LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN
DEMAM TIFOID DEMAM TIFOID
Di Ruang Anggrek RSUD Kota Salatiga Di Ruang Anggrek RSUD Kota Salatiga
Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Keperawatan Anak Semester VI Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Keperawatan Anak Semester VI
Pembimbing Klinik : Ns. Wiji Tri Lestari, S.Kep Pembimbing Klinik : Ns. Wiji Tri Lestari, S.Kep Pembimbing Akademik: Ns. Meira Erawati, Msi Med Pembimbing Akademik: Ns. Meira Erawati, Msi Med
Oleh : Oleh : Siti Munadliroh Siti Munadliroh NIM 2202011 NIM 220201111300991130099
PRAKTIK KEPERAWATAN ANAK PRAKTIK KEPERAWATAN ANAK PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO UNIVERSITAS DIPONEGORO 2014 2014
DEMAM TIFOID DEMAM TIFOID
1.
1. DefinisiDefinisi Demam tifoid atau
Demam tifoid atau typhoid fevertyphoid fever atau typhus abdominalis adalah penyakit yang disebabkanatau typhus abdominalis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
oleh bakteri Salmonella typhiiSalmonella typhii yang merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang yangyang merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang yang masuk melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi (Tapan, 2004). Demam tifoid masuk melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi (Tapan, 2004). Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi oleh bakteri
adalah suatu penyakit infeksi oleh bakteri Salmonella typhiiSalmonella typhii dan dan bersifat bersifat endemik endemik yangyang termasuk dalam penyakit menular (Cahyono, 2010). Demam tifoid adalah infeksi sistemik termasuk dalam penyakit menular (Cahyono, 2010). Demam tifoid adalah infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh
akut yang disebabkan oleh Salmonella typhiiSalmonella typhii (Elsevier, 2013.) Jadi, demam tifoid merupakan (Elsevier, 2013.) Jadi, demam tifoid merupakan penyakit
penyakit yang yang disebabkan disebabkan oleh oleh bakteri bakteri gram gram negatif negatif yang yang menurunkan menurunkan sistem sistem pertahananpertahanan tubuh dan dapat menular pada orang lain melalui makanan dan minuman yang tubuh dan dapat menular pada orang lain melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.
terkontaminasi. 1.
1. EtiologiEtiologi
Etiologi dari penyakit ini antara lain: Etiologi dari penyakit ini antara lain:
1.
1. Salmonella typhiiSalmonella typhii 2.
2. Paratyphii A, S. Paratyphii B, Paratyphii A, S. Paratyphii B, S. Paratyphii C.S. Paratyphii C. 3.
3. S typhiiS typhii atauatau paratyphii paratyphii hanya ditemukan pada manusia hanya ditemukan pada manusia 4.
4. Demam bersumber dari makanan-makanan atau air yang terkontaminasiDemam bersumber dari makanan-makanan atau air yang terkontaminasi 5.
5. Di USA, kebanyakan kasus demam bersumber baik dari wisatawan mancanegara atauDi USA, kebanyakan kasus demam bersumber baik dari wisatawan mancanegara atau makanan yang kebanyakan diimpor dari luar.
makanan yang kebanyakan diimpor dari luar. Salmonella typii
Salmonella typii,, Salmonella paratyphii A, Salmonella Paratyphii B, Salmonella ParatyphiiSalmonella paratyphii A, Salmonella Paratyphii B, Salmonella Paratyphii C
C merupakan bakteri penyebab demam tifoid yang mampu menembus dinding usus danmerupakan bakteri penyebab demam tifoid yang mampu menembus dinding usus dan selanjutnya masuk ke dalam saluran peredaran darah dan menyusup ke dalam sel makrofag selanjutnya masuk ke dalam saluran peredaran darah dan menyusup ke dalam sel makrofag manusia. Bakteri ini masuk melalui air dan makanan yang terkontaminasi dari urin dan feses manusia. Bakteri ini masuk melalui air dan makanan yang terkontaminasi dari urin dan feses yang terinfeksi dengan masa inkubasi 3-25 hari. Pemulihan mulai terjadi pada minggu ke-4 yang terinfeksi dengan masa inkubasi 3-25 hari. Pemulihan mulai terjadi pada minggu ke-4 dalam perjalanan penyakit. Orang yang pernah menderita demam tifoid akan memperoleh dalam perjalanan penyakit. Orang yang pernah menderita demam tifoid akan memperoleh kekebalan darinya, sekaligus sebagai karier bakteri. Jadi, orang yang pernah menderita kekebalan darinya, sekaligus sebagai karier bakteri. Jadi, orang yang pernah menderita demam tifoid atau tifus akan menjadi orang yang menularkan tifus pada yang belum pernah demam tifoid atau tifus akan menjadi orang yang menularkan tifus pada yang belum pernah menderita tifus.
menderita tifus. 1.
1. PatofisiologiPatofisiologi Bakteri
Bakteri Salmonella typhiSalmonella typhi bersama makanan atau minuman masuk ke dalam tubuh melalui bersama makanan atau minuman masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Pada saat melewati lambung dengan suasana asam (pH < 2) banyak bakteri yang mati. mulut. Pada saat melewati lambung dengan suasana asam (pH < 2) banyak bakteri yang mati. Keadaan-keadaan seperti aklorhidiria, gastrektomi, pengobatan dengan antagonis reseptor Keadaan-keadaan seperti aklorhidiria, gastrektomi, pengobatan dengan antagonis reseptor histamin H
dosis infeksi. Bakteri yang masih hidup akan mencapai usus halus. Di usus halus, bakteri dosis infeksi. Bakteri yang masih hidup akan mencapai usus halus. Di usus halus, bakteri melekat pada sel-sel mukosa dan kemudian menginvasi mukosa dan menembus dinding usus, melekat pada sel-sel mukosa dan kemudian menginvasi mukosa dan menembus dinding usus, tepatnya di ileum dan jejunum.
Sel-tepatnya di ileum dan jejunum. Sel-sel M, sel epitel khusus yang melapisi Peyer’ssel M, sel epitel khusus yang melapisi Peyer’s patch, patch, merupakan tempat internalisasi
merupakan tempat internalisasiSalmonella typhiSalmonella typhi. Bakteri mencapai folikel limfe usus halus,. Bakteri mencapai folikel limfe usus halus, mengikuti aliran ke kelenjar limfe mesenterika bahkan ada yang melewati sirkulasi sistemik mengikuti aliran ke kelenjar limfe mesenterika bahkan ada yang melewati sirkulasi sistemik sampai ke jaringan RES di organ hati dan limpa. Salmonella typhi mengalami multiplikasi di sampai ke jaringan RES di organ hati dan limpa. Salmonella typhi mengalami multiplikasi di dalam sel fagosit mononuklear di dalam folikel limfe, kelenjar limfe mesenterika, hati dan dalam sel fagosit mononuklear di dalam folikel limfe, kelenjar limfe mesenterika, hati dan limfe (Soedarmo, dkk, 2012). Setelah melalui periode waktu tertentu (periode inkubasi) yang limfe (Soedarmo, dkk, 2012). Setelah melalui periode waktu tertentu (periode inkubasi) yang lamanya ditentukan oleh jumlah dan virulensi kuman serta respons imun pejamu lamanya ditentukan oleh jumlah dan virulensi kuman serta respons imun pejamu maka
maka Salmonella typhiSalmonella typhi akan keluar dari habitatnya dan melalui duktus torasikus masuk ke akan keluar dari habitatnya dan melalui duktus torasikus masuk ke dalam sirkulasi sistemik. Dengan cara ini organisme dapat mencapai organ manapun, akan dalam sirkulasi sistemik. Dengan cara ini organisme dapat mencapai organ manapun, akan tetapi tempat yang disukai oeh
tetapi tempat yang disukai oeh Salmonella typhiSalmonella typhi adalah hati, limpa, sumsum tulang belakang, adalah hati, limpa, sumsum tulang belakang, kandung empedu dan Peyer’s patch dari ileum terminal. Invasi kandung empedu dapat terjadi kandung empedu dan Peyer’s patch dari ileum terminal. Invasi kandung empedu dapat terjadi baik
baik secara secara langsung dari langsung dari darah atau darah atau penyebaran retrpenyebaran retrograd dari ograd dari empedu. Ekskresi empedu. Ekskresi organismeorganisme di empedu dapat menginvasi ulang dinding usus atau dikeluarkan melalui tinja. Peran di empedu dapat menginvasi ulang dinding usus atau dikeluarkan melalui tinja. Peran endotoksin dalam patogenesis demam tifoid tidak jelas, hal tersebut terbukti dengan tidak endotoksin dalam patogenesis demam tifoid tidak jelas, hal tersebut terbukti dengan tidak terdeteksinya endotoksindalam sirkulasi penderita melalui pemeriksaan limulus. Diduga terdeteksinya endotoksindalam sirkulasi penderita melalui pemeriksaan limulus. Diduga endotoksin dari
endotoksin dari Salmonella typhiSalmonella typhi menstimulasi menstimulasi makrofag di makrofag di dalam dalam hati, hati, limpa, limpa, folikelfolikel limfoma usus halus dan kelenjar limfe mesenterika untuk memproduksi sitokin dan zat-zat limfoma usus halus dan kelenjar limfe mesenterika untuk memproduksi sitokin dan zat-zat lain. Produk dari makrofag inilah yang dapat menimbulkan nekrosis sel, sistem vaskular yang lain. Produk dari makrofag inilah yang dapat menimbulkan nekrosis sel, sistem vaskular yang tidak stabil, demam, depresi sumsum tulang belakang, kelainan pada darah dan juga tidak stabil, demam, depresi sumsum tulang belakang, kelainan pada darah dan juga menstimulasi sistem imunologik (Soedarmo, dkk, 2012). Pada minggu pertama sakit, terjadi menstimulasi sistem imunologik (Soedarmo, dkk, 2012). Pada minggu pertama sakit, terjadi hiperplasia plaks Peyer. Ini terjadi pada kelenjar limfoid usus halus. Minggu kedua terjadi hiperplasia plaks Peyer. Ini terjadi pada kelenjar limfoid usus halus. Minggu kedua terjadi nekrosis dan pada minggu ketiga terjadi ulserasi plaks Peyer. Pada minggu keempat terjadi nekrosis dan pada minggu ketiga terjadi ulserasi plaks Peyer. Pada minggu keempat terjadi penyembuhan
penyembuhan ulkus ulkus yang yang dapat dapat menimbulkan menimbulkan sikatrik. sikatrik. Ulkus Ulkus dapat dapat menyebabkanmenyebabkan perdarahan, bahkan sampai perforasi
perdarahan, bahkan sampai perforasi usus. Selain itu usus. Selain itu hepar, kelenjar-kelenjar mesenterihepar, kelenjar-kelenjar mesenterial danal dan limpa membesar (Suriadi & Rita, 2006).
limpa membesar (Suriadi & Rita, 2006). 1.
1. Manifestasi Klinik Manifestasi Klinik
Masa inkubasi biasanya 7-14 hari, tetapi dapat berkisar antara 3-30 hari tergantung pada Masa inkubasi biasanya 7-14 hari, tetapi dapat berkisar antara 3-30 hari tergantung pada besar inokulum yang tertelan.
besar inokulum yang tertelan. Tanda dan gejala Tanda dan gejala yang dapat muncul pada demam tiyang dapat muncul pada demam tifoid antarafoid antara lain:
lain: 1.
1. Anak Usia Sekolah dan RemajaAnak Usia Sekolah dan Remaja
Gejala awal demam, malaise, anokreksia, mialgia, nyeri kepala dan nyeri perut berkembang Gejala awal demam, malaise, anokreksia, mialgia, nyeri kepala dan nyeri perut berkembang selama 2-3 hari. Mual dan muntah dapat menjadi tanda komplikasi, terutama jika terjadi pada selama 2-3 hari. Mual dan muntah dapat menjadi tanda komplikasi, terutama jika terjadi pada
minggu kedua atau ketiga. Pada beberapa anak terjadi kelesuan berat, batuk, dan epistaksis. minggu kedua atau ketiga. Pada beberapa anak terjadi kelesuan berat, batuk, dan epistaksis. Demam yang terjadi bisa mencapai 40 derajat celsius dalam satu minggu. Pada minggu Demam yang terjadi bisa mencapai 40 derajat celsius dalam satu minggu. Pada minggu kedua, demam masih tinggi, anak merasa kelelahan, anoreksia, batuk, dan gejala perut kedua, demam masih tinggi, anak merasa kelelahan, anoreksia, batuk, dan gejala perut bertambah parah. Anak tampak sangat sakit, bingung, dan lesu disertai mengigau dan pingsan bertambah parah. Anak tampak sangat sakit, bingung, dan lesu disertai mengigau dan pingsan (stupor). Tanda-tanda fisik berupa bradikardia relatif yang tidak seimbang dengan tingginya (stupor). Tanda-tanda fisik berupa bradikardia relatif yang tidak seimbang dengan tingginya demam. Anak mengalami hepatomegali, splenomegali dan perut kembung dengan nyeri demam. Anak mengalami hepatomegali, splenomegali dan perut kembung dengan nyeri difus. Pada sekitar 50%
difus. Pada sekitar 50% penderita demam tifoid penderita demam tifoid dengan demam dengan demam enterik, terjadi ruamenterik, terjadi ruam makulaatau makulo popular (bintik merah) yang tampak pada hari ke tujuh sampai ke makulaatau makulo popular (bintik merah) yang tampak pada hari ke tujuh sampai ke sepuluh. Biasanya lesi mempunyai ciri tersendiri, eritmatosa dengan diameter 1-5 mm. sepuluh. Biasanya lesi mempunyai ciri tersendiri, eritmatosa dengan diameter 1-5 mm. Lesi
Lesi biasanya berkhir dalam waktu 2 biasanya berkhir dalam waktu 2 atau 3 hari. Biakan atau 3 hari. Biakan lesi 60% menghasilkan organismelesi 60% menghasilkan organisme Salmonella.
Salmonella. 2.
2. Bayi dan balitaBayi dan balita
Pada balita dengan demam tifoid sering dijumpai diare, yang dapat menimbulkan diagnosis Pada balita dengan demam tifoid sering dijumpai diare, yang dapat menimbulkan diagnosis gastroenteritis akut.
gastroenteritis akut. 3.
3. Neonatus Neonatus
Demam tifoid dapat meyerang pada neonatus dalam usia tiga hari persalinan. Gejalanya Demam tifoid dapat meyerang pada neonatus dalam usia tiga hari persalinan. Gejalanya berupa
berupa muntah, muntah, diare, diare, dan dan kembung. kembung. Suhu Suhu tubuh tubuh bervariasi bervariasi dapat dapat mencapai mencapai 40,5 40,5 derajatderajat celsius. Dapat terjadi kejang, hepatomegali, ikterus, anoreksia, dan kehilangan berat badan. celsius. Dapat terjadi kejang, hepatomegali, ikterus, anoreksia, dan kehilangan berat badan.
1.
1. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang 2.
2. Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada penderita demam tipoid dilakukan secara berulang dan regular. Pemeriksaan fisik pada penderita demam tipoid dilakukan secara berulang dan regular. Semua tanda-tanda vital merupakan petunjuk yang relevan. Perhatian khusus harus diberikan Semua tanda-tanda vital merupakan petunjuk yang relevan. Perhatian khusus harus diberikan pada
pada pemeriksaan pemeriksaan jasmani jasmani harian harian yang yang kadang-kadang kadang-kadang harus harus dilakukan dilakukan lebih lebih sering sering sampaisampai kepastian diagnosis didapat dan respon yang diperkirakan terhadap pengobatan penyakitnya kepastian diagnosis didapat dan respon yang diperkirakan terhadap pengobatan penyakitnya sudah tercapai. Begitu juga dilakukan pemeriksaan secara teliti pada kulit, kelenjar limfe, sudah tercapai. Begitu juga dilakukan pemeriksaan secara teliti pada kulit, kelenjar limfe, mata, dasar kuku, sistem kardiovaskuler, dada, abdomen, sistem musculoskeletal dan sistem mata, dasar kuku, sistem kardiovaskuler, dada, abdomen, sistem musculoskeletal dan sistem saraf.
saraf. 2.
2. Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan Laboratorium 3.
3. HematologiHematologi
Kadar hemoglobin dapat normal atau menurun bila terjadi penyulit perdarahan usus. Kadar hemoglobin dapat normal atau menurun bila terjadi penyulit perdarahan usus.
1.
1. Kimia darahKimia darah
Pemeriksaan elektrolit, kadar glukosa, blood urea nitrogen dan kreatinin harus dilakukan. Pemeriksaan elektrolit, kadar glukosa, blood urea nitrogen dan kreatinin harus dilakukan.
1.
Uji widal adalah pemeriksaan serologi yang ditujukan untuk mendeteksi adanya antibody di Uji widal adalah pemeriksaan serologi yang ditujukan untuk mendeteksi adanya antibody di dalam darah terhadap antigen kuman
dalam darah terhadap antigen kuman Salmonella typhiSalmonella typhi. Hasil positif dinyatakan dengan. Hasil positif dinyatakan dengan adanya aglutinasi. Hasil negative palsu dapat disebabkan oleh karena antara lain penderita adanya aglutinasi. Hasil negative palsu dapat disebabkan oleh karena antara lain penderita sudah mendapatkan terapi antibiotika, waktu pengambilan darah kurang dari 1 minggu sakit, sudah mendapatkan terapi antibiotika, waktu pengambilan darah kurang dari 1 minggu sakit, keadaan umum pasien buruk, dan adanya penyakit
keadaan umum pasien buruk, dan adanya penyakit imunologik lain.imunologik lain. 1.
1. UrinalisUrinalis
Protein: bervariasi dari negative sampai positif (akibat demam). Leukosit dan eritrosit normal Protein: bervariasi dari negative sampai positif (akibat demam). Leukosit dan eritrosit normal : bila meningkat kemungkinan terjadi penyulit.
: bila meningkat kemungkinan terjadi penyulit. 1.
1. MikrobiologiMikrobiologi
Sediaan apus dan kultur dari tenggorok, uretra, anus, serviks dan vagina harus dibuat dalam Sediaan apus dan kultur dari tenggorok, uretra, anus, serviks dan vagina harus dibuat dalam situasi yang tepat. Pemeriksaan sputum diperlukan untuk pasien yang demam disertai situasi yang tepat. Pemeriksaan sputum diperlukan untuk pasien yang demam disertai batuk- batuk.
batuk. Pemeriksaan Pemeriksaan kultur kultur darah darah dan dan kultur kultur cairan cairan abnormal abnormal serta serta urin urin diperlukan diperlukan untukuntuk mengetahui komplikasi yang muncul.
mengetahui komplikasi yang muncul. 1.
1. RadiologiRadiologi
Pembuatan foto toraks biasanya merupakan bagian dari pemeriksaan untuk setiap penyakit Pembuatan foto toraks biasanya merupakan bagian dari pemeriksaan untuk setiap penyakit demam yang signifikan.
demam yang signifikan. 1.
1. Biologi molekulerBiologi molekuler Dengan PCR
Dengan PCR (Polymerase Chain Reaction)(Polymerase Chain Reaction), dilakukan dengan perbanyakan DNA kuman, dilakukan dengan perbanyakan DNA kuman yang kemudian diidentifikasi dengan DNA probe yang spesifik. Kelebihan uji ini dapat yang kemudian diidentifikasi dengan DNA probe yang spesifik. Kelebihan uji ini dapat mendeteksi kuman yang terdapat dalam jumlah sedikit (sensifitas tinggi) serta kekhasan mendeteksi kuman yang terdapat dalam jumlah sedikit (sensifitas tinggi) serta kekhasan (spesifitas) yang tinggi pula. Specimen yang digunakan dapat berupa darah, urin, cairan (spesifitas) yang tinggi pula. Specimen yang digunakan dapat berupa darah, urin, cairan tubuh lainnya serta jaringan biopsi.
tubuh lainnya serta jaringan biopsi. 1.
1. PathwayPathway Terlampir
Terlampir 1.
1. Penatalaksanaan MedisPenatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan pada demam tifoid adalah sebagai berikut: Penatalaksanaan pada demam tifoid adalah sebagai berikut:
1.
1. PerawatanPerawatan
Pasien dengan demam
Pasien dengan demam tifoid perlu dirawat di rumah tifoid perlu dirawat di rumah sakit untuk isolasi, observasi dsakit untuk isolasi, observasi danan pengobatan.
pengobatan. Pasien Pasien harus harus tirah tirah baring baring absolut absolut sampai sampai minimal minimal 7 7 hari hari bebas bebas demam demam atauatau kurang lebih 14 hari. Mobilisasi pasien harus dilakukan secara bertahap, sesuai dengan kurang lebih 14 hari. Mobilisasi pasien harus dilakukan secara bertahap, sesuai dengan pulihnya
pulihnya kekuatan kekuatan pasien. pasien. Pasien Pasien dengan dengan kesadaran kesadaran yang yang menurun, menurun, posisi posisi tubuhnya tubuhnya harusharus diubah-ubah pada waktu tertentu untuk menghindari komplikasi pneumonia hipostatik dan diubah-ubah pada waktu tertentu untuk menghindari komplikasi pneumonia hipostatik dan dekubitus. Defekasi dan buang air kecil perlu di perhatikan karena kadang-kadang terjadi dekubitus. Defekasi dan buang air kecil perlu di perhatikan karena kadang-kadang terjadi obstipasi dan retensi air kemih.
2.
2. DietDiet
Makanan yang dikonsumsi adalah makanan lunak dan tidak banyak serat. Makanan yang dikonsumsi adalah makanan lunak dan tidak banyak serat.
3.
3. ObatObat 4.
4. Obat-obat antimikroba yang sering dipergunakan ialah:Obat-obat antimikroba yang sering dipergunakan ialah: o
o KloramfenikolKloramfenikol
Menurut Damin Sumardjo (2009), kloramfenikol atau kloramisetin adalah antibiotik yang Menurut Damin Sumardjo (2009), kloramfenikol atau kloramisetin adalah antibiotik yang mempunyai spektrum luas, berasal dai jamur
mempunyai spektrum luas, berasal dai jamur Streptomyces venezuelaeStreptomyces venezuelae. Dapat digunakan. Dapat digunakan untuk melawan infeksi
untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh yang disebabkan oleh beberapa bakteri gram posistif dan bakteribeberapa bakteri gram posistif dan bakteri gram negatif. Kloramfenikol dapat diberikan secara oral. Rektal atau dalam bentuk salep. gram negatif. Kloramfenikol dapat diberikan secara oral. Rektal atau dalam bentuk salep. Efek samping penggunaan antibiotik kloramfenikol yang terlalu lama dan dengan dosis yang Efek samping penggunaan antibiotik kloramfenikol yang terlalu lama dan dengan dosis yang berlebihan adalah anemia
berlebihan adalah anemia aplastik. Dosis pada aplastik. Dosis pada anak : 25anak : 25 – – 50 mg/kg BB/hari per oral atau 75 50 mg/kg BB/hari per oral atau 75 mg/kg BB/hari secara intravena dalam empat dosis
mg/kg BB/hari secara intravena dalam empat dosis yang sama.yang sama. o
o ThiamfenikolThiamfenikol
Menurut Tan Hoan Tjay dan Kirana Raharja (2007, hal: 86), Thiamfenikol (Urfamycin) Menurut Tan Hoan Tjay dan Kirana Raharja (2007, hal: 86), Thiamfenikol (Urfamycin) adalah derivat p-metilsulfonil (SO
adalah derivat p-metilsulfonil (SO22CHCH33) dengan spektrum kerja dan sifat yang mirip) dengan spektrum kerja dan sifat yang mirip kloramfenikol, tetapi kegiatannya agak lebih ringan. Dosis pada anak: 20-30 mg/kg BB/hari. kloramfenikol, tetapi kegiatannya agak lebih ringan. Dosis pada anak: 20-30 mg/kg BB/hari.
o
o Ko-trimoksazolKo-trimoksazol
Adalah suatu kombinasi dari trimetoprim-sulfametoksasol (10 mg TMP dan 50 mg Adalah suatu kombinasi dari trimetoprim-sulfametoksasol (10 mg TMP dan 50 mg SMX/kg/24 jam). Trimetoprim memiliki daya kerja antibakteriil yang merupakan SMX/kg/24 jam). Trimetoprim memiliki daya kerja antibakteriil yang merupakan sulfonamida dengan menghambat enzim dihidrofolat reduktase. Efek samping yang sulfonamida dengan menghambat enzim dihidrofolat reduktase. Efek samping yang ditimbulkan adalah kerusakan parah pada sel
ditimbulkan adalah kerusakan parah pada sel – – sel darah antara lain agranulositosis dan sel darah antara lain agranulositosis dan anemia hemolitis, terutama pada penderita defisiensi
anemia hemolitis, terutama pada penderita defisiensi glukosa-6-fosfodehidrogenase. glukosa-6-fosfodehidrogenase. efekefek samping lainnya adalah reaksi alergi antara lain urticaria, fotosensitasi dan
samping lainnya adalah reaksi alergi antara lain urticaria, fotosensitasi dan sindrom sindrom StevensStevens Johnson,
Johnson, sejenis eritema multiform dengan risiko kematian tinggi terutama pada anak-anak.sejenis eritema multiform dengan risiko kematian tinggi terutama pada anak-anak. Kotrimoksazol tidak bo
Kotrimoksazol tidak boleh diberikan leh diberikan pada bayi di pada bayi di bawah usia 6 bawah usia 6 bulan. bulan. Dosis pada anak Dosis pada anak yaituyaitu trimetoprim-sulfametoksasol (10 mg TMP dan 50 mg SMX/kg/24 jam, secara oral dalam dua trimetoprim-sulfametoksasol (10 mg TMP dan 50 mg SMX/kg/24 jam, secara oral dalam dua dosis). Pengobatan dengan dosis tepat harus dilanjutkan minimal 5-7 hari untuk dosis). Pengobatan dengan dosis tepat harus dilanjutkan minimal 5-7 hari untuk menghindarkan gagalnya terapi dan cepatnya timbul resistensi, (Tan Hoan Tjay & Kirana menghindarkan gagalnya terapi dan cepatnya timbul resistensi, (Tan Hoan Tjay & Kirana Rahardja, 2007, hal:140).
Rahardja, 2007, hal:140). o
o Ampisilin dan AmoksilinAmpisilin dan Amoksilin Ampisilin:
Ampisilin: Penbritin, Penbritin, Ultrapen, Ultrapen, Binotal.Binotal. Ampisilin efektif terhadap E.coli, H.Inflienzae,Ampisilin efektif terhadap E.coli, H.Inflienzae, Salmonella, dan beberapa suku Proteus. Efek sam
Salmonella, dan beberapa suku Proteus. Efek samping, dibandingkan dengan perivat penisilinping, dibandingkan dengan perivat penisilin lain, ampisilin lebih sering menimbulkan gangguan lambung usus yang mungkin ada lain, ampisilin lebih sering menimbulkan gangguan lambung usus yang mungkin ada kaitannya dengan penyerapannya yang kurang baik. Begitu pula reaksi alergi kulit kaitannya dengan penyerapannya yang kurang baik. Begitu pula reaksi alergi kulit
(rash,ruam) dapat terjadi. Dosis ampisilin pada anak (200mg/kg/24 jam, secara intravena (rash,ruam) dapat terjadi. Dosis ampisilin pada anak (200mg/kg/24 jam, secara intravena dalam empat sampai enam dosis). Dosis amoksilin pada anak (100 mg/kg/24 jam, secara oral dalam empat sampai enam dosis). Dosis amoksilin pada anak (100 mg/kg/24 jam, secara oral dalam tiga dosis), (Behrman Klirgman Arvin, 2000, hal:942).
dalam tiga dosis), (Behrman Klirgman Arvin, 2000, hal:942). 1.
1. ObatObat – – obat simptomatik: obat simptomatik: o
o Antipiretika (tidak perlu diberikan secara rutin)Antipiretika (tidak perlu diberikan secara rutin) o
o Kortikosteroid (dengan pengurangan dosis selama 5 hari)Kortikosteroid (dengan pengurangan dosis selama 5 hari) o
o Vitamin B komplek dan C sangat di perlukan untuk menjaga kesegaran dan kekutanVitamin B komplek dan C sangat di perlukan untuk menjaga kesegaran dan kekutan badan serta berperan dalam kestabilan pembuluh darah kapiler.
badan serta berperan dalam kestabilan pembuluh darah kapiler. Secara fisik penatalaksanaannya antara lain:
Secara fisik penatalaksanaannya antara lain: 1.
1. Mengawasi kondisi klien dengan : pengukuran suhu secara berkala setiap 4-6 jam.Mengawasi kondisi klien dengan : pengukuran suhu secara berkala setiap 4-6 jam. Perhatikan apakah anak tidur gelisah, sering terkejut, atau mengigau. Perhatikan pula Perhatikan apakah anak tidur gelisah, sering terkejut, atau mengigau. Perhatikan pula apakah mata anak cenderung melirik keatas, atau apakah anak mengalami kejan
apakah mata anak cenderung melirik keatas, atau apakah anak mengalami kejan g- g-Demam yang disertai kejang yang terlalu lama akan berbahaya bagi perkembangan otak, Demam yang disertai kejang yang terlalu lama akan berbahaya bagi perkembangan otak, karena oksigen tidak mampu mencapai otak. Terputusnya sulai oksigen ke otak akan karena oksigen tidak mampu mencapai otak. Terputusnya sulai oksigen ke otak akan berakibat rusaknya sel otak. Dalam kedaan demikian, cacat seumur hidup
berakibat rusaknya sel otak. Dalam kedaan demikian, cacat seumur hidup dapat terjadi berupadapat terjadi berupa rusaknya intelektual tertentu.
rusaknya intelektual tertentu. 1.
1. Buka pakaian dan selimut yang berlebihanBuka pakaian dan selimut yang berlebihan 2.
2. Memperhatikan aliran udara di dalam ruanganMemperhatikan aliran udara di dalam ruangan 3.
3. Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak yangJalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak yang akan berakibat rusaknya sel-sel otak.
akan berakibat rusaknya sel-sel otak. 4.
4. Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak- Minuman yang diberikan dapatBerikan cairan melalui mulut, minum sebanyak- Minuman yang diberikan dapat berupa
berupa air air putih, putih, susu susu (anak (anak diare diare menyesuaikan), menyesuaikan), air air buah buah atau atau air air teh. teh. TujuannyaTujuannya agar cairan tubuh yang menguap akibat nai
agar cairan tubuh yang menguap akibat naiknya suhu tubuh memperoleh gantinya.knya suhu tubuh memperoleh gantinya. 5.
5. Tidur yang cukup agar metabolisme berkurangTidur yang cukup agar metabolisme berkurang 6.
6. Kompres dengan air hangat pada dahi, ketiak, dan lipatan Tujuannya untukKompres dengan air hangat pada dahi, ketiak, dan lipatan Tujuannya untuk menurunkan suhu tubuh di permukaan tubuh anak.
menurunkan suhu tubuh di permukaan tubuh anak.
1.
1. Proses KeperawatanProses Keperawatan 2.
2. PengkajianPengkajian 3.
3. Data demografiData demografi Klien
Klien / / pasien pasien Tanggal Tanggal pengkajian pengkajian : : Tanggal Tanggal masuk masuk : : Ruangan Ruangan :: Identitas
Identitas Nama Nama : : Tanggal Tanggal lahir lahir / / umur umur : : JenisJenis kelamin
kelamin : : Agama Agama : : Suku Suku ::
Diagnosa
Hubungan
Hubungan dengan dengan klien klien : : Suku Suku : : Agama Agama :: Alamat
Alamat : : No. No. Telepon Telepon :: 1.
1. Alasan datang ke rumah sakitAlasan datang ke rumah sakit 2.
2. Riwayat penyakit sekarangRiwayat penyakit sekarang
Mengalami muntah-muntah, BAB hingga 3 kali lebih, anak sering rewel, dan badan lemas. Mengalami muntah-muntah, BAB hingga 3 kali lebih, anak sering rewel, dan badan lemas.
2.
2. Riwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit dahulu
Pernah mengalami diare atau pernah menderita penyakit pencernaan. Pernah mengalami diare atau pernah menderita penyakit pencernaan.
o
o PrenatalPrenatal
Pemeriksaan rutinPemeriksaan rutin Umur
Umur kehamilan kehamilan 1-28 1-28 minggu minggu : : setiap setiap 4 4 minggu minggu sekali sekali Umur Umur kehamilan kehamilan 28-36 28-36 minggu minggu :: setiap
setiap 2 2 minggu minggu sekali sekali Umur Umur kehamilan kehamilan > > 36 36 minggu minggu : : setiap setiap 1 1 minggu minggu sekalisekali o
o Keluhan selama hamilKeluhan selama hamil
Keluhan mual dan muntah selama hamil trimester awal yang dirasakan oleh ibu, dianjurkan Keluhan mual dan muntah selama hamil trimester awal yang dirasakan oleh ibu, dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dengan jumlah lebih banyak dari sebelum hamil namun untuk mengkonsumsi makanan dengan jumlah lebih banyak dari sebelum hamil namun proses makan dilakukan sedikit tetapi sering.
proses makan dilakukan sedikit tetapi sering. o
o Riwayat terkena radiasiRiwayat terkena radiasi
Apakah selama hamil ibu klien pernah menjalani pemeriksaan radiologi. Apakah selama hamil ibu klien pernah menjalani pemeriksaan radiologi.
o
o Riwayat kenaikan berat badan selama hamilRiwayat kenaikan berat badan selama hamil IMT rendah < IMT rendah < 18,5 18,5 IMT normal IMT normal 18,5-24,9 24,9 IMT tinggi IMT tinggi 25-29,9 29,9 IMT obesitas > IMT obesitas > 30 30 14 14 – – 20 20 kg kg 12,512,5 – – 17,5 17,5 kg kg 7,57,5 – – 12,5 12,5 kg kg 5,55,5 – – 10 kg 10 kg o o Natal Natal o
o Tempat melahirkanTempat melahirkan
Puskesmas, rumah sakit, rumah bersalin Puskesmas, rumah sakit, rumah bersalin
o
o Jenis persalinanJenis persalinan
Jenis persalinan adalah normal dan SC dengan presentasi kepala
Jenis persalinan adalah normal dan SC dengan presentasi kepala atau bokongatau bokong o
o Penolong persalinanPenolong persalinan Bidan, dokter, dukun bayi. Bidan, dokter, dukun bayi.
o
o Komplikasi saat melahirkanKomplikasi saat melahirkan
Ada atau tidak komplikasi saat melahirkan Ada atau tidak komplikasi saat melahirkan
o
o Komplikasi setelah melahirkanKomplikasi setelah melahirkan
Ada atau tidak komplikasi setelah melahirkan Ada atau tidak komplikasi setelah melahirkan
o
o Post natalPost natal o
o Kondisi NeonatusKondisi Neonatus
Warna kulit klien saat lahir berwarna kemerahan dan bayi langsung menangis secara spontan Warna kulit klien saat lahir berwarna kemerahan dan bayi langsung menangis secara spontan dan keras serta bergerak aktif ketika pertama kali keluar atau dilahirkan.
dan keras serta bergerak aktif ketika pertama kali keluar atau dilahirkan. o o ImunisasiImunisasi Jenis Jenis Imunisasi Imunisasi Umur Umur 0 0 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 11 11 1212 BCG BCG Hepatitis Hepatitis 1 1 Hepatitis Hepatitis 2 2 Hepatitis Hepatitis 3 3 DPT 1 DPT 1 DPT 2 DPT 2 DPT 3 DPT 3 Polio 1 Polio 1 Polio 2 Polio 2 Polio 3 Polio 3 Polio 4 Polio 4 Campak Campak o
o Pertumbuhan FisikPertumbuhan Fisik Berat badan: 2500
Berat badan: 2500 – – 4000 gram Tinggi badan: ±50 cm 4000 gram Tinggi badan: ±50 cm o
Berguling
Berguling : : 6 6 bulan bulan Duduk Duduk : : 7 7 bulan bulan Merangkak Merangkak : : 8 8 bulanbulan Berdiri
Berdiri : : 10 10 bulan bulan Berjalan Berjalan : : 10 10 bulanbulan 3.
3. Riwayat penyakit keluargaRiwayat penyakit keluarga Genogram
Genogram Keterangan: : Keterangan: : sudah sudah meninggal meninggal : : perempuan perempuan : : laki- laki-laki
laki : : perkawinan perkawinan : : tinggal tinggal satusatu atap
atap : : keturunanketurunan :: Klien / An. AKlien / An. A 1.
1. Pengkajian Kebutuhan Dasar Manusia menurut Virginia HendersonPengkajian Kebutuhan Dasar Manusia menurut Virginia Henderson 2.
2. Kebutuhan OksigenasiKebutuhan Oksigenasi
Saat di rumah: Apakah klien pernah mengalami masalah dengan pernafasannya . Berapa Saat di rumah: Apakah klien pernah mengalami masalah dengan pernafasannya . Berapa denyut nadi klien . Rentang normal berkisar antara 80
denyut nadi klien . Rentang normal berkisar antara 80 – – 120 kali permenit untuk dewasa. 120 kali permenit untuk dewasa. 120-130 kali permenit untuk anak-anak. Frekuensi pernapasan normal berkisar antara 20-24 120-130 kali permenit untuk anak-anak. Frekuensi pernapasan normal berkisar antara 20-24 kali permenit untuk dewasa. 30-40 kali permenit untuk anak-anak. Apakah klien mengalami kali permenit untuk dewasa. 30-40 kali permenit untuk anak-anak. Apakah klien mengalami sesak napas. Saat dikaji: Apakah klien menggunakan alat bantu pernapasan. Berapa frekuensi sesak napas. Saat dikaji: Apakah klien menggunakan alat bantu pernapasan. Berapa frekuensi pernapasan
pernapasan dan dan denyut denyut nadi nadi klien. klien. Apakah Apakah klien klien terlihat terlihat kesulitan kesulitan ketika ketika bernapas,bernapas, kedalaman napas klien normal atau tidak.
kedalaman napas klien normal atau tidak. 2.
2. Kebutuhan Aktivitas dan LatihanKebutuhan Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit: Apa saja aktivitas yang biasa dilakukan klien selama satu hari. Saat dikaji: Sebelum sakit: Apa saja aktivitas yang biasa dilakukan klien selama satu hari. Saat dikaji: Apa saja aktivitas yang biasa dilakukan klien selama satu hari saat dirumah sakit. Apakah Apa saja aktivitas yang biasa dilakukan klien selama satu hari saat dirumah sakit. Apakah klien lemas atau sudah mulai bisa beraktivitas seperti sebelum sakit. Tabel Tingkat klien lemas atau sudah mulai bisa beraktivitas seperti sebelum sakit. Tabel Tingkat Kemandirian
Kemandirian Kemampuan
Kemampuan Perawatan Perawatan Diri Diri 0 0 1 1 2 2 3 3 44 Makan/minum Makan/minum Toileting Toileting Berpakaian Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur Mobilitas di tempat tidur Berpindah
Berpindah Keterangan
Keterangan : : 0 0 = = mandiri mandiri 3 3 = = dibantu dibantu orang orang lain lain dan dan alat alat 1 1 = = dengandengan alat
alat bantu bantu 4 4 = = tergantung tergantung total total 2 2 = = dibantu dibantu orang orang lainlain 3.
3. Kebutuhan Hygiene Integritas KulitKebutuhan Hygiene Integritas Kulit No
Mandi
Mandi Berapa Berapa kalikali sehari
sehari
Berapa kali sehari Berapa kali sehari
Keramas
Keramas Berapa Berapa harihari sekali
sekali
Berapa hari sekali Berapa hari sekali
Ganti
Ganti pakaian pakaian Berapa Berapa kalikali sehari
sehari
Berapa kali sehari Berapa kali sehari
Sikat
Sikat gigi gigi Berapa Berapa kalikali sehari
sehari
Berapa kali sehari Berapa kali sehari
Memotong Memotong kuku kuku Berapa kali Berapa kali seminggu seminggu
Berapa kali seminggu Berapa kali seminggu
4.
4. Kebutuhan Istirahat TidurKebutuhan Istirahat Tidur
Sebelum sakit: Klien biasa tidur berapa jam dalam sehari. Kualitas tidur klien terpenuhi atau Sebelum sakit: Klien biasa tidur berapa jam dalam sehari. Kualitas tidur klien terpenuhi atau tidak. Adakah keluhan ketika bangun tidur. Saat dikaji: Klien biasa tidur berapa jam dalam tidak. Adakah keluhan ketika bangun tidur. Saat dikaji: Klien biasa tidur berapa jam dalam sehari. Kualitas tidur klien terpenuhi atau tidak. Adakah keluhan ketika bangun tidur.
sehari. Kualitas tidur klien terpenuhi atau tidak. Adakah keluhan ketika bangun tidur. 5.
5. Kebutuhan Nutrisi dan CairanKebutuhan Nutrisi dan Cairan
Klien terpasang saluran infus dengan cairan apa. Klien terpasang saluran infus dengan cairan apa.
Pembanding
Pembanding Sebelum sakitSebelum sakit Saat dikajiSaat dikaji Frekuensi
Frekuensi makanan makanan Berapa Berapa kali kali sehari sehari Berapa Berapa kali kali seharisehari Jumlah
Jumlah makanan makanan Berapa Berapa porsi, porsi, habishabis atau tidak
atau tidak
Berapa porsi, habis Berapa porsi, habis atau tidak
atau tidak Jenis
Jenis makanan makanan Apa Apa makanan makanan yangyang dikonsumsi.
dikonsumsi.
Apa makanan yang Apa makanan yang dikonsumsi.
dikonsumsi. Alergi
Alergi makanan makanan Adakah Adakah makananmakanan yang menyebabkan yang menyebabkan klien alergi klien alergi Adakah makanan Adakah makanan yang menyebabkan yang menyebabkan klien alergi klien alergi Nafsu makan
Nafsu makan Baik/Baik/
berkurang/buruk berkurang/buruk Baik/ Baik/ berkurang/buruk berkurang/buruk
Berat
Berat Badan Badan Berapa Berapa kg kg Berapa Berapa kgkg Tinggi
Tinggi Badan Badan Berapa Berapa Cm Cm Berapa Berapa CmCm Makanan
Makanan Pantangan Pantangan Adakah Adakah makananmakanan pantangan pantangan Adakah makanan Adakah makanan pantangan pantangan Kebiasaan
Kebiasaan minum minum Berapa Berapa gelasgelas perhari perhari Berapa gelas Berapa gelas perhari perhari Jenis
Jenis minum minum Apa Apa minuman minuman yangyang dikonsumsi dikonsumsi Apa minuman Apa minuman yang dikonsumsi yang dikonsumsi Perasaan
Perasaan haus haus Biasa/ Biasa/ bertambah/bertambah/ berkurang berkurang Biasa/ bertambah/ Biasa/ bertambah/ berkurang berkurang 6.
6. Kebutuhan EliminasiKebutuhan Eliminasi BAB
BAB
Pembanding
Pembanding Sebelum sakitSebelum sakit Saat dikajiSaat dikaji Frekuensi
Frekuensi Berapa Berapa kali kali sehari sehari Berapa Berapa kali kali seharisehari Warna
Warna Apa warna Apa warna dari dari feses feses Apa Apa warna warna dari dari fesesfeses Bau
Bau Normal Normal berbauberbau amoniak
amoniak
Normal berbau amoniak Normal berbau amoniak
Konsistensi
Konsistensi Padat/cair/keras Padat/cair/keras Padat/cair/kerasPadat/cair/keras BAK
BAK
Pembanding
Pembanding Sebelum sakitSebelum sakit Saat dikajiSaat dikaji Frekuensi
Frekuensi Berapa Berapa kali kali sehari sehari Berapa Berapa kali kali seharisehari Warna
Warna Kuning Kuning jernih/pekat jernih/pekat Kuning Kuning jernih/pekatjernih/pekat Bau
Bau Amoniak (normal) Amoniak (normal) Amoniak Amoniak (normal)(normal) Perasaan
7.
7. Kebutuhan Persepsi Sensori dan KognitifKebutuhan Persepsi Sensori dan Kognitif Penglihatan
Penglihatan : : Apakah Apakah menggunakan menggunakan kacamata kacamata pada pada aktivitas aktivitas sehari- sehari- hari. hari. Bisa Bisa melihatmelihat jarak
jarak jauh jauh dan dan dekat dekat dengan dengan jelas jelas atau atau tidak. tidak. Pendengaran Pendengaran : : Apakah Apakah klien klien masih masih dapatdapat mendengar dengan jelas, dan tidak mengeluh masalah pendengarannya. Apakah klien bisa mendengar dengan jelas, dan tidak mengeluh masalah pendengarannya. Apakah klien bisa mendengar
mendengar suara suara pelan pelan seperti seperti bisikan bisikan dan dan suara suara yang yang keras. keras. Penciuman Penciuman : : ApakahApakah klien masih dapat mencium bau-bauan dan tidak ada masalah dengan indera penciumannya. klien masih dapat mencium bau-bauan dan tidak ada masalah dengan indera penciumannya. Klien
Klien bisa bisa mencium mencium bau bau busuk busuk dan dan harum harum atau atau tidak. tidak. Pengecapan Pengecapan : Apakah : Apakah klien klien masihmasih dapat
dapat membedakan membedakan rasa rasa pahit, pahit, manis, manis, asam asam dan dan asin. asin. Perabaan Perabaan : : Apakah Apakah klien klien bisabisa merasakan sensasi ketika disentuh ataupun dicubit.
merasakan sensasi ketika disentuh ataupun dicubit. 8.
8. Kebutuhan TermoregulasiKebutuhan Termoregulasi
Adakah demam pada klien dan berapa suhunya . Suhu normal 36-36,5
Adakah demam pada klien dan berapa suhunya . Suhu normal 36-36,5ooC untuk dewasa.C untuk dewasa. 36,5
36,5ooCC – – 37,5 37,5ooC untuk anak-anak.C untuk anak-anak. 9.
9. Kebutuhan Konsep DiriKebutuhan Konsep Diri Citra
Citra tubuh tubuh : : Apakah Apakah klien klien sudah sudah mulai mulai memperhatikan memperhatikan tubuhnya. tubuhnya. Identitas Identitas : : ApakahApakah klien
klien sudah sudah mengetahui mengetahui identitas identitas dirinya. dirinya. Harga Harga diri diri : : Apakah Apakah klien klien sudah sudah mengetahuimengetahui tentang
tentang harga harga dirinya. dirinya. Klien Klien percaya percaya diri diri atau atau masih masih malu. malu. Peran Peran : : Apakah Apakah klienklien sudah mengetahui mengenai peran dirinya. Bagaimana peran klien dalam kehidupan sudah mengetahui mengenai peran dirinya. Bagaimana peran klien dalam kehidupan sehari-hari.
hari. Ideal Ideal Diri Diri : : Bagaimana Bagaimana ideal ideal diri diri klien. klien. Klien Klien ingin ingin cepat cepat sembuh.sembuh. 1.
1. Kebutuhan Stress KopingKebutuhan Stress Koping
Sebelum sakit: Apakah klien senang bermain,bercanda atau bersosialisasi dengan orang lain. Sebelum sakit: Apakah klien senang bermain,bercanda atau bersosialisasi dengan orang lain. Saat dikaji: Apakah klien senang bermain,bercanda atau bersosialisasi dengan orang lain. Saat dikaji: Apakah klien senang bermain,bercanda atau bersosialisasi dengan orang lain.
1.
1. Kebutuhan Rasa Aman dan NyamanKebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Jika klien mempunyai keluhan nyeri, kaji nyeri klien dengan pengkajian PQRST. P : Jika klien mempunyai keluhan nyeri, kaji nyeri klien dengan pengkajian PQRST. P : penyebab rasa
penyebab rasa nyeri nyeri Q Q : : seperti seperti apa apa kualitas kualitas nyeri nyeri ; ; tersayat, tersayat, terbakar,diremas-remas terbakar,diremas-remas dll. dll. R R :: dimana nyeri dirassakan S : berapa skala nyeri (0-10) T : kapan nyeri dirasakan
dimana nyeri dirassakan S : berapa skala nyeri (0-10) T : kapan nyeri dirasakan 2.
2. Kebutuhan SeksualKebutuhan Seksual – – Reproduksi Reproduksi
Apakah klien sudah mengetahui jenis kelaminnya. Adakah kebutuhan seksual-reproduksi Apakah klien sudah mengetahui jenis kelaminnya. Adakah kebutuhan seksual-reproduksi klien
klien 3.
3. Kebutuhan KomunikasiKebutuhan Komunikasi – – Informasi Informasi
Sebelum sakit : Bagaimana komunikasi klien dengan teman dan orang-orang di Sebelum sakit : Bagaimana komunikasi klien dengan teman dan orang-orang di lingkungannya. Saat dikaji : Bagaimana komunikasi klien dengan teman dan orang-orang di lingkungannya. Saat dikaji : Bagaimana komunikasi klien dengan teman dan orang-orang di lingkungannya.
lingkungannya. 4.
4. Kebutuhan RekreasiKebutuhan Rekreasi – – Spiritual Spiritual A.
Sebelum sakit : Apakah klien biasanya bermain dan berinteraksi dengan orang lain Sebelum sakit : Apakah klien biasanya bermain dan berinteraksi dengan orang lain dilingkungannya. Apakah klien biasa berwisata dengan keluarga atau orang di dilingkungannya. Apakah klien biasa berwisata dengan keluarga atau orang di lingkungannya. Apa yang dilakukan klien untuk menyenangkan hatinya. Saat dikaji : Apakah lingkungannya. Apa yang dilakukan klien untuk menyenangkan hatinya. Saat dikaji : Apakah klien biasanya bermain dan berinteraksi dengan orang lain dilingkungannya. Apakah klien klien biasanya bermain dan berinteraksi dengan orang lain dilingkungannya. Apakah klien biasa
biasa berwisata berwisata dengan dengan keluarga keluarga atau atau orang orang di di lingkungannylingkungannya. a. Apa Apa yang yang dilakukan dilakukan klienklien untuk menyenangkan hatinya.
untuk menyenangkan hatinya. 1.
1. SpiritualSpiritual
Sebelum sakit : Apakah klien sudah mengerti mengenai agama yang dianutnya. Apa saja Sebelum sakit : Apakah klien sudah mengerti mengenai agama yang dianutnya. Apa saja ibadah yang dilakukan klien dalam sehari. Saat dikaji : Apakah klien sudah mengerti ibadah yang dilakukan klien dalam sehari. Saat dikaji : Apakah klien sudah mengerti mengenai agama yang dianutnya. Apa saja ibadah yang dilakukan klien dalam sehari.
mengenai agama yang dianutnya. Apa saja ibadah yang dilakukan klien dalam sehari. 1.
1. Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik 2.
2. Pengkajian UmumPengkajian Umum A.
A. Tingkat KesadaranTingkat Kesadaran Eyes
Eyes Spontan Spontan 44
Dengan
Dengan perintah perintah 33 Rangsangan
Rangsangan nyeri nyeri 22 Tidak
Tidak berespon berespon 11 Motorik
Motorik Menurut Menurut perintah perintah 66 Melokalisasi nyeri Melokalisasi nyeri (menunjuk) (menunjuk) 5 5 Reaksi menghindari Reaksi menghindari nyeri nyeri 4 4 Fleksi
Fleksi abnormal abnormal 33 Ekstensi
Ekstensi abnormal abnormal 22 Tidak
Tidak berespon berespon 11 Verbal
Verbal Terorientasi Terorientasi 55
Bingung 4
Bingung 4
Kata-kata
dimengerti dimengerti Suara
Suara tidak tidak jelas jelas 22 Tidak
Tidak berespon berespon 11 Keterangan
Keterangan : : Compos Compos mentis mentis : : 14-15 14-15 Apatis Apatis : : 12-13 12-13 Somnolen Somnolen : : 10-1110-11 Delirium
Delirium : : 7-9 7-9 Sporo Sporo coma coma : : 4-6 4-6 Coma Coma : : 33 1.
1. Keadaan UmumKeadaan Umum A.
A. Tanpa dehidrasi : baik, sadarTanpa dehidrasi : baik, sadar B.
B. Dehidrasi ringan / sedang : gelisah, rewelDehidrasi ringan / sedang : gelisah, rewel C.
C. Dehidrasi berat : lesu, lunglai / tidak sadarDehidrasi berat : lesu, lunglai / tidak sadar 2.
2. Tanda-tanda VitalTanda-tanda Vital 1.
1. Suhu : 36,5Suhu : 36,5ooCC – – 37,5 37,5ooC untuk anak-anak. 36C untuk anak-anak. 36 o oC -36,5C -36,5 o oC untuk dewasa.C untuk dewasa. 2.
2. Nadi :120-130 kali per menit untu Nadi :120-130 kali per menit untuk anak-anak. 80- 120 kali per menit unk anak-anak. 80- 120 kali per menit untuk dewasa.tuk dewasa. 3.
3. RR : 30-40 kali per menit untuk anak-anak. 20-24 kali per untuk dewasa.RR : 30-40 kali per menit untuk anak-anak. 20-24 kali per untuk dewasa.
2.
2. AntropometriAntropometri o
o LILALILA
Lingkar lengan atas merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah, Lingkar lengan atas merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah, murah dan cepat. Tidak memerlukan data umur yang terkadang susah diperoleh. Memberikan murah dan cepat. Tidak memerlukan data umur yang terkadang susah diperoleh. Memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit.
gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit. Klasifikasi
Klasifikasi Batas UkurBatas Ukur
Wanita Usia Subur Wanita Usia Subur KEK
KEK < < 23,5 23,5 cmcm Normal
Normal 23,5 cm23,5 cm
Bayi Usia 0-30 hari Bayi Usia 0-30 hari KEP KEP < < 9,5 9,5 cmcm Normal Normal 9,5 cm9,5 cm Balita Balita KEP KEP < < 12,5 12,5 cmcm
Normal
Normal 12,5 cm12,5 cm
o
o IMTIMT IMT
IMT = = Berat Berat badan badan (kg)/ (kg)/ (tinggi (tinggi badan badan (cm) (cm) / / 100)100)22 IMT
IMT Status Status Gizi Gizi KategoriKategori < 17.0 < 17.0 GiziGizi Kurang Kurang Sangat Sangat Kurus Kurus 17.0 17.0 – – 18.5 18.5 Gizi
Gizi Kurang Kurang KurusKurus
18.5
18.5 – – 25.0
25.0
Gizi
Gizi Baik Baik NormalNormal
25.0
25.0 – – 27.0
27.0
Gizi
Gizi Lebih Lebih GemukGemuk
>
> 27.0 27.0 Gizi Gizi Lebih Lebih SangatSangat Gemuk Gemuk
o
o Z-scoreZ-score Z-score
Z-score = = BBBB – – Median BB/U SD reference Median BB/U SD reference Nilai Z-Score
Nilai Z-Score KlasifikasiKlasifikasi
Z-Z-score ≥ +2score ≥ +2 ObesitasObesitas +1 ≤ Z
+1 ≤ Z-score -score < < +2 +2 GemukGemuk --2 ≤ Z2 ≤ Z-score < +1-score < +1 Normal Normal --3 ≤ Z3 ≤ Z-score < -2-score < -2 KurusKurus Z-score
Z-score < < -3 -3 Sangat Sangat KurusKurus
3.
3. Pengkajian head to toePengkajian head to toe 4.
I: bentuk kepala mesocepal, simetris kanan kiri atau tidak, terdapat benjolan pada kepala atau I: bentuk kepala mesocepal, simetris kanan kiri atau tidak, terdapat benjolan pada kepala atau tidak, kulit kepala bersih/kotor, rambut tebal/tipis dan lurus/kriting, distribusi rambut merata tidak, kulit kepala bersih/kotor, rambut tebal/tipis dan lurus/kriting, distribusi rambut merata atau tidak dan berminyak atau tidak. Pa: adakah nyeri tekan.
atau tidak dan berminyak atau tidak. Pa: adakah nyeri tekan. 1.
1. Pemeriksaan MataPemeriksaan Mata
I: Apakah memakai alat bantu penglihatan. Terdapat kantung mata atau tidak. Kelopak mata : I: Apakah memakai alat bantu penglihatan. Terdapat kantung mata atau tidak. Kelopak mata : simetris kanan dan kiri atau tidak, adakah lesi, apakah penyebaran rambut alis merata. simetris kanan dan kiri atau tidak, adakah lesi, apakah penyebaran rambut alis merata. Konjungtiva dan sclera : konjunctiva anemis atau tidak, sclera ikterik atau tidak Kornea : Konjungtiva dan sclera : konjunctiva anemis atau tidak, sclera ikterik atau tidak Kornea : jernih atau
jernih atau keruh Pupil keruh Pupil dan iris dan iris : ukuran : ukuran pupil isokor pupil isokor kanan kiri kanan kiri atau tidak. atau tidak. Pa: Adakah Pa: Adakah nyerinyeri tekan pada kedua mata klien.
tekan pada kedua mata klien. 1.
1. Pemeriksaan HidungPemeriksaan Hidung
I: bentuk hidung klien kecil/besar, warna kulit sama dengan warna bagian wajah lain atau I: bentuk hidung klien kecil/besar, warna kulit sama dengan warna bagian wajah lain atau tidak. Adakah deviasi atau pembengkakan tulang hidung, lubang hidung simetris kanan kiri tidak. Adakah deviasi atau pembengkakan tulang hidung, lubang hidung simetris kanan kiri atau tidak. Apakah terdapat secret dan pelebaran nares. Pa: Adakah nyeri tekan pada batang atau tidak. Apakah terdapat secret dan pelebaran nares. Pa: Adakah nyeri tekan pada batang dan jaringan lunak hidung.
dan jaringan lunak hidung. 1.
1. Pemeriksaan MulutPemeriksaan Mulut
I : Apakah bibir simetris atas bawah, bibir kering atau lembab, mukosa pucat/kering/lembab. I : Apakah bibir simetris atas bawah, bibir kering atau lembab, mukosa pucat/kering/lembab. Berapa jumlah gigi klien. Apakah terdapat bau mulut, pembesaran tonsil dan permukaan Berapa jumlah gigi klien. Apakah terdapat bau mulut, pembesaran tonsil dan permukaan lidah kotor/bersih. Pa : Adakah nyeri tekan pada kedua dinding mulut.
lidah kotor/bersih. Pa : Adakah nyeri tekan pada kedua dinding mulut. 1.
1. Pemeriksaan TelingaPemeriksaan Telinga
I: Apakah posisi telinga simetris kanan dan kiri, kulit bersih, liang telinga kotor/bersih. I: Apakah posisi telinga simetris kanan dan kiri, kulit bersih, liang telinga kotor/bersih. Apakah menggunakan alat bantu pendengaran dan adakah benjolan. Pa: Adakah nyeri tekan Apakah menggunakan alat bantu pendengaran dan adakah benjolan. Pa: Adakah nyeri tekan pada kedua telinga klien.
pada kedua telinga klien. 1.
1. Pemeriksaan LeherPemeriksaan Leher
I : Apakah ada pembengkakan kelenjar tiroid, jika digerakkan fleksi ekstensi terdapat I : Apakah ada pembengkakan kelenjar tiroid, jika digerakkan fleksi ekstensi terdapat terdapat nyeri atau tidak dan adakah nyeri telan. Pa: Adakah nyeri tekan, benjolan dan terdapat nyeri atau tidak dan adakah nyeri telan. Pa: Adakah nyeri tekan, benjolan dan pembesaran kelenjar tiroid.
pembesaran kelenjar tiroid. 1.
1. Pemeriksaan dada dan paruPemeriksaan dada dan paru I : Apakah bentu
I : Apakah bentuk dada simetris kanan dan k dada simetris kanan dan kiri, kiri, barel, fanel atau pigeon chest. Ekspanbarel, fanel atau pigeon chest. Ekspansi dadasi dada simetris atau tidak. Pa: A
simetris atau tidak. Pa: Apakah vokal frempakah vokal fremitus fibrasinya lebih terasa di sebelah itus fibrasinya lebih terasa di sebelah kanan.kanan. Apakah terdapat nyeri tekan bagian dada depan maupun belakang. Pe : apakah terdengar Apakah terdapat nyeri tekan bagian dada depan maupun belakang. Pe : apakah terdengar suara sonor pada kedua lapang paru. Au : Apakah terdengar suara dasar vesikular, ronchi, suara sonor pada kedua lapang paru. Au : Apakah terdengar suara dasar vesikular, ronchi, wheezing atau crackles
wheezing atau crackles 1.
I: Apakah bentuk dada simetris kanan kiri. Adakah jaringan parut dan lesi. Apakah terlihat I: Apakah bentuk dada simetris kanan kiri. Adakah jaringan parut dan lesi. Apakah terlihat ictus cordis pada rongga thoraks dan apakah iramanya teratur. Pe: Apakah terdengar bunyi ictus cordis pada rongga thoraks dan apakah iramanya teratur. Pe: Apakah terdengar bunyi pekak.
pekak. Dilakukan Dilakukan untuk untuk mengetahui mengetahui batas batas jantung jantung Pa: Pa: Adakah Adakah nyeri nyeri tekan. tekan. Au Au : : BunyiBunyi jantung 1 = Bunyi jantu
jantung 1 = Bunyi jantung 2. Apakah terdapat bunyng 2. Apakah terdapat bunyi mur-mur.i mur-mur. 1.
1. Pemeriksaan AbdomenPemeriksaan Abdomen I
I : Apakah : Apakah perut buncit, wperut buncit, warna kulit sama arna kulit sama dengan dengan warna kulit di warna kulit di sekitarnya, bersih/kotor sekitarnya, bersih/kotor dandan terdapat jaringan parut atau tidak, warna ikterik/tidak. Apakah umbilikus mengalami terdapat jaringan parut atau tidak, warna ikterik/tidak. Apakah umbilikus mengalami inflamasi, posisi umbilicus tepat ditengah garis tubuh/tidak. Au : Berapa frekuensi bising inflamasi, posisi umbilicus tepat ditengah garis tubuh/tidak. Au : Berapa frekuensi bising usus, normalnya 8-12 kali permenit Pe : Apakah terdengar bunyi timpani. Pa : Apakah usus, normalnya 8-12 kali permenit Pe : Apakah terdengar bunyi timpani. Pa : Apakah terdapat nyeri tekan.
terdapat nyeri tekan. 1.
1. Pemeriksaan GenetaliaPemeriksaan Genetalia
I : Apakah terpasang kateter, terdapat luka/tidak dan terdapat radang pada area genetalia atau I : Apakah terpasang kateter, terdapat luka/tidak dan terdapat radang pada area genetalia atau tidak. Pa : Adakah nyeri tekan
tidak. Pa : Adakah nyeri tekan 1.
1. Pemeriksaan Neurologis dan EkstremitasPemeriksaan Neurologis dan Ekstremitas Status
Status kesadaran: kesadaran: GCS GCS dan dan kekuatan kekuatan otot otot 5 5 5 5 5 5 55 1.
1. Pemeriksaan EkstremitasPemeriksaan Ekstremitas
Atas: Apakah simetris kanan dan kiri. Apakah klien dapat melakukan Range of motion aktif Atas: Apakah simetris kanan dan kiri. Apakah klien dapat melakukan Range of motion aktif pada
pada tangan tangan kanan kanan dan dan kiri, kiri, terdapat terdapat nyeri nyeri pada pada sendi sendi atau atau tidak. tidak. Adakah Adakah edema edema dan dan akralakral dingin. Bawah: Apakah simetris kanan dan kiri. Apakah klien dapat melakukan Range of dingin. Bawah: Apakah simetris kanan dan kiri. Apakah klien dapat melakukan Range of motion aktif pada tangan kanan dan kiri, terdapat nyeri pada sendi atau tidak. Adakah edema motion aktif pada tangan kanan dan kiri, terdapat nyeri pada sendi atau tidak. Adakah edema dan akral dingin.
dan akral dingin. 1.
1. Pemeriksaan kulit dan kukuPemeriksaan kulit dan kuku I: Bagaimana warna kulit klien,
I: Bagaimana warna kulit klien, mukosa mulut pucat/tidak mukosa mulut pucat/tidak . Adakah . Adakah edema dan bagaimanaedema dan bagaimana elastisitas kulit dan kebersihan kuku. P: Adakah nyeri tekan. Berapa
elastisitas kulit dan kebersihan kuku. P: Adakah nyeri tekan. Berapa capilarycapilary refill time
refill time normalnya < 3 detik normalnya < 3 detik 1.
1. Analisa Data KeperawatanAnalisa Data Keperawatan
Diagnosa yang mungkin muncul antara lain: Diagnosa yang mungkin muncul antara lain:
1.
1. Hipertemia (00007)Hipertemia (00007)
DS : Ibu klien mengatakan anaknya panas DO : DS : Ibu klien mengatakan anaknya panas DO :
1.
1. Suhu tubuh klien lebih dari 36,5Suhu tubuh klien lebih dari 36,500CC 2.
2. Kulit terasa hangatKulit terasa hangat 3.
3. Kulit terlihat kemerahanKulit terlihat kemerahan 4.
4. Nadi Nadi klien klien lebih lebih dari dari batas batas normal normal {anak,-anak {anak,-anak (>120x/menit), (>120x/menit), prasekolahprasekolah (>140x/menit), di bawah 3 tahun (>150x/menit), bayi (>160x/menit)}
5.
5. Nafas Nafas klien klien lebih lebih dari dari batas batas normal normal {anak-anak {anak-anak (>30x/menit), (>30x/menit), prasekolahprasekolah (>34x/menit), di bawah 3 tahun (40x/menit),
(>34x/menit), di bawah 3 tahun (40x/menit), bayi (60x/menit)}bayi (60x/menit)} 6.
6. Terjadi kejangTerjadi kejang 7.
7. Kekurangan volume cairan (00027)Kekurangan volume cairan (00027) DS :
DS : 1.
1. Ibu klien mengatakan anaknya susah minumIbu klien mengatakan anaknya susah minum 2.
2. Klien mengatakan anaknya buang air kecil terusKlien mengatakan anaknya buang air kecil terus DO :
DO : 1.
1. Bibir klien terlihat pecah-pecahBibir klien terlihat pecah-pecah 2.
2. Mukosa klien kering dan pucatMukosa klien kering dan pucat 3.
3. Penurunan tugor kulitPenurunan tugor kulit 4.
4. Kulit klien terlihat lembabKulit klien terlihat lembab 5.
5. Peningkatan konsentrasi urinPeningkatan konsentrasi urin 6.
6. Klien terlihat lemasKlien terlihat lemas 7.
7. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002) DS :
DS : 1.
1. Ibu klien mengatakan anaknya susah makanIbu klien mengatakan anaknya susah makan 2.
2. Klien mengatakan anaknya mengalami muntahKlien mengatakan anaknya mengalami muntah DO :
DO : 1.
1. Klien tampak lemas dan tak memiliki staminaKlien tampak lemas dan tak memiliki stamina 2.
2. Berat badan klien mengalami penurunanBerat badan klien mengalami penurunan 3.
3. Klien terlihat tidak memilki nafsu makanKlien terlihat tidak memilki nafsu makan 4.
4. Membra mukosa klien pucatMembra mukosa klien pucat 5.
5. Adanya sariawanAdanya sariawan 6.
6. Klien tanpak menghindari makananKlien tanpak menghindari makanan
1.
1. Rencana KeperawatanRencana Keperawatan No
No DiagnosaDiagnosa Keperawatan Keperawatan
Tujuan
Tujuan dan dan Kriteria Kriteria Hasil Hasil IntervensiIntervensi
Hipertermia Hipertermia (00007) (00007) NOC: NOC: 1. 1. Hidration Hidration 2.
2. Adherence behavior Adherence behavior
NIC:
NIC:
Temperature
Temperature
regulation
regulation (pengaturan
(pengaturan suhu)3.
3. Immune status Immune status 4.
4. Risk control Risk control 5.
5. Risk detection Risk detection Kriteria hasil: Kriteria hasil: 1. 1. KeseimbanganKeseimbangan antara produksi antara produksi panas,
panas, panas panas yangyang diterima, dan diterima, dan kehilangan panas kehilangan panas 2.
2. Seimbang Seimbang antaraantara produksi
produksi panas,panas, panas
panas yang diteriyang diterima,ma, dan kehilangan dan kehilangan panas selama
panas selama 28 hari28 hari pertama kehidupan pertama kehidupan 3.
3. Keseimbangan asamKeseimbangan asam basa bayi baru lahir basa bayi baru lahir 4.
4. Temperature stabil :Temperature stabil : 36,5
36,5 – – 37,5°C 37,5°C 5.
5. Tidak ada kejangTidak ada kejang 6.
6. Tidak ada perubahanTidak ada perubahan warna kulit
warna kulit 7.
7. Pengendalian risiko:Pengendalian risiko: hipertermia
hipertermia 8.
8. Pengendalian risiko:Pengendalian risiko: hipotermia
hipotermia 9.
9. Pengendalian risiko:Pengendalian risiko: proses menular
proses menular 10.
10. Pengendalian risiko:Pengendalian risiko: paparan
paparan sinarsinar matahari
matahari
1.
1. Monitor Monitor suhusuhu minimal tiap dua minimal tiap dua jam jam 2. 2. RencanakanRencanakan monitoring suhu monitoring suhu secara kontinyu secara kontinyu 3.
3. Monitor tekananMonitor tekanan darah, nadi darah, nadi dan
dan respiratoryrespiratory rate
rate 4.
4. Monitor Monitor warnawarna dan suhu kulit dan suhu kulit 5.
5. Monitor Monitor tanda- tanda-tanda hipertermi tanda hipertermi dan hipotermi dan hipotermi 6.
6. Tingkatkan intakeTingkatkan intake cairan dan nutrisi cairan dan nutrisi 7.
7. Selimuti Selimuti pasienpasien untuk mencegah untuk mencegah hilangnya hilangnya kehangatan tubuh kehangatan tubuh 8.
8. Ajarkan Ajarkan padapada orang tua pasien orang tua pasien cara mencegah cara mencegah keletihan akibat keletihan akibat panas panas 9. 9. DiskusikanDiskusikan tentang tentang pentingnya pentingnya pengaturan
pengaturan suhusuhu dan kemungkinan dan kemungkinan efek negative dari efek negative dari kedinginan
10.
10. Beritahu tentangBeritahu tentang indikasi indikasi terjadinya terjadinya keletihan dan keletihan dan penanganann penanganann emergency yang emergency yang diperlukan diperlukan 11.
11. Ajarkan indikasiAjarkan indikasi dari hipotermia dari hipotermia dan penanganan dan penanganan yang diperlukan yang diperlukan yang diperlukan yang diperlukan 12.
12. Berikan Berikan antianti piretik
piretik jikajika diperlukan diperlukan 13. 13. Kekurangan Kekurangan volume cairan volume cairan (00027) (00027) NOC NOC 1.
1. Fluid balance Fluid balance 2.
2. Hydration Hydration 3.
3. Nutritional Nutritional status:status: food and fluid intake food and fluid intake Kriteria hasil:
Kriteria hasil: 1.
1. MempertahankanMempertahankan urine output sesuai urine output sesuai dengan usia dan dengan usia dan berat
berat badan, badan, beratberat jenis
jenis urine urine normal normal ,, HT normal
HT normal 2.
2. Tekanan darah, nadi,Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam suhu tubuh dalam batas normal
batas normal 3.
3. Tidak ada tanda-Tidak ada
tanda-NIC
NIC
FF lui
luid m
d ma
anagem
nageme
ent
nt
1.1. Timbang popokTimbang popok jika perlu
jika perlu 2.
2. PertahankanPertahankan
catatan intake dan catatan intake dan output yang output yang akurat
akurat 3.
3. Monitor Monitor statusstatus hidrasi hidrasi (kelembaban (kelembaban membrane membrane mukosa, nadi mukosa, nadi adekuat, tekanan adekuat, tekanan darah ortostatik) darah ortostatik) jika diperlukan jika diperlukan 4.
tanda dehidrasi, tanda dehidrasi, elastisitas turgor elastisitas turgor kulit baik, membran kulit baik, membran mukosa lembab, mukosa lembab, tidak ada rasa haus tidak ada rasa haus yang berlebihan. yang berlebihan.
5.
5. Monitor masukanMonitor masukan makanan atau makanan atau cairan dan hitung cairan dan hitung intake kalori intake kalori harian harian 6. 6. KolaborasikanKolaborasikan pemberian
pemberian cairancairan IV
IV 7.
7. Berikan cairan IVBerikan cairan IV pada
pada suhusuhu ruangan
ruangan 8.
8. Dorong masukanDorong masukan oral oral 9. 9. BerikanBerikan nasogastrik sesuai nasogastrik sesuai output output 10.
10. Dorong keluargaDorong keluarga untuk membantu untuk membantu pasien makan pasien makan 11. 11. TawarkanTawarkan makanan ringan makanan ringan (jus buah, buah (jus buah, buah segar) untuk anak segar) untuk anak usia bermain usia bermain sampai sampai remaja/dewasa remaja/dewasa 12. 12. KolaborasiKolaborasi dengan dokter dengan dokter apabila apabila diperlukan diperlukan transfusi transfusi
H
H ypo
ypovo
volem
lemiia
a
management
management
1.
1. Monitor Monitor statusstatus cairan termasuk cairan termasuk intake dan output intake dan output cairan
cairan 2.
2. Pelihara IV linePelihara IV line 3.
3. Monitor Monitor tingkattingkat Hb dan Ht
Hb dan Ht 4.
4. Monitor Monitor tandatanda vital
vital 5.
5. Monitor Monitor responrespon pasien
pasien terhadapterhadap penambahan
penambahan cairan
cairan 6.
6. Monitor Monitor beratberat badan
badan 7.
7. Dorong Dorong pasienpasien atau orang tua atau orang tua pasien
pasien untukuntuk menambah intake menambah intake oral
oral 8.
8. Pemberian cairanPemberian cairan IV monitor untuk IV monitor untuk mengindikasi mengindikasi adanya tanda dan adanya tanda dan gejala kelebihan gejala kelebihan volume cairan volume cairan yang diberikan yang diberikan 9.
9. Monitor Monitor adanyaadanya tanda gagal ginjal tanda gagal ginjal 10.
10. Ketidakseimbangan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari nutrisi kurang dari
NOC: NOC: 1.
1. Nutritional status Nutritional status
NIC
NIC
Weight
Weight
M
kebutuhan tubuh kebutuhan tubuh (00002)
(00002)
2.
2. Nutritional Nutritional status:status: Food
Food and and fluidfluid intake
intake 3.
3. Nutritional Nutritional status:status: nutrient intake
nutrient intake 4.
4. Weight control Weight control Kriteria Hasil:
Kriteria Hasil: 1.
1. Adanya peningkatanAdanya peningkatan berat
berat badan badan sesuaisesuai dengan tujuan
dengan tujuan 2.
2. Berat badan idealBerat badan ideal sesuai dengan tinggi sesuai dengan tinggi badan badan 3. 3. MampuMampu mengidentifikasi mengidentifikasi kebutuhan nutrisi kebutuhan nutrisi 4.
4. Tidak Tidak ada ada tandatanda malnutrisi
malnutrisi 5.
5. MenunjukanMenunjukan peningkatan
peningkatan fungsifungsi pengecapan
pengecapan daridari menelan
menelan 6.
6. Tidak Tidak terjaditerjadi penurunan
penurunan beratberat badan yang berarti badan yang berarti
1.
1. Bina Bina hubunganhubungan dengan keluarga dengan keluarga klien
klien 2.
2. Jelaskan keluargaJelaskan keluarga klien mengenai klien mengenai pentingnya pentingnya pemberian pemberian makanan, makanan, penambahan berat penambahan berat badan
badan dandan kehilagan berat kehilagan berat badan
badan 3.
3. Jelaskan kelurgaJelaskan kelurga klien tentang klien tentang kondisi berat kondisi berat badan klien badan klien 4.
4. Jelaskan Jelaskan resikoresiko dari kekurangan dari kekurangan berat badan
berat badan 5.
5. Berikan motivasiBerikan motivasi keluarga klien keluarga klien untuk untuk meningkatkan meningkatkan berat badan klien berat badan klien 6.
6. Pantau Pantau porsiporsi makan klien
makan klien 7.
7. Anjurkan Anjurkan klienklien makan teratur makan teratur
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA Cahyono, Cahyono, J.B. J.B. Suharyo Suharyo B.B. 2010.
2010. Vaksinasi, Cara Ampuh Cegah Penyakit Infeksi.Vaksinasi, Cara Ampuh Cegah Penyakit Infeksi. Yogyakarta: Kanisius Damin,Yogyakarta: Kanisius Damin, Sumardjo. 2009.
Sumardjo. 2009. Pengantar Pengantar Kimia Kimia : : Buku Buku Panduan Panduan Kuliah Kuliah Mahasiswa Mahasiswa Kedokteran danKedokteran dan Program
Keperawatan
Keperawatan . Jakarta : EGC Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. 2013. . Jakarta : EGC Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Aplikasi Asuhan Keperawatan
Keperawatan Berdasarkan Berdasarkan Diagnosa Diagnosa Medis Medis NANDA NANDA & & NIC-NOC NIC-NOC . Jakarta: Mediaction. Jakarta: Mediaction Publishing Rubenstein, David. et all. 2007.
Publishing Rubenstein, David. et all. 2007. Kedokteran Klinis Kedokteran Klinis. Jakarta : Erlangga Soedarmo,. Jakarta : Erlangga Soedarmo, Sumarmo S Poorwo, dkk. 2012.
Sumarmo S Poorwo, dkk. 2012. Buku Buku Ajar Ajar Infeksi Infeksi & & Pediatri Pediatri TropisTropis. Jakarta: IDAI. Jakarta: IDAI Sukandarrumidi. 2010.
Sukandarrumidi. 2010. Bencana Bencana Alam Alam dan dan Bencana Bencana Anthoropogene.Anthoropogene. Yogyakarta: KanisiusYogyakarta: Kanisius Tapan, Erik. 2004.
Tapan, Erik. 2004. Flu, Flu, HFMD, HFMD, Diare Diare pada pada Pelancong, Pelancong, Malaria, Malaria, Demam Demam Berdarah,Berdarah, Tifus.
Tifus. Jakarta: Pustaka Populer Obor Team Elsevier. 2013.Jakarta: Pustaka Populer Obor Team Elsevier. 2013. Ferri’s Cli Ferri’s Cli nical nical Advisor 2013: Advisor 2013: 55 Books
Books in in 1.1. Philadelphia: Elsevier, Inc. Tjay, Tan Hoan dan Raharja, Kirana. 2007. Philadelphia: Elsevier, Inc. Tjay, Tan Hoan dan Raharja, Kirana. 2007. Obat Obat – – Obat Penting:Khasiat, Penggunaan, dan Efek
Obat Penting:Khasiat, Penggunaan, dan Efek – – Efek Sampingnya, Ed. Ke Efek Sampingnya, Ed. Ke – – 6 6 . Jakarta : EGC. Jakarta : EGC Weller, Barbara F. 2005.
Weller, Barbara F. 2005. Kamus Kamus Saku Saku Perawat Perawat . . Jakarta:Jakarta: EGC
EGChttp://www.slideshare.net/septianraha/penatalaksanaan-medik http://www.slideshare.net/septianraha/penatalaksanaan-medik .. diakses pada hari Senin, diakses pada hari Senin, 3 Maret 2014, 16:05 WIB.