MAKALAH
MAKALAH
OBSERVASI HYPERMART JOGJA CITY MALL
OBSERVASI HYPERMART JOGJA CITY MALL (JCM)
(JCM)
(Jl. Magelang Km 6 no 18, Yogyakarta) (Jl. Magelang Km 6 no 18, Yogyakarta)
Mata Kuliah : Praktik Bisnis Retail Mata Kuliah : Praktik Bisnis Retail Dosen Pembimbing : Penny Rahmawaty M.Si Dosen Pembimbing : Penny Rahmawaty M.Si
Disusun oleh : Disusun oleh : 1.
1. Annisa Annisa Dwi Dwi Handini Handini (14810134039)(14810134039) 2.
2. Galang Galang Saka Saka Mega Mega Perwira Perwira (14810134043)(14810134043) 3.
3. Handika Handika Arisdianto Arisdianto (14810134045)(14810134045) 4.
4. Ariabima Ariabima Fajar Fajar Baihaqi Baihaqi (14810134051)(14810134051)
FAKULTAS EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI D3-MANAJEMEN PEMASARAN
PROGRAM STUDI D3-MANAJEMEN PEMASARAN
UNIVERSITAS NEGERI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKAR
YOGYAKARTA
TA
2016
BAB I
BISNIS RITEL MODERN
A. PENGERTIAN BISNIS RITEL MODERN
Bisnis Ritel secara umum adalah kegiatan usaha menjual aneka barang atau jasa untuk konsumsi langsung atau tidak langsung. Dalam matarantai perdagangan bisnis ritel merupakan bagian terakhir dari proses distribusi suatu barang atau jasa dan bersentuhan langsung dengan konsumen.Secara umum peritel tidak membuat barang dan tidak menjual ke pengecer lain.
Akan tetapi dalam praktik bisnis ritel modern saat ini tidak tertutup kemungkinan, banyak pengecer kecil membeli barang di gerai peritel besar, mengingat perbedaan harga
yang muncul pada waktu-waktu promosi tertentu yang dilakukan oleh peritel besar. Bisnis Ritel di Indonesia secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu, ritel modern dan ritel tradisional. Ritel modern sebenarnya merupakan pengembangan dari ritel tradisional, yang pada praktiknya mengaplikasikan konsep yang modern, pemanfaatan teknologi, dan mengakomodasi perkembangan gaya hidup di masyarakat
(konsumen).
B. KATEGORI BISNIS RITEL
Modern market digambarkan secara sederhana sebagai suatu tempat menjual barang-barang makanan atau non makanan, barang jadi atau bahan olahan, kebutuhan
harian atau lainnya yang menggunakan format self service dan menjalankan sistem swalayan yaitu konsumen membayar di kasir yang telah disediakan. Sehingga saat ini banyak orang cukup familiar dengan istilah “Pasar Swalayan”
Berdasarkan definisi yang tertuang dalam Keputusan Presiden RI No. 112/Th. 2007, dikatakan bahwa Format Pasar Swalayan dikategorikan sbb:
1. Minimarket :
– Produk dijual : kebutuhan rumahtangga, makanan dan termasuk kebutuhan harian. – Jumlah produk : < 5000 item
– Area Parkir : terbatas
– Potensi penjualan : maks. 200 juta 2. Supermarket:
– Produk dijual : kebutuhan rumahtangga, makanan dan termasuk kebutuhan harian. – Jumlah produk : 5000-25000 item
– Luas gerai : 400-5000m2
– Area Parkir : sedang (memadai)
– Potensi penjualan : 200 juta- 10 milliar 3. Hypermarket:
– Produk dijual : kebutuhan rumahtangga, makanan dan termasuk kebutuhan harian, textile, fashion, furniture, dll.
– Jumlah produk : >25000 item – Luas gerai : > 5000 m2
– Area Parkir : sangat besar
– Potensi penjualan : > 10 milliar
C. HYPERMARKET
Hypermarket adalah bentuk pasar modern yang sangat besar, dalam segi luas tempat dan barang-barang yang diperdagangkan. Selain tempatnya yang luas,
hipermarket biasanya dan memiliki lahan parkir yang luas.
Dari segi harga, barang-barang di hipermarket seringkali lebih murah daripada supermarket, toko, atau pasar tradisional. Ini dimungkinkan karena hipermarket memiliki modal yang sangat besar dan membeli barang dari produsen dalam jumlah lebih besar daripada pesaingnya, tetapi menjualnya dalam bentuk satuan.
D. BAURAN RITEL
1. Lokasi ( Location )
Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel. Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai atau toko akan lebih sukses dibanding toko lainya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama.
Sebelum sebuah toko atau tempat berbelanja didirikan, langkah pertama adalah mempelajari suatu area agar investasi yang ditanamkan dapat menguntungkan
2. Barang Dagangan ( Marchandise )
Merchandise merupakan produk- produk yang dijual peritel dalam gerainya, sedangkan merchandise adalah kegiatan pengadaan agarang- barang yang sesuai dengan bisnis yang dijalani toko ( produk berbasis makanan, pakaian, barang kebutuhan rumah dan produk umum lainnya ) untuk disediakan dalam toko pada jumlah, waktu dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atau perusahaan
ritel.
3. Harga (Price )
Penetapan harga adalah yang paling krusial dan sulit dinatara unsur- unsur dalam bauran pemasaran ritel lainnya, dan harga merupakan satu-satunya unsur dalam pemasaran ritel yang akan mendatangkan laba bagi peritel. Sebuah toko dapat menjadi terkenal karena harga jual yang ditetapkan cukup murah atau harga jual yang di tetapkan merupakan harga pasti. Berdasarkan hal itu, pengecer harus dapat menetapkan harga yang tepat untuk barang- barang yang akan dijualnya, sehingga kelancaran penjualan barang akan lebih terjamin. Semua pengecer senantiasa berkeinginan menetapkan harga yang tinggi dengan volume penjualan yang tinggi pula, namun kedua hal ini sulit di terapkan secara bersamaan.
4. Promosi ( Promotion )
Komunikasi sebagai dasar promosi bertujuan mendorong target market untuk mau menjadi pembeli bahkan menjadi pelanggan setia. Esensi dari komunikasi pemasatan ini adalah bagaimana kita dapat menyampaikan apa yang kita tawarkan kepada konsumen dapat di terima dengan baik. Komunikasi pemasaran tidak hanya membuat pelanggan tertarik dan ingin membeli, namun komunikasi pemasaran juga bisa
menciptakan citra tertentu yang kita sesuaikan dengan pasaran sasaran. 5. Pelayanan ( Service )
Menurut Kotler (2002 : 427) yang di alih bahasakan oleh AB. Susanto menyatakan bahwa “ Pelayanan setiap tindakan atau keterampilan yang dapat ditawarkan oleh apapun juga yang pada dasrnya tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan sesuatu, pelayanan dapat disertakan dalam produk yang berbentuk fisik.”
Aspek pelayanan semakin hari semakin nyata perannya, secara umum pelayanan tersebut meliputi bagai mana kecepatan melayani pelanggan sebelum berbelanja dan pada saat berbelanja.Dengan demikian usaha eceran harus mampu mencoba sedemikian rupa agar pelayanan yang dirasakan pelanggan meningkat serta sesuai dengan kehendak pelanggan.
6. Suasana Dalam Toko ( Atmosfer )
Jika iklan bertujuan memberitahu, menarik, memikat atau mendorong konsumen, untuk datang ke gerai dan untuk membeli barang, maka suasana toko atau atmosfer dalam gerai atau toko berperan penting mengikat pembeli, membuat nyaman mereka dalam memilih barang belanjaan, dan mengingatkan mreka prodak apa yang perlu di miliki baik untuk keperluan pribadi maupun keperluan rumah tangga. Gerai kecil yang tertata rapih dan menarik akan lebih mengundang pembeli di bandingkan gerai yang di atur biasa saja tapi bersih lebih menarik dari pada gerai yang tidak di atur sama sekali dan tampak kotor.
Suasana dalam gerai menggambarkan moment of truth, yaitu situasi langsung yang di rasakan konsumen pada saat berbelanja.Jika seting dari suasana itu optimal maka peritel (dengan gerai yang di kunjungi konsumen) akan dapat menyentuk emosi konsumen dan member pengalaman berbelanja. Desain toko yang baik akan menarik banyak konsumen untuk datang, desain toko merupakan strategi penting untuk menciptakan suasana yang akan membuat pelanggan merasa betah berada dalam suatu gerai atau toko. Desai toko, yaitu desain interior yang mencakup tata letak rak-rak barang, aksesoris toko, dan desain eksterior mencakup lay-out, pintu masuk, dan jalan masuk.
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. KETERANGAN OBSERVASI
Nama Tempat Usaha : Hypermart Jogja City Mall
Kategori Usaha : Hypermarket (Bisnis Ritel Modern)
Alamat Usaha : Jogja City Mall, Lantai LG jl. Magelang Km 6 no 18 Sinduadi, Mlati, Sleman , Yogyakarta.
Kode Pos : 55284
Nomer Telp : (0274) 6429262 Alamat Web : hypermart.co.id
Waktu Beroperasi : jam 09:00 sd 22:00 WIB Waktu Observasi : Minggu, 23 Oktober 2016
B. HASIL OBSERVASI
1. Tipe Barang: Makanan, Minuman, Pakaian (Wanita, Pria, Anak-anak), Aksesoris (Toilet, dapur, Mobil dsb), Toiletris, Furniture (Lemari, Kasur, Meja, Rak Buku), Elektronik (Televisi, Laptop, Kulkas, Home Theater), Buah-buahan, Sayuran, Sembako, Sepeda dan Obat-obatan.
2. Jenis dan Macam barang
a. Barang ekonomi: Merupakan alat pemuas kebutuhan manusia yang jumlahnya terbatas sehingga untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan. Contohnya, pakaian, alat sekolah, dan sebagainya.
b. Barang konsumsi adalah barang yang dapat langsung digunakan untuk keperluan konsumsi. Contohnya, Pakaian dan buah-buahan.
c. Barang mentah adalah barang yang perlu diolah terlebih dahulu agar dapat digunakan. Contohnya, Daging untuk olahan masakan
d. Barang setengah jadi merupakan barang yang sudah melalui proses produksi, namun untuk menggunakannya diperlukan proses produksi lebih lanjut. Contohnya, Tepung untuk membuat kue, dan sebagainya.
e. Barang jadi merupakan barang yang siap pakai, contohnya baju, sepatu, dan sebagainya.
3. Tingkat Harga
Harga produk yang dijual oleh Hypermart JCM ini masih terbilang harga normal atau harga standar. Harganya ada yang mahal (Memasok barang dengan jumlah terbatas) dan ada yang murah (Memasok barang dengan jumlah banyak)
4. Level Layanan
Level pelayanan yang diberikan oleh Hypermart JCM sudah memenuhi
standarnya, wiraniaga tersebar di setiap lorong untuk membantu pelanggan apabila kesulitan dalam mencari barang kebutuhannya.
5. Lokasi
a. JCM
Lokasi berada di dekat dengan kampus (UTY, STMM MMTC, STIE Mitra Indonesia), Hotel (The Sahid Rich Jogja), Kantor TVRI, PT Sumber Baru Land dan Perumahan. Hal ini membuktikan bahwa lokasi Jogja City Mall berada di kawasan keramaian dan dapat dilalui arah jalan pulang para pekerja maupun mahasiswa.
b. Hypermart
Lokasi berada di akses masuk mall apabila melalui tempat parkir, sehingga pengunjung langsung dapat melihat keberadaan Hypermart.
6. Promosi
Hypermart JCM menggunakan promosi diskon 10% hingga 50%, Beli 2 lebih murah, Beli 1 Gratis 1 dll. Hal ini digunakan untuk menarik perhatian pengunjung untuk membeli produk tersebut.
7. Store Atmosphere a. Interior:
Hypermart memiliki penerangan yang baik, lantai bersih, jarak antara lorong produk tidak sempit, nyaman saat berbelanja, terdengar musik untuk menghibur konsumen agar lebih rileks dalam memilih barang yang dibutuhkan. b. Eksterior:
Parkiran berada di depan pintu masuk Hypermart, sehingga pengunjung tidak perlu berjalan jauh apabila hanya untuk mengunjungi Hypermart (berbelanja).
BAB III
PENUTUP
A. K ESIMPULAN
Hypermart Jogja City Mall memiliki produk yang sangat bervariasi, harga dan pelayanan yang standar, promosi yang menarik serta lokasinya yang strategis membuat Hypermart JCM sampai saat ini masih ramai dikunjungi oleh para pelanggannya.
DOKUMENTASI
1. Denah Lokasi