• Tidak ada hasil yang ditemukan

-ffi. $t'u-.;* id{ fs* I ',a OLEH: KOMSI KORAI{TI t','t -.;.. ANALISIS BREA-K EVEN POINT STUDI I(ASUS PADA HOME INDUSTRI DODOL *ANEKA'DI DEPOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "-ffi. $t'u-.;* id{ fs* I ',a OLEH: KOMSI KORAI{TI t','t -.;.. ANALISIS BREA-K EVEN POINT STUDI I(ASUS PADA HOME INDUSTRI DODOL *ANEKA'DI DEPOK"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

I I '=qg

t'

,'t -.;.. 'fR v

,

t-

$t'u-.;*

*j I

h)

f-" ''.. t* I

fs*

[-f

id{

fi I

lf

ANALISIS

BREA-K

EVEN POINT

STUDI I(ASUS PADA

HOME INDUSTRI DODOL

*ANEKA'DI

DEPOK

PENELITIA}I ILMIAH

OLEH:

KOMSI

KORAI{TI

910168

FAKULTAS

E,KONOMI UNTVERSITAS

.

GUNADARMA

DESEMBER

2009

-ffi

(2)

Abstraksi

Salah satu alat yang digunakau unttrk

menilai

keberhasilan suatu perusahaan

dilihat

dari

laba yang diperoleh

perusahaan

tersebut.

Break even

point

(BEP)

berguna

untuk menentukan berapa

jumlah

produk atau

penjualan

minilnum yang

dihasilkan

agar perusahaan dalam keadaan seirnbang yang f.idak rugi dan juga tidak

laba

Rumusan masalah

pada penelitian

ini

adalatr

:

Bagaimana penerapan

(BEP)

dalam perusahaan, Berapa

titik BEI'

yang dicapai

dan

Berapa besarya margin

of

safety. Tujtran Penelitian: menganalisis pada tingkat volume penjualan berapa tercapai break even point,

mengetahui

jurnlah

penurunan volume penjualan agar tidak mengakibatkan

kerugian.l.5.

Metode Penelitian

dilakukan

dengan survei

ke

lapangan dengan menggunakan metode wawancara.

Kesimpulan:

tingkat volume

penjualan break even

pion

sebesar

Rp.

1.350.031,08 atau

ll3,l4

kg,

untuk

tiap

bulannya pada

tahun

2009, secara

umum

berada dalam kondisi

yang cukup baik karena masih mampu menjual diatas margin

of

safety dengan penjualan

minimum

sebesar

Rp. 2.20i.986,92

atau 62Yo

dari

angka volume penjualan

yangdapat

menghasilkarr l.ha/bulan Rp. 1.461 .879,17 atau 4lYo dari volume penjualan.

Kata kunci: volume penjualaru break even point, margin

of

safety, laba

\

t

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

Ir{LAtvIAt{

JUDUr,...

...,...

i

A8STRAKSr...

...

ii

DAFTAR.

rSI..."....

...

iii

DAFTAR

IABEL...

...

iv

BAB

I:

PENDAHULUAN....

... I

1.1. Latar belakang

masalah....

... I

1.2. Perumusan masalah

...

...

I

1.3. Batasan

masalah

...,... 2

1.4. Tujuan

penelitian

...

2

BAB

II

:

LANDASAN

TEORI

2.1. Pengertian analisis break even

poin

... 3

2.2.Asumsi.asumsi dalam analisis break even

poin...

3

2.3.Kegunaan break even

poi,

4 2.4.Perhitturgan break even

poin

5

2.4.l.Perhitungur

impas dengan pendekatan tehnik persamaan

...

7

2.5.Margin

of

safety

8

BAB

III

:

METODE

PENEI,ITTAN 3.1. Metode

Peneiitian

...10 3.2. Proses

Produksi

...

l0

3.3.Daerah

Pemasaran

...11

BAB IV

:

PEMBAI{ASAN

4.l.Penggolonganbir'tyatetapdanbiayavariabel

...12 4.2 Perhitungan

Impas/88P...

... 15

4.3 Perhitungan Impas dengan pendekatan

grafik...

...".... 16

4.4 Margin

of

safety

...17

BAB V

:

I(ESMPIJLAI.I

DAhI

SARA}.I 5.1

Kesimpulan

...,...19

5.2

Saran

...19

(4)

BAB

I

PENDAHULUAN

l.l

Latar belakang masalah

Keberhasilan suatu perusahaan dapat

dilihat

dari

laba yang diperoleh. Informasi

mengenai

tiugkat

volume

penjualan,

serta

hubungan dengan

kemungkinan

memperoleh laba menunrt tingkat volume pejualan yang bersangkuun bisa

dilihat

dengan menganalisis Break even point (BEp).

Break

even

point rneiupakan

tehnik untuk

menggabungkan serta menafsirkan

data

produlsi

dan

distribusi dalam

rangka membantu

pengusaha

untuk

mengetahui keadaan keuangan perusahaan.

Kegunaan

BEP

juga untuk

menentukan berapa

jurnlah

produk

atau penjualan

minimum

yang dihasilkan agar perusthaan dalam keadaan seimbang,

yaitu tidak

mengalami rugi dan juga tidak mendapatkan laba.

Sampai dengan

penelitian dilakukan,

perusahaan

belum pernah

rnelakukan

analisis

BEP

sehingga

belum

bisa menentukan pada berapa

jumlatr produk

atarr

penjualan

minimum.

Berdasarkan hal tersebut

,

maka

perlu

dilakukan penelitian mengeuai analisis BEF.

1.2. Perurnusan Masalah

Rumusan masalatr pada penelitian

ini

adalah sebagai berikut :

1.2.1 Berapa

tiEP

yang cl,icapai dalam unit maupun rupiatr 1.2.2 Berapa besarya margin

of

safety

I

(5)

I

1.3. Batasan Masalatr

G

Dalam usaha

untuk

me,ndapatkan anatisis yang

lebih

rinci

dan fokus, penelition

dibatasi bagaimana nrenentukan kapasitas produksi atau tingkat penghasilan yang

menuqiukan

kondisi BEP

pada

home

industri dodol

"aneka"

di

Depok untuk

setiap bulan pada tahun 2009.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian

ini

adalatr

:

,l

a.

Menganalisis tingkat volume penjrralan yang mencapai

BEp

b.

Mengetahuai

jumlah

penurunan volume penjualan

yang

tidak mengakibatkan

kerugian

a

t

n

(6)

-e

BAB

II

LANDASAN

TEORI

2.1. Teori tsreak Event Point

Fungsi perenaanaan rnanajemen difokuskan pada pencapaian laba yang maksimal, hal

ini

untuk memperlahankan kelangsungan kegiatan. Usatra pada jangka pendek

manajeman dibatasi oleh tingkah laku biaya, kapasitas normal dan luamya modal

tersedia

Untuk

itu

manajemen

harus

merencanakano

menganalisis

dan

rnemutuskarr kebijakan jangka pendek secermat mungkin agar laba maksimal bisa

tercapai. Moclel yang paling umum digunakan untuk mengatahui hubturgan ketiga

elemen yaitu : analisis biaya" kuantitas darr iaira adalah analisis BEp.

Break

even

point

dapat

diartikan

sebagai keadaan

dimana

perusahaan yang mendapat penjualan sama dengan

juralatr

total

biayanya atau dengan

kata lain

persahaan

tidak

mernperoleh

laba

tetapi

juga tidak

rugi

atau laba

nrginya

sama

dengan

nol.

Supriyouo

(1993).

Selanjutnya dalam Bambang

Riyanto

(1993)

dinyatakan bahwa analisis break even point merupakan suatu tehnik arralisis yang mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan den volgme

kegiatan. Dalam

perencan&m keuntungan

analisis

BEP

berdasarkan pada

hubungan antara

biaya

dan

penghasilan. Penerimaan penghasilan

setelah

dikurangi biaya variabel

merupakan panghasilan yang tersedia

untuk

menutupi

biaya tetap yang dinamakan Conhibution

Margin

(CM).

Apabila

contibution

margin lebih

besar

dari

biaya

toteJ

maka

perusahaan mendapat keuntungan. Berhubungan dengan ihr uraka sangatlatr penting bagi pimpinan untuk mengetahui

volume

kegiatan atau

volwre

produksi penjualan berapa penghasilan

peqiualal

dapat tepat menutup iriaya totalnya,

sehingga

perusahaan

tidak

mendapat

keuntungan atau kerugian.

0

(7)

2.2 Asumsi dalam analisis break even

point

Dalam menganalisis BEP terdapat beberapa asumsi yang harus

dipeluhi.

Asurnsi dalam analisis BEP rnenurut Bambang Riyanto (1993) adalah sebagai berikut

:

.

Harga juar perunit ridak berubah serama periode

ya,g

di

anarisis.

o

Bia)'a

didalam

perusatraan

dibagi

dalam golongan

biaya variabel

dan golongan biaya tetap.

t

Perubahan hanya memproduksi

satu lnacam produk.

Apabila

di

prodtrksi

Ieb*r

dari

satu macam,

pertimbangan penghasilan penjuaran

antara masing-masing produk "sares mixnya,,

adalah tetap konstan.

o

Resamya biaya variabel seoara totalitas

berubah-ubah secara proporsional

dengan volume produksi atau penjualan. Dengan

demikian berarti batrwa biaya tetap per unitnya adalatr tetap sama.

'

Besarnya

biaya tetap

secera

totalitas

tidak

berubah

meskipun

adanya

perubahan volume produksi atau penjualan.

Ini

berarti bahwa biaya tetap

per unitnya tidak

berubah-ubah karena adanya vorume kegiatan. 2.3. Kegruraan break even

point

selain untuk menenlukan

titik

impas, fungsi

lain

dari

BEp

adalah membantu atau

memberikan

infonnasi

kepada

manajer rlalam

nromecohkan masalah-masalah yang dihadapinya'

Dalam

soehardi

sigit

(1990) disebutkan bahwa

fungfs BEp

antara lain untuk:

r

Dalam pengambilan keputusan tentang produk

baru.

o

Masalah

penambahan

atau

penggentian fasilitas-fasilitas

pabrik

atau investasi aktiva tetap lainnya

'

sabagai

kerangka

umum untuk

mornperajari pengarutr

eksparrsi perusatraarr terhadap kegiatan operasi.

o

Menrbarrtu manajer dalarn pengambilan keputusan

untuk

menutup usaha

atau tidak. Denga, kata rain dapat

memberika,

informasi kapan sebaiknya

usaha tersebut dihentikan

(8)

a

2.4.

Definisi

break even

point

Terdapat

dua cala

dalarn

mementuken

BEP

yaitu

dengan

raenggunakan pendekatan tehnik persamaan dan pendekatarr grafis.

Mulyadi

(1993).

2.4.1 Perhitungan impas dengan pendekatan teknik persamaan.

Penentuan impas dengan

teknik

persamaan dilakukan dengan rnendasarkan pada persamaan perrdapatan sarna dengan

biaya

ditembah laba.

Laba

adalah sama

dengan pendapatan

penjualan

dikurangi

clengan

biaya

atau dapat

dinyatakan dalarn persamaan scbagi berikut :

Y=cx-bx-a

Keterangan:

Y

= laba

c:

hargajual persatuan

x

= jumlatr produk yang

dijual

b:

biaya ve,rriable persafuan

a = biaya tetap

Jika laporan tersebut dinyatakan dalam bentuk laporan

rugi

laba metode variabel

costing, persamaaD tersebut berbentuk sebagai berikut :

Pendapatanpenjualan

cx

Biaya

variable

bk

[,aba

kontibusi

cx

-

bx

Biaya

tetap

a-Laba

bersilr

-*

y

Ment[ut

definisi

statu

perusahaan akan mencapai keadaan impas

jika

jumlatr

pendapatan sama dertgan biaya (Laba

= nol,

Y =

0) atau dapat dinyatakan dalarn

pers,amaan adalah setragai

berikut

:

(9)

0=ox-bx-a

cx=bx*a

Persamaan tersebut diselesaikan sebagai berikut :

cx=bx*a

cx-bx=a

x(c

-b)

= a

x'=.--3--c-b

keterangan:

cx=bx*a

cx-bx=a

x'=a.

c-b

Pendapatan

pnjualan

= biaya Laba konrtibusi = biaya tetap

BEP/impas (dalarn suatu produk)

=

biaya tetap dibagi dengan selisih entara harga

jual

persatuan dengan biaya variabel persatuan.

X'

adalah kuantitas yang

dijual

dalam keadaan BEP/ impas.

Jadi rumus perhitungan impas dalam suatu produk yang

dijual

adalah :

BEP/Impas (dalam suatu produk) =

Harga

jual

persatuan

-

biaya variable persatuan

BEP

dalam

rupiah

penjualan dapa

dicari

rumusnya

dengan

cara

mengalikan

rumus ir,rpus tersebut dengan c, yaitu harga

jual

persatuan produk.

x'= a

..rc= 4c

.= a

. a

.:

a

c-b

(c-b)

(c-b)/c

clc-btc

I

*b/c

(10)

I

BEP/Impas (dalam rupiah produk)

=

Biava tetan

I

-

biaya yariable oersatuan

Hargajual

persatuan

Catatan

:

I

-b/c

disebut

rnarginal income

ratio

atau

contribution margin

ratio, yaitu hasil bagi laba contribusi dengan pendapat penjualan.

Contribution margin = pendapatan penjualan

-

biaya variabel

Contibution

margin =

cx

-

bx

Contribution margin ratio

=

,

Laba

kontribtrsi

.

Pendapatan penjualan

Contribution margin ratio

=

.

cx

-

bx- .

cx

:

cx/cx

-

bx/cx

Conhibutionmargirrrutio=

I -

b/c

Jadi

BEPAmpas

dalam rupiatr

penjualan dapat

pula dihitung

dengan

rumus sebagai berikut

lmpas (dalam rupiah produk)

=

Biava tetan atau

Contribution margin ratio

Impas (dalarn rupiah produk)

=

I '

Biaya:,ariable

Pandapatan penjualan 2,4.2. Perhitungan BEP ricngan pendekatan grafis

Perhitungan

irnpas dapat dilakukan

dengan menetukan

titik

pertemuan arrtara

garis

pendapatan

penjualan dengan garis biaya dalam suatu

grafik.

Titik

Biava tetan

(11)

tl . :,. I lt, { ,i I tr-+l

BAB

III

,

METODE

PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

'

Dalarn mengumpulkan data

yang diperlukan dalam penelitian, dilakrrkan dengan

jalan

mencari obyek yang tlalam satuan

waktu

yang bersamaan (cr.,oss

sectional)

dengan

menggunakan metode

wawancara- Wawancara

dilakukan

terhadap

pimpinan maupun karyawan dan dengan pengamatan langsung ke lapangan.

3.2. Proses

prodr*si

a. Peralatan yang digturakan ;

r

Wqian

o

Bak

o

Ern'ber

r

Saringan

o

Bakul

r

Gayrurg

o

Adukan

r

Timbangan

r

Mesin

giling

Beras dan Kelapa b. Batran-batran:

o

Beras ketan

lT liter

r

Kelapa 35

butir

o

Gula memh 13

kg

r

Gulaputih

7 kg

o

Garam

r

Air

15

lt

:!

",'

10 1 i 1

(12)

c.

Cara pembuatan :

1.

Kelapa dipanrt

diambil

santannya

2.

Beras ketan dicuci kemudian

digiling

sampai menjadi teptrng

3.

Gula

mer,atr dimasak dengan

6

lt

air

santan sampai encer, kemudian

dimasukan

kr:

dalarn

wajan yang telah

diisi

guta

merah

yang

telah

dimasak.

Masukan garam secukupnya

Diaduk selama

I

jarn dengan panas api yang tidak terlalu

tinggi

Masukkan gula

putih

Aduk

secara

terus

menerus selama

8 jarn

(samapai masak) dengan paruN api yang didak terlalu tinggr.

4. 5. 6. 7.

3.3 Daerah Pemasaran

Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh home

industri dodol

'anek&' antara

lain

adalah memenuhi kebutuhan

dodol bagi

masyarakat

Depok

dan

sekitarnya.

Disamping itu

juga

memhuka lapangan

ke{a

bagi masyarakat yang dalam hal

ini

membantu

prograni

pemerintah mengurangi

pengangguran.

Sejauh

ini

home

industri

dodol

'aneka' dalam memasarkan produknya hanya berdasarkan pesanan yang datang dari daerah Depok dan sekitarnya seperti Jakartq Bogor dan Bekasi. Pesanan Sangay ramai pada waktu-rvaktu tertentu, antara

lain

menjelang hari raya

atau

bulan

haji.

Home

indusni dodol

'aneka'

juga

sering mengikuti

pameftur makan kecil untuk ntempromosikan produknya agar daerah pemasaran lebih luas.

11

(13)

BAB

IV

prnaeeHAsAN

4. 1. Penggolongan biaya

Biaya

digolrcngkan sesuai dengan

tingkah lakunya

dalam hubungannya dengan

perubahan

volume kegiatan.

Penggunaan

biaya tetap dan biaya variable

pada

tahun 2009 (perbulan): Produksi sebanyak 8

kali.

Setiap

kali

produksi

menghasilkan

37

kg

dodol. Dalam satu bulan

adalah

rnenghasilkan (37 kg

x

8)

= 296kg

Rincian Biaya tetap/bulan:

Gaji untuk

10 orang tenaga

kr.jq

(@Rp.

10.000,00.

Maka besarnla

gaji

yang

dikeluarkan oleh penrsahaan tersebut sebesar Rp. 80.000,00 / perbulan. Depresiasi mesin dengan menggunakan metode garis lurus sebagai

berikut:

1.

Mesin

giling

kelapa, harga perolehan

Rp.

600.000,00

umur

ekcnornis

5

th,

tanpa

nilai

residu. Maka depresisasi mesin

giling

kelapa sebesar

Rp. 120.000,00 /tahun.

2.

Mesin

giling

beras, harga perolehan Rp. 300.000,001tatrun.

3.

Maka

untuk

depresiasi

kedua mesin

tersebut

dalam

tiap

bulapya

:

(Rp. 120.000,00 + Rp. 300.0000,00)

I

12 bulan = 35.000,00/bulan.

Depresiasi peraiatan, dengan menggunakan metode garis lurus adalah :

l.

wajan,

harga perolehau

Rp.

500.000,00

umur

ekonomis

5

th,

tanpa

nilai

residu rnaka depresiasi wajan sebasar

Rp.

100.000,00/th

2.

Bak

2

buah, harga perolehan

Rp

40.000,00. Enrber

2

buah, harga perrclehan

Rp. 25.000,00. sariugan, harga perolehan

Rp.

r0.000,00. Bakut

z

bualL harga. perolehan

Rp.

30.000,00. Gayung, harga perolehan

Rp.

3.000,00. Adukan,

harga perolehan Rp. 25.000,00. Timbangan, harga perorehan Rp. 20.000,00.

3.

Dari

ke tujuh.peralatan tersebut mempunyai unour ekonornis

4

t[

tanpa

nilai

residu. Maka depresiasi dari ke 7 peralatan tersebut adalah

Rp.

153.000,00 : 4

th

=

Rp.

38.25c/,i)0/th.

Depresiasi

dari

serlua

peralatan

datam

adalah

:

a

a

(14)

Rp.

100.000,00

-t

Rp

38.250,00

=

Rp.

138.250,00/tatrun.

Jadi

dalam

tiap

bulannya:

Rp. 138.250,00

:

12 bulan

-

Rp.

I1.520,83/bulan.

o

Bensin

8

lVbulan

dangan

harga perliternya

Rp.

1.000,00.

Maka biaya

untuk

bensin sebesar Rp. 8.000,001b1n

r

Pemeliharaan peralatlrn dan mesin = Rp. 50.000,00/bln

o

Rincian biaya variabel yang digunakan setiap bulan

l.

Beras

ketan

17

lt,

harga

perliter Rp.

2.400,00 dalam

8

kali

prorluksi

sehsar

Rp.326.400,00.

2.

Gula mcrah 13 It, harga per kg Rp. 2.500,00 dalam S

kali

prodnksi sebesar Rp. 260.000,00.

3.

Gula

putih 7

lt,

harga per

kg

Rp.

2.70000

dalam 8

kali

produksi sebesar Rp. 151.200,00

4.

Kslapa 35 butir,

harga

per butir

Rp.

1.200,00 dalam

8

kati

produksi

sebesar

Rp.336.000,00.

5.

I(ayu

bakar dalam sekali produl:si biaya sebesar Rp. 2.000,00. Maka dalam 8

kali

produksi sebesar

Rp.

16.000,00

6.

Kemasan

untuk sekali produksi biaya

sebesar

Rp.

2.000,00.

Maka dalam

8

kali

produksi sebesar

Rp.

16.,000,00

7.

Biaya

pemasaftm

untuk

sekali

produksi biaya

sebesar

Rp.

10.000,00.

Makadalam

8

kali

produksi sebesar Rp. 80.000,00

tserikut

ini

data diatas penggunaan biaya tetap dan biaya variable per btrlan tahtrn 2009, home industri dodol 'aneka'. Seperti tercantum pada Table

I

(15)

,. l,

Sumber: Home indushi

dodol'aneka'

Depok

Dalam penyusunan anggaran bagian keuangan dodol home industri dodol 'aneka, rnenyajikan laporan rugi/laba yang diproyeksikan, seperti pada

tabel2

Tabel 2 Laporan rugi-laba yang diproyeksikan

Pendapatan penjualan

296kgx

Rp. 12.000,00 Biaya variable

Laba kontribusi

Biaya tetap Laba bersih

Sumber : Home industri

dodol'aneka'

Depok

Jumlah (Rp) 3.552.000,00 1.185.600.00 -2.366.400,00 904.520.83

-t.46t.879,t7

% 100 33 67 25

4t

Dalam

proses penyusunan anggaran

induk

p,r:rusahaan

dalam

laporan

rugi-laba'

yang

disusun

dengan

metode

variable costing

sangat

membantu

manajemen

puncak dalam mempertimbangkan berbagai usulan kegiatan yang cliajukan oleh

manajemen menengah, karena pangambilan keputusan

jangka

pendek umwnnya

rnenyangkut

atau

rnengakibatkan lrcnambahan/pengurangan

volume

kegiatan

Tabel

l.

Penggunaan biaya tetap dan biaya variable untuk tiap bulan

Biaya varinble Jumlah (Rp) Biaya tetap Jumlah (Rp)

Beras ketan 326.400,00 Biaya gaji 800.000,00

Gula merah 260.000,00 Depresiasi peralatan I1.520,83

Gulaputih

151.200,00 Depresiasi mesin 35.000,00

Kelapa 336.000,00 Bensin 8.000,00

Kayu bakar 16.000,00 Pemeliharaan peralatan

&

mesin 50.000,00 Kemasan 16.000,00

Biaya

pemasaraD

80.000,00

(16)

maka

informasi biaya

yang dipisahkan menurut pclakunya dalam hubungannla

deugan kegintan akan sangat membanfu manajemen.

4.2. Ferhitungan BEP/tmpas

Dari

laporan

rugi-laba

yang diproyeksikan,

terlihat

target pendapatan penjualan

yang diharapkan aken dicapai

untuk

satu

bulan

sebesar

Rp.

3.552.000,00.

Dari

target

pendapatn

penjualan

tersebut maqiemert memerlukan

informasi

berapa

pendapatan minirnuna yang harus dicapai dalarn tahun anggaran yang akan dafang

untuk satu

bulanuya,

agar

perusahaan

tidak

menderita

kerugian.

Break

even

memberikan

inform.asi

yang

dapat digunakan

untuk

manajemen mempeoleh

gambaran

atas bawah

pendapatan

yaug

harus dicapai

agar

p€rusahaan

tidak

menderita kerugian.

Dari

laporan

dr*a rugi-laba

yang diproyeksikan

BEP

dapat

dihitung sebesar:

lnpas

(dalarn

rupiah)

: .

Biaya

te,tap_

1

-

Biaya viuiable persatuan

Hargajual

persatuan

Biaya variable persahran =

Rp.

1.185.600,001296k8 = Rp. 4.A05,40tkg

Uarga

jual

persatuan .qebesar Rp. I 2.000,00ikg

=.904.520.83_.

I

-

4.00s.40

12.000,00 =

Rp.

1.350.031,08

knpas (dalam

ke)

=

Biava tetan

Harga

jual

persatum

-

Biaya variable persatuan

=

.

904.520.83

.

12.000,00

-

4.005,40

=

113,14 kg

(17)

G

Angka

tersebut menunjukan

bahwa

dari

target

pendapatan

penjualan

yang direncanakan sebesar

Rp.

3.552.000,00 dalam satu bulan

untuk

tatnrn anggaran tersebut.

Minimum

perusahaan harus dapat menjual

Rp.

1.350.031,0g atau

ll3,l4

kg tiap bularrnya agar perusahaan tidak rugi. Jika perusahaan maoopu memperoleh pendapatan penjualan diatas BEP perusatraan tersebut akan menghasilkan

laba

Apabila

majemen

home

industi

dodol 'aneka' ingin

merencanakan taba yang

lebih

tinggi

dengan cara nenekan biaya tetap sebesar 109/o maka tingkat

BEp

yang baru adalah :

BEP (dalarn

rupiatr)

:. .

90

%S

Biaya tetap

I

-

biaya variable perunit

Hargajual

perunit

=.,

90%x904.520.83

.

l-

4.96,40

12.000

=

Rp.

1.215.027,98

BEP (dalam

kg)

=

.

90 %

x

Biaya retap

Hargajual

persatuan

-

biaya variable persatuan

- .

90 o/,,

x

904.520.83

12.000

-

4.005,40

=

101,83 kg

Dengan menaikan

biaya

sebesar

lo

%

maka impas

berubah

meqiadi

Rp.

l-215.027,98 atau 101,83 kg, perubahan

ini

akan mengakibatkan pergeseran

titik

impas dan terjadi kenaikan

laba

4.3. Periritungan BEP dengan pendekatan

Safis.

Dari laporan rugi-laba yang diproyeksikan diketahui bahwa: Harga

jual

produk persatuan

Biaya variable persafi ran

=

12.000

(18)

o

Biaya tetap

:904.520,84

Tabel 3. Pendapatan penjualan, biaya variable, biaya tetap,

Pendapatan peniualan (Rp

209.t20,83

1.350.031,08

4.4. Margin

of

safety

Dari target pendapatan penjuralan tersebut manajemen memerlukan pula informasi

berapa

jurttah

maksimal

penurunan taxget pendapatan penjualan

boleh

terjadi, agar

penuulan

teruebtrt

tidak

mengakibatkan

kerugian.

Untuk

itu

manajemen

memerlukan inf'ormasi

margin

of

safety

dari

anggaran laba yang diprol'eksikan dalam tatmn anggaran yang akan datang,

dari

data tersedia Impas/BEP dihiturrg sebesar

Rp,

1.35cr.031,08/bulan,

maka

junlah

maksimum

penurunan

target pendapatan penjualan yang

tidak

menyeL,abkan perusatraan mengalami kerugian adalah

:

Rp.

3.552.000,00

-

Rp.

1.350.031,08

=

Rp.

2.201.968,92

atau

(Rp. 2.201.968,92

:

Rp. 3.552.000,00)

x

100%

=

6296

Laba

=

,.faUAtggtribggL_

x

.Margin

of

safetv

Pendapatan penjualan Pendapatan penjualan

[,aba

=

Profit

volume

ratio

x

Mugin

of safety ratio

Laba=

67%

x

62%

=

419/.

Sernakin besar

margin

of

safety

semakin bes:u kesempatan penrsatraao unfuk mernperoleh

labq

sebaliknya semakin

kecil margin

of

safety semakiu

rawan perusahaan tersebut terhadap penunrnan target pendapatr penjualan.

Margin

of

biaya total dan laba bersih Volume

penjualan

(ks)

Biaya tetap

I

Total Biaya

(Rp)

I

Gp)

3.552.000 1.350.031,08 1.185.600 1.46t.879,t7 I 13,14 445.510,25

t7

(19)

g

t

6

BAB V

KESI}dPULAhI

DAN

SARAN

5.1. Kesimpulan

Rerdasarkan pacla bab oembahasan sebelumnya, maka dalam penelitian

ini

dapat

penulis simpulkan ssbagai berikut :

1.

Dari analisis yang penulis lahrkan terhadap home industri dodol 'anska' dapat

diketahui tingkar.rolume peqiualan break even

point

sebesar

Rp.

1.350.031,08 atau 1 13,14 kg, untuk tiap bulannya pada tahun 2009.

2.

Kelompok

home

indusfii

dodol 'aneka:

secara

umum

berada dalam kondisi

yang cukup baik karena masih manopu menjual diatas margin

of

safety dengan

penjualan

minimum

sebesar

Rp.

2.201.986,92 atau 620/o

dari

angka volume penjualan

yang

dapat

menghasilan

laba

setiap

bulan

dalam

setahun 2009

sebesar Rp. 1.461.879,17 atau

4l%

dartvolume penjualan,

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis memberikan saran sebagai berikut :

1.

Didalam kegiatan operasional home

industri dodol 'aneka'

disarankan supaya

pihak

tnencoba menerapkan analisis break even

piont

untuk

merencanakan

laba jangka pendek sebagi batran pertimbangan selain dari perencanaan yang sudah ada.

2. Mengingat usatra dodol merupakan usaha yang termasuk menengah ke bawah

yang

memiliki

lceterbatasan dana"

maka

sebaiknya

pihak

perusahaan

lebih

berhati-hati dalam memperkirakan dan menemtukan dampak perubatran harga'

(20)

\\

\ \

,]

'l

I I I

DAFTAR PUSTAKA

Badirika

Hajarian.

2012.

Analisfs Break Even

Point

Pada

PT. Intraco

Penta

76k

Pekanbaru:

UIN

Sultan Syarif

Iksim

Riau.

Blocher, Edward

J.

Stout,

David

E

dan

Cokins Gary.

2011. Manaiemen Biaya.

Buku satu. Edisi 5.Jakarta: Salemba Empat.

Brewer. Garrison. dan Noreen.

2006.

Akuntansi

Manajerial.

Jilid

Satu. Edisi

Sebelas. Jakarta: Salemba Empat.

Don

R

Hansen

dan

Maryanne

M

Mowen.2009.

Alatntansi

Manaierial.

Buku

Dua. Edisi Delapan. Jakarta: Salemba Empat.

Fees. Reeve.

dan

Warrea. 2005. Pengantw

Alamransi.

Edisi Dua

Puluh

Satu. Jakarta: Salemba Empat.

Halim,

Abdul.

2007. Manajemen Keuangan Bisnis.

Edisi

Kedua.

Bogor:

Ghalia

Indonesia.

Halim, Abdul

dan

Supomo, Bambang.

2005. Ahmtansi Manaiemen

Edisi

Pertarna Yogyakarta: BPFE.

Haruman,

Tendi dan

Ratrayl

Sri.

2007.

Penyusunan

Anggaran

Perusahaan.

Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Hasibuan,

Malayu

S.

P.

2009. Manaiemen.

Cetakan Kedelapan.

Edisi

revisi.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ibmhim

Abu

Sinn, Ahmad. 2006. Manaiemen Syariah. Jakarta:PT. RajaGrafindo

Persada.

Jumingan. 2006.

Anolisis

Laporan Keuangan. Cetakan Kedua. Jakarta: PT.Bumi Aksara

Kamaruddin,

Ahmad. 2009.

Alruntansi Manaiemen.

Edisi

Revisi

Enam. Jakarta: PT. Rajawali Pers.

Kasmir.

2010. Pengantar

Manajemen

Keuangan.

Edisi

Pertama.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Krisna Warindrani,

Armila.

2006.

Alruntansi

Manajemen

Cetakan

Pertama.

Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Mulyadi.

2010. Akuntansi

Biaya. Edisi

ke 5.

Yogyakarta:

UPP

Sekolah

Tinggi

Ilmu

Manajemen

YKPN.

Munawir

S. 2002.

Ahtntansi

Keuangan don Manaiemen.Yogyakarta: BPFE.

Pardede, Pontas

M.2005.

Manajemen Operasi dan Produksi. Yogyakarta:

Andi

Offset.

Prabowo,

Haris.

2011.

Analisis

Falaor

yang

Mempengaruhi KeputusanTenaga

Kerja Desa

Untuk

Bekerja

di

Kegiatan

Non-Pertanian.Semarung:

Universitas Diponegoro.

Puspita

Aulia.

2012.

Analisis

Breok Even

Point

Sebagai Perencanaan Laba

PR.

Kreatifa Hasta Mandiri.

Yogyakarta: Universitas

Negeri

Yogyakarta.

Sadeli,

Lili

M.

dan

Siswanto,

Bedjo.

2004.

Ahtntansi Manajemen

Cetakan

Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara.

Welsch,

Glenn

A.

Hilton,

Ronald

W.

dan

Gordon Paul

N.

2000.

Anggaran

Perencanaan

dan

Pengendalian

Laba.

Buku

Dua.

Jakarta:

Salemba

Empat.

(21)

PE

NPUSTAI{AAN

UNIV]

NSIIAS

GUNADANIIA

Fakultas Ilmu Komputer,Teknologi Indu$ri, Ekonomi,Teknik Sipil & Perencanaan Psikologi,Sagrr Jr Akses Kerapa Dua

ffi5Jia;

fl?llll?H11fi?"

SURAT PERNYATA.AN

Yang Bertanda tangan dibawah ini ,

Nama

NIP

Jabatan Alamat

Dengan ini menyatakan bahwa :

: Yusye Milawaty, SE., MM.

:879073

: Kepala UPT Perpustakaan Universitas Gunadarma

: Jl. Margonda Raya 1O0,Pondok Cina Depok 16424

Nama NIP Fak./Jurusan : Komsi Koranti, lr. MM : 910168 : Ekonomi

Telah menyerahkan makalah untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas Gunadarma sebagai berikut :

No.

Nomor lnduk Judul Penulisan/Penelitian

1.

'tll2/K|DUG/o9 ANALISIS BREAK EVEN POINT STUDI KASUS PADA HO[\4E INDUSTRI DODOL ANEKA'DI DEPOK

Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dilingkungan Universitas Gunadarma dan Kopertis Wilayah lll.

Jakarta, 18 Noverter 2010 Kepala Perpustakaan Universitas Gunadarma

( Yusyg Milawaty, SE:, MM. )

Gambar

Tabel  l.  Penggunaan  biaya tetap dan biaya variable  untuk  tiap  bulan
Tabel  3. Pendapatan  penjualan,  biaya variable,  biaya tetap,

Referensi

Dokumen terkait

• Memahami arti kata/frasa penghubung dan sifatnya Memahami arti kata/frasa penghubung dan sifatnya • Memahami topik dan ide pokok alinea Memahami topik dan ide pokok alinea. •

Dengan mengesampingkan kepercayaan … preferensi … tradisi … logika melalui analogi … kesepakatan melalui pemikiran yang seksama, saya benar-benar mengetahui

Sebuah survei tahunan CyberSource Corp yang dirilis pada tahun 2006 peringkat Indonesia sebagai negara yang paling berisiko ketiga di dunia untuk transaksi online,

Rumus yang digunakan dalam R/C adalah apabila R/C > 1 maka usahatani tersebut menguntungkan untuk dijalankan, yang artinya adalah penerimaan yang diperoleh lebih besar dari

Pada bagian diskusi ini akan ditunjukkan bahwa masih terbuka luas kesempatan untuk mengembangkan penelitian-penelitian guna menganalisa dengan lebih terperinci dan lengkap

Penetapan standar yang tepat dan akurat sebagai alat pengendalian biaya produksi pada PT Petrokimia Kayaku Gresik dalam perencanaannya harus diterapkan dengan baik,

Koefisien keragaman ukuran-ukuran linear kepala burung dara laut yang ditemukan pada Anous minutus worcesteri , Anous stolidus pileatus , Chlidonias hybrida

8. Perhitungan Outfall ke sungai Outfall ke sungai yang digunakan adalah bentuk trapesium Diketahui data sebagai berikut : Debit Rencana ( Q