1 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2 BAB I
PENDAHULUAN
I.1 DASAR HUKUM
Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang No. 34 Tahun 2004 yang telah disempurnakan dari Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 yang lama , berkaitan dengan kewenangan daerah, aparatur pemerintah baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah.
Sebagaimana diamanatkan pada pasal 27 ayat 1-5 Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah bahwa salah satu kewajiban Kepala Daerah memberikan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada DPRD serta menginformasikan laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Masyarakat. Selain itu di dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 3 Tahun 2007 , Kepala Daerah wajib menyusun Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) kepada DPRD dan Informasi LPPD kepada masyarakat.
Laporan pertanggungjawaban tersebut selain dimaksudkan sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan sebagai pembinaan lebih lanjut sesuai peraturan perundang-undangan, juga sebagai upaya pemerintah Daerah melaksanakan prinsip “good governence” yang meliputi transparansi, Akuntabilitas, Partisipatif, melakukan efisiensi dan efektifitas serta meningkatkan fungsi pengawasan lembaga legislatif terhadap jalannya pemerintah.
Berdasarkan Perda No. 3 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kulon Progo, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kulon Progo merupakan unsur pelaksana Penyelenggara Pemerintah Daerah sehingga diwajibkan untuk membuat laporan pertanggung jawaban pelaksanaan program/kegiatan.
2 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
Untuk memperoleh gambaran yang lebih nyata, jelas dan transparan, penyusunan laporan pertanggungjawaban Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kulon progo ini secara teknis berpedoman pada sistem penyusunan Laporan Akuntablitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagaimana tertuang dalam Permenpan 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan program/kegiatan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kulon Progo tahun 2012, selain itu untuk tahun 2012 ini juga disajikan Laporan Tahunan SKPD dan sesuai Surat Edaran Mendagri Nomor : 120/313/OTDA tertanggal 24 Januari 2011, dalam rangka penyediaan data dan informasi yang handal, akurat dan akuntabel akan dilaksanakan evaluasi pengukuran kinerja mandiri (self assessment) terhadap Laporan Tahunan SKPD.
I.2 GAMBARAN SKPD
1.2.1 Susunan Organisasi Tata Kerja
Berdasarkan Perda No. 3 tahun 2008 tanggal 24 Maret 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, maka struktur organisasi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut: a. Kepala Dinas
b. Sekretariat
i. Subbag Umum dan kepegawaian ii. Subbag Perencanaan dan Keuangan c. Bidang Kelembagaan
i. Seksi Lembaga
ii. Seksi Data dan Informasi d. Bidang Permodalan
i. Seksi Pengembangan Permodalan
ii. Seksi Fasilitas Pengembangan Simpan Pinjam e. Bidang Pemberdayaan
i. Seksi Pemberdayaan SDM ii. Seksi Pemberdayaan Usaha
3 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2 Bagan 1.1
Organisasi Tata Kerja Dinas Koperasi dan UMKM
1.2.2 Keadaan Pegawai
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kulon Progo didukung dengan sumber daya manusia yaitu sebanyak 33 orang, terdiri dari Jabatan Struktural : 13 Orang dan Staf/fungsional umum: 20 Orang.
1. Keadaan jumlah pegawai menurut Sekretariat dan Bidang :
No Sekretariat/Bidang Jumlah Ket
1 2 3 4 Sekretariat Bidang Pemberdayaan Bidang Permodalan
Bidang Kelembagaan dan UMKM
12 6 7 8
Jumlah 33
Kepala Sub. Bagian Perencanaan dan
Keuangan Kepala Sekretariat
Kepala Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Kepala Bidang Permodalan Kepala Seksi Pengembangan Permodalan Kepala seksi Fasilitasi Pengembangan Simpan Pinjam Kepala Bidang Pemberdayaan Kepala Seksi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kepala Seksi Pemberdayaan Usaha Kepala Bidang Kelembagaan Koperasi dan UMKM
Rr.CH.TRI SUBEKTI WIDAYATI, SH
Kepala Seksi Lembaga
Kepala Seksi Data dan Informasi
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah
Dra. NIKEN PROBO LARAS, S.Sos, M.H.
4 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2 2. Keadaan jumlah pegawai menurut Golongan :
No Gol Jumlah Ket
1 2 3 4 Gol IV Gol III Gol II Gol I 4 25 4 - Jumlah 33
3. Keadaan jumlah pegawai menurut Jabatan :
No Jabatan Jumlah Ket
1 2 3 4 Eselon II Eselon III Eselon IV Staf 1 4 8 20 Jumlah 33
4. Keadaan jumlah pegawai menurut Tingkat Pendidikan :
No Jabatan Jumlah Ket
1 2 3 4 5 6 S-2 S-1 D-3 SLTA SLTP SD 4 15 5 9 3 - Jumlah 33
1.2.3 Sarana dan Prasarana
1. Keadaan Tanah dan Bangunan Kantor Jenis/Nam a Barang Kondisi Barang Luas Lantai ( M2) Letak/Alamat TANAH BANGUNAN Luas (M2) Status No.KD Bangunan Kantor Permanen Baik 200 Jl. Kawijo 4 Pengasih 1.000 Hak Pakai -
5 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2 2. Kendaraan Dinas/Operasional
No Jenis Barang Jumlah Ket
1 Roda 4 3 buah Th 1990
Th 1991 Th 2011
2 Roda 2 7 buah Kondisi tua dan rusak
(bekas motor PLKB) 3. Peralatan dan Perlengkapan Kantor
No Nama Barang/Alat Jumlah Ket
1 Komputer (PC) 5 unit
2 Laptop 2 unit
3 Printer 5 unit
4 Mesin tik 3 unit
5 Meja kerja 34 buah
6 Meja rapat 1 buah
7 Meja panjang 1 buah
8 Meja ketik 3 buah RR 1
9 Meja computer 5 buah
10 Meja kursi tamu 2 set
11 Kursi kayu 28 buah
12 Kursi besi 4 buah
13 Kursi putar 2 buah
14 Almari kayu 9 buah
15 Almari besi 1 buah
16 Filling cabinet kayu 3 buah 17 Filling cabinet besi 5 buah
18 Wereles 1 buah RS
6 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2 I.3 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2012
Tabel I.1
Rencana Program dan Kegiatan
No Program/Kegiatan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
I Program Penciptaan Iklim Usaha UKM yang kondusif
1 Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Tumbuh dan berkembangnya UMKM yang produktif dan berdaya saing
Berkembangnya lembaga UMKM dan terlaksananya koordinasi tim pokja, temu usaha magang bagi UMKM yang lebih maju dan terlaksananya gelar produk UMKM
335 KUMKM
II Program Pengembangan Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
1 Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM Meningkatnya kemitraan UMKM dengan BUMN Diketahuinya perkembangan pembinaan permodalan dengan kemitraan BUMN
30 KUMKM
2 Peningkatan kerjasama HAKI Meningkatnya Pengetahuan tentang HAKI dan diperolehnya sertifikat HAKI bagi UMKM
Sosialisasi dan pendaftaran hak paten
25 KUMKM/ 2 produk
7 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2 III Program Pengembangan sistem pendukung usaha bagi
usaha mikro kecil menengah
1 Pemantauan pengelolaan penggunaan dana pemerintah bagi UMKM
Diketahuinya perkembangan penggunaan dana pemerintah dan manfaat yang di dapat bagi UMKM
Pemantauan pengelolaan pinjaman yang telah diterima KUMKM
50 KUMKM
IV Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
1 Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasian Koperasi lebih maju, berkembang dan berprestasi
Peningkatan pemahaman perkoperasian dengan tangkas trampil perkoperasian bagi Kopsis dan sarasehan pada hari Koperasi
130 koperasi/ 1 kali
V Program Peningkatan Kualitas SDM Koperasi
1 Diklat Organisasi manajemen usaha keuangan koperasi Meningkatnya kualitas SDM pengurus dan pengawas Koperasi
Pendidikan dan Pelatihan bagi Pengurus dan Pengawas Koperasi
50 koperasi
VI Program Peningkatan Kualitas Organisasi Manajemen dan usaha dan Keuangan Koperasi
1 Penilaian kesehatan KSP/USP Koperasi Meningkatnya kualitas pengelolaan KSP/USP Pelaksanaan penilaian kesehatan KSP/USP
200 Koperasi 2 Revitalisasi/pendataan Koperasi Meningkatnya kualitas data dan Informasi
KUMKM
Updating dan pengisian data KUMKM
100 KUMKM
VII Program Pelayanan Badan Hukum Koperasi
1 Pelayanan perijinan akta pendirian,perubahan AD dan pembubaran koperasi
Meningkatnya Kualitas dan kuantitas Koperasi Penyuluhan dan proses pengesahan akte pendirian Koperasi serta pembubaran Koperasi yang tidak sehat
8 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2 1.4 SASARAN
Tabel I.2
Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD No Indikator Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2011
Target Capaian Setiap Tahun
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2012 2013 2014 2015 2016 Tahun 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Peningkatan jumlah UMKM 105.322 unit 106.000 unit 107.000 unit 108.000 unit 109.000 unit 110.000 unit 110.000 Unit 2 KUMKM yang melaksanakan kemitraan 300 KUMKM 325 UMKM 350 UMKM 375 UMKM 400 UMKM 425 UMKM 1.875 UMKM 3 Jumlah koperasi sehat dan lembaga keuangan non bank
150 unit 175 unit 200 unit 225 unit 250 unit 275 unit 275 unit
4 Jumlah Koperasi 336 unit 341 unit 345 unit 350 unit 361 unit 366 unit 366 Unit 5 Peningkatan kuantitas modal KUMKM dan lembaga keuangan non bank 6,5 milyar 7,5 M 8 M 8,5 M 8,5 M 9 M 40 M
9 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
II.1 Urusan Desentralisasi
II.1.1 Urusan Koperasi dan UMKM
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1) Penyediaan jasa surat menyurat
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 660.000,- realisasi Rp. 660.000,-SDM: 12 orang
Keluaran (outputs) : terpenuhinya jasa persuratan selama 12 bulan berupa meterai 6000 sebanyak 40 buah, meterai 3000 sebanyak 40 buah dan perangko sebanyak 100 buah Hasil (outcomes) : terkelolanya administrasi keuangan dan persuratan
secara tertib
Manfaat (benefits) : meningkatnya kelancaran pekerjaan administrasi
Dampak (impacts) : meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran
2) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 15.960.000,- realisasi Rp. 14.597.363,- SDM: 12 orang
Keluaran (outputs) : tersedianya pembayaran jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik selama 12 bulan
Hasil (outcomes) : tersedianya kebutuhan komunikasi, air dan listrik Manfaat (benefits) : meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas
Dampak (impacts) : meningkatnya kinerja dan pelayanan kepada masyarakat
3) Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 2.900.000,- realisasi Rp. 2.411.300,- SDM: 12 orang
Keluaran (outputs) : tersedianya biaya jasa perijinan kendaraan dinas roda 4 sebanyak 3 unit dan kendaraan roda 2 sebanyak 7 unit Hasil (outcomes) : tertibnya administrasi kendaraan operasional yang
10 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2 4) Penyediaan jasa administrasi keuangan
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 14.100.000,- realisasi Rp. SDM: 6 orang
Keluaran (outputs) : terbayarnya hononarium Bendahara Pengeluaran,
Bendahara Penerimaan, Pembantu Bendahara
Pengeluaran, Pejabat Penatausahaan Keuangan, Pembantu Pejabat Penatausahaan Keuangan Pengurus barang dan Penyimpan Barang selama 12 bulan
Hasil (outcomes) : tertibnya administrasi pertanggungjawaban keuangan dan barang selama 1 tahun
Manfaat (benefits) : meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas
Dampak (impacts) : terwujudnya akuntabilitas pengelolaan administrasi keuangan dan barang perkantoran
5) Penyediaan jasa kebersihan kantor
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 746.900,- realisasi Rp.746.900,- SDM: 12 orang
Keluaran (outputs) : tersedianya peralatan dan bahan kebersihan kantor sebanyak 11 jenis
Hasil (outcomes) : meningkatnya kebersihan kantor Manfaat (benefits) : terciptanya kenyamanan kerja
Dampak (impacts) : terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan perkantoran
6) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 2.500.000,- realisasi Rp. 2.500.000,- SDM: 12 orang
Keluaran (outputs) : tersedianya pembayaran jasa perbaikan peralatan kerja berupa 5 komputer, 5 printer dan 2 mesin ketik.
Hasil (outcomes) : berfungsinya alat kerja yang optimal Manfaat (benefits) : meningkatnya kelancaran kerja
Dampak (impacts) : terwujudnya peningkatan kinerja perkantoran
Manfaat (benefits) : meningkatnya kelancaran operasional pelaksanaan tugas
Dampak (impacts) : meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran
11 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2 7) Penyediaan alat tulis kantor
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp.4.999.900,- realisasi Rp. 4.999.900,- SDM: 12 orang
Keluaran (outputs) : tersedianya alat tulis kantor sebanyak 23 jenis selama 12 bulan
Hasil (outcomes) : terpenuhinya kebutuhan alat tulis kantor Manfaat (benefits) : meningkatnya kelancaran kerja
Dampak (impacts) : terwujudnya peningkatan kinerja perkantoran
8) Penyediaan barang cetakan dan pengadaan
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 5.155.000,- realisasi Rp. 5.155.000,- SDM: 12 orang
Keluaran (outputs) : tersedianya barang cetakan dan penggandaan keperluan kantor berupa Cetak bend 26 a, bangko SPPD NCR rangkap 6 folio , blangko SSP 5 rangkap, lembar disposisi NCR, amplop panjang coklat berkop ukuran ¼ folio selama 12 bulan
Hasil (outcomes) : terpenuhinya kebutuhan barang cetakan dan penggandaan
Manfaat (benefits) : meningkatnya kelancaran kerja
Dampak (impacts) : terwujudnya peningkatan kinerja perkantoran
9) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 397.000,- realisasi Rp. SDM: 12 orang
Keluaran (outputs) : tersedianya komponen instalasi listrik dan penerangan ruangan berupa 6 bola lampu SLE 18 watt/220 volt, 8 TL 20 watt, 14 bolam pijar 40 watt/220 volt selama 12 bulan Hasil (outcomes) : terpenuhinya kebutuhan komponen kelistrikan
perkantoran
Manfaat (benefits) : meningkatnya kelancaran dan kenyamanan kerja Dampak (impacts) : terwujudnya peningkatan kinerja perkantoran
10) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 1.080.000,- realisasi SDM: 12 orang
12 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
1 buah bendera merah putih dan 1 unit gordyn selama 12 bulan
Hasil (outcomes) : terpenuhinya peralatan dan perlengkapan kantor Manfaat (benefits) : meningkatnya kenyamanan dan kelancaran kerja Dampak (impacts) : terwujudnya peningkatan kinerja perkantoran
11) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. realisasi Rp. SDM: 12 orang
Keluaran (outputs) : terlaksananya penyediaan bahan bacaan berupa langganan surat kabar selama 12 bulan dan buku perundang-undangan sebanyak 2 buku
Hasil (outcomes) : terpenuhinya kebutuhan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Manfaat (benefits) : terwujudnya tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi seluruh pegawai
Dampak (impacts) : meningkatnya kelancaran dan peningkatan kinerja pegawai
12) penyediaan makanan dan minuman
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 4.428.000,- realisasi Rp. 4.428.000,- SDM: 35 orang
Keluaran (outputs) : tersedianya biaya makan dan minum jamuan tamu dan rapat sebanyak 24 kali untuk 246 orang
Hasil (outcomes) : terpenuhinya kebutuhan akomodasi rapat Manfaat (benefits) : meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas
Dampak (impacts) : terwujudnya peningkatan kualitas koordinasi dan kinerja perkantoran
13) Penyediaan koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 30.170.000,- realisasi Rp. SDM: 33 orang
Keluaran (outputs) : terlaksananya penyediaan koordinasi dan konsultasi ke luar daerah ditingkat Pusat/Luar Provinsi 18 kali dan tingkat Provinsi 5 kali
Hasil (outcomes) : terpenuhinya kebutuhan koordinasi dan konsultasi ke luar daerah selama 12 bulan
13 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
Dampak (impacts) : terwujudnya pengambilan kebijakan dalam pembinaan KUMKM di daerah dan peningkatan kinerja
14) Penyediaan koordinasi dan konsultasi dalam daerah
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 1.050.000,- realisasi Rp. 1.050.000,- SDM: 10 orang
Keluaran (outputs) : terlaksananya penyediaan koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah sebanyak 9 kali
Hasil (outcomes) : terpenuhinya kebutuhan koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah selama 12 bulan Manfaat (benefits) : meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas
Dampak (impacts) : terwujudnya peningkatan kinerja dalam pembinaan KUMKM
15) Penyediaan jasa tenaga pegawai tidak tetap
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 18.104.580,- realisasi Rp. 18.104.580,- SDM: 3 orang
Keluaran (outputs) : tersedianya pembayaran jasa pegawai tidak tetap , penjaga malam, staf sekretariat dan staf bidang pemberdayaan sebanyak 3 orang selama 13 bulan. Hasil (outcomes) : terpenuhinya kebutuhan pegawai tidak tetap
Manfaat (benefits) : meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas Dampak (impacts) : terwujudnya peningkatan kinerja perkantoran
Realisasi Pelaksanaan Program
Program pelayanan administrasi perkantoran merupakan salah satu program penting yang dilakukan untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (tupoksi), sehingga kinerja dapat berjalan sesuai rencana. Program ini dilaksanakan dengan alokasi anggaran Rp. 103.251.330,- dan realisasi sebesar Rp.100.968.643,-. atau 97, 78 %, Realisasi anggaran tidak mencapai 100% karena :
a. Efisiensi biaya telepon, air dan listrik
b. Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan anggaran semula untuk Opel Blazer , realisasi digunakan untuk Toyota Kijang karena ada pergantian mobil dinas. c. Sisa belanja perjalanan Dinas Luar Daerah
14 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
d. Honor Pembantu Bendahara tidak dibayarkan karena mengikuti Diklat Keuangan Daerah yang diadakan Kementerian Keuangan Republik Indonesia Program pelayanan administrasi perkantoran telah dapat dilaksanakan dengan baik selama satu tahun. Program ini dilaksanakan guna mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas perkantoran.
f. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 15.795.550,- realisasi Rp. 15.244.050,- SDM: 7 orang
Keluaran (outputs) : terlaksananya pengadaan kendaraan bermotor sebanyak 1 unit
Hasil (outcomes) : tersedianya 1 kendaraan untuk menunjang pelaksanaan tugas kantor
Manfaat (benefits) : meningkatnya kelancaran operasional pelaksanaan tugas
Dampak (impacts) : terwujudnya peningkatan kerja
2) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 3.450.000,- realisasi Rp. SDM: 12 orang
Keluaran (outputs) : tersedianya biaya operasional pemeliharaan gedung kantor untuk pengecatan
Hasil (outcomes) : meningkatnya kebersihan gedung kantor Manfaat (benefits) : kenyamanan tugas tugas kantor
Dampak (impacts) : terwujudnya peningkatan kinerja
3) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 13.475.550,- realisasi Rp. 13.340.550,- SDM: 2 orang
Keluaran (outputs) : terlaksananya 2 paket pengadaan peralatan kantor berupa 1 proyektor dan 1 faximili
Hasil (outcomes) : tersedianya peralatan untuk menunjang pelaksanaan tugas kantor
Manfaat (benefits) : meningkatnya kelancaran operasional pelaksanaan tugas
15 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2 Dampak (impacts) : terwujudnya peningkatan kerja
4) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 40.962.000,- realisasi Rp. 40.951.658,- SDM: 33 orang
Keluaran (outputs) : tersedianya biaya operasional pemeliharaan kendaraan dinas roda 4 sebanyak 3 unit dan roda 2 sebanyak 7 unit meliputi service, ganti oli, penggantian suku cadang dan BBM.
Hasil (outcomes) : terpeliharanya kendaraan dinas
Manfaat (benefits) : meningkatnya kelancaran operasional pelaksanaan tugas
Dampak (impacts) : terwujudnya peningkatan kinerja
Realisasi Pelaksanaan Program
Untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas dan kinerja program peningkatan sarana dan prasarana aparatur dilaksanakan dengan empat kegiatan yaitu Pengadaan kendaraan Dinas Dinas/Operasional, Pengadaan perlengkapan gedung Kantor, Pengadaan Peralatan Gedung Kantor dan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional. Program ini dilaksanakan dengan alokasi anggaran Rp. 73.683.100,-, dan realisasi Rp. 72.886.258,- atau 98, 92% hal ini tidak sesuai dengan anggaran yang tersedia karena adanya efisiensi antara lain :
a. Sisa Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat b. Sisa Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor Lain c. Sisa Belanja Modal Pengadaan Faximili
d. Sisa Belanja servis dan BBM
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp realisasi Rp. SDM: 8 orang
16 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2 realisasi kinerja SKPD selama 1 tahun Hasil (outcomes) : tersedianya laporan kinerja
Manfaat (benefits) : terwujudnya pengendalian dan evaluasi kegiatan Dampak (impacts) : meningkatnya akuntabilitas pelaksanaan anggaran
2) Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 1.447.800,- realisasi Rp. 1.447.800,- SDM: 10 orang
Keluaran (outputs) : tersusunnya laporan keuangan akhir tahun Hasil (outcomes) : tersedianya laporan keuangan akhir tahun
Manfaat (benefits) : terwujudnya bahan pengendalian dan evaluasi kegiatan
Dampak (impacts) : meningkatnya akuntabilitas pelaksanaan anggaran
Realisasi Pelaksanaan Program
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dilaksanakan dengan empat kegiatan yaitu Penyusunan laporan capaian kinerja dan Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun. Program ini dilaksanakan dengan alokasi anggaran Rp. 3.014.800,- dan terealisasi 100% .
Keluaran dari pelaksanaan 2 kegiatan ini berupa laporan pelaksanaan program/kegiatan dan realisasi keuangannya serta penjelasan berbagai capaian yang dihasilkan, uraian kendala permasalahan yang dihadapi serta upaya penyelesaian yang telah dilaksanakan. Bentuk-bentuk laporan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas laporan pertanggungjawaban kinerja SKPD dan sebagai bahan evaluasi kinerja dinas.
d. Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD
1) Penyusunan Renstra SKPD
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 1.361.000,- realisasi Rp. 1.361.000,- SDM: 8 orang
Keluaran (outputs) : terlaksananya penyusunan Renstra SKPD 2011 – 2016
Hasil (outcomes) : tersedianya pedoman penyusunan program jangka panjang SKPD
17 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2 Manfaat (benefits) Dampak (impacts) : :
meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas terwujudnya peningkatan kinerja dinas
2) Penyusunan Rencana Kerja SKPD
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. realisasi Rp. SDM: 9 orang
Keluaran (outputs) : tersusunnya rencana kerja tahun tahun 2012
Hasil (outcomes) : tersedianya pedoman perencanaan pelaksanaan program dan kegiatan
Manfaat (benefits) : meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas Dampak (impacts) : terwujudnya peningkatan kinerja
Realisasi Pelaksanaan Program
Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD dilaksanakan dengan dua kegiatan yaitu Penyusunan Renstra SKPD dan Penyusunan Rencana Kerja SKPD. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai acuan SKPD dalam menyusun program dan kegiatan jangka menengah sebagai tindak lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kulon Progo tahun 2011-2016. Didalam dokumen Renstra ini merumuskan Visi, Misi, Strategi, Arah Kebijakan, dan langkah-langkah capaian kegiatan yang disusun secara sistematis dan sinergis dalam upaya medukung Visi dan Misi Kabupaten Kulon Progo.
Secara umum tersusunnya Renstra diharapkan dapat menjawab dua hal mendasar, yaitu :
a. Arah pelayanan yang akan dikembangkan dan hendak dicapai dalam lima tahun kedepan;
b. Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
Rencana Strategis ini merupakan komitmen pimpinan dan seluruh aparatur dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat di bidang
18 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
Koperasi dan UMKM serta Dokumen Perencanaan Jangka Menengah yang menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kerja (Renja) dan Anggaran (RKA) Dinas. Selain itu merupakan salah satu perangkat dasar pengukuran kinerja atas pelayanan yang diberikan pada masyarakat dibidang Koperasi dan UMKM yang akan dievaluasi setiap akhir tahun dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Sedangkan dengan disusunnya Rencana Kerja SKPD maka diharapkan dapat menjadi pedoman bagi stakeholder dan pelaksana tugas lainnya untuk melaksanakan program dan kegiatan SKPD sesuai dengan perencanaan serta target yang telah ditetapkan sehingga akan tercipta suatu keharmonisan hasil antara perencanaan dan target.
e. Program Pengawasan dan Pengendalian Program
1) Monitoring, evaluasi, pengendalian, dan pelaksanaan program dan kegiatan
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 1.688.800,- realisasi Rp. 1.688.800,- SDM: 12 orang
Keluaran (outputs) : terlaksananya koordinasi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
Hasil (outcomes) : diketahuinya hasil serta permasalahan pelaksanaan program dan kegiatan
Manfaat (benefits) : meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas Dampak (impacts) : terwujudnya peningkatan kinerja
Realisasi Pelaksanaan Program
Program pengawasan dan pengendalian program dilaksanakan untuk meningkatkan akuntabilitas capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD. Program ini dilaksanakan dengan 1 Kegiatan yaitu Monitoring, Evaluasi, Pengendalian, dan Pelaksanaan Program dan Kegiatan. Melalui program ini diharapkan akan terdeteksi kekurangan pelaksanaan program dan kegiatan sehingga dapat menjadi evaluasi untuk pelaksanaan tahun anggaran ke depan.
19 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
f. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif
1) Fasilitasi pengembangan Usaha Kecil Menengah
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 427.652.950,- realisasi Rp. 423.200.950,- SDM: 22 orang
Keluaran (outputs) : terlaksananya pengembangan Fasilitasi UKM melalui Bimtek Manajemen Usaha KUD untuk 25 manajer dan ketua KUD, Bimtek Pengembangan Bisnis untuk 60 UMKM anggota Hipmikindo, Lokakarya untuk 50 UMKM, Bimtek Manajemen Usaha Koperasi Sektor Riil untuk 50 anggota KSU Wana Lestari Menoreh dan KSU Tenun Mumbul, Magang Kerja Pengolahan Susu 5 anggota dan Pengurus KSU Maju Jaya “Galur” di KUD “Mojosongo”, Boyolali, Bimtek Peningkatan Jiwa Kewirausahaan UMKM untuk 50 Pedagang Pasar Jagalan Kalibawang, Sosialisasi Pemanfaatan Kios/Los Pasar Jagalan untuk 50 Pedagang Pasar Jagalan, Pengadaan Peralatan Produksi Gula Semut untuk 50 UMKM Perajin Gula Semut di Kokap dan Girimulyo dan Pengadaan Sarana Prasarana Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk 20 PKL di Wates, Lendah dan Nanggulan.
Hasil (outcomes) : Tersampaikannya informasi dan pengetahuan dari KUD Tirtonirmolo, PUSRI, Bulog, Puskup Mataram, Hipmikindo, Lembaga Konsultasi Bisnis, sharing dan Koordinasi UMKM, transfer knowladge pengelolaan usaha sapi perah, terlaknanya pendampingan pedagang pasar Jagalan dan tersalurkannya bantuan peralatan produksi gula semut dan sarana prasarana PKL.
Manfaat (benefits) : Meningkatnya kemampuan manajerial manajer dan ketua KUD serta optimalnya kemitraan KUD dengan pelaku bisnis lain, meningkatnya motivasi, kualitas, kapasitas dan kerjasama bisnis antar wirausaha, diketahuinya permasalahan UMKM dan solusi untuk mengatasinya, meningkatnya kualitas manajemen Koperasi di sektor riil, tumbuhnya motivasi dan pengetahuan pengurus Koperasi tentang pengolahan susu, meningkatnya kapasitas dan kapabilitas pedagang pasar Jagalan, optimalnya pemanfaatan lahan Pasar Jagalan serta lancarnya aktivitas produksi Perajin Gula Semut dan Pedagang Kaki Lima (PKL)
Dampak (impacts) : Meningkatnya income UMKM yang berimpact pada penciptaan lapangan kerja baru dan pertumbuhan ekonomi masyarakat
Proses perencanaan pembangunan : usulan SKPD dan masyarakat Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan : cukup
20 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2 Realisasi Pelaksanaan Program
Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil dan Menengah yang Kondusif dilaksanakan dengan satu kegiatan yaitu Fasilitasi pengembangan Usaha Kecil Menengah, merupakan perwujudan dari upaya pemberdayaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam bentuk penumbuhan iklim usaha agar UMKM tangguh dan mandiri dengan implementasi keluaran atau sub-sub kegiatan yaitu :
- Bimtek Manajemen Usaha KUD - Bimtek Pengembangan Bisnis - Lokakarya UMKM
- Bimtek Manajemen Usaha Koperasi Sektir Riil - Magang Kerja Pengolahan Susu
- Bimtek Peningkatan Jiwa Kewirausahaan UMKM - Sosialisas Pemanfaatan Kios/Los Pasar Jagalan - Pengadaan Peralatan Produksi Gula Semut - Pengadaan Sarana Prasarana PKL
Pertama, Bimbingan Teknis Manajemen Usaha KUD untuk 25 peserta yang terdiri dari manajer dan ketua KUD, selama 3 (tiga) hari di Wates. Kegiatan diarahkan pada peningkatan kemampuan manajerial dan jaringan bisnis diantara KUD dan Pelaku Bisnis lainnya dengan menghadirkan narasumber dari KUD Tirtonirmolo, Pamela, Pusri, Bulog dan Puskup Mataram.
Kedua, Bimbingan Teknis Pengembangan Teknis untuk 60 UMKM anggota Himpunan Pengusaha Mikro Kecil Indonesia (Hipmikindo) selama 4 (empat) hari di Wates, dengan Narasumber dari Dinas Koperasi dan UMKM, Hipmikindo dan Lembaga Konsultasi Bisnis. Diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini dapat meningkatkan motivasi wirausaha, meningkatnya kapasitas dan kualitas UMKM serta terjalinnya kerjasama bisnis antar wirausaha.
Ketiga, Lokakarya untuk 50 UMKM selama sehari di Wates, dalam rangka menggali permasalahan dan pemecahan masalah yang dihadapi UMKM serta meningkatkan ketrampilan, kualitas manajemen, perluasan kemitraan dan pangsa
21 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
pasar bagi UMKM di Kabupaten Kulon Progo dengan narasumber Wakil Bupati mewakili Pemerintah Kabupaten dan Konsultan Staf Ahli Bupati.
Keempat, Bimbingan Teknis Manajemen Usaha Koperasi Sektor Riil untuk 50 orang, dilaksanakan di Kalibawang selama 4 (empat) hari di KSU Wana Lestari Menoreh dan KSU Tenun Mumbul. Bimtek dilaksanakan dalam rangka pemberdayaan Koperasi dan mengambil sasaran 2 Koperasi tersebut karena KSU “Wana Lestari Menoreh” yang bergerak di bidang perkayuan dan empon-empon memiliki prospek yang sangat baik sehingga diperlukan manajemen yang berkualitas un tuk menangkap peluang pasar tersebut. Sedangkan untuk KSU “Tenun Mumbul” bergerak di bidang kerajinan tenun Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dan memiliki prospek yang baik pula, tetapi dikarenakan beberapa keterbatasan, Koperasi kurang berkembang sehingga diperlukan strategi dan pendampingan untuk pengembangannya.
Kelima, Magang Kerja Pengolahan Susu di KUD “Mojosongo” Boyolali selama 5 hari oleh 5 orang Pengurus dan Anggota KSU Maju Jaya “Galur” yang merupakan Koperasi peternak sapi perah.
Tujuan dilaksanakan magang ini adalah :
1. Transfer knowladge, khususnya dalam bidang Pengolahan Susu
2. Meningkatkan kemampuan SDM dalam rangka pengembangan usaha. 3. Sebagai stimulus dalam rangka penciptaan lapangan kerja baru.
adapun materi dan hasil yang didapatkan dari kegiatan ini antara lain ; 1. Manajemen Perkoperasian
2. Pengelolaan produksi pengolahan susu 3. Budidaya sapi dan produksi susu
Dengan pelaksanaan kegiatan ini diharapkan Pengurus Koperasi dan para peternak dapat mengetahui dan mengimplementasikan beberapa hal berkaitan dengan managemen usaha Koperasi sapi perah, budidaya sapi perah serta seluk beluk kesehatan dan penyakit sapi perah sehingga akan bermanfaat dalam rangka meningkatkan kualitas peternakan sapi perah dan optimalisasi pengelolaan Koperasi
22 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
serta berdampak langsung pada peningkatan pendapatan dan perekonomian anggota Koperasi, para peternak dan masyarakat sekitar.
Peternakan sapi perah ini dikelola oleh KSU “Maju Jaya” Galur yang merupakan salah satu Koperasi yang memiliki bidang usaha pengelolaan peternakan sapi perah, dengan beberapa tujuan antara lain : meningkatkan pengetahuan dan praktek produksi ternak sapi perah, pengembangan populasi ternak sapi perah di wilayah Galur sehingga dapat menjadi pelopor bagi kecamatan lain dan mempelopori transfer teknologi tepat guna antara lain kotoran ternak yang dimanfaatkan sebagaimana pupuk organik serta pengembangan bio gas sebagai alternatif energi. Dengan optimalisasi kegiatan KSU “Maju Jaya” dan terealisasinya tujuan di atas maka diharapkan dapat memunculkan Gerakan Minum Susu dan tour village (desa wisata) di kecamatan Galur, dan effect lebih lanjut adalah meningkatnya taraf hidup dan perekonomian masyarakat
Keenam, Bimbingan Teknis Peningkatan Jiwa Kewirausahaan UMKM untuk 50 Pedagang Pasar Jagalan selama 4 (empat) hari, sasaran ditujukan kepada Pelaku UMKM pedagang pasar Jagalan agar ada peningkatan kapasitas dan kapabilitas pedagang pasar, dengan pendampingan dari Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melalui Dinas Koperasi dan UMKM.
Ketujuh, Sosialisasi Pemanfaatan Kios/Los Pasar Jagalan untuk 50 Pedagang Pasar Jagalan Kalibawang selama 1 (satu) hari dilaksanakan dalam rangka pemanfaatan Los Pasar dan Kios Pasar Jagalan agar pemanfaatan dapat berjalan optimal yang pada akhirnya menciptakan pasar yang sehat, aman, tertib, teratur dan nyaman serta memiliki impact peningkatan income bagi masyarakat, Koperasi dan Pemerintah Kabupaten.
Dengan pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat tercapai beberapa hal yaitu:
- Terwujudnya Revitalisasi Pasar Tradisional
- Efektifnya implementasi kebijakan Pemerintah Kabupaten dalam pemberdayaan pasar tradisional.
- Terciptanya peningkatan keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas di area pasar
23 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
- Optimalisasi peran KUD dalam pemberdayaan ekonomi pedesaan
- Meningkatnya peran Pemerintah Desa dalam pemberdayaan pasar tradisional
Kedelapan, Kegiatan Pengadaan Peralatan Produksi Gula Semut untuk 50 UMKM Perajin Gula Semut anggota KSU “Jatirogo” di Kokap dan Girimulyo. Bantuan Peralatan sebanyak 50 Paket, terdiri dari tungku, wajan besi, dandang air, parut biasa dan ayakan.
Kesembilan, Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Pedagang Kaki Lima (PKL), untuk 20 UMKM PKL di Wates, Nanggulan dan Galur. Bantuan peralatan sebanyak 20 Paket, terdiri dari tenda, gerobag, meja, kursi, ember, tabung gas, regulator gas dan kompor hewes.
g. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
1) Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 5.232.250.,- realisasi Rp. SDM: 6 orang
Keluaran (outputs) : terlaksananya Temu Kemitraan UMKM dengan BUMN, antara 30 UMKM di wilayah Kabupaten Kulon Progo dengan 3 BUMN yaitu PT Askes, PT Bank Mandiri dan Hipmikindo
Hasil (outcomes) : terjalinnya kerjasama dalam bentuk dukungan terhadap UMKM oleh BUMN, sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Negara BUMN No: Per-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL).
Manfaat (benefits) : meningkatnya kemampuan usaha kecil menjadi lebih tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN
Dampak (impacts) : Terwujudnya hubungan kemitraan yang harmonis antara BUMN dengan UMKM
Proses perencanaan pembangunan : usulan SKPD dan masyarakat Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan : cukup
24 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
2) Peningkatan Kerjasama Di Bidang HAKI
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 45.550.000,- realisasi Rp. 44.616.500,- SDM: 10 orang
Keluaran (outputs) : Terlaksananya sosialisasi HaKI bagi 25 UMKM dan fasilitasi pendaftaran HKI
Hasil (outcomes) : meningkatnya pengetahuan di bidang HaKI dan diperolehnya sertifikasi Haki
Manfaat (benefits) : menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam berusaha serta adanya legalitas dan jaminan hukum bagi produk UMKM
Dampak (impacts) : meningkatnya usaha dari UMKM
Proses perencanaan pembangunan : usulan SKPD dan masyarakat Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan : cukup
Realisasi Pelaksanaan Program
Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan pengusaha mikro kecil agar menjadi wirausaha yang tangguh dan mandiri. Program ini dilaksanakan dengan 2 (dua) kegiatan yaitu Kegiatan Memfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha bagi UKM dan Peningkatan Kerjasama di Bidang HaKI.
Pertama, Kegiatan Memfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha Bagi UKM telah dilaksanakan dengan acara Temu Kemitraan UMKM dengan BUMN, antara 30 UMKM di wilayah Kabupaten Kulon Progo dengan 2 BUMN yaitu PT Askes, PT Bank Mandiri dengan Hipmikindo. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memfasilitasi pertemuan antara BUMN dan UMKM sehingga ada kerjasama dalam bentuk dukungan terhadap UMKM oleh BUMN, sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Negara BUMN No: Per-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL).
Program Kemitraan BUMN Dengan Usaha Kecil yang selanjutnya disebut Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.
25 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
Adapun Usaha Kecil yang dapat ikut serta dalam Program Kemitraan adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kekayaan bersih (aset) dan penjualan tahunan (omset) sesuai dengan UU No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
2. Milik Warga Negara Indonesia;
3. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar;
4. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
5. Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 (satu) tahun serta mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan.
Sedangkan Mitra Binaan mempunyai kewajiban sebagai berikut :
1. Melaksanakan kegiatan usaha sesuai dengan rencana yang telah disetujui oleh BUMN Pembina;
2. Menyelenggarakan pencatatan/pembukuan dengan tertib;
3. Membayar kembali pinjaman secara tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati;
4. Menyampaikan laporan perkembangan usaha setiap triwulan kepada BUMN Pembina.
Sektor Usaha yang dapat diberikan bantuan pinjaman adalah Industri, Jasa, Perdagangan, Peternakan, Perikanan, Pertanian, Perkebunan dan Jasa lainnya.
Tabel II.1
Penguatan Modal PKBL BUMN
No BUMN UMKM Alamat Jumlah
1 Bank Mandiri 54 UMKM Kulon Progo 1.245.000.000,
2 Askes 7 UMKM Kulon Progo 225.000.000
3 ASEI 17 UMKM Kulon Progo 415.000.000
4 PERUM PERURI 1 Kel. UMKM Pengasih 115.000.000
26 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
Kedua, Kegiatan Peningkatan Kerjasama di Bidang Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) telah terlaksana dengan 2 (dua) kegiatan yaitu pertama, Sosialisasi HaKI diikuti 30 peserta, dilaksanakan untuk memberikan wawasan, pengetahuan tentang pentingnya HaKI dan tata cara pengajuan HaKI. Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan kegiatan Sosialisasi HaKI ini adalah terfasilitasinya beberapa UMKM yang telah diajukan pendaftaran sertifikasi HaKI untuk merek dagangnya yaitu :
Tabel II.2
UMKM yang memperoleh sertifikat HaKI tahun 2012
No Merk Dagang Jenis Produk Alamat
1 Proqua Air Mineral Wates
2 Prolo Tas Serat Alam Sentolo
3 Bu Hartin Makanan Ayam Goreng Wates
4 Bu Hartin Rumah Makan Wates
5 Roti Nita Makanan Roti Pengasih
6 Yoga Batik Batik Lendah
7 Mekarsari Tepung Pengasih
8 Bu Sastro Kecap Wates
9 Vanda Minuman Sari Kedelai Temon
10 Den Nganten Rempeyek Wates
11 Suroloyo Kopi, teh dan Rempah-Rempah
Samigaluh
12 Tonji Snack dan Kue Pengasih
Sumber ; Bidang Kelembagaan Dinas Koperasi dan UMKM, Kulon Progo tahun 2012
Selain itu telak terlaksana fasilitasi pendaftaran HaKI untuk hak Cipta Geblek Renteng, Desain Industri Gebleg renteng dan Hak Paten untuk peralatan pembuatan asap cair dari sekam padi.
Hak atas kekayaan intelektual adalah hak hukum yang diberikan atas hasil kreasi intelektual (kekayaan intelektual) yang telah diwujudkan secara nyata. Hak hukum ini menimbulkan hak monopoli berupa; hak untuk menggunakan sendiri, hak untuk memberikan izin dan mengalihkan hak tersebut kepada orang lain, dan hak untuk melarang orang lain menggunakan hak tersebut. Hak kekayaan intelektual sendiri sebagai hak hukum terbagi menjadi dua bagian, yakni; hak cipta (copyrights) dan hak milik perindustrian (industrial property rights). Khusus untuk hak milik perindustrian terbagi menjadi beberapa bagian, yakni; paten, merek, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu, rahasia dagang, indikasi geografis.
27 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
Beberapa regulasi yang mengatur HaKI untuk bidang bisnis dan industry adalah, kekayaan intelektual berupa seni, sastra dan ilmu pengetahuan diberikan hak hukum berupa hak cipta (UU No. 19 Tahun 2002); untuk kekayaan intelektual berupa temuan di bidang teknologi baik berupa produk atau proses atau pengembangan atau penyempurnaan produk atau proses diberikan hak hukum berupa paten (UU No. 14 Tahun 2001); untuk logo/symbol dagang sebagai kekayaan intelektual diberikan hak hukum berupa merek (UU No. 15 Tahun 2001); untuk kekayaan intelektual berupa kreasi bentuk, konfigurasi dan komposisi dua dimensi atau tiga dimensi yang mempunyai nilai estetika diberikan hak hukum berupa desain industri (UU No. 31 Tahun 2000), sedangkan kekayaan intelektual berupa informasi bisnis/teknologi yang mempunyai nilai ekonomi diberikan hak hukum berupa rahasia dagang (UU No. 30 Tahun 2000).
Dengan terealisasinya kegiatan Sosialisasi dan Fasilitasi pemberian HaKI ini memiliki manfaat bagi penguatan UKM yaitu: Pertama, mendorong UKM menghasilkan produk dan proses yang sifatnya kreatif dan inovatif; Kedua, untuk meningkatkan income generate UKM dalam melakukan kegiatan usahanya; Ketiga, untuk keberlanjutan UKM sendiri dalam mengembangkan kegiatan usahanya.
h. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
1) Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. realisasi Rp. SDM: 7 orang
Keluaran (outputs) : terlaksananya sosialisasi dukungan penyediaan permodalan usaha Koperasi dan UMKM dengan BUMN, Perbankan dan Lembaga Keuangan Lainnya.
Hasil (outcomes) : tersampaikannya informasi terkait permodalan dan produk layanan dari PT Bank Tabungan Negara (BTN), Badan Layanan Umum- Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (BLU-LPDB) , Himpunan Pengusaha Mikro Kecil Indonesia (Hipmikindo)
Manfaat (benefits) : Diketahuinya informasi permodalan dan terjalinnya kemitraan antara UMKM dengan BUMN, Perbankan dan Lembaga Keuangan Lainnya.
Dampak (impacts) : Meningkatnya income UMKM dan terciptanya lapangan kerja baru
Proses perencanaan pembangunan : usulan SKPD dan masyarakat Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan : cukup
28 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
2) Pemantauan pengelolaan penggunaan dana pemerintah bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 12.714.900,- realisasi Rp. 12.709.150,- SDM: 8 orang
Keluaran (outputs) : terlaksananya monitoring dana perkuatan modal terhadap 150 UMKM
Hasil (outcomes) : diketahuinya perkembangan penggunaan dana pemerintah yang ada pada KUMKM baik yang lancar kurang lancar maupun macet.
Manfaat (benefits) : meningkatnya efektivitas penggunaan dana dari pemerintah dan tertagihnya angsuran-angsuran pinjaman perkuatan modal dari KUMKM.
Dampak (impacts) : meningkatnya PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari bunga pinjaman.
Proses perencanaan pembangunan : usulan SKPD dan masyarakat Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan : cukup
Realisasi Pelaksanaan Program
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dimaksudkan untuk membantu Usaha Mikro Kecil Menengah dalam meningkatkan usahanya. Terdapat 2 kegiatan yang dilaksanakan yaitu:
Pertama, Kegiatan Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan untuk 30 UMKM dalam rangka menyampaikan informasi dari pihak sumber dana/permodalan yaotu Perbankan, BUMN, BLU-LPDB dan lembaga Keuangan lainnya.
Tujuan :
1. Mendorong geliat kegiatan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pengembangan KUMKM yang tangguh dan mandiri.
2. Media bagi Perbankan, BUMN, BLU-LPDB dan lembaga Keuangan lainnya untuk menyampaikan informasi permodalan bagi UMKM.
29 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
Kedua, kegiatan Pemantauan Pengelolaan Dana Pemerintah bagi UMKM yang berhasil memperoleh penerimaan bunga penguatan modal/PAD sebesar Rp. 372.811.000,- dari target sebesar Rp. 371.511.000,- (100,31 %).
Kegiatan Pemantauan Pengelolaan Dana Pemerintah bagi KUMKM dilaksanakan dengan monitoring dana perkuatan modal dari berbagai sumber baik APBN, APBD Propinsi, APBD Kabupaten, BUMN maupun lembaga yang lain. Pemantauan Pengelolaan Penggunaan Dana Pemerintah bagi UKM dilaksanakan dengan monitoring dan evaluasi perkembangan dana pemerintah pada 50 UMKM. Tujuan dilaksanakannya kegiatan monitoring dan evaluasi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana manfaat dari dana pemerintah yang telah dilaksanakan dan juga sebagai upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumber daya serta meningkatkan akuntabilitas dana pemerintah.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan jaminan terlaksananya kegiatan yang menggunakan dana pemerintah sesuai rencana dengan melakukan pengecekan terhadap kegiatan-kegiatan yang dijalankan, mencatat kemajuan-kemajuan sesuai dengan rencana serta menemukenali kekuatan-kekuatan dan masalah yang timbul, sehingga keberhasilan atau kegagalan dari kegiatan yang menggunakan dana pemerintah ini dapat terlihat dan bagaimana perlu dilakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik.
Pada tahun 2012 telah berhasil diperoleh bantuan perkuatan permodalan, bantuan sarana prasana dan peralatan, untuk pengembangan dan peningkatan kualitas Koperasi dan UMKM sebesar total Rp. 62.914.478.751,-. Ini menunjukkan potensi perkembangan Koperasi dan UMKM sangat baik apabila dilihat dari realisasi perkuatan permodalan yang diperoleh, sedangkan pemetaan (mapping) persebaran dana dan sarana yang diperoleh dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
30 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2 Tabel II.3
Perkuatan Modal dan Bantuan Sarana bagi Koperasi dan UMKM Tahun 2012
No Nama Koperasi / UMKM Alamat Dana Sumber Dana
I Peralatan dan Pendampingan
1 Penyulingan minyak Atsiri untuk Koperasi Tunas Maju
Samigaluh 250.000.000,- APBN
2 UKM Mart untuk Koperasi “Mekar” Dinas Pendidikan
Wates 65.000.000,- APBN
3 Bantuan pengembangan produk unggulan melalui pendekatan OVOP kepada KSU Jatirogo
Sentolo 100.000.000,- APBN
II Penguatan Modal
1 Koperasi BMT Surya Parama Artha Sentolo 900.000.000,- BLU-LPDB/APBN
2 KSU “Amalia Insani” Temon 300.000.000 BLU-LPDB/APBN
3 KSU BMT “Menoreh Sejahtera” Nanggulan 350.000.000 BLU-LPDB/APBN
4 KJKS Muthia Wates 125.000.000 BLU-LPDB/APBN
5 KUD “Sedyo rahayu” Galur 150.000.000 BLU-LPDB/APBN
6 KSU “Jatirogo” Sentolo 800.000.000 BLU-LPDB/APBN
7 KSU “ Giat” Wates 500.000.000 BLU-LPDB/APBN
III Bantuan Sosial
1 KSU Mekar Mas Lendah 55.000.000,- APBN
2 Primkopti Wates 50.000.000,- APBN
3 KSU Posdaya pengasih 50.000.000,- APBN
IV Sertifikasi Tanah UMKM
100 UMKM Kulon Progo 30.000.000 APBN
V PKBL BUMN
1 54 UMKM Kulon Progo 1.245.000.000,- Bank Mandiri
2 7 UMKM Kulon Progo 225.000.000 Askes
3 17 UMKM Kulon Progo 415.000.000 ASEI
4 1 Kel. UMKM Pengasih 115.000.000 PERUM PERURI
VI Pinjaman Lunak i: 3%
16 Koperasi Kulon Progo 800.000.000 APBD Propinsi
VII Peralatan Produksi Gula Semut
50 UMKM Kokap, Girimulyo 149.650.000 APBD Kabupaten
VIII Sarana Prasarana PKL
20 UMKM Wates, Lendah,
Nanggulan
31 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2 VIII Kredit Usaha Rakyat
9.103 UMKM Kulon Progo 52.268.418.000 BRI
62 UMKM Kulon Progo 3.467.110.751 BPD
XI Bantuan Gudang Gula Semut
KSU Jatirogo Sentolo, Kulon
Progo
295.300.000 BI Diklat Peningkatan Kompetensi
teknis
KSU Jatirogo Sentolo, Kulon
Progo
30.000.000 BI Diklat dan Praktek pengolahan
Limbah Batik
Kop. Perajin Batik Citra Mandiri Lendah 30.000.000 BI
Total 62.914.478.751
Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM, Kulon Progo tahun 2012
i. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
1) Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasian
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 23.554.800,- realisasi Rp. SDM: 8 orang
Keluaran (outputs) : terselenggaranya tangkas trampil Perkoperasian bagi Koperasi Siswa di Kabupaten Kulon Progo yang diikuti 85 peserta anggota Kopsis SMP di Kabupaten Kulon Progo dan Sarasehan Hari Koperasi ke 65 dengan peserta 100 Pengurus Koperasi dengan narasumber Bupati Kulon Progo dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K), Ketua Dekopinwil DIY Ir. Syahbenol Hasibuan dan kepala Dinas Koperasi dan UMKM Dra. Niken Probo Laras, S.Sos, MH.
Hasil (outcomes) : meningkatnya pemahaman siswa tentang perkoperasian dan koordinasi yang baik antara Gerakan Koperasi dan Pemerintah kabupaten Kulon Progo
Manfaat (benefits) : terwujudnya pemahaman perkoperasian sejak dini, semakin berkembangnya usaha KUMKM dan semakin meningkatnya kualitas kelembagaan Koperasi
Dampak (impacts) : Meningkatnya kualitas Koperasi siswa, meningkatnya pendapatan KUMKM dan terwujudnya Koperasi berkualitas
Proses perencanaan pembangunan : usulan SKPD dan masyarakat Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan : cukup
32 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2 Realisasi Pelaksanaan Program
Program ini dilaksanakan dengan kegiatan sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman Koperasi. Melalui program peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi, ternyata telah menumbuhkan semangat bagi masyarakat untuk meningkatkan dan mengembangkan Koperasi secara modern serta kuat secara kelembagaan. Selain itu dengan program ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat luas terhadap Koperasi secara utuh sehingga dapat membuka wacana yang positif terhadap Koperasi khususnya bagi generasi muda.
Pertama, Kegiatan Sosialisasi Prinsip-prinsip Perkoperasian dilaksanakan dengan kegiatan Tangkas Terampil Perkoperasian tingkat SMP yang diikuti oleh 85 orang (Koperasi siswa SMP di Kabupaten Kulon Progo). Tujuan dilaksanakan Tangkas Terampil Perkoperasian bagi siswa ini adalah untuk lebih memperkenalkan lebih dalam tentang Koperasi kepada siswa sehingga selanjutnya siswa dapat mengetahui arti penting Koperasi bagi masyarakat. Selain itu juga diharapkan siswa akan tumbuh menjadi generasi-generasi penggiat Koperasi baru yang dapat menjaga eksistensi Koperasi agar sesuai dengan nilai dan prinsip-prinsipnya.
Adapun hasil dari Pelaksanaan Tangkas Terampil Perkoperasian Tingkat SMP adalah sebagai berikut:
Juara I : SMP N 1 Nanggulan Juara II : SMP N 2 Panjatan Juara III : SMP N 1 Panjatan
Sedangkan dalam rangka memberikan informasi dan menanamkan prinsip dan nilai perkoperasian kepada siswa SMA, dinas Koperasi dan UMKM juga telah berhasil memperoleh dana dari APBN untuk penyelenggaraan Tangkas Terampil Perkoperasian tingkat SMA. Adapun hasil dari Pelaksanaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. SMA 1 Wates
2. SMK Tamansiswa Nanggulan
33 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
Selanjutnya dari hasil di tingkat kabupaten ini, juara dikirim ke tingkat propinsi, dengan hasil : SMP N 1 Nanggulan meraih juara 1 tangkas Trampil Perkoperasian tingkat SMP. SMA N 1 Wates meraih juara harapan 1 Tangkas Trampil Perkoperasian tingkat SMA dan Koperasi Mahasiswa (Kopma) IKIP PGRI Wates meraih juara II tangkas Trampil tingkat Perguruan Tinggi.
j. Program Peningkatan Kualitas SDM Koperasi
1) Diklat Organisasi, Manajemen, Usaha Keuangan Koperasi
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 32.509.150,- realisasi Rp. 32.509.150,- ,- SDM: 9 orang
Keluaran (outputs) : terselenggaranya Diklat sebanyak 2 kali yaitu Diklat Akuntansi Simpan Pinjam untuk Bendahara/Juru Buku/Pengelola KSP/USP sebanyak 1 angkatan dengan peserta 25 orang serta Diklat audit bagi Pengawas Koperasi sebanyak 1 angkatan dengan peserta 25 orang Pengawas serta
Hasil (outcomes) : meningkatnya pengetahuan tentang pengelolaan koperasi di bidang pengawasan dan akuntansi Koperasi Manfaat (benefits) : meningkatnya kinerja pengawas dan pengurus/bendahara koperasi dalam mengelola keuangan Koperasi.
Dampak (impacts) : terwujudnya keteraturan dalam pelaporan keuangan Koperasi yang komprehensif dan akuntabel
Proses perencanaan pembangunan : usulan SKPD dan masyarakat Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan : cukup
Realisasi Pelaksanaan Program
Program peningkatan kualitas SDM Koperasi dilaksanakan dengan satu kegiatan yaitu diklat organisasi, manajemen, usaha, keuangan koperasi, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan Koperasi. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) tahun 2012 dilaksanakan sebanyak 2 kali yaitu Diklat Akuntansi untuk Bendahara Koperasi/Juru Buku sebanyak 1 angkatan dengan peserta 25 orang serta Diklat audit bagi Pengawas Koperasi sebanyak 1 angkatan dengan peserta 25 orang. Diharapkan dengan pelaksanaan diklat ini dapat mengatasi beberapa permasalahan yang sering dihadapi Koperasi yaitu terkait administrasi keuangan / pembukuan yang kurang baik dan pengawasan yang kurang akuntabel.
34 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
Dampak dari keikutsertaan dalam diklat ini diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas para pengurus koperasi dalam penyusunan laporan keuangan sehingga tercipta laporan keuangan yang baik dan akhirnya berdampak pada kualitas Koperasi yang terpercaya dan dapat bersaing dengan lembaga keuangan lainnya. Selain itu juga bagi pengawas sangat bermanfaat untuk meningkatkan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan Koperasi melalui langkah-langkah pemeriksaan yang meliputi: analisis, pengecekan, komparasi, konfirmasi, footing, inspeksi, verifikasi, rekonsiliasi, testing, penelusuran dan vouching (memeriksa dokumen dasar).
k. Program Peningkatan Kualitas Organisasi, Manajemen dan Usaha dan Keuangan Koperasi
1) penilaian kesehatan KSP/USP Koperasi
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 34.830.900,- realisasi Rp. 34.830.900,- SDM: 12 orang
Keluaran (outputs) : terlaksananya penilaian kesehatan KSP/USP terhadap 275 koperasi
Hasil (outcomes) : diketahuinya kondisi koperasi yang sehat sejumlah 125, cukup sehat sejumlah 132, kurang sehat sejumlah 18 koperasi
Manfaat (benefits) : terwujudnya KSP/USP yang mampu menjaga kewajaran aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan serta jatidiri koperasi.
Dampak (impacts) : meningkatnya kualitas kesehatan koperasi dan terwujudnya Koperasi yang genuine.
Proses perencanaan pembangunan : usulan SKPD dan masyarakat Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan : cukup memadai
2) Revitalisasi / pendataan koperasi
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 17.713.200,- realisasi Rp. 17.698.200,- SDM: 20 orang
Keluaran (outputs) : terlaksananya pengisian dan up dating data KUMKM sejumlah 100 KUMKM
Hasil (outcomes) : terwujudnya data KUMKM yang valid dan akurat Manfaat (benefits) : tersedianya bahan dasar pembinaan KUMKM
35 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
Dampak (impacts) : meningkatnya kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan KUMKM
Proses perencanaan pembangunan : usulan SKPD dan masyarakat Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan : cukup
Realisasi Pelaksanaan Program
Program Peningkatan Kualitas Organisasi, Manajemen, dan Usaha dan Keuangan Koperasi dilaksanakan dalam rangka menekan jumlah koperasi tidak sehat yang ada di Kabupaten Kulon Progo. Program ini diselenggarakan dengan beberapa kegiatan antara lain :
Pertama, Pelaksanaan penilaian kesehatan didasarkan pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi, dan berbagai Peraturan Menteri Koperasi dan UKM yang menyertainya.
Penilaian ini bertujuan untuk memacu dan memicu pengelolaan koperasi simpan pinjam baik yang berpola konvensional maupun syariah agar dapat dikelola secara profesional dan sesuai ketentuan yang berlaku yaitu kewajaran aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan serta jatidiri koperasi.
Adapun data kesehatan sebagian KSP/USP yang dinilai seperti terlihat dalam tabel berikut.
36 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2 Tabel II. 4
Data kesehatan KSP/USP Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012
Sumber : Bidang Permodalan Dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Kulon Progo Tahun 2012
Kedua, Kegiatan Revitalisasi/pendataan dilaksanakan dengan sasaran 100 Koperasi yang belum menyampaikan laporan akhir tahun dengan tujuan untuk mendapatkan data yang up to date sehingga dapat memberikan informasi yang akurat bagi pengambil keputusan, masyarakat luas atau pihak yang berkepentingan terhadap data koperasi di kabupaten Kulonprogo. Selain itu dengan pelaksanaan kegiatan ini dapat meningkatkan kepercayaan anggota koperasi dan masyarakat terhadap koperasi yang ada di wilayah Kabupaten Kulon Progo sehingga Koperasi dapat berkembang dengan lebih maju dan berkualitas.
l. Program Pelayanan Badan Hukum Koperasi
1) Pelayanan perijinan akta pendirian, perubahan AD dan pembubaran koperasi
Masukan (inputs) : dana alokasi Rp. 17.912.450,- realisasi Rp. 17..682450,- SDM: 8 orang
Keluaran (outputs) : terlaksananya penyuluhan terhadap 26 kelompok pra Koperasi, proses pelayanan perijinan akta pendirian sejumlah 10 koperasi, perubahan anggaran dasar untuk 2 Koperasi dan proses pembubaran 2 Koperasi Hasil (outcomes) : meningkatnya jumlah koperasi yang berbadan hukum Manfaat (benefits) : adanya pengakuan dan legalitas keberadaan dan usaha
koperasi N o. Tahun Jumlah yang dinilai Predikat Kesehatan
Sehat Cukup sehat Kurang
sehat Tidak sehat
Jml % Jml % Jml % Jml %
1. 2009 60 24 40 27 45 6 10 3 5
2. 2010 223 92 41,25 112 50,2 19 8,52 - -
3 2011 273 123 45,05 130 47,61 20 7,32 - -
37 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
Dampak (impacts) : terwujudnya koperasi yang dapat menjalankan usahanya secara legal
Proses perencanaan pembangunan : usulan SKPD dan masyarakat Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan : cukup
Realisasi Pelaksanaan Program
Dengan dilaksanakannya kegiatan Pelayanan perijinan akta pendirian, perubahan AD dan pembubaran koperasi maka akan terwujud kepastian hukum bagi koperasi dalam menjalankan usahanya.
Dalam memperoleh Badan Hukum ada beberapa proses yang harus dilalui berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi yaitu : sebelum mendirikan koperasi, didahului dengan penyuluhan tentang perkoperasian kemudian dimulai dengan pelaksanaan rapat pembentukan Koperasi yang membahas mengenai AD/ART Koperasi, setelah itu dilakukan pembuatan dan penyusunan akta pendirian Koperasi oleh Notaris pembuat Akta Koperasi. Selanjutnya Notaris atau kuasa pendiri mengajukan permohonan pengesahan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang yang akan ditindak lanjuti dengan penelitian dan pengecekan terhadap keberadaan Koperasi, dan terakhir apabila permohonan diterima maka pengesahan selambat lambatnya 3 (tiga) bulan sejak berkas diterima lengkap, jika permohonan ditolak maka keputusan penolakan dan alasannya disampaikan kembali kepada kuasa pendiri paling lama 3 (tiga) bulan sejak permohonan diajukan. Hasil dari pelaksanaan program ini adalah :
Tabel II.5
Penyuluhan Kelompok Pra Koperasi
No Nama Kelompok Pra Koperasi Alamat
1 Kelompok Ternak “Galuh Etawa” Pleno, Pagerharjo, Samigaluh
2 Kelompok Tani “UPERMA” Soropati, Hargotirto, Kokap
3 Pra Koperasi Multi Usaha Jaya Krembangan, Panjatan
4 Pra koperasi Ngudi Rejeki Wareng, Donomulyo, Nanggulan
38 | L a p o r a n T a h u n a n D i n a s K o p e r a s i d a n U M K M 2 0 1 2
6 Pra Koperasi Hargowilis, Kokap
7 UPPKS sektor tengah Balai Desa Karangsari, Pengasih
8 Pra Koperasi Ranting Aisyah Banaran Banaran, Banaran, Galur 9 Kelompok PKPU Lembaga Kemanusiaan
Nasional
Sentolo
10 Pra. Koperasi Gotong Royong Margosari, Pengasih
11 Kelompok Tunas Harapan Plampang, Kalirejo, Kokap
12 Kelompok Posdaya Panjatan Panjatan, Panjatan
13 Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Salamrejo, Sentolo
14 KUB Taruna Mandiri Bojong, Panjatan
15 Pra Koperasi Batik Citra Mandiri Lendah 16 Pra Koperasi Serikat Perempuan Independen Kalibawang
17 Pra Koperasi Mitra Usaha Sentolo
18 Pra Koperasi Sido Rukun Graulan, Wates
19 Kelompok Manunggal Roso Candi, Karangwuluh, temon
20 Kelompok Bangun Sejahtera Galur
21 Kelompok Petani Kecil Kalirejo, Kokap
22 Kelompok Sumber Makmur Krembangan, Panjatan
23 Kelompok Amrih Rejeki Hargowilis. Kokap
24 Pra Koperasi Koberindo Sentolo
25 Pra Koperasi Fauzan Karta Emas Sidomulyo, Pengasih 26 Kelompok Manunggal Artha Sejahtera Wijimulyo, Nanggulan
Sumber : Bidang Kelembagaan Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Kulon Progo 2012
Tabel II.6
Koperasi Baru Tahun 2012
No Nama Koperasi No dan Tgl Badan Hukum
Alamat
1 KJKS RAHAYU No. 62/BH/XV.3/I/2012
tanggal 9 Januari 2012
Sideman, Giripeni, Wates, Kulon Progo 2 KPN Harum Ngawiat No. 63BH/XV.3/II/2012
tanggal 20 Februari 2012
SMK N I Nanggulan, Kulon Progo
3 KSU Gotong Royong No. 64/BH/XV.3/VI/2012 tanggal 20 Juni 2012
Margosari Pengasih, Kulon Progo