TROPICAL RAINFOREST INTERNATIONAL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
IUIPHHK
PT. KONSORSIUM BERDAYA HIJAU
PROVINSI SULAWESI SELATAN
IDENTITAS LV-LK
a. Nama Lembaga : Tropical Rainforest International Certification b. Nomor Akreditasi : LVLK-022-IDN
c. Alamat : Villa Seturan Indah Kavling C-2. Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta
d. Nomor Telepon : (0274) 487862 e. Nomor Fax : (0274) 487862
f. E-mail : info@tric-indonesia.com g. Direktur : Hendy Saputra
h. Standar : Lampiran 2.6 Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari nomor P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 tentang Standar Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) Pada Pemegang IUIPHHK kapasitas ≤ 6.000 m3/tahun dan IUI dengan Nilai Investasi ≤ 500 juta.
i. Tim Auditor : 1. Sudaryono (Lead Auditor) 2. Saechol Muad (Auditor) j. Tim Pengambil
Keputusan
: Ahmad Zakie Mubarrok (Technical Review)
RESUME HASIL AUDIT SERTIFIKASI/
SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
PT. KONSORSIUM BERDAYA HIJAU
IDENTITAS AUDITEE
a. Nama Pemegang Izin : PT. Konsorsium Berdaya Hijau
b. Alamat Kantor/Industri : Dusun Kebun Rami, Desa Mandiri, Kec. Tomoni, Kab. Luwu Timur
c. Nomor dan tanggal Izin Usaha Industri (IUI)
: Surat Keputusan Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu kepada PT. Konsorsium Berdaya Hijau nomor 48/L.01a.P/P2T/08/2017 tanggal 31 Juli 2017
d. Kapasitas Izin Produksi/
Terpasang
: Veneer 4.000 m3/tahun
e. Nomor Telepon : -
f. Nomor Fax : -
g. E-mail : -
h. Pengurus : Muhammad Tahnur (Direktur Utama) Abdul Syukur Ahmad (Direktur) Antonius Jana Sanjaya (Komisaris)
RINGKASAN TAHAPAN
Tahapan Waktu Ringkasan Catatan
Konsultansi Publik
(bila dibutuhkan) - Tidak diwajibkan dilaksanakanuntuk ruang lingkup izin usaha industri pengolahan hasil hutan kayu .
Pertemuan Pembukaan 25 Januari
2018 Penjelasan tujuan kegiatan verifikasi, tahapan audit, susunan tim auditor, kewenangan audit, ruang lingkup verifikasi, metodologi verifikasi, mekanisme dan prosedur serta rencana kerja.
Verifikasi Dokumen dan
Observasi Lapangan 25 s.d 26
Januari 2018 Melakukan verifikasi dokumen legalitas perusahaan, pengecekan dokumen bahan baku, produksi dan ekspor serta observasi lapangan (uji petik).
Pertemuan Penutupan 26 Januari
2018 Penjelasan hasil verifikasi lapangan, kegiatan pasca verifikasi lapangan dan penutupan.
Pengambilan Keputusan Februari 2018 Melakukan review hasil verifikasi lapangan,
memutuskan kelulusan untuk penerbitan
Sertifikat Legalitas Kayu.
RESUME HASIL PENILAIAN
Prinsip, Kriteria, dan
Indikator Verifier Nilai Justifikasi
Prinsip 1. Pemegang izin usaha mendukung terselenggaranya perdagangan kayu yang sah
Kriteria 1.1. Unit usaha dalam bentuk : (a) industri pengolahan memiliki ijin yang sah, dan (b) eksportir produk olahan memiliki izin yang sah
1.1.1 Unit usaha adalah produsen yang memiliki ijin yang sah
a. Akte pendirian perusahaan
dan/atau
perubahan terakhir untuk perusahaan yang berbadan hukum atau KTP
bagi usaha
perorangan.
M Tersedia akta pendirian PT.
Konsorsium Berdaya Hijau yang telah di sahkan sesuai dengan badan hukumnya
b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam Izin Industri
M Tersedia SIUP PT. Konsorsium Berdaya Hijau yang Masih berlaku sesuai dengan kegiatan usahanya
c. Izin HO (izin gangguan
lingkungan sekitar industri)
TD Sesuai dengan Permendagri No 19 Tahun 2017 tanggal 30 Maret 2017 tentang pencabutan Permendagri No 27 Tahun 2009 pada Pasal 1 menyebutkan tentang penetapan pencabutan ijin gangguan di daerah dan dinyatakan tidak berlaku, sehingga verifier HO tidak diverifikasi d. Tanda Daftar
Perusahaan (TDP) M Tersedia TDP PT. Konsorsium Berdaya Hijau yang sah dan Masih belaku sesuai dengan kegiatan usahanya
e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
M Nomor dan keterangan pada NPWP telah sesuai dengan SKT dan pada dokumen lainnya.
f. Dokumen
Lingkungan Hidup (UKL-UPL/ SPPL/
DPLH/ SIL/ DELH/
Dokumen
M Tersedia dokumen lingkungan hidup atas nama PT. Konsorsium Berdaya Hijau yang sesuai dengan kegiatan usahanya dan tersedia bukti sedang dalam proses untu penyampaian
Indikator Verifier Nilai Justifikasi
Lingkungan Hidup
lain yang setara) laporan pemantauan lingkungan.
g. IUIPHHK, Izin Usaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT)
M Terdapat dokumen IUIPHHK PT.
Konsorsium Berdaya Hijau yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang dan sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan.
h. Rencana
Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk IUIPHHK
M RPBBI PT. Konsorsium Berdaya Hijau telah dilaporkan kepada instansi terkait . Realisasi pemenuhan bahan baku sesuai dengan RPBI terakhir yang telah dilaporkan.
Kriteria 1.2. Importir kayu dan produk kayu 1.2.1. Importir adalah
importir yang memiliki ijin yang sah
Dokumen identitas
importir TD Konsorsium Berdaya Hijau tidak memiliki izin impor dan selama periode audit tidak menggunakan bahan baku impor, sehingga seluruh verifier pada Kriteria 1.2 Importir kayu dan produk kayu tidak diverifikasi
1.2.2. Importir memiliki mekanisme Uji Tuntas
(due diligence) Panduan / pedoman / prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan mekanisme uji tuntas (due diligence) importir
TD Konsorsium Berdaya Hijau tidak memiliki izin impor dan selama periode audit tidak menggunakan bahan baku impor, sehingga seluruh verifier pada Kriteria 1.2 Importir kayu dan produk kayu tidak diverifikasi
Kriteria 1.3. Unit usaha dalam bentuk kelompok 1.3.1. Kelompok
memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen
pembentukan kelompok
Akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok
TD PT. Konsorsium Berdaya Hijau tidak memiliki izin impor dan selama periode audit tidak menggunakan bahan baku impor, sehingga seluruh verifier pada indikator 1.3.1 importir adalah importir yang memiliki izin yang sah tidak diverifikasi.
Internal Audit Anggota
Kelompok TD PT. Konsorsium Berdaya Hijau tidak memiliki izin impor dan selama periode audit tidak menggunakan bahan baku impor, sehingga seluruh verifier pada indikator 1.3.1 importir adalah importir yang memiliki izin yang sah tidak diverifikasi.
Prinsip, Kriteria, dan
Indikator Verifier Nilai Justifikasi
Prinsip 2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan kayu dari asalnya
Kriteria 2.1. Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk kayu impor) dan hasil olahannya
2.1.1. Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah
a. Dokumen jual beli/
nota atau kontrak suplai bahan baku dilengkapi bukti pembelian
M Seluruh penerimaan bahan baku kayu di PT. Konsorsium Berdaya Hijau dilengkapi dengan dokumen kontrak suplai bahan baku dan dokumen jual beli berupa kwitansi pembayaran.
b. Daftar Pemeriksaan Kayu Bulat (DPKB)
TD Penerimaan bahan baku kayu PT.
Konsorsium Berdaya Hijau dari disekitar wilayah Sulawesi Selatan, dan tidak terdapat realiasasi penerimaan bahan baku kayu dari hutan negara sehingga verifier Daftar Pemeriksaan Kayu Bulat (DPKB) tidak diverifikasi.
c. Bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah
M Seluruh penerimaan kayu dari hutan rakyat di PT. Konsorsium Berdaya Hijau dilengkapi dengan bukti serah terima kayu yang sesuai dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
d. Dokumen angkutan hasil hutan yang sah
M Penerimaan bahan baku kayu di PT.
Konsorsium Berdaya Hijau didukung dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah, serta hasil stock bahan baku di lapangan sesuai antara fisik kayu dengan dokumen nota angkutan, dan PT. Konsorsium Berdaya Hijau memiliki tenaga teknis masih berlaku dan sesuai dengan SK lokasi penempatan.
e. Nota dan Dokumen Keterangan (Berita acara dari petugas kehutanan atau dari Aparat Desa/Kelurahan)
yang dapat
menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/ hasil bongkaran/
sampah kayu
TD Berdasarkan verifikasi dokumen diketahui bahwa selama periode audit tidak terdapat penerimaan kayu bekas/ hasil bongkaran/sampah kayu, seluruh penerimaan berasal darii supplier di sekitar wilayah Sulawesi Selatan, sehingga verifier Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan atau dari Aparat Desa/Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/ hasil bongkaran/
Indikator Verifier Nilai Justifikasi
bukan dari kayu
lelang, serta DKP sampah kayu bukan dari kayu lelang, serta DKP tidak diverifikasi
f. Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri
TD Berdasarkan verifikasi dokumen diketahui bahwa selama periode audit tidak terdapat penerimaan kayu limbah industri, seluruh penerimaan kayu di PT. Konsorsium Berdaya Hijau berasal dari supplier di sekitar wilayah Sulawesi Selatan, sehingga verifier Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri tidak diverifikasi.
g. Dokumen S-LK/ S- PHPL yang dimiliki pemasok dan/atau DKP dari pemasok
M Seluruh penerimaan kayu bulat di PT.
Konsorsium Berdaya Hijau berasal dari pemasok memiliki SLK.
h. Informasi terkait
VLBB untuk
pemasok yang belum memiliki S- LK/ S-PHPL/ DKP
TD seluruh penerimaan kayu PT.
Konsorsium Berdaya Hijau berasal dari supplier di sekitar wilayah Sulawesi Selatan yang telah ber-SLK, sehingga verifier Informasi terkait VLBB untuk pemasok yang belum memiliki S-LK/ S-PHPL/ DKP tidak diverifikasi.
i. Dokumen
pendukung RPBBI M RPBBI PT. Konsorsium Berdaya Hijau telah dilaporkan kepada instansi terkait dan telah didukung dokumen sumber bahan baku yang lengkap.
2.1.2. Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah
a. Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
TD Selama periode audit PT. Konsorsium Berdaya Hijau tidak terdapat penerimaan kayu impor, seluruh penerimaan kayu berasal dari sekitar supplier di wilayah Sulawesi Selatan, sehingga seluruh verifer pada indikator 2.1.2 Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah tidak diverifikasi.
b. Bill of Lading (B/L) TD Selama periode audit PT. Konsorsium Berdaya Hijau tidak terdapat penerimaan kayu impor, seluruh penerimaan kayu berasal dari sekitar supplier di wilayah Sulawesi Selatan,
Prinsip, Kriteria, dan
Indikator Verifier Nilai Justifikasi
sehingga seluruh verifer pada indikator 2.1.2 Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah tidak diverifikasi.
c. Packing List (P/L) TD Selama periode audit PT. Konsorsium Berdaya Hijau tidak terdapat penerimaan kayu impor, seluruh penerimaan kayu berasal dari sekitar supplier di wilayah Sulawesi Selatan, sehingga seluruh verifer pada indikator 2.1.2 Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah tidak diverifikasi.
d. Invoice TD Selama periode audit PT. Konsorsium Berdaya Hijau tidak terdapat penerimaan kayu impor, seluruh penerimaan kayu berasal dari sekitar supplier di wilayah Sulawesi Selatan, sehingga seluruh verifer pada indikator 2.1.2 Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah tidak diverifikasi.
e. Deklarasi TD Selama periode audit PT. Konsorsium Berdaya Hijau tidak terdapat penerimaan kayu impor, seluruh penerimaan kayu berasal dari sekitar supplier di wilayah Sulawesi Selatan, sehingga seluruh verifer pada indikator 2.1.2 Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah tidak diverifikasi.
f. Bukti pembayaran bea masuk (bila terkena bea masuk)
TD Selama periode audit PT. Konsorsium Berdaya Hijau tidak terdapat penerimaan kayu impor, seluruh penerimaan kayu berasal dari sekitar supplier di wilayah Sulawesi Selatan, sehingga seluruh verifer pada indikator 2.1.2 Importir mampu
Indikator Verifier Nilai Justifikasi
membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah tidak diverifikasi.
g. Dokumen lain yang relevan
(diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya
TD Selama periode audit PT. Konsorsium Berdaya Hijau tidak terdapat penerimaan kayu impor, seluruh penerimaan kayu berasal dari sekitar supplier di wilayah Sulawesi Selatan, sehingga seluruh verifer pada indikator 2.1.2 Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah tidak diverifikasi.
h. Bukti Penggunaan
Kayu Impor TD Selama periode audit PT. Konsorsium Berdaya Hijau tidak terdapat penerimaan kayu impor, seluruh penerimaan kayu berasal dari sekitar supplier di wilayah Sulawesi Selatan, sehingga seluruh verifer pada indikator 2.1.2 Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah tidak diverifikasi.
2.1.3. Unit usaha menerapkan sistem penelusuran kayu
a. Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi
M PT. Konsorsium Berdaya Hijau telah memiliki laporan log rotary harian yang dapat memberikan informasi ketelusuran asal-usul bahan baku.
b. Laporan produksi
hasil olahan M PT. Konsorsium Berdaya Hijau telah memiliki laporan produksi yang sesuai dengan laporan mutasi kayu, dan terdapat hubungan yang logis natara input, output dan rendemen.
c. Produksi industri tidak melebihi kapasitas produksi yang diijinkan
M Pada periode Audit PT. Konsorsium Berdaya Hijau, belum terdapat realisasi produksi dalam satu bulan sehingga tidak dapat dibandingkan dengan kapasitas izin yang diizinkan.
d. Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan
TD Berdasarkan verifikasi penerimaan bahan baku PT. Konsorsium Berdaya Mandiri tidak terdapat penimaah bahan baku berupa kayu lelang,
Prinsip, Kriteria, dan
Indikator Verifier Nilai Justifikasi
sehingga verifier hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan tidak diverifikasi.
e. Dokumen catatan/laporan mutasi kyu
M PT. Konsorsium Berdaya Hijau telah menyusun Laporan Mutasi Kayu sesuai dengan dokumen pendukungnya.
2.1.4. Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/ industri rumah tangga)
a. Dokumen S-LK
atau DKP TD PT. Konsorsium Berdaya Hijau melakukan kegiatan produksi pengolahan kayu bulat menjadi veneer secara mandiri dan tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa kepada pihak lain, sehingga seluruh verifier pada indikator 2.1.4 Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga) Tidak Diverifikasi.
b. Kontrak jasa pengolahan produk antara auditee dengan pihak penyedia jasa (pihak lain)
TD PT. Konsorsium Berdaya Hijau melakukan kegiatan produksi pengolahan kayu bulat menjadi veneer secara mandiri dan tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa kepada pihak lain, sehingga seluruh verifier pada indikator 2.1.4 Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga) Tidak Diverifikasi.
c. Berita acara serah terima kayu yang dijasakan
TD PT. Konsorsium Berdaya Hijau melakukan kegiatan produksi pengolahan kayu bulat menjadi veneer secara mandiri dan tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa kepada pihak lain, sehingga seluruh verifier pada indikator 2.1.4 Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga) Tidak Diverifikasi.
Indikator Verifier Nilai Justifikasi
d. Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan
penyedia jasa
TD PT. Konsorsium Berdaya Hijau melakukan kegiatan produksi pengolahan kayu bulat menjadi veneer secara mandiri dan tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa kepada pihak lain, sehingga seluruh verifier pada indikator 2.1.4 Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga) Tidak Diverifikasi.
e. Adanya
pendokumentasian bahan baku, proses dan produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri jasa
TD PT. Konsorsium Berdaya Hijau melakukan kegiatan produksi pengolahan kayu bulat menjadi veneer secara mandiri dan tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa kepada pihak lain, sehingga seluruh verifier pada indikator 2.1.4 Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga) Tidak Diverifikasi.
Prinsip 3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi Kriteria 3.1. Perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik 3.1.1. Unit usaha
menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yang sah untuk perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik
Dokumen angkutan
hasil hutan yang sah TD Pada periode Audit tidak ada kegiatan penjualan produk veneer untuk pemasaran domestik oleh PT.
Konsorsium Berdaya Hijau, sehingga verifier Perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik Tidak diverifikasi.
Kriteria 3.2. Pengapalan kayu olahan untuk eksport 3.2.1. Pengapalan kayu
olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
a. Produk hasil olahan kayu yang diekspor
TD Pada periode Audit tidak terdapat penjualan produk veneer untuk pemasaran ekspor yang dilakukan oleh PT. Konsorsium Berdaya Hijau, sehingga seluruh verifier pada indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Baraf (PEB) Tidak diverifikasi.
Prinsip, Kriteria, dan
Indikator Verifier Nilai Justifikasi
b. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
TD Pada periode Audit tidak terdapat penjualan produk veneer untuk pemasaran ekspor yang dilakukan oleh PT. Konsorsium Berdaya Hijau, sehingga seluruh verifier pada indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Baraf (PEB) Tidak diverifikasi.
c.Packing List (P/L) TD Pada periode Audit tidak terdapat penjualan produk veneer untuk pemasaran ekspor yang dilakukan oleh PT. Konsorsium Berdaya Hijau, sehingga seluruh verifier pada indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Baraf (PEB) Tidak diverifikasi.
d. Invoice TD Pada periode Audit tidak terdapat penjualan produk veneer untuk pemasaran ekspor yang dilakukan oleh PT. Konsorsium Berdaya Hijau, sehingga seluruh verifier pada indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Baraf (PEB) Tidak diverifikasi.
e. Bill of Lading (B/L) TD Pada periode Audit tidak terdapat penjualan produk veneer untuk pemasaran ekspor yang dilakukan oleh PT. Konsorsium Berdaya Hijau, sehingga seluruh verifier pada indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Baraf (PEB) Tidak diverifikasi.
f. Dokumen V-Legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan Dokumen V-
TD Pada periode Audit tidak terdapat penjualan produk veneer untuk pemasaran ekspor yang dilakukan oleh PT. Konsorsium Berdaya Hijau,
Indikator Verifier Nilai Justifikasi
Legal sehingga seluruh verifier pada
indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Baraf (PEB) Tidak diverifikasi.
g. Hasil verifikasi teknis (Laporan Surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis
TD Pada periode Audit tidak terdapat penjualan produk veneer untuk pemasaran ekspor yang dilakukan oleh PT. Konsorsium Berdaya Hijau, sehingga seluruh verifier pada indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Baraf (PEB) Tidak diverifikasi.
h. Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar
TD Pada periode Audit tidak terdapat penjualan produk veneer untuk pemasaran ekspor yang dilakukan oleh PT. Konsorsium Berdaya Hijau, sehingga seluruh verifier pada indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Baraf (PEB) Tidak diverifikasi.
i. Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu dibatasi perdagangannya
TD Pada periode Audit tidak terdapat penjualan produk veneer untuk pemasaran ekspor yang dilakukan oleh PT. Konsorsium Berdaya Hijau, sehingga seluruh verifier pada indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Baraf (PEB) Tidak diverifikasi.
Kriteria 3.3. Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal 3.3.1. Implementasi
Tanda V-Legal Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan
TD PT. Konsorsium Berdaya Hijau pada saat audit dilaksankan bukan merupakan pemegang SLK, sehingga tidak memiliki hak dan kewajiban untuk membubuhkan tanda V-Legal pada produk atau kemasan atau dokumen/lampiran dokumen angkutan hasil olahan, sehingga
Prinsip, Kriteria, dan
Indikator Verifier Nilai Justifikasi
verifier Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan tidak diverifikasi.
Prinsip 4. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan.
Kriteria 4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 4.1.1. Pedoman/
Prosedur dan implementasi K3
a. Pedoman/prosedur
K3 M Tersedia SOP K3 dan personel yang
ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam implementasi SOP K3.
b. Implementasi K3 M Tersedia peralatan K3 sesuai pedoman yang berfungsi baik dan sudah tersedia tanda/jalur evakuasi di area industri.
c. Catatan kecelakaan
kerja M Tersedia catatan kecelakaan kerja dan upaya penanganannya.
Kriteria 4.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja 4.2.1. Kebebasan
Berserikat bagi pekerja Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja
M Pada PT. Konsorsium Berdaya Hijau tidak terdapat serikat pekerja namun terdapat pernyataan tertulis mengenai kebijakan perusahaan yang membolehkan karyawan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.
4.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan yang mengatur hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan/atau IUI yang mempekerjakan karyawan >10 orang
Ketersediaan Dokumen KKB atau PP yang mengatur hak-hak pekerja
M PT. Konsorsium Berdaya Hijau memiliki Peraturan Perusahaan yang mengatur hak-hak pekerja, dan sedang dalam proses pendaftaran kepada instansi yang berwenang.
4.2.3. Tidak
mempekerjakan anak dibawah umur (diluar ketentuan)
Pekerja yang masih dibawah umur
M Pada Saat Audit Lapangan dilaksanakan, PT. Konsorsium Berdaya Hijau tidak memperkerjakan pekerja yang masih di bawah umur M = Memenuhi ; TM = Tidak Memenuhi ; TD = Tidak Diverifikasi
Berdasarkan hasil audit Sertifikasi di PT. Konsorsium Berdaya Hijau, secara keseluruhan dari 4 Prinsip, 9 Kriteria, 15 Indikator, dan 56 Verifier diperoleh hasil :
Jumlah Verifier yang tidak diverifikasi sebanyak 35 verifier
Jumlah Verifier yang memenuhi norma penilaian sebanyak 21 verifier
Jumlah Verifier yang tidak memenuhi norma penilaian sebanyak 0 verifier.
Dengan demikian PT. Konsorsium Berdaya Hijau dinyatakan MEMENUHI standar verifikasi legalitas kayu sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.30/MenLHK/Setjen/PHPL.3/3/2016 dan Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016, dan Sertifikat Legalitas Kayu dapat diterbitkan.