I I '=qg
t'
,'t -.;.. 'fR v,
t-
$t'u-.;*
*j Ih)
f-" ''.. t* Ifs*
[-f
id{
fi Ilf
ANALISIS
BREA-KEVEN POINT
STUDI I(ASUS PADA
HOME INDUSTRI DODOL
*ANEKA'DI
DEPOKPENELITIA}I ILMIAH
OLEH:
KOMSI
KORAI{TI
910168FAKULTAS
E,KONOMI UNTVERSITAS.
GUNADARMA
DESEMBER
2009-ffi
Abstraksi
Salah satu alat yang digunakau unttrk
menilai
keberhasilan suatu perusahaandilihat
darilaba yang diperoleh
perusahaantersebut.
Break even
point
(BEP)
berguna
untuk menentukan berapajumlah
produk atau
penjualan
minilnum yang
dihasilkan
agar perusahaan dalam keadaan seirnbang yang f.idak rugi dan juga tidaklaba
Rumusan masalah
pada penelitian
ini
adalatr
:
Bagaimana penerapan(BEP)
dalam perusahaan, Berapatitik BEI'
yang dicapaidan
Berapa besarya marginof
safety. Tujtran Penelitian: menganalisis pada tingkat volume penjualan berapa tercapai break even point,mengetahui
jurnlah
penurunan volume penjualan agar tidak mengakibatkankerugian.l.5.
Metode Penelitian
dilakukan
dengan surveike
lapangan dengan menggunakan metode wawancara.Kesimpulan:
tingkat volume
penjualan break evenpion
sebesarRp.
1.350.031,08 ataull3,l4
kg,
untuk
tiap
bulannya padatahun
2009, secaraumum
berada dalam kondisiyang cukup baik karena masih mampu menjual diatas margin
of
safety dengan penjualanminimum
sebesarRp. 2.20i.986,92
atau 62Yodari
angka volume penjualanyangdapat
menghasilkarr l.ha/bulan Rp. 1.461 .879,17 atau 4lYo dari volume penjualan.
Kata kunci: volume penjualaru break even point, margin
of
safety, laba\
t
DAFTAR ISI
Halaman
Ir{LAtvIAt{
JUDUr,...
...,...i
A8STRAKSr...
...ii
DAFTAR.
rSI..."....
...iii
DAFTAR
IABEL...
...iv
BAB
I:
PENDAHULUAN....
... I
1.1. Latar belakangmasalah....
... I
1.2. Perumusan masalah...
...
I
1.3. Batasanmasalah
...,... 21.4. Tujuan
penelitian
...
2BAB
II
:LANDASAN
TEORI
2.1. Pengertian analisis break evenpoin
... 32.2.Asumsi.asumsi dalam analisis break even
poin...
32.3.Kegunaan break even
poi,
4 2.4.Perhitturgan break evenpoin
52.4.l.Perhitungur
impas dengan pendekatan tehnik persamaan...
72.5.Margin
of
safety
8BAB
III
:METODE
PENEI,ITTAN 3.1. MetodePeneiitian
...10 3.2. ProsesProduksi
...l0
3.3.Daerah
Pemasaran
...11BAB IV
:PEMBAI{ASAN
4.l.Penggolonganbir'tyatetapdanbiayavariabel
...12 4.2 PerhitunganImpas/88P...
... 154.3 Perhitungan Impas dengan pendekatan
grafik...
...".... 164.4 Margin
of
safety
...17BAB V
:I(ESMPIJLAI.I
DAhI
SARA}.I 5.1Kesimpulan
...,...195.2
Saran
...19€
BAB
I
PENDAHULUAN
l.l
Latar belakang masalahKeberhasilan suatu perusahaan dapat
dilihat
dari
laba yang diperoleh. Informasimengenai
tiugkat
volume
penjualan,
serta
hubungan dengan
kemungkinanmemperoleh laba menunrt tingkat volume pejualan yang bersangkuun bisa
dilihat
dengan menganalisis Break even point (BEp).
Break
evenpoint rneiupakan
tehnik untuk
menggabungkan serta menafsirkandata
produlsi
dan
distribusi dalam
rangka membantu
pengusaha
untukmengetahui keadaan keuangan perusahaan.
Kegunaan
BEP
juga untuk
menentukan berapajurnlah
produk
atau penjualanminimum
yang dihasilkan agar perusthaan dalam keadaan seimbang,yaitu tidak
mengalami rugi dan juga tidak mendapatkan laba.
Sampai dengan
penelitian dilakukan,
perusahaanbelum pernah
rnelakukananalisis
BEP
sehinggabelum
bisa menentukan pada berapajumlatr produk
atarrpenjualan
minimum.
Berdasarkan hal tersebut,
makaperlu
dilakukan penelitian mengeuai analisis BEF.1.2. Perurnusan Masalah
Rumusan masalatr pada penelitian
ini
adalah sebagai berikut :1.2.1 Berapa
tiEP
yang cl,icapai dalam unit maupun rupiatr 1.2.2 Berapa besarya marginof
safetyI
I
1.3. Batasan Masalatr
G
Dalam usaha
untuk
me,ndapatkan anatisis yanglebih
rinci
dan fokus, penelitiondibatasi bagaimana nrenentukan kapasitas produksi atau tingkat penghasilan yang
menuqiukan
kondisi BEP
padahome
industri dodol
"aneka"
di
Depok untuk
setiap bulan pada tahun 2009.
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian
ini
adalatr:
,la.
Menganalisis tingkat volume penjrralan yang mencapaiBEp
b.
Mengetahuaijumlah
penurunan volume penjualanyang
tidak mengakibatkankerugian
a
t
n
-e
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1. Teori tsreak Event Point
Fungsi perenaanaan rnanajemen difokuskan pada pencapaian laba yang maksimal, hal
ini
untuk memperlahankan kelangsungan kegiatan. Usatra pada jangka pendekmanajeman dibatasi oleh tingkah laku biaya, kapasitas normal dan luamya modal
tersedia
Untuk
itu
manajemen
harus
merencanakanomenganalisis
danrnemutuskarr kebijakan jangka pendek secermat mungkin agar laba maksimal bisa
tercapai. Moclel yang paling umum digunakan untuk mengatahui hubturgan ketiga
elemen yaitu : analisis biaya" kuantitas darr iaira adalah analisis BEp.
Break
even
point
dapat
diartikan
sebagai keadaandimana
perusahaan yang mendapat penjualan sama denganjuralatr
total
biayanya atau dengankata lain
persahaan
tidak
mernperolehlaba
tetapijuga tidak
rugi
atau labanrginya
samadengan
nol.
Supriyouo
(1993).
Selanjutnya dalam Bambang
Riyanto
(1993)dinyatakan bahwa analisis break even point merupakan suatu tehnik arralisis yang mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan den volgme
kegiatan. Dalam
perencan&m keuntungan
analisis
BEP
berdasarkan padahubungan antara
biaya
dan
penghasilan. Penerimaan penghasilan
setelahdikurangi biaya variabel
merupakan panghasilan yang tersediauntuk
menutupibiaya tetap yang dinamakan Conhibution
Margin
(CM).
Apabila
contibutionmargin lebih
besardari
biaya
toteJmaka
perusahaan mendapat keuntungan. Berhubungan dengan ihr uraka sangatlatr penting bagi pimpinan untuk mengetahuivolume
kegiatan atauvolwre
produksi penjualan berapa penghasilanpeqiualal
dapat tepat menutup iriaya totalnya,
sehingga
perusahaantidak
mendapatkeuntungan atau kerugian.
0
2.2 Asumsi dalam analisis break even
point
Dalam menganalisis BEP terdapat beberapa asumsi yang harus
dipeluhi.
Asurnsi dalam analisis BEP rnenurut Bambang Riyanto (1993) adalah sebagai berikut:
.
Harga juar perunit ridak berubah serama periodeya,g
di
anarisis.o
Bia)'a
didalam
perusatraandibagi
dalam golongan
biaya variabel
dan golongan biaya tetap.t
Perubahan hanya memproduksisatu lnacam produk.
Apabila
di
prodtrksiIeb*r
dari
satu macam,
pertimbangan penghasilan penjuaran
antara masing-masing produk "sares mixnya,,
adalah tetap konstan.
o
Resamya biaya variabel seoara totalitasberubah-ubah secara proporsional
dengan volume produksi atau penjualan. Dengan
demikian berarti batrwa biaya tetap per unitnya adalatr tetap sama.
'
Besarnyabiaya tetap
seceratotalitas
tidak
berubahmeskipun
adanyaperubahan volume produksi atau penjualan.
Ini
berarti bahwa biaya tetapper unitnya tidak
berubah-ubah karena adanya vorume kegiatan. 2.3. Kegruraan break even
point
selain untuk menenlukan
titik
impas, fungsilain
dari
BEp
adalah membantu ataumemberikan
infonnasi
kepadamanajer rlalam
nromecohkan masalah-masalah yang dihadapinya'
Dalam
soehardisigit
(1990) disebutkan bahwa
fungfs BEp
antara lain untuk:
r
Dalam pengambilan keputusan tentang produkbaru.
o
Masalah
penambahanatau
penggentian fasilitas-fasilitas
pabrik
atau investasi aktiva tetap lainnya'
sabagai
kerangka
umum untuk
mornperajari pengarutr
eksparrsi perusatraarr terhadap kegiatan operasi.
o
Menrbarrtu manajer dalarn pengambilan keputusanuntuk
menutup usahaatau tidak. Denga, kata rain dapat
memberika,
informasi kapan sebaiknya
usaha tersebut dihentikan
a
2.4.
Definisi
break evenpoint
Terdapat
dua cala
dalarn
mementuken
BEP
yaitu
dengan
raenggunakan pendekatan tehnik persamaan dan pendekatarr grafis.Mulyadi
(1993).2.4.1 Perhitungan impas dengan pendekatan teknik persamaan.
Penentuan impas dengan
teknik
persamaan dilakukan dengan rnendasarkan pada persamaan perrdapatan sarna denganbiaya
ditembah laba.
Laba
adalah samadengan pendapatan
penjualan
dikurangi
clenganbiaya
atau dapat
dinyatakan dalarn persamaan scbagi berikut :Y=cx-bx-a
Keterangan:
Y
= labac:
hargajual persatuanx
= jumlatr produk yangdijual
b:
biaya ve,rriable persafuana = biaya tetap
Jika laporan tersebut dinyatakan dalam bentuk laporan
rugi
laba metode variabelcosting, persamaaD tersebut berbentuk sebagai berikut :
Pendapatanpenjualan
cxBiaya
variable
bk
[,aba
kontibusi
cx-
bxBiaya
tetap
a-Laba
bersilr
-*
y
Ment[ut
definisi
statu
perusahaan akan mencapai keadaan impasjika
jumlatr
pendapatan sama dertgan biaya (Laba= nol,
Y =
0) atau dapat dinyatakan dalarnpers,amaan adalah setragai
berikut
:0=ox-bx-a
cx=bx*a
Persamaan tersebut diselesaikan sebagai berikut :
cx=bx*a
cx-bx=a
x(c-b)
= ax'=.--3--c-b
keterangan:cx=bx*a
cx-bx=a
x'=a.
c-b
Pendapatan
pnjualan
= biaya Laba konrtibusi = biaya tetapBEP/impas (dalarn suatu produk)
=
biaya tetap dibagi dengan selisih entara hargajual
persatuan dengan biaya variabel persatuan.X'
adalah kuantitas yang
dijual
dalam keadaan BEP/ impas.
Jadi rumus perhitungan impas dalam suatu produk yang
dijual
adalah :BEP/Impas (dalam suatu produk) =
Harga
jual
persatuan-
biaya variable persatuanBEP
dalam
rupiah
penjualan dapa
dicari
rumusnya
dengancara
mengalikanrumus ir,rpus tersebut dengan c, yaitu harga
jual
persatuan produk.x'= a
..rc= 4c
.= a
. a
.:
ac-b
(c-b)
(c-b)/c
clc-btc
I
*b/c
I
BEP/Impas (dalam rupiah produk)
=
Biava tetanI
-
biaya yariable oersatuanHargajual
persatuanCatatan
:
I
-b/c
disebutrnarginal income
ratio
ataucontribution margin
ratio, yaitu hasil bagi laba contribusi dengan pendapat penjualan.Contribution margin = pendapatan penjualan
-
biaya variabelContibution
margin =cx
-
bx
Contribution margin ratio
=
,
Labakontribtrsi
.Pendapatan penjualan
Contribution margin ratio
=
.
cx
-
bx- .cx
:
cx/cx
-
bx/cxConhibutionmargirrrutio=
I -
b/cJadi
BEPAmpasdalam rupiatr
penjualan dapat
pula dihitung
dengan
rumus sebagai berikutlmpas (dalam rupiah produk)
=
Biava tetan atauContribution margin ratio
Impas (dalarn rupiah produk)
=
I '
Biaya:,ariable
Pandapatan penjualan 2,4.2. Perhitungan BEP ricngan pendekatan grafis
Perhitungan
irnpas dapat dilakukan
dengan menetukantitik
pertemuan arrtaragaris
pendapatanpenjualan dengan garis biaya dalam suatu
grafik.
Titik
Biava tetan
tl . :,. I lt, { ,i I tr-+l
BAB
III
,METODE
PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian'
Dalarn mengumpulkan datayang diperlukan dalam penelitian, dilakrrkan dengan
jalan
mencari obyek yang tlalam satuanwaktu
yang bersamaan (cr.,osssectional)
dengan
menggunakan metode
wawancara- Wawancara
dilakukan
terhadappimpinan maupun karyawan dan dengan pengamatan langsung ke lapangan.
3.2. Proses
prodr*si
a. Peralatan yang digturakan ;
r
Wqiano
Bako
Ern'berr
Saringano
Bakulr
Gayrurgo
Adukanr
Timbanganr
Mesingiling
Beras dan Kelapa b. Batran-batran:o
Beras ketanlT liter
r
Kelapa 35butir
o
Gula memh 13kg
r
Gulaputih
7 kgo
Garamr
Air
15lt
:!
",'
10 1 i 1c.
Cara pembuatan :1.
Kelapa dipanrtdiambil
santannya2.
Beras ketan dicuci kemudiandigiling
sampai menjadi teptrng3.
Gula
mer,atr dimasak dengan6
lt
air
santan sampai encer, kemudiandimasukan
kr:
dalarnwajan yang telah
diisi
guta
merahyang
telahdimasak.
Masukan garam secukupnya
Diaduk selama
I
jarn dengan panas api yang tidak terlalutinggi
Masukkan gula
putih
Aduk
secaraterus
menerus selama8 jarn
(samapai masak) dengan paruN api yang didak terlalu tinggr.4. 5. 6. 7.
3.3 Daerah Pemasaran
Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh home
industri dodol
'anek&' antaralain
adalah memenuhi kebutuhan
dodol bagi
masyarakatDepok
dan
sekitarnya.Disamping itu
juga
memhuka lapanganke{a
bagi masyarakat yang dalam halini
membantu
prograni
pemerintah mengurangi
pengangguran.Sejauh
ini
homeindustri
dodol
'aneka' dalam memasarkan produknya hanya berdasarkan pesanan yang datang dari daerah Depok dan sekitarnya seperti Jakartq Bogor dan Bekasi. Pesanan Sangay ramai pada waktu-rvaktu tertentu, antaralain
menjelang hari rayaatau
bulan
haji.
Home
indusni dodol
'aneka'
juga
sering mengikuti
pameftur makan kecil untuk ntempromosikan produknya agar daerah pemasaran lebih luas.11
BAB
IV
prnaeeHAsAN
4. 1. Penggolongan biaya
Biaya
digolrcngkan sesuai dengantingkah lakunya
dalam hubungannya denganperubahan
volume kegiatan.
Penggunaanbiaya tetap dan biaya variable
padatahun 2009 (perbulan): Produksi sebanyak 8
kali.
Setiap
kali
produksi
menghasilkan
37
kg
dodol. Dalam satu bulan
adalahrnenghasilkan (37 kg
x
8)= 296kg
Rincian Biaya tetap/bulan:Gaji untuk
10 orang tenagakr.jq
(@Rp.
10.000,00.Maka besarnla
gaji
yangdikeluarkan oleh penrsahaan tersebut sebesar Rp. 80.000,00 / perbulan. Depresiasi mesin dengan menggunakan metode garis lurus sebagai
berikut:
1.
Mesin
giling
kelapa, harga perolehanRp.
600.000,00umur
ekcnornis5
th,tanpa
nilai
residu. Maka depresisasi mesingiling
kelapa sebesarRp. 120.000,00 /tahun.
2.
Mesingiling
beras, harga perolehan Rp. 300.000,001tatrun.3.
Maka
untuk
depresiasikedua mesin
tersebutdalam
tiap
bulapya
:
(Rp. 120.000,00 + Rp. 300.0000,00)I
12 bulan = 35.000,00/bulan.Depresiasi peraiatan, dengan menggunakan metode garis lurus adalah :
l.
wajan,
harga perolehauRp.
500.000,00umur
ekonomis
5
th,
tanpa
nilai
residu rnaka depresiasi wajan sebasar
Rp.
100.000,00/th2.
Bak
2
buah, harga perolehanRp
40.000,00. Enrber2
buah, harga perrclehanRp. 25.000,00. sariugan, harga perolehan
Rp.
r0.000,00. Bakutz
bualL harga. perolehanRp.
30.000,00. Gayung, harga perolehanRp.
3.000,00. Adukan,harga perolehan Rp. 25.000,00. Timbangan, harga perorehan Rp. 20.000,00.
3.
Dari
ke tujuh.peralatan tersebut mempunyai unour ekonornis4
t[
tanpanilai
residu. Maka depresiasi dari ke 7 peralatan tersebut adalah
Rp.
153.000,00 : 4th
=
Rp.
38.25c/,i)0/th.Depresiasi
dari
serlua
peralatan
datam
adalah
:a
a
Rp.
100.000,00-t
Rp
38.250,00=
Rp.
138.250,00/tatrun.Jadi
dalam
tiapbulannya:
Rp. 138.250,00:
12 bulan-
Rp.
I1.520,83/bulan.o
Bensin
8
lVbulan
danganharga perliternya
Rp.
1.000,00.Maka biaya
untukbensin sebesar Rp. 8.000,001b1n
r
Pemeliharaan peralatlrn dan mesin = Rp. 50.000,00/blno
Rincian biaya variabel yang digunakan setiap bulanl.
Berasketan
17lt,
hargaperliter Rp.
2.400,00 dalam8
kali
prorluksisehsar
Rp.326.400,00.2.
Gula mcrah 13 It, harga per kg Rp. 2.500,00 dalam Skali
prodnksi sebesar Rp. 260.000,00.3.
Gulaputih 7
lt,
harga perkg
Rp.2.70000
dalam 8kali
produksi sebesar Rp. 151.200,004.
Kslapa 35 butir,
hargaper butir
Rp.
1.200,00 dalam8
kati
produksi
sebesarRp.336.000,00.
5.
I(ayu
bakar dalam sekali produl:si biaya sebesar Rp. 2.000,00. Maka dalam 8kali
produksi sebesarRp.
16.000,006.
Kemasanuntuk sekali produksi biaya
sebesarRp.
2.000,00.Maka dalam
8kali
produksi sebesarRp.
16.,000,007.
Biaya
pemasaftmuntuk
sekali
produksi biaya
sebesarRp.
10.000,00.Makadalam
8kali
produksi sebesar Rp. 80.000,00tserikut
ini
data diatas penggunaan biaya tetap dan biaya variable per btrlan tahtrn 2009, home industri dodol 'aneka'. Seperti tercantum pada TableI
,. l,
Sumber: Home indushi
dodol'aneka'
DepokDalam penyusunan anggaran bagian keuangan dodol home industri dodol 'aneka, rnenyajikan laporan rugi/laba yang diproyeksikan, seperti pada
tabel2
Tabel 2 Laporan rugi-laba yang diproyeksikan
Pendapatan penjualan
296kgx
Rp. 12.000,00 Biaya variableLaba kontribusi
Biaya tetap Laba bersih
Sumber : Home industri
dodol'aneka'
DepokJumlah (Rp) 3.552.000,00 1.185.600.00 -2.366.400,00 904.520.83
-t.46t.879,t7
% 100 33 67 254t
Dalam
proses penyusunan anggaraninduk
p,r:rusahaandalam
laporanrugi-laba'
yang
disusun
denganmetode
variable costing
sangatmembantu
manajemenpuncak dalam mempertimbangkan berbagai usulan kegiatan yang cliajukan oleh
manajemen menengah, karena pangambilan keputusan
jangka
pendek umwnnyarnenyangkut
atau
rnengakibatkan lrcnambahan/penguranganvolume
kegiatanTabel
l.
Penggunaan biaya tetap dan biaya variable untuk tiap bulanBiaya varinble Jumlah (Rp) Biaya tetap Jumlah (Rp)
Beras ketan 326.400,00 Biaya gaji 800.000,00
Gula merah 260.000,00 Depresiasi peralatan I1.520,83
Gulaputih
151.200,00 Depresiasi mesin 35.000,00Kelapa 336.000,00 Bensin 8.000,00
Kayu bakar 16.000,00 Pemeliharaan peralatan
&
mesin 50.000,00 Kemasan 16.000,00Biaya
pemasaraD
80.000,00
maka
informasi biaya
yang dipisahkan menurut pclakunya dalam hubungannladeugan kegintan akan sangat membanfu manajemen.
4.2. Ferhitungan BEP/tmpas
Dari
laporanrugi-laba
yang diproyeksikan,terlihat
target pendapatan penjualanyang diharapkan aken dicapai
untuk
satubulan
sebesarRp.
3.552.000,00.Dari
target
pendapatnpenjualan
tersebut maqiemert memerlukaninformasi
berapapendapatan minirnuna yang harus dicapai dalarn tahun anggaran yang akan dafang
untuk satu
bulanuya,agar
perusahaantidak
menderitakerugian.
Break
evenmemberikan
inform.asiyang
dapat digunakan
untuk
manajemen mempeolehgambaran
atas bawah
pendapatanyaug
harus dicapai
agar
p€rusahaantidak
menderita kerugian.
Dari
laporandr*a rugi-laba
yang diproyeksikanBEP
dapatdihitung sebesar:
lnpas
(dalarnrupiah)
: .
Biayate,tap_
1
-
Biaya viuiable persatuanHargajual
persatuanBiaya variable persahran =
Rp.
1.185.600,001296k8 = Rp. 4.A05,40tkgUarga
jual
persatuan .qebesar Rp. I 2.000,00ikg=.904.520.83_.
I
-
4.00s.4012.000,00 =
Rp.
1.350.031,08knpas (dalam
ke)
=
Biava tetanHarga
jual
persatum-
Biaya variable persatuan=
.
904.520.83
.12.000,00
-
4.005,40=
113,14 kgG
Angka
tersebut menunjukan
bahwa
dari
target
pendapatanpenjualan
yang direncanakan sebesarRp.
3.552.000,00 dalam satu bulanuntuk
tatnrn anggaran tersebut.Minimum
perusahaan harus dapat menjualRp.
1.350.031,0g ataull3,l4
kg tiap bularrnya agar perusahaan tidak rugi. Jika perusahaan maoopu memperoleh pendapatan penjualan diatas BEP perusatraan tersebut akan menghasilkan
laba
Apabila
majemenhome
industi
dodol 'aneka' ingin
merencanakan taba yanglebih
tinggi
dengan cara nenekan biaya tetap sebesar 109/o maka tingkatBEp
yang baru adalah :BEP (dalarn
rupiatr)
:. .
90%S
Biaya tetapI
-
biaya variable perunitHargajual
perunit=.,
90%x904.520.83
.l-
4.96,40
12.000
=
Rp.
1.215.027,98BEP (dalam
kg)
=
.
90 %x
Biaya retapHargajual
persatuan-
biaya variable persatuan- .
90 o/,,x
904.520.8312.000
-
4.005,40=
101,83 kgDengan menaikan
biaya
sebesar
lo
%
maka impas
berubah
meqiadi
Rp.l-215.027,98 atau 101,83 kg, perubahan
ini
akan mengakibatkan pergeserantitik
impas dan terjadi kenaikanlaba
4.3. Periritungan BEP dengan pendekatan
Safis.
Dari laporan rugi-laba yang diproyeksikan diketahui bahwa: Harga
jual
produk persatuanBiaya variable persafi ran
=
12.000o
Biaya tetap
:904.520,84
Tabel 3. Pendapatan penjualan, biaya variable, biaya tetap,
Pendapatan peniualan (Rp
209.t20,83
1.350.031,08
4.4. Margin
of
safetyDari target pendapatan penjuralan tersebut manajemen memerlukan pula informasi
berapa
jurttah
maksimal
penurunan taxget pendapatan penjualanboleh
terjadi, agarpenuulan
teruebtrttidak
mengakibatkankerugian.
Untuk
itu
manajemenmemerlukan inf'ormasi
margin
of
safetydari
anggaran laba yang diprol'eksikan dalam tatmn anggaran yang akan datang,dari
data tersedia Impas/BEP dihiturrg sebesarRp,
1.35cr.031,08/bulan,maka
junlah
maksimum
penurunan
target pendapatan penjualan yangtidak
menyeL,abkan perusatraan mengalami kerugian adalah:
Rp.
3.552.000,00-
Rp.
1.350.031,08=
Rp.
2.201.968,92atau
(Rp. 2.201.968,92:
Rp. 3.552.000,00)x
100%=
6296Laba
=
,.faUAtggtribggL_
x
.Marginof
safetvPendapatan penjualan Pendapatan penjualan
[,aba
=
Profit
volumeratio
x
Mugin
of safety ratioLaba=
67%
x
62%=
419/.Sernakin besar
margin
of
safety
semakin bes:u kesempatan penrsatraao unfuk mernperolehlabq
sebaliknya semakinkecil margin
of
safety semakiu
rawan perusahaan tersebut terhadap penunrnan target pendapatr penjualan.Margin
of
biaya total dan laba bersih Volume
penjualan
(ks)
Biaya tetap
I
Total Biaya(Rp)
I
Gp)
3.552.000 1.350.031,08 1.185.600 1.46t.879,t7 I 13,14 445.510,25t7
g
t
6
BAB V
KESI}dPULAhI
DAN
SARAN
5.1. Kesimpulan
Rerdasarkan pacla bab oembahasan sebelumnya, maka dalam penelitian
ini
dapatpenulis simpulkan ssbagai berikut :
1.
Dari analisis yang penulis lahrkan terhadap home industri dodol 'anska' dapatdiketahui tingkar.rolume peqiualan break even
point
sebesarRp.
1.350.031,08 atau 1 13,14 kg, untuk tiap bulannya pada tahun 2009.2.
Kelompok
homeindusfii
dodol 'aneka:
secaraumum
berada dalam kondisiyang cukup baik karena masih manopu menjual diatas margin
of
safety denganpenjualan
minimum
sebesarRp.
2.201.986,92 atau 620/odari
angka volume penjualanyang
dapat
menghasilanlaba
setiapbulan
dalam
setahun 2009sebesar Rp. 1.461.879,17 atau
4l%
dartvolume penjualan,Berdasarkan kesimpulan diatas penulis memberikan saran sebagai berikut :
1.
Didalam kegiatan operasional homeindustri dodol 'aneka'
disarankan supayapihak
tnencoba menerapkan analisis break evenpiont
untuk
merencanakanlaba jangka pendek sebagi batran pertimbangan selain dari perencanaan yang sudah ada.
2. Mengingat usatra dodol merupakan usaha yang termasuk menengah ke bawah
yang
memiliki
lceterbatasan dana"maka
sebaiknyapihak
perusahaanlebih
berhati-hati dalam memperkirakan dan menemtukan dampak perubatran harga'
\\
\ \,]
'l
I I IDAFTAR PUSTAKA
Badirika
Hajarian.
2012.Analisfs Break Even
Point
Pada
PT. Intraco
Penta76k
Pekanbaru:UIN
Sultan SyarifIksim
Riau.Blocher, Edward
J.
Stout,David
E
danCokins Gary.
2011. Manaiemen Biaya.Buku satu. Edisi 5.Jakarta: Salemba Empat.
Brewer. Garrison. dan Noreen.
2006.Akuntansi
Manajerial.
Jilid
Satu. EdisiSebelas. Jakarta: Salemba Empat.
Don
R
Hansendan
MaryanneM
Mowen.2009.
Alatntansi
Manaierial.
Buku
Dua. Edisi Delapan. Jakarta: Salemba Empat.
Fees. Reeve.
dan
Warrea. 2005. Pengantw
Alamransi.Edisi Dua
Puluh
Satu. Jakarta: Salemba Empat.Halim,
Abdul.
2007. Manajemen Keuangan Bisnis.Edisi
Kedua.Bogor:
GhaliaIndonesia.
Halim, Abdul
dan
Supomo, Bambang.
2005. Ahmtansi Manaiemen
EdisiPertarna Yogyakarta: BPFE.
Haruman,
Tendi dan
Ratrayl
Sri.
2007.
PenyusunanAnggaran
Perusahaan.Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Hasibuan,
Malayu
S.
P.
2009. Manaiemen.
Cetakan Kedelapan.Edisi
revisi.Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Ibmhim
Abu
Sinn, Ahmad. 2006. Manaiemen Syariah. Jakarta:PT. RajaGrafindoPersada.
Jumingan. 2006.
Anolisis
Laporan Keuangan. Cetakan Kedua. Jakarta: PT.Bumi AksaraKamaruddin,
Ahmad. 2009.
Alruntansi Manaiemen.
Edisi
Revisi
Enam. Jakarta: PT. Rajawali Pers.Kasmir.
2010. Pengantar
Manajemen
Keuangan.
Edisi
Pertama.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.Krisna Warindrani,
Armila.
2006.
Alruntansi
Manajemen
Cetakan
Pertama.Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Mulyadi.
2010. AkuntansiBiaya. Edisi
ke 5.
Yogyakarta:UPP
SekolahTinggi
Ilmu
ManajemenYKPN.
Munawir
S. 2002.Ahtntansi
Keuangan don Manaiemen.Yogyakarta: BPFE.Pardede, Pontas
M.2005.
Manajemen Operasi dan Produksi. Yogyakarta:Andi
Offset.
Prabowo,
Haris.
2011.Analisis
Falaor
yang
Mempengaruhi KeputusanTenagaKerja Desa
Untuk
Bekerja
di
Kegiatan
Non-Pertanian.Semarung:Universitas Diponegoro.
Puspita
Aulia.
2012.Analisis
Breok Even
Point
Sebagai Perencanaan LabaPR.
Kreatifa Hasta Mandiri.
Yogyakarta: Universitas
NegeriYogyakarta.
Sadeli,
Lili
M.
dan
Siswanto,
Bedjo.
2004.
Ahtntansi Manajemen
CetakanKetiga. Jakarta: Bumi Aksara.
Welsch,
Glenn
A.
Hilton,
Ronald
W.
dan
Gordon Paul
N.
2000.
AnggaranPerencanaan
dan
Pengendalian
Laba.
Buku
Dua.
Jakarta:
SalembaEmpat.
PE
NPUSTAI{AAN
UNIV]
NSIIAS
GUNADANIIA
Fakultas Ilmu Komputer,Teknologi Indu$ri, Ekonomi,Teknik Sipil & Perencanaan Psikologi,Sagrr Jr Akses Kerapa Dua
ffi5Jia;
fl?llll?H11fi?"
SURAT PERNYATA.AN
Yang Bertanda tangan dibawah ini ,
Nama
NIP
Jabatan Alamat
Dengan ini menyatakan bahwa :
: Yusye Milawaty, SE., MM.
:879073
: Kepala UPT Perpustakaan Universitas Gunadarma
: Jl. Margonda Raya 1O0,Pondok Cina Depok 16424
Nama NIP Fak./Jurusan : Komsi Koranti, lr. MM : 910168 : Ekonomi
Telah menyerahkan makalah untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas Gunadarma sebagai berikut :
No.
Nomor lnduk Judul Penulisan/Penelitian1.
'tll2/K|DUG/o9 ANALISIS BREAK EVEN POINT STUDI KASUS PADA HO[\4E INDUSTRI DODOL ANEKA'DI DEPOKDemikian surat ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dilingkungan Universitas Gunadarma dan Kopertis Wilayah lll.
Jakarta, 18 Noverter 2010 Kepala Perpustakaan Universitas Gunadarma
( Yusyg Milawaty, SE:, MM. )