• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan untuk mengetahui hasil keterampilan menulis karangan deskripsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan untuk mengetahui hasil keterampilan menulis karangan deskripsi"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

59 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal

Penelitian ini diawali dengan kegiatan observasi peneliti pada siswa kelas V SDN Pelemsari Bokoharjo Prambanan Sleman pada proses pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya keterampilan menulis karangan deskripsi. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui hasil keterampilan menulis karangan deskripsi sebelum dan sesudah menggunakan media dokumen pribadi. Hasil observasi terhadap kondisi awal pembelajaran menjadi acuan perencanaan tindakan.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siswa kelas V SDN Pelemsari dan hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran bahasa Indonesia, metode pembelajaran yang digunakan guru adalah metode ceramah. Guru juga tidak menggunakan media pembelajaran. Setelah menjelaskan materi, guru memberikan tugas kepada siswa untuk menulis karangan deskripsi. Berdasarkan tugas tersebut, dapat diketahui bahwa hampir seluruh siswa mengalami kesulitan untuk mengungkapkan ide ke dalam sebuah karangan deskripsi. Hal itu disebabkan karena penggunaan metode ceramah dalam menjelaskan materi menjadikan tidak ada rangsangan dari guru untuk mengembangkan imajinasi siswa. Selain itu, penggunaan metode ceramah juga berakibat pada ketidakaktifan siswa dalam pembelajaran karena yang terjadi adalah komunikasi satu arah. Siswa terlihat tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran. Berikut merupakan tabel hasil pengamatan guru dan aktivitas siswa sebelum pelaksanaan tindakan.

(2)

60

Tabel 4. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru pada Kondisi Awal

No Aspek Keterangan

1 Guru menumbuhkan minat dan motivasi siswa untuk belajar

dengan cara memberitahu siswa mengenai dokumen pribadi Cukup 2 Guru menghadirkan pengalaman umum yang dapat

dimengerti dan dipahami oleh semua siswa melalui media

dokumen pribadi yang ditunjukkan guru Kurang

3 Guru membimbing siswa untuk mengaitkan media dokumen

pribadi dengan pengalaman nyata Kurang

4 Guru membimbing siswa untuk menuliskan kerangka karangan sesuai dengan media dokumen pribadi yang

ditunjukkan guru Kurang

5 Guru membimbing siswa untuk mendemonstrasikan karangan

deskripsinya di depan kelas Kurang

6 Guru membimbing siswa agar mengulangi apa yang

diketahuinya Kurang

7 Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai

materi yang sudah dipelajari Cukup

8 Guru memberikan pujian kepada siswa yang sudah

menyelesaikan karangan deskripsinya Cukup

Tabel 5. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada Kondisi Awal

No Aspek Pengamatan Jumlah

Siswa

1 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru 9

2 Siswa mengetahui media dokumen pribadi dalam pelajaran 9 3 Siswa memperhatikan dokumen pribadi yang ditunjukkan oleh

guru 8

4 Siswa dapat mengaitkan media dokumen pribadi dengan

pengalaman nyata 5

5 Siswa dapat menentukan kata kunci berdasarkan media

dokumen pribadi 8

6 Siswa dapat mengembangkan kata kunci menjadi kerangka

karangan 6

7 Siswa mampu mengembangkan kerangka karangan menjadi

karangan deskripsi 8

8 Siswa berani membacakan karangan deskripsinya di depan

kelas 6

9 Siswa membacakan karangan deskripsinya dengan baik 8 10 Siswa mengetahui manfaat kerangka karangan 7 11 Siswa dapat menyimpulkan materi yang sudah dipelajari 9 12 Siswa memberikan tepuk tangan pada siswa lain yang sudah

(3)

61

Berdasarkan Tabel 4. dapat dikatahui bahwa aktivitas guru masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas guru yang menunjukkan bahwa ktivitas guru masih pada kategori kurang untuk lima aspek pengamatan. Selain itu, berdasarkan Tabel 5. dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang aktif sesuai dengan aspek pengamatan juga masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari sedikitnya jumlah siswa yang aktif selama proses pembelajaran. Penggunaan metode ceramah yang menjadikan rendahnya aktivitas siswa menyebabkan nilai menulis karangan deskripsi yang diperoleh siswa belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu sebagian besar siswa atau 75% siswa masih mendapat nilai < 75. Di bawah ini adalah salah satu contoh karangan deskripsi siswa pada kondisi awal.

Gambar 3. Karangan Deskripsi Karya Siswa yang Berinisial DAP pada Kondisi Awal

(4)

62

Berdasarkan Gambar 3. diketahui bahwa karangan deskripsi tersebut masih banyak kesalahan. Ditinjau dari segi tata tulis, ejaan yang digunakan pada karangan deskripsi tersebut masih kurang tepat. Selain itu, kalimat yang digunakan juga belum efektif. Dalam penulisan karangan deskripsi tersebut, siswa tidak memberikan gambaran mengenai deskripsi objek yang dikunjungi, melainkan lebih menceritakan perjalanannya. Tata tulis karangan deskripsi tersebut juga masih banyak mengalami kesalahan, diantaranya adalah penggunaan tanda titik, tanda koma, dan penggunaan huruf kapital. Penulisan kata hubung juga masih tidak sesuai dengan kaidah penulisan kata hubung. Hasil keterampilan menulis karangan deskripsi pada kondisi awal dapat dilihat pada Lampiran 8.

Berdasarkan data nilai hasil keterampilan menulis karangan deskripsi siswa yang terdapat dalam Lampiran 8, rentang nilai siswa sebelum pelaksanaan tindakan dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 6 Kriteria Nilai Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa

No. Angka Kriteria Jumlah Siswa

1 86-100 Sangat Baik 0

2 70 – 85 Cukup Baik 2

3 55-69 Sedang 17

4 40-54 Kurang 11

Berdasarkan Tabel 6. tersebut, diketahui bahwa sebagian besar nilai siswa pada kriteria cukup dan bahkan masih banyak yang memperoleh nilai pada kriteria kurang. Belum ada siswa yang memperoleh nilai pada kriteria sangat baik. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa keterampilan menulis karangan deskripsi siswa masih rendah. Berdasarkan hasil yang telah diuraikan tersebut,

(5)

63

maka perlu adanya tindakan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa.

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Perencanaan tindakan dalam siklus I dapat diuraikan sebagai berikut.

1) Mengidentifikasi masalah melalui wawancara dengan guru bidang studi dan observasi, kemudian merumuskan masalah,

2) Persiapan kegiatan belajar mengajar (KBM), seperti: RPP dan instrumen. Rencana pelaksanaan pembelajaran memuat pembelajaran yang akan dilakukan menggunakan media dokumen pribadi. Alat dan bahan yang dipersiapkan meliputi dokumen pribadi guru sebagai contoh untuk siswa dan materi pelajaran yang akan diberikan untuk siswa. Instrumen yang dipersiapkan meliputi lembar penilaian dan lembar pengamatan.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Tindakan Siklus I dilaksanakan dalam tiga pertemuan. Berikut ini merupakan deskripsi pelaksanaan tindakan pada masing-masing pertemuan.

1) Pertemuan I

Pertemuan I Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 16 Oktober 2013, pukul 07.00-08.10 WIB, tema “Kasih Sayang Ibu”.

(6)

64 Pada kegiatan awal :

a siswa menjawab salam dari guru.

b Kemudian siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran.

c guru memotivasi siswa dan melakukan apersepsi “apakah anak-anak memiliki foto bersama ibu dan masih ingat kenangan yang ada dalam foto itu? Nanti anak-anak diharapkan dapat menulis karangan deskripsi yang isinya pengalaman pribadi bersama ibu.”

d Sebelum masuk pada kegiatan inti, guru memberitahukan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan

Eksplorasi,

a Siswa dan guru melakukan tanya jawab pada materi menulis karangan deskripsi. Sebagian besar siswa masih terlihat malu menjawab pertanyaan guru.

b Siswa mengamati contoh dokumen pribadi berupa foto ibu yang ditunjukkan oleh guru. Guru mengaitkan gambar tersebut dengan kehidupan nyata.

c Siswa mengamati contoh kerangka karangan deskripsi berdasarkan pengalaman menggunakan media dokumen pribadi yang ditunjukkan oleh guru.

(7)

65

e Guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa juga diberikan kesempatan untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan siswa lain. Elaborasi,

a Siswa dengan bimbingan guru mengidentifikasi langkah-langkah menulis karangan deskripsi berdasarkan pengalaman menggunakan dokumen pribadi.

b Siswa menulis kerangka karangan deskripsi berdasarkan pengalaman sesuai media dokumen pribadi dan mengembangkannya menjadi sebuah karangan deskripsi, sedangkan guru mengamati tiap siswa yang menulis karangan deskripsi.

Konfirmasi,

a Beberapa siswa membacakan karangan deskripsinya di depan kelas. b Siswa yang lain memperhatikan siswa yang sedang membacakan karangan

deskripsinya.

c siswa merefleksi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan dengan bimbingan guru. Hal ini dilakukan untuk menekankan materi pelajaran agar siswa paham akan materi yang dipelajari.

2) Pertemuan II

Pertemuan II Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 17 Oktober 2013, pukul 09.00-10.10 WIB, tema “Kasih Sayang Ibu”.

Pada kegiatan awal

a Siswa menjawab salam dari guru.

(8)

66

c guru memotivasi siswa dan melakukan apersepsi “Apakah anak-anak memiliki suatu pengalaman bersama ibu yang masih tersimpan di dalam sebuah foto? Nanti anak-anak diharapkan dapat menulis karangan deskripsi yang isinya pengalaman bersama ibu.”

d guru memberitahukan tujuan pembelajaran

Kegiatan inti terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Eksplorasi

a Siswa berdiskusi dengan guru pada materi karangan deskripsi. Kegiatan diskusi dilakukan untuk menggali pengetahuan siswa mengenai karangan deskripsi.

b Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang langkah-langkah menulis karangan deskripsi yang baik.

c Siswa diberi pertanyaan oleh guru

d Siswa diberikan kesempatan untuk menjawab dan mengajukan pertanyaan mengenai langkah-langkah menulis karangan deskripsi.

Elaborasi

a Siswa menunjukkan dokumen pribadi yang telah mereka bawa.

b Siswa diminta guru menyusun karangan deskripsi berdasarkan kerangka karangan yang telah dibuat sebelumnya dalam kalimat yang efektif dan mengembangkannya dalam karangan deskripsi.

c Sebagian siswa membacakan karangan deskripsinya dan siswa yang lain memperhatikan siswa yang sedang membacakan karangan deskripsi.

(9)

67 Konfirmasi.

a Siswa berdiskusi dengan guru untuk memberikan penekanan pada hal-hal yang belum dimengerti siswa.

b Siswa merefleksi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan dengan bimbingan guru.

c Siswa mendapatkan motivasi dari guru dalam membuat karangan deskripsi menggunakan media dokumen pribadi.

3) Pertemuan III

Pertemuan III Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 19 Oktober 2013, pukul 07.00-08.10 WIB, tema” Kasih Sayang Ayah”.

Pada kegiatan awal,

a siswa menjawab salam dari guru.

b siswa mempersiapkan diri untuk belajar.

c Siswa diberi motivasi oleh guru, kemudian guru memberikan apersepsi “apakah anak-anak memiliki pengalaman bersama ayah dan masih mengingatnya? Nanti anak-anak diharapkan dapat menulis karangan deskripsi yang isinya pengalaman pribadi bersama ayah.”

d Siswa diberi tahu tujuan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar siswa mengetahui tujuan mempelajari materi tersebut dan mengetahui manfaat mempelajari materi tersebut.

(10)

68

Kegiatan inti terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Eksplorasi

a siswa dan guru melakukan tanya jawab menggunakan contoh media dokumen pribadi dalam penulisan karangan deskripsi.

b Siswa diberikan kesempatan untuk berpendapat dan bertanya mengenai media dokumen pribadi yang ditunjukkan guru.

c Siswa dan guru melakukan diskusi mengenai langkah-langkah menulis karangan deskripsi dan karangan deskripsi yang baik.

d Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya dan mengemukakan pendapat tentang dokumen pribadi dan karangan deskripsi.

Elaborasi

a Siswa menunjukkan dokumen pribadi yang telah mereka bawa. Dokumen pribadi yang dibawa berupa foto ayah. Masing-masing siswa membawa dokumen pribadi dengan tema gambar yang berbeda-beda.

b Siswa menyusun karangan deskripsi berdasarkan kerangka karangan dan mengembangkannya dalam karangan deskripsi. Guru berputar kelas untuk mengamati siswa yang menulis karangan deskripsi dan membantu siswa yang mengalami kesulitan.

c Siswa selesai menulis karangan deskripsi, selanjutnya siswa mengumpulkan karangan deskripsi.

Konfirmasi

a Siswa berdiskusi dengan guru untuk memberikan penekanan pada hal-hal yang belum dimengerti siswa.

(11)

69

b Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya dan berpendapat mengenai hal-hal yang belum dimengerti.

c Siswa merefleksi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan dengan bimbingan guru.

d Siswa diminta menyimpulkan materi menulis karangan deskripsi dan guru menyempurnakan kesimpulan yang telah dari siswa mengenai karangan deskripsi.

e Siswa mendapatkan motivasi untuk menulis karangan deskripsi menggunakan media dokumen pribadi. Motivasi diberikan agar siswa tidak bosan untuk mempelajari karangan deskripsi, sehingga keterampilan menulis karangan deskripsi siswa akan meningkat.

c. Observasi Penelitian Tindakan Siklus I Kegiatan Guru

Hasil observasi diperoleh dari pengamatan terhadap guru dengan mengisi lembar observasi yang sudah dipersiapkan peneliti. Observasi terhadap guru dilakukan dengan mengamati aktivitas guru pada saat proses pembelajaran. Semua kegiatan yang tampak dicatat dalam lembar observasi sesuai dengan indikator yang muncul.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru sudah menunjukkan bahwa guru sudah melaksanakan tahap-tahap pembelajaran menulis karangan deskripsi menggunakan media dokumen pribadi sesuai yang direncanakan. Guru sudah menumbuhkan minat dan motivasi siswa untuk belajar dengan cara memberitahu

(12)

70

siswa mengenai dokumen pribadi. Selain itu, guru juga sudah menghadirkan pengalaman umum yang dapat dimengerti dan dipahami oleh semua siswa melalui media dokumen pribadi yang ditunjukkan guru.

Guru juga membimbing siswa untuk mengaitkan media dokumen pribadi dengan pengalaman nyata, membimbing siswa untuk menuliskan kerangka karangan sesuai dengan media dokumen pribadi yang ditunjukkan guru, membimbing siswa untuk mendemonstrasikan karangan deskripsinya di depan kelas, membimbing siswa agar mengulangi apa yang diketahuinya, guru memberikan pujian kepada siswa yang sudah menyelesaikan karangan deskripsinya, dan membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai materi yang sudah dipelajari, membimbing siswa untuk mengaitkan media dokumen pribadi dengan pengalaman nyata, membimbing siswa untuk menuliskan kerangka karangan sesuai dengan media dokumen pribadi yang ditunjukkan guru, membimbing siswa untuk mendemonstrasikan karangan deskripsinya di depan kelas, membimbing siswa agar mengulangi apa yang diketahuinya, memberikan pujian kepada siswa yang sudah menyelesaikan karangan deskripsinya.

Namun, masih ada aspek yang belum terlaksana, yaitu guru masih kurang dalam membimbing siswa untuk mendemonstrasikan karangan deskripsinya di depan kelas dan guru masih kurang dalam membimbing siswa agar mengulangi apa yang diketahuinya. Guru masih terlihat masih mendomonasi ketika kegiatan menyimpulkan materi, sehingga siswa kurang terlibat dalam merumuskan kesimpulan materi yang dipelajari.

(13)

71 Kegiatan Siswa

Pengamatan terhadap aktivitas siswa dilakukan selama pelaksanaan tindakan Siklus I yang meliputi PertemuanI, Pertemuan II, dan Pertemuan III. Aspek pengamatan pada ketiga pertemuan adalah sama. Peneliti melakukan observasi dari awal kegiatan pembelajaran sampai akhir pembelajaran pada masing-masing pertemuan. Hasil observasi diperoleh dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai observer dengan seorang teman dari PGSD sebagai observer juga, dengan mengisi lembar observasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Semua kegiatan yang tampak dicatat dalam lembar observasi sesuai dengan indikator yang muncul. Hasil observasi rata-rata aktivitas siswa Pada Siklus I dapat dilihat dalam Lampiran 12.

d. Refleksi dan Revisi Pelaksanaan Tindakan Siklus I 1) Refleksi

Berdasarkan studi dokumentasi dan catatan lapangan dapat diketahui bahwa pada proses pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siklus I, penggunaan media masih dirasa kurang jelas, sehingga siswa dah guru terlihat sedikit kerepotan ketika menggunakan media tersebut. Dan siswa kurang fokus saat guru menjelaskan tetang media dokumen pribadi. Hal ini menyebabkan kurang maksimal pada saat pembelajaran. Namun media dokumen pribadi juga dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan, aktif bertanya, dan siswa tidak hanya pasif dalam mendengarkan penjelasan dari guru, tetapi juga dalam kegiatan menulis. Dengan media tersebut juga siswa termotivasi dan lebih semangat untuk menulis. Selain itu siswa merasa senang karena apa yang akan ditulis merupakan pengalaman yang penah dilakukan.

(14)

72

Dari hasil analisis dokumen karangan siswa pada pembelajaran siklus I ditemukan bahwa masih ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan. Kesulitan tersebut antara lain (1) kesulitan dalam menentukan judul yang sesuai dengan tema seperti tema “ kasih sayang ibu” tetapi membuat judul “ berenang dikolam renang”. (2) kesalahan menulis huruf kapital seperti kamu dutulis Kamu, diajari ditulis diAjari, (3) kesalahan penulisan kata misaldalam memenya di sana ditulis disana, sangat ditulis sengat, pelosotan ditulis plorotan, (4) kesalahan dalam menyingkat kata seperti yang ditulis yg, atau ditulis /(tanda miring),untuk ditulis u/ , pada ditulis pd, (5) kesalahan dalam memenggal kata seperti sampai ditulis sam-pai, permainan ditulis permain-nan , (6) karangan tidak terorganisasi dengan baik dan terpotong-potong, (7) penggunaan kata yang diulang-ulang seperti dan atau lalu, kemudian dan terus (8) kesalahan dalam menulis tanda baca seharusnya .(titik) ditulis ,(koma), (9) penulisan kata tidak baku seperti tidak ditulis ngak, perempuan ditulis ce’.

Pelaksanaan tindakan pada siklus I beberapa siswa masih mengalami kesulitan. Hal ini karena menulis bukanlah sesuatu yang mudah. Menulis adalah suatu proses yang memerlukan bimbingan dan latihan secara khusus. Namun demikian hasil tes menulis pada siklus I menunjukkan bahwa keterampilan menulis karangan deskripsi dengan media dokumen pribadi mengalami peningkatanbila dibandingkan pada kondisi awal. Dengan menggunakan media dokumen pribadi peningkatan hasil pembelajaran dapat dilihat dari nilai rerata tes keterampilan mmenulis karangan deskripsi pada akhir tidakan siklus I lebih tinggi dari pada pra tindakan. Pembelajaran menulis karangan deskrispi menggunakan media dokumen pribadi dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN Pelemsari Bokoharjo, Prambanan, Sleman. Peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siklus I sebesar 8,7 , kondisi awal 65 meningkat menjadi 73,7. Untuk lebih jelas lihat tabel 6 berikut ini.

(15)

73

Tabel 7. Nilai Rerata Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas V SDN Pelemsari Bokoharjo, Prambanan, Sleman pada Pra Tindakan dan Siklus I

Kelas Nilai rerata

V Pra tindakan Siklus I

65 73,7

Peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas V SDN Pelemsari Bokoharjo, Prambanan, Slemanpada tindakan silkus I juga dapat diihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4. Diagram Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Diskripsi pada Siklus I

Tabel 8..Klasifikasi Nilai Menulis Karangan Deskripsi pada Siklus I

Skor Kriteria Jumlah siswa Persentase (%)

86 – 100 Sangat Baik (SB) 3 10 70 – 85 Cukup Baik (CB) 26 86,66 55 – 69 Sedang (S) 1 3,33 40 – 45 Kurang (K) 0 0 60 73,7 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Pra Tindakan Siklus I

Peningkatan Ketrampilan Menulis

Karangan Deskripsi Siklus I

Pra Tindakan Siklus I

(16)

74

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka dilakukan perubahan pada saat perencanaan siklus II. Perubahan yang dilakukan adalah pada tema yang berbeda pada siklus I. pada siklus II media yang digunakan adalah media siswa sendiri dengan teman yang berbeda. Pada siklus I siswa membuat karangan dan kerangka karangan. Pada siklus II siswa hanya menulis karangan saja tanpa membuat kerangka karangan terlebih dahulu.

2) Revisi

Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan pada Siklus I dan kekurangan-kekurangan yang terdapat pada Siklus I, maka dilakukan revisi guna memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada Siklus I. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan pelaksanaan tindakan Siklus II. Hal-hal yang dilakukan untuk memperbaiki kekurangan pada Siklus I adalah sebagai berikut.

1) Memotivasi siswa untuk aktif dan bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami

2) Guru menjelaskan mengenai dokumen pribadi dan langkah-langkah menulis karangan deskripsi

3) Guru mengatur waktu agar cukup untuk melaksanakan pembelajaran.

3. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II

a Perencanaan Tindakan Siklus II

Perencanaan tindakan dalam siklus II dapat diuraikan sebagai berikut.

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang berisi perbaikan-perbaikan berdasarkan kekurangan pada pelaksanaan tindakan Siklus I,

(17)

75 2) Menyiapkan media dokumen pribadi,

3) Menyiapkan instrumen, yang meliputi lembar observasi dan lembar penilaian.

b Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Tindakan Siklus II dilaksanakan dalam tiga pertemuan. Berikut ini merupakan deskripsi pelaksanaan tindakan pada masing-masing pertemuan.

1) Pertemuan I

Pertemuan I Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 23 Oktober 2013, pukul 07.00-08.10 WIB, tema “Persahabat”.

Pada kegiatan awal

a Siswa menjawab salam dari guru.

b Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Siwa diberi motivasi dan melakukan apersepsi “apakah anak-anak memiliki pengalaman bersama sahabat dan masih ingat kenangan yang ada dalam foto itu? Nanti anak-anak diharapkan dapat menulis karangan deskripsi yang isinya pengalaman pribadi bersama sahabat.”

c Siswa diberi tahu tujuan pembelajaran.

d Siswa memperhatikan guru ketika guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti meliputi kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Eksplorasi,

a Siswa berdiskusi dengan guru pada materi menulis karangan deskripsi. b Siswa mengamati contoh dokumen pribadi berupa foto persahabatan yang

(18)

76

c Siswa mengamati contoh kerangka karangan deskripsi menggunakan media dokumen pribadi yang ditunjukkan oleh guru.

d Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang kalimat yang efektif dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan siswa lain.

Elaborasi,

a Siswa dengan bimbingan guru mengidentifikasi langkah-langkah menulis karangan deskripsi menggunakan dokumen pribadi.

b Siswa menulis kerangka karangan deskripsi sesuai media dokumen pribadi. c Siswa mengembangkannya menjadi sebuah karangan deskripsi, sedangkan

guru mengamati tiap siswa yang menulis karangan deskripsi. Konfirmasi,

a Sebagian siswa membacakan karangan deskripsinya di depan kelas. Pada saat itu siswa lain diberikan kesempatan oleh guru untuk memberi tanggapan terhadap hasil karangan deskripsi siswa lain.

b Siswa berdiskusi dengan guru mengenai hal-hal yang belum dimengerti siswa.

c Siswa merefleksi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan dengan bimbingan guru.

2) Pertemuan II

Pertemuan II Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24 Oktober 2013, pukul 09.00-10.10 WIB, tema “Persahabatan”.

(19)

77 Pada kegiatan awal

a siswa menjawab salam dari guru

b siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran.

c Siswa diberi motivasi dan melakukan apersepsi “apakah anak-anak masih ingat kenangan yang ada dalam foto bersama sahabat? Nanti anak-anak diharapkan dapat menulis karangan deskripsi yang isinya pengalaman pribadi bersama sahabat.”

d Sebelum menuju kegiatan inti, siswa diberi tahu tujuan pembelajaran. Kegiatan inti terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi,

a siswa dan guru melakukan tanya jawab pada materi karangan deskripsi dan siswa diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan siswa lain. b siswa dan guru melakukan diskusi tentang langkah-langkah menulis

karangan deskripsi yang baik. Elaborasi,

a siswa menunjukkan dokumen pribadi yang telah mereka bawa.

b siswa diminta guru menyusun karangan deskripsi berdasarkan kerangka karangan yang telah dibuat sebelumnya dalam kalimat yang efektif dan mengembangkannya dalam karangan deskripsi.

c Siswa membacakan karangan deskripsinya.

d Setelah selesai membacakan karangan deskripsi, siswa lain memberikan tanggapan hasil karangan deskripsi siswa lain.

(20)

78 konfirmasi,

a siswa berdiskusi dengan guru untuk memberikan penekanan pada hal-hal yang belum dimengerti siswa.

b siswa merefleksi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan dengan bimbingan guru.

c siswa mendapatkan motivasi dari guru dalam membuat karangan deskripsi menggunakan media dokumen pribadi.

3) Pertemuan III

Pertemuan III Siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 26 Oktober 2013, pukul 07.00-08.10 WIB, tema “Keluarga”.

Pada kegiatan awal

a siswa menjawab salam dari guru.

b siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran.

c Siswa diberi motivasi oleh guru dan guru melakukan apersepsi “apakah anak-anak masih ingat kenangan yang ada dalam foto bersama keluarga? Nanti anak-anak diharapkan dapat menulis karangan deskripsi yang isinya pengalaman pribadi bersama keluarga.”

Kegiatan inti meliputi kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Eksplorasi

a siswa dan guru melakukan tanya jawab menggunakan contoh media dokumen pribadi dalam penulisan karangan deskripsi.

b siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai langkah-langkah menulis karangan deskripsi dan karangan deskripsi yang baik.

(21)

79 Elaborasi,

a siswa menunjukkan dokumen pribadi yang telah mereka bawa.

b siswa diminta menyusun karangan deskripsi berdasarkan kerangka karangan yang telah dibuat sebelumnya dalam kalimat yang efektif dan mengembangkannya dalam karangan deskripsi.

c siswa mengumpulkan karangan deskripsi. Konfirmasi,

a siswa berdiskusi dengan guru untuk memberikan penekanan pada hal-hal yang belum dimengerti siswa

b siswa merefleksi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan dengan bimbingan guru.

c siswa mendapatkan motivasi untuk membuat karangan deskripsi menggunakan media dokumen pribadi.

c Observasi

Kegiatan Guru

Hasil observasi diperoleh dari pengamatan terhadap guru dengan mengisi lembar observasi yang sudah dipersiapkan peneliti. Semua kegiatan yang tampak dicatat dalam lembar observasi sesuai dengan indikator yang muncul.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru sudah menunjukkan bahwa guru sudah melaksanakan tahap-tahap pembelajaran menulis karangan deskripsi menggunakan media dokumen pribadi sesuai yang direncanakan. Guru sudah menumbuhkan minat dan motivasi siswa untuk belajar dengan cara memberitahu

(22)

80

siswa mengenai dokumen pribadi. Selain itu, guru juga sudah menghadirkan pengalaman umum yang dapat dimengerti dan dipahami oleh semua siswa melalui media dokumen pribadi yang ditunjukkan guru.

Guru juga membimbing siswa untuk mengaitkan media dokumen pribadi dengan pengalaman nyata, membimbing siswa untuk menuliskan kerangka karangan sesuai dengan media dokumen pribadi yang ditunjukkan guru, membimbing siswa untuk mendemonstrasikan karangan deskripsinya di depan kelas, membimbing siswa agar mengulangi apa yang diketahuinya, guru memberikan pujian kepada siswa yang sudah menyelesaikan karangan deskripsinya, dan membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai materi yang sudah dipelajari, membimbing siswa untuk mengaitkan media dokumen pribadi dengan pengalaman nyata, membimbing siswa untuk menuliskan kerangka karangan sesuai dengan media dokumen pribadi yang ditunjukkan guru, membimbing siswa untuk mendemonstrasikan karangan deskripsinya di depan kelas, membimbing siswa agar mengulangi apa yang diketahuinya, memberikan pujian kepada siswa yang sudah menyelesaikan karangan deskripsinya. Berbeda dengan Siklus I, pada Siklus II aspek guru membimbing siswa untuk mendemonstrasikan karangan deskripsinya di depan kelas dan guru membimbing siswa agar mengulangi apa yang diketahuinya sudah mengalami peningkatan dengan baik.

Kegiatan Siswa

Pengamatan terhadap aktivitas siswa dilakukan selama pelaksanaan tindakan Siklus II yang meliputi Pertemuan I, Pertemuan II, dan Pertemuan III.

(23)

81

Aspek pengamatan pada ketiga pertemuan adalah sama. Peneliti melakukan observasi dari awal kegiatan pembelajaran sampai akhir pembelajaran pada masing-masing pertemuan. Hasil observasi diperoleh dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai observer dengan seorang teman dari PGSD sebagai observer juga, dengan mengisi lembar observasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Semua kegiatan yang tampak dicatat dalam lembar observasi sesuai dengan indikator yang muncul.

Hasil observasi aktivitas siswa pada Pertemuan I, Pertemuan II, dan Pertemuan III dijumlahkan kemudian dibagi dengan aspek pengamatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui persentase rata-rata aktivitas siswa pada Siklus II. Berdasarkan hasil perhitungan, aktivitas masing-masing siswa mengalami peningkatan. Selain itu, aktivitas guru juga mengalami peningkatan. Hasil observasi rata-rata aktivitas siswa Pada Siklus II dapat dilihat dalam Lampiran 12.

d Refleksi Siklus II

Berdasarka studi dokumentasi dan catatan lapangan dapat diketahui bahwa pada proses pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siklus II, penggunaan media sudah cukup baik,. Karena guru tidak lagi kerepotan dalam menggunakan media tersebut. Selain itu juga siswa sudah aktif dalam mengikuti pelajaran, siswa lebih fokus pada saat pelajaran, sehingga pelaksanaan pembelajaran menjadi maksimal.. sehingga media dokumen pribadi juga dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan, aktif bertanya, dan siswa tidak hanya pasif dalam mendengarkan penjelasan dari guru, tetapi juga dalam kegiatan menulis. Dengan

(24)

82

media tersebut juga siswa termotivasi dan lebih semangat untuk menulis. Selain itu siswa merasa senang karena apa yang akan ditulis merupakan pengalaman yang penah dilakukan.

Dari hasil analisis dokumen karangan siswa pada pembelajaran siklus II masih ditemukan bebrapa siswa yang mengalami kesulitan, tetapi lebih sedikit dibandingkan siklis I. Kesulitan tersebut antara lain (1) kesalahan menulis huruf kapital seperti saya dutulis Saya, diantar ditulis diAntar, (2) kesalahan dalam menyingkat kata seperti bagaimana ditulis bgmn, pada ditulis pd, (3) penggunaan kata yang diulang-ulang seperti dan atau lalu, kemudian dan terus (4) kesalahan dalam menulis tanda baca seharusnya .(titik) ditulis ,(koma

Pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah mengalami peningkatan yang cukup baik, namun masih ada beberapa siswa yang masih mengalami kesulitan, . Hal ini karena menulis bukanlah sesuatu yang mudah. Menulis adalah suatu proses yang memerlukan bimbingan dan latihan secara khusus. Namun demikian hasil tes menulis pada siklus II menunjukkan bahwa keterampilan menulis karangan deskripsi dengan media dokumen pribadi mengalami peningkatan bila dibandingkan pada siklus I. Dengan menggunakan media dokumen pribadi peningkatan hasil pembelajaran dapat dilihat dari nilai rerata tes keterampilan mmenulis karangan deskripsi pada akhir tindakan siklus II lebih tinggi dari pada siklus I. Pembelajaran menulis karangan deskrispi menggunakan media dokumen pribadi dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN Pelemsari Bokoharjo, Prambanan, Sleman. Peningkatan

(25)

83

keterampilan menulis karangan deskripsi pada siklus II sebesar 16,16 , pada pra tindakan 65 meningkat sebesar 81,16. Untuk lebih jelas lihat tabel 9 berikut ini.

Tabel 9. Nilai Rerata Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas V SDN Pelemsari Bokoharjo, Prambanan, Sleman pada Pra Tindakan , Siklus I dan

Siklus II

Kelas Nilai rerata

V Pra tindakan Siklus I Siklus II

65 73, 7 81,16

Gambar 5. Diagram Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Diskripsi pada Siklus II

Tabel 10. Klasifikasi Nilai Menulis Karangan Deskripsi pada Siklus II

Skor Kriteria Jumlah siswa Persentase (%)

86 – 100 Sangat Baik (SB) 17 56,67 70 – 85 Cukup Baik (CB) 13 43,33 55 – 69 Sedang (S) 0 0 40 – 45 Kurang (K) 0 0 60 73,7 81,16 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Pra Tindakan Siklus I Siklus II

Peningkatan Ketrampilan Menulis

Karangan Deskripsi Siklus II

Pra Tindakan Siklus I Siklus II

(26)

84

Tabel 11. Pencapaian KKM dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

NO Rerata KKM

Pra Tindakan Sklus I Siklus II Naik Tetap

1 62,50 73,61 83,33  2 75,00 75,00 84,72  3 54,17 72,22 79,17  4 58,33 66,67 70,83  5 54,17 66,67 70,83   6 62,50 70,83 81,94  7 75, 00 86,11 86,11  8 66,67 77,78 83,33  9 62,50 65,28 77,78  10 58,33 70,83 77,78  11 62,50 75,00 81,94  12 75,00 76,39 79,17  13 75,00 77,78 83,33  14 62,50 66,67 75,00  15 62,50 72,22 76,39  16 75,00 79,17 87,50  17 75,00 80,56 88,89  18 66,67 76,39 81,94  19 70,83 76,39 83,33  20 75,00 76,39 84,72  21 62,50 70,83 77,78  22 58,33 70,83 77,78  23 58,33 66,67 69,44  24 75,00 81,94 97,22  25 62,50 75,00 81,94  26 62,50 76,39 86,11  27 58,33 72,22 83,33  28 62,50 66,67 77,78  29 58,33 69,44 79,17  30 62,50 79,17 86,11  3. Pembahasan 1. Siklus I

Keberhasilan proses ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas siswa. Peningkatan aktivitas siswa ditunjukkan dengan beberapa aspek, yaitu siswa

(27)

85

memperhatikan penjelasan dari guru, siswa mengetahui media dokumen pribadi dalam pelajaran, siswa memperhatikan dokumen pribadi yang ditunjukkan oleh guru, siswa dapat mengaitkan media dokumen pribadi dengan pengalaman nyata, siswa dapat menentukan kata kunci berdasarkan media dokumen pribadi, siswa dapat mengembangkan kata kunci menjadi kerangka karangan, siswa mampu mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan deskripsi, siswa berani membacakan karangan deskripsinya di depan kelas, siswa membacakan karangan deskripsinya dengan baik, siswa mengetahui manfaat kerangka karangan, siswa dapat menyimpulkan materi yang sudah dipelajari, dan siswa memberikan tepuk tangan pada siswa lain yang sudah membacakan karangan deskripsinya di depan kelas.

Ada beberapa permasalahan saat kondisi awal (pra tindakan) yaitu tidak adanya rangsangan dari guru untuk mengembangkan imajinasi siswa dan penggunaan metode ceramah dalam menjelaskan materi. Hal itu berakibat pada ketidakaktifan siswa dalam pembelajaran, karena yang terjadi adalah komunikasi satu arah. Selain itu, siswa kesulitan untuk memfokuskan perhatiannya. Walaupun siswa ridak ramai namun ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru sepenuhnya. Siswa juga kelihatan tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Pada tahapan siklus I, dari kegiatan siswa yang diamati, terlihat masih ada beberapa siswa yang tidak mempunyai motivasi untuk mengikuti pembelajaran. Hal itu tampak dari sikap siswa yang melamun dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Ada beberapa siswa yang tidak begitu menyimak contoh

(28)

86

pembacaan karangan deskripsi, mereka hanya mendengarkan sebentar kemudian sibuk sendiri dan berbicara dengan teman di belakangnya. Saat beberapa siswa membacakan karangan deskripsinya, masih ada beberapa siswa yang belum selesai menulis karangan deskripsi. Kemudian beberapa siswa memberikan tepuk tangan setelah siswa selesai membaca karangan deskripsinya. Setelah itu beberapa siswa merefleksi pembelajaran yang telah dilalui.

Pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN Pelemsari Bokoharjo Prambanan Sleman menunjukkan peningkatan melalui penggunaan media dokumen pribadi. Dalam menilai keterampilan menulis karangan deskripsi siswa digunakan penilaian per aspek. Masing-masing aspek dinilai dengan memberikan skor. Skor tertinggi adalah 4 untuk masing-masing aspek dan skor terendah adalah 1 untuk masing-masing aspek. Pemberian skor tersebut mengacu pada instrumen penilaian yang telah disediakan.

Dapat diketahui bahwa nilai siswa mengalami peningkatan pada Siklus I dibandingkan dengan kondisi awal dan pada Siklus II dibandingkan dengan nilai pada Siklus I. pada kondisi awal, nilai sebagian besar siswa pada kriteria cukup. Pada Siklus I, nilai sebagian besar siswa pada kriteria baik.

Di bawah ini adalah contoh karangan deskripsi siswa pada kategori rendah, sedang, dan tinggi pada siklus I:

(29)

87

Gambar 6. Karangan Deskripsi Karya Siswa yang berinisial ENA dengan Kategori Nilai Rendah pada Siklus I

Karangan deskripsi di atas merupakan salah satu karangan deskripsi siswa kelas V SDN Pelemsari Bokoharjo Prambanan Sleman pada pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi siklus I yang masuk dalam kategori nilai rendah. Pada aspek kesesuaian dengan gambar, judul yang dipilih siswa dalam karangan deskripsi di atas adalah “Kasih Sayang Ayah Kepada Anaknya”. Judul tersebut sudah sesuai dengan tema yang digunakan, yaitu kasih sayang ayah, namun pesan yang disampaikan kurang jelas dalam menggambarkan foto tersebut. Urutan cerita kurang logis karena urutan cerita tidak menggambarkan cerita dari awal hingga akhir, namun terbolak-balik. Gagasan juga kurang diungkapkan dengan jelas dan kurang tertata dengan

ENA

3+2+3+3+3+2

= 16

(30)

88

baik, serta kurang komunikatif. Struktur kalimat sudah baik dan makna yang disampaikan mudah dipahami. Pemillihan kata tepat dan penggunaan kata efektif. Kalimat efektif yang digunakan lebih banyak daripada kalimat yang tidak efektif. Tulisan kurang menguasai aturan penulisan atau pemakaian tanda baca dan kurang dapat dimengerti.

Gambar 7. Karangan Deskripsi Karya Siswa yang berinisial KMS dengan Kategori Nilai Sedang pada Siklus I

Karangan deskripsi di atas merupakan salah satu karangan deskripsi siswa kelas V SDN Pelemsari Bokoharjo Prambanan Sleman pada pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi siklus I yang masuk dalam kategori nilai sedang. Pada aspek kesesuaian dengan gambar, tema sesuai dengan dokumen pribadi dan penyampaian pesan jelas. Pada aspek ketepatan logika urutan cerita, urutan cerita logis, gagasan diungkapkan dengan jelas, tertata

KMS

4+4+3+3+3+3=

20

(31)

89

dengan baik, komunikatif. Pada aspek ketepatan makna keseluruhan cerita, struktur kalimat sudah baik, makna yang disampaikan mudah dipahami. Pada aspek ketepatan kata, pemillihan kata tepat dan penggunaan kata efektif. Pada aspek ketepatan kalimat, kalimat efektif yang digunakan lebih banyak daripada kalimat yang tidak efektif. Pada aspek ejaan dan tata tulis, ulisan kurang menguasai aturan penulisan atau pemakaian tanda baca namun dapat dimengerti.

Gambar 8. Karangan Deskripsi Karya Siswa yang Berinisial ADS dengan Kategori Nilai Tinggi pada Siklus I

Karangan deskripsi di atas merupakan salah satu karangan deskripsi siswa kelas V SDN Pelemsari Bokoharjo Prambanan Sleman pada pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi siklus I yang masuk dalam kategori nilai tinggi. Pada aspek kesesuaian dengan gambar, tema sesuai dengan dokumen pribadi, penyampaian pesan jelas. Pada aspek ketepatan logika urutan

ADS

4+4+4+4

+4+4=

24

(32)

90

cerita, urutan cerita logis, gagasan diungkapkan dengan jelas, tertata dengan baik, komunikatif. Pada aspek ketepatan makna keseluruhan cerita, penggunaan struktur kalimat sudah baik, makna tidak kabur serta mudah dipahami. Pada aspek ketepatan kata, pemillihan kata tepat dan penggunaan kata efektif. Pada aspek ketepatan kalimat, keseluruhan kalimat efektif. Pada aspek ejaan dan tata tulisan menguasai aturan penulisan atau pemakaian tanda baca dan sudah dapat dimengerti.

2. Siklus II

Pada tahapan siklus II, aktivitas siswa mengalami peningkatan. Siswa tampak antusias untuk mengikuti pembelajaran. Jumlah siswa yang membacakan karangan deskripsinya meningkat. Kemudian beberapa siswa memberikan tepuk tangan setelah siswa selesai membacakan karangan deskripsinya. Siswa yang merefleksi pembelajaran dengan bimbingan guru pun jumlahnya juga meningkat. Peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat dari masing-masing pertemuan pada masing-masing siklus.

Adanya peningkatan aktivitas siswa pada masing-masing pertemuan dan pada masing-masing siklus menunjukkan bahwa upaya guru untuk memotivasi siswa agar aktif dalam proses pembelajaran dikatakan berhasil. Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa siswa memberikan perhatian penuh dalam proses pembelajaran, sehingga siswa ikut aktif dalam proses pembelajaran. Penggunaan media gambar yang berupa foto merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa. Hal ini sesuai dengan fungsi media menurut

(33)

91

Maman Suryaman (2012: 138) yang menyatakan bahwa penggunaan media dalam pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki fungsi dapat meningkatkan interaksi langsung dengan cara tidak langsung, dapat membangkitkan motivasi, dan dapat membangkitkan minat baru.

Pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN Pelemsari Bokoharjo Prambanan Sleman menunjukkan peningkatan melalui penggunaan media dokumen pribadi. Dalam menilai keterampilan menulis karangan deskripsi siswa digunakan penilaian per aspek. Masing-masing aspek dinilai dengan memberikan skor. Skor tertinggi adalah 4 untuk masing-masing aspek dan skor terendah adalah 1 untuk masing-masing aspek. Pemberian skor tersebut mengacu pada instrumen penilaian yang telah disediakan.

Dapat diketahui bahwa nilai siswa mengalami peningkatan pada Siklus I dibandingkan dengan kondisi awal dan pada Siklus II dibandingkan dengan nilai pada Siklus I. pada kondisi awal, nilai sebagian besar siswa pada kriteria cukup. Pada Siklus I, nilai sebagian besar siswa pada kriteria baik. Pada Siklus II, nilai sebagian besar siswa pada kriteria sangat baik.

Di bawah ini adalah contoh karangan deskripsi siswa pada kategori rendah, sedang, dan tinggi pada siklus II:

(34)

92

Gambar 9. Karangan Deskripsi Karya Siswa yang berinisial TP dengan Kategori Nilai Rendah pada Siklus II

Karangan deskripsi di atas merupakan salah satu karangan deskripsi siswa kelas V SDN Pelemsari Bokoharjo Prambanan Sleman pada pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi siklus II yang masuk dalam kategori nilai rendah. Pada aspek kesesuaian dengan gambar, tema sesuai dengan dokumen pribadi, namun penyampaian pesan kurang jelas karena kurang menggambarkan foto tersebut. Pada aspek ketepatan logika urutan ceerita, urutan cerita sudah logis, gagasan diungkapkan dengan jelas, namun kurang tertata dengan baik dan kurang komunikatif karena kalimat yang digunakan tidak diberikan deskripsi atau gambaran secara jelas. Pada aspek ketepatan makna keseluruhan cerita, struktur kalimat sudah baik dan makna yang disampaikan mudah dipahami. Pada aspek ketepatan kata, pemillihan kata tepat dan penggunaan kata sudah efektif. Pada aspek ketepatan kalimat, kalimat

TP

3+3+3+3+2

+2=

(35)

93

efektif yang digunakan sama banyak dengan kalimat yang tidak efektif. Pada aspek ejaan dan tata tulis, tulisan kurang menguasai aturan penulisan atau pemakaian tanda baca dan kurang dapat dimengerti. Hal ini disebabkan karena penggunaan tana baca dan huruf kapital yang masih kurang sesuai dengan EYD.

Gambar 10. Karangan Deskripsi Karya Siswa yang berinisial ARKD dengan Kategori Nilai Sedang pada Siklus II

Karangan deskripsi di atas merupakan salah satu karangan deskripsi siswa kelas V SDN Pelemsari Bokoharjo Prambanan Sleman pada pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi siklus II yang masuk dalam kategori nilai sedang. Pada aspek kesesuaian dengan gambar, tema sesuai dengan dokumen pribadi dan penyampaian pesan jelas. Pada aspek ketepatan logika

ARKD

Skor:

4+3+3+4

+3+3=

20

(36)

94

urutan cerita, urutan cerita logis, gagasan diungkapkan dengan jelas, kurang tertata dengan baik, kurang komunikatif. Pada aspek ketepatan makna keseluruhan cerita, struktur kalimat sudah baik, makna yang disampaikan mudah dipahami. Pada aspek ketepatan kata, pemilihan kata tepat, bersifat keseharian, dan penggunaan kata efektif. Pada aspek ketepatan kalimat, kalimat efektif yang digunakan lebih banyak daripada kalimat yang tidak efektif. Pada aspek ejaan dan tata tulis, tulisan kurang menguasai aturan penulisan atau pemakaian tanda baca namun dapat dimengerti.

Gambar 11. Karangan Deskripsi Karya Siswa yang Berinisial US dengan Kategori Nilai Tinggi pada Siklus II

Karangan deskripsi di atas merupakan salah satu karangan deskripsi siswa kelas V SDN Pelemsari Bokoharjo Prambanan Sleman pada pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi siklus II yang masuk dalam kategori nilai tinggi. Pada aspek kesesuaian dengan gambar, tema sesuai dengan

US

4+4+4+4

+4+4=

(37)

95

dokumen pribadi, penyampaian pesan jelas. Pada aspek ketepatan logika urutan cerita, urutan cerita logis, gagasan diungkapkan dengan jelas, tertata dengan baik, komunikatif. Pada aspek ketepatan makna keseluruhan cerita, penggunaan struktur kalimat sudah baik, makna tidak kabur serta mudah dipahami. Pada aspek ketepatan kata, pemillihan kata tepat dan penggunaan kata efektif. Pada aspek ketepatan kalimat, keseluruhan kalimat efektif. Pada aspek ejaan dan tata tulisan menguasai aturan penulisan atau pemakaian tanda baca dan sudah dapat dimengerti.

4. Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang dilakukan di kelas V SDN Pelemsari Bokoharjo Prambanan Sleman dalam pelaksanaannya masih terdapat kekurangan dan keterbatasan. Kekurangan dan keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Waktu yang dialokasikan untuk pembelajaran menulis karangan deskripsi terbatas dan peneliti harus menyesuaikan dengan jadwal pelajaran, sehingga pembelajaran menulis karangan deskripsi belum maksimal.

2. Siswa belum bisa memilih kata yang tepat dalam menyusun kalimat untuk membuat sebuah karangan deskripsi.

3. Bagi beberapa siswa, tema yang digunakan pada siklus I pertemuan 2 lebih mudah dari siklus II pertemuan 1 sehingga nilai siswa menurun dari siklus I pertemuan 2 ke siklus II pertemuan 1.

Gambar

Tabel 4. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru pada Kondisi Awal
Gambar 3. Karangan Deskripsi Karya Siswa yang Berinisial DAP   pada Kondisi Awal
Tabel 8..Klasifikasi Nilai Menulis Karangan Deskripsi pada Siklus I
Gambar 5. Diagram Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Diskripsi  pada Siklus II
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penulis dapat menyatakan bahwa pelaksanaan tugas dan fungsi yang dilakukan oleh Inspektorat terhadap Badan Kepegawaian Daerah telah sesuai dengan prosedur yang

PERBANDINGAN PENGARUH OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BESAR DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KERJASAMA SISWA SMP NEGERI 1 CIMAHI.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Sahabat MQ/ Pengembalian data uji publik pemegang KMS/ dari 45 kelurahan di Yogyakarta/ yang seharusnya selesai hari ini/ ternyata mundur// Hingga saat ini/ baru sekitar 20

[r]

Aplikasi ini disediakan untuk memudahkan dalam melakukan pencatatan pembelian bahan baku, menentukan jumlah pesanan yang ekonomis dengan perhitungan economic

[r]

Results shows that LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, FBIR And BOPO simultaneously have significant effect toward Capital Adequacy Ratio (CAR) ratio on foreign Exchange National

Salah satu dari sekian banyak informasi yang bisa kita dapatkan didalam internet adalah informasi mengenai kesehatan, seperti cara-cara atau tip-tip bagaimana menjaga kesehatan