Penulis :
Penulis : Bain Khusnul Khotimah, S.T, Bain Khusnul Khotimah, S.T, M.Kom.M.Kom.
ISBN
ISBN : : 978-602-6802-11-8978-602-6802-11-8
Desain
Desain & & Layout Layout :: Abu Muntaha Abu Muntaha
Cover
Cover Image Image :: http://www.googhttp://www.google.comle.com
Penerbit WADE GROUP --- BuatBuku.com Penerbit WADE GROUP --- BuatBuku.com
CV. WADE GROUP CV. WADE GROUP
Jl. Pos Bara
Jl. Pos Barat Km.1 Ngimt Km.1 Ngimput Purwosaput Purwosari Babadan Ponri Babadan Ponorogo Indonesia orogo Indonesia 6349163491 BuatBuku.com BuatBuku.com waderayasa [email protected]@gmail.com INDONESIA INDONESIA
Cetakan Pertama, November 2015 Cetakan Pertama, November 2015
Hak Cipta © 2015 pada Penulis Hak Cipta © 2015 pada Penulis Hak Cipta
Hak Cipta dilindungi undang-undang.dilindungi undang-undang.
Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk dalam bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotocopy, merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa seizin memfotocopy, merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa seizin tertulis dari Penulis.
tertulis dari Penulis.
Perpustakaa
Perpustakaan Nasional: Katalog n Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)Dalam Terbitan (KDT) xiv + 238 hlm.; 15,5 x 23 cm
Kata Pengantar
Kata Pengantar
Puji syukur Kita panjatkan kehadirat Allah SWT serta Puji syukur Kita panjatkan kehadirat Allah SWT serta sholawat dan salam kita hatur ke junjungan Nabi Mohammad SAW, sholawat dan salam kita hatur ke junjungan Nabi Mohammad SAW, berkat rahmat-Nya serta syafaatnya sehingga penulisan buku ajar berkat rahmat-Nya serta syafaatnya sehingga penulisan buku ajar
““Teori Simulasi Dan Pemodelan: Konsep, Aplikasi Dan TerapanTeori Simulasi Dan Pemodelan: Konsep, Aplikasi Dan Terapan””
ini dapat terselesaikan. Penulisan buku ajar ini, dimaksudkan untuk ini dapat terselesaikan. Penulisan buku ajar ini, dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang konsep, perkembangan, teori, memberikan gambaran tentang konsep, perkembangan, teori, pemodelan, dan perkembangan aplikasi simulasi kepada para pemodelan, dan perkembangan aplikasi simulasi kepada para pembaca, khususnya mahasiswa yang menempuh mata kuliah pembaca, khususnya mahasiswa yang menempuh mata kuliah Simulasi.
Simulasi.
Buku ini berisi dasar pemodelan sistem dan operasi sistem ril, Buku ini berisi dasar pemodelan sistem dan operasi sistem ril, teknik simulasi dapat digunakan untuk penyelesaian beragam teknik simulasi dapat digunakan untuk penyelesaian beragam persoalan yang menyangkut dengan sistem dan operasi sistem. persoalan yang menyangkut dengan sistem dan operasi sistem. Penerapan Simulasi dapat diaplikasikan dengan menggunakan Penerapan Simulasi dapat diaplikasikan dengan menggunakan prosedur pengoperasian sistem yang secara khusus disusun untuk prosedur pengoperasian sistem yang secara khusus disusun untuk menyelesaian persoalan yang dihadapi. Sedangkan prosedur yang menyelesaian persoalan yang dihadapi. Sedangkan prosedur yang digunakan
digunakan disusun disusun berdasarkan berdasarkan pemodelan pemodelan dan dan analisis analisis sistem.sistem.
Beberapa contoh aplikasi simulasi diambil dari beberapa penelitian Beberapa contoh aplikasi simulasi diambil dari beberapa penelitian baik jurnal maupun buku yang disajikan dalam bentuk-bentuk umum baik jurnal maupun buku yang disajikan dalam bentuk-bentuk umum simulasi dan dalam bentuk-bentuk khusus untuk penyelesaian simulasi dan dalam bentuk-bentuk khusus untuk penyelesaian persoalan system dalam berbagai aplikasi persoalan misalnya persoalan system dalam berbagai aplikasi persoalan misalnya persoalan sistem antrian dan persoalan sistem persediaan. persoalan sistem antrian dan persoalan sistem persediaan. Contoh-contoh aplikasi ini diharapkan dapat menumbuhkan penguasaan atas contoh aplikasi ini diharapkan dapat menumbuhkan penguasaan atas penggunaan teknik simulasi.
penggunaan teknik simulasi.
Dalam proses belajar mengajar, guna menunjang proses Dalam proses belajar mengajar, guna menunjang proses tersebut kami menyusun buku ajar ini yang diperuntukkan bagi tersebut kami menyusun buku ajar ini yang diperuntukkan bagi mahasiswa, yang juga diharapkan dapat digunakan sebagai acuan mahasiswa, yang juga diharapkan dapat digunakan sebagai acuan materi antar dosen yang mengajar pada beberapa kelas parallel di materi antar dosen yang mengajar pada beberapa kelas parallel di
kritik membangun dari para mahasiswa, dosen dan pembaca guna kritik membangun dari para mahasiswa, dosen dan pembaca guna kesempurnaan catatan kuliah ini.
kesempurnaan catatan kuliah ini.
Bangkalan, 2015 Bangkalan, 2015
Bain Khusnul Khotimah Bain Khusnul Khotimah
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…
Kata Pengantar…iiiiii
Daftar Isi… Daftar Isi…vv Daftar Gambar…xi Daftar Gambar…xi Daftar Tabel…xiii Daftar Tabel…xiii BAB I.
BAB I. KONSEP DASAR MODEL SIMULASIKONSEP DASAR MODEL SIMULASI……11
1.1
1.1 Dunia Nyata dan SistemDunia Nyata dan Sistem……33
1.1.1
1.1.1 Tujuan Tujuan Imitasi Imitasi pada pada SimulasiSimulasi……33 1.1.2
1.1.2 Simulasi Penyelesaian PersoalanSimulasi Penyelesaian Persoalan……55
1.1.3
1.1.3 Konsep SimulasiKonsep Simulasi……66
1.2
1.2 Tahapan SimulasiTahapan Simulasi……99
1.3
1.3 Dasar-dasar Pemodelan SistemDasar-dasar Pemodelan Sistem……1111
1.4
1.4 BentukBentuk Operasi Operasi Maya Maya dan dan SimulasiSimulasi……2020
1.5
1.5 Prosedur Prosedur Pengoperasian Pengoperasian Sistem Sistem MayaMaya……2121
1.6
1.6 Operasi Operasi Maya Maya Sistem Sistem DiskritDiskrit……2222
1.7
1.7 Simulasi Simulasi dengan Odengan Operasi perasi Statik Statik ……2424
1.8
1.8 Simulasi dengan Operasi Dinamik Simulasi dengan Operasi Dinamik ……2626
1.9
1.9 Bentuk Nilai Simulasi Bentuk Nilai Simulasi Deterministik Deterministik ……2727
1.10
1.10 Simulasi Stokastik Simulasi Stokastik
…
…
29291.11
1.11 Verifikasi dan Validasi SimulasiVerifikasi dan Validasi Simulasi……3131
1.12
BAB II.
BAB II. PEMODELAN SISTEM DINAMIK...35PEMODELAN SISTEM DINAMIK...35
2.1
2.1 Pendekatan dalam Sistem Dinamik...37Pendekatan dalam Sistem Dinamik...37
2.2
2.2 Simulasi dalam Sistem Dinamik Simulasi dalam Sistem Dinamik ……4040
2.2.1
2.2.1 Pemodelan Sistem Dinamik Pemodelan Sistem Dinamik ……4141
2.3
2.3 Perangkat Lunak Simulasi...42Perangkat Lunak Simulasi...42
2.3.1
2.3.1 Sub Model Pasar/Penjualan...45Sub Model Pasar/Penjualan...45 2.3.2
2.3.2 Sub Model Konsumen Rumah Tangga...46Sub Model Konsumen Rumah Tangga...46
2.3.3
2.3.3 Sub Model Jumlah TangkapanSub Model Jumlah Tangkapan……4747
2.3.4
2.3.4 Sub Model SDMSub Model SDM……4848
2.3.5
2.3.5 Diagram Diagram Stok Stok Aliran Aliran (Stock (Stock FlowFlow
Digram)
Digram)……4949
2.4
2.4 Analisis KebutuhanAnalisis Kebutuhan……5050
2.4.1
2.4.1 Interaksi Antar Interaksi Antar VariabelVariabel……5050 2.4.2
2.4.2 Diagram Stock Diagram Stock And FlowAnd Flow……5252
2.5
2.5 Simulasi Hasil Pemodelan UKM…Simulasi Hasil Pemodelan UKM…5555 2.6
2.6 RangkumanRangkuman……5757
BAB III.
BAB III. SISTEM TUNGGUSISTEM TUNGGU……6161
3.1
3.1 Teori AntrianTeori Antrian……6262
3.1.1
3.1.1 Komponen Komponen Proses Proses AntrianAntrian……6363 3.2
3.2 Model-Model AntrianModel-Model Antrian……6767
3.3
3.3 AplikaAplikasi Antrian Pada si Antrian Pada Layanan Bandara…Layanan Bandara…8989 3.3.1
3.3.1 Pengolahan DaPengolahan Data Waktu Kedatanganta Waktu Kedatangan……9292
3.3.2
3.3.3
3.3.3 Perhitungan VaPerhitungan Variabel Model Antrian...10riabel Model Antrian...1022 3.4
3.4 RangkumanRangkuman……105105
BAB IV.
BAB IV. PEUBAH ACAKPEUBAH ACAK……109109
4.1
4.1 Sebaran Peluang Peubah Acak DiskretSebaran Peluang Peubah Acak Diskret……110110
4.2
4.2 Sebaran peubah Acak KontinuSebaran peubah Acak Kontinu……118118
4.3
4.3 Sebaran Peluang BersamaSebaran Peluang Bersama……120120
4.4
4.4 Rangkuman…123Rangkuman…123
BAB V.
BAB V. NILAI HARAPAN (EKSPETASI)NILAI HARAPAN (EKSPETASI)……127127
5.1
5.1 Gambaran Nilai HarapanGambaran Nilai Harapan……128128
5.2
5.2 Kaedah-kaedah Nilai harapanKaedah-kaedah Nilai harapan……133133
5.3
5.3 Nilai Harapan KhususNilai Harapan Khusus……136136
5.4
5.4 Sifat-sifat Koefisien korelasi (r)Sifat-sifat Koefisien korelasi (r)……140140 5.5
5.5 Sifat-Sifat-sifat Ragam/Variasi…14sifat Ragam/Variasi…1466
5.6
5.6 Teorema ChebyshevTeorema Chebyshev…14λ…14λ
5.7
5.7 Rangkuman…152Rangkuman…152
BAB VI.
BAB VI. SEBARAN PELUANG DISKRETSEBARAN PELUANG DISKRET……157157
6.1
6.1 Sebaran SeragamSebaran Seragam……158158
6.2
6.2 Sebaran Binomial dan MultinomilSebaran Binomial dan Multinomil……160160
6.3
6.3 Sebaran Hipergeometrik Sebaran Hipergeometrik ……167167
6.4
6.4 Sebaran PoissonSebaran Poisson…171…171
6.5
6.6
6.6 RangkumanRangkuman……181181
BAB VII.
BAB VII. SEBARAN NORMALSEBARAN NORMAL……185185
7.1
7.1 Kurva NormalKurva Normal……186186
7.2
7.2 Luas Daerah Di bawah Kurva NormalLuas Daerah Di bawah Kurva Normal……190190
7.3
7.3 Pendekatan Normal terhadap BinomialPendekatan Normal terhadap Binomial……193193
7.4
7.4 RangkumanRangkuman……199199
BAB VIII.
BAB VIII. PENGEMBANGAN MODELPENGEMBANGAN MODEL……203203
8.1
8.1 Pemodelan Simulasi Kejadian Diskrit DinamisPemodelan Simulasi Kejadian Diskrit Dinamis……204204 8.2
8.2 Teknik Representasi kejadian systemTeknik Representasi kejadian system……206206 8.3
8.3 Simulasi Monte CarloSimulasi Monte Carlo……209209
8.4
8.4 Sistem Komputer Time-SharedSistem Komputer Time-Shared……211211
8.4.1 Formulasi Masalah
8.4.1 Formulasi Masalah……213213
8.4.2
8.4.2 Model Analitik Model Analitik ……216216 8.4.3
8.4.3 Pertimbangan PePertimbangan Pemrograman dan Strukturmrograman dan Struktur Data
Data……222222
8.4.4
8.4.4 Penambahan WaPenambahan Waktu dalam Modelktu dalam Model
Simulasi
Simulasi……222222
8.5
8.5 Aplikasi Pemodelan Simulasi untuk Sistem AntrianAplikasi Pemodelan Simulasi untuk Sistem Antrian Kesehatan
Kesehatan……223223
8.5.1
8.5.1 Kejadian kondKejadian kondisional diskret...224isional diskret...224 8.5.2 Pemrosesan Kejadian
8.5.2 Pemrosesan Kejadian……224224
8.5.3 Kejadian (Event)
8.5.4 Proses Simulasi
8.5.4 Proses Simulasi Pro ModelPro Model...227...227
8.5.5
8.5.5 Verifikasi dan VaVerifikasi dan Validasi Model...228lidasi Model...228 8.6
8.6 Permasalahan Analisis dalam Model SimulasiPermasalahan Analisis dalam Model Simulasi……228228
8.7
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Gambar 1.1 Sistem riSistem ril l dan sidan sistem stem imitasi imitasi ... ... 44 Gambar
Gambar 1.2. 1.2. Gambaran Gambaran pemodelan pemodelan simulasi ...simulasi ... ... 66 Gambar 1.3
Gambar 1.3 Model konseptual Model konseptual simulasi ... simulasi ... 77 Gambar
Gambar 1.4. 1.4. Tahapan Tahapan Simulasi .Simulasi ... . 1111 Gambar
Gambar 1.9. 1.9. Kurva Kurva Karakteristik Karakteristik Beberapa Beberapa Ketidaklinieran Ketidaklinieran ... ... 1414 Gambar
Gambar 1.5 1.5 Wilayah Wilayah Kerja Kerja Simulasi ...Simulasi ... ... 1717 Gambar 1.6
Gambar 1.6 Illustrasi Illustrasi Operasi Operasi Diskrit Diskrit dari dari Operasi KonOperasi Kontinu tinu ... ... 2424 Gambar 1.7 Simulasi statik atas satu segmen
Gambar 1.7 Simulasi statik atas satu segmen aktivitas aktivitas ... ... 2525
Gambar
Gambar 1.12. 1.12. Simulasi Simulasi dinamik dinamik dalam dalam periode periode gandaganda ... 26 ... 26 Gambar 2.1
Gambar 2.1 Pendekatan Sistem Pendekatan Sistem dengan Simulasi dengan Simulasi Sistem Sistem Dinamik Dinamik .... .... 4242 Gambar
Gambar 2.2 2.2 Diagram Diagram Simpal Simpal Kausal ...Kausal ... ... 4545 Model
Model Perikanan Perikanan di di Kabupaten Kabupaten Konawea Konawea Selatan Selatan ... ... 4545 Gambar 2.3
Gambar 2.3 Model Sub Sistem Model Sub Sistem Pasar...Pasar... ... 4646 Gambar 2.4
Gambar 2.4 CLD CLD Sub Sub Sistem Sistem Model Model Konsumen Konsumen ... ... 4747 Gambar
Gambar 2.5 CLD 2.5 CLD Sub Sistem Sub Sistem Model Jumlah Tangkapan Model Jumlah Tangkapan ... ... 4747 Gambar 2.6 CLD Sub
Gambar 2.6 CLD Sub Model Model SDM/Penduduk SDM/Penduduk ... ... 4848 Gambar 2.7
Gambar 2.7 Diagram AliDiagram Alir r Model SistModel Sistem Pem Perikanan Lengkap erikanan Lengkap ... ... 4949 Gambar 2.8
Gambar 2.8 Interaksi AntInteraksi Antar ar Variabel Variabel Awal ...Awal ... ... 5252 Gambar
Gambar 2.9 2.9 Submodel Submodel Teknologi ...Teknologi ... ... 5353 Gambar 2.10
Gambar 2.10 Submodel Submodel Permintaan dan Permintaan dan Produksi ... Produksi ... 5353 Gambar
Gambar 2.11 2.11 Submodel Submodel Keuangan ...Keuangan ... ... 5454 Gambar 2.12
Gambar 2.12 Submodel Kebijakan Submodel Kebijakan Investasi Investasi ... ... 5454 Gambar
Gambar 2.13. 2.13. Hasil Hasil Simulasi Simulasi Skenario ...Skenario ... ... 5656 Gambar 3.1
Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Antrian Antrian Satu Satu Saluran Satu Saluran Satu Tahap Tahap ... ... 6565 Gambar 3.3.
Gambar 3.3. Antrian Antrian Banyak Saluran Banyak Saluran Satu Satu Tahap Tahap ... ... 6666 Gambar 3.4.
Gambar 3.4. Antrian Antrian Satu Satu Saluran BanSaluran Banyak Tahap yak Tahap ... ... 6666 Gambar 3.5.
Gambar 3.5. Antrian Antrian Banyak Saluran Banyak Saluran Banyak Tahap Banyak Tahap ... . 6666 Gambar
Gambar 3.6. 3.6. Model Model Antrian Antrian ... ... 6767 Gambar 3.7
Gambar 3.7 Model Antrian Model M/M/1/Model Antrian Model M/M/1/I/I I/I ... ... 6868 Gambar 3.8
Gambar 3.8 Model Model Antrian Antrian Model Model M/M/S/I/I M/M/S/I/I ... ... 7272 Gambar 3.9.
Gambar 3.9. Model AntModel Antrian rian Model M/M/1/Model M/M/1/I/F ...I/F ... ... 8080 Gambar 3.10.
Gambar 3.10. Model Model Antrian Antrian Model Model M/M/S/F/I M/M/S/F/I ... ... 8383 Gambar 4.1
Gambar 4.1 Grafik Grafik sebaran peluang sebaran peluang diskret ...diskret ... ... 112112
Gambar P(a<x<b) = Gambar P(a<x<b) =
bb a a dx dx x x f f (( )) ... ... ... 119119 Gambar 6.1Gambar 6.1 histogram dari histogram dari sebaran seragam f(x:6) sebaran seragam f(x:6) =1/6 ...=1/6 ... ... 160160 Gambar
Gambar 7.1 7.1 kurva kurva normal ....normal ... ... 187187 Gambar
Gambar 7.1 7.1 Kurva Kurva Normal ...Normal ... ... 189189 Gambar
Gambar 7.2 7.2 Kurva Kurva Normal fNormal f(x(x11<x<x<x<x22) ) = = luas luas daerah daerah yang diarsir yang diarsir .. .. 190190
7.3 Gambar hubungan antara luasan dan N(
7.3 Gambar hubungan antara luasan dan N( ,, 22) ) ... 192... 192
Gambar 7.3
Gambar 7.3 Hampiran Hampiran Kurva Kurva Normal Normal terhadap bterhadap b(x;16,0,5) (x;16,0,5) ... ... 194194 Gambar 8.1.
Gambar 8.1. Graf kejadian sistem Graf kejadian sistem perbaikan mesin perbaikan mesin ... ... 209209 Gambar 8.2.
Gambar 8.2. Sistem Sistem komputer tikomputer time-shared ...me-shared ... ... 211211 Gambar 8.4.
Gambar 8.4. Logika pemrogaman Logika pemrogaman time-shared computer ... time-shared computer ... 221221 Gambar
Gambar 8.5 8.5 Model Model Konseptual Konseptual ... 2... 22626 Gambar 8.6
Gambar 8.6 Aliran Diagram EntitAliran Diagram Entitas as ... ... 226226 Gambar 8.7 Contoh gambar Simulasi
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel 2.1. 2.1. Simbol-simbol Simbol-simbol Diagram Diagram Alir ... Alir ... 4343 Tabel
Tabel 3.1 3.1 Maskapai Maskapai Penerbangan Yang Penerbangan Yang Beroperasi ... Beroperasi ... 9090 di
di Bandara Bandara Adisutjipto Adisutjipto Yogyakarta Yogyakarta ... ... 9090 Tabel 3.3 Waktu Kedatangan Penumpang
Tabel 3.3 Waktu Kedatangan PenumpangCheck-InCheck-In Batavia ... Batavia ... 9191
Tabel 3.4 Waktu Pelayanan Penumpang
Tabel 3.4 Waktu Pelayanan PenumpangCheck-InCheck-In Batavia Batavia ... ... 9292
Tabel
Tabel 3.5 3.5 Distribusi Distribusi Frekuensi Waktu Frekuensi Waktu Kedatangan ...Kedatangan ... ... 9393 Tabel 3.6 Hasil
Tabel 3.6 Hasil PerhitunganPerhitungan Untuk Waktu 22 Untuk Waktu KedatanganKedatangan
Penumpang
Penumpang ... ... 9797 Tabel
Tabel 3.7 3.7 Distribusi Distribusi Frekuensi Frekuensi waktu waktu Pelayanan Pelayanan ... ... 9898 Tabel 3.8 Hasil
Tabel 3.8 Hasil PerhitunganPerhitungan 22
Untuk Waktu Pelayanan PenumpangUntuk Waktu Pelayanan Penumpang
...
... ... 101101 Table
Table 5.1. 5.1. Sebaran Sebaran peluang ...peluang ... ... 130130 Tabel 8.1. Biaya dan
Tabel 8.1. Biaya dan pengurangan waktu koneksi dengan beberapapengurangan waktu koneksi dengan beberapa
alternatif
alternatif memori ...memori ... ... 213213 Tabel
Tabel 1. 1. Waktu Waktu terhubung rterhubung rata-rata ...ata-rata ... ... 218218 Tabel
BAB I
BAB I
KONSEP DASAR MODEL
KONSEP DASAR MODEL
SIMULASI
SIMULASI
BAB I
BAB I
KONSEP DASAR MODEL SIMULASI
KONSEP DASAR MODEL SIMULASI
Tujuan Intruksional Umum Tujuan Intruksional Umum
1.
1. Mahasiswa mengerti arti dan manfaat studi simulasi, sertaMahasiswa mengerti arti dan manfaat studi simulasi, serta mendapat gambaran tentang cakupan studi simulasi
mendapat gambaran tentang cakupan studi simulasi 2.
2. Mahasiswa dapat membangun model yang akanMahasiswa dapat membangun model yang akan
disimulasikan dan memahami definisi simulasi. disimulasikan dan memahami definisi simulasi. Tujuan Intruksional Khusus
Tujuan Intruksional Khusus 1.
1. Mahasiswa mampu mengikhtisarkan pentingnya simulasiMahasiswa mampu mengikhtisarkan pentingnya simulasi sehingga lebih termotivasi untuk memahaminya labih sehingga lebih termotivasi untuk memahaminya labih lanjut
lanjut 2.
2. Mahasiswa dapat menyebutkan manfaat dan kelebihan-Mahasiswa dapat menyebutkan manfaat dan kelebihan-kelebihan pendekatam simulasi.
kelebihan pendekatam simulasi. 3.
3. Mahasiswa dapat menyebutkan bidang-bidang atau ilmu-Mahasiswa dapat menyebutkan bidang-bidang atau ilmu-ilmu yang sering menggunakan pendekatan simulasi.
ilmu yang sering menggunakan pendekatan simulasi. 4.
4. Mahasiswa mampu membandingkan sistem dan model,Mahasiswa mampu membandingkan sistem dan model,
dan menyimpulkan perlunya model untuk kebutuhan dan menyimpulkan perlunya model untuk kebutuhan simulasi.
simulasi. 5.
5. Mahasiswa mampu menggolongkan model ke dalamMahasiswa mampu menggolongkan model ke dalam
simulasi matematis, baik yang statis maupun dinamis. simulasi matematis, baik yang statis maupun dinamis.
1.1
1.1 Dunia Nyata dan SistemDunia Nyata dan Sistem
Dalam penerapan dunia nyata maka segala sesuatu pasti Dalam penerapan dunia nyata maka segala sesuatu pasti mengikuti suatu aturan seperti air yang mengalir dari tempat mengikuti suatu aturan seperti air yang mengalir dari tempat yang tinggi (gunung) ke tempat (dataran) yang lebih rendah. yang tinggi (gunung) ke tempat (dataran) yang lebih rendah. Sedangkan pada pemakaian suatu alat bantu yang sangat penting Sedangkan pada pemakaian suatu alat bantu yang sangat penting ialah model abstrak yang perilaku esensialnya mencerminkan ialah model abstrak yang perilaku esensialnya mencerminkan perilaku
perilaku dunia dunia nyata nyata (realita) (realita) yang yang diwakilinya. diwakilinya. ModelModel
digunakan dalam banyak cara untuk mendiskripsikan system digunakan dalam banyak cara untuk mendiskripsikan system untuk mendisain dan mengelola sistem sebagai fungsi analisis. untuk mendisain dan mengelola sistem sebagai fungsi analisis. Analisis ini didefinisikan sebagai determinasi output model, Analisis ini didefinisikan sebagai determinasi output model, dengan
dengan menggunakan menggunakan input input dan dan struktur struktur model model yang yang telahtelah diketahui. Dalam membangun analisis simulasi maka diketahui. Dalam membangun analisis simulasi maka dibangunlah system imitasi dalam simulasi.
dibangunlah system imitasi dalam simulasi.
1.1.1
1.1.1 Tujuan Tujuan Imitasi Imitasi pada pada SimulasiSimulasi
Menurut pendefinisian pada berbagai kamus, Menurut pendefinisian pada berbagai kamus, kata simulasi
kata simulasi diartikan sebagai cara mereproduksidiartikan sebagai cara mereproduksi
kondisi dari suatu keberadaan
kondisi dari suatu keberadaan dengan menggunakandengan menggunakan
model
model dalam rangkdalam rangka studi a studi pengenalan pengenalan atauatau pengujianpengujian
atau pelatihan dan yang sejenis lainnya. Simulasi atau pelatihan dan yang sejenis lainnya. Simulasi dalam
dalam bentuk pengolahan data merupakan imitasibentuk pengolahan data merupakan imitasi
dari proses dan input
dari proses dan input ril yang menghasilkan dataril yang menghasilkan data
output sebagai gambaran karakteristik operasional output sebagai gambaran karakteristik operasional dan keadaan pada sistem. Hubungan sistem ril dan keadaan pada sistem. Hubungan sistem ril dengan
dengan sistem imitasi dalam simulasi disajikan padasistem imitasi dalam simulasi disajikan pada
Gambar
Gambar 1.1 Sistem ril dan
Gambar 1.1 Sistem ril dan sistem sistem imitasiimitasi
Imitasi dalam simulasi menghasilkan model Imitasi dalam simulasi menghasilkan model representasi dari
representasi dari suatu proses atau operasi dansuatu proses atau operasi dan
keadaan ril. Model sebagai imitasi
keadaan ril. Model sebagai imitasi disusun dalamdisusun dalam
bentuk yang sesuai menyajikan sistem ril atas bentuk yang sesuai menyajikan sistem ril atas hal-hal tertentu yang perlu direpresentasikan dengan hal tertentu yang perlu direpresentasikan dengan maksud
maksud untuk muntuk menghadirkan enghadirkan tiruan tiruan dari kegidari kegiatanatan
dan sistem
dan sistem ril. Sebagai ril. Sebagai contoh, model contoh, model sistem antriansistem antrian
sebagai imitasi dari sistem pelayanan disusun
sebagai imitasi dari sistem pelayanan disusun untukuntuk
menggambarkan posisi dari pelanggan menunggu di menggambarkan posisi dari pelanggan menunggu di depan
depan stasiun pelayanan.stasiun pelayanan.
Tujuan imitasi sistem ril dengan menghadirkan Tujuan imitasi sistem ril dengan menghadirkan elemen dan
elemen dan komponen tiruan adalah untuk peniruankomponen tiruan adalah untuk peniruan
fungsi dan hubungan ril
fungsi dan hubungan ril serta interaksi antar objekserta interaksi antar objek
dan komponen ril pada sistem tiruan.
dan komponen ril pada sistem tiruan. Komponen-
Komponen-komponen sistem tiruan hadir dalam bentuk fungsi komponen sistem tiruan hadir dalam bentuk fungsi dan
dan interaksi imitasi yang disajikan dalam bentukinteraksi imitasi yang disajikan dalam bentuk rangkaian
rangkaian proses dalam proses dalam aktivitas dan aktivitas dan operasi sistemoperasi sistem
yang disimulasi. Operasi tiruan
yang disimulasi. Operasi tiruan yang berlangsungyang berlangsung
dengan penggunaan
untuk menghasilkan output sebagai gambaran dari untuk menghasilkan output sebagai gambaran dari
hasil operasi
hasil operasi dan keadaan pada sistem yangdan keadaan pada sistem yang
disimulasi. disimulasi.
1.1.2
1.1.2 Simulasi Penyelesaian PersoalanSimulasi Penyelesaian Persoalan
Masalah tidak adanya metode yang sesuai Masalah tidak adanya metode yang sesuai dengan persoalan
dengan persoalan pada umumnya berkaitan denganpada umumnya berkaitan dengan
bentuk persoalan
bentuk persoalan yang unik yang unik dandan rumit, yang tidakrumit, yang tidak
dapat diselesaikan dengan menggunakan metode
dapat diselesaikan dengan menggunakan metode dandan
model-model baku yang ada. Sebagai contoh adalah model-model baku yang ada. Sebagai contoh adalah persoalan
persoalan sistem antrian yang unik seperti disajikansistem antrian yang unik seperti disajikan pada Gambar 1.2.
pada Gambar 1.2.
Perumusan persoalan dengan penyesuaian Perumusan persoalan dengan penyesuaian terhadap metode
terhadap metode yang hendak digunakan biasanyayang hendak digunakan biasanya
terjadi atas
terjadi atas kepentingan kepentingan untuk muntuk memperoleh solusemperoleh solusii
seadanya. Namun dengan upaya penyesuaian,
seadanya. Namun dengan upaya penyesuaian, solusisolusi
yang diperoleh dapat menyimpang dari yang yang diperoleh dapat menyimpang dari yang
semestinya, di
semestinya, di samping samping dapat dapat memunculkanmemunculkan
persoalan baru j
persoalan baru jika penerapan ika penerapan solusi yang solusi yang diperolehdiperoleh
tidak dapat memberikan hasil yang diharapkan dan tidak dapat memberikan hasil yang diharapkan dan bahkan menimbulkan masalah pada penanganan bahkan menimbulkan masalah pada penanganan persoalan. (
persoalan. (Napitupulu, 2009).Napitupulu, 2009).
Model
Model Baku Baku : : M/M/1M/M/1
Stasiun Pelayanan Stasiun Pelayanan
a.
a. Model Sistem AntrianModel Sistem Antrian
b.
b. Model Model Solusi Solusi GrafisGrafis
Gambar 1.2. Gambaran pemodelan simulasi Gambar 1.2. Gambaran pemodelan simulasi
(Napitupulu, 2009) (Napitupulu, 2009)
1.1.3
1.1.3 Konsep SimulasiKonsep Simulasi
Simulasi sebagai proses pengolahan data Simulasi sebagai proses pengolahan data
dengan penggunaan
dengan penggunaan rangkaian rangkaian model-modelmodel-model
simbolik
simbolik pada pengoperasian sispada pengoperasian sistem tem tiruan tidaktiruan tidak
mengharuskan dan tidak mengajukan penggunaan mengharuskan dan tidak mengajukan penggunaan formula
formula atau fungsi-fungsi dan persamaan tertentuatau fungsi-fungsi dan persamaan tertentu
St
Stasasiuiun n PePelala anananan
Stasiun Pelayanan Stasiun Pelayanan Stasiun Pelayanan Stasiun Pelayanan
sebagai mo
sebagai model del simbolik pensimbolik penyelesaian persoalan,yelesaian persoalan,
tetapi sebaliknya simulasi yang terdiri dari
tetapi sebaliknya simulasi yang terdiri dari tahapan-
tahapan-tahapan dan langkah-langkah pengolahan data tahapan dan langkah-langkah pengolahan data haruslah
haruslah dilengkapi dengan model-model simbolikdilengkapi dengan model-model simbolik
yang sesuai memberikan hasil pengoperasian sistem yang sesuai memberikan hasil pengoperasian sistem tiruan dalam bentuk data output yang
tiruan dalam bentuk data output yang bergunaberguna
untuk penyelesaian persoalan. Simulasi juga tidak untuk penyelesaian persoalan. Simulasi juga tidak terikat dengan penggunaan model-model sistem terikat dengan penggunaan model-model sistem acuan
acuan tetapi tetapi memerlukanmemerlukan pemodelan pemodelan untukuntuk
menghasilkan model sistem dan model operasi menghasilkan model sistem dan model operasi sistem yang sesuai dengan tujuan penelitian atau sistem yang sesuai dengan tujuan penelitian atau penyelidikan.
penyelidikan.
Gambar 1.3 Model konseptual simulasi Gambar 1.3 Model konseptual simulasi
Penyusunan model-model pada simulasi
Penyusunan model-model pada simulasi
merupakan bentuk aplikasi dari teori, prinsip, dan merupakan bentuk aplikasi dari teori, prinsip, dan pendekatan sistem. Model sistem
pendekatan sistem. Model sistem dan model-modeldan model-model
simbolik dari fungsi atau proses serta prosedur simbolik dari fungsi atau proses serta prosedur pengoperasian sistem tiruan haruslah disusun sebagai pengoperasian sistem tiruan haruslah disusun sebagai perangkat
perangkat lunak untuk penyelidikan dan analisislunak untuk penyelidikan dan analisis
karakteristik
karakteristik sistem. sistem. Untuk itUntuk itu peniruan u peniruan operasioperasi
sistem
sistem ril dilril dilakukan atas akukan atas elemen-elemen elemen-elemen yangyang
berkaitan dengan aktivitas sistem yaitu masukan dan berkaitan dengan aktivitas sistem yaitu masukan dan
komponen-komponen- komponen komponen sistem, sistem, hubungan hubungan dandan
interaksi antar komponen sistem, aturan-aturan, interaksi antar komponen sistem, aturan-aturan, disiplin dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam disiplin dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam aktivitas sistem. Berdasarkan peniruan sistem dan aktivitas sistem. Berdasarkan peniruan sistem dan aktivitas
aktivitas sistem sistem ril yang sesuai, ril yang sesuai, hasil simulasi sistemhasil simulasi sistem dapat diterima dan berlaku syah sebagai data output dapat diterima dan berlaku syah sebagai data output yang berguna menunjukkan karakteristik operasional yang berguna menunjukkan karakteristik operasional sistem ril.
sistem ril.
Sesuai dengan konsep simulasi sistem tersebut Sesuai dengan konsep simulasi sistem tersebut di atas, solusi
di atas, solusi untuk suatu persoalan dalam bentukuntuk suatu persoalan dalam bentuk
keadaan yang kurang baik ataupun keadaan yang keadaan yang kurang baik ataupun keadaan yang
tidak optimal dapat disusun dalam bentuk
tidak optimal dapat disusun dalam bentuk
rancangan pengembangan sistem dan bentuk
rancangan pengembangan sistem dan bentuk
rancangan perbaikan
rancangan perbaikan pengelolaan dan pengoperasianpengelolaan dan pengoperasian
sistem. S
sistem. Solusi untolusi untuk uk mewujudkan mewujudkan keadaan yangkeadaan yang
lebih bai
lebih baik dapat k dapat diperoleh berdasarkan diperoleh berdasarkan hasil hasil analisisanalisis
dan pengujian rancangan pengembangan dan
dan pengujian rancangan pengembangan dan
perbaikan melalui simulasi sistem seperti disajikan perbaikan melalui simulasi sistem seperti disajikan pada Gambar 1.3.
pada Gambar 1.3.
Model konseptual simulasi pada gambar di atas Model konseptual simulasi pada gambar di atas menunjukkan
menunjukkan simulasi sebagai imitasi sistem melaluisimulasi sebagai imitasi sistem melalui
penyusunan model-model
pengoperasian sistem maya sebagai tiruan yang sama pengoperasian sistem maya sebagai tiruan yang sama ataupun sebagai imitasi modifikasi dari suatu sistem ataupun sebagai imitasi modifikasi dari suatu sistem ril
ril untuk memperoleh karakteristik operasionaluntuk memperoleh karakteristik operasional
sistem sebagai bahan
sistem sebagai bahan pertimbangan pada penentuanpertimbangan pada penentuan
solusi
solusi atas atas persoalan persoalan sistem sistem ril.ril.
1.2
1.2 Tahapan SimulasiTahapan Simulasi
Proses Tahapan dalam mengembangkan Model dan Proses Tahapan dalam mengembangkan Model dan simulasi komputer secara umum, sebagai berikut :
simulasi komputer secara umum, sebagai berikut : a.
a. Memahami sistem yang akan disimulasikan JikaMemahami sistem yang akan disimulasikan Jika
Pengembang model tidak tau atau belum mengetahui cara Pengembang model tidak tau atau belum mengetahui cara kerja sistem yang akan dimodel simulasikan maka kerja sistem yang akan dimodel simulasikan maka pengembang perlu meminta bantuan seorang ahli (pakar) pengembang perlu meminta bantuan seorang ahli (pakar) dibidang sistem yang bersangkutan. Data masukan, dibidang sistem yang bersangkutan. Data masukan, keluaran, variable dan parameter masih dalam bentuk keluaran, variable dan parameter masih dalam bentuk symbol
symbol – – symbol verbal (kata symbol verbal (kata – – kata). kata). b.
b. Mengembangkan Model matematika dari sistem ApabilaMengembangkan Model matematika dari sistem Apabila pengembang sudah mengetahui cara kerja sistem yang pengembang sudah mengetahui cara kerja sistem yang
bersangkutan, maka tahap berikutnya adalah
bersangkutan, maka tahap berikutnya adalah
memformulasikan model matematika dari sistem. Model memformulasikan model matematika dari sistem. Model matematika bisa dalam bentuk persamaan diferensial, matematika bisa dalam bentuk persamaan diferensial, persamaan aljabar linear, persamaan logika diskret dan persamaan aljabar linear, persamaan logika diskret dan lain
lain – – lain disesuaikan dengan karakterisitik sistem dan lain disesuaikan dengan karakterisitik sistem dan tujuan pemodelan
tujuan pemodelan c.
c. Mengembangkan Model matematika untuk simulasiMengembangkan Model matematika untuk simulasi
Digunakan untuk menyederhanakan model matematika Digunakan untuk menyederhanakan model matematika yang sudah dihasilkan sebelumnya. Agar lebih mudah yang sudah dihasilkan sebelumnya. Agar lebih mudah dalam menyederhanakan Model matematika, maka dalam menyederhanakan Model matematika, maka
dibuatlah suatu Flow Chart untuk merinci tahapan yang dibuatlah suatu Flow Chart untuk merinci tahapan yang harus dilewati untuk membuat program.
harus dilewati untuk membuat program. d.
d. Membuat program (software) Beberapa flow chart dariMembuat program (software) Beberapa flow chart dari tahapan sebelumnya kemudian diimplementasikan lebih tahapan sebelumnya kemudian diimplementasikan lebih lanjut menjadi program (software)
lanjut menjadi program (software) computercomputer
e.
e. Menguji, memverifikasi dan memvalidasi keluaranMenguji, memverifikasi dan memvalidasi keluaran
simulasi Simulasi pada dasarnya adalah menirukan sistem simulasi Simulasi pada dasarnya adalah menirukan sistem nyata (realitas) sehingga tolak ukur baik tidaknya simulasi nyata (realitas) sehingga tolak ukur baik tidaknya simulasi adalah
adalah sejauh sejauh mana mana yang yang bersangkutan. bersangkutan. PengujianPengujian
(testing) dilakukan pada tingkat modul program, untuk (testing) dilakukan pada tingkat modul program, untuk menguji
menguji fungsi fungsi subsistem. subsistem. Verifikasi Verifikasi dilakukan dilakukan untukuntuk
membuktikan bahwa hasil implementasi program
membuktikan bahwa hasil implementasi program
komputer sudah sesuai dengan rancangan model konsep komputer sudah sesuai dengan rancangan model konsep dari sistem yang bersangkutan. Validasi dilakukan dengan dari sistem yang bersangkutan. Validasi dilakukan dengan membandingkan hasil keluaran simulasi dengan data yang membandingkan hasil keluaran simulasi dengan data yang diambil dari sistem nyata (realitas).
diambil dari sistem nyata (realitas). f.
f. Mengeksekusi program simulasi untuk tujuan tertentu.Mengeksekusi program simulasi untuk tujuan tertentu. Eksekusi (running) program komputer bisa dilakukan Eksekusi (running) program komputer bisa dilakukan secara waktu nyata (real time) atau waktu tidak nyata secara waktu nyata (real time) atau waktu tidak nyata (offline) tergantung dari tujuan simulasi. Secara umum
(offline) tergantung dari tujuan simulasi. Secara umum adaada
3 tujuan simulasi, yaitu : untuk mempelajari perilaku 3 tujuan simulasi, yaitu : untuk mempelajari perilaku (behavior) sistem, untuk pelatihan (training), untuk (behavior) sistem, untuk pelatihan (training), untuk hiburan/permainan (gaming).
Gambar
Gambar 1.4. 1.4. Tahapan Tahapan SimulasiSimulasi
1.3
1.3 Dasar-dasar Pemodelan SistemDasar-dasar Pemodelan Sistem
Sebuah sistem merupakan kombinasi dari beberapa Sebuah sistem merupakan kombinasi dari beberapa komponen yang bekerja bersama-sama. Konsep sistem yang komponen yang bekerja bersama-sama. Konsep sistem yang digunakan berupa gejala-gejala abstrak dan dinamis seperti yang digunakan berupa gejala-gejala abstrak dan dinamis seperti yang
dijumpai
dijumpai dalam dalam “sistem” ha“sistem” harus rus dapat dapat di interpredi interprestasikan stasikan untukuntuk
dapat menyatakan sistem fisik, biologi, ekonomi, dan dapat menyatakan sistem fisik, biologi, ekonomi, dan
sebagainya. sebagainya.
Pemodelan sistem adalah suatu langkah awal yang di Pemodelan sistem adalah suatu langkah awal yang di lakukan untuk pembuatan suatu rekayasa perangkat lunak dari lakukan untuk pembuatan suatu rekayasa perangkat lunak dari sebuah sistem yang akan di simulasikan. Apabila formulasi sebuah sistem yang akan di simulasikan. Apabila formulasi model dilakukan maka tahap selanjutnya akan dilakukan model dilakukan maka tahap selanjutnya akan dilakukan evaluasi model system diantaranya adalah: ketelitian, evaluasi model system diantaranya adalah: ketelitian, ketersediaan taksiran atas variable, interpretasi, dan validasi. ketersediaan taksiran atas variable, interpretasi, dan validasi. Dalam hal ini formulasi model
Dalam hal ini formulasi model senantiasa dilakukan berdasarkansenantiasa dilakukan berdasarkan
teori-teori yang berlaku diwilayah dimana system berada. teori-teori yang berlaku diwilayah dimana system berada. Beberapa tahapan yang biasa dilakukan untuk melakukan Beberapa tahapan yang biasa dilakukan untuk melakukan formulasi model yaitu:
formulasi model yaitu: a.
a. Dari sudut pandang system dan lingkungannya: systemDari sudut pandang system dan lingkungannya: system tertutup & system terbuka.
tertutup & system terbuka. b.
b. Dari sudut pandang tingkat kepastian system: systemDari sudut pandang tingkat kepastian system: system deterministic & system probabilistic.
deterministic & system probabilistic. c.
c. Dari sudut pandang kedinamisan system: system dinamisDari sudut pandang kedinamisan system: system dinamis & system statis.
& system statis. d.
d. Dari sudut pandang kekontinuan system: system kontinuDari sudut pandang kekontinuan system: system kontinu & system diskrit.
& system diskrit.
Perkembangan sistem kontrol dalam industri proses Perkembangan sistem kontrol dalam industri proses dewasa ini telah melahirkan banyak penemuan
dewasa ini telah melahirkan banyak penemuan – – penemuan barupenemuan baru
tentang masalah konsep dan prinsip kerja dari berbagai sistem tentang masalah konsep dan prinsip kerja dari berbagai sistem yang digunakan didalam industri itu sendiri untuk melaksanakan yang digunakan didalam industri itu sendiri untuk melaksanakan proses produksinya.
proses produksinya.
Beberapa sistem yang terdapat di sekeliling kita dapat Beberapa sistem yang terdapat di sekeliling kita dapat didefinisikan sebagai berikut:
a.
a. Sistem LinierSistem Linier
Definisi sistem linier merupakan suatu sistem yang Definisi sistem linier merupakan suatu sistem yang mempunyai
mempunyai persamaan persamaan model model yang yang linier linier dengandengan
menerapkan prinsip superposisi. Definisi prinsip
menerapkan prinsip superposisi. Definisi prinsip
superposisi menyatakan respon yang dihasilkan oleh superposisi menyatakan respon yang dihasilkan oleh penggunaan secara serentak dua buah fungsi penggerak penggunaan secara serentak dua buah fungsi penggerak yang berbeda adalah sama dengan jumlah dari dua buah yang berbeda adalah sama dengan jumlah dari dua buah respon individualnya. Oleh karenanya, pada sistem linier, respon individualnya. Oleh karenanya, pada sistem linier, respon terhadap beberapa masukan dapat dihitung dengan respon terhadap beberapa masukan dapat dihitung dengan cara mencari respon terhadap tiap-tiap masukan dan cara mencari respon terhadap tiap-tiap masukan dan menjumlahkan hasilnya. Prinsip ini memungkinkan kita menjumlahkan hasilnya. Prinsip ini memungkinkan kita untuk menyusun jawaban yang kompleks pada untuk menyusun jawaban yang kompleks pada persamaan-persamaan diferensial linier dari beberapa jawaban yang persamaan diferensial linier dari beberapa jawaban yang sederhana. Pada penyelidikan sistem dinamik secara sederhana. Pada penyelidikan sistem dinamik secara eksperimantal, jika sebab dan akibat adalah sebanding, eksperimantal, jika sebab dan akibat adalah sebanding, maka akan berlaku sistem superposisi sehingga sistem maka akan berlaku sistem superposisi sehingga sistem tersebut dapat dianggap linier.
tersebut dapat dianggap linier. b.
b. Sistem Non LinierSistem Non Linier
Sistem non linier adalah sistem
Sistem non linier adalah sistem yang dinyatakanyang dinyatakan
oleh persamaan non linier dan tidak dapat menerapkan oleh persamaan non linier dan tidak dapat menerapkan prinsip superposisi. Beberapa kurva karakteristik
prinsip superposisi. Beberapa kurva karakteristik ketidakketidak
lini
lini eran eran diperlihatkan diperlihatkan pada Gapada Gambar 1-1 mbar 1-1 ibawah ini.ibawah ini. Beberapa contoh persamaan non linier
Beberapa contoh persamaan non linier adalah:adalah:
B B A A sinsin 3 3 2 2 B B A A Z Z
Keluaran
Keluaran KeluaranKeluaran
Masukan Masukan Keluaran Keluaran M Masukanasukan M Masukanasukan (a) (a) (b)(b) (c) (c) (a)
(a) Ketidaklinieran saturasi, (b) Ketidaklinieran daerahKetidaklinieran saturasi, (b) Ketidaklinieran daerah mati,
mati, (c) (c) Ketidaklinieran Ketidaklinieran hukum hukum kuadratkuadrat
0 0 )) 1 1 (( 22 2 2 2 2 x x dt dt dx dx x x dt dt x x d d ,, 0 0 3 3 2 2 2 2 x x x x dt dt dx dx dt dt x x d d
Gambar 1.9. Kurva Karakteristik Beberapa Gambar 1.9. Kurva Karakteristik Beberapa
Ketidaklinieran Ketidaklinieran
c.
c. Sistem Kendali dengan Lup Sistem Kendali dengan Lup TerbukaTerbuka
Sistem kendali dengan lup terbuka adalah suatu Sistem kendali dengan lup terbuka adalah suatu sistem kendali yang keluarannya tidak di umpan balikkan sistem kendali yang keluarannya tidak di umpan balikkan dengan masukannya. Sehingga untuk setiap masukan dengan masukannya. Sehingga untuk setiap masukan acuan (set point), kondisinya tidak akan berubah (tetap). acuan (set point), kondisinya tidak akan berubah (tetap). Respon keluaran yang demikian itu tergantung dari Respon keluaran yang demikian itu tergantung dari
keadaan dari kalibrasi sistem kendali itu sendiri. keadaan dari kalibrasi sistem kendali itu sendiri. Manakala, penalaan parameter sistem adalah benar dan Manakala, penalaan parameter sistem adalah benar dan stabil maka sistem itu akan bekerja sesuai dengan yang stabil maka sistem itu akan bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Tetapi manakala penalaan parameter sistem diinginkan. Tetapi manakala penalaan parameter sistem tidak tepat atau bahkan terjadi suatu gangguan tidak tepat atau bahkan terjadi suatu gangguan (disturbance)
(disturbance) pada pada sistem sistem maka maka sistem sistem itu itu tidak tidak dapatdapat bekerja seperti apa yang diinginkan.
bekerja seperti apa yang diinginkan. d.
d. Sistem Kendali dengan Lup TertutupSistem Kendali dengan Lup Tertutup
Sistem kendali lup tertutup adalah suatu sistem Sistem kendali lup tertutup adalah suatu sistem kendali yang keluarannya dapat di
kendali yang keluarannya dapat di umpan balikkan denganumpan balikkan dengan
masukannya. Sehingga untuk setiap masukan acuan (set masukannya. Sehingga untuk setiap masukan acuan (set point), kondisinya akan selalu berubah sesuai dengan nilai point), kondisinya akan selalu berubah sesuai dengan nilai masukan acuan yang diberikan pada sistem tersebut. masukan acuan yang diberikan pada sistem tersebut. Dalam hal ini, sistem kendali dengan lup tertutup biasanya Dalam hal ini, sistem kendali dengan lup tertutup biasanya tidak peka terhadap perubahan yang terjadi pada sistem, tidak peka terhadap perubahan yang terjadi pada sistem, baik itu perubahan yang disebabkan oleh karena gangguan baik itu perubahan yang disebabkan oleh karena gangguan eksternal maupun internal sistem. Hal itu disebabkan eksternal maupun internal sistem. Hal itu disebabkan karena adanya penalaan yang sedemikian rupa pada
karena adanya penalaan yang sedemikian rupa pada sistemsistem
kendali
kendali lup lup tertutup tertutup yang yang ditujukan ditujukan agar agar jika jika sewaktu- sewaktu-waktu terjadi perubahan yang mendadak / tidak dapat waktu terjadi perubahan yang mendadak / tidak dapat diramalkan pada sistem tersebut maka dengan cepat sistem diramalkan pada sistem tersebut maka dengan cepat sistem merespon keluaran yang kemudian akan dibandingkan merespon keluaran yang kemudian akan dibandingkan dengan
dengan masukan masukan acuan acuan utuk utuk menghasilkan menghasilkan suatu suatu nilainilai yang dikehendaki.
yang dikehendaki. e.
e. Karakteristik Sistem Kendali OtomatikKarakteristik Sistem Kendali Otomatik
Beberapa
Beberapa karakteristik karakteristik yang yang penting penting dari dari sistemsistem kendali otomatik adalah:
a.
a. Sistem kendali ototomatik merupakan sistemSistem kendali ototomatik merupakan sistem
dinamis (berubah terhadap waktu) yang dapat dinamis (berubah terhadap waktu) yang dapat berbentuk linier dan non linier.
berbentuk linier dan non linier. b.
b. Bersifat Bersifat menerima menerima informasi, informasi, memprosesnya,memprosesnya,
mengolahnya, dan mengembangkannya. mengolahnya, dan mengembangkannya. c.
c. Komponen/unit yang membentuk sistem kendali iniKomponen/unit yang membentuk sistem kendali ini
akan saling berinteraksi akan saling berinteraksi d.
d. Bersifat mengembalikan sinyal ke bagian masukanBersifat mengembalikan sinyal ke bagian masukan (feedback) dan ini digunakan untuk memperbaiki (feedback) dan ini digunakan untuk memperbaiki sifat sistem.
sifat sistem. e.
e. Karena adanya pengembalian sinyal ini (sistemKarena adanya pengembalian sinyal ini (sistem umpan balik) maka pada sistem kendali otomatik umpan balik) maka pada sistem kendali otomatik selalu terjadi maslah stabilisasi.
selalu terjadi maslah stabilisasi. f.
f. Pemakaian Sistem Kendali OtomatikPemakaian Sistem Kendali Otomatik
Pemakaian dari sistem kendali otomatik ini Pemakaian dari sistem kendali otomatik ini dikelompokan
dikelompokan sebagai sebagai berikut: berikut: [10][10]
a.
a. Pengontrolan prosesPengontrolan proses
b.
b. Pembangkit tenaga listrik (pengontrolan distribusiPembangkit tenaga listrik (pengontrolan distribusi tenaga)
tenaga) c.
c. Pengontrolan numeric (numerical control, N/C)Pengontrolan numeric (numerical control, N/C) d.
d. TransportasiTransportasi
e.
Gambar 1.5 Wilayah Kerja Simulasi Gambar 1.5 Wilayah Kerja Simulasi
(Law and Kelton, 1991) (Law and Kelton, 1991)
a.
a. Eksperimen langsung dan tidak langsung. EksperimenEksperimen langsung dan tidak langsung. Eksperimen langsung dan tidak langsung merupakan suatu cara yang langsung dan tidak langsung merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh gambaran dan informasi digunakan untuk memperoleh gambaran dan informasi secara lengkap dari system yang ingin disimulasikan. Bila secara lengkap dari system yang ingin disimulasikan. Bila diinginkan data yang benar-benar valid maka yang lebih diinginkan data yang benar-benar valid maka yang lebih tepat adalah eksperimen langsung terhadap system tepat adalah eksperimen langsung terhadap system realnya, karena jika kita bereksperimen terhadap model realnya, karena jika kita bereksperimen terhadap model system maka akan timbul kendala apabila model tersebut system maka akan timbul kendala apabila model tersebut tidak menggambarkan system realnya secara utuh.
b.
b. Model Fisik dan model matematikModel Fisik dan model matematik
Model system dapat berwujud secara fisik maupun Model system dapat berwujud secara fisik maupun dalam bentuk formula matematik. Pada umumnya model dalam bentuk formula matematik. Pada umumnya model
matematik selalu dapat memberikan hasil yang
matematik selalu dapat memberikan hasil yang
menjanjikan, karena model matematik yang sempurna menjanjikan, karena model matematik yang sempurna akan dapat memberikan informasi dan pada akhirnya akan akan dapat memberikan informasi dan pada akhirnya akan dapat menunjukkan kinerja dari system nyatanya secara dapat menunjukkan kinerja dari system nyatanya secara tepat.
tepat. c.
c. Penyelesaian analitik dan dengan simulasiPenyelesaian analitik dan dengan simulasi
Penyelesaian analitik dan dengan simulasi
Penyelesaian analitik dan dengan simulasi
merupakan bagian tahapan selanjutnya manakal model merupakan bagian tahapan selanjutnya manakal model fisik maupun model matematik system selesai dibuat. Jika fisik maupun model matematik system selesai dibuat. Jika model system cukup sederhana maka penyelesaian secara model system cukup sederhana maka penyelesaian secara analisis mudah dilakukan, namun bila model system
analisis mudah dilakukan, namun bila model system cukupcukup
kompleks maka penyelesaian simulasi dengan
kompleks maka penyelesaian simulasi dengan
menggunakan computer akan lebih membantu. menggunakan computer akan lebih membantu.
Simulasi computer adalah suatu metode yang mana Simulasi computer adalah suatu metode yang mana metode itu dengan sendirinya harus disesuaikan dengan metode itu dengan sendirinya harus disesuaikan dengan karakteristik system real yang di buat simulasinya. karakteristik system real yang di buat simulasinya. Banyaknya karakteristik system yang ada di sekeliling kita Banyaknya karakteristik system yang ada di sekeliling kita
akan memunculkan bermacam-macam simulasi,
akan memunculkan bermacam-macam simulasi,
diantaranya adalah: diantaranya adalah:
a.
a. Simulasi system dinamis : merupakan modelSimulasi system dinamis : merupakan model
simulasi yang dapat merepresentasikan system yang simulasi yang dapat merepresentasikan system yang berubah-ubah sepanjang waktu.
berubah-ubah sepanjang waktu. b.
b. Simulasi system diskrit: merupakan system yangSimulasi system diskrit: merupakan system yang perubahan statenya terjadi pada waktu-waktu diskrit. perubahan statenya terjadi pada waktu-waktu diskrit.
c.
c. Simulasi system kontinu: merupakan system yangSimulasi system kontinu: merupakan system yang perubahan statenya terjadi secara kontinu.
perubahan statenya terjadi secara kontinu. d.
d. Simulasi system probabilistic: merupakan systemSimulasi system probabilistic: merupakan system dengan kejadian yang probabilistic.
dengan kejadian yang probabilistic.
Aspek-aspek yang mendasar bagi kajian simulasi Aspek-aspek yang mendasar bagi kajian simulasi suatu system adalah:
suatu system adalah: 1.
1. Aspek Aspek pemodelan pemodelan system. system. Dilakukan Dilakukan untukuntuk
membuat representasi system dalam bahasa/bentuk membuat representasi system dalam bahasa/bentuk tertentu, sehingga dengan perwujudan representasi tertentu, sehingga dengan perwujudan representasi itu maka segala bentuk analisis dan pembahasan atas itu maka segala bentuk analisis dan pembahasan atas sitem dapat dilakukan.
sitem dapat dilakukan.
Adapun tahapan utama dalam melakukan Adapun tahapan utama dalam melakukan pemodelan system adalah sebagai berikut:
pemodelan system adalah sebagai berikut: a.
a. Penetapan tujuanPenetapan tujuan
b.
b. Identifikasi masalahIdentifikasi masalah c.
c. PengembangaPengembangan model n model koseptualkoseptual
d.
d. PengembangaPengembangan Model n Model matematismatematis
e.
e. ValidasiValidasi
Solusi model Pemahaman atas segala bentuk Solusi model Pemahaman atas segala bentuk komponen (entity) dan antribut (antribute) beserta komponen (entity) dan antribut (antribute) beserta interaksi yang mewarnai system mutlak diperlukan interaksi yang mewarnai system mutlak diperlukan karena pemahaman ini merupakan modal dasar yang karena pemahaman ini merupakan modal dasar yang utama dalam pemodelan system. Atas model utama dalam pemodelan system. Atas model matematis yang diperoleh, selanjutnnya dilakukan matematis yang diperoleh, selanjutnnya dilakukan validasi sehingga akan diperoleh model yang valid. validasi sehingga akan diperoleh model yang valid.
2.
2. Aspek pemrograman computer. Dilakukan untukAspek pemrograman computer. Dilakukan untuk
menyelesaikan persoalan model matematika system menyelesaikan persoalan model matematika system kedalam bentuk program computer, sehingga kedalam bentuk program computer, sehingga program tersebut dapat menirukan perilaku system program tersebut dapat menirukan perilaku system realnya.
realnya. 3.
3. Aspek percobaan (statistic). Dilakukan untukAspek percobaan (statistic). Dilakukan untuk
mengolah data keluaran simulasi agar dapat mengolah data keluaran simulasi agar dapat menunjukan keluaran yang benar dan tidak menunjukan keluaran yang benar dan tidak menyesatkan.
menyesatkan.
1.4
1.4 BentukBentuk Operasi Operasi Maya Maya dan dan SimulasiSimulasi
Operasi sistem dalam bentuk maya umumnya Operasi sistem dalam bentuk maya umumnya diawali dengan
diawali dengan pengambilan input dan diakhiri denganpengambilan input dan diakhiri dengan
penyajian output hasil
penyajian output hasil pengolahan data. Operasi maya perpengolahan data. Operasi maya per
siklus dapat diulang kembali
siklus dapat diulang kembali mulai dari awal periode ataumulai dari awal periode atau
dilanjutkan pada periode selanjutnya.
dilanjutkan pada periode selanjutnya. Operasi maya dalamOperasi maya dalam
sejumlah siklus dapat berulang dalam satu periode yang sejumlah siklus dapat berulang dalam satu periode yang sama atau berlanjut dalam jumlah periode yang sama sama atau berlanjut dalam jumlah periode yang sama dengan jumlah siklus operasi maya. Operasi maya pada dengan jumlah siklus operasi maya. Operasi maya pada umumnya
umumnya berlangsung dalam bentuk rangkaian prosesberlangsung dalam bentuk rangkaian proses
maya dengan input
maya dengan input maya dan output maya.maya dan output maya.
Operasi maya berlangsung dengan menggunakan Operasi maya berlangsung dengan menggunakan data tiruan yang dapat dibedakan atas data deterministik data tiruan yang dapat dibedakan atas data deterministik dan data stokastik pada simulasi dinamik atau simulasi dan data stokastik pada simulasi dinamik atau simulasi
statik. Pengadaan data input
statik. Pengadaan data input tiruan deterministiktiruan deterministik
dilakukan dengan cara menyediakan nilai-nilai
dilakukan dengan cara menyediakan nilai-nilai yang pasti,yang pasti,
sedangkan data input tiruan stokastik dapat disediakan sedangkan data input tiruan stokastik dapat disediakan dengan menggunakan nilai-nilai peluang sebagai penduga. dengan menggunakan nilai-nilai peluang sebagai penduga. Operasi
tidak terikat dengan
tidak terikat dengan kemajuan waktu, sedangkan operasikemajuan waktu, sedangkan operasi
sistem pada simulasi dinamik
sistem pada simulasi dinamik berlangsung dalam selangberlangsung dalam selang
waktu maya yang disesuaikan terhadap
waktu maya yang disesuaikan terhadap selang waktuselang waktu
operasi
operasi pada pada sistem sistem nyata.nyata.
Hasil simulasi sistem dalam bentuk data output Hasil simulasi sistem dalam bentuk data output merupakan
merupakan hasil operasi imitasi pada sistem maya.hasil operasi imitasi pada sistem maya.
Dengan penggunaan
nilai-Dengan penggunaan nilai- nilai input yang sama dengannilai input yang sama dengan
nilai-nilai input pada sistem ril, data output hasil nilai-nilai input pada sistem ril, data output hasil pengoperasian sistem maya sebagai imitasi dari suatu pengoperasian sistem maya sebagai imitasi dari suatu sistem ril pada prinsipnya adalah sama dengan nilai-nilai sistem ril pada prinsipnya adalah sama dengan nilai-nilai dari
dari hasil operasi sihasil operasi sistem ril yanstem ril yang sama. Data outpg sama. Data output hasilut hasil simulasi
simulasi sistem sistem maya dan maya dan data hasil data hasil operasi sistem operasi sistem rilril adalah sama dalam bentuk nilai-nilai yang berfungsi adalah sama dalam bentuk nilai-nilai yang berfungsi menunjukkan
menunjukkan keadaan pada keadaan pada sistem sistem mayamaya dan keadaandan keadaan
pada
pada sistem sistem ril.ril.
1.5
1.5 Prosedur Prosedur Pengoperasian Pengoperasian Sistem Sistem MayaMaya
Simulasi komputer dijalankan dengan menggunakan Simulasi komputer dijalankan dengan menggunakan program
program simulasi pada komputer. Program simulasi pada komputer. Program simulasi sistemsimulasi sistem
berfungsi untuk menghadirkan komponen-komponen berfungsi untuk menghadirkan komponen-komponen suatu si
suatu sistem maya stem maya dan dan untuk menguntuk mengoperasikan sioperasikan sistemstem
maya yang
maya yang terbentuk. terbentuk. Program Program simulasisimulasi sistem yangsistem yang
tersusun
tersusun dalam dalam bentuk bentuk rangkaian rangkaian perintah-perintahperintah-perintah dandan
ekspressi merupakan prosedur pengoperasian sistem ekspressi merupakan prosedur pengoperasian sistem maya.
maya.
Dengan penggunaan variabel sebagai komponen Dengan penggunaan variabel sebagai komponen sistem maya,
sistem maya, operasi maya dapat disusun dalam bentukoperasi maya dapat disusun dalam bentuk
rangkaian ekspressi dan
rangkaian ekspressi dan model-model simbolik yangmodel-model simbolik yang
menyatakan bentuk dan fungsi proses
input-output. Ekspressi-ekspressi pada program
input-output. Ekspressi-ekspressi pada program dapatdapat
disusun sebagai rangkaian pernyataan yang berfungsi disusun sebagai rangkaian pernyataan yang berfungsi untuk mengendalikan jalannya operasi maya sehingga untuk mengendalikan jalannya operasi maya sehingga proses pengolahan data dapat menirukan proses dan proses pengolahan data dapat menirukan proses dan interaksi
interaksi pada pada sistem sistem ril.ril.
Program komputer khusus untuk suatu simulasi Program komputer khusus untuk suatu simulasi sistem dapat disusun dengan menggunakan bahasa sistem dapat disusun dengan menggunakan bahasa program tertentu, antara
program tertentu, antara lain bahasa C++ dan bahasalain bahasa C++ dan bahasa
Visual
Visual Basic. Basic. Program Program simulasi simulasi juga juga dapat dapat disusun disusun dalamdalam bentuk worksheet aplikasi ataupun dengan
bentuk worksheet aplikasi ataupun dengan menggunakanmenggunakan
perangkat lunak sistem simulasi seperti ProModel, perangkat lunak sistem simulasi seperti ProModel, PowerSim dan lain sebagainya. Perangkat lunak sistem PowerSim dan lain sebagainya. Perangkat lunak sistem simulasi
simulasi berfungsi dengan mengoperasikan model sistemberfungsi dengan mengoperasikan model sistem
dan menggunakan
dan menggunakan data data input input tiruan. tiruan. Untuk Untuk ituitu
diperlukan penyusunan model sistem
diperlukan penyusunan model sistem dan model operasidan model operasi
sistem,
sistem, penentuan penentuan karakteriskarakteristik tik datdata a input input sertaserta
penyusunan ekspressi-ekspressi pengoperasian sistem penyusunan ekspressi-ekspressi pengoperasian sistem maya
maya sesuai sesuai dengan bentuk operasi pada dengan bentuk operasi pada sistem ril yangsistem ril yang disimulasikan.
disimulasikan.
1.6
1.6 Operasi Operasi Maya Maya Sistem Sistem DiskritDiskrit
Dari segi cara pelaksanaannya, simulasi komputer Dari segi cara pelaksanaannya, simulasi komputer termasuk simulasi sistem diskrit sesuai dengan bentuk termasuk simulasi sistem diskrit sesuai dengan bentuk pengoperasian sistem secara terputus-putus, meskipun pengoperasian sistem secara terputus-putus, meskipun aktivitas dan operasi pada sistem
aktivitas dan operasi pada sistem ril berlangsung kontinu.ril berlangsung kontinu.
Simulasi sistem dapat dijalankan dengan
Simulasi sistem dapat dijalankan dengan pelaksanaanpelaksanaan
operasi diskrit sehubungan dengan ketidaklayakan
operasi diskrit sehubungan dengan ketidaklayakan
pengoperasian sistem tiruan dengan menjalankan aktivitas pengoperasian sistem tiruan dengan menjalankan aktivitas maya
Pengoperasian sistem tiruan berlangsung secara Pengoperasian sistem tiruan berlangsung secara diskrit sesuai
diskrit sesuai dengan proses pemasukan data, pengolahandengan proses pemasukan data, pengolahan
data dan penerimaan
data dan penerimaan output hasil pengolahan data secaraoutput hasil pengolahan data secara
bertahap
bertahap pada pada posisi waktu posisi waktu atau atau posisi posisi operasi operasi mayamaya
tertentu.
tertentu. Meskipun Meskipun proses proses pengolahanpengolahan data berlangsungdata berlangsung
dalam selang waktu yang relatip sangat kecil,
dalam selang waktu yang relatip sangat kecil,
pengambilan dan penentuan nilai-nilai dalam simulasi pengambilan dan penentuan nilai-nilai dalam simulasi sistem
sistem tetap berlangsung secara distetap berlangsung secara diskrit per periode dan pekrit per periode dan perr siklus.
siklus.
Pengoperasian sistem secara diskrit juga berkaitan Pengoperasian sistem secara diskrit juga berkaitan dengan
dengan pelaksanaan elemen operasi maya yang tuntaspelaksanaan elemen operasi maya yang tuntas
seketika melalui
seketika melalui eksekusi perintah program, meskipuneksekusi perintah program, meskipun
pelaksanaannya pada sistem
pelaksanaannya pada sistem ril berlangsung kontinuril berlangsung kontinu
dalam selang waktu yang relatip lama. Sebagai contoh, dalam selang waktu yang relatip lama. Sebagai contoh, pengisian sejumlah bahan baku ke dalam tangki pengisian sejumlah bahan baku ke dalam tangki persediaan pada sistem ril berlangsung kontinu dan selesai persediaan pada sistem ril berlangsung kontinu dan selesai dalam
dalam beberapa jam, namun pada simulasi dapatbeberapa jam, namun pada simulasi dapat
terlaksana
terlaksana dan dan tuntas tuntas seketika melalseketika melalui eksekusi ui eksekusi perintahperintah
penambahan nilai variabel yang
penambahan nilai variabel yang menyatakan isi tangki.menyatakan isi tangki.
(Gambar 1.6.) (Gambar 1.6.)
Operasi pengisian 600 m
Gambar 1.6 Illustrasi Operasi Diskrit dari Operasi Gambar 1.6 Illustrasi Operasi Diskrit dari Operasi
Kontinu Kontinu
1.7
1.7 Simulasi Simulasi dengan dengan Operasi Operasi StatikStatik
Pada simulasi statik, pengoperasian sistem maya Pada simulasi statik, pengoperasian sistem maya berlangsung
berlangsung secara bebas tidak terikat dengan kemajuansecara bebas tidak terikat dengan kemajuan
waktu. Hasil simulasi yang diperoleh merupakan waktu. Hasil simulasi yang diperoleh merupakan gambaran keberadaan dan karakteristik sistem dalam gambaran keberadaan dan karakteristik sistem dalam berbagai konfigurasi atau variasi keadaan yang tidak berbagai konfigurasi atau variasi keadaan yang tidak terikat dengan waktu.
terikat dengan waktu.
Simulasi statik merupakan simulasi sistem maya Simulasi statik merupakan simulasi sistem maya dalam satu periode sebagai satu siklus peristiwa atau satu dalam satu periode sebagai satu siklus peristiwa atau satu segmen aktivitas.
segmen aktivitas. Pengulangan simulasi statik berlakuPengulangan simulasi statik berlaku
terbatas dalam satu periode
terbatas dalam satu periode tunggal pada posisi yang samatunggal pada posisi yang sama
dan
dan tidak tidak bergerak. bergerak. PelaksanaanPelaksanaan simulasi dalamsimulasi dalam mm siklussiklus
adalah statis dalam satu periode seperti
Gambar 1.11. berikut. Gambar 1.11. berikut.
Gambar
Gambar 1.7 1.7 Simulasi Simulasi statik statik atas atas satu satu segmen segmen aktivitasaktivitas
Simulasi sistem termasuk simulasi statik jika Simulasi sistem termasuk simulasi statik jika kelangsungan operasi sistem maya tidak berkaitan dengan kelangsungan operasi sistem maya tidak berkaitan dengan kemajuan waktu maya
kemajuan waktu maya dan kemajuan waktu maya tidakdan kemajuan waktu maya tidak
berpengaruh terhadap operasi
berpengaruh terhadap operasi dan keadaan sistem.dan keadaan sistem.
Sebagai contoh, simulasi analisis rentabilitas
Sebagai contoh, simulasi analisis rentabilitas proyekproyek
investasi dengan umur 10 tahun dapat dilakukan investasi dengan umur 10 tahun dapat dilakukan berulang-ulang tanpa terikat dengan waktu operasi maya. Analisis ulang tanpa terikat dengan waktu operasi maya. Analisis proyek dalam satu siklus berlangsung dalam satu periode proyek dalam satu siklus berlangsung dalam satu periode operasi, di mana
operasi, di mana satu periode operasi tidak sama dengansatu periode operasi tidak sama dengan
selang waktu 10 tahun maya. Jika pengulangan simulasi selang waktu 10 tahun maya. Jika pengulangan simulasi dilakukan
dilakukan sebanyak 200 sebanyak 200 kali, bukkali, bukan berarti an berarti analisisanalisis
rentabilitas dilakukan untuk proyek dalam
rentabilitas dilakukan untuk proyek dalam selang waktuselang waktu
2000 tahun maya. Demikian juga jika umur proyek 2000 tahun maya. Demikian juga jika umur proyek dikurangi menjadi 5 tahun, bukan berarti simulasi dikurangi menjadi 5 tahun, bukan berarti simulasi berlangsung
berlangsung dalam ½ siklus. Simulasi proyek dengandalam ½ siklus. Simulasi proyek dengan
umur 10 tahun maupun 5
umur 10 tahun maupun 5 tahun sama-sama berlangsungtahun sama-sama berlangsung
dalam
1.8
1.8 Simulasi dengan Operasi DinamikSimulasi dengan Operasi Dinamik
Pada simulasi dinamik, pengoperasian sistem Pada simulasi dinamik, pengoperasian sistem berlangsung
berlangsung berkelanjutan dalam ruang waktu maya.berkelanjutan dalam ruang waktu maya.
Operasi sistem dinamik
Operasi sistem dinamik adalah khas tidak berulang padaadalah khas tidak berulang pada
periode atau pada selang waktu yang sama. Dengan periode atau pada selang waktu yang sama. Dengan mengikuti kemajuan waktu, perubahan pada
mengikuti kemajuan waktu, perubahan pada sistem mayasistem maya
selalu dikaitkan dengan selang waktu ataupun posisi selalu dikaitkan dengan selang waktu ataupun posisi waktu maya, di mana operasi maya dijalankan dalam waktu maya, di mana operasi maya dijalankan dalam sejumlah periode yang berurutan menurut kemajuan waktu sejumlah periode yang berurutan menurut kemajuan waktu atau menurut
atau menurut pembagian waktu maya untuk sejumlahpembagian waktu maya untuk sejumlah
periode seperti disajikan
periode seperti disajikan pada Gambar 1.12.pada Gambar 1.12.
Gambar
Gambar 1.12. 1.12. Simulasi Simulasi dinamik dinamik dalam dalam periode periode gandaganda
(Napitupulu, 2009) (Napitupulu, 2009)
Simulasi sistem secara dinamik terikat dengan Simulasi sistem secara dinamik terikat dengan kemajuan dan
kemajuan dan perubahan waktu karena operasi mayaperubahan waktu karena operasi maya
dijalankan dalam sejumlah