• Tidak ada hasil yang ditemukan

Afasia baru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Afasia baru"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Afasia

Afasia

Afasia

Afasia

Dr. Supadmadi, Sp.S

Dr. Supadmadi, Sp.S

Dr. Supadmadi, Sp.S

Dr. Supadmadi, Sp.S

(2)
(3)

Pendahuluan

Pendahuluan

Pendahuluan

Pendahuluan

• Afasia adalah gangguan bahasa, dan bukan gangguanAfasia adalah gangguan bahasa, dan bukan gangguanAfasia adalah gangguan bahasa, dan bukan gangguanAfasia adalah gangguan bahasa, dan bukan gangguan

bicara

bicara

bicara bicara

• Asal mulanya memang afasia dianggap sebagai gangguanAsal mulanya memang afasia dianggap sebagai gangguanAsal mulanya memang afasia dianggap sebagai gangguanAsal mulanya memang afasia dianggap sebagai gangguan

bicara, karena Paul Broca (1861 menemukan pasiennya

bicara, karena Paul Broca (1861 menemukan pasiennya

bicara, karena Paul Broca (1861 menemukan pasiennya bicara, karena Paul Broca (1861 menemukan pasiennya yang !idak mampu bicara, se!elah di o!opsi !ernya!a ada

yang !idak mampu bicara, se!elah di o!opsi !ernya!a ada

yang !idak mampu bicara, se!elah di o!opsi !ernya!a ada yang !idak mampu bicara, se!elah di o!opsi !ernya!a ada

kelainan (lesi di hemisfer kiri gyrus precen!ralis paling

kelainan (lesi di hemisfer kiri gyrus precen!ralis paling

kelainan (lesi di hemisfer kiri gyrus precen!ralis paling kelainan (lesi di hemisfer kiri gyrus precen!ralis paling

ba"ah, dan menyimpulkan pusa! bicara berada di

ba"ah, dan menyimpulkan pusa! bicara berada di

ba"ah, dan menyimpulkan pusa! bicara berada di ba"ah, dan menyimpulkan pusa! bicara berada di

hemisfer kiri

hemisfer kiri

hemisfer kiri hemisfer kiri

• Pada !ahun 18#$ %arl &ernicke mengama!i pasien'pasienPada !ahun 18#$ %arl &ernicke mengama!i pasien'pasienPada !ahun 18#$ %arl &ernicke mengama!i pasien'pasienPada !ahun 18#$ %arl &ernicke mengama!i pasien'pasien

yang sudah menderi!a kerusakan di hemisfer kiri,

yang sudah menderi!a kerusakan di hemisfer kiri,

yang sudah menderi!a kerusakan di hemisfer kiri, yang sudah menderi!a kerusakan di hemisfer kiri,

memberi a"aban yang salah !erhadap per!anyaan'

memberi a"aban yang salah !erhadap per!anyaan'

memberi a"aban yang salah !erhadap per!anyaan' memberi a"aban yang salah !erhadap per!anyaan' per!anyaan yang diberikan, padahal mereka lancar

per!anyaan yang diberikan, padahal mereka lancar

per!anyaan yang diberikan, padahal mereka lancar per!anyaan yang diberikan, padahal mereka lancar

bicaranya, kemudian ia mengambil kesimpulan bah"a

bicaranya, kemudian ia mengambil kesimpulan bah"a

bicaranya, kemudian ia mengambil kesimpulan bah"a bicaranya, kemudian ia mengambil kesimpulan bah"a

pasien !adi mengalami gangguan pemahaman audi!if, dan

pasien !adi mengalami gangguan pemahaman audi!if, dan

pasien !adi mengalami gangguan pemahaman audi!if, dan pasien !adi mengalami gangguan pemahaman audi!if, dan

disebu! sebagai afasia sensorik un!uk membedakan

disebu! sebagai afasia sensorik un!uk membedakan

disebu! sebagai afasia sensorik un!uk membedakan disebu! sebagai afasia sensorik un!uk membedakan

dengan afasia mo!orik yang di!emukan broca

dengan afasia mo!orik yang di!emukan broca

dengan afasia mo!orik yang di!emukan broca dengan afasia mo!orik yang di!emukan broca

• Apabila ada gangguan bicara akiba! kerusakan susunanApabila ada gangguan bicara akiba! kerusakan susunanApabila ada gangguan bicara akiba! kerusakan susunanApabila ada gangguan bicara akiba! kerusakan susunan

saraf dengan !erganggunya kon!rol o!o!'o!o! yang

saraf dengan !erganggunya kon!rol o!o!'o!o! yang

saraf dengan !erganggunya kon!rol o!o!'o!o! yang saraf dengan !erganggunya kon!rol o!o!'o!o! yang

melipu!i mekanisme berbicara disebu! disar!ria, sedang

melipu!i mekanisme berbicara disebu! disar!ria, sedang

melipu!i mekanisme berbicara disebu! disar!ria, sedang melipu!i mekanisme berbicara disebu! disar!ria, sedang afsia !idak mengganggu kon!rol o!o!'o!o! yang melipu!i

afsia !idak mengganggu kon!rol o!o!'o!o! yang melipu!i

afsia !idak mengganggu kon!rol o!o!'o!o! yang melipu!i afsia !idak mengganggu kon!rol o!o!'o!o! yang melipu!i

mekanisme bicara

mekanisme bicara

mekanisme bicara mekanisme bicara

(4)

De)nisi

De)nisi

De)nisi

De)nisi

*osenbek +., -a Poin!e

*osenbek +.,

*osenbek +.,

*osenbek +.,

-a Poin!e -.-, dan

-a Poin!e

-a Poin!e

-.-, dan &er! *./

-.-, dan

-.-, dan

&er! *./, (1080

&er! *./

&er! *./

, (1080

, (1080

, (1080

afasia adalah sua!u gangguan a!au kerusakan yang

afasia adalah sua!u gangguan a!au kerusakan yang

afasia adalah sua!u gangguan a!au kerusakan yang

afasia adalah sua!u gangguan a!au kerusakan yang

didapa! dan baru !eradi dari SSP, yang menyebabkan

didapa! dan baru !eradi dari SSP, yang menyebabkan

didapa! dan baru !eradi dari SSP, yang menyebabkan

didapa! dan baru !eradi dari SSP, yang menyebabkan

ke!idakmampuan un!uk menger!i dan merumuskan

ke!idakmampuan un!uk menger!i dan merumuskan

ke!idakmampuan un!uk menger!i dan merumuskan

ke!idakmampuan un!uk menger!i dan merumuskan

bahasa. al ini merupakan gangguan mul!i modal

bahasa. al ini merupakan gangguan mul!i modal

bahasa. al ini merupakan gangguan mul!i modal

bahasa. al ini merupakan gangguan mul!i modal

yang diperliha!kan dengan berbagai kelemahan di

yang diperliha!kan dengan berbagai kelemahan di

yang diperliha!kan dengan berbagai kelemahan di

yang diperliha!kan dengan berbagai kelemahan di

dalam penger!ian audi!orik, membaca, bahasa, yang

dalam penger!ian audi!orik, membaca, bahasa, yang

dalam penger!ian audi!orik, membaca, bahasa, yang

dalam penger!ian audi!orik, membaca, bahasa, yang

diu!arakan secara oral ekspresi, dan menulis

diu!arakan secara oral ekspresi, dan menulis

diu!arakan secara oral ekspresi, dan menulis

diu!arakan secara oral ekspresi, dan menulis

Sidiar!o (1002 menyimpulkan abaran afasia sebagai

Sidiar!o (1002 menyimpulkan abaran afasia sebagai

Sidiar!o (1002 menyimpulkan abaran afasia sebagai

Sidiar!o (1002 menyimpulkan abaran afasia sebagai

beriku! 3

beriku! 3

beriku! 3

beriku! 3

– Disebabkan oleh kelainan o!ak yang parsialDisebabkan oleh kelainan o!ak yang parsialDisebabkan oleh kelainan o!ak yang parsialDisebabkan oleh kelainan o!ak yang parsial –

– 4erupakan gangguan semua modali!as bahasa4erupakan gangguan semua modali!as bahasa4erupakan gangguan semua modali!as bahasa4erupakan gangguan semua modali!as bahasa –

– 4erupakan gangguan penggunaan dan pengenalan4erupakan gangguan penggunaan dan pengenalan4erupakan gangguan penggunaan dan pengenalan4erupakan gangguan penggunaan dan pengenalan simbol

simbol

simbol simbol –

– %ehilangan kemampuan membua! formulasi,%ehilangan kemampuan membua! formulasi,%ehilangan kemampuan membua! formulasi,%ehilangan kemampuan membua! formulasi, menya!akan, dan membua! ka!a'ka!a ucapan

menya!akan, dan membua! ka!a'ka!a ucapan

menya!akan, dan membua! ka!a'ka!a ucapan menya!akan, dan membua! ka!a'ka!a ucapan –

– 5angguan membaca dan menulis5angguan membaca dan menulis5angguan membaca dan menulis5angguan membaca dan menulis –

– Bukan gangguan mekanisme neuromuskular "icaraBukan gangguan mekanisme neuromuskular "icaraBukan gangguan mekanisme neuromuskular "icaraBukan gangguan mekanisme neuromuskular "icara –

(5)

Bahasa

Bahasa

rang berkomunikasi dengan sesamanya

rang berkomunikasi dengan sesamanya

dengan dua enis bahasa, yai!u bahasa 7erbal

dengan dua enis bahasa, yai!u bahasa 7erbal

dan non7erbal. Bahasa 7erbal menggunakan

dan non7erbal. Bahasa 7erbal menggunakan

simbol bahasa dan !a!abahasa, dlm ben!uk lisan

simbol bahasa dan !a!abahasa, dlm ben!uk lisan

dan !ulisan.

dan !ulisan.

Bahasa non7erbal menggunakan lagu kalima!

Bahasa non7erbal menggunakan lagu kalima!

dan penekanan pada ka!a'ka!a !er!en!u se"ak!u

dan penekanan pada ka!a'ka!a !er!en!u se"ak!u

berbicara, gerak'gerik a!au isara! ma!a, !angan,

berbicara, gerak'gerik a!au isara! ma!a, !angan,

bagian !ubuh yang lain yang menyer!ai sua!u

bagian !ubuh yang lain yang menyer!ai sua!u

pembicaraan, dengan maksud agar la"an bicara

pembicaraan, dengan maksud agar la"an bicara

dp! lebih menger!i.

dp! lebih menger!i.

Bahasa non7erbal dipakai bersamaan dengan

Bahasa non7erbal dipakai bersamaan dengan

bahasa 7erbal agar isi pikiran dan perasaan

bahasa 7erbal agar isi pikiran dan perasaan

yang diu!arakan dapa! lebih dipahami.

(6)

Bahasa erbal

Bahasa erbal

Bahasa 7erbal ialah bahasa yang

Bahasa 7erbal ialah bahasa yang

dipergunakan sehari'hari dengan

dipergunakan sehari'hari dengan

menggunakan simbol bahasa dan

menggunakan simbol bahasa dan

!a!abahasa, dalam ben!uk lisan dan !ulisan.

!a!abahasa, dalam ben!uk lisan dan !ulisan.

Bahasa 7erbal berpusa! di hemisfer kiri.

Bahasa 7erbal berpusa! di hemisfer kiri.

emisfer ini mempunyai kemampuan un!uk

emisfer ini mempunyai kemampuan un!uk

meman!au fungsi berbicara a!au ber!u!ur

meman!au fungsi berbicara a!au ber!u!ur

ka!a (bahasa ekspresif, pemahaman

ka!a (bahasa ekspresif, pemahaman

bahasa (bahasa resep!if, menulis dan

bahasa (bahasa resep!if, menulis dan

membaca.

membaca.

Bahasa ekspresif berpusa! dibag depan

Bahasa ekspresif berpusa! dibag depan

(area Broca, dan bahasa resep!if berpusa!

(area Broca, dan bahasa resep!if berpusa!

dibag belakang (area &ernicke.

dibag belakang (area &ernicke.

4embaca dan menulis berpusa! di

4embaca dan menulis berpusa! di

belakang area &ernicke yai!u di girus

belakang area &ernicke yai!u di girus

Angularis.

Angularis.

(7)

5angguan berbahasa oleh karena kelainan di

5angguan berbahasa oleh karena kelainan di

area Broca dapa! berupa kesuli!an

area Broca dapa! berupa kesuli!an

berbicara a!au ber!u!ur ka!a, berbicara !idak

berbicara a!au ber!u!ur ka!a, berbicara !idak

lancar (non 9uen!, disebu! sebagai 3

lancar (non 9uen!, disebu! sebagai 3

gangguan bahasa ekspresif, afasia mo!orik,

gangguan bahasa ekspresif, afasia mo!orik,

afasia Broca, afasia non 9uen!.

afasia Broca, afasia non 9uen!.

5angguan berbahasa oleh karena kelainan di

5angguan berbahasa oleh karena kelainan di

area &ernicke dapa! berupa kesuli!an

area &ernicke dapa! berupa kesuli!an

memahami bahasa, !e!api masih fasih

memahami bahasa, !e!api masih fasih

berbahasa, berbicara lancar (9uen!, disebu!

berbahasa, berbicara lancar (9uen!, disebu!

sebagai 3 gangguan bahasa resep!if, afasia

sebagai 3 gangguan bahasa resep!if, afasia

sensorik, afasia &ernicke, afasia 9uen!.

sensorik, afasia &ernicke, afasia 9uen!.

5angguan : kelainan di girus angularis

5angguan : kelainan di girus angularis

hemisfer kiri menyebabkan gangguan

hemisfer kiri menyebabkan gangguan

menulis (dis : agra)a dan gangguan

menulis (dis : agra)a dan gangguan

membaca (dis : aleksia.

membaca (dis : aleksia.

(8)

Bahasa ;on7erbal

Bahasa ;on7erbal

Bahasa non7erbal adalah bahasa yang

Bahasa non7erbal adalah bahasa yang

dipakai bersamaan dengan bahasa 7erbal

dipakai bersamaan dengan bahasa 7erbal

dengan !uuan agar isi pikiran dan perasaan

dengan !uuan agar isi pikiran dan perasaan

yang diu!arakan menadi lebih elas dan

yang diu!arakan menadi lebih elas dan

mudah dipahami. Dapa! berupa lagu kalima!

mudah dipahami. Dapa! berupa lagu kalima!

dan penekanan ka!a ' ka!a (paralinguis!ik,

dan penekanan ka!a ' ka!a (paralinguis!ik,

 uga gerak ' gerik anggo!a !ubuh

 uga gerak ' gerik anggo!a !ubuh

(eks!ralinguis!ik.

(eks!ralinguis!ik.

Bahasa non7erbal berpusa! di hemisfer

Bahasa non7erbal berpusa! di hemisfer

kanan.

kanan.

%emampuan hemisfer kanan ini an!ara lain

%emampuan hemisfer kanan ini an!ara lain

menga!ur lagu kalima! (prosodi, memberi

menga!ur lagu kalima! (prosodi, memberi

penekanan pada kalima! a!au ka!a yang

penekanan pada kalima! a!au ka!a yang

dianggap pen!ing dlm sua!u pembicraan.

dianggap pen!ing dlm sua!u pembicraan.

 +uga mengungkapkan perasaan emosi

 +uga mengungkapkan perasaan emosi

(marah, senang, sedih le"a! kalima! : ka!a.

(marah, senang, sedih le"a! kalima! : ka!a.

(9)

%emampuan yang lain adalah 3

%emampuan yang lain adalah 3

Dapa! mengekspresi kan "aah, !a!apan

Dapa! mengekspresi kan "aah, !a!apan

ma!a, isara! !angan dan !ubuh se"ak!u

ma!a, isara! !angan dan !ubuh se"ak!u

bicara, sehingga pembicaraannya lebih

bicara, sehingga pembicaraannya lebih

dapa! dimenger!i oleh la"an bicara. +uga

dapa! dimenger!i oleh la"an bicara. +uga

kemampuan menerima dan memberi

kemampuan menerima dan memberi

peluang dalam berbicara. 4emakai bahasa

peluang dalam berbicara. 4emakai bahasa

yang sesuai dengan si!uasi dan kondisi

yang sesuai dengan si!uasi dan kondisi

se!empa!.

se!empa!.

Apabila ada kelainan di hemisfer kanan

Apabila ada kelainan di hemisfer kanan

akan mengakiba!kan orang berbicara

akan mengakiba!kan orang berbicara

secara mono!on, !anpa lagu dan

secara mono!on, !anpa lagu dan

penekanan, !idak menggunakan !a!apan

penekanan, !idak menggunakan !a!apan

ma!a dan gerak'gerik !angan se"ak!u

ma!a dan gerak'gerik !angan se"ak!u

berbicara, !idak mampu memilih bahasa

berbicara, !idak mampu memilih bahasa

yang sesuai dg si!uasi dan kondisi.

yang sesuai dg si!uasi dan kondisi.

(10)

Ana!omi Afasia

Ana!omi Afasia

Susunan saraf pusa! yg iku! berperan dlm

Susunan saraf pusa! yg iku! berperan dlm

gangguan bahasa adl o!ak besar (hemisfer kiri <

gangguan bahasa adl o!ak besar (hemisfer kiri <

hemisfer dominan

hemisfer dominan

=spir dan *ose (10#> menemukan area bicara

=spir dan *ose (10#> menemukan area bicara

di daerah kor!eks serebri hemisfer dominan yg

di daerah kor!eks serebri hemisfer dominan yg

meman!au fungsi "icara dan bahasa. Area !sb

meman!au fungsi "icara dan bahasa. Area !sb

melipu!i bagian plg ba"ah girus presen!ralis

melipu!i bagian plg ba"ah girus presen!ralis

(area broca dan pos!sen!ralis, girus

(area broca dan pos!sen!ralis, girus

supramarginalis dan angularis, girus parie!alis

supramarginalis dan angularis, girus parie!alis

inferior dan bagian a!as lobus !emporalis

inferior dan bagian a!as lobus !emporalis

superior.

superior.

Daerah ini oleh Benson (10#0 lebih suka

Daerah ini oleh Benson (10#0 lebih suka

disebu! sebagai area bahasa, karena memang

disebu! sebagai area bahasa, karena memang

daerah yg meman!au kemampuan bahasa.

daerah yg meman!au kemampuan bahasa.

(11)

Scr umum daerah ini !erle!ak di seki!ar

Scr umum daerah ini !erle!ak di seki!ar

Sulkus Syl7ian emisfer kiri, ok i!u

Sulkus Syl7ian emisfer kiri, ok i!u

disebu! sbg area perisyl7ian. Daerah ini

disebu! sbg area perisyl7ian. Daerah ini

disuplai darah dari a. syl7ian cabang

disuplai darah dari a. syl7ian cabang

dari a. serebri media. Di seki!ar daerah

dari a. serebri media. Di seki!ar daerah

ini disebu! dgn area peralihan a!au

ini disebu! dgn area peralihan a!au

borderone.

borderone.

Apabila mengacu kpd dua enis afasia

Apabila mengacu kpd dua enis afasia

(afasia 9uen a!au afasia &ernicke dan

(afasia 9uen a!au afasia &ernicke dan

afasia non 9uen a!au afasia Broca maka

afasia non 9uen a!au afasia Broca maka

scr neuro ana!omis area bahasa dibagi

scr neuro ana!omis area bahasa dibagi

mnd an!erior dan pos!erior (dpisahkan

mnd an!erior dan pos!erior (dpisahkan

oleh )sura *olandi. Bagian an!erior

oleh )sura *olandi. Bagian an!erior

meman!au afasia Broca, bagian

meman!au afasia Broca, bagian

pos!erior meman!au afasia &ernicke.

pos!erior meman!au afasia &ernicke.

(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

S!ruk!ur's!ruk!ur pen!ing

S!ruk!ur's!ruk!ur pen!ing

un!uk bahasa

un!uk bahasa

1.

1. -obus fron!alis

-obus fron!alis

emisfer kiri (area Broca

emisfer kiri (area Broca

area un!uk

area un!uk

berbicara : ekspresif 

berbicara : ekspresif 

2.

2. -obus !emporalis

-obus !emporalis

4erupakan kor!eks audi!if.

4erupakan kor!eks audi!if.

/elinga mempunyai hubungan bila!eral, #>?

/elinga mempunyai hubungan bila!eral, #>?

dian!aranya menyilang.

dian!aranya menyilang.

%or!eks audi!if kiri berhubungan dengan

%or!eks audi!if kiri berhubungan dengan

!elinga kanan, dan kor!eks audi!if kanan

!elinga kanan, dan kor!eks audi!if kanan

berhubungan dengan !elinga kiri.

berhubungan dengan !elinga kiri.

emisfer kiri un!uk seman!ik (makna sebuah

emisfer kiri un!uk seman!ik (makna sebuah

ka!a, sedangkan hemisfer kanan un!uk

ka!a, sedangkan hemisfer kanan un!uk

prosodi

prosodi

(18)

@.

@. -obus parie!alis

-obus parie!alis

– 5yrus pos!cen!ralis merupakan daerahsoma!osensorik,5yrus pos!cen!ralis merupakan daerahsoma!osensorik,

ber!anggung a"ab a!as pengenalan !ak!il (ona ber!anggung a"ab a!as pengenalan !ak!il (ona

asosiasi. 5angguan di sini dapa! menyebabkan agnosia asosiasi. 5angguan di sini dapa! menyebabkan agnosia

!ak!il : as!ereo agnosia, sehingga dapa! menyebabkan !ak!il : as!ereo agnosia, sehingga dapa! menyebabkan

apraksia. apraksia.

– 5yrus supramarginalis, angularis hemisfer kanan5yrus supramarginalis, angularis hemisfer kanan

bekera un!uk orien!asi 7isual ruang (isuospa!ial, bekera un!uk orien!asi 7isual ruang (isuospa!ial,

apabila ada kerusakan di daerah !ersebuh dapa! !eradi apabila ada kerusakan di daerah !ersebuh dapa! !eradi

pengabaian ruang sebelah kiri (7isuospa!ial neglec!, pengabaian ruang sebelah kiri (7isuospa!ial neglec!,

disorien!asi ruang a!au pun apraksia berpakaian. disorien!asi ruang a!au pun apraksia berpakaian.

Sedang kerusakan di hemisfer kiri dapa! menyebabkan Sedang kerusakan di hemisfer kiri dapa! menyebabkan

Sindroma 5er!sman, yai!u 3 agra)a, akalkuli, Sindroma 5er!sman, yai!u 3 agra)a, akalkuli,

disorien!asi kanan'kiri, agnosia ari disorien!asi kanan'kiri, agnosia ari

$.

$. -obus oksipi!alis

-obus oksipi!alis

n!uk sis!em 7isual.

n!uk sis!em 7isual.

Area 7isual primer di )sura kalkarina, asosiasi

Area 7isual primer di )sura kalkarina, asosiasi

ada di seki!arnya. 5angguan di area ini

ada di seki!arnya. 5angguan di area ini

(asosiasi dapa! menyebabkan agnosia 7isual.

(asosiasi dapa! menyebabkan agnosia 7isual.

n!uk hemisfer kiri agnosia 7isual !erhadap

n!uk hemisfer kiri agnosia 7isual !erhadap

benda dan "arna, un!uk hemisfer kanan agnosia

benda dan "arna, un!uk hemisfer kanan agnosia

7isual !erhadap "aah (prosopagnosia

7isual !erhadap "aah (prosopagnosia

(19)

.

. %orpus kalosum

%orpus kalosum

4enghubungkan kedua

4enghubungkan kedua

hemisfer, 0>? serabu!'serabu!

hemisfer, 0>? serabu!'serabu!

penghubung melalui korpus

penghubung melalui korpus

kalosum. Apabila ada

kalosum. Apabila ada

kerusakan di daerah ini maka

kerusakan di daerah ini maka

benda yang dipegang oleh

benda yang dipegang oleh

!angan kiri !ak dapa! dikenali,

!angan kiri !ak dapa! dikenali,

!ak dapa! meyebu! namanya,

!ak dapa! meyebu! namanya,

!e!api dapa! menunukkan

!e!api dapa! menunukkan

dengan gambar

dengan gambar

(20)
(21)

Sindroma Afasia

Sindroma Afasia

Bermacam'macam enis afasia !elah

Bermacam'macam enis afasia !elah

dike!ahui, di mana masing'masing enis

dike!ahui, di mana masing'masing enis

afasia mempunyai gl yg !idak sama dan

afasia mempunyai gl yg !idak sama dan

kump gl (sindroma ini mempunyai

kump gl (sindroma ini mempunyai

gambaram !ersendiri u!k masing'masing

gambaram !ersendiri u!k masing'masing

afasia.

afasia.

Banyak cara pemeriksaan u!k

Banyak cara pemeriksaan u!k

menen!ukan maca'macam afasia, namun

menen!ukan maca'macam afasia, namun

scr klinis neurologis didasarkan pada

scr klinis neurologis didasarkan pada

klasi)kasi Benson (10#0 dan klasi)kasi

klasi)kasi Benson (10#0 dan klasi)kasi

%rishner (1082.

%rishner (1082.

(22)

%lasi)kasi Benson

%lasi)kasi Benson

Sindroma Afasia Perisyl7ian

Sindroma Afasia Perisyl7ian

Afasia Broca

Afasia Broca

Afasia &ernicke

Afasia &ernicke

Afasia %onduksi

Afasia %onduksi

Sindroma Afasia Borderone

Sindroma Afasia Borderone

Afasia /ranskor!ikal 4o!orik 

Afasia /ranskor!ikal 4o!orik 

Afasia Cnfark Serebral An!erior

Afasia Cnfark Serebral An!erior

Afasia /ranskor!ikal Sensorik 

Afasia /ranskor!ikal Sensorik 

Afasia /ranskor!ikal ampuran

Afasia /ranskor!ikal ampuran

Sindroma Afasia Subkor!ikal

Sindroma Afasia Subkor!ikal

Afasia /alamik 

Afasia /alamik 

Afasia S!ria!a

Afasia S!ria!a

(23)

Sindroma Afasia !ak !erlokasi

Sindroma Afasia !ak !erlokasi

Afasia Anomik 

Afasia Anomik 

Afasia 5lobal

Afasia 5lobal

Aleksia

Aleksia

Aleksia parie!o'!emporal

Aleksia parie!o'!emporal

Aleksia ksipi!al

Aleksia ksipi!al

Aleksia fron!al

Aleksia fron!al

Agra)a Sindroma /erkai!

Agra)a Sindroma /erkai!

Afemia

Afemia

/uli ka!a murni

/uli ka!a murni

Aleksia "icara

Aleksia "icara

(24)





4enuru! %rishner (1082 u!k

4enuru! %rishner (1082 u!k

menen!ukan sindrom afasia perlu

menen!ukan sindrom afasia perlu

dikai kemampuan modali!as

dikai kemampuan modali!as

bahasa.

bahasa.

Bicara spon!an

Bicara spon!an

Penger!ian audi!if 

Penger!ian audi!if 

Penamaan

Penamaan

Pengulangan

Pengulangan

4embaca

4embaca

(25)

Bicara spon!an

Bicara spon!an

Pada pasien afasia bicara spon!an bisa lancar

Pada pasien afasia bicara spon!an bisa lancar

(afasia 9uen! dan !idak lancar (afasia non

(afasia 9uen! dan !idak lancar (afasia non

9uen. !k membedakan dua enis afasia ini

9uen. !k membedakan dua enis afasia ini

dp! dipakai e7aluasi &a!son.

dp! dipakai e7aluasi &a!son.

iri'ciri

iri'ciri

A. ;on Eluen

A. ;on Eluen

(Broca

(Broca

A. Eluen!

A. Eluen!

(&ernicke

(&ernicke

%ecepa!an

%ecepa!an

bicara

bicara

4enurun

4enurun

;ormal

;ormal

paya bicara

paya bicara

4eningka!

4eningka!

;ormal

;ormal

Banyak

Banyak

bicara

bicara

4enurun

4enurun

4eningka! :

4eningka! :

logorea

logorea

Prosodi

(26)

Penger!ian audi!if 

Penger!ian audi!if 

 Fg dimaksud adl apakah seseorang dp!

 Fg dimaksud adl apakah seseorang dp!

menger!i dan memahami permin!aan

menger!i dan memahami permin!aan

a!au perin!ah dari pemeriksa, misalnya

a!au perin!ah dari pemeriksa, misalnya

dapa! menunukkan obek yg disebu!

dapa! menunukkan obek yg disebu!

pemeriksa, a!au melaksanakan isi

pemeriksa, a!au melaksanakan isi

perin!ah dari yg sederhana sampai yg

perin!ah dari yg sederhana sampai yg

lebih kompleks.

lebih kompleks.

Penamaan

Penamaan

Apakah pasien dp! a!au menyebu!kan

Apakah pasien dp! a!au menyebu!kan

nama, baik orang, benda yg

nama, baik orang, benda yg

diperliha!kan kepadanya. Secara umum

diperliha!kan kepadanya. Secara umum

kesuli!an pada modali!as ini disebu!

kesuli!an pada modali!as ini disebu!

anomia

anomia

(27)

Pengulangan

Pengulangan

 Fai!u kemampuan u!k mengulang ka!a

 Fai!u kemampuan u!k mengulang ka!a

a!au kalima! yg disebu!kan pemeriksa,

a!au kalima! yg disebu!kan pemeriksa,

mulai dari yg sederhana sampai kalima!

mulai dari yg sederhana sampai kalima!

yg panang. Perlu diinga! bah"a

yg panang. Perlu diinga! bah"a

kegagalan kemampuan ini dp! disebabkan

kegagalan kemampuan ini dp! disebabkan

 g ok gangguan pengenalan a!au

 g ok gangguan pengenalan a!au

ar!ikulasi.

ar!ikulasi.

4embaca

4embaca

Dinilai dgn meliha! kemampuan seseorang

Dinilai dgn meliha! kemampuan seseorang

u!k menger!i !ulisan, baik berupa simbol,

u!k menger!i !ulisan, baik berupa simbol,

ka!a, eaan, kalima! maupun paragraf.

ka!a, eaan, kalima! maupun paragraf.

4enulis

4enulis

Dinilai mengenai mekanisme a!au

Dinilai mengenai mekanisme a!au

kemampuan menulis serial alfabe!, dik!e

kemampuan menulis serial alfabe!, dik!e

huruf, ka!a maupun kalima!.

huruf, ka!a maupun kalima!.

(28)

Dengan mengkai kemampuan modali!as

Dengan mengkai kemampuan modali!as

di a!as !sb ki!a dp! menegakkan !ipe

di a!as !sb ki!a dp! menegakkan !ipe

sindroma afasia. Sbg implikasi u!k

sindroma afasia. Sbg implikasi u!k

menghubungkan sindroma afasia dgn

menghubungkan sindroma afasia dgn

kemampuan modali!as bahasa dapa!

kemampuan modali!as bahasa dapa!

dipergunakan klasi)kasi %rishner yg

dipergunakan klasi)kasi %rishner yg

!elah dimodi)kasi. Pada !abel klasi)kasi

!elah dimodi)kasi. Pada !abel klasi)kasi

%rishner beriku! ini dp! diliha! gangguan

%rishner beriku! ini dp! diliha! gangguan

modali!as yg !d pd berbagai macam

modali!as yg !d pd berbagai macam

sindroma afasia di a!as. Dgn meliha!

sindroma afasia di a!as. Dgn meliha!

dan menelaah perbedaan'perbedaan

dan menelaah perbedaan'perbedaan

kemampuan bahasa di a!as dp!

kemampuan bahasa di a!as dp!

di!en!ukan diagnosa !ipe afasia.

di!en!ukan diagnosa !ipe afasia.

(29)

Saran %rishner dlm menge7aluasi

Saran %rishner dlm menge7aluasi

penderi!a3

penderi!a3

Pemeriksa hrs yakin adanya ri"aya!

Pemeriksa hrs yakin adanya ri"aya!

bh" gangguan !sb didapa!, misalnya

bh" gangguan !sb didapa!, misalnya

kemampuan berbicara dan berbahasa

kemampuan berbicara dan berbahasa

sebelum saki! u!uh.

sebelum saki! u!uh.

%ri!eria ba!asan afasia hrs difahami,

%ri!eria ba!asan afasia hrs difahami,

!eru!ama bh" afasia adl disfungsi

!eru!ama bh" afasia adl disfungsi

berbahasa dan bkn disfungsi ar!ikulasi

berbahasa dan bkn disfungsi ar!ikulasi

a!au mo!orik.

a!au mo!orik.

Pemeriksa hrs mampu u!k membedakan

Pemeriksa hrs mampu u!k membedakan

afasia dgn gangguan kognisi umum

afasia dgn gangguan kognisi umum

a!au gangguan psikia!rik fungsional.

a!au gangguan psikia!rik fungsional.

(30)

 +enis

 +enis

Bicara

Bicara

P.Audi

P.Audi

!if 

!if 

Penama

Penama

an

an

lan

lan

g

g

Baca

Baca

/uli

/uli

s

s

Broca

Broca

;E:4u!ism

;E:4u!ism

e

e

G

G

''

''

G

G

''

&ernicke

&ernicke

E:Parafasia

E:Parafasia

''

''

''

''

''

5lobal

5lobal

;E:4u!ism

;E:4u!ism

e

e

''

''

''

''

''

%onduksi

%onduksi

E:Parafasi

E:Parafasi

-i!eral

-i!eral

G

G

G:'

G:'

''

G

G

G

G

Anomik 

Anomik 

E:Sirkumlo

E:Sirkumlo

G

G

''

G

G

G

G

G

G

/ran.%or!

/ran.%or!

ik

ik

4o!orik 

4o!orik 

;E:5agap

;E:5agap

G

G

G:'

G:'

G

G

G

G

G

G

/ran.%or!

/ran.%or!

ik

ik

Sensorik 

Sensorik 

E:Parafasia

E:Parafasia

: Sirkumlok 

: Sirkumlok 

''

''

GG

GG

''

G:'

G:'

(31)

Di samping gl yg khas pd gangguan

Di samping gl yg khas pd gangguan

modali!as bahasannya, pd se!iap

modali!as bahasannya, pd se!iap

sindroma afasia dp! g diumpai

sindroma afasia dp! g diumpai

gangguan penyer!a lainnya yg akan

gangguan penyer!a lainnya yg akan

dielaskan beriku! ini 3

dielaskan beriku! ini 3

Sindroma Afasia Broca

Sindroma Afasia Broca

Disebu! g afasia mo!orik, afasia ekspresif.

Disebu! g afasia mo!orik, afasia ekspresif.

Afasia ini plg sering disebabkan oleh D, di

Afasia ini plg sering disebabkan oleh D, di

samping !rauma kapi!is, neoplasma o!ak,

samping !rauma kapi!is, neoplasma o!ak,

a!au infeksi.

a!au infeksi.

5l u!ama berupa kesuli!an ber!u!ur. -e!ak

5l u!ama berupa kesuli!an ber!u!ur. -e!ak

lesi di hemisferium kiri (dominan !epa!nya

lesi di hemisferium kiri (dominan !epa!nya

di operkulum lobus fron!al dan parie!al yg di

di operkulum lobus fron!al dan parie!al yg di

perdarahi a.serebri media superior kiri.

perdarahi a.serebri media superior kiri.

(32)

Sindroma Cnfark Area Broca. -e!ak lesi afasia ini

Sindroma Cnfark Area Broca. -e!ak lesi afasia ini

lebih kecil dan prognosis sembuhnya lebih baik,

lebih kecil dan prognosis sembuhnya lebih baik,

hanya saa di sini modali!as penger!ian audi!ifnya

hanya saa di sini modali!as penger!ian audi!ifnya

dp! !erganggu.

dp! !erganggu.

Sindroma Afasia &ernicke

Sindroma Afasia &ernicke

4emiliki nama lain afasia sensoris, afasia resep!if,

4emiliki nama lain afasia sensoris, afasia resep!if,

afasia akus!is.

afasia akus!is.

iri khasnya adl curah bicara yg 9uen bahkan dp!

iri khasnya adl curah bicara yg 9uen bahkan dp!

logorea dan adanya parafasia !eru!ama parafasia

logorea dan adanya parafasia !eru!ama parafasia

7erbal.

7erbal.

-e!ak lesi di girus !emporalis superior hemisferum kiri,

-e!ak lesi di girus !emporalis superior hemisferum kiri,

hal ini yg menyebabkan sindroma afasia ini umumnya

hal ini yg menyebabkan sindroma afasia ini umumnya

!dk diser!ai hemiparesis.

!dk diser!ai hemiparesis.

Ben!uk afasia yg lebih bera! disebu! afasia argon, di

Ben!uk afasia yg lebih bera! disebu! afasia argon, di

mana lesinya lebih luas dan parafasinya lebih banyak

mana lesinya lebih luas dan parafasinya lebih banyak

sehingga bicaranya disebu! I5ado'gado bahasa

sehingga bicaranya disebu! I5ado'gado bahasa

Skiofrenia.J

(33)

Sindroma Afasia 5lobal

Sindroma Afasia 5lobal

Cs!ilah global a!au !o!al dipakai karena semua

Cs!ilah global a!au !o!al dipakai karena semua

aspek modali!as bahasa pd sindroma ini !erganggu.

aspek modali!as bahasa pd sindroma ini !erganggu.

%elainannya luas a!au mul!ipel di hemisferium kiri

%elainannya luas a!au mul!ipel di hemisferium kiri

(an!erior maupun pos!erior yg dipasok oleh

(an!erior maupun pos!erior yg dipasok oleh

a.serebri media.

a.serebri media.

%arena kerusakan yg luas ini dp! menyer!ai adanya

%arena kerusakan yg luas ini dp! menyer!ai adanya

hemiparesis, hemi anes!hesia, dsb.

hemiparesis, hemi anes!hesia, dsb.

Prognosis lebih buruk, akiba! !erganggunya hampir

Prognosis lebih buruk, akiba! !erganggunya hampir

semua kemampuan bahasa.

semua kemampuan bahasa.

Sindroma Afasia %onduksi

Sindroma Afasia %onduksi

Disebu! g sbg afasia sen!ralis.

Disebu! g sbg afasia sen!ralis.

5l yg plg menyolok adl dlm modali!as

5l yg plg menyolok adl dlm modali!as

pengulangan, namun penger!ian audi!ifnya msh

pengulangan, namun penger!ian audi!ifnya msh

baik.

baik.

Pd curah bicaranya bs !d parafasia li!eral.

Pd curah bicaranya bs !d parafasia li!eral.

-esi !erdapa! di fasikulus arkua!us hemisferium

-esi !erdapa! di fasikulus arkua!us hemisferium

kiri.

kiri.

(34)

Sindroma Afasia Anomik 

Sindroma Afasia Anomik 

;ama lainnya adl afasia nominal, afasia

;ama lainnya adl afasia nominal, afasia

amnes!is.

amnes!is.

Adl afasia dan gl u!ama anomia, yai!u

Adl afasia dan gl u!ama anomia, yai!u

kesuli!an menemukan ka!a dgn ciri khas

kesuli!an menemukan ka!a dgn ciri khas

dp! menunukkan obek !!p !dk dp!

dp! menunukkan obek !!p !dk dp!

menyebu!kan namanya.

menyebu!kan namanya.

%eadaan ini dp! !d pd keadaan non afasia,

%eadaan ini dp! !d pd keadaan non afasia,

sp! demensia maupun pd keadaan

sp! demensia maupun pd keadaan

)siologis (Beningn forge!fulness.

)siologis (Beningn forge!fulness.

4acam'macam anomia 3

4acam'macam anomia 3

1.

1. Anomia produksi ka!a

Anomia produksi ka!a

2.

2. Anomia memilih ka!a

Anomia memilih ka!a

@.

@. Anomia seman!ik 

Anomia seman!ik 

$.

(35)

Sindroma Afasia /ranskor!ikalis 4o!orik (SA/4.

Sindroma Afasia /ranskor!ikalis 4o!orik (SA/4.

Disebu! g sindroma isolasi an!erior a!au afasia

Disebu! g sindroma isolasi an!erior a!au afasia

dinamis.

dinamis.

Berciri khas pengulangan kalima! yg panang !np

Berciri khas pengulangan kalima! yg panang !np

salah "alaupun bicara spon!annya !erba!a'ba!a dan

salah "alaupun bicara spon!annya !erba!a'ba!a dan

suli!.

suli!.

-e!ak lesi di daerah fron!al kiri regio para sagi!al

-e!ak lesi di daerah fron!al kiri regio para sagi!al

superior dan regio fron!al pos!erior inferior yg

superior dan regio fron!al pos!erior inferior yg

disuplai a.serebri an!erior.

disuplai a.serebri an!erior.

%ebanyakan afasia ini diser!ai hemiparesis kon!ra

%ebanyakan afasia ini diser!ai hemiparesis kon!ra

la!e!ral, di mana !ungkai lebih bera! dari lengan.

la!e!ral, di mana !ungkai lebih bera! dari lengan.

Sindroma Afasia /ranskor!ikalis Sensorik 

Sindroma Afasia /ranskor!ikalis Sensorik 

 Fg menonol pd afasia ini adl kemampuan mengulang

 Fg menonol pd afasia ini adl kemampuan mengulang

yg baik dan nyaris sempurna dgn adanya ekholalia.

yg baik dan nyaris sempurna dgn adanya ekholalia.

Bila !erdapa! gl neurologik biasanya ringan.

Bila !erdapa! gl neurologik biasanya ringan.

-e!ak lesi !dk begi!u elas, dp! mengenai borderone

-e!ak lesi !dk begi!u elas, dp! mengenai borderone

parie!al, !emporal a!au kombinasi keduanya.

parie!al, !emporal a!au kombinasi keduanya.

(36)

Sindroma aleksia dan Agra)a

Sindroma aleksia dan Agra)a

Aleksia adl kehilangan kemampuan un!uk menger!i

Aleksia adl kehilangan kemampuan un!uk menger!i

ka!a'ka!a a!au kalima! yg di!ulis (membaca.

ka!a'ka!a a!au kalima! yg di!ulis (membaca.

Agra)a adl ke!idakmampuan u!k menghasilkan bahasa

Agra)a adl ke!idakmampuan u!k menghasilkan bahasa

!ulis akiba! gangguan di o!ak.

!ulis akiba! gangguan di o!ak.

Pada sindroma aleksia dgn agra)a pasien !dk dp!

Pada sindroma aleksia dgn agra)a pasien !dk dp!

membaca dan menulis.

membaca dan menulis.

Sedangkan aleksia !anpa agra)a pasien !dk dp!

Sedangkan aleksia !anpa agra)a pasien !dk dp!

membaca !!p dp! menulis, !ipe yg !erakhir ini disebu!

membaca !!p dp! menulis, !ipe yg !erakhir ini disebu!

aleksia murni.

aleksia murni.

Sindroma Afasia Subkor!ikal

Sindroma Afasia Subkor!ikal

Sindroma afasia !dk hanya !d akiba! gangguan di

Sindroma afasia !dk hanya !d akiba! gangguan di

kor!eks serebri !!p g dp! !eradi di subkor!eks serebri.

kor!eks serebri !!p g dp! !eradi di subkor!eks serebri.

Biasanya akiba! perdarahan in!ra serebri.

Biasanya akiba! perdarahan in!ra serebri.

Dp! !d afasia !alamik, s!ria!al !ergan!ung pd le!aknya.

Dp! !d afasia !alamik, s!ria!al !ergan!ung pd le!aknya.

Pd sindroma afasia !alamik dicirikan dgn curah 7erbal

Pd sindroma afasia !alamik dicirikan dgn curah 7erbal

yg banyak parafasia dgn penger!ian audi!ifnya yg

yg banyak parafasia dgn penger!ian audi!ifnya yg

cukup baik dan pengulangan yg normal.

cukup baik dan pengulangan yg normal.

Prognosis umumnya baik.

Prognosis umumnya baik.

De)si! neurologis sp! hemiparesis dp! diumpai.

De)si! neurologis sp! hemiparesis dp! diumpai.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil yang didapatkan maka peneliti mengansumsi bahwa lebih dari setengah responden memiliki sikap yang positif tentang senam lansia di Panti Sosial

Berikut adalah poin-poin interview guide hasil turunan dari kerangka konseptual sesuai dengan judul penelitian yaitu Proses Penyusunan Pesan dalam Serial Komik

Maklumat berikut berkaitan dengan perkhidmatan yang disediakan oleh bank perdagangan. Perkhidmatan tersebut merujuk kepada A

Menunjuk hasil Evaluasi dan Penelitian Dokumen Penawaran &amp; Dokumen Kualifikasi serta akan diusulkan sebagai Calon Pemenang oleh Panitia Pengadaan Barang/ Jasa:. Perusahaan

kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “ Hubungan Kadar Bilirubin

Kecakapan bertindak adalah kemampuan untuk melakukan perbuatan hukum. Perbuatan hukum adalah perbuatan yang akan menimbulkan akibat hukum yaitu timbulnya hak

Seingnya terjadi sengketa dalam pelaksanaan suatu kontrak konstruksi terjadi karena adanya perubahan lingkup pekerjaan pada waktu pelaksanaan konstruksi, yang bagi penyedia jasa

semakin tak terjangkau / muncul ketimpangan dalam masyarakat dengan tidak adanya peraturan yang jelas. mengenai daerah mana yang boleh didirikan perumahan mewah