• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Lubuklinggau, Januari 2016 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dedi Yansyah, SP, M.Si Pembina Tk.I NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KATA PENGANTAR. Lubuklinggau, Januari 2016 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dedi Yansyah, SP, M.Si Pembina Tk.I NIP"

Copied!
296
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas perkenan-Nya Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah SKPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2015 dapat disusun dan disampaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Laporan ini merupakan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau tahun 2015 dalam rangka perwujudan capaian kinerja Pemerintah Kota Lubuklinggau dengan tolak ukur kinerja didasarkan atas Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Lubuklinggau Tahun 2013-2017.

Kami menyadari bahwa penyelenggaraan pemerintahan ini tidak luput dari kekurangan dan kekhilafan, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun senantiasa kami nantikan untuk perbaikan atau penyempurnaan penyelenggaraan pemerintahan ke depan.

Semoga segala upaya kita dalam mengemban tugas-tugas pemerintahan daerah mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Amin.

Lubuklinggau, Januari 2016 Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah,

Dedi Yansyah, SP, M.Si Pembina Tk.I

NIP. 19700406 199703 1 007

(3)

ii

DAFTAR ISI

BAB I. GAMBARAN UMUM DAERAH ...

A. Kondisi Georafis Daerah...

B. Kondisi Ekonomi ...

C. Prioritas Daerah ...

BAB II. URUSAN DESENTRALISASI ...

A. Ringkasan Urusan Desentralisasi...

B. Prioritas Urusan Wajib yang dilaksanakan...

C. Prioritas Urusan Pilihan yang dilaksanakan...

BAB III. TUGAS PEMBANTUAN ...

A. Tugas Pembantuan yang Diterima ...

B. Tugas Pembantuan yang Diberikan ...

BAB IV. TUGAS UMUM PEMERINTAHAN ...

A. Kerjasama Antar Daerah ...

B. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga...

C. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah...

D. Pembinaan Batas Wilayah...

E. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana...

F. Pengelolaan Kawasan Khusus...

G. Penyelenggaraan Ketenteraman dan Ketertiban Umum...

BAB V INDIKATOR KINERJA KUNCI ( IKK ) ...

1 1 1 5

12 12 13 27

28 28 28

29 29 29 29 30 30 30 30

31

(4)

iii

LAMPIRAN INDIKATOR KINERJA KUNCI (IKK)

(5)

iv

LAMPIRAN DATA PENDUKUNG

(6)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 1 BAB I

GAMBARAN UMUM DAERAH

A. KONDISI GEOGRAFIS DAERAH

Tabel 1.1 Luas Wilayah Administrasi Kota Lubuklinggau per Kecamatan

No Nama Kecamatan Luas Wilayah

(KM2)

Persentase (%)

1 Kecamatan Lubuklinggau Barat I 54,81 13,65

2 Kecamatan Lubuklinggau Barat II 10,84 2,70

3 Kecamatan Lubuklinggau Timur I 13,90 3,46

4 Kecamatan Lubuklinggau Timur II 10,12 2,52 5 Kecamatan Lubuklinggau Utara I 152,30 37,93 6 Kecamatan Lubuklinggau Utara II 37,11 9,24 7 Kecamatan Lubuklinggau Selatan I 85,15 21,21 8 Kecamatan Lubuklinggau Selatan II 37,26 9,28

Total Luas Wilayah Kota Lubuklinggau 401,50 100 Sumber : Badan Pertanahan Nasional (Kota Lubuklinggau)

Ada pun luas wilayah Kota Lubuklinggau yang telah ber-HPL/HGB adalah seluas 104,90 Ha sedangkan luas wilayah kumuhnya adalah seluas 111,82 ha.

B. KONDISI EKONOMI 1. Struktur Ekonomi

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah indikator utama untuk mengukur pertumbuhan perekonomian di suatu wilayah. Di Lubuklinggau tidak terdapat sub sektor migas sehingga angka PDRB dengan atau tanpa migas besarannya sama. Selama lima tahun terakhir PDRB Kota Lubuklinggau atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 nilai tambah yang terbentuk sebesar Rp 2,61 triliyun. Angka ini terus bertambah dan pada tahun 2014 menjadi Rp 4,20 triliyun. Berdasarkan harga berlaku, terdapat tiga kategori yang memberikan sumbangan cukup besar terhadap PDRB. Pada tahun 2014 tiga kategori yang memberikan sumbangan terbesar adalah kategori konstruksi, kategori perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor, serta kategori jasa. Kontribusi masing-masing sektor tersebut secara berurutan adalah 26,33 persen, 16,78 persen, dan 16,65 persen.

2. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Kota Lubuklinggau selama periode 2011-2014 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pertumbuhan ekonomi tersebut adalah 2011 sebesar 6,21 persen, 2012 6,35 persen, 2013 6,43 persen, dan 2014 sebesar 6,57 persen. Namun, apabila dilihat menurut kategori, tidak semua kategori selalu menunjukkan peningkatan pertumbuhan tiap tahunnya. Dibanding tahun 2013, kategori yang mengalami peningkatan pertumbuhan pada tahun 2014 adalah kategori pengadaan listrik dan gas, kategori pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, kategori konstruksi, kategori penyediaan akomodasi dan makan minum, kategori informasi dan komunikasi, kategori administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial

(7)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 2

wajib, kategori jasa pendidikan, kategori jasa kesehatan dan kegiatan sosial, serta kategori jasa lainnya.

Sebaliknya, kategori dengan pertumbuhan menurun adalah kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan, kategori pertambangan dan penggalian, kategori industri pengolahan, kategori perdagangan besar dan eceran;

reparasi mobil dan sepeda motor, kategori transportasi dan pergudangan, kategori jasa keuangan dan asuransi, kategori real estat, serta kategori jasa perusahaan. Secara lebih jelas, laju pertumbuhan menurut sektor dari tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel 11.6.

3. Pendapatan per Kapita

Pada tahun 2014 pendapatan per kapita Kota Lubuklinggau atas dasar harga berlaku sebesar Rp 19,44 juta meningkat dibanding tahun 2013 yang sebesar Rp 17,56 juta.

PDRB Kota Lubuklinggau Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku 2010, 2010-2014 (juta rupiah)

(8)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 3

PDRB Kota Lubuklinggau Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2010, 2010-2014 (juta rupiah)

Distribusi Persentase PDRB Kota Lubuklinggau Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2010-2014

(9)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 4

Distribusi Persentase PDRB Kota Lubuklinggau Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 2010-2014

Laju Pertumbuhan PDRB Kota Lubuklinggau Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2011-2014 (persen)

(10)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 5

Laju Pertumbuhan PDRB Kota Lubuklinggau Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 2011-2014 (persen)

C. PRIORITAS DAERAH

Dengan mempertimbangkan permasalahan yang ada, tantangan yang dihadapi serta ketersediaan sumber daya yang terbatas, selanjutnya ditetapkan prioritas pembangunan daerah tahun 2015 yang dijabarkan kedalam program dan kegiatan pokok pembangunan untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan. Prioritas pembangunan daerah dalam RKPD Kota Lubuklinggau disusun berdasarkan kriteria sebagai berikut :

1. Memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran-sasaran pembangunan sebagaimana ditetapkan dalam dokumen RPJMD Kota Lubuklinggau Tahun 2013-2017;

2. Memiliki sasaran-sasaran dan indikator kinerja yang riil dan terukur sehingga langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat;

3. Mendesak dan penting untuk segera dilaksanakan dan sesuai dengan prioritas pembangunan nasional maupun provinsi;

4. Merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah untuk melaksanakannya;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2017 telah menetapkan bahwa Visi Pembangunan 2013-2017 adalah “Terwujudnya Lubuklinggau Sebagai Kota Jasa, Industri dan Perdagangan yang Unggul untuk Menjadi Role-model Masyarakat Madani.” Untuk mewujudkan visi ini juga telah ditetapkan 4 (empat) misi yang akan dilaksanakan yaitu :

(11)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 6

1. Mewujudkan SDM yang Sehat, Cerdas, Berakhlak Mulia dan Berkualitas

2. Meningkatkan Daya Saing Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial

3. Membangun Infrastruktur yang Berkeadilan dan Berwawasan Lingkungan 4. Membangun Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik

Tema Pembangunan Kota Lubuklinggau Tahun 2015 adalah “Peningkatan Kesejahteraan Melalui Pemberdayaan Ekonomi Rakyat” dengan fokus : Visit Lubuklinggau 2015.

Prioritas pembangunan Kota Lubuklinggau pada tahun 2015 disusun untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan tahun 2014 serta diselaraskan dengan prioritas pembangunan nasional.

Prioritas pembangunan nasional tahun 2015 sesuai yang digariskan RPJPN 2005-2025 yaitu bidang- bidang pembangunan sebagai berikut :

1. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama 2. Ekonomi

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 4. Sarana dan Prasarana

5. Politik

6. Pertahanan dan Keamanan 7. Hukum dan Aparatur

8. Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang 9. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Sedangkan Program Prioritas Kota Lubuklinggau dalam RKPD Tahun 2015 yaitu:

1. Pendidikan dan Kebudayaan;

Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional 1 (Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama) dan 3 (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)

2. Kesehatan;

Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional 1 (Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama) 3. Perekonomian;

Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional 2 (Ekonomi) 4. Kesejahteraan Rakyat;

Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional 2 (Ekonomi) 5. Infrastruktur;

Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional 4 (Sarana dan Prasarana) 6. Lingkungan Hidup;

Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional 8 (Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang) dan 9 (Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup)

7. Tata Kelola Pemerintahan;

Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional 5 (Politik), 6 (Pertahanan dan Keamanan), 7 (Hukum dan Aparatur).

(12)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 7

Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Tahun 2015

Tujuan Sasaran Strategi Arah dan Kebijakan Prioritas

1.1. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang berkualitas

1.1.1 Meningkatnya kualitas dan akses pelayanan kesehatan

Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sesuai standar

Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan

Prioritas 2 (Kesehatan)

Peningkatan profesionalisme dan pendayagunaan tenaga

kesehatan yang merata;

Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang berkualitas

Peningkatan ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan, jaminan keamanan,

khasiat/manfaat dan mutu obat, alat kesehatan

Prioritas 2 (Kesehatan)

Penyediaan sarana dan

prasarana bidang kesehatan yang memadai

Peningkatan pelayanan

kesehatan primer, sekunder dan tersier

1.1.2 Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan penyehatan lingkungan

Mengendalikan penyakit menular serta penyakit tidak menular melalui pelayanan dan pemberdayaan bidang kesehatan

Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular, diikuti penyehatan lingkungan

Prioritas 2 (Kesehatan)

Peningkatan partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan

1.1.3 Terkendalinya pertumbuhan penduduk

Pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Peningkatan cakupan peserta KB aktif yang dilayani sektor pemerintah

Prioritas 2 (Kesehatan)

1.1.4 Meningkatnya akses pelayanan KB berkualitas yang merata

Peningkatan kualitas layanan Keluarga Berencana

Peningkatan akses pelayanan Keluarga Berencana berkualitas yang merata.

Prioritas 2 (Kesehatan)

Peningkatan kualitas Keluarga Sejahtera

Pembinaan dan peningkatan kemandirian keluarga berencana;

Prioritas 2 (Kesehatan)

1.2 Mewujudkan masyarakat yang cerdas

1.2.1 Meningkatnya Pemerataan akses pelayanan pendidikan

Meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan yang bermutu.

Peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini

Prioritas 1 (Pendidikan)

Peningkatan kualitas wajar pendidikan dasar 9 tahun yang merata

Mengoptimalkan pelayanan pendidikan luar sekolah Peningkatan kualitas pendidikan menengah yang merata

(13)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 8

Tujuan Sasaran Strategi Arah dan Kebijakan Prioritas

1.2.2 Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan

Meningkatkan kompetensi SDM pendidikan dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan

Peningkatakan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan dasar dalam kondisi baik

Prioritas 1 (Pendidikan)

Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan menengah dalam kondisi baik Peningkatan profesionalisme dalam pelayanan pendidikan, pemerataan distribusi guru dan tenaga kependidikan

1.4 Menciptakan sistem

penyelenggaraan pendidikan dengan

kompetensi yang spesifik

1.3.3 Terwujudnya lembaga pendidikan dan pelatihan yang mempunyai standar kualitas

Mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan berbasis pada standar mutu

Penguatan kapistas kelembagaan pendidikan formal dan nonformal

Prioritas 1 (Pendidikan)

2.1 Meningkatan kualitas ekonomi masyarakat

2.1.1 Berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi

Meningkatkan daya saing dan produktivitas UMKM

Penataan regulasi penciptaan iklim usaha

Prioritas 3 (Perekonomian)

Pengembangan sarana dan prasarana pemasaran hasil produksi

Peningkatan kelancaran arus barang

Meningkatkan akses UMKM ke sumberdaya ekonomi

Peningkatan produktivitas dan mutu

Meningkatkan kapasitas dan kualitas kelembagaan koperasi

Revitalisasi koperasi. Prioritas 3 (Perekonomian) Penguatan kelembagaan koperasi

Peningkatan daya saing SDM koperasi

2.1.2 Meningkatnya pertumbuhan sektor perdagangan dan jasa

Meningkatkan daya beli masyarakat

Pengembangan sarana dan prasarana pemasaran hasil produksi

Prioritas 3 (Perekonomian) Peningkatan kelancaran arus

barang

Peningkatan efektivitas pengawasan dan iklim usaha perdagangan

2.1.3 Meningkatnya pertumbuhan sektor industri

Memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya industri

Peningkatan industri pengolahan Prioritas 3 (Perekonomian) Peningkatan fasilitas sarana dan

prasarana bagi pengembangan ekonomi kreatif

Peningkatan penerapan kompetensi teknologi dan ketrampilan/ keahlian

(14)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 9

Tujuan Sasaran Strategi Arah dan Kebijakan Prioritas

2.1.4 Terpenuhinya ketersediaan bahan pangan masyarakat

Meningkatkan kestabilan ketersediaan dan jumlah cadangan pangan pemerintah

Peningkatan koordinasi lintas bidang dalam upaya

pendistribusian dan ketersediaan pangan

Prioritas 3 (Perekonomian)

Stabilitas harga bahan pangan 2.1.5 Meningkatnya

pertumbuhan sektor pariwisata

Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara

Perbaikan dan peningkatan kualitas jaringan prasarana dan sarana pendukung pariwisata

Prioritas 3 (Perekonomian)

Peningkatan kapasitas pemerintah dan pemangku kepentingan pariwisata lokal

Peningkatan pemasaran dan promosi efektif

2.1.6 Terciptanya kesempatan kerja dan perlindungan bagi tenaga kerja

Memperluas kesempatan kerja bagi pencari kerja

Penciptaan Kesempatan Kerja melalui program-program pemerintah

Prioritas 3 (Perekonomian) Peningkatan akses terhadap

informasi pekerjaan dan lowongan kerja

Peningkatan perlindungan tenaga kerja

Meningkatkan kompetensi teknologi dan keterampilan/

keahlian tenaga kerja.

Peningkatan kompetensi manajemen usaha, dalam rangka stimulasi keterampilan dan cara- cara berpikir yang berwawasan kewirausahaan baik formal maupun nonformal.

Prioritas 3 (Perekonomian)

2.1.7 Terwujudnya peningkatan investasi

Meningkatkan Iklim Investasi dan Usaha

Pembangunan kewilayahan untuk meningkatkan konektivitas yang terpadu

Prioritas 3 (Perekonomian) Peningkatan sumber daya,

sarana dan prasarana daerah pendukung iklim investasi

Penurunan angka ketergantungan dan kriminalitas

Penyederhanaan regulasi yang bertujuan untuk memberikan transparansi, kepastian dan kemudahan untuk melakukan investasi dan berusaha

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Meningkatkan promosi dan

layanan yang mendukung investasi

Pengembangan kerja sama pemerintah dan swasta

Prioritas 3 (Perekonomian)

(15)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 10

Tujuan Sasaran Strategi Arah dan Kebijakan Prioritas

2.2 Mewujudkan peningkatan kualitas sosial kemasyarakatan

2.2.2 Meningkatnya kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak

Meningkatkan keberdayaan perempuan, perlindungan anak dan kesetaraan gender

Peningkatan koordinasi dan kerjasama lintasbidang lintas sektor, dalam rangka mendukung peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan

Prioritas 4 (Kesejahteraan rakyat)

Peningkatan kapasitas

kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan pemberdayaan perempuan

Peningkatan perlindungan bagi perempuan dan anak dari berbagai tindak kekerasan.

2.2.3 Meningkatnya penanganan masalah sosial kemasyarakatan

Meningkatkan layanan dan perlindungan sosial.

Peningkatan koordinasi pelaksanaan dan pengendalian program perlindungan sosial

Prioritas 4 (Kesejahteraan rakyat)

Meningkatkan penanganan masalah sosial dan penanggulangan bencana Peningkatan bantuan sosial kemasyarakatan berbasis perlindungan sosial

2.2.4 Terwujudnya peningkatan peran pemuda dalam berbagai bidang pembangunan

Meningkatkan pembinaan generasi muda

Peningkatan partisipasi dan peran aktif pemuda dalam berbagai bidang pembangunan

Prioritas 4 (Kesejahteraan rakyat)

peningkatan kapasitas, kompetensi, kreativitas dan inovasi pemuda;

Menumbuhkembangkan jiwa wirausaha di kalangan pemuda Pengembangan prasarana dan sarana kepemudaan

3.1 Meningkatkan dan

memeratakan pembangunan yang berkeadilan dan

berkelanjutan

3.1.2 Terwujudnya pembangunan sarana dan prasarana perkotaan yang memadai

Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana dan prasarana perkotaan yang terintegrasi

Peningkatan pelayanan infrastruktur dasar perkotaan (jalan, jembatan drainase , talud dan listrik) sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Prioritas 5 (Infrastruktur)

3.1.3 Terwujudnya peningkatan infrastruktur untuk pemenuhan kebutuhan sanitasi dan permukiman

Meningkatkan kuantitas dan kualitas berbagai sarana dan prasarana penunjang sanitasi dan permukiman

Peningkatkan akses layanan pengelolaan sanitasi

Prioritas 5 (Infrastruktur) Melakukan kerjasama dalam

rangka peningkatan akses sanitasi

Peningkatan layanan pegelolaan persampahan

Peningkatan layanan berbasis pemukiman

(16)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 11

Tujuan Sasaran Strategi Arah dan Kebijakan Prioritas

3.1.4 Meningkatnya sistem transportasi perkotaan

Meningkatkan kualitas pelayanan transportasi secara komprehensif dan terpadu

Pengembangan sarana dan prasarana transportasi

Prioritas 5 (Infrastruktur) Peningkatan cakupan pelayanan

angkutan umum 3.1.5 Terwujudnya

peningkatan layanan komunikasi dan informatika

Pemerataan penyediaan sarana, prasarana, dan layanan komunikasi dan informatika

Kerjasama dengan

penyelenggara komunikasi dan informasi

Prioritas 5 (Infrastruktur) Peningkatan akses layanan

masyarakat terhadap informasi dan komunikasi

Penyebararluasan informasi kepada masyarakat 3.2 Mewujudkan

kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan

3.2.1 Terciptanya kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan

Pengelolaan dan pengendalian pemanfaatan lingkungan hidup

Meningkatkan pembinaan dan pengawasan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan

Prioritas 6 (Lingkungan hidup)

Meningkatkan kesadaran, sikap mental dan perilaku masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan

Meningkatkan kualitas lingkungan dan kelestarian sumberdaya alam

Peningkatan kualitas kawasan RTH kawasan perkotaan

Prioritas 6 (Lingkungan hidup) Pengendalian dan rehabilitasi

konsevasi sumber daya alam 4.2 Mewujudkan

peningkatan kualitas pelayanan kepada penduduk dan masyarakat

4.2.2 Meningkatnya pelayanan umum, komunikasi dan informasi

Peningkatan pelayanan umum, komunikasi dan informasi

Memperluas jangkauan promosi dan publikasi program

pembangunan

Prioritas 7 (Tata kelola

pemerintahan) Mengembangkan teknologi

informasi dan aplikasi telematika dalam rangka e- government Peningkatan layanan masyarakat berbasis wilayah kecamatan

(17)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 12

BAB II

URUSAN DESENTRALISASI

A. RINGKASAN URUSAN DESENTRALISASI

1. Anggaran, realisasi, dan pelaksana Urusan Wajib

ANGGARAN DAN REALISASI BELANJA LANGSUNG BAPPEDA KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2015

No Urusan Wajib

Total Anggaran Belanja Langsung

(Rp)

Realisasi Belanja Langsung

Persentase Belanja (%)

Pegawai (Rp)

Belanja Barang dan

Jasa (Rp)

Belanja Modal (Rp)

Total Realisasi Belanja Langsung (Rp)

5 Tata Ruang 547.042.000 12.000.000 512.773.600 - 524.773.600 95,93

1 Program Perencanaan Tata Ruang 518.742.000 512.273.600 512.273.600 2 Program Pemanfaatan Ruang 28.300.000 12.000.000 500.000 12.500.000 6 Perencanaan Pembangunan 2.511.482.750 932.550.000 1.551.615.163 - 2.484.165.163 98,91

1 Program pengembangan data/informasi 524.564.000 95.550.000 428.028.300 523.578.300 2 Program perencanaan pengembangan

wilayah strategis dan cepat tumbuh

27.308.000 26.366.400 26.366.400

3 Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar

121.412.000 119.480.198 119.480.198

4 Program perencanaan pembangunan daerah

1.304.434.550 837.000.000 460.675.678 1.297.675.678

5 Program perencanaan pembangunan ekonomi

124.036.000 122.238.300 122.238.300

6 Program perencanaan sosial budaya 157.266.200 145.944.064 145.944.064 7 Program perencanaan prasarana

wilayah dan sumber daya alam

36.610.000 35.481.223 35.481.223

8 Program pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah

215.852.000 213.401.000 213.401.000

23 Statistik - - - - - -

1 Program pengumpulan data-data statistik daerah

-

TOTAL BL 3 URUSAN 3.058.524.750 944.550.000 2.064.388.763 - 3.008.938.763 98,38

DANA PENDUKUNG (program rutin) 2.264.455.837 68.700.000 1.516.128.653 598.539.000 2.183.367.653 96,42 1 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

1.312.343.800 68.700.000 1.192.025.974 1.260.725.974

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

891.630.387 263.621.629 598.539.000 862.160.629

3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

17.199.650 17.199.650 17.199.650

4 Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

43.282.000 43.281.400 43.281.400

TOTAL BL BAPPEDA 5.322.980.587 1.013.250.000 3.580.517.416 598.539.000 5.192.306.416 97,55

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Bappeda Tahun 2015

(18)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 13

ANGGARAN DAN REALISASI BELANJA TIDAK LANGSUNG BAPPEDA KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2015 No Uraian Belanja Tidak Langsung Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Persentase (%)

1 Belanja Pegawai 4.183.852.666,39 4.160.833.138,00 99,45

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Bappeda Tahun 2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan sesuai dengan Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 51 Tahun 2014 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau.

Bappeda Kota Lubuklinggau mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah dan melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah/atau Pemerintah Provinsi. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang perencanaan pembangunan daerah;

2. Pengkoordinasian penyusunan dibidang perencanaan pembangunan daerah;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah; dan

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Jumlah personil (PNS) Bappeda Kota Lubuklinggau Tahun 2015 sebanyak 48 orang, terdiri dari 28 orang laki-laki dan 20 orang perempuan.

B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN 1. Program dan Kegiatan.

A. Urusan Tata Ruang

Dalam tahun anggaran 2015 telah dilaksanakan 2 program yang didukung oleh 3 kegiatan bidang tata ruang. Program tersebut adalah sebagai berikut:

1. Program Perencanaan Tata Ruang, dengan kegiatan : 1) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan 2) Rapat Koordinasi tentang Rencana Tata Ruang 2. Program Pemanfaatan Ruang, dengan kegiatan :

1) Monitoring, evaluasi, dan pelaporan

B. Urusan Perencanaan Pembangunan

Dalam tahun anggaran 2015 telah dilaksanakan 8 program yang didukung oleh 25 kegiatan bidang perencanaan pembangunan. Program tersebut adalah sebagai berikut:

(19)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 14

1. Program Pengembangan Data/Informasi, dengan kegiatan:

1) Pengelolaan data dan informasi berbasis teknologi informasi

2) Penyusunan Buku Selayang Pandang dan Leaflet Kota Lubuklinggau 2. Program Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan kegiatan :

1) Penyelenggaraan musrenbang RKPD 2) Penyusunan RKPD

3) Penyusunan KUA dan PPAS 4) Penyusunan KUPA dan PPASP 5) Penetapan Kinerja Kota dan SKPD

6) Koordinasi Perencanaan Program Litbang, Data dan Informasi

7) Fasilitasi Penyusunan Laporan rencana Aksi Daerah Bidang Pemerintahan

3. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan besar, dengan kegiatan : 1) Koordinasi Perencanaan Pengembangan Kawasan Perumahan

2) Pengumpulan dan Analisis Data Informasi Bidang Infrastruktur 4. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi, dengan kegiatan :

1) Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Industri, Perdagangan, Koperasi dan UKM 2) Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Pariwisata dan Agribisnis

3) Pengumpulan dan Analisis data informasi bidang ekonomi 4) Koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah

5. Program perencanaan sosial dan budaya, dengan kegiatan :

1) Koordinasi perencanaan pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan 2) Pengumpulan dan Analisis data informasi bidang sosial budaya

3) Koordinasi perencanaan pembangunan bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial 4) Penyusunan laporan evaluasi capaian MDG’s

6. Program pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah : 1) Pengendalian dan evaluasi terhadap rencana pembangunan

2) Koordinasi pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah

3) Pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan 4) Pengendalian dan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan rencana pembangunan 7. Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh

1) Koordinasi perencanaan pengembangan kota

8. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam 1) Fasilitasi Program Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

C. Urusan Statistik

Dalam tahun anggaran 2015 telah direncanakan 1 program yang didukung oleh 1 kegiatan bidang statistik. Program tersebut adalah sebagai berikut:

1. Program pengumpulan data-data statistik daerah, dengan kegiatan:

1) Penyusunan dan pengolahan data dan statistik daerah.

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2015 lalu diperlukan adanya efisiensi anggaran dari seluruh SKPD, hal ini menyikapi adanya Perubahan RKPD Tahun 2015, KUPA dan PPASP Tahun

(20)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 15

2015 yang bermuara pada Perubahan Renja dan RKAP. Perubahan ini berkaitan erat dengan perubahan estimasi pada struktur APBD Kota Lubuklinggau Tahun 2015. Untuk itu Bappeda Kota Lubuklinggau mengambil langkah untuk mengefisiensikan anggaran pada Program Pengumpulan data- data statistik dengan indikator program ini adalah ketersediaan buku daerah dalam angka dan PDRB, yang dapat diperoleh melalui koordinasi dengan BPS.

2. Tingkat Pencapaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan serta Alokasi dan Realisasi Anggaran.

Analisis capaian kinerja masing – masing urusan dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Urusan Tata Ruang

Dalam menjalani tugas dan fungsinya, Bappeda Kota Lubuklinggau memiliki urusan penataan ruang.

Indikator kinerja, target, dan realisasinya dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

(%)

Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR 10 9 90

Ketersediaan Perda RTRW 100% 100% 100

Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM)

100% 100% 100

Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM)

100% 100% 100

Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum

konsultasi publik (SPM) 100% 100% 100

Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM)

100% 100% 100

Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah 55% 55,04% 100,07

 Indikator pertama yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR, Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 10 dokumen dan terealisasi sebanyak 9 dokumen yaitu 8 dokumen RDTR yang terangkum dalam dokumen RDTR 4 kecamatan dan dokumen RTBL pariwisata yang sudah terinci penjelasannya di dalam dokumen RDTR kecamatan.

(21)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 16

 Indikator kedua yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Ketersediaan Perda RTRW, Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 %. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Lubuklinggau yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012.

 Indikator ketiga yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM), Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 %. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya Peta Analog yang ada pada 8 kecamatan di Kota Lubuklinggau.

 Indikator keempat yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM), Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100

%. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya Peta Digital pada 8 kecamatan di Kota Lubuklinggau.

 Indikator kelima yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik (SPM), Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 %. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan terlaksananya kegiatan Konsultasi Publik tentang kebijakan penataan ruang (RTRW) dengan terlaksananya 4 kali rapat BKPRD.

 Indikator keenam yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM), Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 %.

Indikator kinerja keluaran diukur dengan menghitung jumlah masyarakat yang mengajukan Advis Planing terlayani 100% yakni sebanyak orang.

 Indikator ketujuh yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah, Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 55% dan terealisasi sebesar 55,04%. Dari peruntukan yang ada dalam rencana pola ruang pada RTRW menunjukkan tahun 2015 telah tercapai 100,07% dari total wilayah tersebut. Perhitungannya adalah (luas kawasan lindung + luas kawasan budidaya) : luas kota. Data tahun 2015 adalah (7.324,73 Ha +14.760 Ha)/40.150 Ha.

Adapun Alokasi dan Realisasi Anggaran untuk urusan tata ruang adalah sebagai berikut:

NO PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN

(Rp) REALISASI (Rp) %

1 Program Perencanaan Tata Ruang 518.742.000,00 512.273.600,00 98,75 Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang

Kawasan 480.000.000,00 480.000.000,00 100,00

Rapat koordinasi tentang rencana tata ruang 38.742.000,00 32.273.600,00 83,30 2 Program Pemanfaatan Ruang 28.300.000,00 12.500.000,00 44,17 1 Monitoring, evaluasi dan pelaporan 28.300.000,00 12.500.000,00 44,17

(22)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 17

B. Urusan Perencanaan Pembangunan

Indikator kinerja, target, dan realisasinya dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target

(%)

Realisasi (%)

Capaian (%) Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang

ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada

100 100 100

Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA

100 100 100

Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang ditetapkan PERDA/PERKADA

100 100 100

Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada 100 100 100 Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat 100 100 100 Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD 100 97,42 97,42

Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD 100 74,45 74,45

Prosentase Pencapaian Target RPJMD 100 96,03 96,03

Dokumen perencanaan pengembangan kota 5 5 100

Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya

alam 2 2 100

Dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan

cepat tumbuh 2 2 100

Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung

RPJMD 7 7 100

Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang

mendukung RPJMD 8 8 100

 Indikator yang pertama adalah Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada. Untuk capaian kinerja pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 persen dan terealisasi sebesar 100%. Regulasi yang dimaksud adalah Perda Sistem Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Terpadu yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 6 Tahun 2014.

 Indikator yang kedua adalah Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA. Untuk capaian kinerja pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 persen. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2005 – 2025 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2008.

(23)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 18

 Indikator yang ketiga adalah tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang ditetapkan PERDA/PERKADA. Capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 100 persen dengan target 100 persen. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2013 – 2017 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013.

 Indikator yang keempat adalah tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan PERKADA. Pada Tahun 2015 ditargetkan capaian sebesar 100 persen dan terealisasi sebesar 100 persen. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2016 yang ditetapkan Dengan Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 14 Tahun 2015.

 Indikator yang kelima adalah persentase sinkronisasi program daerah dan pusat untuk tahun rencana (n+1). Pada tahun 2015 ditarget capaian sebesar 100% dan terealisasi 100%, dimana prioritas yang ada dalam Rencana Kerja Pemerintah Pusat dapat terakomodir dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Lubuklinggau. Adapun 9 Program Prioritas Pemerintah Pusat Adalah:

o Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara

o Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya o Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa

dalam kerangka negara kesatuan

o Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya

o Meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia

o Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional

o Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik

o Melakukan revolusi karakter bangsa

o Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial indonesia

Sedangkan Program Prioritas Kota Lubuklinggau dalam RKPD Tahun 2016 yaitu:

o Pendidikan dan Kebudayaan;

Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia, prioritas kedelapan yaitu melakukan revolusi karakter bangsa, prioritas kesembilan yaitu memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial indonesia

o Kesehatan;

Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia.

o Perekonomian;

Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional keenam yaitu meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, prioritas ketujuh yaitu mewujudkan

(24)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 19

kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

o Kesejahteraan Rakyat;

Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia.

o Infrastruktur;

Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional ketiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

o Lingkungan Hidup;

Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional ketiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

o Tata Kelola Pemerintahan;

Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional pertama yaitu menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Indonesia, prioritas kedua yaitu membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya, prioritas keempat yaitu memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

 Indikator yang keenam adalah penjabaran program RPJMD tahunan ke dalam RKPD. Pada tahun 2015 capaian kinerja ditargetkan sebesar 100% dan terealisasi sebesar 97,42%.

Dari 233 program RPJMD terakomodir sebanyak 227 program, hal ini disebabkan karena keterbatasan anggaran Pemerintah Kota Lubuklinggau selain itu juga karena beberapa program telah terakumulasi di tahun-tahun sebelumnya.

 Indikator yang ketujuh adalah penjabaran program RKPD ke dalam APBD. Pada tahun 2015 ditarget capaian sebesar 100% dan terealisasi 74,45 %. Dari 227 program RKPD terakomodir sebanyak 169 program ke dalam APBD. Pada tahun 2015 terjadi perubahan estimasi APBD sebagai dampak berkurangnya dana bagi hasil dari pemerintah pusat, oleh karena itu terjadi efisiensi anggaran.

 Indikator kedelapan adalah prosentase pencapaian target RPJMD. Pada tahun 2015 ditarget capaian sebesar 100% dan terealisasi 96,03%. Hal ini menunjukkan rata-rata capaian kinerja visi dan misi Walikota dalam RKPD tahun 2014 yaitu sebesar 96,03% yang merupakan capaian tahun kedua RPJMD 2013-2017 (Sumber data : Lakip Kota Lubuklinggau tahun 2014).

 Indikator kesembilan adalah tersedianya dokumen perencanaan pengembangan kota. Pada tahun 2015 ditarget capaian sebanyak 5 dokumen dan terealisasi sebanyak 5 dokumen atau sebesar 100%. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen 1) Pengajuan proposal infrastruktur 2015--Pengembangan Sport Center dan Bandara Silampari , 2) dokumen RP3KP, 3) dokumen data informasi bidang infrastruktur 2015, 4) penataan kawasan kumuh, 5) rmh swadaya (tergabung dalam dok RP3KP).

(25)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 20

 Indikator kesepuluh adalah tersedianya dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam. Pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 2 dokumen, dan terealisasi sebanyak 2 dokumen atau sebesar 100%. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen Master Plan dan DED Air Limbah Kota Lubuklinggau.

 Indikator kesebelas adalah tersedianya dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh. Pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 2 dokumen, dan terealisasi sebanyak 2 dokumen atau sebesar 100%. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen Review RPI2JM 2015 dan dokumen hasil koordinasi perencanaan pengembangan kota.

 Indikator kedua belas adalah tersedianya dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD. Pada tahun 2015 ditarget capaian sebanyak 7 dokumen tetapi hanya terealisasi sebanyak 7 dokumen atau sebesar sebesar 100%. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat yaitu antara lain 1) dokumen hasil koordinasi bidang pariwisata dan agribisnis, 2) dokumen hasil koordinasi bidang industri, perdagangan, koperasi dan UKM (termasuk di dalamnya 3. Dok Ripida), 4) dokumen hasil pelaksanaan penanggulangan kemiskinan (LP2KD), dan 5) dokumen analisis data bidang ekonomi 2015 (termasuk di dalamnya : 6. Inflasi 7. PDRB).

 Indikator ketiga belas adalah tersedianya dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD. Pada tahun 2015 ditarget capaian sebanyak 8 dokumen dan hanya terealisasi sebanyak 8 dokumen atau sebesar 100%. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dari tersedianya 1) laporan koordinasi perencanaan pembangunan bidang kesehatan, 2) koordinasi perencanaan pembangunan bidang kesejahteraan sosial, 3) laporan koordinasi perencanaan pembangunan bidang pendidikan 4) koordinasi perencanaan pembangunan bidang kebudayaan, 5) laporan evaluasi capaian MDG’S , 6) dokumen data capaian kinerja satuan kerja perangkat daerah tahun 2015 bidang sosial budaya (termasuk di dalamnya : 7.analisis data bidang sosial budaya, 8. buku saku sosial budaya th 2015).

Adapun Alokasi dan Realisasi Anggaran untuk urusan perencanaan pembangunan adalah sebagai berikut:

NO PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) %

1 Program pengembangan data/informasi 524.564.000,00 523.578.300,00 99,81 1 Pengelolaan Data dan Informasi Berbasis

Teknologi Informasi 289.178.000,00 289.110.000,00 99,98 2 Penyusunan Buku Selayang Pandang dan

Leaflet Kota Lubuklinggau 235.386.000,00 234.468.300,00 99,61 2 Program Perencanaan Pengembangan

Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 27.308.000,00 26.366.400,00 96,55 1 koordinasi perencanaan pengembangan kota 27.308.000,00 26.366.400,00 96,55 3 Program perencanaan pengembangan kota-

kota menengah dan besar 121.412.000,00 119.480.198,00 98,41 1 Koordinasi Perencanaan Pengembangan

Kawasan Perumahan 73.126.000,00 72.204.748,00 98,74 2 Pengumpulan dan Analisis Data dan

Informasi Bidang Infrastruktur 48.286.000,00 47.275.450,00 97,91 4 Program perencanaan pembangunan daerah 1.304.434.550,00 1.297.675.678,00 99,48 1 Penyelenggaraan musrenbang RKPD 181.598.900,00 181.598.900,00 100,00

(26)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 21

NO PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) %

2 Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah

Daerah 676.194.000,00 673.163.800,00 99,55

3 Penyusunan KUA dan PPAS 186.340.000,00 185.144.550,00 99,36 4 Penyusunan KUPA dan PPAS-P 146.624.000,00 146.331.800,00 99,80 5 Penetapan Kinerja Kota dan SKPD 36.124.000,00 35.540.200,00 98,38 6 Koordinasi Perencanaan Program Litbang,

Data dan Informasi Pembangunan 26.777.000,00 26.520.428,00 99,04 7 Fasilitasi Penyusunan Laporan Rencana Aksi

Daerah Bidang Pemerintahan 50.776.650,00 49.376.000,00 97,24 5 Program perencanaan pembangunan ekonomi 124.036.000,00 122.238.300,00 98,55 1

Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Industri, Perdagangan, Koperasi dan UKM

22.376.000,00 22.337.000,00 99,83

2 Koordinasi Perencanaan Pembangunan

Bidang Pariwisata dan Agribisnis 23.954.000,00 23.895.100,00 99,75 3 Pengumpulan dan Analisis Data dan

Informasi Bidang Ekonomi 22.376.000,00 22.372.000,00 99,98 4 Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan

Daerah 55.330.000,00 53.634.200,00 96,94

6 Program perencanaan sosial dan budaya 157.266.200,00 145.944.064,00 92,80

1 Koordinasi Perencanaan Pembangunan

Bidang Pendidikan dna Kebudayaan 69.680.000,00 69.282.064,00 99,43 2 Pengumpulan dan analisis data dan informasi

bidang Sosial Budaya 4.480.000,00 4.480.000,00 100,00 3 Koordinasi perencanaan pembangunan

bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial 52.452.000,00 47.624.400,00 90,80 4 Penyusunan laporan evaluasi capaian MDG's 30.654.200,00 24.557.600,00 80,11 7 Program perancanaan prasarana wilayah dan

sumber daya alam 36.610.000,00 35.481.223,00 96,92

1 Fasilitasi Program Air Minum dan Penyehatan

Lingkungan 36.610.000,00 35.481.223,00 96,92

8 Program Pengendalian dan Evaluasi

Perencanaan Pembangunan Daerah 215.852.000,00 213.401.000,00 98,86 1 Pengendalian dan evaluasi terhadap rencana

pembangunan 33.092.000,00 32.542.500,00 98,34

2 Koordinasi pengendalian dan evaluasi

pembangunan daerah 33.020.000,00 31.788.800,00 96,27 3 Pengendalian dan evaluasi terhadap

pelaksanaan rencana pembangunan 105.648.000,00 105.356.500,00 99,72 4 Pengendalian dan evaluasi terhadap hasil

pelaksanaan rencana pembangunan 44.092.000,00 43.713.200,00 99,14

C. Urusan Statistik

Indikator kinerja, target, dan realisasinya dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Tingkat ketersediaan data statistik daerah 100 100 100

Data statistik diperoleh melalui koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS).

(27)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2015 22

Dalam melaksanakan urusan wajib pada tahun anggaran 2015 didukung dengan Program rutin dengan indikator sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%)

Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD 100 100 100

Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD 100 100 100

Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD 100 100 100

Tingkat kedisiplinan aparatur 100 100 100

Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana kerja aparatur 100 100 100

Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi

perencana 100 100 100

Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran 100 100 100

Adapun Alokasi dan Realisasi Anggaran untuk program rutin adalah sebagai berikut :

NO PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) %

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.312.343.800,00 1.260.725.974,00 96,07 1 Penyediaan jasa surat menyurat 206.000.000,00 205.700.000,00 99,85 2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air

dan listrik 131.040.000,00 113.568.932,00 86,67

3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan

kendaraan dinas/operasional 17.250.000,00 5.070.300,00 29,39 4 Penyediaan jasa administrasi keuangan 68.700.000,00 68.700.000,00 100,00 5 Penyediaan jasa kebersihan kantor 102.240.000,00 102.240.000,00 100,00 6 Penyediaan alat tulis kantor 151.752.800,00 150.824.550,00 99,39 7 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 84.260.000,00 83.878.000,00 99,55 8 Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor 10.000.000,00 9.562.000,00 95,62 9 Penyediaan peralatan rumah tangga 7.121.000,00 6.821.000,00 95,79 10 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang-undangan 9.000.000,00 8.330.000,00 92,56

11 Penyediaan makanan dan minuman 224.980.000,00 222.170.500,00 98,75 12 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar

daerah 300.000.000,00 283.860.692,00 94,62

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 891.630.387,00 862.160.629,00 96,69

1 pengadaan Kendaraan dinas/operasional 368.000.000,00 367.890.000,00 99,97 2 Pengadaan peralatan gedung kantor 92.618.000,00 92.000.000,00 99,33

Gambar

Tabel 1.1 Luas Wilayah Administrasi Kota Lubuklinggau per Kecamatan

Referensi

Dokumen terkait

Heidergott [6] menjelaskan sistem linier maks-plus waktu invarian digunakan untuk sistem yang mempunyai jadwal keberangkatan khusus sedangk- an sistem linier maks-plus waktu

Selain itu hal tersebut terjadi karena saham yang tercatat pada Jakarta Islamic Indeks merupakan saham dengan kapitalisasi pasar yang besar sehingga volume

Perusahaan yang menetapkan strategi proses seperti ini biasanya fasilitas yang dimiliki membutuhkan biaya tetap yang tinggi tetapi biaya variable rendah sebagai dampak dari

USD/GBP yang terindikasi mempunyai hubungan yang tidak begitu kuat. 2) Walaupun variabel harga minyak WTI terindikasi mem- punyai hubungan dan pengaruh yang lemah

Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 4 (1) : 18-23 21 karakter pada setiap peserta didik kemudian mengenali bakatnya dan selanjutnya menyalurkan bakatnya ke dalam

Untuk efisiensi volume limbah cair yang disalurkan, pada sistem traktor-tangki kemungkinan kehilangan limbah cair selama penyaluran sangat kecil, baik pada saat

Mott dikenal dengan nama lokal gajah mini (karena tinggi tanaman maupun panjang dan lebar daun yang lebih kecil dibandingkan dengan rumput gajah, P. purpureum ) atau

Jadi, adanya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 berhubungan dengan kebijakan tersebut saat ini di Kota Blitar khususnya proses implementasi berjalan dengan