dari Bab Metode Studi Dokumen KA sub bab 3.1. Metode Pengumpula n dan Analisis Data] [Dipetik dari Bab Metode Studi Dokumen KA sub bab 3.2. Metode Prakiraan Dampak] [Dipetik dari Bab Metode Studi Dokumen KA sub bab 3.2. Metode Prakiraan Dampak] [Dipetik dari Bab Metode Studi Dokumen KA sub bab 3.3. Metode Evaluasi Dampak] [Dapat dipetik dari Bab Rona Lingkungan Hidup Dokumen ANDAL, jika ada] [Dipetik dari Bab Prakiraan Dampak Dokumen ANDAL]

[Dipetik dari Bab Prakiraan

Dampak Dokumen

ANDAL]

[Dipetik dari Bab Prakiraan Dampak Dokumen ANDAL] [Dipetik dari Bab Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Dokumen RKL] [Dipetik dari Bab Rencana Pemantaua n Lingkungan Hidup Dokumen RKL] MTD MAD MAD MPDP RL MPSP MPDP B MED SP

1 (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (v) Hal ... (DPH)

(35)

Uji Mutu

Permasalahan

Kedalaman

- Metode pengumpulan dan analisa data yang

digunakan untuk rona lingkungan sering tidak

sahih (tidak mengukur apa yang seharusnya

diukur)

- Metode prakiraan dampak kurang

mengambarkan fenomena yang akan terjadi

karena mengunakan asumsi-asumsi yang

tidak sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar

proyek yang dikaji

- Metode evaluasi dampak yang digunakan

tidak sahih karena mengunakan cara yang

salah (melebur nilai/satuan dari berbagai

komponen lingkungan yang berbeda ke dalam

satu nilai/unit satuan tertentu) contoh

ppm,ton/ha, Rp/bulan menjadi satuan dampak

yang sama (skor dampak 1,2,3)

(36)

Uji

Permasalahan

Relevansi

- Dampak penting yang dikelola (RKL) dan

yang dipantau (RPL) tidak relevan dengan

yang ditellaah dalam dokumen Andal

- Semua dampak penting dalam dokumen

Andal dikelola dan rumusan pengelolaanya

dimuat dalam dokumen RKL

- Semua dampak penting dalam dokumen

Andal dipantau dan rumusan

(37)
(38)

DAFTAR JENIS RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

YANG WAJIB DILENGKAPI DENGAN UKL-UPL

Gubernur atau bupati/walikota menetapkan jenis usaha yang wajib

dilengkapi dengan UKL-UPL.

Bupati/walikota menetapkan jenis usaha yang wajib dilengkapi dengan

UKL-UPL bagi usaha dan/atau kegiatan yang berlokasi pada 1 (satu)

wilayah kabupaten/kota.

Gubernur menetapkan jenis kegiatan yang wajib dilengkapi dengan

UKL-UPL bagi usaha berlokasi pada lebih dari 1 (satu) wilayah

kabupaten/kota, di lintas kabupaten/kota, dan/atau di wilayah laut

paling jauh 12 (dua belas) mil dari garis pantai ke arah laut lepas

dan/atau ke arah perairan kepulauan untuk provinsi dan 1/3 (sepertiga)

dari wilayah kewenangan provinsi untuk kabupaten/kota

(39)

Rencana Umum Studi Kelayakan Disain Rinci Konstruksi Operasi

1

4

5

Formulir UKL-UPL

Penyusunan UKL-UPL

2

3

Tahap Perencanaan

UKL-UPL

disusun oleh

pemrakarsa

pada

tahap perencanaan

suatu usaha dan/atau kegiatan

1. Identitas pemrakarsa; 2. Rencana usaha dan/atau

kegiatan;

3. Dampak lingkungan yang akan terjadi; dan

4. Program pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

1

2

3

Sumber: Pasal 14-15 PP 27/2012 Izin Lingkungan

4

1.Lokasi sesuai dengan

rencana tata ruang.

2.Tidak sesuai: tidak dapat dinilai dan dikembalikan Dalam PP 27/1999: UKL-UPL hanya diatur dalam pasal 3 ayat (4) – ayat (6), dan tidak diatur secara detail/rinci

(40)

Matrik/Tabel

Peta

(Jika diperlukan)

Penyusunan UKL-UPL

Formulir UKL-UPL, BUKAN Mini Dokumen Amdal

Pengisian

Formulir UKL-UPL

Muatan Formulir UKL-UPL

a. Identitas Pemrakarsa;

b. Rencana Usaha dan/atau

Kegiatan

(nama rencana, lokasi, skala usaha dan/atau kegiatan)

c. Dampak Lingkungan yang

terjadi

d. Program Pengelolaan dan

Pemantauan Lingkungan Hidup

Penyusunan

UKL-UPL

Pasal 15 PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan

Catatan:

Terkait dengan

program pengelolaan dan

pemantauan lingkungn

hidup, juga harus

dicantumkan

jumlah dan

jenis izin PPLH

(41)

Pemrakarsa

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota

Proses Penyusunan dan Pemeriksaan UKL-UPL serta Penerbitan SKKL & Izin Lingkungan

Penyusunan

UKL-UPL

Pemrakarsa

Pemeriksaan Administrasi

Pemeriksaan Administrasi

Permohonan Izin Lingkungan

dan Pemeriksaan UKL/UPL

Pemeriksaan Substansi UKL/UPL

Penerbitan Rekomendasi

Persetujuan UKL-UPL &

Izin Lingkungan

Pengumuman Permohonan Izin

Lingkungan

Pengumuman Izin Lingkungan

Catatan

: Jangka waktu Pemeriksaan Teknis UKL-UPL:

14 Hari Kerja

,

termasuk pengumuman permohonan izin lingkungan

DAN

tidak termasuk perbaikan/ penyempurnaan

Pemeriksaan UKL-UPL dan Penerbitan Rekomendasi UKL-UPL dapat dilakukan oleh:

a. Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri; b. Kepala Instansi LH Provinsi; atau c. Kepala Instansi LH Kab/Kota. Pasal 40 PP 27/2012 Jasa Pemeriksaan UKL-UPL dibebankan kepada Pemrakarsa – sesuai SBU/PNBP Biaya Penyusunan UKL-UPL oleh Pemrakarsa

Biaya Adm Penerbitan Rekomendasi UKL-UPL dan Izin Lingkungan dibebankan kepada Pemrakarsa (PNBP)

Integrasi Izin Lingkungan dalam

(42)
(43)

Masih banyak usaha/kegiatan Pemerintah yang sudah berjalan namun belum

memiliki dokumen lingkungan

• Kendala penganggaran pemerintah untuk penyusunan dokumen DELH/DPLH

Masih banyak kegiatan swasta terutama kegiatan peningkatan/penambahan yang belum memiliki dokumen lingkungan (tidak ada dalam dokumen lingkungan terdahulu

• Masih banyak kegiatan skala kecil (UKL UPL) yang belum memiliki dokumen lingkungan

Pembuatan dokumen DELH yang kurang dipahami penyusun dan terkesan ‘menyepelekan’ mengingat pengesahan pasti diberikan. Tanpa dipahami bahwa dokumen DELH/DPLH berguna untuk pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dipergunakan oleh pelaku usaha maupun pengawasan oleh pemerintah

Proses penilaian DELh/DPLH yang berlebihan tidak sesuai dengan pedoman

1. PERMASALAHAN TERKAIT DENGAN KEGIATAN YANG TIDAK

MEMILIKI DOKUMEN LINGKUNGAN

(44)

Pasal 109

UU32/2009

Adanya Peraturan Daerah yang membolehkan kegiatan fisik dilakukan

sebelum izin lingkungan dikeluarkan dan izin usaha (IMB

Hanya pada kegiatan yang diketahui merusak/mencemari namun kegiatan

tersebut belum memiliki dokumen lingkungan

Penegakan Hukum belum memahami dan siap dalam menangani

permasalahan kegiatan yang terkena Pasal 109

‘ketakutan dan kekhawatiran’ pelaku usaha

Instansi LH belum siap karena banyak yang belum melakukan pengawasan

PIDANA

DENDA

1. Usaha dan/atau

Kegiatan sudah memiliki Izin Usaha SETELAH 3 Oktober 2009, 2. Sudah beroperasi SETELAH 3 Oktober 2009; 3. Lokasi usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan rencana tata ruang,; dan,

4. belum memiliki dokumen

lingkungan/ Izin Lingkungan

2.

PERMASALAHAN TERKAIT DENGAN KEGIATAN YANG

SUDAH BERJALAN/BEROPERASI SETELAH TAHUN

2009 dan Tidak masuk kriteria SE MENLH

(45)

KEBIJAKAN LANJUTAN

Bukan Pengaturan Hukum

Antar Waktu

Bersifat Individual

Pengenaan Sanksi

(46)

Kebijakan terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak Memiliki Dokumen

Lingkungan Hidup

Surat Edaran Menteri LHK Nomor

SE.7/MENLHK/SETJEN/PLA.4/12/2016 tanggal 28 Desember 2016

KEWAJIBAN MEMILIKI DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

BAGI ORANG PERSEORANGAN ATAU BADAN USAHA YANG TELAH MEMILIKI IZIN USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

Surat Menteri LHK Nomor

S.541/MENLHK/SETJEN/PLA.4/12/2016 tanggal 28 Desember 2016 PENYELESAIAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP BAGI KEGIATAN PEMERINTAH/PEMERINTAH DAERAH YANG TELAH BERJALAN

Upaya Penegakan Hukum

Sanksi

Administrasi

Paksaan Pemerintah

DELH

(Dokumen

Evaluasi

Lingkungan

Hidup)

• Bagi usaha

dan/atau kegiatan

yang wajib

memiliki Amdal

DPLH

(Dokumen

Pengelolaan

Lingkungan Hidup)

• Bagi usaha

dan/atau

kegiatan yang

wajib memiliki

UKL UPL

(47)

Surat Edaran MENLHK

Nomor SE.7/MENLHK/SETJEN/PLA.4/12/2016

tanggal 28 Desember 2016

KEWAJIBAN MEMILIKI DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

BAGI ORANG PERSEORANGAN ATAU BADAN USAHA YANG

TELAH MEMILIKI IZIN USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

(48)

GUBERNUR, BUPATI/ WALIKOTA

Orang Perseorangan” atau “Badan Usaha”

yang usaha dan/atau kegiatannya telah

memiliki izin usaha dan/atau kegiatan namun

masih belum memiliki dokumen lingkungan

Sanksi Administratif

(49)

pemerintah daerah

melakukan

inventarisasi usaha

dan/atau kegiatan

yang telah memiliki

izin usaha dan/atau

kegiatan namun

belum memiliki

dokumen lingkungan

hidup (Izin

Lingkungan).

Efektifitas

pelaksanaan

DELH/DPLH

(50)

KRITERIA DELH/DPLH

BAGI ORANG PERSEORANGAN ATAU BADAN USAHA

K

R

IT

ER

IA

DE

LH

/DP

LH

telah memiliki izin usaha

dan/atau kegiatan

telah melaksanakan usaha

dan/atau kegiatan

lokasi usaha dan/atau kegiatan

sesuai dengan rencana tata

ruang;

tidak memiliki dokumen

lingkungan hidup atau memiliki

dokumen lingkungan hidup

tetapi tidak sesuai dengan

peraturan perundang-undangan

(51)

Muatan keputusan penerapan sanksi

Paksaan Pemerintah

Muatan keputusan penerapan sanksi

Paksaan Pemerintah

Perintah untuk menyusun DELH atau

DPLH

Perintah untuk menyusun DELH atau

DPLH

Batasan waktu penyelesaian

Batasan waktu penyelesaian

Klausul yang menegaskan apabila tidak

melaksanakan Paksaan Pemerintah

dikenakan

denda

Klausul yang menegaskan apabila tidak

melaksanakan Paksaan Pemerintah

(52)

Batasan waktu penyelesaian

berdasarkan hasil penilaian

objektif dan terukur terhadap

kompleksitas kegiatan

itikad baik

kemampuan penanggung

jawab usaha dan/atau

(53)

Orang Perseorangan atau

Badan Usaha

tidak

melaksanakan

Paksaan Pemerintah

dikenakan pembebanan

kewajiban untuk

melakukan pembayaran

sejumlah uang tertentu

(denda)

sesuai ketentuan Peraturan

MENLHK yang mengatur

pemberian denda atas

keterlambatan pelaksanaan

(54)

DELH atau DPLH

yang telah disusun

oleh Orang

Perseorangan atau

Badan Usaha dan

telah dinilai oleh

instansi lingkungan

hidup

diterbitkan

Persetujuan DELH

atau DPLH sebagai

dasar penerbitan

Izin Lingkungan

(55)

Surat Edaran No. SE.7/MENLHK/SETJEN/PLA.4/12/2016 dan

(56)

Orang Perseorangan atau

Badan Usaha tidak

melaksanakan paksaan

pemerintah

sanksi sesuai

ketentuan Pasal 114

UU 32 Tahun 2009

(Pidana dan denda)

Pasal 79 UU 32 Tahun 2009

pembekuan atau

pencabutan izin lingkungan

yang berimplikasi pada

pencabutan izin usaha

(57)

Sanksi Denda

•Denda keterlambatan sanksi administrasi

dikenakan sesuai Pasal 81 UU 32 Tahun 2009

•KLHK sedang dalam penyusunan Peraturan

Denda Keterlambatan Sanksi Administrasi

•Tidak memiliki Izin Lingkungan dan Izin PPLH

masuk dalam pengenaan sanksi denda

(58)
(59)

Selain Penerapan Sanksi Administratif

berupa Paksaan Pemerintah

Menteri dapat menerapkan sanksi

sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 109 UU 32 Tahun 2009

(60)
(61)

Sanksi bagi pejabat pemberi izin usaha dan/atau kegiatan yang menerbitkan izin usaha dan/atau kegiatan tanpa Izin Lingkungan

Unit kerja penegakan hukum lingkungan hidup yang

berada di KLHK dan Dinas Lingkungan Hidup dibawah koordinasikan Menteri LHK harus dapat menerapkan ketentuan sanksi pidana

PASAL

111

Izin Usaha > 2017 tanpa

memiliki dokumen

(62)

Orang Perseorangan atau Badan Usaha yang telah

menyusun DELH atau DPLH berdasarkan penerapan

sanksi adminstratif (surat Menteri Lingkungan Hidup

Nomor B-14134/MENLH/KP/12/2013)

belum dilakukan penilaian DELH

atau DPLH

Gubernur dan Bupati/Walikota segera

menyelesaikan proses penilaian DELH

atau DPLH serta menerbitkan keputusan

DELH atau DPLH dan Izin Lingkung

an

(63)

Surat MENLHK

Nomor S.541/MENLHK/SETJEN/PLA.4/12/2016

tanggal 28 Desember 2016

PENYELESAIAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

BAGI KEGIATAN PEMERINTAH/PEMERINTAH DAERAH

YANG TELAH BERJALAN

(64)

Banyak kegiatan pemerintah yang telah berjalan

namun masih belum memiliki dokumen lingkungan

Kegiatan Pemerintah

• Kegiatan

Pemerintah Daerah

Belum Memiliki

Dokumen Lingkungan

• Belum Memiliki Izin

Lingkungan

DELH (wajib Amdal)

• DPLH (wajib UKL

UPL)

(65)

KRITERIA DELH/DPLH

BAGI KEGIATAN PEMERINTAH/PEMERINTAH DAERAH

K

R

IT

ER

IA

DE

LH

/DP

LH

telah memiliki legalitas

pelaksanaan kegiatan

telah melaksanakan kegiatan

lokasi kegiatan sesuai dengan

rencana tata ruang

tidak memiliki dokumen

lingkungan hidup atau memiliki

dokumen lingkungan hidup

tetapi tidak sesuai dengan

peraturan perundang-undangan

(66)

Instansi

Pemerintah/

pemerintah

Daerah

Instansi

Pemerintah/

pemerintah

Daerah

Menyusun

Menyusun

Menyelesaikan

Menyelesaikan

Mendapatkan

Keputusan

DELH/DPLH dari yang

berwenang

Mendapatkan

Keputusan

DELH/DPLH dari yang

berwenang

Kriteria DELH/DPLH

Kriteria DELH/DPLH

Gubernur

Bupati/Walikota

Percepatan

penilaian

Penerbitan

Keputusan

DELH/FPLH

Dasar Penerbitan

Izin Lingkungan

(67)

Penangung jawab Kegiatan

Para Menteri, Panglima TNI,

Kepala Kepolisian RI, Kepala

Lembaga Pemerintah

Non-Kementerian, Gubernur,

Bupati, Walikota agar

melakukan inventarisasi

kegiatan yang telah memiliki

izin usaha dan/atau

kegiatan namun belum

memiliki dokumen

lingkungan hidup (Izin

Lingkungan).

Efektifitas

pelaksanaan

(68)

Bagi Kegiatan Pemerintah/Pemerintah Daerah yang

telah menyusun DELH atau DPLH berdasarkan

penerapan sanksi adminstratif (surat Menteri

Lingkungan Hidup Nomor B-14134/MENLH/KP/12/2013

)

belum dilakukan penilaian DELH atau DPLH

Gubernur dan Bupati/Walikota segera

menyelesaikan

proses penilaian

DELH atau DPLH serta

menerbitkan

keputusan

DELH atau DPLH dan Izin Lingkung

an

(69)

Permen LHK Nomor: 102//MENLHK/SETJEN/PLA.4/12/2016

Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan bagi Usaha

dan/atau Kegiatan yang Telah Berjalan Tetapi Belum

(70)

Pelaksanaan

DELH atau DPLH

Melalui

perintah

penerapan sanksi

administratif berupa

paksaan pemerintah dari

Menteri, gubernur,

dan/atau bupati/walikota

;

penerapan sanksi pidana

yang dilakukan dengan

penegakan hukum terpadu

antara penyidik pegawai

negeri sipil, kepolisian, dan

kejaksaan di bawah

koordinasi Menteri

(71)

Persyaratan Penyusun DELH

memiliki sertifikat kompetensi

auditor lingkungan hidup

memiliki sertifikat kompetensi

penyusun dokumen Amdal

memiliki sertifikat kelulusan

pelatihan penyusun Amdal; dan/atau

memiliki sertifikat kelulusan

pelatihan Auditor Lingkungan Hidup

Penyusunan

DPLH dapat

dilakukan Pelaku

Usaha/kegiatan

(72)

MUATAN DELH DPLH

• pendahuluan;

• usaha dan/atau kegiatan yang telah berjalan;

• evaluasi dampak;

• rencana pengelolaan dan

pemantauan lingkungan hidup;

• jumlah dan jenis izin

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang

dibutuhkan;

• pernyataan komitmen penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk

melaksanakan ketentuan yang

tercantum dalam DELH; • Daftar pustaka

• lampiran

• identitas penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan;

• usaha dan/atau kegiatan yang telah berjalan;

• dampak lingkungan yang telah terjadi serta pengelolaan dan

pemantauan lingkungan yang telah dilakukan;

• jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dibutuhkan;

• pernyataan komitmen penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam DPLH; • daftar pustaka; dan

• lampiran

(73)

PENILAIAN DELH & PEMERIKSAAN DPLH

Kewenangan penilaian DELH dan pemeriksaan DPLH merujuk peraturan perundang-undangan yang mengatur kewenangan penilaian Amdal dan pemeriksaan UKL-UPL.

Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan mengajukan permohonan penilaian DELH atau pemeriksaan DPLH kepada Direktur Jenderal, kepala instansi lingkungan hidup provinsi, atau kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota sesuai dengan kewenangan

Direktur Jenderal, kepala instansi lingkungan hidup provinsi, atau kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota melakukan penilaian DELH yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh unit kerja yang menangani penilaian Amdal atau pemeriksaan DPLH yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh unit kerja yang menangani pemeriksaan UKL-UPL

(74)

Penilaian DELH atau pemeriksaan DPLH

dilakukan melalui rapat koordinasi yang

melibatkan

• instansi lingkungan hidup;

• instansi teknis yang membidangi usaha

dan/kegiatan;

• pakar, apabila diperlukan

(75)

PEMBINAAN DAN EVALUASI KINERJA

Menteri melakukan pembinaan dan evaluasi kinerja

terhadap pelaksanaan penilaian DELH dan

pemeriksaan DPLH yang dilakukan oleh instansi

lingkungan hidup provinsi dan/atau kabupaten/kota

Gubernur melakukan pembinaan dan evaluasi

kinerja terhadap pelaksanaan penilaian DELH dan

pemeriksaan DPLH yang dilakukan oleh instansi

lingkungan hidup kabupaten/kota

(76)

PENDANAAN

PENILAIAN DELH DAN PEMERIKSAAN DPLH

Biaya penyusunan dan penyelenggaraan rapat penilaian DELH atau

pemeriksaan DPLH dibebankan kepada penanggung jawab usaha dan/atau

kegiatan

Biaya administrasi dan persuratan, pengadaan peralatan kantor untuk menunjang

proses pelaksanaan penilaian DELH atau pemeriksaan DPLH, penetapan sanksi

administratif paksaan pemerintah penyusunan DELH atau DPLH, penerbitan

keputusan DELH atau DPLH, pelaksanaan pembinaan dan evaluasi kinerja,

sosialisasi DELH atau DPLH, dibebankan kepada:

APBN untuk DELH atau DPLH yang penilaiannya dilakukan di Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

atau

APBD untuk DELH atau DPLH yang penilaiannya dilakukan di instansi lingkungan

hidup provinsi atau instansi lingkungan hidup kabupaten/kota

(77)
(78)

Latar belakang kegiatan

Bagian ini berisi tentang alasan ditetapkannya DELH, surat ketetapan DELH, dan jangka waktu pengenaan sanksi administrasi.

Identitas perusahaan

Bagian ini berisi nama usaha dan/atau kegiatan, alamat usaha dan/atau kegiatan, nomor telepon/faks, alamat email, nama penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan, jabatan penanggung jawab usaha dan/atau

kegiatan, serta instansi teknis yang membina usaha dan/atau kegiatan.

Perizinan yang dimiliki

Bagian ini berisi daftar izin usaha dan/atau kegiatan serta izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (izin pembuangan air limbah, izin tempat penyimpanan sementara LB3, dan lain lain) dengan muatan

informasi meliputi jenis izin, lembaga penerbit izin, lingkup izin, masa berlaku izin, dan persyaratan yang tersurat dalam izin (apabila ada

(79)

Kegiatan konstruksi/operasional yang menjadi sumber dampak dan besaran dampak lingkungan yang telah

terjadi

Identifikasi dampak yang telah/sedang terjadi selama kegiatan berjalan;

Pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang telah dilakukan dalam menanggulangi dampak lingkungan yang

terjadi (apabila tidak pernah melakukan pengelolaan lingkungan, hal ini agar diinformasikan di dalam bagian ini)

Lokasi, koordinat geografik tapak; Peruntukan lahan berdasarkan RTRW; Akses dan jalan di sekitarnya;

Luas tapak;

Penggunaan tapak saat ini; Penggunaan tapak sebelumnya; Rona lingkungan (

Uraian tentang berbagai jenis bangunan yang ada, letak, luas dan penggunaannya;

Uraian kegiatan utama, kegiatan pendukung, proses, bahan baku dan bahan penolong;

Penggunaan dan sumber air bersih; Penggunaan dan sumber bahan baku; Penggunaan dan sumber energi;

Timbulan limbah, sumber, jenis dan jumlahnya; serta data lainnya yang relevan

Kegiatan utama dan kegiatan pendukung (fasilitas utama dan fasilitas penunjang) yang telah berjalan

beserta skala besaran:

BAB

(80)

BAB EVALUASI DAMPAK

Tahap Kegiatan

DELH

Kegiatan Sudah

berjalan

Kontruksi

Operasi

Pasca Operai

AMDAL

Belum Berjalan

Perhatikan kegiatan

yang sedang

berjalan (tahap

operasi dan

berlangsung

bertahun-tahun,

tahap pembangunan

prasarana dan atau

sarana (konstruksi).

Hasil kajian dampak

ditentukan

berdasarkan

tahapan kegiatan

mulai dari tahap

kegiatan yang sudah

atau sedang berjalan

ketika DELH

tersebut disusun

(81)

Evaluasi keterkaitan

Dampak

Dampak lingkungan langsung (seperti

pembuangan air limbah ke badan air, apakah pembuangan tersebut

berlangsung terus menerus sepanjang hari atau berkala, berapa volume per satuan waktu, bagaimana kualitas air limbah yang dihasilkan serta dampaknya terhadap lingkungan

Evaluasi perubahan dampak (seperti

seberapa besar perubahan kualitas air di suatu badan air akibat pembuangan

air limbah

Aspek ketaatan hukum atas dampak lingkungan yang telah terjadi (seperti

peninjauan kembali tingkat ketaatan usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

Upaya penanggulangan dampak dan hasilnya

Kesimpulan Kajian

menentukan (kuantifikasi) seberapa jauh/besar

langkah-langkah pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang

harus dilakukan untuk setiap dampak yang terjadi

dampak yang terjadi, efektivitas pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang telah dilakukan,

serta usulan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang

seharusnya dilakukan

Arahan Pengelolaan dan

Pemantauan

dasar bagi penyusunan RKL-RPL yang lebih detail/rinci dan

operasional

Arahan atas tindakan perbaikan dan penanggulangan yang paling

tepat atas dampak yyang telah terjadi terhadap lingkungan dan

pemantauan hasilnya

Arahan atas upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan bagi

aspek lingkungan lain yang penting serta dapat menimbulkan

dampak lingkungan

(82)

RKL

• lengkapi matrik atau tabel yang berisi pengelolaan terhadap terhadap dampak yang

ditimbulkan:

• Dampak lingkungan yang dikelola;

• Sumber dampak;

• Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup (untuk mengukur komponen yang

terkena dampak berdasarkan baku mutu/standar);

• Bentuk Pengelolaan lingkungan hidup;

• Lokasi pengelolaan lingkungan hidup (lengkapi dengan peta, sketsa, gambar);

• Periode pengelolaan lingkungan hidup (memuat kapan dan berapa lama kegiatan

pengelolaan dilaksanakan);

• Institusi pengelolaan lingkungan hidup (PLH), yang memuat:

• Pelaksana yang bertanggungjawab melaksanakan pengelolaan lingkungan;

• Pengawas pengelolaan lingkungan.

(83)

RPL

• lengkapi matrik atau tabel yang berisi pemantauan terhadap terhadap

dampak yang ditimbulkan:

• Dampak yang dipantau, yang terdiri dari: jenis dampak yang terjadi,

komponen lingkungan yang terkena dampak, dan indikator/parameter

yang dipantau dan sumber dampak;

• Bentuk pemantauan lingkungan hidup yang terdiri dari metode

pengumpulan dan analisis data, lokasi pemantauan, waktu dan frekuensi

pemantauan;

• Institusi pemantau lingkungan hidup, yang terdiri dari pelaksana

pemantauan, pengawas pemantauan dan penerima laporan

(84)
(85)
(86)

D. Upaya Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan

1. Sumber, jenis, dan

besaran dampak lingkungan usaha dan/atau kegiatan:

a. kegiatan yang menjadi sumber dampak,

b. jenis dampak, informasi tentang seluruh dampak lingkungan yang timbul dari sumber dampak; c. besaran dampak,

informasi besaran parameter dampak lingkungan yang terjadi, besaran dampak

sedapat mungkin dinyatakan secara kuantitatif

2. Upaya Pengelolaan Lingkungan, memuat:

a. pengelolaan lingkungan hidup, yang telah dilakukan/diusulkan untuk mengelola setiap dampak lingkungan yang ditimbulkan; b. lokasi pengelolaan lingkungan

hidup,

c. periode pengelolaan lingkungan hidup

3. Upaya pemantauan lingkungan, memuat:

a. pemantauan lingkungan hidup, informasi mengenai cara, metode, dan/atau teknik untuk melakukan pemantauan yang telah

dilakukan/diusulkan atas kualitas lingkungan hidup

b. lokasi pemantauan lingkungan hidup, informasi mengenai lokasi dimana pemantauan lingkungan dimaksud

c. periode pemantauan lingkungan hidup, informasi mengenai

waktu/periode dilakukannya bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup.

(87)

D. Upaya Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan

5. Surat Pernyataan

Bagian ini berisi

pernyataan/komitmen penangung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melaksanakan DPLH yang ditandatangani di atas kertas bermaterai

6. Daftar Pustaka

Pada bagian ini utarakan sumber data dan informasi yang digunakan dalam

penyusunan DPLH baik yang berupa buku, majalah,

makalah, tulisan, maupun laporan hasil-hasil penelitian. Bahan-bahan pustaka tersebut agar ditulis dengan

berpedoman pada tata cara penulisan pustaka.

4. Pihak/institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup

a. melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup;

b. melakukan pengawasan atas pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan

hidup;

c. menerima pelaporan secara berkala atas hasil

pelaksanaan komitmen pengelolaan dan

pemantauan lingkungan hidup

(88)

DAMPAK LINGKUNGAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PIHAK/ INSTITUSI PENGELOLA DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP KETERANGAN SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LOKASI PENGELOLAAN PERIODE PENGELOLAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP LOKASI PEMANTAUAN PERIODE PEMANTAUAN (Tuliskan kegiatan yang meng-hasilkan dampak terhadap ling-kungan) (Tuliskan dampak yang mungkin terjadi) (Tuliskan ukuran yang dapat me-nyatakan besaran dampak) (Tuliskan bentuk/jenis pengelolaan lingkungan hidup yang direncanakan untuk mengelola setiap dampak lingkungan yang ditimbulkan) (Tuliskan informasi mengenai lokasi dimana pengelolaan lingkungan dimaksud dilakukan) (Tuliskan informasi mengenai waktu/period e dilakukannya bentuk upaya pengelolaan lingkungan hidup) (Tuliskan informasi mengenai cara, metode, dan/atau teknik untuk melakukan pemantauan atas kualitas lingkungan hidup yang menjadi indikator kerberhasilan pengelolaan lingkungan hidup) (Tuliskan informasi mengenai lokasi dimana pemantauan lingkungan dimaksud dilakukan) (Tuliskan informasi mengenai waktu/period e dilakukannya bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup) (Tuliskan pihak/ institusi yang terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup) (Tuliskan informasi lain yang perlu disampaikan untuk menjelaskan hal-hal yang dianggap perlu)

(89)

D. Upaya Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan

7. Lampiran

Formulir DPLH juga dapat dilampirkan data dan informasi lain yang dianggap perlu atau relevan, antara lain:

1. izin usaha dan/atau kegiatan;

2. bukti formal bahwa lokasi usaha dan/atau kegiatan telah sesuai dengan rencana tata ruang (kesesuaian tata ruang ditunjukkan

dengan adanya surat dari Badan Koordinasi Perencanaan Tata Ruang Nasional (BKPTRN), atau instansi lain yang bertanggung jawab di bidang penataan ruang);

3. informasi detail lain mengenai rencana kegiatan (jika dianggap perlu); 4. peta yang sesuai dengan kaidah kartografi dan/atau ilustrasi lokasi

dengan skala yang memadai yang menggambarkan lokasi

pengelolaan lingkungan hidup dan lokasi pemantauan lingkungan hidup; dan

(90)

Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)

Jl. D.I. Panjaitan Kab. 24 Kebon Nanas Jakarta Timur 13410 Gedung A lantai 6, Telp/Fax: 021-85904925

http://www.menlhk.go.id/

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa penelitian penentuan lahan sawah yang dilindungi sudah dilakukan dengan menggunakan analisis berbasis Sistem Informasi Geografis (Christina, 2011; Lanya dan

Karya Ciptanyata Wisesa menggunakan kemasan primer berupa botol kaca bening dan kemasan sekunder carton box.Botol kaca bening memberikan daya tarik tersendiri terhadap

Kebisingan di dalam lokasi kegiatan PT Konimex - Industri Coklat, Kembang Gula, Susu Bubuk dan Roti/Kue Serta Industri Minuman Ringan dan permukiman penduduk yang berada

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) C-3 daur ulang terhadap sampah yang bisa di

Penentuan dampak lingkungan yang akan terjadi sangat tergantung pada jenis kegiatan yang akan dilaksanakan dan kondisi rona lingkungan hidup di lokasi Rencana

Lebakjero RT 003/004 Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Selama tahap operasional berlangsung Pengujian laboratorium kualitas udara Areal produksi

Dalam hal hasil kajian kelayakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) atau rekomendasi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan

LG Innotek Indonesia yang meliputi kualitas air buangan industri, kualitas udara, jenis flora dan fauna yang ada di sekitar pabrik, serta informasi kondisi