• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL FROMSU. Dalam perjalanan sejarah gerakan mahasasiwa di Sumatera Utara,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL FROMSU. Dalam perjalanan sejarah gerakan mahasasiwa di Sumatera Utara,"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

34

BAB II PROFIL FROMSU 2.1. Gambaran Umum FROMSU

Dalam perjalanan sejarah gerakan mahasasiwa di Sumatera Utara, khususnya di Kota Medan sebagai pusat pemerintahan, gerakan mahasasiwa kembali berdengung pasca kemerdekaan yaitu ketika aksi penurunanan rezim orde baru di bawah kekuasaan Presiden Soeharto yang memerintah selama 32 tahun . Gerakan ini juga serentak dengan gerakan mahasiswa di beberapa daerah dan terpusat di Jakarta yang memiliki tujuan yang sama yaitu meruntuhkan kekuasaan rezim orde baru dan lahirnya era reformasi yang diharapkan mampu membuat sebuah perubahan dalam setiap aspek kehidupan di Indonesia. Reformasi dianggap sebagai sebuah jawaban atas permasalahan yang selama ini dihadapi masyarakat Indonesia dimana hidup dalam kekuasaan pemerintahan yang otoriter tidak sepenuhnya membawa perubahahan signifikan. Ini terbukti dari masih banyaknya permasalahan yang dihadapi masyarakat Indonesia, seperti masalah kemiskinan, pejabat pemerintah yang korup dan sebagainya.

Krisis ekonomi yang dialami oleh Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1997. Krisis tersebut semakin berkembang hingga tahun 1998.Oleh karena itu masyarakat sangat diresahkan oleh naiknya harga-harga kebutuhan pokok tersebut, sehingga pada Mei 1998 sejumlah gerakan Mahasiswa yang ada di Kota

(2)

35

Medan menuntut dilakukannya reformasi di segala bidang, baik di bidang ekonomi maupun di bidang pemerataan pembangunan. Pada tanggal 04 Mei 1998 terjadilah unjuk rasa atau demonstrasi yang pertama kali di Kota Medan yang dilakukan oleh mahasiswa IKIP Medan (Universitas Negeri Medan ) sekarang ini menuntut dilakukannya perubahan.12

Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa IKIP Medan yang berawal pada tanggal 4 Mei diikuti dengan aksi Unjuk rasa yang dilakukan oleh

Gerakan unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa adalah awalnya suatu unjuk rasa yang dimana sejumlah mahasiswa yang berasal dari satu Universitas berkumpul di suatu tempat yang dimana mereka ingin mengeluarkan aspirasi atau pendapat mereka agar pemerintah dapat melihat dan mendengarkan suara rakyat yang disampaikan oleh unjuk rasa atau demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut. Unjuk rasa yang dilakukan oleh kalangan mahasiswa tersebut yang awalnya berada di dalam kawasan kampus menjalar keluar kampus.Karena pada saat itu gerakan yang dilakukan mahasiswa yang melakukan demonstrasi tersebut dikepung oleh aparat keamanan sehingga mahasiswa yang melakukan demonstrasi di dalam kampus berhamburan keluar lokasi. Saat aparat keamanan membubarkan mahasiswa dengan kekerasan, dengan mengejar para mahasiswa hingga berlarian keluar kampus hingga mahasiswa bercampur dengan masyarakat dan kemudian menjadi beringas.

(3)

36

mahasiswa Tri Sakti yang berada di Jakarta. Mahasiswa berkumpul di gedung DPR/MPR yang dimana mereka menuntut agar presiden Soeharto turun dari jabatannya karena sudah banyak masyarakat miskin sangat menderita karena harga-harga dan kebutuhan bahan makanan dan bahan pokok lainnya sangat mahal dan tidak terjangkau lagi oleh masyarakat golongan menengah kebawah. Aksi yang menjadi puncaknya dimana 10.000 ribu mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi menguasai gedung DPR. Begitu juga Kota Medan para pengunjuk rasa dari semua kalangan dan tidak hanya mahsiswa yang berasal dari kalangan kampus IKIP Medan saja tetapi dari beberapa Universitas yang ada di Kota Medan berkumpul di Gedung DPRD Medan meminta agar presiden Soeharto yang pada saat itu menjabat menjadi presiden diberhentikan dari jabatannya. Selain aksi atau gerakan mahasiswa yang dilakukan mahasiswa IKIP Medan atau yang sekarang menjadi Universitas Negeri Medan, beberapa organisasi mahasiswa lain juga melakukan aksi serupa. Adapun organisasi tersebut adalah sebagai berikut 13

1. PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) :

2. GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) 3. DEMUD (Dewan Mahasiswa untuk Demokrasi) 4. Agresu (Aliansi Gerakan Reformasi Sumatera Utara ) 5. DEMA UMSU (Dewan Mahasiswa UMSU)

(4)

37

6. GmnI KOTA MEDAN (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Kota Medan).

7. FORSOLIMA (Forum Solidaritas Mahasiswa Kota Medan).

8. KSMM (Kelompok Studi Mahasiswa Merdeka) Sekarang berganti nama menjadi GEMAPRODEM (Gerakan Mahasiswa Pro Demokrasi) 9. FKMTM-SU (Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Mesin

Universitas Sumtaera Utara)

10.KOMENTAR (Komunitas Mahasiswa Bersama Rakyat)

Pasca reformasi tahun 1998, perubahan yang diharapkan masyarakat Indonesia ternyata masih jauh dari harapan. Masih banyak ditemukan permasalahan-permasalahan seperti tingginya angka kemisikinan masyarakat Indonesia, biaya pendidikan yang mahal, harga bahan pokok yang terus naik dan secara langsung mempengaruhi taraf kehidupan masyarakat. Namun, dibalik semua permasalahan masyarakat saat ini, justru gerakan mahasiswa malah semakin meredup dan hampir tidak pernah terdengar lagi. Dengan kata lain, gerakan organisasi mahasiswa di kota Medan mengalami penurunan atau fakum. Sangat jarang ditemui kegiatan-kegiatan mahasiswa yang bertujuan untuk mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada masyarakat. Bentuk kritik ini merupakan bentuk pengawasan yang dilakukan pemuda mahasiswa pada umumnya, dimana mahasiswa memiliki kewajiban untuk mengawasi setiap

(5)

38

kebijakan pemerintah secara tidak langsung. Sebagai pemuda mahasiswa Indonesia, tentunya diharapkan dapat memberikan perhatiannya atas permasalahan masyarakat Indonesia saat ini.

Setelah melalui proses panjang mulai dari gerakan mahasiswa 1998 hingga gerakan mahasiswa sampai saat ini, sedikit banyak telah mengalami beberapa perubahan, khusususnya pola perubahan gerakan mahasiswa tersebut. Pasca reformasi 1998, gerakan mahasiswa di kota Medan mulai muncul kembali bersamaan dengan pergantian kekuasaan di Indonesia. Hingga pada pasca reformasi, gerakan mahasiswa di kota Medan mulai muncul pada saat kebijakan pemerintahan baru Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kebijakan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak sebanyak dua kali yaitu Maret 2005 dan Oktober 2005 kemudian pada Mei 2008 pemerintahan SBY kembali menaikkan harga BBM, dan pada penghujung 2008 menjelang Pemilu harga BBM turun sebanyak dua kali dan kembali turun pada awal tahun 2009. Namun setahun menjelang berakhirnya masa pemerintahan SBY-JK, pemerintahan ini kembali menaikkan harga BBM. Periode kedua kekuasaannya ketika Boediono menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia, pemerintahan ini juga menaikkan harga BBM. Kebijakan ini secara langsung mempengaruhi aspek kehidupan masyarakat, terutama pada naiknya harga kebutuhan pokok yang sulit dijangkau masyarakat.

(6)

39

Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM dikhawatirkan akan merugikan masyarakat dan berdampak buruk bagi keberlangsungan hidup sebagian besar masyarakat. Berangkat dari kondisi ini menjadi cikal bakal munculnya gerakan penolakan kebijakan tersebut. Hal inilah yang mendorong kembali semangat gerakan mahasiswa untuk menuntut sebuah perubahan dan mulai membangun konsolidasi dengan gerakan-gerakan mahasiswa lainnya. Sehingga pada tahun 2010, dengan semangat dan keinginan besar, beberapa organisasi mahasiswa di Kota Medan membentuk sebuah aliansi organisasi mahasiswa dan didalamnya beranggotakan beberapa organisasi yang diberi nama aliansi Front Mahasiswa Sumatera Utara (FROMSU) dari berbagai latar belakang ideologi.

Pada perkembangannya, FROMSU melalui proses rumit dalam menjalankan setiap program kerja aliansi. Kesulitan tersebut adalah dalam segi pendekatan terhadap organisasi-organisasi mahasiswa yang cenderung masih mencerminkan sifat apatis dan bersifat tertutup dan menjadi tantangan tersendiri bagi aliansi ini. Dari kesulitan-kesulitan yang ada, aliansi FROMSU berusaha untuk mengembangkan dan memperbesar organisasi dengan menyusun program dan kegiatan mahasiswa dengan membangun komunikasi dalam bentuk konsolidasi dan diskusi-diskusi rutin yang membahas isu-isu yang berkembang.

(7)

40

2.2. Profil FROMSU

Front Mahasiswa Sumatera Utara (FROMSU) adalah sebuah aliansi organisasi yang dibentuk pada 18 Mei 2010 bertempat di sekretariat Lembaga Mahasiswa UMSU, dan diprakarsai oleh beberapa organisasi mahasiswa lainnya di kota Medan14

Perkembangan aliansi sejak awal dibentuk sampai dengan berjalannya aliansi ini mengalami fase naik turun. Hal yang umumnya tentunya bilamana dalam sebuah organisasi mengalami sebuah dinamika politik yang memberi tantangan bagi konsistensi aliansi ini. Berbagai kendala seperti perbedaan sikap dan pendapat seringkali menjadi penghambat kemajuan aliansi ini. Namun

. Terbentuknya aliansi organisasi ini didasari pada fakumnya gerakan mahasiswa kota Medan dalam waktu yang cukup lama, terlebih pada gerakan mahasiswa yang aktif dalam mengkritisi setiap kebijakan pemerintah yang merugikan masyarakat. Pada awal pembentukannya, aliansi ini merupakan gabungan aliansi organisasi taktis yang bertujuan untuk mengawal setiap proses demokrasi di Indonesia. Untuk mengkonsolidasikan setiap organisasi yang berada di Sumatera Utara, maka dibutuhkan sebuah wadah bagi organisasi-organisasi mahasiswa untuk duduk bersama membicarakan berbagai isu dan permasalahan yang sedang berkembang.

14 Hasil Wawancara Dengan Pengurus Fromsu, pada 03 Maret 2015 dengan Sekretararis Fromsu saat itu, Rachmad P Panjaitan.

(8)

41

sebagai sebuah aliansi organisasi, tentunya kondisi seperti ini harus segera dipecahkan dan dicari solusi dan menghasilkan kesepakatan bersama.

Selain itu, dikarenakan oleh keterbatasan waktu, jarak dan tenaga, aliansi organisasi belum mampu menjangkau setiap organisasi mahasiswa yang berada di Sumatera Utara. Oleh karena itu, untuk sementara waktu aliansi ini masih berfokus pada organisasi mahasiswa di Kota Medan, namun tetap menggunakan Front Mahasiswa Sumatera Utara sebagai nama aliansi.

Adapun beberapa organisasi yang memprakarsai pembentukan aliansi ini adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Front Mahasiswa Nasional (FMN), Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Kelompok Diskusi dan Aksi Sosial (KDAS). Keenam organisasi ini mengawali kegiatan organasisasi dengan melaksanakan kegiatan diskusi rutin mingguan yang pada setiap minggunya tempat diskusi ini bergantian di masing-masing sekretariat organisasi. Seiring perjalanannya keanggotaan aliansi organisasi bertambah dengan masuknya Organisasi Barisan Mahasiswa Demokrasi (Barsdem), dan Forum Mahasiswa Anti Penindasan (Formadas).

Dengan bergabungnya beberapa organisasi ini dalam alianasi ini, tentunya akan membawa ideologi dan pemikiran yang berbeda-beda dari setiap organisasi. Namun, perbedaan ini bukan menjadi kendala bagi berjalannya tujuan dan

(9)

42

program kerja aliansi ini. Dalam setiap pertemuan dibahas bagaimana menyusun konsep kerja aliansi yang disesuaikan dengan masing-masing anggota aliansi. Salah satu cara untuk menyatukan pemahaman dalam aliansi ini adalah dengan membuat sebuah kegiatan berupa diskusi dan aksi. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas isu-isu lokal dan nasional yang pada akhirnya akan dikampanyekan secara bersama-sama. Kondisi ini juga mengakibatkan aliansi ini bersifat dinamis, dan mengikuti sesuai perkembangan isu-isu yang ada. Selain itu struktur kepengurusan aliansi organisasi ini tidak terlalu luas dan rumit, disesuaiakan dengan kebutuhan organisasi.

Pada hakikatnya, sebuah organisasi dijalankan oleh beberapa orang dengan pembagian kerja yang jelas. Pembagian kerja ini diwujudkan dalam pengangkatan ketua, sekretaris, bendahara, tim-tim kerja, dan kordinator yang memiliki tugas, fungsi dan tanggungjawab masing-masing. Dalam aliansi FROMSU, postur struktur kepengurusan yang digunakan tidak terlalu besar dan tergolong sederhana, yaitu dengan mengangkat seorang kordinator yang dipilih berdasarkan kesepakatan bersama dan diputuskan dalam forum. Untuk lebih jelas, adapun struktur kepengurusan dalam aliansi FROMSU digambarkan seperti bagan di bawah ini:

(10)

43

Bagan.1.1

Struktur Kepengurusan FROMSU tahun 2012

Sumber : Data Base Aliansi FROMSU 2012

Kepengurusan aliansi organisasi seperti yang digambarkan pada bagan di atas memiliki tugas dan fungsi masing masing dan memiliki tanggung jawab besar dalam menjalankan setiap pekerjaan organisasi. Untuk Kordinator umum aliansi FROMSU, memiliki tugas untuk memimpin, mengarahkan, dan mengawasi setiap pekerjaan yang dijalankan kordinator-kordinator yang berada di bawahnya. Kordinator ini juga bertugas untuk menghadiri undangan-undangan konsolidasi dari organisasi lain dan memberikan pandangan politik aliansi dalam undangan

(11)

44

tersebut. Sementara untuk sekretaris memiliki tugas dan fungsi mengarsipkan data-data organisasi, mulai dari mengarsipkan surat-surat masuk dan surat keluar, data keanggotaan aliansi, hasil dari setiap rapat atau pertemuan, dan mengurus arsip-asip lainnya. Untuk tugas dan fungsi bendahara aliansi adalah membuat catatan pemasukan dan pengeluaran organisasi secara terperinci dan mengumpulakan iuran aliansi organisasi setiap bulannya sebesar Rp. 20.000.-

Kordinator bagian Humas memiliki tugas untuk menyampaikan pandangan politik aliansi dalam beberapa kegiatan, seperti kegiatan aksi dan diskusi dan memberikan keterangan pers release dalam setiap agenda aksi dan agenda aliansi lainnya. Kordinator bidang kampanye Massa bertugas untuk menyiapkan materi dan bahan untuk dikampanyekan kepada publik. Kordinator ini membuat bahan-bahan kampanye untuk dibagikan kepada anggota dan kepada publik dan disusun dengan menyesuaikan isu yang berkembang.

Kordinator bagian organisasi memiliki tugas untuk ekspansi atau perluasan organisasi. Tugas kordinator ini adalah berusaha untuk menjalin komunikasi dengan organisasi lain yang ada di Sumatera Utara, khususnya di Kota Medan, dan diharapkan dapat bergabung ke dalam aliansi ini.

Kordinator bagian Organisasi adalah salah satu bagian kerja Organisasi yang terdapat di dalam komite kerja harian di setiap tingkatan Organisasi. Kordinator Organisasi dipimpin oleh seorang kepala yang dipilih atau ditunjuk

(12)

45

dari salah satu unsur (Anggota) pengambil kebijakan Organisasi. Kordinator Organisasi memiliki Cakupan kerja: Pembangunan dan Perluasan, Konsolidasi dan Penguatan Organisasi yang terbagi ke dalam bagian-bagian yang menjadi satu kesatuan dalam badan pimpinan harian setiap tingkatan organisasi. Kordinator Organisasi juga memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan dalam rapat organisasi.

Untuk tugas kordinator konsolidasi adalah mengatur jadwal pertemuan aliansi mulai dari mengatur waktu dan tempat konsolidasi termasuk di dalamnya membuat surat undangan konsolidasi aliansi maupun undang untuk organisasi lain di luar aliansi. Kordinator Konsolidasi aliansi organisasi adalah salah satu divisi di bawah organisasi yang akan lebih fokus menjalankan kerja-kerja penguatan, seperti: operasionalisasi dan perluasan, asistensi dan monitoring. Sedangkan Divisi Konsolidasi organisasi dipimpin oleh Koordinator Divisi.

Kemudian pada kordinator bidang Usaha Produksi memiliki tugas untuk mencari potensi sumber dana atau keuangan aliansi yang bisa didapatkan untuk keperluan aliansi. Sumber-sumber dana yang didapatkan bersumber dari kegiatan atau kreatifitas anggota aliansi seperti mencetak buletin, sablon baju untuk dijual, dan penggalangan dana dalam bentuk panggung kesenian.

(13)

46

2.3. Program Perjuangan FROMSU

Front Mahasiswa Sumatera Utara (FROMSU) memperjuangkan sistem pendidikan nasional yang ilmiah, demokratis dan mengabdi kepada rakyat sebagai aspirasi dari seluruh rakyat Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia dibawah dominasi sistem imperialisme dan feodalisme, telah gagal memajukan pendidikan yang sesuai dengan kepentingan rakyat Indonesia. Oleh Karena itu, Fromsu sebagai aliansi organisasi mahasiswa berkewajiban membangkitkan, mengorganisasikan dan menggerakkan pemuda mahasiswa, berjuang bersama rakyat untuk menolak setiap kebijakan yang tidak berpihak. Fromsu bersatu bersama rakyat dan merebut hak-hak rakyat dengan cara berjuang untuk memperbaiki kondisi hidup menjadi lebih baik. Untuk menjalankan tugas yang mulia ini, Fromsu merumuskan program umum perjuangan sebagai berikut15

15 Dokumen yang diterbitkan Fromsu per November 2011.

: 1. Fromsu ambil bagian aktif untuk memobilisasi pemuda mahasiswa

dalam perjuangan rakyat, untuk membebaskan diri dari belenggu imperialisme, feodalisme dan kapitalisme birokrasi menuju Indonesia yang merdeka dan demokratis sepenuhnya.

2. Fromsu berjuang dan mengabdi pada kepentingan rakyat, khususnya buruh dan tani sebagai klas dasar dalam menggerakkan dan memimpin perubahan fundamental di Indonesia.

(14)

47

3. Fromsu bersama rakyat Indonesia memperjuangkan lahirnya sistem pendidikan nasional yang ilmiah, demokratis dan mengabdi kepada rakyat.

Pendidikan yang ilmiah adalah pendidikan yang berdasarkan atas kenyataan konkret mengenai keadaan alam dan masyarakat Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memajukan ilmu pengetahuan sebagai upaya untuk memajukan taraf berpikir rakyat Indonesia. Keilmiahan itu sendiri lahir dari kenyataan konkret rakyat Indonesia, termasuk akar persoalan yang menyebabkan rakyat Indonesia sengsara karena, terhisap dan tertindas. Dengan demikian ilmu pengetahuan ilmiah bisa menjadi instrumen untuk menjawab persoalan rakyat dan bangsa Indonesia.

Pendidikan yang Demokratis adalah pendidikan yang terkandung aspek-aspek partisipasi, kesetaraan dan keadilan. Partisipasi berarti kemudahan bagi seluruh rakyat tanpa kecuali memperoleh kesempatan pendidikan. Kesetaraan berarti menegaskan bahwa para mahasiswa berhak ditempatkan setara dalam proses pendidikan termasuk pengambilan kebijakan. Dan berkeadilan tidak lain adalah kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan haruslah memihak bagi unsur mayoritas yaitu mahasiswa dan rakyat secara keseluruhan. Pendidikan yang demokratis bertujuan agar pendidikan menjangkau seluruh rakyat Indonesia.

(15)

48

Pendidikan yang mengabdi pada rakyat adalah pendidikan yang ditujukan untuk memajukan kebudayaan nasional dan tenaga produktif. Memajukan kebudayaan nasional berarti memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi nasional guna membangun industri nasional yang kuat agar rakyat dan bangsa Indonesia bisa mandiri dan lepas dari ketergantungan. Untuk mencapai hal itu, mensyaratkan Indonesia bebas dari penjajahan imperialisme sehingga tenaga produksi rakyat Indonesia bisa berkembang seutuhnya untuk memajukan kehidupan rakyat. Namun harus disadari bahwa memperjuangkan sistem pendidikan nasional yang ilmiah, demokratis dan mengabdi kepada rakyat.

Program umum diatas adalah program organisasi yang akan berlangsung dalam jangka panjang untuk mewujudkannya akan membutuhkan organisasi yang besar, pengaruh politik yang luas dan dukungan luas dari seluruh rakyat. Selain program Umum, organisasi juga harus memiliki program khusus yang akan memandu tindakan politik organisasi dari tingkat kecil menuju ke tingkatan lebih besar. Untuk itu, Fromsu membutuhkan program khusus yang mendesak sesuai dengan keadaan umum mahasiswa sekarang di lapangan politik, ekonomi dan kebudayaan sebagai berikut: 16

1. Cabut UU Pendidikan Tinggi.

2. Cabut Surat Keputusan Dirjen Dikti No 26 Tahun 2002 tentang pelaranga organisasi ekstra kampus dan SK rektor pendukungnya.

(16)

49

3. Menentang segala bentuk peraturan dan kebijakan yang menindas kebebasan mimbar akademik di kampus.

4. Menentang segala bentuk korupsi di dunia pendidikan.

5. Menuntut transparansi pengelolaan dana pendidikan perguruan tinggi. 6. Menentang seluruh peraturan dan tindakan fasis pemerintah yang

merampas hak-hak demokratis rakyat. Contohnya: Undang-Undang Nomor. 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial, Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

7. Menentang segala bentuk perjanjian dan kerjasama sektor pendidikan dengan negera imperialis, borjuasi komprador dan tuan tanah.

8. Menentang dan membelejeti seluruh kebijakan negara dan pemerintah yang merugikan kepentingan rakyat.

9. Menuntut dilibatkannya mahasiswa dalam menetapkan seluruh kebijakan kampus.

Dalam bidang ekonomi, aliansi FROMSU menyusun program perjuangan sebagai berikut:

(17)

50

1. Menuntut pemerintah merealisasikan 20% anggaran APBN dan APBD untuk pendidikan, diluar gaji tenaga pengajar dan tenaga kependididkan. 2. Melawan semua bentuk komersialisasi pendidikan yang dilakukan oleh

negara maupun pihak swasta.

3. Menuntut peningkatan fasilitas pendidikan di perguruan tinggi. 4. Menuntut peningkatan kualitas dosen dan tenaga kependidikan

5. Berjuang bersama dosen dan tenaga kependidikan untuk menuntut peningkatan kesejahteraan bagi seluruh dosen dan tenaga kependidikan. 6. Menuntut lapangan pekerjaan bagi pemuda Indonesia.

7. Berjuang bersama buruh untuk menentang politik upah murah.

8. Berjuang bersama kaum tani melawan perampasan tanah untuk kepentingan perkebunan besar, taman nasional, pertambangan besar dan seluruh skema kepentingan ekonomi imperialis, tuan tanah besar, borjuasi komprador, dan kapitalis birokrat.

9. Berjuang bersama kaum miskin perkotaan melawan segala bentuk penggusuran perkampungan miskin

Selain program politik dan ekonomi, program kebudayaan juga menjadi program yang menjadi ciri khas aliansi FROMSU, dimana program kebudayaan

(18)

51

ini diharapkan mampu menarik perhatian pemuda mahasiswa khususnya perhatian publik. Adapun program kebudayaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mengkampanyekan kebudayaan yang nasional, ilmiah, demokratis dan mengabdi pada rakyat dengan melawan semua bentuk penjajahan kebudayan imperialisme dan feodalisme.

2. Ambil bagian aktif dalam memberantas buta huruf di kalangan rakyat. 3. Memperjuangkan peningkatan pendidikan bagi anak-anak, pemuda, buruh,

tani, dan semi proletar perkotaan agar memiliki cara berpikir ilmiah.

4. Membangun dan menggiatkan mesin kebudayaan yang berwatak progresif di kalangan pemuda dan mahasiswa melalui berbagai media kesenian, kesusastraan, film.

5. Membangun dan menggiatkan kegiatan olahraga dikalangan pemuda agar memiliki fisik yang kuat dan sehat.

6. Mengkampanyekan problem penindasan kaum perumpuan dan Menentang budaya feodal patrialkal.

2.4. Tugas-Tugas Pemuda Mahasiswa

Berdasarkan atas program perjuangan di atas, maka pemuda mahasiswa di Indonesia, khususnya Fromsu memiliki tugas-tugas penting yaitu :

(19)

52

1. Membangkitkan, mengorganisasikan dan menggerakkan massa mahasiswa untuk menuntut hak-hak demokratis-nya. Memperjuangkan sistem pendidikan nasional yang ilmiah, demokratis dan mengabdi pada rakyat hanya bisa dicapai ketika massa pemuda mahasiswa bangkit, berorganisasi dan bergerak merebut hak-haknya. Front Mahasiswa Sumatera Utara (Fromsu), harus menyadari betul tugas politik ini dalam setiap aktifitas aliansi organisasi bersama massa.

Dalam memperjuangkan hak-hak demokratis pemuda mahasiswa, diperlukan persatuan dari seluruh kekuatan pemuda mahasiswa dengan membangun front sektoral pemuda dan mahasiswa.Organisasi-organisasi massa mahasiswa, lembaga-lembaga mahasiswa, unit-unit kegiatan mahasiswa hingga komunitas-komunitas mahasiswa di kampus harus dibangkitkan, disatukan dan dimobilisasi dalam berjuang merebut hak-hak demokratisnya.

2. Mengabdi pada rakyat untuk meningkatkan taraf kebudayaan rakyat Indonesia. Tugas ini merupakan salah satu tugas mulia yang dipikul oleh gerakan pemuda mahasiswa di Indonesia. Menyadari bahwa sistem pendidikan yang tidak ilmiah, tidak demokratis dan tidak mengabdi pada rakyat, telah mengakibatkan tingkat kebudayaan rakyat Indonesia sangat terbelakang, maka gerakan pemuda mahasiswa yang dibekali dengan

(20)

53

sejumlah kecakapan ilmu pengetauan, harus berupaya memecahkan hal tersebut dengan mengabdikan segala tenaga dan pikiran demi meningkatkan kemajuan kebudayaan rakyat Indonesia. Perkuat pengabdian pada rakyat dengan bersatu dan berjuang bersama klas buruh, kaum tani dan kaum miskin perkotaan.

3. Terlibat aktif bersama rakyat Indonesia dalam front persatuan nasional untuk memperjuangkan hak-hak demokratis seluruh rakyat Indonesia Gerakan pemuda mahasiswa merupakan satu kesatuan dalam gerakan dan perjuangan rakyat di Indonesia secara keseluruhan. Untuk itu, dalam upaya memperjuangkan hak-hak demokratis rakyat sekaligus sebagai upaya melawan dominasi imperialisme dan kaki tangannya di Indonesia, gerakan pemuda mahasiswa harus terlibat aktif dalam front multisektor yang terdiri dari seluruh kekuatan rakyat Indonesia yang anti imperialisme dan anti feodalisme agar sanggup mengucilkan klik paling reaksioner di Indonesia.

Peranan aktif gerakan pemuda mahasiswa di dalam front multisektor ini adalah siap bersatu dan berjuang dengan kekuatan klas buruh, kaum tani, semi proletar dan borjuasi kecil dalam menggelorakan perjuangan massa merebut kemerdekaan sejati bagi bangsa dan rakyat Indonesia.

(21)

54

4. Membangun gerakan pemuda mahasiswa serta rakyat di dunia atas dasar solidaritas internasional anti imperialisme Perampokan dan perang agresi imperialis terhadap negeri-negeri jajahan dan setengah jajahan yang dipimpin oleh imperialis Amerika Serikat (AS) telah mengakibatkan rakyat di berbagai belahan dunia hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan, tak terkecuali bagi Indonesia. Demi nafsu menguasai berbagai sumber kekayaan alam, eksploitasi terhadap tenaga kerja murah dan penguasaan pasar, imperialisme tidak saja menancapkan dominasinya secara politik, ekonomi dan budaya di suatu negeri, bahkan secara militer. Untuk itu, sangat penting bagi gerakan pemuda mahasiswa di Indonesia untuk ambil bagian aktif dalam membangun front internasional bersama gerakan pemuda mahasiswa serta rakyat di dunia sebagai bagian dari perjuangan seluruh rakyat.

Pada saat ini jumlah penduduk Indonesia diprakirakan mencapai 243.740.000 juta jiwa. Dari sekian banyak jumlah penduduk Indonesia tersebut, jumlah usia pemuda (16-30 Tahun) berkisar sekitar 63.079.000 juta jiwa yang tersebar di seluruh sektor (tani, buruh, pelajar mahasiswa, miskin perkotaan, pengangguran).1 Yang perlu mejadi perhatian adalah peran pemuda yang telah teruji dari zaman ke zaman, yang menunjukkan kepeloporan perubahan suatu bangsa. Sejarah perjuangan rakyat Indonesia

(22)

55

sejak perintisan pergerakan kebangsaan Indonesia, pemuda telah berperan aktif sebagai pengabdi rakyat untuk melawan dominasi dari cengkraman imperialisme, tuan tanah serta kapitalisme birokrat. Karakter yang aktif, mobilitas tinggi, dinamis serta menjunjung perubahan, menjadi roh yang tertancap kuat dalam jiwa pemuda yang merdeka. Semangat patriotisme, militan dan demokratik, melahirkan sejuta harapan bagi rakyat Indonesia. Berbagai rangkaian sejarah, pemuda selalu mengambil peran aktif di tengah-tengah rakyat, mulai dari membangkitkan kesadaran, mengorganisasikan dan menggerakan rakyat.

Pada dasarnya, pemuda mahasiswa adalah elemen dalam sebuah masyarakat yang memiliki peran penting dalam mencapai sebuah perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan yang hendak dicapai tentunya tidak bergantung kepada pemuda mahasiswa saja, melainkan harus melibatkan elemen masyarakat lainnya dengan menggalang persatuan. Perubahan yang diinginkan didasari oleh kondisi sosial, ekonomi, politik yang bertentangan dengan kepentinagan publik serta melatarbelakangi munculnya tuntutan atau protes menuntut sebuah perubahan.

Untuk mencapai sebuah perubahan, pemuda mahasiswa mengambil perananan penting yang dinyatakan dalam bentuk pengabdian kepada

(23)

56

masyarakat dengan mengabdikan ilmu yang telah didapatkannya dari pendidikan tinggi. Selain itu, pemuda mahasiswa diharapkan mampu memposisikan dirinya sebagai media pemberi informasi kepada masyarakat ditengah keterbatasan informasi dan pemahaman yang masih rendah.

Perubahan yang diidentikan dengan gerakan sosial masyarakat direalisasikan dengan peran-peran masyarakat tersebut dengan membangun organisasi sebagai alat perjuangan. Dengan adanya organisasi sebagai motor gerakan diharapkan mampu mengumpulkan massa mahasiswa dalam jumlah besar dengan gerakan yang terstrukur dan sistematis, sehingga tuntutan yang diserukan dapat tersampaikan kepada pemerintah.

Sejalan dengan hal di atas, Fromsu sebagai wadah aliansi organasisi mahasiswa di Kota Medan membangun gerakan mahasiswa dari beberapa kampus untuk bersama-sama ikut serta dalam proses pencapaian perubahan tersebut. Dari kasus yang diangkat penulis, dimana aliansi Fromsu menjalankan tugas dan perannya sebagai mahasiswa ketika aksi penolakan kenaikan harga BBM pada tahun 2012. Fromsu membuat sebuah gerakan dengan aksi turun ke jalan untuk menyampaikan penolakan mereka terhadap kenaikan BBM dengan menggandeng

(24)

57

beberapa organisasi mahasiswa dan organisasi sosial masyarakat lainnya. Gerakan ini didasari oleh faktor ekonomi masyarakat yang terkena imbas dari kenaikan BBM ini. Ketika harga BBM naik, maka secara langsung akan menambah beban ekonomi yang dikeluarkan.

Aksi juga merupakan sebagai bentuk partisipasi politik pemuda mahasiswa khususnya yang dilakukan Fromsu dalam penolakan kenaikan BBM tersebut. Partisipasi politik yang dijalankan adalah dengan menyuarakan penolakan kenaikan BBM karena dianggap semakin menindas masyarakat. Hal ini dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi pemerintah sebelum mengambil sebuah kebijakan. Masukan bisa saja dalam bentuk saran atau kritik terhadap pemerintah atas perencanaan dan pelaksanaan sebuah kebijakan. Dari saran, kritik ataupun masukan yang telah disuarakan, seringkali seruan dari masyarakat kurang mendapat tanggapan dari pemerintah. Kurangnya respon pemerintah terhadap tuntutan masyarakat ini cenderung berakibat pada aksi-aksi anarkis atau radikal.

Sederhananya, efek dari kenaikan BBM ini juga dirasakan pemuda mahasiswa, dimana biaya untuk mengecap dunia pendidikan tinggi akan semakin meningkat. Melihat sekilas tentang pendidikan di Indonesia, mahalnya biaya pendidikan tinggi saat ini juga menjadi permasalahan

(25)

58

pokok pemuda mahasiswa yang harus disuarakan. Hal ini akan menghambat bagi setiap pemuda Indonesia untuk mengakses pendidikan tinggi nantinya yang terbentur dengan masalah ekonomi keluarga.

Pemuda mahasiswa menjadi satu kesatuan dengan rakyat yang memposisikan menjadi golongan intelektuil. Golongan ini menjadi salah satu sektor yang paling massif mengabdikan jiwa dan pikiran untuk perubahan rakyat Indonesia. Kesadaran pemuda dan rakyat termanisfestasikan membangun organisasi-organisasi sebagai sentral perjuangan rakyat baik berskala lokal ataupun nasional. Artinya perubahan yang dicapai tidak bertumpu hanya pada satu golongan melainkan peran serta dari golongan masyarakat lainnya juga diperlukan, sehingga perubahan yang dicapai berdampak baik bagi masyarakat banyak.

Selain metode aksi yang dilakukan mahasiswa untuk menyuarakan kepentingan masyarakat, mahasiswa juga dapat membuat sebuah kegiatan berupa sosialisasi, seminar dan kegiatan lain yang membahas tentang situasi dan perkembangan ekonomi, sosial, politik saat ini dengan melibatkan akademisi, pengamat, dan ahli-ahli yang berhubungan dengan bidang tersebut. Kegiatan ini tentunya akan menghasilkan solusi-solusi atas permasalahan masyarakat Indonesia saat ini yang dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan kata lain, pemuda mahasiswa mengakomodir

(26)

59

setiap pandangan atau pendapat tersebut untuk dijadikan sebagai referensi dan perbandingan dalam menjalankan gerakan mahasiswa ke depannya.

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Penilai dan Tim Penaksir Harga

[r]

Para pemikir dan futuris telah pun meramaikan dan akan terus meramal, bahawa abad ini dan abad mendatang akan diwarnai oleh informasi. Inilah abad yang dilabel information

19 self esteem, komitmen organisasional, komitmen profesionalisme, motivasi, kepuasan kerja, lokus kendali, dan tekanan kerja padahal faktor yang mempengaruhi

Semenjak abad ke-19 telah timbul pandangan yang mengkritik keyakinan tersebut.kritik dan kesadaran tentang kelemahan – kelemahan sistem pasar bebas telah mendorong pemerintah

Penelitian ini didasarkan pada fenomena yang terjadi yaitu banyaknya jumlah yang mengklaim santunan dan yang diberikan santunan sangat berbeda sekali jumlahnya

Kawasan Perkotaan Sragen merupakan ibu kota kabupaten yang menjadi pusat pemerintahan dan pusat perdagangan dan jasa. Semakin berjalannya waktu jumlah penduduk akan terus

Koordinasi dapat dicapai dengan menggunakan berbagai strategi bisnis global, yaitu strategi multinasional menampilkan desentralisasi, strategi global menampilkan