• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (UNIT PKBL) PT PP (PERSERO) Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (UNIT PKBL) PT PP (PERSERO) Tbk"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN

BINA LINGKUNGAN (UNIT PKBL)

PT PP (PERSERO) Tbk

LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

No. 00011/2.1000/PKBL/03/0912/1/II/2019 Tanggal 20 Februari 2019

(2)

PT PP (Persero) Tbk DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN PENAGGUNGJAWAB UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1

LAPORAN KEUANGAN – Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2018

Laporan Posisi Keuangan 3

Laporan Aktivitas 4

Laporan Arus Kas 5

Catatan Atas Laporan Keuangan 6

(3)
(4)
(5)
(6)

31 Desember 31 Desember

Catatan 2018 2017

A S E T

ASET LANCAR

Kas di bank 4 2.792.625.128 680.987.551

Piutang kepada BUMN Pembina Lain dan Lembaga Penyalur (setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang sebesar Rp.2.933.096.614 tahun 2018

dan Rp 3.480.226.790 tahun 2017 5 6.144.424.285 7.458.127.446 Piutang pinjaman Mitra Binaan - Neto

(setelah dikurangi piutang bermasalah dan penyisihan penurunan nilai piutang sebesar

Rp.4.842.858.152 Tahun 2018 dan Rp 4.807.487.502

tahun 2017 6 1.850.000.000 35.370.651

Jumlah Aset Lancar 10.787.049.413 8.174.485.648

ASET TIDAK LANCAR

Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan

Akumulasi Penyusutansebesar Rp 137.655.000 pada 31 Desember 2017 8 - -

Jumlah Aset Tidak Lancar - -

JUMLAH ASET 10.787.049.413 8.174.485.648

LIABILITAS DAN ASET NETO LIABILITAS

Utang Jangka Pendek 9 1.850.000.000 - Beban yang masih harus dibayar 10 352.394.370 122.952.000 Kelebihan pembayaran angsuran 11 14.410.326 14.410.326 Angsuran belum teridentifikasi 12 893.815 893.815

JUMLAH LIABILITAS 2.217.698.511 138.256.141

ASET NETO

Aset neto tidak terikat 13 8.569.350.902 8.036.229.507

JUMLAH ASET NETO 8.569.350.902 8.036.229.507

JUMLAH LIABILITAS DAN ASET NETO 10.787.049.413 8.174.485.648

Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

PT PP (PERSERO) Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2018

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(7)

-PER 31 DESEMBER 2018

Catatan 2018 2017

PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT PENDAPATAN

Penerimaan dana BUMN Pembina 14 10.058.648.139 9.396.672.036 Pendapatan jasa administrasi pinjaman 15 75.018.663 42.683.184 Pendapatan bunga/jasa giro 15 45.108.344 45.638.260 Pendapatan lain-lain 16 999 945.259.373

JUMLAH PENDAPATAN 10.178.776.145 10.430.252.853

BEBAN DAN PENGELUARAN

Beban pembinaan kemitraan 17 75.000.000 242.500.000 Penyaluran dana bina lingkungan 18 10.069.203.606 9.728.685.606 Beban penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman (511.759.525) 1.370.203.824 Beban pajak jasa giro 19 9.021.669 9.127.651 Beban administrasi bank 19 4.189.000 2.104.000 Beban dan pengeluaran lainnya - 741.208.838

JUMLAH BEBAN 9.645.654.750 12.093.829.919

PENURUNAN ASET NETO 533.121.395 (1.663.577.066)

ASET NETO AWAL TAHUN 8.036.229.507 9.699.806.573

ASET NETO AKHIR TAHUN 8.569.350.902 8.036.229.507

Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

PT PP (PERSERO) Tbk LAPORAN AKTIVITAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(8)

-PER 31 DESEMBER 2018

2018 2017

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penurunan aset neto 533.121.395 (1.663.577.066)

Penyesuaian untuk:

Beban penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman (511.759.525) 1.370.203.824

Penurunan aset:

Pinjaman kepada BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur 1.860.833.337 101.008.265 Pinjaman Mitra Binaan - 145.457.888 Beban dibayar dimuka - 42.680.000

Kenaikan (penurunan) liabilitas:

Beban yang masih harus dibayar 229.442.370 66.752.000 Angsuran belum teridentifikasi - (45.719.147)

Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 2.111.637.577 16.805.764

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 2.111.637.577 16.805.764

KAS DI BANK AWAL TAHUN 680.987.551 664.181.787

KAS DI BANK AKHIR TAHUN 2.792.625.128 680.987.551

Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT PP (PERSERO) Tbk

LAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR

(9)

PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 6 -

1. INFORMASI MENGENAI UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN a. Pendirian dan informasi umum

Sesuai dengan Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), BUMN mempunyai kewajiban melakukan penyisihan dan penggunaan laba untuk keperluan pembinaan usaha kecil atau koperasi serta pembinaan masyarakat sekitar BUMN.

Dalam rangka pemenuhan kewajiban tersebut, sejak tahun 1992 PT PP (Persero) Tbk (BUMN Pembina) telah menjalankan Program Kemitraan secara berkesinambungan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 1232/ KMK.013/ 1989 tanggal 11 Nopember 1989 tentang Pedoman Pembinaan Pengusaha Ekonomi Lemah dan Koperasi melalui BUMN hingga kini.

Unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (“Unit PKBL”) didirikan oleh BUMN Pembina melalui Surat Keputusan Direksi BUMN Pembina No. 037/SK/PP/DIR/2007 tanggal 19 September 2007 tentang Pembentukan Organisasi Unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan.

Pelaksanaan Program Bina Lingkungan sudah dimulai sejak tahun 2003 dengan mengacu pada Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan BUMN dengan usaha kecil dan Program Bina Lingkungan diperbaharui dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-02/MBU/07/2017 tanggal 5 Juli 2017 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan BUMN yang dalam pelaksanaannya masih dilakukan penyesuaian.

Landasan Hukum dalam menjalankan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (“PKBL”) adalah:

1) Surat Keputusan Menteri BUMN No. 236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

2) Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-14/MBU/2008 tentang Optimalisasi Dana Program Kemitraan Melalui Kerjasama Penyaluran.

3) Petunjuk Pelaksanaan atas Surat Keputusan Direksi BUMN Pembina No. 046/SK/PP/DIR/2011 tanggal 29 Nopember 2011 tentang Sistem dan Prosedur Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

4) Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-02/MBU/07/2017 tanggal 5 Juli 2017 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan BUMN. Peraturan tersebut merupakan perubahan kedelapan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

Adapun ketujuh perubahan peraturan-peraturan sebelumnya secara bertahap adalah sebagai berikut:

a. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-20/MBU/2012

b. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-05/MBU/2013

c. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-07/MBU/2013

d. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-08/MBU/2013

e. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-07/MBU/2015

f. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-09/MBU/2015

g. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-03/MBU/2016

5) Rencana Kerja Anggaran (RKA) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun 2018.

Unit PKBL berdomisili di Kantor Pusat BUMN Pembina, beralamat di Plaza PP - Wisma Subiyanto, Jl. Letjend. TB. Simatupang No.57, Pasar rebo, Jakarta 13760.

b. Kegiatan Utama

Kegiatan utama yang dilakukan Unit PKBL meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Penyaluran dana pinjaman untuk membiayai kebutuhan modal kerja dan atau pembelian aset tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan

2) Penyaluran dana pinjaman tambahan untuk membiayai kebutuhan yang bersifat jangka pendek untuk memenuhi pesanan dari rekanan usaha Mitra Binaan.

(10)

PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 7 -

3) Pembinaan untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan, promosi, dan hal-hal lain yang menyangkut dengan Program Kemitraan. Beban pembinaan bersifat hibah dan besarnya paling banyak 20% dari dana Program Kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan.

4) Pemberian bantuan dana bina lingkungan yang digunakan untuk tujuan yang memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah usaha dalam bentuk bantuan untuk:

a. Korban bencana alam

b. Pendidikan, dapat berupa pelatihan, prasarana, dan sarana pendidikan

c. Peningkatan kesehatan

d. Pengembangan prasarana dan/atau sarana umum

e. Sarana ibadah

f. Pelestarian alam

g. Sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan; termasuk untuk:

i. Eletrifikasi di daerah yang belum teraliri listrik;

ii. Penyediaan sarana air bersih;

iii. Penyediaan sarana mandi cuci kakus;

iv. Bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, promosi, dan bentuk bantuan lain yang terkait dengan upaya peningkatan kemandirian ekonomi usaha kecil selain Mitra Binaan Program Kemitraan, dengan upaya peningkatan kemandirian ekonomi usaha kecil selain Mitra Binaan Program Kemitraan;

v. Perbaikan rumah untuk masyarakat tidak mampu;

vi. Bantuan pembibitan untuk pertanian, peternakan, dan perikanan; atau vii. Bantuan peralatan usaha.

5) Pengawasan (monitoring) kegiatan usaha Mitra Binaan

6) Pelaporan kegiatan PKBL

c. Sumber dana

Berdasarkan PER-03-MBU/12/2016 tanggal 16 Desember 2016, dana PKBL bersumber dari:

1) Penyisihan sebagian laba bersih BUMN (paling banyak 4% dari proyeksi laba bersih tahun sebelumnya yang secara definitif ditetapkan pada saat pengesahan laporan tahunan); dan/atau

2) Anggaran yang diperhitungkan sebagai biaya pada BUMN Dana Program Kemitraan juga bersumber dari:

1) Saldo dana Program Kemitraan yang teralokasi sampai dengan akhir tahun 2015

2) Jasa administrasi pinjaman/marjin/bagi hasil, bunga deposito dan/atau jasa giro dari dana Program Kemitraan, dan/atau

3) Pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain, jika ada. Dana Program Bina Lingkungan (BL) juga bersumber dari:

1) Saldo dana Program BL yang teralokasi sampai dengan akhir tahun 2015

2) Hasil bunga deposito dan/atau

3) Jasa giro dari dana Program BL yang masih tersisa dari dana Program BL tahun sebelumnya, jika ada.

Sisa dana PKBL tahun buku sebelumnya menjadi sumber dana tahun berikutnya.

d. Susunan Pengurus

Berdasarkan Keputusan Direksi BUMN Pembina No. 61/SK/PP/DU/2018 tanggal 23 Mei 2018 tentang Perubahan Susunan Pengurus Unit PKBL PT PP (Persero) Tbk adalah sebagai berikut:

Pembina (Penanggung Jawab) : Agus Purbianto

Pengarah : Agus Samuel Kana

(11)

PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 8 -

Unit PKBL bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan HCM PT PP (Persero) Tbk selaku Pembina.

Unit PKBL berada di bawah Sekretaris BUMN Pembina sesuai Surat Keputusan Direksi BUMN Pembina No. 037/SK/PP/DIR/2007 tanggal 19 September 2007.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUTANSI YANG SIGNIFIKAN

Kebijakan akuntansi signifikan dan diterapkan dalam menyusun laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia. Sebagai entitas nirlaba, laporan aktivitas dan aset bersih unit PKBL juga disajikan sesuai dengan PSAK 45 (revisi 2011): “Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba”.

Penerapan SAK ETAP atas penyusunan laporan keuangan didasarkan pada Surat Edaran Menteri Negara BUMN No. SE-02/MBU/WK/2012 tanggal 23 Pebruari 2012 tentang Penetapan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang berlaku mulai tahun buku 2012.

Laporan keuangan disusun atas dasar akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait.

Laporan arus kas disajikan dengan menggunakan metode tidak langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Tahun buku PKBL adalah 1 Januari sampai 31 Desember.

Mata uang yang digunakan pada laporan keuangan adalah Rupiah yang juga merupakan mata uang fungsionalnya.

b. Pinjaman yang Diberikan

Pinjaman yang diberikan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai.

Pinjaman kepada BUMN Pembina/Lembaga Penyalur lain merupakan pinjaman yang diberikan kepada unit PKBL/Lembaga Penyalur lain sebagai bentuk sinergi antar unit PKBL.

Pinjaman kepada Mitra Binaan dicatat sebagai pinjaman sebesar pokok pinjaman yang diberikan dan jasa administrasi pinjaman yang telah jatuh tempo sesuai dengan kontrak. Pendapatan jasa administrasi pinjaman dicatat sebagai Pinjaman kepada Mitra Binaan dan pendapatan secara akrual untuk pinjaman yang berkualitas lancar dan kurang lancar.

Pinjaman kepada Mitra Binaan dan Pinjaman kepada BUMN Pembina/Lembaga Penyalur lain disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan sebesar jumlah yang diharapkan dapat ditagih dari Mitra Binaan walaupun pengembalian pinjaman yang disepakati akan diterima.

c. Penyisihan Penurunan Nilai Pinjaman

Penyisihan penurunan nilai pinjaman merupakan penyisihan atas pinjaman yang mungkin tidak tertagih. Penyisihan penurunan nilai pinjaman dibentuk berdasarkan taksiran Penanggung Jawab terhadap tingkat ketertagihan saldo pinjaman.

(12)

PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 9 -

Unit PKBL pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas pinjaman yang signifikan secara individual atau secara kolektif untuk pinjaman yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika unit PKBL menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signfikan atau tidak, maka unit PKBL memasukkan pinjaman tersebut ke dalam kelompok pinjaman yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.

Penyisihan penurunan nilai pinjaman dihitung berdasarkan estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih yaitu secara kolektif berdasarkan persentase tertentu tingkat ketertagihan (collection) data historis yang ada (minimal 2 tahun). Pinjaman yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

d. Pinjaman Bermasalah

Pinjaman bermasalah merupakan pinjaman macet yang telah diupayakan pemulihannya dengan penjadwalan kembali (rescheduling) dan peninjauan kembali persyaratan (reconditioning), namun tidak terpulihkan. Pinjaman bermasalah disajikan sebesar nilai pokok pinjaman dengan besarnya alokasi penyisihan sebesar 100% dari saldo pinjaman bermasalah dan dikelompokkan sebagai aset tidak lancar.

Tata cara penghapusbukuan pinjaman bermasalah mengacu kepada Peraturan Menteri.

e. Aset Tetap

Aset tetap diakui berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap berupa inventaris kantor disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap 4 tahun dengan tarif penyusutan 25%.

Pengeluaran untuk perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan aktivitas pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang umur, manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas atau peningkatan standar kinerja, dikapitalisasi pada jumlah tercatat aset tetap tersebut.

Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diekspektasikan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian atas penghentian pengakuan aset tetap dalam laporan aktivitas dilakukan ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya.

f. Beban Masih Harus Dibayar

Beban masih harus dibayar adalah beban yang masih harus dibayar PKBL yang timbul karena diterimanya jasa/prestasi yang merupakan beban tahun berjalan tetapi belum dibayar sampai dengan akhir periode pelaporan.

g. Aset Neto

Aset Neto diklasifikasikan menjadi Aset Neto Terikat dan Aset Neto Tidak Terikat. Aset Neto Terikat adalah sumber daya yang penggunaanya dibatasi untuk tujuan tertentu atau tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasional normal. Aset Neto Tidak Terikat adalah sumber daya yang penggunaanya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu.

h. Angsuran Belum Teridentifikasi

Angsuran belum teridentifikasi adalah penerimaan angsuran yang belum dapat diidentifikasi nama Mitra Binaannya sampai dengan akhir periode pelaporan. Angsuran yang belum dapat diidentifikasi diakui sebagai kewajiban pada saat angsuran tersebut diterima dan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek.

(13)

PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 10 -

i. Kelebihan Pembayaran Angsuran

Kelebihan pembayaran angsuran adalah penerimaan angsuran yang melebihi saldo pinjaman kepada Mitra Binaan. Kelebihan pembayaran angsuran diakui sebagai liabilitas pada saat setoran diterima. Kelebihan pembayaran angsuran disajikan sebagai liabilitas jangka pendek.

j. Pendapatan dan Beban

Pendapatan

Pendapatan diakui dalam laporan aktivitas berdasarkan basis akrual.

Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman

Pendapatan jasa administrasi pinjaman diukur dan dicatat sebesar nilai yang telah jatuh tempo sesuai dengan kontrak untuk pinjaman dengan status lancar dan kurang lancar.

Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga diakui secara akrual.

Beban

Beban diakui pada saat terjadinya.

k. Perpajakan

Pajak yang timbul dari seluruh transaksi yang terjadi di PKBL menjadi beban atau tanggung jawab dan dilaporkan atas nama BUMN Pembina.

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI a. Pertimbangan

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi PKBL, Penanggung Jawab telah membuat pertimbangan-pertimbangan berikut ini, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan.

Implementasi PER-02/MBU/07/2017 dan PER/03/12/2016

Sehubungan dengan penerapan PER-02/MBU/07/2017 dan PER/03/12/2016 tentang perubahan kedua dan perubahan atas PER-09/MBU/07/2015 yang telah diungkapkan dalam Catatan 1a, sejak 20 Juli 2017 terdapat perubahan-perubahan sebagai berikut:

1) Dana PKBL bersumber dari penyisihan sebagian laba bersih BUMN dan/atau anggaran yang diperhitungkan sebagai biaya pada BUMN.

2) Besarnya dana PKBL yang bersumber dari laba bersih dan/atau biaya ditetapkan oleh RUPS untuk BUMN Pembina. Sedangkan untuk besarnya dana Program Kemitraan dan dana Program BL yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya ditetapkan oleh Dewan Komisaris untuk BUMN Pembina.

3) Beban pembinaan untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan hal-hal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas Mitra Binaan serta untuk pengkajian/ penelitian yang berkaitan dengan Program Kemitraan yang sebelumnya merupakan bagian penyaluran dana Program BL, saat ini menjadi bagian dari penyaluran dana Program Kemitraan.

4) Jumlah pinjaman untuk setiap Mitra Binaan dari Program Kemitraan paling banyak Rp.75.000.000 (tujuh puluh lima juta rupiah) untuk penyaluran sebelum 5 Juli 2017 dan Rp.200.000.000 (dua ratus juta rupiah) untuk penyaluran setelah tanggal 5 Juli 2017, kecuali untuk pinjaman tambahan yang jumlahnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

(14)

PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 11 -

5) Besarnya jasa administrasi pinjaman dana Program Kemitraan sebelum 5 Juli 2017 sebesar 6% (enam persen) dan setelah 5 Juli 2017 menjadi 3% (tiga persen) per tahun dari saldo pinjaman awal tahun.

6) Untuk mempercepat dan meningkatkan profesionalisme dalam pengembangan dan pemberdayaan ekonomi mikro dan kecil, BUMN Pembina dapat memberikan pinjaman tanpa bunga atau hibah dana Program Kemitraan kepada BUMN di bidang jasa keuangan yang khusus didirikan untuk pengembangan dan pemberdayaan perekonomian rakyat yang selanjutnya disebut “BUMN Khusus”, untuk melakukan pinjaman permodalan dan/ atau pembinaan kepada usaha mikro dan kecil.

7) Pemberian pinjaman tanpa bunga dan/atau hibah sebagaimana dimaksud pada nomor 6, dilakukan oleh Direksi BUMN Pembina setelah mendapat persetujuan RUPS/Menteri.

8) Pembebanan bunga atau bagi hasil kepada usaha mikro dan kecil oleh “BUMN Khusus”, harus lebih

kecil dari bunga atau bagi hasil apabila pinjaman permodalan dan/atau pembinaan menggunakan anggaran di luar dana pinjaman atau hibah tersebut.

9) Pelaksanaan pinjaman permodalan dan/atau pembinaan kepada usaha mikro dan kecil oleh “BUMN

Khusus” sebagaimana dimaksud dalam nomor 6,7,8 dilakukan berdasarkan persyaratan dan mekanisme yang berlaku di “BUMN Khusus”.

10) Ketentuan lain dalam Peraturan Menteri ini tidak berlaku bagi “BUMN Khusus” dalam pelaksanaan

pinjaman permodalan dan/atau pembinaan kepada usaha mikro dan kecil sebagaimana dimaksud pada nomor 9.

11) Dalam penyaluran dana pinjaman atau hibah dari Program Kemitraan untuk pinjaman permodalan dan/atau pembinaan sebagaimana dimaksud dalam nomor 9, semua risiko yang timbul menjadi risiko “BUMN Khusus”.

12) “BUMN Khusus” membuat laporan pelaksanaan pinjaman permodalan dan/atau pembinaan kepada

usaha mikro dan kecil sebagaimana dimaksud dalam nomor 9 dan 10, sebagai bagian dari Laporan Berkala Perusahaan.

Penyisihan Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan

Apabila terdapat bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan, unit PKBL mengestimasi penyisihan untuk kerugian penurunan nilai atas pinjaman yang secara khusus diidentifikasi sebagai pinjaman yang kemungkinan tidak dapat ditagih. Tingkat penyisihan ditelaah oleh Penanggung Jawab dengan dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya pinjaman tersebut.

Unit PKBL menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk tetapi tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan PKBL dengan mitra binaan dan status kredit debitur berdasarkan kualitas pinjaman (Catatan 5, 6, dan 7).

b. Estimasi dan Asumsi

Penyisihan Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan

Unit PKBL menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta-fakta terbaik yang tersedia untuk mengakui penyisihan secara individu atas pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan pinjaman individu jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara individu ini ditelaah jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan.

Unit PKBL juga meneliti penyisihan penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit debitur mereka yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, yang meskipun tidak diidentifikasi secara spesifik memerlukan cadangan tertentu, memiliki risiko yang lebih besar tidak tertagih dibandingkan dengan pinjaman yang diberikan kepada debitur. Penyisihan penurunan nilai pinjaman dihitung berdasarkan kajian nilai terkini dan historis tingkat ketertagihan dari pinjaman. Penyisihan pinjaman dihitung berdasarkan estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih yaitu secara kolektif berdasarkan prosentase tertentu tingkat ketertagihan (collection) data historis yang ada (minimal 2 tahun). Penyisihan ini disesuaikan secara berkala untuk mencerminkan hasil aktual dan estimasi (Catatan 5, 6, dan 7).

(15)

PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 12 -

4. KAS DAN BANK

31 Desember 31 Desember

2018 2017

Program kemitraan

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.204.973.495 322.020.696

Program bina lingkungan

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 587.651.633 358.966.855

Jumlah 2.792.625.128 680.987.551

5. PIUTANG KEPADA BUMN PEMBINA LAIN DAN LEMBAGA PENYALUR

Merupakan saldo piutang kepada BUMN pembina lain dan lembaga penyalur pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, terdiri dari:

31 Desember 31 Desember

2018 2017

BUMN Pembina Lain

PT Perkebunan Nusantara X Tahap VI-2 1.700.000.000 3.450.000.000

PT Pertani (Persero) Tahap II-5 1.698.111.100 1.731.111.100

PT Sang Hyang Seri (Persero) – Sumut 1.496.746.693 1.517.946.693

PT Sang Hyang Seri (Persero) – Jabar 908.230.004 921.030.004

PT Pertani (Persero) Tahap II-6 875.513.900 892.513.900

PT Sang Hyang Seri (Persero) – Banten 435.470.649 441.470.649

Baitul Maal wat Tamwil Ventura - 20.833.336

Sub Jumlah 7.114.072.346 8.974.905.682

Lembaga penyalur

Baitul Maal wat Tamwil Mizan Nusantara 434.363.638 434.363.638

Baitul Maal wat Tamwil El Jami 304.333.330 304.333.330

Baitul Maal wat Tamwil Husnayain II 288.000.000 288.000.000

Baitul Maal wat Tamwil An-Najmiyah 276.272.727 276.272.727

Kopinkra Multi Barokah 250.000.000 250.000.000

Baitul Maal wat Tamwil El Refah 162.916.664 162.916.664

Baitul Maal wat Tamwil Bintaro 120.806.815 120.806.815

Baitul Maal wat Tamwil El Fania 94.565.222 94.565.222

Koperasi Serba Usaha Krama Bali 16.375.002 16.375.002

Young Entrepreneur Society University of Brawijaya 7.333.327 7.333.327

Baitul Maal wat Tamwil Mitra Utama Umat 6.209.096 6.209.096

Baitul Maal wat Tamwil Muamalah/Ternak 2.272.733 2.272.733

Sub Jumlah 1.963.448.554 1.963.448.554

Jumlah 9.077.520.900 10.938.354.236

Penyisihan penurunan nilai piutang 2.933.096.615 3.480.226.790

Jumlah piutang kepada BUMN Pembina Lain dan Lembaga

(16)

PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 13 -

Saldo piutang pinjaman kepada BUMN Pembina Lain dan Lembaga Penyalur pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 berdasarkan wilayah, terdiri dari:

31 Desember 31 Desember

No. 2018 2017

1 Propinsi Jawa Timur 1.709.606.060 3.459.606.060

2 Propinsi Jawa Barat 1.776.836.061 1.810.469.397

3 Propinsi Kalimantan Barat 1.698.111.100 1.731.111.100

4 Propinsi Sumatera Utara 1.496.746.693 1.517.946.693

5 Propinsi Kalimantan Selatan 875.513.900 892.513.900

6 Propinsi DKI Jakarta 698.054.620 698.054.620

7 Propinsi Banten 556.277.464 562.277.464

8 Propinsi Jawa Tengah 250.000.000 250.000.000

9 Propinsi Bali 16.375.002 16.375.002

Jumlah 9.077.520.900 10.938.354.236

Dikurangi:

Akumulasi penyisihan penurunan nilai piutang (Catatan 7)

2.933.096.615 3.480.226.790

Jumlah piutang kepada BUMN Pembina Lain dan

Lembaga Penyalur - bersih 6.144.424.285 7.458.127.446 Rincian piutang kepada BUMN Pembina Lain dan Lembaga Penyalur berdasarkan kualitas pinjaman adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember

2018 2017

Kategori Lancar 7.114.072.346 8.954.072.347

Kategori Kurang Lancar - 20.833.335

Kategori Diragukan - -

Kategori Macet 1.963.448.554 1.963.448.554

Sub Jumlah 9.077.520.900 10.938.354.236

Dikurangi:

Akumulasi penyisihan penurunan nilai piutang (Catatan 7) 2.933.096.615 3.480.226.790 Jumlah piutang kepada BUMN Pembina Lain dan Lembaga

Penyalur - bersih 6.144.424.285 7.458.127.446

Kualitas piutang kepada BUMN Pembina Lain dan Lembaga Penyalur Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 berdasarkan Sektor Usaha adalah sebagai berikut:

31 Desember 2018

No. Sektor Usaha Lancar

Kurang

Lancar Diragukan Macet Jumlah

1 Sektor Industri - - 250.000.000 250.000.000 2 Sektor Perdagangan - - - 1.406.800.819 1.406.800.819 3 Sektor Pertanian 7.114.072.346 - - - 7.114.072.346 4 Sektor Perternakan - - - 290.272.733 290.272.733 5 Sektor Perikanan - - - 16.375.002 16.375.002 Jumlah 7.114.072.346 - - 1.963.448.554 9.077.520.900

(17)

PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 14 - 31 Desember 2017

No. Sektor Usaha Lancar

Kurang

Lancar Diragukan Macet Jumlah

1 Sektor Industri - - - 250.000.000 250.000.000 2 Sektor Perdagangan - 20.833.335 - 1.406.800.819 1.427.634.154 3 Sektor Pertanian 8.954.072.347 - - - 8.954.072.347 4 Sektor Perternakan - - - 290.272.733 290.272.733 5 Sektor Perikanan - - - 16.375.002 16.375.002 Jumlah 8.954.072.347 20.833.335 - 1.963.448.554 10.938.354.236 31 Desember 31 Desember 2018 2017

Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang BUMN Pembina Lain dan Lembaga Penyalur

Saldo awal 3.480.226.790 2.243.740.406

Pemulihan tahun berjalan (Catatan 7) (547.130.175) 1.236.486.384

Saldo Akhir 2.933.096.615 3.480.226.790

Pengurus unit PKBL berpendapat bahwa saldo penyisihan penurunan nilai piutang BUMN Pembina Lain dan Lembaga Penyalur cukup untuk menutup kerugian atas tidak tertagihnya pinjaman yang diberikan.

6. PIUTANG PINJAMAN MITRA BINAAN

Saldo piutang pinjaman kepada Mitra Binaan berdasarkan wilayah pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 yang terdiri dari:

31 Desember 31 Desember

No. Wilayah Binaan 2018 2017

1 Propinsi DKI Jakarta 1.090.645.153 1.090.645.153

2 Propinsi Jawa Barat 1.614.727.515 1.044.727.515

3 Propinsi Jawa Tengah 1.142.222.190 957.222.190

4 Propinsi Banten 545.640.990 545.640.991

5 Provinsi Sulawesi Utara 380.000.000 -

6 Propinsi Sulawesi Selatan 377.944.434 22.944.434

7 Propinsi Lampung 301.859.725 126.859.725

8 Propinsi Sulawesi Tenggara 274.215.365 274.215.365

9 Propinsi D.I. Yogyakarta 255.632.505 255.632.505

10 Propinsi Jawa Timur 245.458.895 245.458.895

11 Provinsi Maluku 185.000.000 -

12 Propinsi Jambi 84.351.805 84.351.805

13 Propinsi Bali 68.673.939 68.673.939

14 Propinsi Timor Timur 48.426.250 48.426.250

15 Propinsi Nusa Tenggara Timur 41.938.990 41.938.990

16 Propinsi Sumatera Selatan 17.462.974 17.462.974

17 Propinsi Sumatera Utara 13.935.196 13.935.196

18 Propinsi Nusa Tenggara Barat 4.722.226 4.722.226

Jumlah 6.692.858.152 4.842.858.153

Dikurangi:

Piutang bermasalah (Catatan 7) 3.030.240.334 3.030.240.334

Jumlah piutang setelah dikurangi piutang bermasalah 3.662.617.818 1.812.617.819 Dikurangi:

Akumulasi penyisihan penurunan nilai piutang (Catatan 7)

1.812.617.818 1.777.247.168

(18)

PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 15 -

Rincian piutang kepada mitra binaan berdasarkan kualitas pinjaman adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember

2018 2017

Kategori Lancar 1.850.000.000 -

Kategori Kurang Lancar - 37.500.000

Kategori Diragukan - 7.437.938

Kategori Macet 4.842.858.152 4.797.920.215

Jumlah 6.692.858.152 4.842.858.153

Dikurangi:

Piutang bermasalah (Catatan 7) 3.030.240.334 3.030.240.334

Jumlah piutang setelah dikurangi piutang bermasalah 3.662.617.818 1.812.617.819 Dikurangi:

Akumulasi penyisihan penurunan nilai piutang (Catatan 7) 1.812.617.818 1.777.247.168 Jumlah piutang kemitraan - bersih penyalur 1.850.000.000 35.370.651

31 Desember 2018

No. Sektor Usaha Lancar

Kurang

Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp 1 Sektor Industri - - - 1.383.195.970 1.383.195.970 2 Sektor Perdagangan - - - 1.491.932.872 1.491.932.872 3 Sektor Pertanian - - - 82.122.352 82.122.352 4 Sektor Perternakan - - - 217.851.106 217.851.106 5 Sector Perkebunan - - - 16.151.529 16.151.529 6 Sektor Perikanan - - - 34.059.615 34.059.615 7 Sektor Jasa 1.850.000.000 - - 1.481.345.771 3.331.345.771 8 Sektor Lainnya - - - 136.198.937 136.198.937 Jumlah 1.850.000.000 - - 4.842.858.152 6.692.858.152 31 Desember 2017

No. Sektor Usaha Lancar

Kurang

Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp 1 Sektor Industri - - - 1.383.195.970 1.383.195.970 2 Sektor Perdagangan - - 4.660.839 1.487.272.032 1.491.932.872 3 Sektor Pertanian - - - 82.122.352 82.122.352 4 Sektor Perternakan - 37.500.000 - 180.351.106 217.851.106 5 Sector Perkebunan - - - 16.151.529 16.151.529 6 Sektor Perikanan - - - - - 7 Sektor Jasa - - 2.777.098 1.512.628.288 1.515.405.387 8 Sektor Lainnya - - - 136.198.937 136.198.937 Jumlah - 37.500.000 7.437.938 4.797.920.215 4.842.858.153 31 Desember 31 Desember 2018 2017 Rp Rp

Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang Mitra Binaan

Saldo awal 4.807.487.503 4.673.770.061

Pembebanan tahun berjalan (Catatan 7) 35.370.651 133.717.442

(19)

PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 16 -

Pengurus unit PKBL berpendapat bahwa saldo penyisihan penurunan nilai piutang Mitra Binaan cukup untuk menutup kerugian atas tidak tertagihnya pinjaman yang diberikan.

7. ALOKASI PENYISIHAN PIUTANG

31 Desember 31 Desember

2018 2017

Penyisihan penurunan nilai piutang kepada

BUMN Pembina Lain dan Lembaga Penyalur (Catatan 5) 2.933.096.615 3.480.226.790 Penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman

Mitra Binaan (Catatan 6) 4.842.858.152 4.807.487.502

Jumlah 7.775.954.767 8.287.714.292

Alokasi penyisihan piutang pinjaman BUMN Pembina Lain, Lembaga Penyalur, dan Mitra Binaan dihitung dan dicatat sebesar persentase tertentu berdasarkan kualitas pinjaman yaitu:

31 Desember 2018 Kualitas

Pinjaman

Umur

Piutang Saldo Piutang % 2018 2017

Beban Penyisihan 2018 Rp Rp Rp Rp Rp Lancar s/d 30 hari 7.114.072.346 13,63% 969.648.061 1.512.342.819 (542.694.758) Kurang lancar >30 hari s/d 180 hari - 19,38% - 12.419.167 (12.419.167) Diragukan >181 hari s/d 270 hari - 19,38% - 1.583.537 (1.583.537) Macet 270 hari 6.806.306.706 100% 6.806.306.706 6.761.368.769 44.937.937 Jumlah 13.920.379.052 7.775.954.767 8.287.714.292 (511.759.525) 31 Desember 2017 Kualitas Pinjaman Umur

Piutang Saldo Piutang % 2018 2017

Beban Penyisihan 2018 Rp Rp Rp Rp Rp Lancar s/d 30 hari 8.954.072.347 16,89% 1.512.342.819 274.927.186 1.237.415.633 Kurang lancar >30 hari s/d 180 hari 58.333.335 21,29% 12.419.167 3.992.597 8.426.570 Diragukan >180 hari s/d 270 hari 7.437.938 21,29% 1.583.537 6.693.750 (5.110.213) Macet >270 hari 6.761.368.769 100,00% 6.761.368.769 6.631.896.934 129.471.835 Jumlah 15.781.212.389 8.287.714.292 6.917.510.467 1.370.203.825 8. ASET TETAP 31 Desember 2018 dan 2017

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp

Harga perolehan Pemilikan langsung:

Inventaris kantor 137.655.000 - - 137.655.000

Jumlah harga Perolehan 137.655.000 - - 137.655.000

Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung: Inventaris kantor 137.655.000 - - 137.655.000 Jumlah akumulasi Penyusutan 137.655.000 - - 137.655.000 Nilai buku - -

(20)

PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 17 -

9. UTANG JANGKA PENDEK

Merupakan pinjamaan mitra binaan sebesar Rp.1.850.000.000 yang telah lengkap dokumen persyaratannya per tanggal 31 Desember 2018 belum disalurkan.

10. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Merupakan saldo beban yang masih harus dibayar atas program kemitraan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp.352.394.370 dan Rp.122.952.000.

11. KELEBIHAN PEMBAYARAN ANGSURAN

Merupakan penerimaan angsuran yang melebihi saldo piutang mitra binaan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp.14.410.326.

12. ANGSURAN BELUM TERIDENTIFIKASI

Merupakan penerimaan angsuran dari Mitra Binaan yang belum dapat diklasifikasi atau diidentifikasi karena tidak mencantumkan nama pengirim/Mitra Binaan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

31 Desember 31 Desember

2018 2017

Rp Rp

Saldo Awal 893.815 46.612.962

Penambahan - 3.500.000

Teridentifikasi selama tahun berjalan - (49.219.147)

Saldo Akhir 893.815 893.815

13. ASET NETO

Aset Neto terdiri dari Aset Neto Terikat dan Aset Neto Tidak Terikat. Aset Neto Terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu dan Aset Neto Tidak Terikat adalah sumber daya yang tidak dibatasi penggunaannya.

31 Desember 31 Desember

2018 2017

Rp Rp

Aset neto tidak terikat

Saldo awal 8.036.229.507 9.699.806.573

Kenaikan aset neto tidak terikat 533.121.395 (1.663.557.066)

Saldo akhir 8.569.350.902 8.036.229.507

14. PENERIMAAN DANA BUMN PEMBINA

Merupakan penerimaan atas dana yang diajukan kepada BUMN Pembina dan telah mendapat persetujuan/pengesahan dari Dewan Komisaris. Jumlah penerimaan dana untuk penyaluran dana PKBL sebesar Rp.10.058.648.139 dan Rp.9.396.672.036 masing-masing untuk tahun 2018 dan 2017.

(21)

PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 18 -

15. PENDAPATAN

Pendapatan unit PKBL yang berasal dari pendapatan jasa administrasi pinjaman dan jasa giro adalah sebagai berikut:

2018 2017

Rp Rp

Pendapatan jasa administrasi pinjaman dan Program Kemitraan 75.018.663 42.683.184

Pendapatan jasa giro

Program kemitraan 28.374.749 34.591.561

Program bina lingkungan 16.733.595 11.046.699

Jumlah 45.108.344 45.638.260

16. PENDAPATAN LAIN-LAIN

2018 2017

Rp Rp

Bantuan dari selain BUMN Pembina 8.000 876.582.752

Pendapatan lain-lain (7.001) 68.676.621

Jumlah 999 945.259.373

17. PENYALURAN DANA PROGRAM KEMITRAAN

Sumber Dana

Sumber dana Program Kemitraan Unit PKBL adalah sebagai berikut:

2018 2017

Rp Rp

Sisa dana Program Kemitraan tahun buku sebelumnya 322.020.696 293.329.258

Penyisihan laba - -

Pengembalian pinjaman 3.635.860.000 3.694.160.189

Jasa giro 22.092.799 27.031.249

Jumlah 3.979.973.495 4.014.520.696

Pengguna Dana

Penggunaan dana Program Kemitraan Unit PKBL berdasarkan sektor usaha adalah sebagai berikut:

2018 2017

Rp Rp

Sektor jasa 1.850.000.000 -

Sektor pertanian 1.700.000.000 3.450.000.000

Sub Jumlah 3.550.000.000 3.450.000.000

Dana Pembinaan Kemitraan 75.000.000 242.500.000

(22)

PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 19 - Penyaluran Per Wliayah

Penyaluran dana program kemitraan unit PKBL berdasarkan wilayah adalah sebagai berikut:

2018 2017 Rp Rp Jawa Timur 1.700.000.000 3.450.000.000 Jawa Barat 570.000.000 - Sulawesi Utara 380.000.000 - Sulawesi Selatan 355.000.000 - Jawa Tengah 185.000.000 - Maluku 185.000.000 - Lampung 175.000.000 - Sub Jumlah 3.550.000.000 3.450.000.000

Dana Pembinaan Kemitraan 75.000.000 242.500.000

Jumlah 3.625.000.000 3.692.500.000

18. PENYALURAN DANA BINA LINGKUNGAN

Realisasi penyaluran Bina Lingkungan tahun 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp.10.069.203.606 dan Rp.9.728.685.606 yang disalurkan di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur dan Papua dengan rincian sebagai berikut:

2018 2017

Rp Rp

Pengentasan kemiskinan 1.846.052.370 4.509.708.630

Pendidikan/pelatihan 3.643.112.096 2.103.072.150

Sarana ibadah 1.623.900.000 1.309.050.013

Sarana dan prasarana umum 1.958.089.140 795.974.813

Bencana alam 425.200.000 425.000.000

Peningkatan kesehatan 352.850.000 379.000.000

Pelestarian alam 220.000.000 206.880.000

Jumlah 10.069.203.606 9.728.685.606

19. BEBAN DAN PENGELUARAN LAINNYA

2018 2017

Rp Rp

Beban pajak jasa giro 9.021.669 9.127.652

Beban administrasi bank 4.189.000 2.104.000

Beban lain-lain - 741.208.837

Jumlah 13.210.669 752.440.489

20. TANGGUNG JAWAB PENGURUS DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan serta informasi tambahan merupakan tanggung jawab pengurus dan telah disetujui oleh Pengurus Unit PKBL untuk diterbitkan pada tanggal 20 Februari 2019.

(23)

PT PP (PERSERO) Tbk

LAMPIRAN 1 - INFORMASI TAMBAHAN

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 20 -

1. KINERJA PROGRAM KEMITRAAN

Kinerja Program Kemitraan merupakan salah satu indikator penilaian tingkat kesehatan BUMN Pembina. Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN Lampiran II yang mengatur Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN Non Jasa Keuangan. Point III.3.d disebutkan salah satu indikator yang dinilai adalah Kinerja Program Kemitraan.

Indikator yang dinilai adalah:

a. Efektifitas Penyaluran

Jumlah yang disalurkan x 100% Jumlah dana yang tersedia Jumlah sumber dana

Penyerapan Skor

- > 90% 3

- > 85% s/d 90% 2

- > 80% s/d 85% 1

- < 80% 0

b. Tingkat Kolektibilitas Pengambilan Pinjaman

Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman program kemitraan Perhitungan rata-rata tertimbang

Saldo Piutang %

Rata-rata Tertimbang

Rp Rp

Piutang lancar 7.114.072.346 100 7.114.072.346

Piutang kurang lancar - 75 -

Piutang diragukan - 25 -

Piutang macet 6.806.306.706 0 -

Jumlah 13.920.379.052 7.114.072.346

Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman program kemitraan x 100% Jumlah pinjaman yang disalurkan

Bobot yang digunakan untuk perhitungan rata-rata tertimbang:

- Lancar 100% - Kurang Lancar 75% - Ragu-ragu 25% - Macet 0% Skornya adalah: Penyerapan Skor - >70% 3 - >40% s/d 70% 2 - >10% s/d 40% 1 - >10% 0

(24)

PT PP (PERSERO) Tbk

LAMPIRAN 1 - INFORMASI TAMBAHAN

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 21 -

Dengan menggunakan pedoman tersebut, maka kinerja Program Kemitraan tahun 2018 adalah sebagai berikut:

a. Efektifitas Penyaluran

3.625.000.000 x 100% = 91,08 % Skor = 3 3.979.973.495

b. Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman

7.114.072.346 x 100% = 51,10% Skor = 2 13.920.379.052

2. USAHA-USAHA PEMULIHAN PIUTANG KURANG LANCAR, PIUTANG DIRAGUKAN DAN PIUTANG

MACET

Terhadap piutang kurang lancar dan piutang diragukan harus mendapat perhatian khusus karena dikhawatirkan piutang tersebut dapat menjadi piutang macet.

Berdasarkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Per-09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 pasal 21 dan 22 dengan penggolongan kualitas pinjaman ditetapkan sebagai berikut:

1. Penggolongan kualitas pinjaman ditetapkan sebagai berikut:

a. Lancar, adalah pembayaran angsuran pokok dan jasa administrasi pinjaman tepat waktu atau terjadi keterlambatan pembayaran pokok dan/atau jasa adminitrasi pinjaman selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama;

b. Kurang lancar, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 30 (tiga puluh) hari dan belum melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama;

c. Diragukan, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dan belum melampaui 270 (dua ratus tujuh puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama;

d. Macet, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 270 (dua ratus tujuh puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama.

2. Terhadap kualitas pinjaman kurang lancar, diragukan dan macet dapat dilakukan usahausaha pemulihan pinjaman dengan cara penjadwalan kembali (rescheduling) atau penyesuaian persyaratan (reconditioning) apabila memenuhi criteria:

a. Mitra Binaan beritikad baik atau kooperatif terhadap upaya penyelamatan yang dilakukan. b. Usaha Mitra Binaan masih berjalan dan mempunyai prospek usaha.

c. Mitra Binaan masih mempunyai kemampuan untuk membayar angsuran.

Dalam hal dilakukan tindakan penyesuaian persyaratan (reconditioning), tunggakan jasa administrasi pinjaman dapat dihapuskan dan/atau beban jasa administrasi pinjaman selanjutnya belum jatuh tempo. Tindakan penyesuaian persyaratan (reconditioning) dilakukan setelah adanya tindakan penjadwalan kembali (rescheduling).

(25)

PT PP (PERSERO) Tbk

LAMPIRAN 1 - INFORMASI TAMBAHAN

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 22 -

3. PER-02/MBU/07/2017

Persentase dana bantuan yang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas Mitra Binaan Program Kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan.

PER-02/MBU/07/2017 Pasal 9 Ayat 1C menyatakan bahwa dana bantuan yang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas mitra binaan Program Kemitraan besarnya maksimal 20% (dua puluh persen) dari dana program kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan.

Pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018, persentase dana bantuan tersebut terhadap penyaluran program kemitraan adalah sebagai berikut:

2018 2017

Dana pembinaan Program Kemitraan (Catatan 17) 75.000.000 242.500.000

Penyaluran Program Kemitraan (Catatan 17) 3.550.000.000 3.450.000.000

Persentase beban pembinaan terhadap penyaluran Program Kemitraan 2,11% 7,03%

(26)

Referensi

Dokumen terkait

1) Calon nasabah datang ke BMT atau bisa menghubungi BMT melalui telephon kemudian menghubungi marketing BMT untuk mengajukan permohonan pembiayaan. 2) Petugas BMT

Berdasarkan deskripsi diatas maka ada sebuah hal yang menarik untuk diteliti yaitu bahwa bagaimana proses pembelajaran mayor piano di Prodi Musik Gereja UKRIM sehingga

Dalam peraturan tersebut mewajibkan semua bank umum agar melakukan penilaian sendiri ( self assesment ) Tingkat Kesehatan Bank menggunakan pendekatan risiko ( Risk-bassed

Ikatan Akuntan Indonesia 2008 Standar Pendidikan Profesi Akuntansi Ikatan Akuntan Indonesia 2008 The Dynamic Role Of Accounting Ikatan Akuntan Indonesia 2009

Perencana, sudah selayaknya memahami berbagai masalah yang berkaitan erat dengan aspek pembentukan rupa pada produk yang hendak dibuat dalam hubungannya dengan

Jenis dan rancangan penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan survey cross sectional yang dilakukan di SLB Negeri Semarang. Peneliti

 mengetahui pertumbuhan vegetatif tanaman cabai rawit (biomassa) setelah di inokulasikan dengan mikoriza indigenous yang berasal dari lahan desa

Dalam penelitian ini Pinot Noir dari Hatten akan di bandingkan dengan Pinot Noir import dari California dengan merek Bering- er Pounder Estate Pinot Noir karena konsumen