• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemerintah Kota Palembang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemerintah Kota Palembang"

Copied!
177
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Kota Palembang

Tahun 2011

(2)

Alhamdulillah segala Puji dan syukur kita sanjungkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Palembang Tahun 2011 ini dapat diselesaikan sesuai target waktu yang direncanakan.

LAKIP ini disusun sebagai implementasi Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan metode dan teknik penyusunan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Palembang Tahun 2011 ini merupakan perwujudan Pelaporan akuntabilitas kinerja dalam rangka mengimplementasikan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, yang menginformasikan tentang pertanggungjawaban pelaksanan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan, pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah Kota Palembang serta menciptakan Clean Government dan Good Governance. sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2008-2013.

Beberapa prestasi kinerja keberhasilan Pemerintah Kota Palembang Tahun 2011 yang membanggakan dan membangun citra positif kota, diantaranya:

1. Penetapan Kota Palembang sebagai pemenang Piala Adipura dari Presiden Republik Indonesia sebagai Kota terbersih Kategori Kota Metropolitan;

2. Diterimanya Opini Wajar Tanpa Pengecualin (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kota Palembang Tahun 2010;

(3)

Kota Palembang, BPKP, Swasta, Perguruan Tinggi, LSM dan Masyarakat. Hasil kerja tersebut hendaknya akan lebih memotivasi dan membangun etos kerja yang lebih kreatif dan inovatif untuk peningkatan kinerja Pemerintah Kota Palembang ke depan yang lebih baik.

Harapan kami LAKIP Pemerintah Kota Palembang Tahun 2011 ini dapat menjadi media untuk membangun kebersamaan, bersinergi dan komitmen bersama guna peningkatan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan prima terhadap masyarakat.

Akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa akan memberikan rahmat, taufik, hidayah dan inayah serta perlindungan-Nya bagi kita, Amin Ya Robbal Alamiin.

Palembang, Maret 2012

(4)

Halaman

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... iv

IKHTISAR EKSEKUTIF ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. GAMBARAN UMUM KOTA PALEMBANG ... 2

1. Geografi ... 2

1.1. Letak Geografis... 2

1.2. Musim, suhu, curah hujan, keadaan angin, kelembaban udara ... 3 1.3. Topografi ... 3 1.4. Geologi ... 4 1.5. Hidrologi ... 4 2. Penduduk ... 4 3. Angkatan Kerja ... 6 4. Sosial Budaya ... 6 4.1. Sarana Pendidikan ... 6 4.2. Sarana Kesehatan ... 7 4.3. Kesejahteraan sosial ... 8

5. Indeks Pembangunan Manusia ... 9

6. Pemerintahan ... 10

6.1. Wilayah Administrasi Pemerintahan ... 10

6.2. Sumber daya Manusia di Pemerintahan ... 11

7. Isu-Isu Strategis ... 12

C. GAMBARAN PEREKONOMIAN KOTA PALEMBANG ... 12

1. Struktur Ekonomi ... 13

2. Laju Pertumbuhan Ekonomi ... 15

3. Inflansi Sektoral ... 16

(5)

D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI PEMERINTAH

DAERAH ... 19

E. STRUKTUR ORGANISASI ... 21

F. SISTEMATIKA PENYAJIAN ... 22

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. UMUM ... 24

1. Visi dan Misi ... 24

2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan ... 27

3. Arah Kebijakan ... 32

4. Program Utama dan Program Kota ... 34

B. RENCANA KINERJA TAHUN 2011 ... 41

C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 ... 41

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. INDIKATOR KINERJA UTAMA... ... 43

B. PENGUKURAN KINERJA ... 44

C. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA DAERAH ... 45

D. CAPAIAN PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2011 ... 47

E. EVALUASI CAPAIAN PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2011... ... 49

F. PEMBANDINGAN AKUMULASI CAPAIAN REALISASI INDIKATOR KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN (TAHUN 2011 ) TERHADAP TARGET KINERJA 5 (LIMA) TAHUN 2013 ... 134

G. AKUNTABILITAS KEUANGAN ... 134

1.

Akuntabilitas Penetapan Kinerja ... 134

2.

Akuntabilitas Belanja ... 161

(6)

BAB IV PENUTUP...166 LAMPIRAN :

1. RENCANA KINERJA TAHUN 2011 .

(7)

Upaya meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat lebih berdayaguna, berhasilguna, transparan, dan bertanggungjawab dengan berprinsip pada tata kelolan pemerintahan yang baik dan berorientasi kepada hasil (result oriented government), guna memantapkan akuntabilitas kinerja Pemerintah kota Palembang sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi, tujuan organisasi dan good governance serta pelayanan prima kepada masyarakat, menuju masyarakat madani yang kita harapkan bersama.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Kota Palembang merupakan wujud akuntabilitas pelaksanaan pembangunan dan kebijakan serta realisasi Pencapaian Kinerja setiap tahunya. Tahun 2011 merupakan tahun ketiga dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran melalui indikator-indikator kinerja sasaran sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor Tahun 2008 tentang RPJMD Kota Palembang Tahun 2008-2013 dan Peraturan Walikota Palembang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Palembang Tahun 2008-2013.

Pengukuran Kinerja Akuntabilitas Pemerintah Kota Palembang Tahun 2011 dilakukan dengan membandingkan antara rencana kinerja/Penetapan Kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai instansi Pemerintah. Selanjutnya dilakukan analisis dan tindakan perbaikan yang diperlukan pada masa mendatang.

Adapun Pencapaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pencapaian Kinerja Pemerintah Kota Palembang berdasarkan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang tahun 2008-2013 untuk tahun 2011 menganalisa dan mengukur 42 (empat

puluh dua) sasaran dengan 304 (tiga ratus empat) indikator kinerja sasaran, dengan realisasi indikator kinerja sasaran sebagai berikut :

1) Sebanyak 218 indikator kinerja sasaranatau 71.71% telah melampaui/sesuai target,

(8)

3)

Sebanyak 12 indikator kinerja sasaran atau 3.95 % belum dapat diukur. 2. Interprestasi kategori pengukuran indikator dari 304 (tiga ratus empat)

indikator kinerja sasaran dapat disimpulkan :

1) Sebanyak 258 indikatorkinerja atau 84.87 % dengan kategor Baik Sekali 2) Sebanyak 12 indikator kinerja atau 3.95 % sasarandengan kategori Baik. 3) Sebanyak 7 indikator kinerja atau 2.30 % dengan kategori cukup

4) Sebanyak 15 indikator kinerja atau 4.93 %dengan kategori kurang 5) Sebanyak 12 indikator kinerja atau 3.95 % tidak bisa diukur

3. Dari beberapa indikator sasaran yang capaiannya belum memenuhi yang diharapkan dengan kategori cukup dan kurang, sehingga perlu perhatian pada tahun berikutnya. Sasaran yang berketegori cukup dan kurang tersebut yaitu:

a. Indikator dengan kategori cukup yaitu :

1) Ketersediaan kebijakan di bidang perempuan dan anak; 2) Persentase keluarga menggunakan air bersih;

3) Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB; 4) Tingkat penggunaan teknologi pertanian; 5) Rasio pasangan ber-akte nikah;

6) Tingkat pemanfaatan hasil bidang kominfo;

7) Tingkat pembinaan pengembangan wawasan kebangsaan;

b. Indikator dengan kategori kurang yaitu :

1) Gelanggangan/Balai remaja (selain milik swasta);

2) Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah; 3) Tingkat KDRT;

4) Persentase anak telantar mandiri;

5) Persentase penyandang cacat dan trouma yang mandiri; 6) Persentase peserta KB yang putus pakai (dop out);

7) Persentase Kelurahan yang mempunyai kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) aktif;

(9)

11) Tingkat pengembangan wawasan kebangsaan 12) Rasio pos siskamling per jumlah kelurahan 13) Rasio Personil Satpol PP

14) Tingkat korban bahaya narkoba

15) Persentase jenis budaya yang dilestarikan

c. Indikator dengan kategori tidak bisa di ukur yaitu :

1) Ketersediaan tenaga pustakawan; 2) Lapangan olahraga;

3) Eks penyandang penyakit sosial yang mandiri;

4) Tingkat pelayanan penanggulangan bahaya kebakaran; 5) Persentase tanah yang bersertifikat;

6) Penyelesaian kasus tanah negara; 7) Angka pembinaan pedagang kaki lima;

8) Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar; 9) Voting yang diadakan oleh DPRD dalam Sidang Paripurna selama 1

Tahun Anggaran;

10) Tingkat pengelolaan keragaman budaya;

11) Tingkat kerjasama pengelolaan kekayaan budaya; 12) Ketersediaan pangan utama;

4. Capaian indikator kinerja sasaran dalam kategori cukup, kurang dan tidak bisa diukur pada point 4, akan menjadi perhatian kami dalam pencapaian visi dan misi yang kami tetapkan.

(10)

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Upaya terselanggaranya Good governance secara optimal merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung lebih berdayaguna, berhasilguna, responsif, transparan, akuntabel, dan penegakan supremasi hukum yang adil dan merata guna peningkatan kinerja instansi Pemerintah Kota Palembang dan memperkuat peran dan kapasitas parlemen, serta tersedianya akses yang sama pada informasi bagi masyarakat luas.

Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial pada tiap lingkungan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian. Masing-masing individu pada setiap jajaran aparatur bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan pada bagiannya. Konsep inilah yang membedakan adanya kegiatan yang terkendali (controllable activities) dengan kegiatan yang tidak terkendali (uncontrollable activities). Kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak. Ini berarti, kegiatan tersebut benar-benar direncanakan, dilaksanakan dan dinilai hasilnya oleh pihak yang berwenang.

Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan. Sejalan dengan hal tersebut, telah ditetapkan TAP Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Nomor : XI/ MPR/ 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta Undang-undang Nomor : 28 Tahun 1999 tentang hal yang sama. Dalam rangka mendukung pelaksanaan Undang-Undang tersebut, khusunya dalam mendorong terselenggaranya

(11)

Daerah (Pejabat Eselon II) diminta untuk menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada Presiden, sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat

pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir anggaran sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, fungsi dan perannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pelembang tahun 2008 - 2013.

Laporan ini memuat hasil pengukuran tujuan dan sasaran strategis organisasi dan program/ kegiatan melalui indikator kinerja (parameter) yang telah ditetapkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Sumber dana SKPD Kota Palembang untuk program dan kegiatan yang dilaksanakan tahun 2011 berasal dari APBD Kota Palembang sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2011 tentang APBD Perubahan Kota Palembang Tahun Anggaran 2011 dan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Penjabaran APBD Perubahan Tahun Anggaran 2011 dan dana APBN

untuk pelaksanaan dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan dengan DIPA Tahun 2011.

Indikator kinerja sasaran strategis organisasi merupakan parameter untuk mengukur keberhasilan pelayanan yang dilaksanakan SKPD Pemerintah Kota Palembang.

B. GAMBARAN UMUM KOTA PALEMBANG

1. Geografi

1.1 Letak Geografis

Letak Geografis Kota Palembang terletak pada posisi antara 2052’ sampai 30 5’ Lintang Selatan dan 1040 37’ sampai 1040 52’ Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan laut.

(12)

tahun 1988 luas wilayah Kota Palembang adalah 400.61 km2 atau 40.061 Ha.

Secara administrasi Kota Palembang berbatasan dengan : - Sebelah Utara : Kabupaten Banyuasin.

- Sebelah Timur : Kabupaten Banyuasin.

- Sebelah Selatan : Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Banyuasin. - Sebelah Barat : Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Muara Enim

dan Kabupaten Ogan Ilir.

1.2 Musim, Suhu, Curah Hujan , Keadaan angin dan Kelembaban Udara.

Musim yang terdapat di Kota Palembang sama seperti umumnya

yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia yaitu musim hujan dan musim kemarau.

Suhu udara sebagian besar wilayah Kota Palembang

berdasarkan data dari stasiun Meteorologi tahun 2010 rata-rata 26,600C sampai dengan 28.500C. Suhu udara maksimum terjadi pada bulan Mei yang berkisar 35,70 0C, sedangkan suhu udara minimum terjadi di bulan Desember yang berkisar 21.000C

Kecepatan angin hampir diseluruh wilayah Kota Palembang

merata setiap bulannya yaitu berkisar antara 2 knots hingga 3 knots

dengan rata-rata curah hujan selama tahun 2010 berkisar antara 91.1 mm3 (pada bulan Juli) sampai 541.7 mm3 (Maret), Sedangkan

kelembaban udara pada tahun 2010 rata-rata 84 % (Oktober) sampai 88

persen (Fenruari).

1.3 Topografi

Kota Palembang terletak pada posisi belahan Timur Pulau Sumatera yang merupakan dataran rendah dan berawa, serta terdapat perbedaan karakter topografi antara seberang ulu dengan seberang ilir. Bagian wilayah seberang ulu pada umumnya mempunyai topografi yang relatif datar dan sebagian besar dengan tanah asli berada di bawah

(13)

dibangun, dimana permukaan tanah telah mengalami penimbunan (reklamasi).

Dibagian seberang ilir adanya variasi topografi (ketinggian) 4 sampai dengan 20 meter di atas permukaan laut dan lembah – lembah

yang kontinyu serta tidak terdapat topografi yang terjal. Sampai dengan jarak 5 km ke arah Utara Sungai Musi kondisi topografi relatif menaik dan setelah itu semakin ke Utara menurun kembali.

Dengan demikian aspek topografi pada prinsipnya tidak ada faktor pembatas untuk pengembangan ruang, baik berupa kelerengan atau kemiringan yang besar.

1.4 Geologi

Bentuk dan keadaan wilayah Kota Palembang memiliki jenis tanah lapisan alluvial, liat dan berpasir, terletak pada lapisan yang masih muda, banyak mengandung minyak bumi yang juga dikenal dengan lembah Palembang - Jambi. Tanah relatif datar dan rendah, tempat-tempat yang agak tinggi terletak di bagian utara Kota. Sebagian Kota Palembang digenangi air, terlebih lagi bila terjadi hujan terus menerus.

1.5 Hidrologi

Kota Palembang mempunyai 108 sungai. Terdapat 5 buah sungai

yang dapat dilayari yaitu Sungai Musi sepanjang 15 km, kedalaman 8-12 m dengan lebar berkisar 220-313 m, Sungai Ogan, Sungai

Komering, Sungai Keramasan, dan Sungai Terusan yang panjang sungai yang kedalaman serta lebarnya lebih kecil dari Sungai Musi.

2. Penduduk

Kota Palembang sebagai Kota Metropolitan dengan jumlah penduduk berdasarkan data agregat kependudukan perkecamatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Palembang di Januari 2012

(14)

Jumlah penduduk Kota Palembang adalah 1.708.413 jiwa yang terdiri dari 868.197 laki-laki dan 840.216 perempuan. Terhadap jumlah penduduk tersebut masih tampak bahwa penyebaran penduduk Kota Palembang masih bertumpu di Kecamatan Ilir Timur II, Kecamatan Seberang Ulu I dan Kecamatan Sukarami. Tingginya penduduk di tiga Kecamatan ini karena di Kecamatan tersebut merupakan sentra industri dan sentra Pendidikan serta dipengaruhi perbatasan dengan Kabupaten lain atau daerah pinggiran Kota, rincian jumlah penduduk Kota Palembang per kecamatan dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel I. B.2

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan jenis kelamin Pada Januari Tahun 2012

No Kecamatan Penduduk

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Ilir Barat II 37.813 36.609 74.422 2 Seberang Ulu I 95.800 92.710 188.510 3 Seberang Ulu II 52.281 50.249 102.530 4 Ilir Barat I 74.661 72.906 147.567 5 Ilir Timur I 43.977 44.364 88.341 6 Ilir Timur II 96.734 94.069 190.803 7 Sukarami 79.427 76.566 155.993 8 Sako 48.587 46.517 95.104 9 Kemuning 47.356 46.111 93.467 10 Kalidoni 62.968 59.704 122.672 11 Bukit Kecil 24.884 24.939 49.823 12 Gandus 34.782 32.996 67.778 13 Kertapati 50.831 48.545 99.376 14 Plaju 48.811 47.139 95.950 15 Alang-Alang Lebar 49.064 47.511 96.575 16 Sematang Borang 20.221 19.281 39.502 Total 868.197 840.216 1.708.413

(15)

Angkatan kerja merupakan bagian dari aspek demografi penduduk yang mempunyai kecenderungan bertambah atau menurun sejalan dengan perubahan yang dialami oleh penduduk itu sendiri. Angkatan kerja adalah penduduk berusia 15 tahun ke atas dalam status bekerja atau sementara tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Angkatan kerja Kota Palembang di tahun 2011 yang terdata sebanyak 9.183 orang, dimana angkatan kerja yang didata telah bekerja sebanyak 2.183 orang, sedangkan angkatan kerja yang sedang mencari kerja/pengangguran sebanyak 7.000 orang.

Tabel I. B.3.

Jumlah Angkatan kerja berdasarkan jenis kelamin Tahun 2011

Kegiatan Utama Tahun 2011

Laki_laki Perempuan Total

Bekerja 1.488 695 2.183

Mencari Pekerjaan/ Pengangguran

4.201 2.799 7.000

5.689 3.494 9.183

Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kota Palembang

4. Sosial Budaya

4.1 Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan merupakan bidang yang akan sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan. Pelaksanaan program - program di bidang pendidikan semakin berkembangnya diberbagai jenis dan jenjang ditunjang dengan sarana pendidikan yang lengkap. Sarana Pendidikan seperti jumlah Sekolah di Kota Palembang baik Negeri maupun Swasta pada tahun ajaran 2010/2011 sebanyak 1341 sarana pendidikan yang terdiri dari :

1. Sebanyak 285 sekolah taman kanak-kanak

2. Sebanyak 448 Sekolah Dasar/Madarasah ibtidaiyah (SD/MI)

3. Sebantak 357 Sekolah Menegah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),

(16)

6. Sebanyak 67 Perguruan Tinggi/ Universitas.

Selanjutnya keberhasilan kinerja bidang pendidikan secara makro dilihat dari indikator Angka Melek Huruf, maka Angka Melek Huruf di Kota Palembang terus menerus mengalami peningkatan seperti gambar di bawah ini :

Grafik I.4.1

Angka Melek huruf Kota Palembang

.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Palembang Angka melek huruf Kota Palembang setiap tahunnya meningkat dimana pada tahun 2008 sebesar 98.63 %, tahun 2009 sebesar 98.69 % dan pada

Tahun 2010 angka melek huruf meningkat 0.02 % sebesar 98.71 %, di tahun 2011 berdasarkan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Kota Palembang angka melek huruf di Kota Palembang sebesar 100% meningkat 1.29% dari tahun 2010.

4.2 Kesehatan

Pembangunan kesehatan Kota Palembang diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta menuju kesejahteraan dan mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Jumlah fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Klinik bersalin dan puskesmas keliling pada tahun 2010 masing-masing berjumlah 26 unit, 39 Unit, 70 Unit, 32 unit dan 20 unit

2011 2010 2009 2008 100

(17)

Sebagai salah satu alat ukur peningkatan kesehatan di kota palembang dengan mengukur angka harapan hidup yang dapat di lihat pada grafitk di bawah ini.

Grafik I.4.2 Angka Harapan Hidup

Angka harapan hidup Kota Palembang di tahun 2011 menurun sebesar 0.53% menjadi sebesar 70.6% dari tahun 2010 yang

sebesar 71.13%, dan angka harapan hidup kota palembang tahun 2008 dan 2009 masing-masing sebesar 70.90 % dan 70.66 %

4.3 Kesejahteraan sosial

Dalam menggambarkan keadaan sosial daerah, diperlukan data mengenai banyaknya fasilitas sosial atau bersumber-sumber kesejahteraan sosial dan masalah-masalah sosial terdapat di daerah tersebut.

Salah satu fasilitas sosial tersebut adalah panti asuhan. Jumlah panti asuhan yang dikelola swasta dan pemerintah di Kota Palembang sebanyak 7 (tujuh) panti dengan jumlah penghuni sebanyak 431 orang.

Rincian masing-masing panti asuhan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : 2011 2010 2009 2008 71,60 71,13 70,90 70,66

(18)

berdasarkan Jenis kelamin Tahun 2011

No Jenis Panti Jenis kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 Panti Sosial Bina Anak Remaja

(PSBAR) - 43

43

2 Panti sosial rehabilitasi tresna

Werdha Teratai (PTWT) 36 38

74

3 Panti Rehabilitasi Pengemis,

Gelandangan dan orang telantar 104 66

170

4 Panti Rehabilisasi penderita

cacat Netra (PRPCN) 34 20

54

5 Panti rehabilitasi anak-anak

Nusantara 39 -

39

Jumlah 213 167

380

Sumber : Dinas Sosial Kota Palembang

5. Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator komposit tunggal yang digunakan untuk mengukur capaian pembangunan manusia yang telah dilakukan di suatu wilayah. Walaupun tidak dapat mengukur semua dimensi dari pembangunan manusia, namun mampu mengukur dimensi pokok pembangunan manusia yang mencerminkan status kemampuan dasar (basic capabilities) penduduk. Ketiga kemampuan dasar itu adalah umur panjang dan sehat yang diukur melalui angka harapan hidup waktu lahir, berpengetahuan dan berketerampilan yang diukur melalui angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah, serta akses terhadap sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak yang diukur dengan pengeluaran komsumsi (daya beli).

Berdasarkan klasifikasi United Nations Development Program (UNDP) tingkatan status pembangunan manusia suatu wilayah atau negara dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu:

 0 - <50 : rendah

 50 - <65 : menengah bawah

 65 - <80 : menengah atas

(19)

bahwa tingkat pencapaian pembangunan manusia di Kota Palembang pada tahun 2010 yang dinilai berdasarkan indikator IPM mencapai angka 76.25 persen. Dilihat tingkat kesejahteraan penduduk Kota Palembang telah termasuk dalam klasifikasi menengah atas dengan peringkat nasional 10 dari seluruh kota/kabupaten seluruh Indonesia. Data untuk IPM Kota Palembang di tahun 2011 belum dapat dijelaskan karena belum didapatnya data dari Instansi terkait

6. Pemerintah

6.1 Wilayah Administrasi Pemerintah

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 19 Tahun 2007 tentang pemekaran Kelurahan dan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 20 Tahun 2007 tentang pemekaran kecamatan, wilayah administrasi Kota Palembang mengalami perubahan Kecamatan

dan Kelurahan yang terbagi menjadi 16 Kecamatan dan meliputi 107 Kelurahan dengan rincian sebagai berikut :

5. Kecamatan Ilir Timur I : 11 Kelurahan 6. Kecamatan Kemuning : 6 Kelurahan 7. Kecamatan Ilir Timur II : 12 Kelurahan 8. Kecamatan Kalidoni : 5 Kelurahan 9. Kecamatan Ilir Barat I : 6 Kelurahan 10. Kecamatan Bukit Kecil : 6 Kelurahan 11. Kecamatan Ilir Barat II : 7 Kelurahan 12. Kecamatan Gandus : 5 Kelurahan 13. Kecamatan Seberang Ulu I : 10 Kelurahan 14. Kecamatan Kertapati : 6 Kelurahan 15. Kecamatan Seberang Ulu II : 7 Kelurahan 16. Kecamatan Plaju : 7 Kelurahan 17. Kecamatan Sako : 4 Kelurahan 18. Kecamatan Sukarami : 7 Kelurahan 19. Kecamatan Alang-Alang Lebar : 4 Kelurahan 20. Kecamatan Sematang Borang : 4 Kelurahan

(20)

Sumber Daya Manusia Pemerintah Kota Palembang per 30 Desember 2011 sejumlah 16.724 orang, berdasarkan golongan,

jabatan dan pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel I. B.6.2.1

Jumlah PNS berdasarkan Golongan

Golongan A b C D Jumlah I 29 11 55 43 138 II 951 202 591 390 2.134 III 1.531 1.142 1444 2.500 6.617 IV 6.892 114 47 5 7.058 15.947 Sumber : BKD dan Diklat Kota Palembang

Tabel I. B.6.2.2

Jumlah PNS berdasarkan Jabatan

No. Jabatan Jumlah

1 Eselon II a 1 2 Eselon II b 38 3 Eselon III a 65 4 Eselon III b 134 5 Eselon IV a 633 6 Eselon IV a (UPTD) 153 7 Eselon IV b 740 8 Eselon V a 77 9 Fungsional 1.199 10 Staf 12.907 Jumlah 15.947

(21)

No Pendidikan Jumlah 1 S 3 2 2 S 2 916 3 S 1/D IV 7.595 4 D III 2.878 5 D II 1.386 6 D I 270 7 SLTA 2695 8 SLTP 156 9 SD 49 Jumlah 15.947

Sumber : BKD dan Diklat Kota Palembang.

7. Isu-Isu Strategis

Berdasarkan indentifikasi atas perkembangan situasi dan kondisi yang ada, beberapa isu strategis dan permasalahan yang perlu mendapat perhatian khusus adalah sebagai berikut :

1). Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM); 2). Penurunan Kualitas lingkungan;

3). Fungsi sistem drainase perkotaan belum optimal; 4). Masih tingginya angka pengangguran;

5). Sistem manajemen transportasi yang belum optimal; 6). Penurunan kawasan hijau perkotaan;

7). Belum optimalnya promosi kebudayaan dan pariwisata; 8). Masih perlunya peningkatan akses air bersih;

C. GAMBARAN PEREKONOMIAN KOTA PALEMBANG

Kondisi perekonomian Kota Palembang di tahun 2011 bisa dikatakan mulai stabil seiring dengan mulai membaiknya perekonomian secara global di sepanjang tahun 2011, ditengah dampak krisis gobal yang masih tersisa. Namun demikian bukan berarti krisis tidak mampu berpengaruh terhadap perekonomian Pemerintah Kota Palembang.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai data pendukung dapat mencerminkan gambaran mengenai penciptaan nilai tambah bruto dari

(22)

dilihat pada tabel berikut :

Tabel I. C

Produk Domestik Regional Bruto Kota Palembang Tahun 2011 (dalam juta rupiah)

Sektor ADH Berlaku ADH Konstan

1. Pertanian

2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Bangunan

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa perusahaan 9. Jasa-jasa lainnya 247.942 0 29.333.517 696.604 3.742.365 9.943.682 5.801.812 3.140.730 7.899.759 126.951 0 6.479.068 250.795 1.444.263 3.592.542 2.751.036 1.250.981 2.157.818 PDRB dengan Migas 60.806.411 18.053.454 PDRB tanpa Migas 43.384.452 16.145.302

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palemnbang (angka sangat-sangat sementara permaret 2012)

Data PDRB yang disajikan menggambarkan kemampuan daerah dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki.

1. Struktur Ekonomi Kota Palembang

Struktur Ekonomi menggambarkan kontribusi atau peranan masing-masing sektor dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang dalam konteks yang lebih jauh akan memperlihatkan bagaimana suatu daerah terhadap kemampuan produksi dari masIng-masing sektor perekonomian. Berdasarkan pendekatan produksi, seluruh sektor lapangan usaha yang ada di suatu wilayah biasanya di kelompokan dalam 9 sektor. Kesembilan sektor tersebut dapat diklasifikasikan kembali dalam tiga sektor utama, yaitu Sektor Primer, Sekunder, Tersier.

Sektor Primer mencakup kegiatan pertanian, Pertambangan, dan penggalian. Sektor Sekunder meliputi kegiatan industri pengolahan, listrik, Gas dan air bersih serta bangunan. Sektor Tersier mencakup kegiatan

(23)

Adapun Struktur Ekonomi Kota Palembang menurut Sektor Primer, Skunder dan Tresier dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel I. C.1.1

Persentase Struktur Ekonomi Kota Palembang menurut Sektor Primer, Skunder dan Tresier

Tahun 2011 Sektor Tahun 2011 Primer Sekunder Tersier 0.45 56.47 43.08 Jumlah 100

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palemnbang (angka sangat-sangat sementara)

Gambar I. C.1.1

Persentase Struktur Ekonomi Kota Palembang menurut Sektor Primer, Skunder dan Tresier

Tahun 2011

0,41%

55.54% 44.05%

(24)

Laju pertumbuhan ekonomi merupakan tolok ukur keberhasilan kinerja ekonomi daerah serta dapat menunjukkan arah kebijakan pembangunan suatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Pertumbuhan tersebut merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi, yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi.

Terjadinya krisis global di tahun 2008 cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Palembang. Pada beberapa sektor ekonomi laju pertumbuhan melambat dari tahun sebelumnya, yang pada akhirnya mengakibatkan total pertumbuhan ekonomi kota palembang lebih kecil.

Adapun laju pertumbuhan Ekonomi Kota Palembang tiga tahun terakhir disajikan pada tabel di bawah ini :

Tabel I. C.2.1

Laju pertumbuhan Ekonomi Kota Palembang Tahun 2011 Sektor Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun * 2011 1. Pertanian

2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Bangunan

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa lainnya 3.12 0.00 4.02 3.53 7.12 2.79 11.63 8.57 6.10 2.30 0.00 4.44 6.22 8.03 6.67 11.23 7.79 6.10 2.77 0.00 4.50 6.76 12.92 8.06 11.54 7.54 7.90 PDRB dengan Migas 5.60 6.60 7.59 PDRB tanpa Migas 6.42 7.37 8.40

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palemnbang (*angka sangat-sangat sementara per Maret 2012)

(25)

Tahun 2011

Laju pertumbuhan tertinggi PDRB Kota Palembang Tahun 2011 adalah sektor bangunan dengan pertumbuhan sebesar 12.92%, diikuti sektor pengankutan dan komunikasi sebesar 11.54%. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar maisng-masing 7.54 dan 7.90%, sedangkan sektor-sektor lainnya pertumbuhanya masih di bawah 7 %.

3. Inflansi Sektoral

Perkembangan harga dalam makro ekonomi merupakan suatu variabel yang sangat penting bagi pemerintahan untuk menyusun kerangka kebijakan pembangunan. Dari tingkat harga yang tinggi apabila kita lihat dari sisi pihak produsen (supply) akan memperoleh keuntungan (profit) yang lebih banyak, sebaliknya justru merugikan dari sisi demand sebagai kosumen akhir. Dengan tinggginya tingkat harga tentunya akan mengurangi kemampuan daya beli masyarakat, sehingga dapat mengurangi tingkat kesejahteraan rakyat. 0 2 4 6 8 10 12 14 Tahun 2011 Tahun 2010 Tahun 2009

(26)

Indeks harga konsemen, secara rinci inflasi Kota Palembang dapat di lihat pada tabel di bawah ini : .

Tabel I. C.2.3

Laju inflansi Kota Palembang Tahun 2011 Bulan Kota Palembang Nasional Januari 0,82 0,89 Februari -0,32 0,13 Maret -0,77 -0,32 April -0,28 -0,31 Mei 0,79 0,12 Juni 0,65 0,55 Juli 0,7 0,67 Agustus 0,69 0,93 September 0,59 0,27 Oktober 0,50 0,12 November 0,02 0,34 Desember 0,35 0,57 Total 0,7

Sumber : Kumpulan Berita Resmi Statistik Sumatera Selatan

4. PDRB PERKAPITA KOTA PALEMBANG

Pendapatan perkapita adalah jumlah seluruh balas jasa faktor produksi yang diterima setiap penduduk secara rata-rata dalam keterlibatannya pada faktor produksi dalam proses produksi sehingga sering digunakan sebagai indikator dalam melihat kesejahteraan atau kemakmuran masyarakat secara umum. Pendapatan regional perkapita Kota Palembang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(27)

tahun 2005-2011

Tahun

Dengan Harga Berlaku Dengan Harga Konstan

Dengan Migas

Tanpa Migas

Dengan

Migas Tanpa Migas

2005 15.058.170 10.578.624 8.012.949 6.827.257 2006 17.714.309 12.185.578 8.379.643 7.237.473 2007 20.230.261 14.109.410 8.813.166 7.710.612 2008r 24.462.150 16.543.143 9.276.634 8.173.198 2009* 25.918.790 18.288.409 9.647.392 8.565.981 2010** 29.520.621 20.794.780 10.168.303 9.093.569 2011*** 33.904.476 24.190.330 10.830.642 9.758.614

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palemnbang

( r. Angka revisi, *angka sementara, ** angka sangat sementara, ***angka sangat- sangat sementara, per Maret 2012)

Dengan migas, pendapatan perkapita penduduk Kota Palembang berdasarkan harga berlaku pada tahun 2011 sebesear Rp33.904.476,00 atau bertambah sebesar Rp4.383.855,00 dari tahun 2010. Sedangkan berdasarkan harga berlaku tanpa migas pendapatan perkapita penduduk Kota Palembang pada tahun 2011 sebesar Rp20.794.780,00 atau meningkat sebesar Rp3.395.550,00 dari tahun sebelumnya.

Berdasakan harga konstan dengan migas, pendapatan perkapita penduduk Kota Palembang ditahun 2011 naik sebesar Rp662.339,00 atau naik dari Rp10.168.303,00 di tahun 2010 menjadi Rp10.830.642,00 pada tahun 2011. Apabila unsur migas di keluarkan, maka pendapatan perkapita penduduk Kota Palembang naik sebesar Rp665.045,00 atau naik dari Rp9.093.569,00 di tahun 2010 menjadi Rp9.758.614 pada tahun 2011.

(28)

Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka Pemerintah Kota

Palembang mengimplementasikan pelaksanaan dalam peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Kota Palembang telah menerbitkan Peraturan Daerah tentang Tugas Pokok,Fungsi dan Uraian Tugas dalam pelaksanaan Pemerintahan yaitu sebagai berikut:

1. Sekretariat Daerah

Berdasarkan Peraturan Walikota Palembang Nomor 23 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok,Fungsi dan Uraian Tugas Sekretariat Daerah dan Staf Ahli Walikota Palembang, Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota.

Tugas pokok Sekretariat Daerah adalah membantu Walikota dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah mulai dari proses perencanaan,pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, pelaporan serta pelayanan administratif.

2. Sekretariat DPRD

Peraturan Walikota Nomor 24 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok,Fungsi dan Uraian Tugas Sekretariat DPRD Kota Palembang, Sekretariat DPRD merupakan unsur staf Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Sekretaris DPRD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota.

Tugas pokok Sekretariat DPRD adalah menyelenggarakan pelayanan administrasi kepada Pimpinan dan Anggota DPRD serta mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan petunjuk pelaksanaannya.

(29)

Dinas Daerah Kota Palembang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan uraian Tugas Dinas Daerah Kota Palembang.

Dinas daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dinas Daerah Kota Palembang sebanyak 17 (tujuh belas) Dinas.

4. LembagaTeknis Daerah

Lembaga Teknis Kota Palembang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Lembaga Teknis Daerah.

Lembaga Teknis Daerah merupakan perangkat kelembagaan daerah yang berupa badan/ kantor yang dikepalai oleh seorang Kepala Badan/ Kepala Kantor sebagai unsur penunjang, berfungsi membantu Walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk bidang-bidang tertentu. Kepala badan/ kepala kantor berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Lembaga Teknis terdiri dari, Inspektorat, 9 (sembilan) Badan.

5. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2010 tentang susunan Otganisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Palembang.

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Palembang merupakan perangkat Kantor Negara Perijinan Terpadu Kota Palembang yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota Palembang melalui Sekrearis Daerah Kota Palembang yeng mempuyai tugas melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang perijinan secara terpadu dengn prinsip koordinasi, integritas, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian.

(30)

Sebagai implementasi dari pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, Kota Palembang menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun

2008 tentang pembentukan, susunan dan Struktur Organisasi Pemerintah Kota Palembang yang terdiri dari Sekretaris Daerah, 4 Asisten, 15 Bagian, Sekretariat DPRD, Inspektur, 17 Dinas, 1 Satuan, 8 badan, dan 1 kantor sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Pembentukan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Palembang. Adapun susunan Struktur Organisasi tersebut sebagai berikut :

1. Sekretaris Daerah .

1. Asisten Bidang Pemerintahan.

2. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan. 3. Asisten Bidang Administrasi Umum.

4. Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat. 5. Bagian Tata Pemerintahan.

6. Bagian Hukum, Organisasi dan Tata Laksana. 7. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol. 8. Bagian Perekonomian.

9. Bagian Pembangunan.

10. Bagian Sosial Kemasyarakatan. 11. Bagian Keuangan.

12. Bagian Umum.

13. Bagian Perlengkapan dan Pengelolaan Asset Daerah. 14. Bagian Keagrariaan dan Batas Wilayah.

15. Bagian Kesejahteraan Rakyat. 2. Sekretariat DPRD.

3. Inspektorat Kota. 4. Dinas :

1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga. 2. Dinas Kesehatan.

3. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

4. Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi. 5. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

6. Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. 7. Dinas Kebersihan.

8. Dinas Perhubungan. 9. Dinas Sosial.

(31)

13. Dinas Penerangan Jalan, Pertamanan dan Pemakaman. 14. Dinas Pendapatan Daerah.

15. Dinas Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran.

16. Dinas PU Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air. 17. Dinas PU Cipta Karya dan Perumahan.

5. Badan :

1. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat. 2. Badan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan.

3. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan. 4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

5. Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah. 6. Badan Lingkungan Hidup.

7. Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat. 8. Badan Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi. 9. Badan Narkotika Kota Palembang

6. Kantor

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT). 7. Badan Pelayanan Umum

RSUD Palembang Bari 8. Satuan

Satuan Pamong Praja

9. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) 1. PDAM Tirta Musi

2. PD. Pasar 3. PT. SP2J

F. Sistematika Penyajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan capaian kinerja (performance results) Pemerintah Kota Palembang tahun 2011 dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) 2011 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi.

Analisis capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) guna perbaikan kinerja dimasa datang, dengan pola pikir seperti tersebut di atas dengan sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Palembang Tahun 2011 adalah sebagai berikut :

(32)

Menjelaskan secara ringkas latar belakang, gambaran umum, kewenangan, tugas pokok dan fungsi dan struktur organisasai Pemerintah Kota Palembang, Aspek penunjang dan sistematika penulisan.

BAB II. PERJANJIAN KINERJA.

Perencanaan secara ringkas tentang RPJMD 2008-2013, visi, misi, tujuan, sasaran strategis, strategi, arah kebijakan dan program, rencana kinerja tahunan (RKT) tahun 2011 dan Penetapan Kinerja tahun 2011.

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

Menjelaskan tentang capaian kinerja sasaran-sasaran Pemerintah Kota Palembang dengan pengungkapan dan hasil pengukuran kinerja.

Capaian sasaran menyajikan informasi tentang capaian tujuan dan sasaran serta hambatan dan langkah – langkah untuk mengatasi masalah masing – masing indikator sasaran, dan perbandingan capaian indikator kinerja Tahun 2010 dengan Tahun 2011 dan capaian yang diharapkan di tahun 2013.

BAB IV. PENUTUP

Menjelaskan tentang simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Palembang tahun 2011

LAMPIRAN :

3. Rencana Kinerja Tahun 2011 . 4. Pengukuran Kinerja Tahun 2011.

(33)

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. UMUM

Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang tahun 2008-2013 dilakukan melalui pendekatan politik yang dideskripsikan dalam visi, misi dan program. Kepala Daerah terpilih langsung dan secara politis diakui sebagai program prioritas Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

RPJMD Kota Palembang tahun 2008-2013 merupakan langkah awal dan pedoman yang ingin dicapai Kepala Daerah dan perangkatnya dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

RPJMD Kota Palembang ditetapkan dalam peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 6 Tahun 2009, RPJMD Kota Palembang mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi dan mengarahkan anggota organisasi dalam mengambil keputusan tentang masa depannya.

1.

Visi dan Misi

a. Visi Pembangunan Kota Palembang 2008 - 2013

Sesuai Perda Nomor 6 Tahun 2009 tentang RPJMD Kota Palembang 2008 - 2013 visi dan misi dari Walikota Palembang yang terpilih melalui Pilkada langsung Kota Palembang tahun 2008, maka visi pembangunan Kota Palembang sampai dengan tahun 2013, adalah:

“ Palembang Kota Internasional, Sejahtera dan Berbudaya 2013 ”

Penjelasan :

Visi tersebut memiliki makna bahwa selama lima tahun ke depan, pembangunan di Kota Palembang memiliki cita-cita untuk mencapai terwujudnya Kota Palembang sebagai salah satu Kota Internasional yang

(34)

masyarakat yang berbudaya.

Terdapat tiga kunci pokok dalam visi Kota Palembang yakni, Kota

Internasional, Sejahtera, dan Berbudaya.

Kota Internasional mengandung arti bahwa pembangunan di Kota

Palembang bertujuan untuk senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, sehingga Kota Palembang memiliki kualitas pelayanan yang berdaya saing internasional, baik dari segi sarana prasarana, maupun sistem birokrasi beserta aparaturnya;

Sejahtera bermaksud bahwa pembangunan di Kota Palembang

bertujuan untuk mewujudkan kota yang aman, sentosa dan makmur dengan terpenuhinya kebutuhan hidup dasar disemua lapisan masyarakat;

Berbudaya mengandung arti bahwa pembangunan di Kota

Palembang akan tetap memperhatikan keberadaan dan keragaman budaya lokal, dalam bingkai dan tatanan masyarakat yang senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai religius guna mewujudkan kesejahteraan seluruh masyarakat.

b. Misi Kota Palembang

Untuk pencapaian visi dan misi Kota Palembang periode tahun 2008 – 2013 adalah sebagai berikut :

1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas,

bermoral, berbudaya serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Strategi pembangunan yang ditentukan:

- Peningkatan kualitas pendidikan dan latihan bagi seluruh stakeholders.

- Peningkatan pembinaan budaya, iman dan takwa bagi seluruh stakeholders.

- Peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

- Perluasan akses bagi masyarakat akan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(35)

Strategi pembangunan yang ditentukan:

- Peningkatan kompetensi masyarakat dalam berbagai profesi dan bidang kegiatan pembangunan

- Peningkatan pertumbuhan ekonomi

- Peningkatan keterlibatan stakeholders dalam pembangunan

3) Meningkatkan sarana dan prasarana perkotaan sesuai rencana tata ruang yang berkelanjutan.

Strategi pembangunan yang ditentukan:

- Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan 4) Meningkatkan pertumbuhan perekonomian melalui peningkatan

jejaring kerja antar daerah baik Dalam Negeri maupun Luar Negeri. Strategi pembangunan yang ditentukan:

- Menguasai teknologi terkini

- Harmonisasi sektor industri, perdagangan, jasa dan pariwisata - Pengembangan objek dan daya tarik wisata.

- Peningkatan kualitas produk unggulan sektor industri, perdagangan dan pariwisata.

5) Melanjutkan reformasi birokrasi baik secara kultural maupun

struktural untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Strategi pembangunan yang ditentukan:

- Peningkatan pelaksanaan pengelolaan kepemerintahan yang baik melalui penerapan Good Governance dan Reinventing Goverment. - Pengembangan sarana dan prasarana pemerintahan yang berbasis

(36)

Strategi pembangunan yang ditentukan: - Peningkatan penerapan kepastian hukum.

7) Melestarikan sumber daya alam, lingkungan hidup, warisan sejarah

dan budaya.

Strategi pembangunan yang ditentukan:

- Peningkatan keseimbangan antara pelaksanaan pembangunan dan keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan

- Peningkatan peran serta stakeholders dalam pengelolaan lingkungan - Peningkatan pemanfaatan dan pelestarian kekayaan budaya lokal. - Menumbuhkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap lingkungan,

warisan sejarah dan budaya.

2.

Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Palembang 2008 – 2013.

Untuk mewujudkan Misi Kota Palembang tersebut, maka ditetapkan tujuan-tujuan yang akan dicapai dari pernyataan Misi-Misi yang ditetapkan yaitu sebagai berikut :

1) Tujuan dan Sasaran Misi Pertama

Adapun gambaran keterkaitan tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan sebagai cermin dari pelaksanaan misi pertama adalah:

a. Tujuan 1.1. Terciptanya tenaga kerja yang berdaya saing

internasional

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut: Sasaran 1.1.1.1. Meningkatnya mutu pendidikan masyarakat. Sasaran 1.1.2.1. Meningkatnya jumlah guru yang memenuhi

Kualifikasi S1/D-IV.

Sasaran 1.1.3.1 Meningkatnya minat baca masyarakat. Sasaran 1.1.4.1. Meningkatnya kualitas tenaga kerja.

(37)

Sasaran 1.2.1.1. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kesehatan.

Sasaran 1.2.1.2. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan Masyarakat.

c. Tujuan 1.3. Terciptanya pemuda yang mandiri dan olaraga yang berprestasi.

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut: Sasaran 1.3.1.1. Meningkatnya kualitas pemuda

Sasaran 1.3.2.1. Meningkatnya prestasi olahraga

d. Tujuan 1.4. Terwujudnya toleransi dan kerukunan hidup

beragama dalam masyarakat.

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut: Sasaran 1.4.1.1. Meningkatnya kerukunan hidup beragama

2) Tujuan dan Sasaran Misi Kedua :

Adapun gambaran keterkaitan tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan sebagai cermin dari pelaksanaan misi kedua adalah:

a. Tujuan 2.1.Terwujudnya perlindungan sosial bagi masyarakat

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut: Sasaran 2.1.1.1. Meningkatnya pemberdayaan perempuan

dan perlindungan anak.

Sasaran 2.1.1.2. Meningkatnya kualitas penanganan PMKS. b. Tujuan 2.2. Terciptanya peran serta masyarakat dalam

mendukung Palembang Kota Internasional. Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut: Sasaran 2.2.1.1. Meningkatnya kualitas UKM dan koperasi. Sasaran 2.2.1.2. Meningkatnya kualitas pelayanan Keluarga

Berencana.

Sasaran 2.2.1.3. Meningkatnya peran serta masyarakat Kelurahan.

(38)

diwujudkan sebagai cermin dari pelaksanaan misi ketiga adalah:

a. Tujuan 3.1. Terwujudnya perencanaan pembangunan yang

handal dan dinamis.

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut: Sasaran 3.1.1.1. Meningkatnya kualitas perencanaan daerah b. Tujuan 3.2. Terciptanya infrastruktur yang berkualitas.

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut: Sasaran 3.2.1.1. Meningkatnya kualitas jalan dan jembatan. Sasaran 3.2.1.2. Meningkatnya kualitas prasarana dan fasilitas

Perhubungan.

c. Tujuan 3.3. Terciptanya pemukiman yang berwawasan lingkungan.

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut: Sasaran 3.3.1.1. Meningkatnya kualitas pengairan wilayah kota Sasaran 3.3.1.2. Meningkatnya kualitas air bersih/air minum. Sasaran 3.3.1.3. Meningkatnya kualitas lingkungan perumahan Sasaran 3.3.1.4. Meningkatnya penataan kepemilikan tanah.

4) Tujuan dan Sasaran Misi Kedua :

Adapun gambaran keterkaitan tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan sebagai cermin dari pelaksanaan misi keempat adalah:

a. Tujuan 4.1. Terciptanya iklim usaha yang kondusif

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut: Sasaran 4.1.1.1. Meningkatnya kapasitas investasi daerah. Sasaran 4.1.2.1. Meningkatnya pemasaran produk daerah. Sasaran 4.1.2.2. Meningkatnya kualitas hasil industri daerah.

b. Tujuan 4.2. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dalam

ketahanan pangan.

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut: Sasaran 4.2.1.1. Meningkatnya kualitas hasil pertanian dan

(39)

c. Tujuan 4.3. Terwujudnya pariwisata yang berdaya saing internasional

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut: Sasaran 4.3.1.1. Meningkatnya daya tarik wisata daerah.

5) Tujuan dan Sasaran Misi Kelima :

Adapun gambaran keterkaitan tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan sebagai cermin dari pelaksanaan misi kelima adalah:

a. Tujuan 5.1. Terciptanya aparatur yang profesional,

produktif dan kompeten.

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut: Sasaran 5.1.1.1. Meningkatnya profesionalisme, produktifitas dan

kompetensi aparatur Daerah.

b. Tujuan 5.2. Terwujudnyakelancaran pelaksanaan tugas dan

fungsi SKPD

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut: Sasaran 5.2.1.1. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana

aparatur Daerah.

Sasaran 5.2.1.2. Meningkatnya kualitas pengelolaan arsip Daerah.

c. Tujuan 5.3. Terwujudnya komunikasi dan informasi publik

yang berdaya saing internasional

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut: Sasaran 5.3.1.1. Terpenuhinya kebutuhan komunikasi dan

informasi yang andal.

d. Tujuan 5.4. Terwujudnya kepemerintahan yang baik

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut: Sasaran 5.4.1.1. Meningkatnya pelayanan pemerintahan Sasaran 5.4.2.1. Meningkatnya pengawasan pemerintahan.

(40)

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut: Sasaran 5.5.1.1. Meningkatnya kualitas pengelolaan

keuangan Daerah

Sasaran 5.5.1.2. Meningkatnya pendapatan Daerah.

6) Tujuan dan Sasaran Misi Keenam :

Adapun gambaran keterkaitan tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan sebagai cermin dari pelaksanaan misi keenam adalah: a. Tujuan 6.1. Terwujudnya pengejawantahan nilai-nilai

kebangsaan di dalam kehidupan masyarakat. Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut: Sasaran 6.1.1.1 Meningkatnya wawasan kebangsaan dan politik

masyarakat.

b. Tujuan 6.2. Terwujudnya sistem keamanan dan ketertiban

masyarakat sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut: Sasaran 6.2.1.1. Meningkatnya keamanan dan perlindungan

masyarakat.

Sasaran 6.2.1.2. Terpenuhinya perlindungan masyarakat terhadap bahaya narkotika.

7) Tujuan dan Sasaran Misi Ketujuh :

Adapun gambaran keterkaitan tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan sebagai cermin dari pelaksanaan misi ketujuh adalah: a. Tujuan 7.1. Terwujudnya pelestarian lingkungan hidup.

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut: Sasaran 7.1.1.1. Meningkatnya perlindungan terhadap kualitas

lingkungan hidup.

b. Tujuan 7.2.Terwujudnya ketahanan budaya lokal.

Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran tahunan sebagai berikut: Sasaran 7.2.1.1. Meningkatnya pelestarian budaya daerah

(41)

Dalam rangka untuk mendukung pencapaian misi-misi tersebut di atas telah ditetapkan beberpaa kebijakan sebagai berikut :

1) Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan masyarakat.

2) Meningkatkan kualitas guru SD, SMP, SMA/Sederajat, minimal D-IV 3) Meningkatkan wawasan masyarakat.

4) Meningkatkan sosialisasi penggunaan teknologi murah dan tepat guna. 5) Meningkatkan jaminan kesehatan bagi masyarakat.

6) Meningkatkan kemandirian pemuda. 7) Meningkatkan pembinaan olahraga.

8) Meningkatkan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama.

9) Meningkatkan perencanaan pembangunan yang terpadu. 10) Meningkatkan kualitas infrastruktur.

11) Meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan. 12) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

13) Meningkatkan kualitas produk daerah

14) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan

15) Menjadikan Palembang Kota MICE

16) Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur

17) Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung operasional aparatur 18) Informasi yang cepat, tepat dan akurat

19) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan administrasi kepemerintahan 20) Menuntaskan penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk praktik KKN 21) Meningkatkan pendapatan asli daerah

22) Meningkatkan penerapan nilai-nilai kebangsaan di masyarakat 23) Meningkatkan kualitas keamanan, ketertiban dan penegakan hukum 24) Meningkatkan kualitas dan melestarikan lingkungan hidup

25) Melestarikan seni budaya, heritage dan kawasan

26) Mengenalkan lingkungan warisan sejarah dan budaya bagi masyarakat 27) Proteksi terhadap budaya asing

(42)

Program Prioritas pembangunan Kota Palembang yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008 – 2013 ( RPJMD ) sebanyak 55 (lima puluh lima) program. Sesuai dengan APBD Kota Palembang Tahun 2011 program yang ditetapkan dalam RKT dan Tapkin Tahun 2011 sebanyak 174 (seratus tujuh puluh empat) program dari maisng-masing SKPD yang menunjang pelaksanaan program Prioritas Kota untuk pencapaian kinerja sasaran, sebagaimana dapat disajikan pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.A.4

Program Prioritas Kota dan Program SKPD Tahun 2011

Program Kota (Program Prioritas) Program SKPD

1 Wajib Belajar 12 Tahun 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini

2 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

3 Program Pendidikan Menengah

2 Peningkatan Kualitas

Pendidikan Masyarakat

4 Program Pendidikan Non Formal 3 Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan

5 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

4 Manajemen Pelayanan

Pendidikan

6 Program Manajemen Pelayanan

Pendidikan

7 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

5 Peningkatan, Pembinaan dan

Pengembangan Kapasitas

Tenaga Kerja

8 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

9 Program Peningkatan Kesempatan

Kerja

12 Program Perlindungan &

Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan

6 Obat dan Perbekalan Kesehatan 10 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

7 Peningkatan Sarana dan

Prasarana Kesehatan

11 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

8 Optimalisasi Pelayanan

Kesehatan Masyarakat

12 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

13 Program Kemitraan peningkatan

(43)

14 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

15 Program Peningkatan Pelayanan

Kesehatan lansia

16 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 17 Program upaya kesehatan masyarakat

18 Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular 19 Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

20 Program Pengembangan Lingkungan Sehat

21 Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

22 standarisasi pelayanan kesehatan 23 program pengawasan dan pengendalian

kesehatan masyarakat 9 Program Pengawasan Obat dan

Makanan

24 Program Pengawasan Obat dan

Makanan

10 Pembinaan Kepemudaan 25 Program Kesehatan Reproduksi Remaja

26 Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

27 Program Peningkatan peran serta kepemudaan

28 Program peningkatan upaya

penumbuhan kewirausahaan dan

kecakapan

11 Peningkatan Prestasi Olahraga 29 Program Peningkatan Semangat Budaya dan Olah Raga

30 Program Pembinaan dan

pemasyarakatan olahraga

31 Program peningkatan sarana dan prasarana olahraga

12 Peningkatan Pemahaman,

Penghayatan, Pengamalan dan Pengembangan Nilai - Nilai Keagamaan

32 Program Peningkatan Kegiatan

Keagamaan

33 Program Peningkatan Kualitas dan Profesional dalam bidang Budaya 13 Peningkatan Perlindungan

Perempuan dan Anak

34 Program Keserasian Kebijakan

Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

35 Program Penguatan Kelembagaan

Pengarusutamaan Gender dan Anak

14 Program Peningkatan

Penanggulangan Masalah

Sosial

36 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

(44)

37 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

38 Program Pembinaan Anak Terlantar 39 Program Pembinaan Para Penyandang

Cacat dan Trauma

40 Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo

41 Program Pembinaan eks Penyandang Penyakit Sosial (eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya) 42 Program Pemberdayaan Kelembagaan

Kesejahteraan Sosial

43 Program Peningkatan Penanggulangan Masalah Sosial

15 Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif

44 Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif

45 Program Pengembangan

Kewirausahaan dan Keunggulan

Kompetitif Usaha Kecil Menengah

46 Program Pengembangan Sistem

Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

47 Program Peningkatan Kualitas

Kelembagaan Koperasi 16 Program Peningkatan Keluarga

Berencana

48 Program Keluarga Berencana 49 Program Pelayanan Kontrasepsi

50 Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri

51 Program pengembangan pusat

pelayanan informasi dan konseling KRR 52 Program peningkatan penanggulangan

narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS

53 Program Pengembangan Bahan

Informasi tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak

54 Program Penyiapan Tenaga

Pendamping Kelompok Bina Keluarga

55 Program Pengembangan Model

Operasional BKB-Posyandu-PADU

17 Peningkatan Partisipasi

Masyarakat dalam Membangun Desa

56 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

57 Program Pengembangan Lembaga

Ekonomi Perdesaan

58 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa

59 Program Peningkatan Kapasitas

(45)

60 Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan

18 Harmonisasi Perencanaan

Pembangunan yang

Berkelanjutan

61 Program Peningkatan Kapasitas

Kelembagaan Perencanaan

Pembangunan Daerah

62 Program Perencanaan Pembangunan Daerah

63 Program Pengembangan Data/Informasi

64 Program Pengembangan Data/

Informasi/ Statistik Daerah

65 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

66 Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar

67 Program Kerjasama Pembangunan

68 Program Pengembangan Wilayah

Perbatasan

69 Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh

19 Pembangunan dan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Jalan dan Jembatan

70 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

71 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

72 Program Pembangunan Saluran

Drainase/Gorong-gorong

73 Program Pembangunan

Turap/Talud/Brojong

74 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

20 Pengembangan Wilayah

Strategis dan Cepat Tumbuh

75 Program Pengembangan Wilayah

Strategis dan Cepat Tumbuh 21 Pembangunan Infrastruktur

Perdesaan

76 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaaan

22 Peningkatan Pembangunan

Sarana dan Prasarana

Transportasi

77 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

78 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

79 Program Peningkatan Pelayanan

Angkutan

80 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

23 Penataan Sistem dan

Manajemen Transportasi

81 Program Pengendalian dan

(46)

24 Optimalisasi Sistem Jaringan Drainase

82 Program Pengembangan dan

Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

83 Program Pengendalian Banjir 25 Konservasi Daerah Tangkapan

Air

84 Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konversi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya

26 Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

85 Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 27 Peningkatan Penataan Kawasan

Permukiman

86 Program Pengembangan Perumahan 87 Program Lingkungan Sehat Perumahan 88 Program Pemberdayaan Komunitas

Perumahan

89 Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial

90 Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

91 Program Pengelolaan Areal

Pemakaman

92 Program Penerangan Jalan dan Utilitas

93 Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Persampahan

94 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

28 Peningkatan Kinerja Penataan Ruang

95 Program Perencanaan Tata Ruang 96 Program Pemanfaatan Ruang

97 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

29 Kerjasama Prona/penataan

penguasaan, pemilikan,

penggunaan dan pemanfaatan

98 Program Penataan Penguasaan,

Pemilikan, Penggunaan dan

Pemanfaatan Tanah 30 Peningkatan Investasi Berbasis

Sumber Daya yang Tersedia

99 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

100 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

31 Pembinaan Perusahaan Daerah 101 Program Pembinaan Perusahaan Daerah

32 Pengamanan Perdagangan dan Perlindungan Konsumen

102 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

103 Program Peningkatan dan

pengembangan sektor industri

perdagangan dan jasa

104 Program Pembinaan dan Perlindungan Pelaku Usaha dan Konsumen

(47)

33 Peningkatan Jejaring Kerja Antar Daerah, Baik Dalam Negeri Maupun Luar Negeri

105 Program peningkatan kapsitas iptek sistem produksi

106 Program Peningkatan dan

Pengembangan Ekspor 34 Pengembangan Industri Kecil

dan Menengah

107 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

35 Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial

108 Program Peningkatan Efisiensi perdagangan dalam Negeri

36 Peningkatan Hasil Pertanian 109 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan

110 Program Peningkatan Produksi

Pertanian/ Perkebunan

111 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan

37 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Pertanian

112 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

113 Program Peningkatan Penerapan

Teknologi Pertanian/Perkebunan

114 Program Pemberdayaan Penyuluh

Pertanian/Perkebunan Lapangan 38 Peningkatan Produksi Hasil

Peternakan

115 Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Ternak 116 Program Peningkatan Produksi Hasil

Peternakan

117 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

118 Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan

119 Program rehabilitasi hutan hutan dan lahan

39 Peningkatan Kegiatan Budaya Perikanan

120 Program Pengembangan Budidaya

Perikanan

121 Program peningkatan kegiatan budaya kelautan dan wawasan maritim

122 Program Pengembangan Perikanan Tangkap

123 Program Pengembangan Sistem

Penyuluhan Perikanan

124 Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan

125 Program Pengembangan Kawasan

Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar

40 Pengembangan Pemasaran

Pariwisata

126 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

127 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Gambar

Grafik I.4.2  Angka Harapan Hidup
Tabel 3. E.6  Capaian Sasaran 1.2.1.2
Tabel 3. E.14  Capaian Sasaran 2.2.1.3
Tabel 3.C.41  Capaian Sasaran 7.1.1.1

Referensi

Dokumen terkait

Data sekunder pada penelitian antara lain adalah Peta Penggunaan Lahan, Peta dan Data Kependudukan, Peta Administrasi, Peta Pola Sungai, Peta Jaringan Jalan, Peta Ket- inggian, Peta

jalan raya dan tapak yang berada pada iklim tropis, dimana sifat iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi, kelembaban tinggi, dan rentan terhadap gangguan serangga, perlu

CATATAN 1 Pada umumnya kebijakan mutu konsisten dengan kebijakan menyeluruh organisasi dan menyediakan kerangka kerja bagi penetapan sasaran mutu. CATATAN 2 Prinsip manajemen mutu

Jadi, hipotesis penelitian ini adalah kontras warna (color contrast) dan reflektansi ruang(room reflectance) akan mempengaruhi kuat pencahayaan bidang kerja membatik;

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR KONSULTASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JERUK MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN NETWORK BERBASIS WEB Oleh I Wayan Santika Jurusan Pendidikan Teknik

Arah program kursus dan pelatihan tersebut adalah pembekalan kepada peserta didik dengan berbagai keterampilan untuk dapat bekerja (pekerja) atau usaha mandiri

Kecepatan awal paket adalah sama dengan balon dan menunjuk ke atas, yang diambil sebagai arah positif?. Percepatan gravitasi berada di arah

Untuk guru yang kinerjanya bagus bisa mencapai nilai 87,3 (baik) karena memiliki semangat mengajar, menggunakan metode tepat, pemilihan media dan alat bantu dapat