• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Penelitian Tindakan Kelas "PTK" Guru SD Lengkap BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Penelitian Tindakan Kelas "PTK" Guru SD Lengkap BAB III"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

3.1.1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Penelitian dilakukan di SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan karena didalam mata pelajaran IPA untuk hasil ulangan harian pada materi memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda sebannyak 13 siswa tidak tuntas KKM, sedangkan 15 siswa lainnya tuntas KKM. Untuk KKM yang telah ditentukan pada mata pelajaran IPA ialah ≥60. Maka perlu ditingkatkan hasil belajar IPA dengan pokok bahasan memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan dengan penggunaan model pembelajaran Group Investigation kelas 4 SD Negeri 03 Karanganyar.

3.1.2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2012 / 2013. Jumlah siswa kelas 4 ada 28 siswa, terdiri dari 16 siswa perempuan dan 12 siswa laki – laki. Rata – rata orang tua mereka ádalah petani, hanya sebagian kecil saja pegawai negeri sipil dan swasta.

3.1.3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah hasil belajar IPA kemampuan peserta didik dalam memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.

3.1.4. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Maei yang dapat dilihat pada tabel 3.1.

▸ Baca selengkapnya: contoh lembar pengesahan penelitian tindakan kelas

(2)

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Waktu Februari Maret April Mei

Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan Pelaksanaan Analisis Data Penyusunan Laporan

3.1.5. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Peneliti bekerjasama dengan guru kelas. Peneliti sebagai pemberi ide serta obsever dan guru kelas yang melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya Arikunto (2008: 58).

Sementara Suparno dalam Trianto (2011: 15) mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas sebagai salah satu cara pengembangan profesionalitas guru dengan jalan memberdayakan mereka untuk memahami kinerjanya sendiri dan menyusun rencana untuk melakukan perbaikan secara terus menerus.

Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh guru bekerjasama dengan peneliti (kolaborasi). Menurut Arikunto (2008: 63) kerjasama (kolaborasi) antara guru dengan peneliti sangat penting dalam bersama menggali permasalahan nyata yang dihadapi. Terutama pada kegiatan mendiagnosis masalah, menyusun usulan, melaksanakan tindakan, menganalisis data, menyeminarkan hasil, dan menyusun laporan akhir.

(3)

Perencanaan

Siklus II

Pengamatan

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

?

Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas menurut Arikunto (2008:16) yaitu melalui empat tahap meliputi (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi. Gambaran dari prosedur pelaksanaanya terdapat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 1. Menyusun rancangan tindakan (planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengawasi jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan. Dengan mudah dapat diterima bahwa pengamatan yang diarahkan pada diri sendiri biasanya kurang teliti dibanding dengan pengamatan yang dilakukan terhadap hal-hal yang berada di luar diri, karena adanya unsur subjektivitas yang berpengaruh, yaitu cenderung mengunggulkan dirinya. Apabila pengamatan dilakukan oleh orang lain, pengamatannya lebih cermat dan hasilnya lebih objektif.

(4)

Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ke-2 ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan secara saksama agar sinkron dengan maksud semula.

Ketika mengajukan laporan penelitiannya, peneliti tidak melaporkan seperti apa perencanaan yang dibuat karena langsung melaporkan pelaksanaan. Oleh karena itu, bentuk dan isi loporannya harus sudah lengkap menggambarkan semua kegiatan yang dilakukan, mulai dari persiapan sampai pennyelesaian. Bannyak diantara karya tulis yang diajukan oleh guru tidak dapat dinilai atau diterima oleh tim penilai karena isi laporannya tidak lengkap. Pada umumnya penulis merasa sudah menjelaskan tahapan metode yang dilaksanakan dalam tindakan, padahal baru disinggung dalam kajian pustaka saja, dan belum dijelaskan secara rinci bagaimana keterlaksanaannya ketika tindakan terjadi. 3. Pengamatan (Observasi)

(5)

Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakuakan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat ketika guru sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Istilah refleksi di sini sama dengan “memantul, seprti halnya memancar dan menatap kena kaca. “ Dalam hal ini, guru pelaksana sedang memantulkan pengalamannya kepada peneliti tindakan, yaitu ketika guru pelaku tindakan siap mengatakan kepada peneliti pengamat tentang hal-hal yang dirasakan sudah merasa baik dan bagian mana yang belum. Dengan kata lain, guru pelaksana sedang mengevaluasi diri. Apabila guru pelaksana juga berstatus juga sebagai pengamat, yaitu mengamati apa yang ia lakukan, maka refleksi dilakukan terhadap dirinya sendiri. Dengan kata lain, guru tersebut melihat dirinya kembali melakukan “dialog” untuk menemukan hal-hal yang dirasakan sudah memuaskan hati karena sudah sesuai dengan rancangan dan secara cermat mengenali hal-hal yang masih perlu diperbaiki.

Jika penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa siklus, maka dalam refleksi terahir, menyampaikan rencana yang disarankan kepada peneliti lain apabila menghentikan kegiatannya, atau kepada diri sendiri apabila akan melanjutkan pada kesempatan lain. Catatan-catatan penting yang dibuat sebaiknya rinci sehingga siapapun yang akan melaksanakan dalam kesempatan lain akan menjumpai kesimpulan.

3.2. RencanaTindakan

Penelitian ini akan dilaksanakan dengan dua siklus masing-masing siklus terdiri dua kali pertemuan (4 x 35 menit). Rencana tindakan meliputi persiapan dan rencana tindakan setiap siklus.

1. Persiapan

Dalam rangka melaksanakan penelitian ini, peneliti mengidentifikasi masalah, menyusun silabus, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan mempersiapkan instrumen penelitian.

(6)

Meminta ijin kepada kepala sekolah SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan.

b. Identifikasi Masalah

Sebelum melaksanakan kegiatan penelitian, peneliti mengidentifikasi masalah tentang hasil belajar IPA, untuk hasil ulangan harian pada materi memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda dari 28 siswa kelas 4 sebannyak 13 siswa tidak tuntas KKM, sedangkan 15 siswa lainnya tuntas KKM. Untuk KKM yang telah ditentukan pada mata pelajaran IPA ialah ≥60. Hampir sebagian besar siswa tidak tuntas KKM, hal ini dikarenakan guru masih cenderung menggunakan ceramah saat proses pembelajaran sehingga siswanya pasif dan gurunyalah yang aktif. Dari hasil identifikasi faktor-faktor penyebab belum berhasilnya pembelajaran antara lain, guru belum optimal dalam memanfaatkan model, metode atau sarana pembelajaran yang bervariasi.

Maka diperlukan solusi untuk permasalahan yang dikaji dengan dilaksanakan penelitian tindakan ini. Dengan menerapkan model group investigation pada hasil belajar IPA pokok bahasan memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan dapat meningkat kususnya siswa kelas 4 SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

c. Mempersiapkan Silabus

Silabus disusun berdasarkan pada satu kompetensi dasar pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) kelas 4 semester 2 yang sesuai dengan masalah yang diteliti.

d. Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran.

(7)

Instrumen yang disiapkan berupa, soal tes, lembar observasi pembelajaran (siswa dan guru), hasil belajar.

2. Rencana Tindakan Tiap Siklus

Menurut Kasbolah (2001 : 10 ) proses Penelitian Tindakan kelas merupakan proses daur ulang atau siklus yang dimulai dari menyusun perencanaan, melaksanakan tindakan, melakukan observasi terhadap tindakan dan melakukan refleksi berupa perenungan terhadap perencanaan kegiatan dan hasil yang diperoleh. Maka secara keseluruhan penelitian direncanakan dua siklus secara garis besar dideskripsikan yaitu:

Siklus 1

1. Rencana Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I yakni dua kali pertemuan tatap muka (4X35 menit). Adapun pelaksanaan tindakan pembelajaran tentang memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan .

b. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dengan anggota tiap kelompok 7 anak dari jumlah peserta didik 28 anak.

c. Guru memanggil kelompok, kelompok memilih topik-topik yang telah disiapkan guru, terdapat tugas kelompok dalam topik yang dipilih. Setiap kelompok mengerjakan tugas kelompok pada lembar kerja kelompok, siswa saling membantu satu sama lain.

(8)

e. Kegiatan akhir pembelajaran melakukan evaluasi secara tertulis.

2. Pelaksanaan tindakan

Melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan yang telah dirancang (RPP) yang terdapat dalam lampiran.

3. Tahap Pengamatan (Observasi)

Selama proses tindakan I dilakukan pengamatan secara seksama dan fokus pada masalah penelitian. Mencatat hasil pengamatan pada catatan lapangan dan lembar observasi. Tindak lanjutnya melakukan diskusi antara peneliti dengan dosen pembibing. Pada saat proses pengamatan, hal-hal yang dilakukan yakni:

a. Saat pembelajaran dengan model group investigation maka harus diobservasi kegiatan siswa dan guru dalam prosespembelajaran.

b. Melakukan penilaian hasil dan membuat laporan hasil temuan.

c. Pengumpulan lembar kegiatan siswa dan hasil belajar.

4. Tahap Refleksi

(9)

refleksi ini dilakukan setiap selesai tindakan dan observasi sampai berhasil. Ada dua macam refleksi yang dilakukan yaitu:

a. Refleksi segera setelah pertemuan berakhir, digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya. (melaksanakan penyesuaian rencana pembelajaran dan atau tindakan yang perlu disempurnakan).

b. Refleksi pada akhir siklus pertama, digunakan untuk mengetahui apakah target yang ditetapkan sesuai indikator keberhasilan tindakan telah tercapai. Secara teknis peneliti melakukan fefleksi awal, dan teman sekelompok melalui refleksi berdasarkan pengamatannya, kemudian dilakukan refleksi bersama dan diskusi untuk penyempurnaan tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus kedua.

Siklus 2

1. Rencana Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II yakni dua kali pertemuan tatap muka (4 X 35 Menit). Adapun pelaksanaan tindakan pembelajaran tentang memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.

b. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dengan anggota tiap kelompok 7 anak dari jumlah peserta didik 28 anak.

(10)

Setiap kelompok mengerjakan tugas kelompok pada lembar kerja kelompok, siswa saling membantu satu sama lain.

d. Setelah selesai kelompok mempresentasikan hasil kerjanya secara bergiliran, siswa bersama guru membahas jawaban yang diperoleh dan disimpulkannya.

e. Kegiatan akhir pembelajaran melakukan evaluasi secara tertulis.

2. Pelaksanaan tindakan.

Melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan yang telah dirancang (RPP) yang terdapat dalam lampiran.

3. Tahap Pengamatan (Observasi)

Selama proses tindakan II dilakukan pengamatan secara seksama dan fokus pada masalah penelitian. Mencatat hasil pengamatan pada catatan lapangan dan lembar observasi. Tindak lanjutnya melakukan diskusi antara peneliti dengan dosen pembibing. Pada saat proses pengamatan, yang dilakukan yakni:

a. Saat pembelajaran dengan model group investigation maka harus diobservasi kegiatan siswa dan guru dalam prosespembelajaran.

b. Melakukan penilaian hasil dan membuat laporan hasil temuan.

c. Pengumpulan lembar kegiatan siswa dan hasil belajar.

4. Tahap Refleksi

(11)

b. Menganalisis hasil pengamatan lembar observasi, catatan lapangan dan hasil tes kemudian dikaji dan refleksi untuk menyempurnakan tindakan selanjutnya.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah seseorang, atau objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan obyek yang lain Hatch dan Farhadi dalam Sugiyono (60:2010)Variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

a. Variabel bebas

Variebel bebas ádalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) Sugiyono (61:2010). Variebel bebasnya ádalah model group investigation.

b. variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono (61:2010). Variabel terikatnya yaitu hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan.

3.4. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data

(12)

dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 teknik: teknik tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi

3.4.1. Teknik Tes

Menurut Suharsimi, Arikunto (1998:139) menegaskan bahwa teknik tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Jenis tes tertulis secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : 1. Tes obyektif, misalnya bentuk uraian, pilihan ganda, jawaban singkat

atau isian, benar salah dan bentuk menjodohkan.

2. Tes uraian, yang terbagi atas tes uraian objektif (penskorannya dapat dilakukan secara objektif) dan tes uraian non objektif (penskorannya sulit dilakukan karena non objektif.

Berdasarkan uraian para ahli, instrumen dalam penelitian ini digunakan teknik tes obyektif yang berbentuk pilihan ganda.

3.4.2. Observasi

Observasi lapangan untuk mengamati aktifitas siswa dan guru SD Negeri 03 Karanganyar selama proses pembelajaran. lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru, dan lembar observasi guru untuk memperoleh data tentang jalannya proses pembelajaran sesuai dengan rpp yang dan juga melihat tingkat efektifitas proses serta hasil pembelajaran.

3.4.3. Wawancara

(13)

3.4.4. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data atau keterangan-keterangan yang relevan dan dibutuhkan dalam penelitian. Data ini diperoleh dari dokumen yang dimiliki guru kelas. Metode ini digunakan untuk memperoleh daftar nama siswa dan nilai ulangan harian semester 2 tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran IPA.

3.5. Alat Pengumpulan Data

Sebelum melakukan Penelitian Tindakan Kelas di buat berbagai input instrumental yang akan digunakan untuk memberi tindakan dalam PTK seperti rencana pelaksanan. Selain itu juga dibuat perangkat pembelajaran yang berupa: (1) Lembar diskusi, (2) Lembar observasi kegiatan mengajar guru, (3) lembar observasi kegiatan siswa dan (3) lembar evaluasi. Kisi-kisi lembar observasi dan indikator penilaian kegiatan guru dan siswa dapat dilihat pada tabel 3.2, 3.3 dan 3.4, 3.5. Kisi-kisi soal evaluasi siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 3.6 dan 3.7

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Alat Observasi Aktivitas Guru

No Aspek Yang Diamati Nomor Item

1. Pra pembelajaran 1, 2

2. Pembukaan 3, 4

3. Kegiatan inti

a. Penguasaan materi 5, 6, 7, 8

b. Pendekatan/ strategi 9, 10, 11, 12, 13, 14,

15 c. Pemanfaat media

pembelajaran/sumber belajar 16, 17, 18, 19 d. Pembelajaran yang menantang

dan memacu keterlibatan siswa 20, 21, 22, 23, 24, 25

(14)

belajar

f. Penggunaan bahasa 28, 29, 30

4 Penutup 31, 32, 33

Skor :

4= melakukan dengan baik

3= melakukan dengan cukup baik

2= melakukan dengan kurang baik

1= tidak melakukan

Nilai akhir = jumlah skor

Kriteria Penilaian :

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Guru No Jumlah Skor Kualifikasi

1 113 – 132 A

2 97– 112 B

3 81– 96 C

4 <81 D

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Alat Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek yang diamati Nomor Item

1. Pra pembelajaran 1, 2

2. Kegiatan awal pembelajaran 3, 4

3. Kegiatan inti pembelajaran

(15)

b. Pendekatan/strategi pembelajaran 9, 10, 11, 12, 13,14

c. Pemanfaatan media

pembelajaran/ sumber belajar

15, 16, 17

d. Penilaian proses dan hasil belajar 18, 19

e. Penggunaan bahasa 20, 21

4. Penutup 22, 23, 24

Keterangan :

1. Skor 1 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh kurang dari 10% seluruh siswa

2. Skor 2 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh tidak kurang dari 11% tidak lebih dari 40% seluruh siswa.

3. Skor 3 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh tidak kurang dari 41% tidak lebih dari 70% seluruh siswa.

4. Skor 4 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh tidak kurang dari 71% tidak lebih dari 100% seluruh siswa.

Skor Aktivitas Siswa

(16)

Memahami

Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siswa Siklus II Standar

Kompetensi

(17)

10.

Siswa yang telah mencapai nilai ≥60 maka dikatakan berhasil tuntas dan secara klasikal apabila sebanyak 80% tuntas dari seluruh siswa kelas 4 SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan pada mata pelajaran IPA dengan KKM ≥60.

3.7. Analisis Data

(18)

daratan. Pada pelaksanaan analisis menghitung jumlah nilai hasil tes untuk seluruh siswa. Dan dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 80% populasi kelas telah tuntas belajar.

Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa dan hasil belajar secara klasikal dari populasi kelas dengan rumus

Ketuntasan Siswa = jumlahnilai

jumlahnilai maksimal x 100%

Ketuntasan Klasikal = jumlah siswa yang tuntas belajar

jumlah siswa x 100%

3.7.1. Uji Validitas

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran group investigation. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas 5 SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected Item To Total Correlation). Menurut Azwar (1999) dalam Priyatno (2010:90) semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bila jumlah aitem belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tapi menurunkan batas kriteria dibawah 0,20 sangat tidak disarankan. Hasil perhitungan validitas di kelas 5 SD Negeri 03 Karanganyar sebagai SD uji coba, menggunakan SPSS 17.0 for Windows. Haasil uji validitas soal siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 3.8 dan 3.9.

Tabel 3.8

(19)

Jumlah Soal Valid Tidak Valid

Hasil Uji Validitas Siklus II

Jumlah Soal Valid Tidak Valid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Reliabilitas sering disebut dengan keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya. Untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Sekaran (1992) dalam Priyatno (2010:98) dalam Tabel 3.10.

(20)

Hasil uji reliabilitas instrument yang diolah dengan SPSS 17,0 for windows pada saat uji instrument tes, reliabilitas soal siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 3.11 dan 3.12.

Tabel 3.11

Hasil Uji Reliatilitas Siklus I

Dari output Tabel 3.11. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada kolom Cronbach's Alpha menunjukkan 0,790. Karena nilai pada kolom tersebut bernilai 0,790 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur atau instrumen penelitian yang dipakai pada tingkat reliabbilitas dapat diterima atau reliabel.

Tabel 3.12

Hasil Reliatilitas Siklus I

Gambar

Tabel 3.1Waktu Penelitian
Gambar 3.1Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.2Kisi-Kisi Alat Observasi Aktivitas Guru
Tabel 3.4Kisi-Kisi Alat Observasi Aktivitas Siswa
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data di atas, bisa kita lihat bahwa dalam kegiatan perencanan pembelajaran IPA dengan nilai rata-rata siswa adalah 69 dari 30 siswa, dan masih terdapat

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, dimulai dari perencanaan pembelajaran, perbaikan pembelajaran ke- 1, dan perbaikan pembelajaran ke-2 untuk mata pelajaran IPA dan

Kemampuan guru dalam menerapkan membaca nyaring dengan pias-pias kata pada saat pra pembelajaran, membuka pembelajaran, kegiatan inti, dan kegiatan akhir atau penutup

Setelah melakukan beberapa perbaikan yaitu perbaikan pembelajaran pra siklus, siklus I dan siklus II. Peneliti menyadari betul kekurangan – kekurangan pada proses pembelajaran

Penelitian Tindakan Kelas dengan judul : “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pada Materi Menjaga Keutuhan NKRI Melalui Metode Bermain Peran dengan Model Pembelajaran Cooperative

Dalam penelitian data ini, penulis menggunakan alat pengumpulan data observasi dan tes hasil belajar. Lembar Observasi, dilakukan untuk mendapatkan data tentang aktivitas

1) Membuat lembar observasi bagi guru dan siswa untuk melihat proses pembelajaran menulis dengan menerapkan media arisan gambar. Lembar observasi tentang kinerja guru dan

Pengamatan dilakukan terhadap siswa, saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar kinerja guru dan