• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sistem e-Learning Terhadap Prestasi Belajar (Studi Analisis Pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas Karyawan Di Universitas Mercu Buana Jakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Sistem e-Learning Terhadap Prestasi Belajar (Studi Analisis Pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas Karyawan Di Universitas Mercu Buana Jakarta)"

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)

TERHADAP PRESTASI BELAJAR

(Studi Analisis Pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas Karyawan Di Universitas Mercu Buana Jakarta)

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd)

Oleh:

Tati Khafidotur Rofingah NIM. 12311139

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1437 H / 2016 M

(2)

TERHADAP PRESTASI BELAJAR

(Studi Analisis Pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas Karyawan Di Universitas Mercu Buana Jakarta)

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd)

Oleh:

Tati Khafidotur Rofingah NIM. 12311139

Pembimbing:

Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH, M. Hum

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1437 H / 2016 M

(3)

i

Skripsi dengan judul “Pengaruh Sistem E-Learning Terhadap Prestasi Belajar (Studi Analisis Pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas Karyawan Di Universitas Mercu Buana Jakarta)” yang disusun oleh Tati Khafidotur Rofingah Nomor Induk Mahasiswa: 12311139 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang munaqasyah.

Jakarta, 15 Agustus 2016 Pembimbing,

Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH, M.Hum

(4)

ii

Skripsi dengan judul “Pengaruh Sistem E-Learning Terhadap Prestasi Belajar (Studi Analisis Pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas Karyawan Di Universitas Mercu Buana Jakarta)” oleh Tati Khafidotur Rofingah dengan NIM 12311139 telah diujikan pada sidang Munaqasyah Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta pada tanggal 25 Agustus 2016. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd).

Jakarta, 20 September 2016 Dekan Fakultas Tarbiyah,

Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH, M. Hum Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M. Ag

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M. Ag Wasmini Penguji I, Penguji II,

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M. Ag Ali Mursyid, MA Pembimbing,

(5)

iii

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Tati Khafidotur Rofingah

NIM : 12311139

Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 12 Mei 1993

menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Sistem E-learning Terhadap Prestasi Belajar (Studi Analisis Pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas Karyawan Di Universitas Mercu Buana Jakarta)” adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan.

Kesalahan dan kekurangan dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Tati Khafidotur Rofingah Jakarta, 15 Agustus 2016 Penulis,

(6)

iv

“Barangsiapa yang menginginkan dunia maka dengan ilmu.

Dan barangsiapa yang menginginkan akhirat maka dengan ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka dengan ilmu”

“Menjadi orang sukses dan terbaik satu-satunya bukanlah hal yang mudah, perlu usaha dan perjuangan! Bermimpilah seperti orang koleris yang konsisten dengan impiannya, bekerjalah seperti orang melankolis secara totalitas dan perfect, bersahabatlah seperti orang sanguinis yang selalu optimis dan menyenangkan, dan hiduplah seperti orang plegmatis yang cinta damai”

“Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin”

Allah di hatiku Impian di tanganku Man Jadda Wa Jada

(Tati Khafidotur Rofingah)

(7)

v

Puji syukur kehadirat Allah swt. yang karena ridlo-Nya senantiasa menyertai dalam setiap langkahku. Sanjungan salawat serta salam pada-Mu wahai kekasih Allah swt.

Nabiyyana Muhammad saw. junjungan seluruh alam dan pemberi syafa‟at umat.

Karya ilmiah ini penulis persembahkan untuk Ayahanda dan Ibunda tercinta (H. Syahroni & Hj. Siti Fatonah). Kasih sayang terindah dalam hidup, perhatian cinta yang senantiasa tercurahkan, untaian do‟a yang selalu mengiringi dalam setiap langkah dan dukungan lahir-bathin yang terus mengalir sehingga menjadikan Ananda pribadi menjadi lebih tangguh dan kuat dalam menapaki tangga-tangga kehidupan.

Semua orang di dunia ini khususnya Indonesia. Semoga menjadi amal baik dan bermanfaat dunia-akhirat Aamiiin.

Karya ilmiah ini bukanlah akhir dalam proses pencarian ilmu melainkan awal untuk menggapai dan menjadi lebih baik.

Tati Khafidotur Rofingah

(8)

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pemberi Kemuliaan, Maha Pemberi Rizki, Maha Pemberi Kekuatan, Maha Mengabulkan, Maha Mendengar, Maha Semesta Alam yang hanya Kepada-Nya tempat meminta dan memohon segala sesuatu.

Salawat serta salam, penulis sanjungkan kepada Nabi Agung Muhammad saw. yang dengan mengingatnya begitu damai di hati, sangat menenangkan bagi ruh, menjadi cahaya pada mata, yang datang membawa semua kebaikan dan membawa agama yang memudahkan bagi semuanya.

Penulisan skripsi yang telah selesai ini tidak luput dari rahmat, karunia, taufik, hidayah serta inayah-Nya. Demikian juga atas dukungan dari berbagai pihak baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung. Maka penulis haturkan ucapan terima kasih kepada:

1. Ibu Prof. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA, Rektor Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta

2. Ibu Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M. Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta

(9)

vii

skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan tanpa lelah

4. Bapak Fatoni, Ibu Hurul „Ien, Ibu Fatimah Askan, Ibu Halimatus Sa‟diyah, Ibu Azizah Burhan, Ibu Muzayyanah, Ibu Mutmainah, Ibu Istiqomah dan staff LTQQ yang meluangkan waktunya tanpa lelah untuk menyelesaikan segala hal dalam Al-Qur‟an

5. Ibu Esi Hairani, Ibu Wasmini, Ibu Yuyun, Mba Chandra, Mba Zainab (Kak Jeje), Mba Iffaty, dan Bang Akbar yang senantiasa mendorong, memberi arahan dan memotivasi untuk segera menyelesaikan segala hal 6. Seluruh dosen fakultas Tarbiyah yang telah ikhlas mendidik, membimbing dan mentransfer ilmu pengetahuan selama kegiatan belajar berlangsung 7. Pimpinan dan Staff perpustakaan Institut Ilmu

Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Terbuka dan Toko Buku Batubara yang telah memberikan dan menyediakan fasilitas buku-buku yang dibutuhkan dalam penyusunan

8. Pengasuh dan staff Pesantren Takhassus Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta yang telah memberikan sarana dan prasarana

(10)

viii

yang telah memberikan izin dan berkenan memberikan informasi yang penulis butuhkan

10. Kakak Rachma Ningsih, Dosen Pendidikan Agama Islam Kelas Karyawan Semester Satu Universitas Mercu Buana Jakarta yang tak kenal lelah memberikan informasi terkait penelitian yang dibutuhkan

11. Kakak Reksiana yang tiada hentinya siap siaga memberikan arahan dikala penulis kebingungan

12. Kakang Sodikin dan keluarga yang senantiasa tanpa kenal lelah tiada hentinya mensupport

13. Bapa‟ dan Mama‟ tercinta (Bapa‟ Syahroni dan Mama‟

Siti Fatonah) atas do‟a yang terus mengalir dan dukungan, motivasi serta pengorbanan yang tak ternilai demi kesuksesan dan kebahagiaan

14. Kakak-Adik sepupu dan Adik-adik kandungku yang selalu memberikan do‟a, bara semangat, berbagi, dukungan dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi 15. Ibu Siti Lestari, Ibu sekaligus sahabat dan teman

seperjuangan di kelas yang tak pernah lelah memberi dorongan agar penulis senantiasa lebih baik, yang selalu memotivasi agar segera bangkit untuk lebih

(11)

ix

selalu membantu lahir-bathin tanpa pamrih

16. Sahabat-sahabatku Ning Lulu (PPPMH), Yuli Purwati (SMP), Ulfatul Kiromah (SMP) Chusnul Chotimah (SMP), Ismi Malihah (MAN), Siti Muti‟ah (MAN), Zulham Lestaluhu (PTIQ), Farihah Nurul Islami (IIQ-Syariah), Ulyatul Lathifah (IIQ-Tarbiyah), Dewi Silvya Aliyani (IIQ-Tarbiyah), Tsalatsatun Ni‟mah (IIQ-Ushuluddin), Ulinnuha Itachi (Tribakti-Lirboyo), teman-teman seperjuangan Tarbiyah, Syariah dan Ushuluddin IIQ Jakarta ‟12 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Semoga semua kebaikan dan jasa yang diberikan kepada penulis, Allah jadikan amal baik dan diterima serta diberikan pahala berlipat ganda Aamiiin.

Tati Khafidotur Rofingah

(12)

x

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

PERNYATAAN PENULIS ... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR DIAGRAM ... xiii

ABSTRAKSI ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 6

C.Pembatasan Masalah ... 6

D.Perumusan Masalah ... 7

E.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

F.Tinjauan Pustaka ... 9

G.Hipotesis Penelitian ... 13

I.Sistematika Penulisan ... 13

BAB II KAJIAN TEORI ... 15

A. E-learning ... 15

1. Pengertian e-Learning ... 15

2. Fungsi, Tujuan dan Manfaat e-Learning... 22

3. Kelebihan dan Kekurangan e-Learning ... 27

(13)

xi

5. Model Penyelenggaraan e-Learning ... 32

B. Prestasi Belajar ... 34

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 34

2. Faktor-faktor yang Memengaruhi ... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 49

A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 49

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 49

C. Variabel Penelitian ... 49

D. Populasi dan Sampel. ... 50

D.Tehnik Pengumpulan Data ... 51

E.Instrument Penelitian ... 58

F.Tehnik Analisa Data ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS ... 61

A.Gambaran Universitas Mercu Buana Jakarta ... 61

B.Deskripsi Data ... 73

C.Analisis Data ... 107

D.Interpretasi Data ... 113

BAB V PENUTUP ... 117

A.Kesimpulan ... 117

B.Saran-saran ... 118

DAFTAR PUSTAKA ... 119 LAMPIRAN

(14)

xii

Tabel 1 : Perbedaan Pembelajaran Tatap Muka dan

Pembelajaran E-Learning ... 27

Tabel 2 : Model Hipotetik Penelitian ... 50

Tabel 3 : Indikator-indikator Sistem e-Learning ... 52

Tabel 4 : Indikator-indikator Prestasi Belajar ... 54

Tabel 5 : Sarana dan Prasarana Universitas Mercu Buana Jakarta ... 63

Tabel 6 : Hasil Prestasi Belajar Mahasiswa ... 94

Tabel 7 : Data Skor Angket Variabel X ... 99

Tabel 8 : Data Skor Variabel Y ... 103

Tabel 9 : Analisa Korelasional Variabel X dan Y ... 107

Tabel 10 : Tabel Interpretasi Data “r” ... 113

(15)

xiii

Diagram 1 : Mahasiswa Merasa Tertantang Belajar

Via Elektronik ... 74 Diagram 2 : Penyampaian Materi Sistem e-Learning

Sangat Menarik Karena Leluasa

Berinternet ... 75 Diagram 3 : Sistem e-Learning Sangat Tidak

Membantu Wawasan Bertambah ... 76 Diagram 4 : Penggunaan Sistem e-Learning Dengan

Optimalkan Internet Dapat Meningkatkan Kemampuan Kognitif ... 77 Diagram 5 : Sistem e-Learning Sangat Memberikan

Daya Tarik Istimewa Pada Pembelajaran Secara Online ... 78 Diagram 6 : Pembelajaran Melalui Internet Banyak

Pembelajaran Yang Perlu Dikaji ... 79 Diagram 7 : Pembelajaran Berbasis Internet Membuat

Mahasiswa Tidak Dapat Memahami

Materi Yang Disampaikan ... 80 Diagram 8 : Mahasiswa Senang Menggunakan Sistem

e-Learning Karena Waktu Kondisional dan Biaya Terjangkau ... 81

(16)

xiv

Optimal Dapat Menguntungkan Prestasi Belajar ... 82 Diagram 10 : Sistem e-Learning Tidak Bermanfaat

Lebih Karena Belajar Di Waktu

Kondisional ... 83 Diagram 11 : Penyampaian Materi Sistem e-Learning

Sangat Tidak Efektif dan Kondusif ... 84 Diagram 12 : Penggunaan Sistem e-Learning Dalam

Pembelajaran PAI Dapat Menunjang

Tercapainya Tujan Pembelajaran ... 85 Diagram 13 : Mahasiswa Dapat Memahami dan

Menerima Materi yang Disampaikan Via e-Learning ... 86 Diagram 14 : Mahasiswa Merasa Cepat Bosan Dengan

Menggunakan Sistem e-Learning ... 87 Diagram 15 : Pembelajaran melalui e-Learning

Menjadikan Prestasi Belajar Merosot

Drastis ... 88 Diagram 16 : Sistem e-Learning Sangat Tidak Efektif

Dalam Pencapaian Prestasi Belajar Lebih Unggul ... 89

(17)

xv

Lebih Bernilai Efisisen Terhadap Waktu dan Biaya ... 90 Diagram 18 : Pemahaman Mahasiswa Menjadi

Bertambah Dengan Sistem e-Learning ... 91 Diagram 19 : Sistem e-Learning Sangat Boros Terhadap

Biaya ... 92 Diagram 20 : Mahasiswa Lebih Terpacu Untuk

Membuka Materi Melalui Situs Online ... 93

(18)

xvi

Tati Khafidotur Rofingah, NIM: 12311139, skripsi

“Pengaruh Sistem e-Learning Terhadap Prestasi Belajar (Studi Analisis Pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas Karyawan Di Universitas Mercu Buana Jakarta)”.

Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta 2016.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemajuan teknologi yang semakin canggih dan jejaring internet yang memengaruhi dalam dunia pendidikan. Dimana muncul fenomena baru terhadap proses pembelajaran yang semakin mengaburkan antara jarak, ruang dan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif sistem e-Learning terhadap prestasi belajar. Perumusan masalah dalam penelitian ini yakni

“Apakah sistem e-Learning berpengaruh positif terhadap prestasi belajar?”.

Jenis dan pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sampel dipilih secara random acak sederhana (Simple Random Sampling) dan data dianalisis menggunakan product moment correlation pearson.

Hasil penelitian ini adalah terdapat faktor positif dan pengaruh positif yang kuat antara sistem e-Learning terhadap prestasi belajar. Hal ini dibuktikan dengan nilai “r” yaitu 0,877, berarti bahwa memiliki pengaruh positif yang kuat antara sistem e-learning terhadap prestasi belajar. Kemudian setelah dikombinasikan dengan tabel nilai kritik product moment, pada taraf signifikansi 5% adalah 0,217 dan taraf nilai signifikansi 1% adalah 0,283.

Karena rxy pada taraf signifikansi 5% dan 1% lebih besar dari rtabel, maka Hipotesa Nol ditolak, sedangkan Hipotesa Alternatif diterima. Dengan demikian, dalam penelitian ini terdapat pengaruh positif antara sistem e-learning terhadap prestasi belajar.

(19)

xvii

Transliterasi merupakan penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi ini, transliterasi arab-latin mengacu pada berikut ini:

1. Konsonan

أ : a ط : th

ب : b ظ : zh

ث : t ع : „

ث : ts غ : gh

ج : j ف : f

ح : h ق : q

خ : kh ك : k

د : d ل : l

ذ : dz م : m

ر : r ن : n

ز : z و : w

س : s ه : h

ش : sy ء : '

ص : sh ي : y

ض : dh

(20)

xviii

Harakat V. Tunggal V. Panjang V. Rangkap Fathah a أ : ْي ...َ : ai

Kasrah b ي :

Dhammah c و : ْو ...َ : au

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif lam qamariyah Kata sandang yang diikuti oleh alif lam qamariyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:

ةرقبلا : al-Baqarah تنيدملا : al-Madinah b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam syamsiyah

Kata sandang yang diikuti alif lam syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya.

Contoh: لجرلا : ar-Rajul ةدّيسلا : as-Sayyidah c. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf capital, akan tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain.

(21)

xix

Disempurnaka (EYD) berlaku pula pada dalam alih aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan lainnya.

Adapun nama diri yang diawali dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis capital adalah awal nama diri, bukan kata sandangnya. Contoh:

„Ali Hasan al-„Aridh dan seterusnya.

Khusus untuk penulisan kata Al-Qur‟an dan nama-nama surahnya menggunakan huruf capital.

Contoh: Al-Qur‟an, Al-Baqarah dan seterusnya.

(22)

1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Angin perubahan terhadap proses belajar mengajar di Indonesia telah berhembus sangat kencang. Teknologi Informasi Komunikasi mendorong para pembuat keputusan agar mencantumkan ke dalam kurikulum. Kemunculan pembelajaran melalui elektronik merupakan dampak yang besar dan luas. Hal ini menjadi sebagian dari dampak industrialisasi pendidikan.

Jejaring internet yang sangat luar biasa ini telah memengaruhi dunia pendidikan. Apabila kita melihat sejenak proses pembelajaran berlangsung dalam setiap individu, dapat kita temukan bahwa proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara orang yang belajar dengan pesan yang dikemas.

Salah satu tanda bahwa seseorang telah belajar yakni terdapat perubahan tingkah laku individu tersebut pada aspek pengetahuan, keterampilan dan sikapnya.

Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi yang melaju begitu cepat bahkan diperkirakan lebih pesat dari perkiraan semula telah merambah ke sektor kehidupan dan merubah pola pikir dan peradaban manusia. Secara sederhana, Robinson Situmorang mengungkapkan Teknologi Informasi

(23)

Komunikasi merupakan medium interaktif yang digunakan untuk berkomunikasi secara jarak jauh dalam rangka tukar-menukar informasi. Pendapat senada yang diungkapkan oleh Unesco dengan menambahkan ungkapan bahwa Teknologi Informasi Komunikasi merupakan kombinasi dari teknologi informasi dan teknologi komunikasi.

Perkembangan selanjutnya, Teknologi Informasi Komunikasi lebih dikenal dengan “Media Komputer” yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran, baik bersifat offline maupun online. Komputer yang digunakan sebagai media pembelajaran secara bergantian disebut multimedia.

Sehingga kemampuan teknologi yang dimiliki komputer mampu memberikan berbagai fungsi media di dalam satu medium yang disebut Komputer.

Kemampuan yang dimiliki komputer tersebut menjadi sarana yang sangat efektif dan efisien sebagai modalitas dalam pembelajaran. Melalui berbagai keunggulan yang dimiliki, komputer memberikan inspirasi banyak kepada para ahli bidang pendidikan untuk memberdayakan dalam skala yang lebih luas. Sehingga tidak terbatas pada pembelajaran semata, melainkan menjadi peranti utama dalam penyelenggaraan pendidikan seperti penyelenggaraan pendidikan jarak jauh.

Pada dasarnya, Pendidikan jarak jauh sudah berdiri sejak

(24)

tahun 1883 dan kini telah mengalami perkembangan yang cukup panjang. Dalam perkembangannya, pendidikan jarak jauh telah dipengaruhi oleh ilmu pendidikan dan teknologi lain.

Berkat teknologi internet yang semakin maju, muncul beberapa fenomena baru dalam pendidikan terhadap proses pembelajaran yang semakin mengaburkan antara jarak, ruang dan waktu.

Pembelajaran tersebut dikenal dengan pembelajaran jarak jauh atau dikenal dengan e-Learning.

Pembelajaran sistem e-Learning dalam dunia pendidikan telah digunakan dalam tingkat perguruan tinggi. Salah satu perguruan tinggi yang menerapkan sistem e-Learning adalah Universitas Mercu Buana Jakarta.

Universitas Mercu Buana Jakarta didirikan pada tanggal 22 Oktober 1985. Kampus utama dinamakan Kampus A yang terletak di daerah Meruya, Jakarta Barat. Kampus lainnya, yakni Kampus B yang terletak di Menteng-Jakarta Pusat, Kampus C yang terletak di Depok-Jawa Barat, serta Kampus D yang terletak di Bekasi-Jawa Barat.1

Universitas Mercu Buana Jakarta pada tahun 2002 telah membuka program kuliah untuk kelas karyawan yang diadakan pada setiap sabtu dan minggu. Dibukanya program

1 “Universitas Mercu Buana” www.mercubuana.ac.id diakses pada tanggal 20 April 2016 jam 18:04 WIB

(25)

kelas karyawan bertujuan untuk memberikan kesempatan atau peluang kepada masyarakat yang tidak memiliki waktu luang untuk mengikuti pendidikan di hari kerja. Ada enam mata kuliah dalam program kelas karyawan.

Sistem pembelajaran yang dilaksanakan dalam kelas karyawan selain tatap muka di kelas juga menggunakan pembelajaran sistem e-Learning. Mata kuliah dengan penerapan sistem e-Learning antara lain Pendidikan Agama Islam, Aplikasi Komputer, Dasar Management dan Kapita Selekta. Mata kuliah dengan pembelajaran secara tatap muka yaitu Pengantar Ilmu Komunikasi dan Dasar Logika2.

Universitas Mercu Buana Jakarta memanfaatkan e-Learning pada salah satu mata kuliah keagamaan yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI). Materi-materi yang diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) antara lain Sumbangan Islam Dalam Menciptakan Peradaban Dunia, Sumber Ajaran Islam, Islam di Indonesia, Eksistensi Martabat Manusia, Akhlak Pribadi Islami, Akhlak Sosial Islami, Etos Kerja Islam, Pendidikan dan Kompetensi, Sukses Hidup Dalam Islam, Kesehatan dan Lingkungan, Islam dan Demokrasi, dan Islam dan Globalisasi.

2 Wawancara dengan salah satu mahasiswa Program Kelas Karyawan UMB Jakarta, Lutfi Novira Riady, Meruya, 12 Juni 2016

(26)

Model pembelajaran sistem e-Learning pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam dilaksanakan secara online sebanyak sepuluh kali dan pertemuan tatap muka sebanyak enam kali.

Tercapainya keefektifan dalam belajar diperlukan kemampuan dalam menyampaikan ilmu kepada pembelajar dan proses pembelajaran tersusun dari beberapa komponen.

Didi Supriadie mengungkapkan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang membutuhkan penataan secara sistematis. Artinya, segala proses pembelajaran yang akan dilakukan harus diawali dengan proses perencanaan yang matang, implementasi yang efektif, dan pengambilan keputusan tentang tujuan atau kompetensi yang diharapkan dapat dikuasai oleh pembelajar.

Penilaian dalam kelas karyawan didasarkan pada absensi, disiplin, tanggung jawab, keaktifan dalam diskusi baik online ataupu offline dan nilai ujian. Hal demikian mendorong para mahasiswa untuk lebih aktif dan semangat dalam belajar. Dari berbagai mata kuliah program kelas karyawan, peneliti melihat bahwa sistem e-Learning merupakan pembelajaran yang sangat menarik diterapkan pada mata kuliah agama.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang e-Learning dengan judul

“Pengaruh Sistem e-Learning Terhadap Prestasi Belajar”.

(27)

Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti di Universitas Mercu Buana Jakarta pada kelas karyawan, karena berdasarkan informasi memberitahu bahwa mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai Mata Kuliah Ciri Umum (MKCU) kelas karyawan dalam satu semester dan menggunakan sistem e-Learning.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka masalah yang akan diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Apakah faktor-faktor yang memengaruhi prestasi belajar?

2. Seberapa besar faktor-faktor yang dapat memengaruhi prestasi belajar?

3. Apakah terdapat pengaruh positif antara sistem e-Learning terhadap prestasi belajar?.

C. Pembatasan Masalah

Berbagai faktor yang nampak pada pemaparan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, menunjukkan berbagai peluang yang diduga memiliki pengaruh terhadap topik kajian tentang prestasi belajar. Maka, dalam upaya melakukan penelitian ini, peneliti melakukan pembatasan masalah pada point kedua yakni seberapa besar faktor-faktor

(28)

yang dapat memengaruhi prestasi belajar dan point ketiga yakni apakah terdapat pengaruh positif antara sistem e-Learning terhadap prestasi belajar. Alasannya, Adanya pembelajaran sistem e-Learning tersebut mengharapkan ada perubahan dalam yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas berbagai pihak, baik pengajar maupun pembelajar.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Apakah sistem e-Learning berpengaruh positif terhadap prestasi belajar (studi analisis pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas Karyawan di Universitas Mercu Buana Jakarta)?”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat mencapai tujuan penelitian yakni untuk mengetahui pengaruh positif sistem e-Learning terhadap prestasi belajar (studi analisis pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas Karyawan di Universitas Mercu Buana Jakarta).

(29)

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini, peneliti mengelompokkan ke dalam dua manfaat yakni secara teoritis dan praktis.

a) Manfaat penelitian secara teoritis

Manfaat penelitian secara teoritis yaitu diharapkan:

1) Dapat memberikan gambaran tentang sebab-akibat antara sistem e-Learning di perguruan tinggi terhadap prestasi belajar 2) memiliki kegunaan sebagai peningkatan

wawasan dalam memahami teknologi sebagai sistem pembelajaran, media belajar serta memberikan kontribusi secara keilmuan dalam penggunaan e-Learning.

b) Manfaat penelitian secara praktis

Manfaat penelitian secara praktis yaitu diharapkan:

1) Dapat menyajikan tingkat pengaruh sistem e-Learning terhadap prestasi belajar (studi analisis pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas Karyawan di Universitas Mercu Buana Jakarta

2) Para pendidik mampu memanfaatkan media-media yang tersedia untuk meningkatkan sistem pembelajaran lebih

(30)

efektif dan efisien khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan menjadi motivasi serta mampu berpikir kreatif dalam penggunaan media pembelajaran ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung 3) Dapat memberikan kontribusi bagi

pengembangan khazanah ilmu pendidikan bidan Pendidikan Agama Islam (PAI)

4) Dapat menjadi pembanding bagi peneliti lain ketika mengembangkan kajian yang lebih mendalam tentang e-Learning dan prestasi belajar pada materi Pendidikan Agama Islam (PAI).

F. Tinjauan Pustaka

Berbagai hasil penelitian kajian pustaka yang telah peneliti baca dari berbagai skripsi terdapat keterkaitan dengan pengaruh sistem e-Learning terhadap prestasi belajar, peneliti menemukan beberapa karya ilmiah antara lain:

Pertama, Merujuk pada skripsi Yati Nurhayati (2005) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Efektivitas Media Audiovisual (Televisi) Dalam Pengajaran Bahasa Arab Terhadap Prestasi Belajar Menurut Pendapat Mahasiswa LIPIA Kelas Takmiili Lughawi Putri”. Ia menyimpulkan tidak ada

(31)

hubungan yang signifikan antara efektivitas media audiovisual (Televisi) dalam pengajaran bahasa arab terhadap prestasi belajar Mahasiswa LIPIA kelas Takmiili Lughawi Putri.

Hal ini dibuktikan karena H1 ditolak dan H0 diterima karena prestasi belajar yang mereka raih selama ini tidak ada hubungan sama sekali dan bukan dipengaruhi oleh cara penyajian materi pelajaran melalui perantara media audiovisual (Televisi).

Kedua, Merujuk pada skripsi Siti Juleha (2014) dalam skripsi yang berjudul “Hubungan Multimedia Interaktif Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Analisis Di MIN Al Azhar Assyarif Indonesia Jagakarsa Jakarta Selatan) menyimpulkan terdapat keterkaitan atau hubungan antara multimedia dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

Hal ini dibuktikan dengan nilai “r” yaitu 0,577 yaitu memiliki hubungan antara multimedia interaktif dengan prestasi belajar siswa, meskipun hubungannya sedang atau cukup. Kemudian dikombinasikan pada tabel nilai kritik product moment pada taraf signifikan 5% = 0,288 dan taraf nilai signifikan 1% = 0,372. Karena rxy pada taraf signifikan 5% atau pada taraf signifikan 1% lebih besar dengan rtabel,

(32)

maka Hipotesa Nol ditolak, sedangkan Hipotesis Alternatif diterima. Berarti bahwa pada taraf signifikan 5% atau 1% itu memang terdapat korelasi positif yang signifikan antara hubungan multimedia interaktif dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Ketiga, Merujuk pada skripsi Bilqis Nurul Latifah (2014) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan Quantum Learning Terhadap Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 7 Tangerang”. Ia menyimpulkan dari hasil perhitungan, r hitung lebih besar daripada rtabel, baik pada taraf signifikan 5% yaitu 0,273 maupun pada taraf signifikan 1% yaitu 0,354 dan korelasi antara variabel X dan variabel Y yang besarnya 0,469 merupakan korelasi yang sedang dan cukup. Dengan demikian, Hipotesis Alternatif (Ha) diterima dan Hipotesis Nihil (Ho) ditolak. Dengan kata lain, terdapat pengaruh yang positif antara penerapan Quantum Learning dengan efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 7 Tangerang.

Keempat, Merujuk pada skripsi Miftahul Jannah (2014) dalam penelitian yang berjudul “Penerapan Model Experiential Learning Materi Pendidikan Agama Islam Pada Kelas VII School Of Universe Parung”. Ia menyimpulkan bahwa respon siswa terhadap penerapan model Experiental Learning pada

(33)

Pendidikan agama islam sangat positif. Hal ini dibuktikan berdasarkan data-data yang diperoleh bahwa 90% siswa menjawab senang dan merasa cukup efektif dalam pelaksanaannya.

Kelima, Merujuk pada skripsi Ade Rahmawati (2015) dalam peneitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI” (Studi Kasus Siswa kelas XI TPMI 1 SMK Negeri 1 Puloampel Serang-Banten). Ia menyimpulkan bahwa setelah melakukan analisa data menggunakan hitungan manual product moment maka menghasilkan r hitung lebih besar dari r tabel rh > rt pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,539 > 0,374 maupun pada signifikansi 1% yaitu 0,539 >0,478. Dengan demikian maka pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar mata pelajaran PAI tergolong sedang atau cukup, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak.

Hal demikian dapat dikatakan bahwa pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar pada mata pelajaran PAI sedang atau cukup. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar pada mata pelajaran PAI.

(34)

Berdasarkan beberapa tinjauan pustaka di atas, terdapat persamaan penelitian yaitu tentang media yang kaitannya dengan teknologi terhadap prestasi belajar. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian di atas adalah penelitian ini lebih difokuskan pada sistem pembelajaran yang berbasis elektronik dalam proses pembelajaran pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) terhadap prestasi belajar.

Dan objek penelitian yang berbeda yakni dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta.

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pembatasan dan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, Penelitian mengemukakan rumusan jawaban sementara hipotesis alternatif (Ha) dan Hipotesis nihil (Ho) sebagai berikut:

1) Hipotesis Alternatif (Ha): terdapat pengaruh positif antara sistem e-Learning terhadap prestasi belajar 2) Hipotesis Nihil (Ho): tidak terdapat pengaruh positif

antara sistem e-Learning terhadap prestasi belajar.

H. Sistematika Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini menggunakan buku Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta Tahun 2011. Dan untuk memperoleh

(35)

gambaran yang jelas, mempermudah proses penelitian, menjaga konsistensi penulisan serta alur pembahasan maka peneliti membagi skripsi ini menjadi beberapa bab dan sub bab sebagai berikut:

Bab Pertama, Pendahuluan meliputi: Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Hipotesis Penelitian, dan Sistematika Penulisan

Bab Kedua, Kajian teori yang meliputi: e-Learning yakni:

Pengertian e-Learning, Fungsi, Tujuan dan Manfaat e-Learning, Kelebihan dan Kekurangan e-Learning, Komponen dan karakteristik e-Learning dan Model Penyelenggaraan e-Learning. Prestasi Belajar yakni: Pengertian Prestasi Belajar dan Faktor yang Memengaruhi Prestasi Belajar

Bab Ketiga, Metodologi Penelitian yang berisi tentang:

Waktu dan Tempat Penelitian, Jenis dan Pendekatan Penelitian, Variabel Penelitian, Populasi dan Sampel, Tehnik Pengumpulan Data, Instrument Penelitian dan Tehnik Analisa Data

Bab Keempat, Hasil penelitian dan analisis yang meliputi:

Gambaran Universitas Mercu Buana Jakarta, Deskripsi Data, Analisis Data dan Interpretasi Data

Bab Kelima, Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

(36)

15

KAJIAN TEORI A. E-Learning

1. Pengertian e-Learning

Manusia yang daya nalarnya berfungsi dengan baik selain bisa mengenal dirinya sendiri tentu dapat mengenali lingkungan sekitar. Apapun yang dilihat dan dirasa dapat membentuk sebuah konsep alam dan kehidupan. Konsep tersebut berkembang menuju pada kesempurnaan melalui ajaran yang diterima, baik secara internal maupun eksternal.

Saat ini, pengetahuan manusia tentang alam telah berkembang seiring perkembangan zaman. Ilmu dan teknologi yang sedemikian canggih mampu menerobos luar angkasa. Manusia memiliki kemampuan tinggi dapat menalar dengan baik terhadap proses kehidupan.

Pengetahuan yang semakin berkembang dapat mengantarkan manusia untuk mengenal hukum-hukum pasti dan teliti dalam menguasai alam raya ini.

Gambaran nyata dapat terlihat jelas pada ilmu-ilmu fisika, kimia maupun astronomi. Ilmu-lmu tersebut mengungkapkan bahwa alam raya ini tercipta secara teratur dan terkontrol dengan hukum-hukum pasti. Sebagai contoh:

(37)

pada ilmu pengetahuan astronomi yang memperkenalkan teraturnya gerakan bintang-bintang pada garis edar masing-masing.1

Pemaparan diatas membuktikan bahwa sebagai manusia yang berakal dapat mendalami ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagaimana seruan Allah swt. dalam firman-Nya pada surah Thâhâ ayat 114:





































“Maka Maha Tinggi Allah swt., Maha Raja Yang Haq dan janganlah engkau tergesa-gesa dalam membaca Al-Qur’an sebelum disempurnakan untukmu pewahyuannya dan katakanlah: Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu.” (QS.

Thâhâ [20]:114).

M. Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah menafsirkan Maka Maha Tinggi Allah swt., ketinggian-Nya yang tidak dapat dijangkau oleh nalar dan tidak dapat dilukiskan oleh kata-kata serta tak dapat disentuh kerajan-Nya. Kehebatan dalam tuntunan dan perintah Allah swt. agar janganlah engkau tergesa-gesa dalam membaca al Qur’an sebelum

1 Ahmad Mubarok dan Nurul Badruttamam, Hidup Berhias Ilmu, (Jakarta: PT Imperial Bhakti Utama, April 2011), hal. 1-5

(38)

disempurnakan pewahyuannya oleh malaikat jibril justeru didalamnya terdapat pengetahuan-pengetahuan yang harus dikuasai. Maka daripada itu, Allah swt. memerintahkan agar berdo’a dan katakanlah: Tuhan Pemelihara dan Pembimbingku, tambahkanlah ilmu kepadaku baik melalui wahyu-wahyu-Mu yang disampaikan oleh malaikat maupun melalui apa yang terbentang dari ciptaan alam raya ini.2

Penemuan-penemuan mutakhir yang tak lepas dari kehidupan kita dalam kehidupan sehari-hari yakni keberadaan teknologi. Pada era modern ini sudah tidak diragukan lagi bahwa kemajuan teknologi telah memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan. Dalam perkembangan lingkungan, setiap orang memiliki teknologi dalam genggamannya sebagai contoh Laptop dan Handphone yang dilengkapi dengan fitur-fitur menarik.

Perkembangan Teknologi Informasi dan Teknologi (TIK) yang semakin canggih pun berjalan begitu cepat menjadikan kita sebagai manusia dapat menerima pendidikan darimana saja melalui alat elektronika.

Berbagai teknologi dan aplikasi juga dikembangkan untuk

2 M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al Qur’an, (Jakarta: Lentera Hati:2012), hal. 680-681 cetakan ke-v

(39)

mendukung dan mempermudah segala aktivitas kehidupan manusia khususnya dalam dunia pendidikan. Kehadiran teknologi tersebut juga membawa perubahan yang begitu besar dalam kehidupan. Maka tidak ada pilihan lain kepada dunia pendidikan untuk ikut serta memanfaatkan untuk aktivitas belajar mengajar.

Era informasi dimana teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi alat komunikasi yang instan, muncul satu terninologi baru dalam pendidikan jarak jauh yakni e-Learning. Salah satu sistem media pembelajaran yang dapat memudahkan bagi pendidik dan peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.

E-Learning merupakan metode pembelajaran yang berfungsi sebagai pelengkap daripada metode pembelajaran tatap muka. Singkatnya, e-Learning menggunakan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran.

Sistem e-Learning memberikan peserta didik dapat mengatur durasi mata kuliah dalam mempelajari materi yang diberikan dan mampu menyerap serta mengembangkan pengetahuan dan keahlian dalam lingkungan yang telah dibentuk khusus. Perbedaan pembelajaran tatap muka dengan e-Learning adalah pada pembelajaran tatap muka guru dianggap sebagai orang

(40)

yang serba tahu dalam menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan dalam e-Learning fokus utamanya adalah pelajar.

Pelajar dalam e-Learning lebih mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung jawab dalam pembelajarannya.

Suasana pembelajaran e-Learning akan memaksa pelajar untuk dapat memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajaran karena pelajar yang membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha serta inisiatif sendiri.3

Definisi e-Learning merujuk pada buku panduan pembelajaran elektronik (Kemendikbud, 2011) e-Learning merupakan sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Dijelaskan pula bahwa istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam e-Learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet.

Sebagaimana yang dinyatakan oleh Smaldino dkk., bahwa e-Learning merupakan proses belajar yang

3 “E-Learning Sebagai Media Pembelajaran”

https://fisika79.wordpress.com/2011/05/05/e-learning-sebagai-media-pembe lajaran/ diakses pada hari Minggu 20 maret 2016 jam 12:35

(41)

memanfaatkan sumber belajar berupa alat elektronik dengan bantuan komputer namun tidak selalu berhubung dengan internet. Pendapat serupa juga dinyatakan oleh Darmayanti, e-Learning merupakan salah satu bentuk pendidikan yang mempunyai karakteristik berbeda dalam bentuk penyampaian pembelajaran daripada tatap muka.4

E-Learning juga diartikan sebagai sebuah konsep yang terjadi pada proses pembelajaran dengan penerapan ICT (Information and Communication Technology) yang menggunakan media berbasis internet. Istilah e-Learning sendiri memiliki istilah lain seperti online learning, virtual classroom dan virtual learning.5 Disamping sulit untuk mencari definisi yang jelas tentang e-Learning, namun yang jelas, e-Learning merupakan pendayagunaan teknologi elektronik untuk pembelajaran.

Dohmen mendefinisikan e-Learning sebagai suatu bentuk pembelajaran mandiri yang terorganisasi secara sistematis dimana konseling penyajian materi pembelajaran

4 Tri Darmayanti, Efektivitas Intervensi Keterampilan Self-Regulated Learning dan keteladanan dalam meningkatkan kemampuan belajar mandiri dan prestasi belajar mahasiswa pendidikan jarak jauh, (Program Pascasarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia: 2005) hal. 14

5 Tri Darmayanti, dkk., E-Learning pada pendidikan jarak jauh:

konsep mengubah metode pembelajaran di perguruan tinggi Indonesia, (Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh: LPPM-Universitas Terbuka:

vol , No. 1 2007), hal. 101

(42)

serta pemantauan keberhasilan peserta didik dilakukan oleh sekelompok tenaga pengajar yang memiliki tanggung jawab berbeda dan pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh dengan menggunakan media.

Senada dengan Dohmen, Moore dan Holmeberg mengungkapkan bahwa e-Learning merupakan suatu metode pembelajaran dimana proses pengajaran terjadi secara terpisah dari proses belajar, sehingga komunikasi antara tenaga pengajar dan siswa harus difasilitasikan melalui bahan cetak, media elektronik dan media-media lain.

MacKenzie, Christenzen dan Rigby mengatakan bahwa e-Learning merupakan suatu metode pembelajaran yang menggunakan korespondensi sebagai alat pengajar dengan pembelajar, ditambah adanya interaksi antar siswa dalam pembelajaran tersebut. Menurut French Law, e-Learning adalah sistem pendidikan yang tidak mempersyaratkan adanya tenaga pengajar di tempat seorang belajar, namun memungkinkan terdapat pertemuan-pertemuan di waktu tertentu. Clark dan Mayer mengatakan bahwa e-Learning merupakan metode pembelajaran yang disampaikan dengan menggunkan computer melalui CD-ROM, internet atau intranet.

(43)

Mengacu dari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas, secara umum dapat peneliti simpulkan bahwa sistem pendidikan jarak jauh atau yang biasa disebut dengan e-Learning adalah pendidikan yang didasarkan pada keterpisahan antara peserta didik/pembelajar dan pengajar yang mengaburkan pada jarak, ruang dan waktu, memanfaatkan adanya paket bahan belajar yang dirancang secara sistematis, digunakannya sistem telekomunikasi untuk menghubungkan pembelajar dan sumber-sumber ajar ataupun pengajar, tidak terjadinya kontak dalam bentuk tatap muka langsung kecuali pada waktu-waktu tertentu, serta adanya pemantauan yang intensif dari suatu organisasi pendidikan.

2. Fungsi, Tujuan dan Manfaat E-Learning a. Fungsi e-Learning

Siahaan menyebutkan bahwa ada tiga fungsi e-Learning terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction) yakni sebagai berikut:

Pertama, Suplemen (tambahan). Dikatakan berfungsi sebagai suplemen apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada keharusan bagi peserta

(44)

didik untuk mengakses materi. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkan tentu dapat memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.

Kedua, Komplemen (pelengkap). Dikatakan berfungsi sebagai komplemen apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pengayaan atau remedial.

Dikatakan sebagai pengayaan (enrichment), apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pelajaran yang disampaikan pada saat tatap muka diberi kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka.

Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran yang telah diterima di kelas.

Dikatakan sebagai program remedial, apabila peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran pada saat tatap muka diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran

(45)

elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin mudah memahami materi pelajaran yang disajikan di kelas.

Ketiga, Substitusi (pengganti). Dikatakan sebagai substitusi apabila e-Learning dilakukan sebagai pengganti kegiatan belajar, misalnya dengan menggunakan model-model kegiatan pembelajaran.

Ada tiga model yang dapat dipilih, yakni: sepenuhnya secara tatap muka (konvensional), sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau sepenuhnya melalui internet.

b. Tujuan e-Learning

Pembelajaran e-Learning sangat memungkinkan pembelajar untuk memperoleh pada semua jenis, jalur serta jenjang secara mandiri menggunakan berbagai sumber belajar dengan program pembelajaran yang sesuai karakteristik dan kondisi. Sistem Pembelajaran e-Learning menyediakan berbagai pola dan program pembelajaran yang berguna untuk melayani kebutuhan masyarakat, mengembangkan serta mendorong terjadinya inovasi berbagai proses pembelajaran dengan berbagai sumber belajar.

(46)

Pembelajaran e-Learning diharapkan dapat mengatasi masalah kesenjangan pemerataan, peningkatan mutu, relevansi, dan efiseinsi dalam bidang pendidikan yang disebabkan oleh jarak, ruang dan waktu. Dengan demikian tujuan e-Learning adalah untuk memberikan kesempatan pendidikan kepada masyarakat luas yang tidak dapat mengikuti pembelajaran secara tatap muka.

Sistem e-Learning pada tingkat perguruan tinggi dikembangkan dengan tujuan untuk pemerataan akses.

Sistem e-Learning juga mengacu terhadap transaksi pendidikan dengan menggunakan berbagai media karena adanya keterpisahan antara pengajar dan pembelajar. Media sangat memiliki peran sebagai kunci dalam pembelajaran e-Learning tersebut.

Munir memaparkan tujuan pembelajaran jarak jauh atau e-Learning adalah sebagai berikut:

1) Memperluas kesempatan belajar dan meningkatkan jenjang pendidikan para pembelajar

2) Meningkatkan efisiensi dalam sistem penyampaian melalui media modular dan dengan bantuan media elektronik seperti

(47)

komputer, radio pendidikan, film, video, dan sebagainya.

c. Manfaat e-Learning

Pemanfaatan e-Learning tidak lepas dari jejaring internet. Manfaat e-Learning dengan penggunaan internet khususnya dalam pembelajaran jarak jauh diantaranya sebagai berikut:

1) Pengajar dan pembelajar dapat berinteraksi dengan mudah dan cepat melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh ruang, jarak dan waktu

2) Mempermudah dan mempercepat dalam mengakses informasi lewat internet yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang dipelajarinya

3) Peran pembelajar menjadi lebih aktif mempelajari materi pembelajaran, memperoleh ilmu pengetahuan atau informasi secara mandiri dengan tidak mengandalkan pemberian dari pengajar

4) Relatif lebih efisien terhadap waktu, tempat dan biaya

5) Bagi pembelajar yang sudah bekerja maupun

(48)

sibuk dengan kegiatannya sehingga tidak memiliki waktu untuk datang ke sebuah pendidikan, maka dapat mengakses pembelajaran lewat internet kapan pun sesuai waktu luangnya.

3. Kelebihan dan Kekurangan e-Learning

Sebelum memaparkan tentang kelebihan dan kekurangan e-Learning, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu apa perbedaan6 antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran e-Learning sebagai berikut:

Tabel 1.

Perbedaan Pembelajaran Tatap Muka Dan Pembelajaran e-Learning

Pembelajaran tatap muka Pembelajaran e-Learning a) Pembelajaran dilakukan

secara tatap muka

b) Interaksi antara dosen dan mahasiswa dilakukan secara tatp muka

c) Peran dosen sangat

a) Menggunakan sistem belajar jarak jauh

b) Interaksi antara dosen

dan mahasiswa

dilakukan melalui media dalam konsep

6 Made Yudhi Setiani, dkk., E-learning pada pendidikan jarak jauh:

konsep yang mengubah metode pembelajaran di perguruan tinggi Indonesia, (LPPM-Universitas Terbuka: 2007), vol. 8, No. 1, hal. 110

(49)

dominan

d) Kemajuan belajar tergantung pada dosen e) Dosen dan mahasiswa

harus bertemu pada saat yang sama

f) Dosen sangat berperan dalam proses belajar mahasiswa

g) Karena tatap muka maka kedua pihak harus memiliki kemampuan berkomunikasi dalam konteks tatap muka

h) Bagi dosen khususnya,

harus memiliki

kemampuan berbiacara di depan kelas

maya

c) Terfokus pada mahasiswa

d) Mahasiswa sangat berperan dalam

kemajuan atau

keberhasilan belajar e) Dosen dan mahasiswa

tidak harus bertemu pada saat/waktu yang sama

f) Menerapkan konsep belajar mandiri

g) Dibutuhkan memiliki kemampuan

berkomunikasi dengan bahasa tulis

h) Kedua belah pihak dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menggunaka media dan jaringan (internet)

(50)

Setelah mengetahui seperti apa perbedaan antara pembelajaran tatap muka dan e-Learning, maka dapat diketahui apa saja kelebihan dan kekurangan e-Learning.

Kelebihan e-Learning menurut Bates dan Wulf adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan interaksi pembelajaran

2) Mempermudah interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility)

3) Memiliki jangkauan yang lebih luas (potential to reach a global audience)

4) Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as a well archivable capabilities)

Selain memiliki kelebihan, e-Learning juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya adalah:

1) Minimnya umpan balik yang dapat diperoleh pembelajar tentang proses dan hasil belajar yang telah mereka tempuh7

2) Tidak ada atau kurangnya interaksi antara pembelajar dengan pengajar atau pembelajar dengan pembelajar lainnya

7 Durri Andriani, Mahasiswa S2 pada Sistem Pendidikan Jarak Jauh:

Pemanfaatan Internet dan Bantuan Belajar, (Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh: LPPM-Universitas Terbuka: Vol. 6, No. 1, 2005) hal. 77

(51)

3) Proses pembelajaran dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan

4) Kelemahan dari aspek teknis, yaitu tidak semua pembelajar dapat memanfaatkan fasilitas internet 5) Jika fasilitas komputer dan internetnya sudah

tersedia lengkap dan tidak ada kendala, maka masalah timbul karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan atau keterampilan (skill and knowledge) dalam mengoperasionalkan dan memanfaatkan komputer dan internet secara optimal.

4. Komponen dan karakteristik e-Learning

Komponen dan karakteristik adalah dua kata yang berbeda, namun sulit sekali memisahkan antara keduanya.

Ketika berbicara komponen maka secara langsung menjelaskan pula karakteristik.

E-Learning merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait. Badrul Khan mengemukakan bahwa komponen e-Learning sebagai suatu sistem pembelajaran berbantuan teknologi elektronik yang terdiri dari beberapa unsur yang saling terkait dan berpengaruh antara unsur satu dengan yang lainnya sebagai suatu sistem. Unsur-unsur tersebut yakni: Lembaga Penyelenggara (Institutional Issue), Sistem Pengelolaan

(52)

(Management Issue), Sistem Pembelajaran (Pedagogical Issue), Teknologi yang digunakan (Technological Issue), Sistem Evaluasi (Evaluation Issue), Tampilan e-Learning (Interface Design Issue), Layanan Bantuan Belajar (Resources Support Issue) dan Masalah Etika.8

Sedangkan karakteristik pada e-Learning atau pendidikan jarak jauh:

a) Keterpisahan antara pengajar dan pembelajar yang dapat membedakan antara pendidikan jarak jauh dengan pendidikan tatap muka

b) Adanya peran organisasi pendidikan yang dapat membedakan pendidikan jarak jauh dengan belajar sendiri

c) Penggunaan dengan berbagai media: cetak, audio, video, komputer, atau multimedia sebagai media komunikasi yang menghubungkan antara pengajar dan pembelajar

d) Kemungkinan pertemuan tidak rutin untuk keperluan pembelajaran dan sosialisasi

e) Proses pendidikan yang mengarah ke bentuk proses

8 Uwes A. Chaeruman, Mozaik Teknologi Pendidikan:

E-Learning/e-learning dalam Pendidikan Jarak Jauh, (Jakarta: Prenada Media Group: 2013), Edisi ke-1, hal. 36

(53)

industri9

f) Adanya konten atau materi pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran10

5. Model Penyelenggaraan e-Learning

Beberapa ahli mengklasifikasikan model-model penyelenggaraan e-Learning ke dalam berbagai kategori dilihat dari berbagai sisi. Dalam penelitian ini, dibahas klasifikasi model e-Learning yang ditinjau dari sistem penyampaiannya (delivery system model). Menurut Rashty yang dikutip oleh Noirid, model-model e-Learning terdiri dari tiga model yaitu adjunct, mixed/blended, dan fully online. Ketiga model tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Model Adjunct adalah model yang dapat dikatakan sebagai proses pembelajaran tradisional plus. Artinya, pembelajaran tradisional yang dapat ditunjang dengan sistem penyampaian online sebagai pengayaan. Keberadaan sistem penyampaian secara online tersebut merupakan

9 Tri Darmayanti, Efektivitas Intervensi Keterampilan Self-Regulated Learning dan keteladanan dalam meningkatkan kemampuan belajar mandiri dan prestasi belajar mahasiswa pendidikan jarak jauh, (Program Pascasarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia: 2005) Hal. 14-15

10 Uwes A. Chaeruman, Mozaik Teknologi Pendidikan:

E-Learning/e-learning dalam Pendidikan Jarak Jauh, (Jakarta: Prenada Media Group: 2013), Edisi ke-1, hal. 34

(54)

suatu tambahan. Misalnya, seorang guru atau dosen yang memberikan tugas kepada siswa/mahasiswanya untuk mencari informasi dari internet.

Model mixed/blended yaitu model yang menempatkan sistem penyampaian secara online sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan pada proses pembelajaran secara keseluruhan. Artinya, baik pembelajaran tatap muka ataupun pembelajaran secara online merupakan satu kesatuan yang utuh. Berbeda sekali dengan model adjunct yang hanya menempatkan sistem penyampaian online sebagai tambahan.

Model Fully Online; dalam model ini semua interaksi pembelajaran dan penyampaian bahan belajar terjadi utuh secara online. Artinya, apapun penugasan dan pembelajaran dilakukan secara utuh via online Contoh: pembelajaran yang ditautkan (linked) melalui hyperlink ke sumber lain yang berupa teks atau gambar. Ciri utama dalam model pembelajaran ini adalah adanya pembelajaran kolaboratif secara online.11

11 Uwes A. Chaeruman, Mozaik Teknologi Pendidikan:

E-Learning/e-learning dalam Pendidikan Jarak Jauh, (Jakarta: Prenada Media Group: 2013), Edisi ke-1, hal. 37

(55)

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Kata prestasi belajar terdiri dari dua kata yakni prestasi dan belajar. Kata Prestasi berasal dari bahasa belanda yang artinya hasil dari usaha.12 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi adalah suatu atau hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan lain sebagainya).13

Menurut Adesanjaya prestasi merupakan hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara kelompok dalam bidang tertentu. Secara pendidikan atau akademis menyatakan bahwa prestasi adalah satu tingkat khusus hasil keahlian dalam akademis yang dinilai oleh guru melalui tes uji yang sudah dibakukan.

Dari beberapa pengertian prestasi diatas, peneliti dapat menyimpulakan bahwa prestasi adalah sebuah bukti dari suatu hasil kegiatan dimana telah dicapai oleh seorang individu dalam bidang tertentu dengan hasil yang

12 “Wikipedia Bahasa Indonesia” https://id.wikipedia.org/wiki/Prestasi diakses pada 23 mei 2016 jam 16:08

13 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka) hal. 787

(56)

menyenangkan hati disertai dengan jalan keuletan. Prestasi tidak akan pernah bisa dicapai tanpa adanya suatu usaha atau suatu kegiatan baik berupa keterampilan ataupun ilmu pengetahuan.

Kata belajar menurut Ensiklopedia Indonesia adalah perubahan yang terjadi pada tingkah laku potensial yang secara relatif telah dianggap sebagai hasil dari pengamatan latihan.14 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi tersebut memiliki pengertian bahwa belajar merupakan sebuah kegiatan untuk mencapai sebuah ilmu.

Dalam hal ini, usaha untuk mencapai kepandaian merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan yang belum dimiliki sebelumnya. Sehingga dari belajar itulah yang tadinya belum tahu menjadi tahu dan mampu memahami serta dapat melaksanakan sesuatu.15

Muhibbin Syah mengungkapkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang berproses dan suatu unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan

14 Hasan Shadily, Ensiklopedia Indonesia, (Jakarta: Ichtiar baru-Van Hoeve), vol. 1, hal. 435

15 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Ar-Ruzz Media: Jogjakarta: 2010), Cet. V, hal. 13

(57)

jenjang pendidikan. Hal ini memiliki arti bahwa suatu keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan pendidikan peserta didik sangat bergantung pada proses belajar, baik di sekolah, lingkungan ataupun keluarga.16

Pada perspektif Islam, belajar merupakan suatu kewajiban bagi setiap orang. Dengan belajar, setiap orang akan memperoleh ilmu pengetahuan dimana ilmu tersebut dapat meningkatkan derajat kehidupan mereka. Hal ini dinyatakan dalan firman Allah swt. dalam surah Al-Mujâdilah ayat 11 sebagai berikut:































































“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi

16 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, hal. 59

(58)

ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS.

Al-Mujâdilah[58]:11)

Secara psikologis, belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Perubahan-perubahan tersebut terlihat nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang sangat banyak sekali baik sifat maupun jenisnya.

Adapun ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah sebagai berikut:

a) Perubahan terjadi secara sadar

Ini menyadari bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi suatu perubahan dalam dirinya.

b) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional

Sebagai hasil dari belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang akan terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.

(59)

c) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Dalam proses perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih indah baik dari sebelumnya. Dengan demikian, semakin banyak belajar itu dilakukan maka semakin banyak dan semakin baik perubahan yang diperoleh.

Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri.

d) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja. Seperti berkeringat, bersin, menangis dan sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai belajar.

Perubahan yang terjadi pada karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Seperti kecakapan seorang anak dalam memainkan piano dan lain sebagainya

e) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan

Referensi

Dokumen terkait

Yang paling terlihat jelas disini adalah aktifitas manusia yang secara langsung menghancurkan terumbu karang, seperti misalnya pembangunan lapangan terbang dan

Persetujuan Direksi Lapangan untuk mengecor beton berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan cetakan dan pemasangan besi serta bukti bahwa Kontraktor dapat

Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikatotor kompetensi dalam suatu

Pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah , lebih dari itu yaitu menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal mana yang baik sehingga

[r]

Berdasarkan observasi penulis saat melakukan kegiatan PPL. Anak terlihat cenderung pasif melakukan kegiatan bercerita di depan kelas, bahkan dalam satu pertemuan

[r]

Ketut Suminta, Drs, 2000, Modul Pelatihan Geometri roda,