• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) PEMERINTAHAN KOTA TEBING TINGGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) PEMERINTAHAN KOTA TEBING TINGGI."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH

KOTA TEBING TINGGI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :

MISWAR HAKIM NIM. 708532056

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan rahmat

dan irradahnya hingga penulisan skripsi ini dapat dilaksanakan dengan judul

“Kontribusi Pendapatan Asli Daerah Terhadap Anggran Pendapatan Belanja Daerah”.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum merupakan hasil yang

terbaik, apabila dipandang dari segala hal baik dalam tata bahasa, penyajian

permasalahan maupun pembahasannya .Dengan keterbatasan dan kekurangan itulah

penulis mengharapkan adanya saran dan kritikan yang dapat memperbaiki

kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penyelesai ini penulisan skripsi ini, penulis telah banyak menerima

bantuan dan dorongan dari Bapak/Ibu Dosen, teman, keluarga dan semua pihak

sehingga dapat diselesaikan sebagaimana adanya.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terimakasih yang telah

memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini sebagai berikut :

1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi

(5)

iii

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

4. Bapak, Drs. Surbakti Karo-Karo,M.Si,AK sebagai Dosen Penguji yang Telah

memberikan saran yang membangun sebagai masukan dalam penulisan skripsi

ini. Terima kasih Pak.

5. Bapak Drs. La Ane, M.Si, sebagai Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan dan sekaligus sebagai Dosen penguji saya yang telah

memberi saran dalam penulisan ini.

6. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak, sebagai Sekretasis Jurusan Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan dan sebagai Dosen penguji saya yang telah

memberi saran dalam penulisan ini.

7. Drs.La Hanu,M.SI, sebagai Dosen Pembingbing skripsi saya, terima kasih pak

karena telah meluangkan waktu bapak untuk mengarahkan dan membingbing

penulis da nmemberikan masukan dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

8. Dengan penuh rasa hormat Penulis menyampaikan rasa hormat sebesar-besarnya

kepada kedua orang tua, yaitu Ayah saya Marwan Hakim Nasution dan Ibunda

tercinta Erna Wati Parinduri , Adik-adik saya Asrafi Abror Hakim, M.Ridho

Hakim. Terimakasih atas segala doa perhatian , dan motivasi serta dukungan.

9. Sahabat – sahabat terbaik penulis Rusdy Harahap, Syahrial Rambe, Pangeran

Azizi, Agung Nugraha, Anavi, Shela Amatul, Fachrur Rizky, terima kasih untuk

semua kebersamaan kita sama-sama berjuang menimba ilmu di kampus tercinta

(6)

iv

10. Seluruh teman-teman seperjuangan stambuk ’08 Jurusan Akuntansi

Pemerintahan yang senantiasa berbagi suka cita. Serta dukungannya dan bang

Riki selaku Staf Jurusan yang sudah banyak membantu.

11. Dan semua pihak yang memberikan dukungan dan doa kepada penulis yang

tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih sebanyak-banyaknya.

Akhirnya penulis merasa bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk

menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pihak yang berkepentingan.

Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Medan, Januari 2013

Penulis

(7)

v

2.1.1 Pengertian APBD dan Struktur APBD... 7

2.1.1.1 Pengertian APBD ... 7

2.1.1.2 Struktur APBD ... 9

2.1.2 Pendapatan Asli Daerah ... 11

2.1.2.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah ... 11

(8)

vi

3.5 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional... 25

3.5.1. Variabel Penelitian ... 25

3.5.2. Defenisi Operasional ... 26

3.5.2.1. Pendapatan Asli Daerah ... 26

3.5.2.2. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) .... 26

3.6 Teknik Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 31

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 45

5.2. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 47 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(9)

vii

DAFTAR TABEL

Table 2.1 Penelitian Terdahulu. ... 21

Tabel 4.1 Perkembangan PAD Kota Tebing Tinggi Periode 2006-2011... 33

Tabel 4.2 Perkembangan APBD Kota Tebing Tinggi 2006-2011. ... 34

Tabel 4.3 Kontribusi PAD terhadap APBD Kota Tebing Tinggi Tahun 2006-2011. 37

(10)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir. ... 22

Gambar 4.1Perkembangan PAD Kota Tebing Tinggi 2006-2011. ... 33

Gambar Grafik 4.2 Perkembangan APBD Kota Tebing Tinggi 2006-2011 ... 35

Gambar Grafik 4.3 Kontribusi PAD terhadap APBD Kota Tebing Tingi Tahun

2006-2011. ... 38

(11)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Tabulasi dan Hasil Regresi

LAMPIRAN II Hasil Output Eviews 4.0

(12)

i ABSTRAK

MISWAR HAKIM, 708532056. Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintahan Kota Tebing Tinggi. Skripsi, Jurusan Akuntansi Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2013.

Permasalahan pada penelitian ini adalah masi kurangnya tingkat kemandirian suatu daerah dalam mengurusi pembangunan daerahnya yang dipengaruhi dari seberapa besar kemampuan daerah dalam pengelolaan pendaptan asli daerahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Seberapa Besar Kontribusi Pendapatan Asli Daerah Dalam Memenuhi Aktifitas-aktifitas Pemerintahan Daerah dan apakah ada pengaruh pendapatan asli daerah terhadap anggaran pendapatan belanja daerah kota Tebing Tinggi.

Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan pendapatan asli daerah dan anggran pendapatan belanja daerah dari tahun 2006 sampai dengan 2011. Data diperoleh melalui dari situs www.djpk.depkeu.go.id. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier dengan Eviews 4.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rata-rata kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tebing Tinggi dari tahun 2006 sampai 2011 mencapai rata-rata 6,330% dan ini adalah kontribusi yang relatif kecil atau Ha1 ditolak. Pendapatan Asli Daerah (PAD) memiliki pengaruh positif dan signifikan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) di Kota Tebing Tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan dimana (0,0220 < 0,05) dan nilai thitung (3,639318) > ttabel(2,44691).

Berdasarkan hasil analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) di Kota Tebing Tinggi atau Ha1 diterima dan Rata-rata kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tebing Tinggi dari tahun 2006 sampai 2011 mencapai rata-rata 6,330% dan ini adalah kontribusi yang relatif kecil atau Ha1 ditolak.

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Era reformasi memberikan peluang bagi perubahan paradigma

pembangunan nasional dari paradigma pertumbuhan menuju paradigma

pemerataan pembangunan secara lebih adil dan berimbang. Perubahan paradigma

ini antara lain diwujudkan melalui kebijakan otonomi daerah dan perimbangan

keuangan pusat dan daerah yang diatur dalam satu paket undang-undang yaitu

Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah menjelaskan

tentang tanggung jawab politik dan administratif pemerintah pusat, propinsi, dan

daerah dan Undang-undang No. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan keuangan

pemerintah pusat dan pemerintah daerah menyediakan dasar hukum tentang

desentralisasi fiskal, menjelaskan pembagian baru mengenai sumber pemasukan

dan transfer antar pemerintah.

Kemasan kegiatan pemerintah dan program-program pembangunan

dilakukan melalui kewenangan yang diberikan pemerintah pusat kepada daerah

kecuali kewenangan politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter

dan fiskal, agama. Kewenangan yang besar ini tentunya memiliki implikasi bagi

pemerintah daerah untuk melakukan serangkaian persiapan yang berkaitan dengan

sumber daya manusia, keuangan dari masyarakat lokal dan pemerintah daerah

sendiri.

Pemerintah daerah tentunya harus siap dengan segala konsekuensinya untuk

(14)

dan daya dalam meningkatkan pelayanan kepada publiknya. Dalam rangka

pelaksanaan otonomi tersebut tidak dapat dipungkiri dalam menjalankan otonomi

sepenuhnya di dalam implementasinya diperlukan dana yang memadai. Oleh

karena itu, melalui UU No. 33 tahun 2004 kemampuan daerah untuk memperoleh

dana dapat lebih ditingkatkan. Sebagai daerah otonom, daerah dituntut untuk

dapat mengembangkan dan mengoptimalkan semua potensi daerah yang digali

dari dalam wilayah daerah bersangkutan yang terdiri dari hasil pajak daerah, hasil

retribusi daerah, pengelolaan kekayaan yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan

daerah yang sah yang menjadi sumber PAD maka pemerintah mempunyai

kewajiban untuk meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat serta menjaga dan

memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.

Dalam rangka desentralisasi itulah maka daerah-daerah diberi otonomi,

yaitu mengatur dan mengurusi rumah tangganya sendiri. Karena makna substantif

otonomi itu sebenarnya adalah pengakuan pentingnya kemandirian. Dengan kata

lain, keberhasilan pengembangan otonomi daerah bisa dilihat dari derajat otonomi

fiskal daerah yaitu perbandingan antara PAD dengan total penerimaan APBD-nya

yang semakin meningkat.

Anggaran Daerah atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

merupakan instrumen kebijakan yang utama bagi Pemerintah Daerah. Sebagai

instrumen kebijakan, APBD menduduki posisi sentral dalam upaya

pengembangan kapabilitas dan efektifitas pemerintah daerah. APBD digunakan

sebagai alat untuk menggambarkan besarnya pendapatan dan pengeluaran,

(15)

pengeluaran di masa-masa yang akan datang, sumber pengembangan

ukuran-ukuran standar untuk evaluasi kinerja, alat untuk memotivasi para pegawai, dan

alat koordinasi bagi semua aktivitas dari berbagai unit kerja (Mardiasmo, 2002).

Dalam operasionalisasinya, kemampuan keuangan daerah dapat dilihat

dari struktur APBD-nya. Pendapatan Asli Daerah (PAD) memiliki peran yang

cukup signifikan dalam menentukan kemampuan daerah untuk melakukan

aktivitas pemerintahan dan program-program pembangunan. Namun, dalam

implementasinya banyak daerah yang memiliki struktur kontribusi PAD relatif

kecil terhadap total penerimaan daerah, sebaliknya sebagian penerimaan

pembangunan dan pendapatan terbesar justru berasal dari pendapatan pemerintah

atau instansi lebih tinggi, hal ini menunjukkan tingkat ketergantungan yang sangat

besar dari pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat (Kompas dalam Ruth 11

Agustus 2000).

Penelitian yang mengkaji kontribusi Pendapatan Asli Daerah Terhadap

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah merupakan replikasi dari penelitian yang

pernah dibuat Ruth ( 2005). Peneliti merasa perlu melakukan penelitian kembali

mengenai Pendapatan Asli Daerh (PAD) Terhadap Anggaran Belanja Daerah

(APBD) Pemerintah kota Tebing Tinggi untuk membuktikan apakah hasil

penelitian selanjutnya sama atau berbeda. Penelitian ini dimaksud untuk melihat

konsistensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap anggaran Pendapatan Belanja

Daerah (APBD) didaerah yang berbeda. Perbedaan penelitian sebelumnya terletak

pada tempat penelitian dan waktu penelitian. Pada penelitian sebelumnya tempat

(16)

2002-2006 kemudian penelitian selanjutnya meneliti dikota Tebing Tinggi dan data

yang digunakan tahun 2006-2011.

Dari uraian di atas dapat diperoleh suatu gambaran bahwa kontribusi PAD

memiliki peranan yang begitu besar sebagai sumber pembiayaan pembangunan

dan pada akhirnya akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.

Melihat latar belakang dan pentingnya kontribusi PAD terhadap APBD sebagai

sumber pembiayaan pembangunan di Pemerintah Kota Tebing Tinggi dan

mewujudkan kemandirian daerah dalam berotonomi, maka penulis tertarik untuk

megkaji permasalahan ini dalam skripsi yang berjudul “Kontribusi Pendapatan

Asli Daerah (PAD) Terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintahan Kota Tebing Tinggi”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalahnya

adalah sebagai berikut :

1. Berapa besar kontribusi dan perkembangan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) yang terdiri dari dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah,

pengelolaan kekayaan yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan daerah

yang sah terhadap APBD?

2. Apakah Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh terhadap APBD?

3. Sektor-sektor mana saja dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang

berpotensi untuk dapat dikembangkan dalam rangka meningkatkan PAD

(17)

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, agar masalah yang ada tidak

berkembang luas dan untuk mempermudah penelitian ini adalah Pendapatan Asli

Daerah ( PAD ) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ( APBD ) di kota

Tebing Tinggi.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan Uraian diatas, maka rumusan masalah yang akan

dikemukakan pada penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut :

1. Seberapa besar kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari

hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, pengelolaan kekayaan yang

dipisahkan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah terhadap APBD?

2. Apakah Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh postif dan siginifikan

terhadap APBD?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perkembangan kontribusi Pendapatan Asli Daerah

(PAD) terhadap Anggran pendapatan Belanja Daerah (APBD).

2. Untuk menganalisa pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap

(18)

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini :

1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan

memperluas wawasan peneliti sehubungan dengan bidang yang diteliti,

2. Bagi Dinas terkait, Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang

bermanfaat bagi Dinas pendapatan kota Tebing Tinggi.

3. Bagi Peneliti selanjutnya, sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah diuraikan

sebelumnya,maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

1.Kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Kota Tebing Tinggi dari tahun 2006 sampai 2011

mencapai rata-rata 6,330%. Dari angka tersebut dapat disimpulkan bahwa

kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Kota Tebing Tinggi dari tahun 2006 sampai 2011 relatif

kecil atau Ha1 ditolak.

2.Hasil statistik bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) memberikan

pengaruh terhadap Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) di

Kota Tebing Tinggi sebesar 71,01% serta memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) di

Kota Tebing Tinggi atau Ha2 diterima.

5.2 Saran

Adapun keterbatasan dan saran penelitian pada penelitian ini adalah:

a. Untuk mempercepat proses peningkatan Pendapatan Asli Daerah,

perlu dilakukan upaya-upaya konkrit dalam perumusan rancangan

peraturan daerah bagi sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah

utamanya pajak daerah dan retribusi daerah yang memiliki potensi

(20)

b. Untuk meningkatkan kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap

Anggaran Pendapatan Asli Daerah Kota Tebing Tinggi pada

tahun-tahun mendatang, Pemerintah Kota Tebing Tinggi diharapkan dapat

mengembangkan potensi daerah yang terdapat pada masing-masing

kecamatan sehingga kontribusi Pendapatan Asli Daerah dapat

dioptimalisasikan dalam pelaksanaan otonomi daerah.

c. Untuk penguatan titik berat otonomi daerah di Kota Tebing Tinggi,

disamping upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah, perlu pula

memperhatikan pembenahan pada aspek-aspek kemampuan aparatur,

pembenahan organisasi dan administrasi, peningkatan partisipasi

masyarakat dan pemanfaatan secara optimal potensi yang dimiliki

oleh daerah.

d. Pada penelitian selanjutnya terkait dengan penelitian ini dapat

menambah variabel lainnya, karena sangat dimungkinkan ada variabel

lainnya yang mungkin lebih memiliki terhadap anggaran pendapatan

(21)

47

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS). Realisasi Penerimaan Pemda Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia Tahun 1997/1998-2003/2004. Jakarta : Badan Pusat Statistik.

Bastian, Indra, 2002. Akuntansi Sektor Publik, BPFE, Yogyakarta.

Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan, Laporan Realisasi APBD, 4 Oktober 2006-2011,

www.djpk.depkeu.go.id

Halim, Abdul, 2004. Akuntansi Keuangan Daerah (Edisi Revisi), Salemba Empat, Jakarta.

Helvianti. 2009. Kontribusi Pajak Reklame dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Pemerintahan Kabupaten Rokan Hilir- Riau, Skripsi, FE-USU. Medan.

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Jaya, Amir. 2005. Analisis Pengaruh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dan Investasi Swasta Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli DaerahKabupaten Tanah Toraja. Vol.1 No.4. ISSN: 5-7

Kamaluddin, Rustian, 2001.’’Peran dan Pemberdayaan BUMD dalam Rangka

Peningkatan Perekonomian Daerah.(Online)’’, Majalah Perencanaan

Pembangunan, (http://www.Google.com).

Kamaroella, R.Agoes, 2011. Analisis Kontribusi Penerimaan Retribusi Pasar Terhadap PAD Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Pamekasan. Vol.4 No.1, ISSN: 7-11

Khairani, Siti. 2008. Pengaruh Dana Alokasi Umum Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Aparatur dan Belanja Pelayanan Publik Pada Pemerintah Daerah Provinsi Sumatra selatan Dan Bangka Belitung. Vol.7 No.1, ISSN: 54-75.

Lubis, Afifuddin, 2005. Otonomi Daerah Suatu Analisis tentenag PAD Kota Medan. Tesis, Program Magister Ekonomi Pembangunan, USU, Medan.

(22)

48

Mente, La. 2010. Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD Dalam Menunjang Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kota Makasar. Jurnal Ekonomic Resources. Vol.II No. 31 FE UMI, Makasar.

Munir, Dasril, HA.Djuanda, H.S. Tangkilisan. 2004. Kebujakan & Manajemen Keuangan daerah. Yogyakarta: YPAPI.

Nugroho, Fajar dan Rohman, Abdul 2012. Pengaruh Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Kinerja Keuangan Daerah Dengan Pendapat Asli Daerah Sebagai Variabel Inter Vening Provinsi Jawa Tengah. Vol.1 No.2, ISSN: 1-14.

Prakosa, Kesit Bambang. 2004. Analisis Pengaruh Danan Alokasi Umum & Pendapatan Asli Daerah Terhadap Prediksi Belanja Daerah. Vol.8 No.2, ISSN: 1410-2420.

Saragih, Juli Panglima, 2003. Disentralisasi Fiskal & Keuangan Daerah Dalam Otonomi. Jakarta: Galiah Indonesia.

Setiawan, Agus & Basrin Musri, 2006. Perpajakan Umum. Jakarta: PT.Raja grafindo Persada.

Soekarwo. 2003. Berbagai Permasalahan Keuangan daerah. Surabaya: Erlangga University Pres.

Sudjana, Nana, 2003. Tuntunan penyusunan Karya Ilmiah, Sinar Baru Algen Sindo, Bandung.

Gambar

Tabel 4.1 Perkembangan PAD Kota Tebing Tinggi Periode 2006-2011...................      33
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir. ................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

The observation procedure obtains values for properties that are not characteristic of the type of the ultimate feature (e.g. measuring electrical conductivity as a proxy for

How to objectively evaluate the results of the segmentation, obtain optimal segmentation scale and avoid the influence of subjective factors are becoming

Komoditi Andalan dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Petani di Desa sambueja, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros. Tasman, Aulia dan

It was observed that: (i) ageing women with elevated FSH and normal estradiol levels have markedly lower inhibin B levels during the follicular phase (Klein et al. , 1998); (ii)

Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang bermakna pendidikan dan usia ibu dengan pengetahuan ibu tentang pesan-pesan gizi (pemberian MP-ASI) di Buku KIA di Desa Bulusulur

Terdapat dua serologis yang berbeda pada HSV : HSV-1 dan HSV-2. Infeksi HSV-1 menular melalui infeksi primer pada saluran pernafasan. HSV-2 mempunyai prediksi untuk

[r]

Simultaneously, the characteristics of companies that consists of company size, leverage, management ownership, public ownership, profitability, liquidity and type